Makalah Teori Sastra Kuliah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP DASAR DAN STUDI SASTRA TENTANG ALIRAN SASTRA REALISME, EKSPRESIONISME, NATURALISME, ROMANTIC



MAKALAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATAKULIAH Teori sastra Dosen Pengampu: Saptono Hadi M.Pd.



Disusun oleh: Muhamad ‘Izul Haq



(1988201056)



Mochamad Arindra Al Qusairi



(1988201064)



Muhamad Ibdaus Sobirin



(1988201018)



UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA September 2019



KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan rahmat dan karunianya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar dan Studi Sastra tentang Aliran Sastra Realisme, Ekspresionisme, Naturalisme, Romantic” , untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Sastra. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada. 1. Saptono Hadi M.Pd. selaku dosen Pembina matakuliah Teori Sastra. 2. Teman-teman Universitas Nahdlatul Ulama Blitar program studi Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan penulis selanjutnya.



Blitar, September 2019 Penulis



i



DAFTAR ISI



SAMPUL KATA PENGANTAR……………...…………………….……………………….i DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii BAB I Pendahuluan 1.1



Latar Belakang……………….……………………………………….1



1.2



Rumusan Masalah …………………………….....…………………....1



1.3



Tujuan …………………………………………..……....……………..1



BAB II Pembahasan 2.1



Pengertian Aliran Sastra ...……………...….....……...…...…………...2



2.2



Beberapa Jenis Aliran Sastra .................................................................2



2.2.1 Realisme ................................................................................................2 2.2.2 Ekspresionisme ......................................................................................4 2.2.3 Naturalisme ...........................................................................................4 2.2.4 Romantic ...............................................................................................6 BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan ................................................................................................8 3.2 Saran ..........................................................................................................8 Daftar Pustaka ........................................................................................................9



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Aliran-aliran dalam kesussastraan memiliki kesamaan dalam kesenian yang lain,misalnya dalam seni lukis, seni drama, bahkan dalam dunia filsafat dan kehidupan sosial. Aliran dalam kesusastraan berhubungan erat dengan pandangan hidup dan kejiwaan yang erat Dengan demikian, seorang pengarang bisa dimasukan kedalam beberapa aliran, karna corak warnanya yang bermacam-macam.Sementara itu,sebuah novel, cerpen, puisi atau teks drama bisa dijadikan beberapa contoh bahwa sesungguhnya seorang pengarang menganut beberapa aliran. Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara sadar diperjuangkan untuk menentang faham atau aliran sebelumnya belum banyak terjadi. Hal ini salah satu si antaranya disebabkan oleh usia sejarah sastra Indonesia yang belum begitu lama. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian aliran sastra? 2. Apa pengertian beberapa aliran sastra? a. Realisme b. Ekspresionisme c. Naturalisme d. Romantic 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian sastra 2. Mengetatui pengertian aliran sasta a. Realisme b. Ekspresionisme c. Naturalisme d. Romantic



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Aliran Sastra Alian sastra itu merupakan sikap jiwa dan pandangan hidup yang menjadi haluan dan dasar penciptanya karya sastra yang dimiliki oleh setiap pengarang. Aliran sastra ini amat ditentukan oleh corak jiwa dan sikap hidup dari masing masing pengarang. Karena itulah didunia sastra tumbuh bermacam macam aliran. Aoh K. Hadimadja(Sastra Indonesia halaman 217 penulis Liberatus Tengsoe Tjahjono) berpendapat bahwa aliran sastra tidak lain merupakan keyakinan yang dianut golongan pengarang yang sepaham, yang diciptakan untuk menentang paham atau aliran lama. Dengan kata lain kelahiran aliran sastra bertolak dari kesadaran para pengarang untuk menentang paham atau aliran sebelumnya. Dalam karya seni , kita biasa melihat hubungan subjek dan objek, hubungan seniman dangan alam kehidupan. Bila dalam sebuah karya seni seniman menyatakan “aku”nya sendiri, dia talah bertolak dari sikap subjektif. Sebaliknya bila seorang seniman membiarkan alam berbicara secara bebas tanpa dipengaruhi oleh perasaanya, maka dia telah berangkat dari cara berpikir yang objektif.



2.2 Beberapa Jenis Aliran Dalam Sastra 2.2.1 Realisme Seni yang objektif dapat kita lihat dalam aliran realisme. Dalam realisme pengarang akan melukiskan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, secara teliti, tanpa dicampuri oleh tafsiran, gagasan, atau wawasan dari pengarangnya. Pengarang tidak akan menaruh simpati atau memperbagus maupun antipasti atau memperjelek orang-orang atau keadaan yang dilukiskan . Tapi realisme yang sungguh-sungguh objektif tentu sulit kita jumpai, walaupun sedikit unsur subjektif pasti akan ada melekat di dalamnya. Dalam aliran realisme alam dan kehidupan berperan sebagai bahan utama penciptaan karya sastra. Cabang-cabang aliran realisme ini adalah aliran impresionisme, naturalisme, neonaturalisme, dan determinisme.Realisme dalam



2



sastra dapat dipahami bahwa cerita yang dikisahkan itu mungkin saja ada dan terjadi walau tidak harus bahwa ia memang benar-benar ada dan terjadi. Peristiwa dan jalinan peristiwa yang dikisahkan masuk akal, logis. Cerita merepresentasikan berbagai peristiwa,aksi dan interaksi, yang seolah-olah memang banar dan penyelesaiannya masuk akal dan dapat dipercaya. Jadi cerita realisme adalah narasi fiksional yang menampilkan tokoh dengan karakter yang menarik yang dikemas dalam latar tempat dan waktu yang dimungkinkan. Aliran realisme mengutamakan realitas kehidupan. Sastra realis merupakan kutub seberang dari sastra imajis. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka. Biografi, otobiografi, true-story, album kisah nyata, roman sejarah, bisa kita masukkan ke sini. Sastra realis juga berbeda dengan berita surat kabar atau laporan kejadian, karena ia tidak semata-mata realistik. Sebagai karya sastra, ia pun dihidupkan oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat. Penelitian Romantisme biasanya terfokus pada karya-karya yang melukiskan kehidupan seksual secara detail. Lukisan kehidupan sek yang penuh birahi ini, justru menarik perhatian peneliti. Oleh karean itu, peneliti menyimpulkan bahwa karya sasttra yang bermutu adalah karya yang mampu melukiskan kehidupan sedetail mungkin. Peneliti romantisme biasanya berkiblat pada kerinduan hal-hal yang bersifat klasik dan tradisional. Parapeneliti umumnya menggunakan nilai-nilai lama yang luhur. Misalnya karya Hamsah Fansuri, Sultan Agung, Mangkunagara IV. Pada dasarnya peneliti romantic sering mengarah sebagai refleksi terhadap karya-karya besar. Dalam novel misalnya kary-karya Sultan Takdir Alisyahbana. Poin penting dalam penelitian romantik adalah tentang kesungguhan hati, keaslian, keakuratannya, dalam mengungkapkan visi dan pemikiran individual si pencipta. Ha lini merupakan bukti perwatakan khas dari seorang pengarang, baik yang disadari maupun yang tidak.



3



2.2.2



Ekspresionisme



M.H. Abrams menyatakan bahwa ekspresionisme adalah gerakan dalam sastra dan seni di Jerman yang mencapai puncaknya pada periode 1910 – 1952. Para pelopornya seniman dan pengarang yang dengan bermacam cara menyimpang dari penggambaran yang realistik tentang kehidupan dan dunia. Mereka mengekspresikan pandangan seni mereka atau emosi secara kuat. A.F. Scott dalam kamusnya Current Literary Terms A Concis Dictionary menyatakan bahwa impresionisme merupakan cara menulis karangan yang tidak memperlakukan realitas secara obyektif, tetapi menyajikan kesan-kesan (impressions) dari pengarangnya. Istilah impressionisme ini berasal dari dunia seni lukis pada paruh pertama abad ke 19 di Perancis. Sedangkan seni yang subjektif dapat kita lihat dalam aliran ekspresionise. Ekspresionisme mengutamakan pengucapan jiwa pengarang. Dalam aliran ini pengarang akan mengungkapkan apa yang bergejolak dalam jiwa dan dirinya. Sehingga bahan utama dalam aliran ekspresionisme adalah gejolak batin pengarang itu sendiri. Dalam aliran ini lam dan kehidupan bertindak sebgai alat untuk menyatakan pengertian yang mendalam tentang manusia kehidupan. Bila puisi bercorak ekspresionisme maka penyair tidak sekedar bercerita tetapi berteriak. Cabang-cabang aliran ekspresionisme adalah romantisme,simbolis,idealisme,suralisme,mistisme, dan psikologisme. 2.2.3



Naturalisme



Istilah naturalisme berasal dari kata natur yang berarti alam. Aliran ini berusaha melukiskan kehidupan manusia dengan segala seluk beluknya, bahkan sampai pada segi hewani dari pribadi manusia yang jorok dan mesum. Hal ini terjadi karena seseorang pengarang naturalisme berusaha mencapai kesetiaan yang sempurna terhadap alam. Naturalisme cenderung mengungkapkan keburukan dan kebobrokan yang terjadi dalam masyarakat. Naturalisme cencderung berusaha mengungkapkan halhal yang dahulu merupakan hal yang tabu di mata masyarakat. Sebab bagi mereka tabu atau tak tabu, mesum atau buakn mesum, semua adalah anugrah alam, yang tak perlu ditutup-tupi atau disembunyikan.



4



Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa mempedulikan baik buruk dan akibat negatif. Pengarang naturalis dengan tenangnya menulis tentang skandal para penguasa atau siapapun, dengan bahasa yang bebas dan tajam. Pornografi, karya mereka jatuh menjadi picisan, bukan tabu bagi mereka. Biasanya, hal ini benar-benar mereka sadari, bahkan mereka pun sempat membanggakan naturalisme ini sebagai gaya mereka. Kumpulan sanjak F. Rahardi, “ Catatan Harian Sang Koruptor “ dan “ Sumpah WTS “. Pengarang naturalis terbesar didunia adalah Emile Zola. Sesungguhnya roman-roman Zola tidak seluruhnya berisi hal-hal yang mesum, seperti puisi Rendra. Zola hanya ingin melukiskan kenyataan secara teliti dan alami, taka da yang perlu dirahasiakan termasuk juga kehidupan seksual. Karena dia ingin berkerja secara teliti maka ketika mengerjakan romannya yang berjudul Germinal(tambang) Zola teken kontrak bekerja di tambang. Sedangkan di Indonesia Armijn pane dianggap sebagai bapak naturalis karena keberaniannya membuat tradisi baru, memberontak terhadap gaya ramantisme Balai Pustaka. Dalam romannya yang berjudul Belenggu Arminj Pane membuka tabir kehidupan pribadi seseorang dokter dengan seseorang pelacur. Contoh kutipan puisi ciptaan Rendra yang berjudul Nyanyian Angsa Jam dua belas siang hari Matahari terik ditengah langit Tak ada angina tak ada mega Maria zaitun keluar rumah pelacuran Tanpa koper Tak ada lagi miliknya Teman-temannya membuang muka Sempoyongan ia berjalan Badannya demam Sipilis membakar tubuhnya Penuh borok di klangkang Dileher, diketiak dan di susunya Mattanya merah Bibirnya kering



5



Kursinya berdarah Sakit jantungnya kambuh pula Ia pergi kepada dokter Banyak pasien lebih dulu menunggu Ia duduk diantara mereka Tiba-tiba orang menyingkir dan menutup hidung mereka Ia tidak marah Tapi buru-buru Tiba-tiba orang menyingkir dan menutup hidung mereka Ia meledak marah Tapi buru-buru juru rawat menariknya Ia diberi giliran lebih dulu Dan taka da orang memprotesnya Perhatikan baris-baris Badannya demam, Sipilis membakar tubuhnya, Penuh borok di klangkang, Dileher, diketiak dan di susunya. Baris-baris diatas adalah baris-baris yang melukiskan hal yang jorok, yang dulu dianggap tabu. Tetapi dalam puisi diatas Rendra justru memaparkan secara jelas karena ia ingin menunjukkan hal yang sebenarnya secara jujur. Keadaan yang selalu dialami para pelacur. 2.2.4



Romantisme



HB. Janisme menulis bahwa aliran romantisme adalah aliran yang lebih mengutamakan perasaan. Aliran romantisme berpendapat bahwa rahasia alam tidak cukup dipelajari lewat otak manusia, juga harus lewat intuisi dan perasaan. Lebih jauh Jassin berpendapat bahwa pengucapan romantisme cenderung diwarnai pada hasrat pengarang sedang bergirang hati dilukiskan alam itu sangat indahnya, warna-warna yang cerah , bunga-bunga yang harum, angin bersedih, maka sedih pulalah alam ini, bulan terselubung awan, burung-burung takberkicau lagi. Aoh K. Hadimadja menyatakan bahwa salah satu ciri romantic adalah tokohtokohnya suka membunuh diri karena terlalu kuat dihinggapi perasaan. Pengarang romantisme yang sampai sekarang sangat mengagumkan adalah Victor Hugo, juga Daniel Defoe yang mengarang Robinson Crusoe. Kedua pengarang ini



6



terkenal karena romantisme mereka tidak hanya berlandaskan perasaan, tetapi berakar pula pada pikiran, ilmu pengetahuan danpandang hidup yang luas dan dalam. Sedangkan Indonesia romantisme ini tampak sekali pada roman-romn Balai Pustaka menyenangi pemakaian bahasa yang melambung-lambung, indah . juga memaparkan kisah-kisah dua remaja dengan latar belakang tradisi saat itu, biasanya berakhir dengan kematian tokoh-tokoh tersebut. Dan biasanya untuk , melukiskan sesuatu, entah kecantikan seorang gadis atau keindahan alam, mereka memakai ungkapkan-ungkapan klise, bahkan kalimat panjang-panjang . tokoh yang baik akan dilukiskan tanpa cela, sedangkan tokoh yang jahat akan dilukiskan jahat sekali. Romantisme, aliran yang mementingkan curahan perasaan yang indah dan menggetarkan yang diungkapkan dalam estetika diksi dan gaya bahasa yang mendayu-dayu membuai sukma. Contoh : puisi-puisi Amir Hamzah “ Buah Rindu“, “ Karena Kasihmu “.



7



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Alian sastra itu merupakan sikap jiwa dan pandangan hidup yang menjadi haluan dan dasar penciptanya karya sastra yang dimiliki oleh setiap pengarang. Aliran sastra ini amat ditentukan oleh corak jiwa dan sikap hidup dari masing masing pengarang. Karena itulah didunia sastra tumbuh bermacam macam aliran. Aliran realisme mengutamakan realitas kehidupan. Sastra realis merupakan kutub seberang dari sastra imajis. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka. Ekspresionisme mengutamakan pengucapan jiwa pengarang. Dalam aliran ini pengarang akan mengungkapkan apa yang bergejolak dalam jiwa dan dirinya. Sehingga bahan utama dalam aliran ekspresionisme adalah gejolak batin pengarang itu sendiri. Dalam aliran ini lam dan kehidupan bertindak sebgai alat untuk menyatakan pengertian yang mendalam tentang manusia kehidupan. Aliran ini berusaha melukiskan kehidupan manusia deangan segala seluk beluknya, bahkan sampai pada segi hewani dari pribadi manusia yang jorok dan mesum. Romantisme, aliran yang mementingkan curahan perasaan yang indah dan menggetarkan yang diungkapkan dalam estetika diksi dan gaya bahasa yang mendayu-dayu membuai sukma. 3.2 Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seseorang dalam mengetahui aliran-aliran sastra Realisme, Ekspresionisme, Naturalisme, dan Romantisme.Serta memahami dan mengenal karya-karya dari aliran-aliran sastra Realisme, Ekspresionisme, Naturalisme, dan Romantisme,sehingga makalah ini dapat mempermudah pemahaman mengenai. Aliran-aliran sastra Realisme, Ekspresionisme, Naturalisme, dan Romantisme



8



DAFTAR RUJUKAN



Tjahjono,Liberatus Tensoe. 2005. Sastra Indonesia Pengantar Teori Dan Apresiasi.Jakarta:Nusa Indah. Nurgiyantoro, Burhan. 2006.Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Endraswara, Suwardi.2013.Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta:Pustaka Widyatama. https://danririsbastind.wordpress.com/2011/04/13/aliran-aliran-dalamkesusastraan/



9



10