Makalah Teori Belajar Dan Pembelajaran Alquran Hadits Mi-Ardila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MI “TEORI HUMANISTIK DAN KONSTRUKTIVISME”



Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Qur’an Hadits



DOSEN PENGAMPU: DEDI YUISMAN, M.Pd.I



OLEH : 1. ARDILA JULISTIWATI 2. KOMARIAH 3. NOVIA PRIHATIN



PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI) MUARA BUNGO 2021/2022 1



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan taufiqnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas kuliah berupa makalah. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatul hasanah bagi seluruh manusia. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Al-Qur’an Hadits yang berjudul “Teori Belajar dan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits MI”. Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran serta kerja sama dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapakan terima kasih kepada: 1.



Dosen pengampu Mata Kuliah Al-Qur’an Hadits yakni bapak Dedi Yuisman, M.Pd.I yang telah memberikan arahan kepada penulis.



2.



Rekan-rekan yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik dari segi



isi dan penyusunan makalah. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan penulisan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang Teori Belajar dan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits MI.



Muara Bungo, Penulis,



Oktober 2021



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................i DAFTAR ISI.....................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A.



Latar Belakang.................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah............................................................................................2



C.



Tujuan Penulisan..............................................................................................2



BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3 A.



Pengertian Teori Belajar dan Pembelajaran.....................................................3



B.



Konsep Belajar Menurut Islam.........................................................................5



C.



Teori Belajar Humanistik dan Kontruktivisme...............................................7



BAB III PENUTUP...............................................................................................10 A.



Simpulan........................................................................................................10



B.



Saran...............................................................................................................11



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidik, mereka harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pendidik. Kenyataan yang ada, kurikulum yang selama ini di sekolah dasar kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya relevansi pendidikan untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan budaya, serta bagaimana bentuk pengajaran untuk siswa denagan beragam intelektual. Jerome S. Brunner, seorang peneliti terkemuka memberikan beberapa gambaran tentanag perlunya terori pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di kelas, serta beberapa contoh praktis untuk dapat menjadi bekal persiapan profesionalitas para guru. Berdasarakan penelitian selama beberapa tahun terakhir cukup jelas bagi Brunner bahwa dari segi psikologis dan dari desain kurikulum itu sendiri sangatlah minim dibahas teori pembelajaran. Teori pembelajaran yang sudah ada selama ini hanya terfokus pada toeritis semata. Sebagai contoh pada saat membahas materi tentang HAM, kebanyakan guru hanya memberikan contoh-contoh yang tertulis dibuku tanpa mengaitkan terhadap kehidupan nyata dan tanpa melakukan praktek langsung. Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar dimunculkan oleh para psikolog pendidikan setelah mereka mengalami kesulitan untuk menjelaskan proses belajar secara menyeluruh. Belajar merupakan proses dimana seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefinisikan sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu dengan adanya teori belajar akan



1



memberikan kemudahan bagi guru MI/SD dalam menjalankan model-model pembelajarn yang akan dilaksanakan. Al-Quran dan Hadits banyak membahas tentang teori-teori dalam pembelajaran yang seharusnya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membimbing seseorang atau peserta didik agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan, pandangan hidup serta pengetahuan akan kebudayaan masyarakat sekitar. Oleh kareana itu, penulis membuat sebuah makalah tentang Teori Belajar Dan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits MI dan Penulis fokus pada pembahasan tentang Teori Humanistik dan Konstruktivisme yang diharapkan dapat dijadikan sebagai sebuah referensi dan pegangan kepada pendidik dalam melaksankan pembelajaran yang baik di kelas nantinya. B. Rumusan Masalah 1.



Apa Yang Dimaksud Dengan Teori Belajar?



2.



Bagaimana Konsep Belajar Menurut Pandangan Islam?



3.



Jelaskan Macam-macam Teori Belajar?



C. Tujuan Penulisan 1.



Untuk Mengetahui dan Memahami Teori Belajar.



2.



Untuk Mengetahui Konsep Belajar Menurut Pandangan Islam.



3.



Untuk Mengetahui Macam-macam Teori Belajar.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teori Belajar dan Pembelajaran Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori intuitif dan teori ilmiah. Teori intuitif adalah teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis. Sedangkan teori ilmiah adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru lebih cenderung sering menggunakan teori pertama. Teori belajar adalah teori yang mendeskripsikan apa yang sedang terjadi saat proses belajar berlangsung dan kapan proses belajar tersebut berlangsung. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”, Menurut Hilgrad dan Bower belajar (learn) memiliki arti to gain knowledge, comprehention, or mastery of trough experience of study, to fix in the mind or memory, to acquire trough experience, to be come informe of to find out. Menurut definisi tersebut belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan. Sedangkan menurut Morgan dan kawan-kawan menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.1 Menurut Witherington belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian. Harold Spear menyatakan “learning is to observe, to read, to imitate, to try something, themselves, to listen, and to follow



1



Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2015. Hlm.15-17



direction”. Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.2 Berdasarkan pendapat dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah



memperoleh



pengetahuan



atau



menguasai



pengetahuan



melalui



pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan, dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman. Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisakan kata ”pembelajaran” berasal dari kata ”ajar” yang berarti petunjukyang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedangkan “pembelajaran” berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Kimble dan Garmezy pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang. Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan bukan diajarkan. Siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari, menemukan, manganalisis, merumuskan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah. Selain itu, Rombe Pajung juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran.3 Berdasarkan pemaparan yang di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian teori belajar dan pembelajaran adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena tentang cara memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan, dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman.



M. Thobroni. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2015. Hlm. 18-19. 3 Aunurrahman.Belajar dan Pembelajaran.(Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 37. 2



B. Konsep Belajar Menurut Islam Islam sebagai agama rahmatul lil ‘alamin mewajibkan ummatnya untuk selalu belajar. Bahkan, Allah mengawali menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang memerintahkan rasulnya, Muhammad SAW untuk membaca dan membaca (Iqra’). Iqra’ merupakan salah satu perwujudan dari aktifitas belajar. Betapa pentingnya belajar, karena itu dalam Al-Qur’an Allah berjanji akan meningkatkan derajat orang yang belajar dari pada yang tidak. Salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah kemampuannya untuk belajar. Untuk ini, Allah memberikan akal sebagai alat untuk belajar, sehingga membuat manusia mampu menjadi pemimpin di bumi ini. Berikut ini adalah teori belajar menurut islam: 1. Belajar dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadist Ajaran agama sebagai pedoman hidup manusia menganjurkan manusia untuk selalu melakukan kegiatan belajar. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Islam sangat menekankan terhadap pentingnya ilmu. Al-Qur’an dan Hadist mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orangorang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW menyebutkan pentingnya membaca, pena, dan ajaran untuk manusia (Q.S.: Al-‘Alaq 1-3).



Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"



Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."



Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia," 2. Beberapa hadis tentang pentingnya belajar dan menuntut ilmu, antara lain adalah: “mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, carilah ilmu walaupun sampai ke negeri china, carilah ilmu dari buaian sampai keliang lahat”.



3. Arti Penting Belajar Menurut Al-Quran 1) Bahwa orang yang belajar akan dapat meiliki ilmu pengetahuan yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan. Sebagaimana firman Allah berikut:



Artinya “apakah kamu wahai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang-orang yang beribadat diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “adakah



sama



orag-orang



yang



mengetahui



dengan



orangorang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS AlZUMAR {39}: 9) 3.



Dengan belajar manusia dapat mengetahui apa yang dilakukan dan memahami tujuan dari perbuatannya, karena setiap yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak oleh Allah SWT:



Artinya : “Dan janganlah kamu membiasakan diri pada apa yang tidak kamu



ketahui,



karena



sesungguhnya



penglihatan,



pendengaran, dan daya nalar pasti akan ditanyai tentang hal itu”.(QS Al-Isra [17]: 36) 4.



Dengan ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya:



Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. (QS Al- Mujadalah [58]: 11) C. Teori Belajar Humanistik dan Konstruktivisme 1. Teori Belajar Humanistik Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan pada pengalaman-pengalaman mereka. Teori humanisme ini cocok diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena sosial. Adapun teori belajar humanistik menurut Bloom dan Krathwoh menunjukkan apa yang dikuasai oleh siswa yang mencakup kognitif, psikomotorik dan afektif.[6] Adapun ayat Teori Belajar Humaistik dalam Al-Quran yang memuat ajaran ibadah serta memohon pertolongan dan jalan yang lurus kepada Tuhanyaitu Q.S. Alfatihan ayat 5-7.



Artinya : “5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. (Q.S. Alfatihan ayat 5-7).



2. Teori Belajar Kontruktivisme Belajar



menurut



kontruktivisme



adalah



membangun



pengetahuan



sedikitdemi sedikit yang hasilnya kemudian diperluas melalui konteks yang terbatas. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam proses belajar di kelas siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide- ide. Salah satu ahli teori ini adalah Vygotsky mengungkapkan belajar adalah interaksi sosial individu dengan lingkungannya. Belajar merupakan sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting yaitu belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses belajar dan pisikisosial sebagai proses yang lebih tinggi yang berkaitan dengan sosial budaya. Pada dasarya praktik pembelajaran dengan Teori Belajar Kontruktivisme sudah ada sejak lama, yakni dari zaman Nabi Adam as. Akan tetapi dalam AlQuran tercatat bahwa proses itu secara gamblang dijelaskan dalam Q.S. Al-An’am ayat 76-79 yang menceritakan tentang proses pencarian Nabi Ibrahim as. akan Tuhannya. Ayat tersebut adalah sebagai berikut :



Artinya



:



Ketika



malam



telah



menjadi



gelap,



dia



melihat



sebuah bintang (lalu) berkata, "Inilah Tuhanku.” Tetapi tatkala bintang itu lenyap, dia berkata, "Saya tidak suka kepada yang lenyap.” Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata, "Sesungguhnnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat." Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” Demikian pula dengan al-Hadis, sumber kedua ajaran Islam, diakui memberikan perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan. Nabi Muhammad SAW, telah mencanangkan program wajib belajar kepada umatnya.



Nabi SAW bersabda: Artinya: Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SA W bersabda: "mencari ilmu wajib bagi setiap muslim ". (HR. Ibnu Majah).



BAB III PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pemaparan yang diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa pengertian teori belajar dan pembelajaran adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena



tentang cara memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan, dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman. Konsep belajar menurut pandanngan islam seperti pada hadits, antara lain adalah: mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, carilah ilmu walaupun sampai kenegeri china, carilah ilmu dari buaian sampai keliang lahat.Arti Penting Belajar Menurut Al-Quran antara lain: 1.



Bahwa orang yang belajar akan dapat meiliki ilmu pengetahuan yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan. (Qs Al-Zumar {39}: 9)



2.



Dengan belajar manusia dapat mengetahui apa yang dilakukan dan memahami tujuan dari perbuatannya, karena setiap yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.(QS Al-Isra [17]: 36)



3.



Dengan ilmu yang dimiliki manusiamelalui proses belajar, maka Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya (QS Al-Mujadalah [58]: 11) Belajar



menurut



kontruktivisme



adalah



membangun



pengetahuan



sedikitdemi sedikit yang hasilnya kemudian diperluas melalui konteks yang terbatas. Teori Belajar Humanistik, lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.



B. Saran Dengan memahami pengertian dari teori pembelajaran, konsep belajar menurut pandangan islam, dan macam-macam teori belajar niscaya akan melahirkan peserta didik yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya.



DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. https://iainpspblog.blogspot.com/2019/04/makalah teori belajar pembelajaranppkn.html