Makalah Telaah Kurikulum 13 PAI SMP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ANALISIS KURIKULUM 2013 PAI SMP



Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum PAI Dosen Pengampu: Dr. H. Abdul Majid, M.Pd.



Disusun oleh: Umi Masrongah



2016010177



Muhamad Nurul Maulana Rosyada



2016010208



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO 2018



i



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan dan sholawat bertangkaikan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan kita yang telah memberikan petunjuk kepada kami yang telah menyusun makalah yang berjudul “Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP” Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Jika masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami semoga makalah ilmiah tentang Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.



Wonosobo, 30 September 2018



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1 C. Tujuan ........................................................................................................... 1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis Kurikulum .................................................................... 2 B. Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP ............................................................. 3



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. 9



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting sebagai pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan, berfungsi untuk menolong siswa menggali dan mengembangkan keinginan, bakat, kemampuan, keterampilan dan mempersiapkan mereka dengan baik untuk menjalankan hak dan kewajiban, memikul tanggung jawab terhadap diri keluarga masyarakat dan bangsanya. Kurikulum ibarat jalan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan pendidikan. Menurut Saylor dan Alexander, kurikulum adalah the total effort of the school situations, yaitu keseluruhan usaha yang dilakukan oleh lembaga atau sekolah untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan1. Dengan demikian, komponen yang ada di dalam kurikulum bukan sebatas mata pelajaran, melainkan termasuk proses belajar dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.2 Dalam tulisan ini, kita akan mencoba melakukan analisis terhadap kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian analisis kurikulum? 2. Bagaimana analisis kurikulum 2013 PAI di SMP? C. Tujuan 1. Memahami pengertian analisis kurikulum. 2. Mengetahui analisis kurikulum 2013 PAI di SMP.



1



Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 176. 2 Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009), hlm. 31.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Analisis Kurikulum Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti: (1) penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkaranya), (2) penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan, (3) penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya, (4) pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.3 Kurikulum menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 9 yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari rumusan diatas dapat ditafsirkan bahwa komponen kurikulum meliputi: tujuan, isi dan bahan pelajaran (materi), metode (proses pembelajaran), evaluasi (penilaian) yang saling berhubungan, setiap komponennya saling bertalian erat. Analisis kurikulum dilakukan melalui dua cara, yaitu pemetaan kurikulum (curriculum mapping) dan penyesuaian kurikulum (curriculum alignment). Pemetaan



kurikulum



dilakukan



untuk



mendapatkan



gambaran



utuh



tentang output/ outcome yang diharapkan, penilaian, kegiatan pembelajaran, sumber, materi serta rencana pembelajaran. Penyesuaian kurikulum (curriculum alignment) dilakukan melalui dua cara, yaitu: 1. Penyesuaian vertikal: untuk menjamin bahwa suatu mata pelajaran yang diajarkan di jenjang kelas yang berbeda itu ringkas, padat, tidak ada materi/ bahan yang terlewat, tidakoverlapping (tumpang tindih) dan disusun secara



3



Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://kbbi.web.id/analisis.



2



spiral (tingkat kesulitannya dimulai dari yang mudah sampai yang paling sulit). 2. Penyesuaian horizontal: untuk melihat keterkaitan antara berbagai mata pelajaran pada jenjang kelas yang sama sehingga siswa dapat belajar integrasi lintas ilmu untuk mengerti konsep multi disiplin.4 Analisis kurikulum dilakukan karena berbagai alasan, antara lain5: a.



untuk menilai kurikulum dan memperbaikinya



b.



untuk mengidentifikasi masalah potensial dan aktual sedini mungkin dan merekomendasikan solusi yang mungkin dilakukan.



c.



untuk membuat keputusan tentang dukungan untuk kelanjutan kurikulum



d.



untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai



e.



untuk mengidentifikasi kekuatan dan keberhasilan



f.



untuk menguji apakah asumsi yang mendasari kurikulum yang sah dan dipertahankan



g.



untuk mengidentifikasi kelemahan dan bias



h.



untuk menunjukkan nilai dari kurikulum pada stakeholder yang berbeda.



Dari penjelasan diatas, makalah ini bermaksud memetakan kurikulum 2013 dengan menelaah komponen-komponennya, yaitu tujuan, isi/ materi, proses pembelajaran dan penilaian untuk mendapatkan pemahaman arti keseluruhan dan gambaran utuh kurikulum. B. Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP Dalam analisis ini, penulis mencoba menganalisis komponen-komponen kurikulum 2013 yang bertujuan untuk mengetahui apa saja komponen pengembangan kurikulum yang terdapat pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan komponen pengembangan kurikulum 2013.



4



Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013, hlm. 6-7. Jonathan D. Jansen and Vijay Reddy, Curriculum analysis, a reference manual,http://curranal1.pdf.com.



5



3



Batasan analisis yang dilakukan adalah hanya menganalisis kurikulum 2013 yang akan diberlakukan di SMP pada mata pelajaran PAI. Hasil analisis ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai aplikasi dari komponen-komponen pengembangan kurikulum. Komponen yang dimaksud adalah: 1.



Komponen Tujuan



Dalam kurikulum 2013, Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang: a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab6 Tujuan diatas dipetakan menjadi7: Ranah Afektif



Siswa di tingkat SMP dituntut memiliki sikap kepribadian yang baik serta dapat menerapkan pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia berada.



Ranah Psikomotor



Siswa



dituntut



memiliki



ketrampilan



dapat



mempelajari sesuatu yang tidak hanya berasal dari satu sumber saja, melainkan dari sumber lain juga dituntut untuk dipelajari. Ranah Kognitif



Jenis pengetahuan yang dituntut untuk dimiliki adalah faktual, konseptual, dan prosedural, serta ruang lingkup objek masih berada di lingkungan sekitar maupun di tempat yang berbeda dan masih terlihat.



6



Balitbang Kemdikbud, Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar,www.kemendikbud.go.id., Deden Cahaya Kusuma, Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, http://berita.upi.edu 7



4



Tujuan pendidikan yang dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Melihat rumusan tujuan pendidikan yang ada dalam Kurikulum 2013 sejalan dan tidak bertentangan dengan tujuan yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas diatas, bahkan dalam kurikulum 2013 nampak memperluas pada ranah afektif/ sikap (berkepribadian luhur, kritis, inovatif, toleran dan peka sosial). 2.



Komponen Isi/ Materi



Komponen isi/ materi yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang meliputi mata pelajaran dan alokasi waktu. Materi dalam kurikulum 2013: a.



Materi al-Qur’an dan Hadis bukan sekedar dibaca dan dihafal tapi harus diamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya.



b.



Materi akhlak mendapat porsi yang sangat besar dan tidak diajarkan tersendiri



namun



tergabung



dalam



materi



al-Qur’an.



Hal



ini



menggambarkan bahwa akhlak tidak hanya bersifat teori tapi bersifat praxis, ada kemauan secara sadar untuk mengaplikasikan dan membiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Proporsi materi akhlak yang besar menunjukkan bahwa tujuan PAI adalah terbentuknya akhlak mulia setiap siswa setelah mengikuti program ini. c.



Materi zakat tidak ada. Seharusnya materi ini diajarkan karena merupakan salah satu pilar ajaran Islam. Banyak ayat al-Qur’an yang menggandengkan



5



kewajiban shalat dengan zakat, hal ini menunjukkan betapa pentingnya masalah zakat. Pembelajaran zakat sangat erat kaitannya dengan infaq dan shadaqah. Jika siswa dianggap belum berkewajiban mengeluarkan zakat, maka dilatih untuk berinfaq/ bershadaqah sesuai dengan kemampuannya dan menambah wawasan dengan membiasakan berbagi antar sesama siswa.8 3. Komponen Proses Pembelajaran Proses pembelajaran yang semula menggunakan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Belajar tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. guru bukan satu-satunya sumber belajar, sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh/ teladan. Para ahli meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, siswa menjadi lebih aktif mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah dalam melihat suatu fenomena, mereka dilatih untuk berfikir logis dan sistematis. 4. Komponen Penilaian Komponen evaluasi merupakan bagian dari pembentuk kurikulum yang berperan sebagai cara untuk mengukur apakah tujuan yang telah dibuat itu tercapai atau tidak. Selain itu, dengan melakukan evaluasi, kita dapat mengetahui apabila ada kesalahan pada materi yang diberikan atau metode yang digunakan dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat dengan melihat hasil dari evaluasi tersebut dan dapat segera memperbaiki kesalahan atau meningkatkan hal-hal yang sudah baik.



8



MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com



6



Pada komponen penilaian di kurikulum 2013 ini, guru dituntut ekstra kerja keras karena penilaian yang dilakukan harus komprehensif dan kompleks (model penilaian otentik). Guru harus menilai sikap spiritual (KI 1) dan sosial (KI 2) secara terukur disamping penilaian psikomotor (KI 4) dan kognitif (KI 3). Permasalahan berikutnya adalah format penilaian KI 1 dan 2 yang cukup rumit dan butuh kecermatan yang tinggi dan berkelanjutan. Teknik penilaian sikap yang mengacu pada penilaian otentik dapat dilakukan dengan cara: observasi (pengamatan), penilaian diri, laporan pribadi (buku laporan ibadah), Penilaian sejawat dan jurnal (catatan). Namun penilaian ini membtuthkan keseriusan, kecermatan, pengawasan dan kerja sama antara siswa, guru, pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga penilaian yang dilakukan tidak sekedar formalitas sekedar diisi, dikumpulkan tanpa tindak lanjut, tidak bermakna dan berimplikasi apapun.9 Secara umum, kurikulum ini diharapkan menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif berbasis pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap sosial, maka harus ada integrasi sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Kompetensi pengetahuan, ketrampilan dan sistem nilai menentukan terhadap aktualisasi sikap/ watak islami. Sikap itu tahu mengapa, ketrampilan itu tahu bagaimana, pengetahuan itu tahu apa. Contoh KI: menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya; siswa harus membaca al-Quran dengan tartil, beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat, melaksanakan thaharah, melaksanakan shalat wajib dan lain-lain yang didalamnya ada ranah pengetahuan dan pengamalan melalui pentradisian. Pendekatan holistik digunakan dalam kurikulum ini, jadi tidak lagi berbicara tentang Al-Quran, hadits, shalat, akhlak dan sebagainya, tetapi terintegrasi dalam suatu tema. Sumber kompetensi adalah mata pelajaran per kelas, lalu dijadikan sebagai kompetensi inti dan dituangkan dalam kompetensi dasar.



9



MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com,



7



Perbedaan dengan kurikulum yang lalu adalah bahwa penyatuan semua dalam tema-tema yang dibicarakan. Kelihatannya dalam kurikulum 2013 akan terjadi integrasi internal, artinya terjadi pengintegrasian antar berbagai bidang studi di dalam matapelajaran, misalnya ketika tema “menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya” maka di dalamnya akan terdapat bahasan al-Quran, fiqih, dan budaya beragama. Di sisi lain, yang lebih urgen adalah integratif eksternal, dimana mata pelajaran agama diintegrasikan dalam mata pelajaran lain dalam suatu tema yang dibicarakan. Misalnya, ketika berbicara tentang tema “indahnya kebersamaan”, maka mata pelajaran lain bisa terintegrasi, seperti IPA, IPS, kewarganegaraan, seni budaya dan sebagainya. Seharusnya PAI bisa diintegrasikan sedemikian rupa mengingat bahwa agama sangat sarat dengan tema indahnya kebersamaan. Dengan cara seperti ini, maka integrasi tuntas akan dapat terjadi, bukan hanya integrasi parsial.10



10



Nur Syam, Kurikulum PAI, www.nursyamsunanampel.ac.id,



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kurikulum 2013 lahir dengan berbagai alasan,



antara lain: kondisi



pendidikan yang belum sesuai dengan standar nasional, usia produktif yang melimpah, arus globalisasi, berbagai isu lingkungan hidup, perkembangan ilmu dan teknologi, pola pikir dalam pembelajaran yang harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan. Sebagai dokumen panduan pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013 mata pelajaran PAI SMP, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, antara lain: KI dan KD yang mengintegrasikan ketiga ranah yaitu afektif, psikomotor dan kognitif sehingga pembelajaran tidak sendiri-sendiri. AlQur’an dan Hadis tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Materi akhlak yang selama ini cenderung teoritis, dalam kurikulum ini diberikan porsi yang lebih besar dan bersifat praxis tidak lagi diajarkan secara verbal. Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu sesuai dengan perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya berhenti pada aspekcurriculum plan (kurikulum sebagai dokumen), sedangkan pada aspek actual curriculumsering terlupakan. Apa artinya kurikulum sebagai dokumen jika tidak ditindaklanjuti denganactual curriculum, sebaik apapun dokumen yang dimiliki tidak akan bermakna jika tidak diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini guru sebagai pelaksanan di tingkat satuan Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting agar terwujud tujuan yang dicita-citakan.



9



DAFTAR PUSTAKA



Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010. Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013. Balitbang



Kemdikbud,



Kurikulum



2013;



Kompetensi



Dasar,



www.kemendikbud.go.id. Deden Cahaya Kusuma,



Analisis Komponen-Komponen Pengembangan



Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, http://berita.upi.edu. Jonathan D. Jansen and Vijay Reddy, Curriculum analysis, a reference manual,http://curranal1.pdf.com. Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://kbbi.web.id/analisis. Mariadi Nugroho, Analisis Kurikulum 2013 SMP, http://scribd.com. MGMP PAI SMP Kota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com. Nur Syam, Kurikulum PAI, www.nursyamsunanampel.ac.id.



10