Makalah Tenik Tes Dan Nontes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



“Teknik Tes dan Nontes Dalam Evaluasi Pembelajaran” Dosen Pengampu : Dr.Muh.Nur Rochim Maksum,S.Pd.I.,M.Pd.I



Disusun Oleh : ZUL FADHLI AL ALIM (O100210035)



MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tahun 2021 i



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan ridho-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam proses pengumpulan materi dan juga proses pembuatan makalah ini, tidak terlepas dari kerja keras kami. Makalah yang kami buat ini membahas tentang Teknik Tes dan Nontes Dalam Evaluasi Pembelajaran. Selain daripada itu, kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi susunan, kalimat maupun tata bahasa atau bahkan sumber yang kami masukkan kurang akurat. Oleh karena itu dengan tangan dan hati terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai materi yang telah di paparkan di dalam makalah ini.



Surakarta, 30 September 2021



Penulis



ii



DAFTAR PUSTAKA



HALAMANJUDUL................................................................................................i KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI.........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang......................................................................................1 B. Rumusan Masalah.................................................................................2 C. TujuanPenulisan....................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3 A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran......................................................3 B. Teknik Tes..............................................................................................3 C. Teknik Nontes........................................................................................7 BABIIIPENUTUP................................................................................................11 A. Kesimpulan...........................................................................................11 B. Saran.....................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia pendidikan, kita mengetahui bahwa setiap jenis atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan evaluasi. Artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik. Demikian pula dalam satu kali proses pembelajaran, guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi pelajaran yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian. Penilaian atau evaluasi berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan, bukan hanya keberhasilan belajar saja, tetapi mencakup semua proses belajar



mengajar. Evaluasi memiliki kedudukan yang penting dalam proses



pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi, guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Selanjutnya didalam melakukan evaluasi ada dua teknik evaluasi yang kita kenal yaitu teknik evaluasi menggunakan tes dan evaluasi dengan teknik non tes, Teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap (affective domain) dan ranah keterampilan (Psychomotoric domain), sedangkan teknik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikirnya (cognitif domain).1



B. Rumusan Masalah 1



Hasan Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan



Melalui Model ASSURE’,



Cendekia: Journal of Education and Society, 14.2 (2016), 231–46 .



1



1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran 2. Pengertian Tes & Nontes 3. Unsur-unsur Tes 4. Fungsi Tes 5. Penggolongan Tes 6. Penggolongan NonTes C. Tujuan Pembahasan Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk memahami arti lebih mendalam mengenai teknik tes dan nontes dalam evaluasi pembelajaran.



BAB II 2



PEMBAHASAN A. Pengertian Evaluasi Belajar Secara harfiyah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Arab



‫دير‬C‫ التق‬, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar



katanya adalah value, dalam bahasa Arab ‫ القيمة‬,dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Sedangkan secara istilah evaluasi adalah suatu tindakan/proses untuk menentukan nilai dari sesuatu tersebut. Belajar merupakan proses yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan yang positif. Proses adanya evaluasi ialah untuk mengetahui dampak dan efektivitas penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran. Untuk memperoleh gambaran lengkap perlu dilakukan evaluasi baik terhadap proses maupun hasilnya. aspek yang ingin diketahui dalam proses antara lain dampak media dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari hasilnya, yang ingin dinilai ketercapaian kompetensi atau tujuan yang telah ditetapkan untuk peserta didik. Selain itu, masalah pertama yang harus dilakukan dalam pelaksanaan adalah merumuskan tujuan



evaluasi yang hendak dilaksanakan dalam suatu



proses pelaksanan program pembelajaran di kelas didasarkan atas tujuan yang hendak dicapai dalam program tersebut. Jadi, evaluasi belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan penilaian terhadap individu/peserta didik guna mencapai perubahan yang positif.2 B. Tes 1. Pengertian Tes Secara harfiyah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno: testum dengan arti: “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia” (maksudnya dengan menggunakan alat yang berupa piring itu akan dapat diperoleh jenisjenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi) dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “tes” , “ujian” atau “peecobaan”. Dalam bahasa Arab ditulis dengan ‫ امتحان‬. 2



Anas Sudijono, “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 01



3



Ada beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan dengan uraian di atas, yaitu : test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian; testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian; tester artinya orang yang melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang sedang melakukan percobaan (eksperimen); sedangkan testee (mufrad) dan testees (jamak) adalah pihak yang dikenai tes (=peserta tes = peserta ujian), atau pihak yang sedang dikenai pekerjaan (= tercoba). Dari beberapa kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi bila dibandingkan alatalat yang lain karena penuh dengan batasan-batasan. Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan dengan bentuk tugas atau suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa pertnyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab. Adapun pelaksanaannya, dapat dilaksanakan secara lisan maupun secara tes tulis. Tes adalah alat yang direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian, atau pengetahuan. Dari pengertian ini maka tes adalah: a. Merupakan alat b. Harus direncanakan c. Berfungsi



sebagai



pengukur



kemampuan,



kecakapan



dan



pengetahuan anak. Adapun yang dimaksud teknik tes ialah suatu teknik dalam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar murid dengan mempergunakan alat tes. Sehingga dari definisi-definisi di atas kiranya dapat dipahami bahwa dalam dunia evaluasi pendidikan, yang dimaksud dengan tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau



4



prestasi testee.3



2. Unsur-Unsur Tes a. Tes itu berbentuk suatu tugas yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah. b. Tes itu diberikan pada seorang anak atau sekelompok anak untuk dikerjakan. c. Respon anak atau kelompok anak tersebut dinilai. 3. Fungsi Tes Secara umum ada dua fungsi tes, yaitu: a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahuisudah berapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.4 4. Penggolongan Tes a. Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan belajar peserta didik. 1) Tes seleksi Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes. 2) Tes awal Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Jadi tes awal adalah tes yang 3



4



Anas Sudijono, “Pengantara Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 66 Nurkancana, Wayan &  Sumartana, P.P.N., (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional. Cet ke- 4. h. 25



5



dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik.Contohnya, sebelum murid diberi pelajaran Pendidikan Agama  Islam, terlebih dahulu dites pengetahuan mereka tentang rukun iman, nama-nama Rasul Allah, dll. 3) Tes akhir Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik. 4) Tes diagnostik Tes jenis ini dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu semata pelajaran tertentu. 5) Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sejauh manakah peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Di sekolah-sekolah tes formatif ini biasa dikenal dengan istilah “ulangan harian”. 6) Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Disekolah tes ini dikenal dengan istilah “ulangan umum” atau “EBTA”. b. Penggolongan berdasarkan banyaknya orang yang mengikuti tes, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1) Tes individual, yakni tes di mana tester hanya berhadapan dengan satu orang testee saja. 2) Tes kelompok, yakni tes di mana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee. c. Penggolongan berdasarkan responnya, dapat dibedakan menjdi dua golongan yaitu: 1) Verbal tes, yakni suatu tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan maupun secara tertulis. 6



2) Nonverbal tes, yaitu tes yang menghendaki respon (jawaban) dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku. d. Ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1) Tes tertulis, yaitu tes di mana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis. 2) Tes lisan, yaitu tes di mana tester di dalam mengajukan pertanyaanpertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula. e. Ditinjau dari bentuk pertanyaan yang diberikan 1) Tes obyektif Tes obyektif terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia. 2) Tes essay Tes essay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan atau suatu suruhan yang menghendaki  jawaban yang berupa uraian yang relatif panjang. 5 C. Teknik Nontes 1. Pengertian Teknik Nontes Teknik nontes adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan



pengamatan



(observation), melakukan



dan wawancara



pencatatan (interview),



secara menyebar



(questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen. 2. Macam-Macam Teknik Nontes Macam-macam teknik nontes, yaitu: 5



M. Chabib Thoha. Tenik Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Rosda Karya. 2003.hlm.1.



7



sistematis angket



a. Pengamatan (Iobservation) Observasi ialah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku peserta didik pada waktu guru menyampaikan pelajaran di kelas, tingkah laku peserta didik pada jam-jam istirahat, dll. b. Wawancara Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi, yaitu: 



Wawancara  terpimpin yang juga sering dikenak dengan istilah wawancara berstruktur.







Wawancara tidak terpimpin yang sering dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara bebas.



c. Angket (kuesioner) Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik , dapat pula diberikan kepada orang tua mereka. Pada umumnya tujuan penggunaan angket dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Disamping itu juga dimaksudkan untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program pembelajaran.



8



Angket atau kuesioner sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah afektif. Ia dapat berupa kuesioner bentuk piihan ganda dan dapat pula berbentuk skala sikap. Macam-macam kuesioner: 1) Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, meliputi: a) Kuesioner langsung b) Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkam dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya. c) Kuesioner tidak langsung d) Kuesioner tidak langsung adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya. 2) Ditinjau dari segi cara menjawab a) Kuesioner tertutup Kuesionert tertutup ialah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. b) Kuesionert terbuka Kuesioner terbuka ialah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya. d. Pemeriksaan Dokumen Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik juga bisa dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, misalnya dokumen yang memuat informasi mengenai riwayat hidup, seperti kapan dan dimana pesert didik dilahirkan, agama yang dianut, kedudukan anak dalam keluarga, dan sebagainya. Berbagai informasi, baik mengenai peserta didik, orang tua dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat



9



diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya. 6



6



Arkunto, Suharsimi., (1993). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.  Jakarta. Bumi Aksara. Cet ke-10. h. 25



10



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Evaluasi belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan penilaian terhadap individu/peserta didik guna mencapai perubahan yang positif. Tes adalah suatu alat pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi bila dibandingkan alat-alat yang lain karena penuh dengan batasan-batasan. Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan dengan bentuk tugas atau suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat pula berupa pertnyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab.Teknik nontes adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis



(observation), melakukan



wawancara



(interview),



menyebar



angket



(questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen. Contoh yang



termasuk tes, yaitu: tes seleksi, tes formatif, tes individual, tes verbal, tes nonverbal, tes obyektif, dan tes essay, dll. Sedangkan Contoh teknik nontes seperti: observasi, kuesioner, wawancara, dan pemeriksaan dokumen. B. SARAN



Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kami meminta kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA Sudijono, Anas.,  (1998). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Arkunto, Suharsimi., (1993). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.  Jakarta. Bumi Aksara Nurkancana, Wayan &  Sumartana, P.P.N., (1986). Evaluasi Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional M. Chabib Thoha. Tenik Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Rosda Karya 11



Hasan Baharun, ‘Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan Melalui Model ASSURE’, Cendekia: Journal of Education and Society



12