Makalah Transaction Exposure Magister Akuntansi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TRANSACTION EXPOSURE



Kelompok 5  Elga Nurhikmah



(55517120048)



 Nopi Tikasari



(55517120001)



 Leoshan Nasardo



(55517120042)



MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN MAGISTER AKUNTANSI 2019



i Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



DAFTAR ISI Hal 1. JENIS-JENIS EXPOSURE VALUTA ASING ………………...……..



1



1.1 Transaction Exposure (TE) atau Eksposur Transaksi …………...



1



1.2 Economic / Operating Exposure (E/OE) atau Eksposur Ekonomi / Operasi ………………………..…………………………………...



2



1.3 Translation / Accounting Exposure (T/AE) atau Eksposur Translasi/Akuntansi ……………………………………………..…



3



2. MENGAPA LINDUNG NILAI ? ………………………………………………….



3



2.1 Apakah Risiko Kurs Relevan? …………………………………………………



3



2.2 Pentingnya Hedging (Lindung Nilai) ………………………………………….



4



3. PENGUKURAN TRANSACTION EXPOSURE ……………………………...…...



5



3.1 Mengidentifikasi Eksposur Transaksi Bersih ………………………………...



5



3.2 Mengukur Potensi Dampak Eksposur Mata Uang …………………………...



7



3.3 Menilai Eksposur Transaksi Berdasarkan Nilai Risiko …………………….. 11 4. TRANSACTION EXPOSURE DAN PEGELOLAAN HUTANG-PIUTANG DAGANG ……………………………………………………………………............ 12 4.1 Teknik Eliminasi Eksposur Transaksi atau Teknik Lindung Nilai …………. 12 4.2 Perbandingan Teknik Lindung Nilai …………………………………………. 15 4.3 Keterbatasan Lindung Nilai …………………………………………………... 16 4.4 Teknik Lindung Nilai Eksposur Transaksi Jangka Panjang ……………….. 17 4.5 Teknik Lindung Nilai Alternatif ………………………………………………. 18 4.6 Teknik Lindung Nilai Baru (Nontradisional) ………………………………… 19 5. PRAKTIK



MANAJEMEN



RISIKO



TERHADAP



TRANSACTION



EXPOSURE …………………………………………………………………............ 19 USULAN SOAL ……………………………………………………..…………….…...... 23 DAFTAR PUSTAKA …………………….……………………………………………... 26



1 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



TRANSACTION EXPOSURE



Eksposur valuta asing akan dialami oleh perusahaan yang melakukan pembayaran dan atau menerima pendapatan dalam valuta asing. Eksposur transaksi adalah tingkat di mana nilai transaksi tunai masa depan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs. Perusahaan AS yang membeli barang Meksiko akan memerlukan peso untuk membayar barang tersebut. Meskipun perusahaan mengetahui dengan pasti berapa peso yang dibutuhkan, namun perusahaan tidak mengetahui berapa jumlah dolar yang diperlukan untuk ditukar dengan peso. Ketidakpastian terjadi karena kurs peso dan dolar berfluktuasi sepanjang waktu. MNC (perusahaan multinasional) AS yang akan menerima valuta asing juga terkena eksposur karena tidak mengetahui berapa jumlah dolar yang akan diterima saat perusahaan menukar valuta asing tersebut menjadi dolar. Jika terjadi eksposur transaksi, perusahaan menghadapi tiga pekerjaan utama, yaitu : 1. Perusahaan harus mengidentifikasi tingkat eksposur transaksinya. 2. Perusahaan harus menentukan apakah akan melakukan lindung nilai eksposur tersebut. 3. Jika perusahaan memutuskan untuk melakukan lindung nilai sebagian atau seluruh eksposurnya, maka perusahaan harus memilih berbagai teknik lindung nilai yang tersedia. Nilai kontrak masa depan perusahaan transaksi dalam mata uang asing dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar. Atau eksposur transaksi (transaction exposure) disebut sebagai seberapa jauh nilai transaksi kas masa depan akan terpengaruh oleh fluktuasi kurs. Sensitivitas transaksi kontraktual perusahaan dalam mata uang asing terhadap nilai tukar. Pergerakan ini disebut sebagai eksposur transaksi.



1. JENIS-JENIS EXPOSURE VALUTA ASING Jenis Exposure Valuta Asing jika ditinjau dari dampaknya, sebagai berikut : 1.1 Transaction Exposure (TE) atau Eksposur Transaksi Transaction exposure merupakan risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika melakukan transaksi dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan, ataupun pihak lainnya dengan menggunakan mata uang asing. Sehingga, perusahaan yang terlibat transaksi ini terekspos terhadap risiko perubahan nilai valas di masa depan. Perusahaan yang melakukan jual beli dengan denominasi mata uang asing menghadapi transaction exposure ini. Misalnya, perusahaan importir A yang berbasis di Indonesia, punya utang ke suppliernya perusahaan B yang berbasis di AS dalam mata uang dollar. Perusahaan A mengalami



2 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



ketidakpastian karena ketika mereka harus membayar utangnya di masa depan nilai tukar bisa berubah. Sehingga eksposur transaksi mengukur perubahan dalam nilai kewajiban finansial yang terjadi sebelum perubahan nilai tukar tetapi harus diselesaikan setelah perubahan. Exposure valas perusahaan dalam transaksi-transaksinya dengan negara lain dimana transaksi tersebut terjadi pada saat ini, namun pembayarannya dilakukan pada masa datang. Pada saat jatuh tempo/penyelesaian transaksi-transaksi tersebut menaikkan keuntungankeuntungan/kerugian-kerugian mata uang. Dengan kata lain, selama periode komitmen-komitmen pembayaran atau penerimaan tersebut belum jatuh tempo, kurs nominal dapat berubah dengan membuat nilai transaksi ada dalam resiko. Eksposur transaksi terjadi ketika perusahaan terlibat dalam transaksi yang didenominasi mata uang asing/valas yang akan terjadi di masa yang akan datang. Diartikan sebagai pengaruh fluktuasi kurs valas terhadap future cash transaction. Menerapkan transaction exposure yaitu melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan dan biaya (cost) dalam valas dalam tahun buku yang akan datang dan selanjutnya melakukan analisa pengaruhnya terhadap laba bersih atas potensi kemungkinan timbulnya perubahan-perubahan dalam kurs valuta asing.



1.2 Economic/Operating Exposure (E/OE) atau Eksposur Ekonomi/Operasi Operating exposure, biasa disebut juga dengan economic exposure atau strategic exposure, yakni mengukur perubahan pada present value yang diterima oleh perusahaan akibat perubahan pada arus kas operasi perusahaan di masa depan, yang disebabkan oleh perubahan yang tidak terduga pada nilai tukar. Exposure ini mengakibatkan penjualan turun dari pelanggan internasional. Meskipun dampaknya tidak muncul di neraca, namun munculnya di laporan laba/rugi, sehingga kemudian mempengaruhi daya saing perusahaan di pasar. Transaction dan operating exposure sama-sama muncul ketika adanya perubahan yang tidak terduga dalam arus kas di masa depan. Lalu apa bedanya transaction dengan operating exposure? Transaction exposure muncul dari arus kas masa depan yang kontraknya sudah disepakati sejak sekarang, sementara itu operating exposure arus kas-nya tidak terkait dengan kontrak. Eksposure ekonomi mencerminkan dampak fluktuasi kurs terhadap arus kas perusahaan di masa depan. Arus kas perusahaan dapat dipengaruhi oleh perubahan kurs dalam berbagai cara yang tidak langsung terkait dengan transaksi internasional. Karenanya, perusahaan tidak dapat hanya melakukan lindung nilai atas utang atau piutang dalam valuta asing tetapi juga harus berusaha



3 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



untuk menentukan bagaimana arus kas perusahaan akan dipengaruhi oleh kemungkinan perubahan kurs.



1.3 Translation / Accounting Exposure (T/AE) atau Eksposur Translasi/Akuntansi Eksposur translasi terjadi saat MNC mentranslasi data keuangan setiap anak perusahaan ke dalam mata uang asal untuk konsolidasi laporan keuangan. Meskipun eksposur translasi tidak mempengaruhi arus kas, namun eksposur ini dipertimbangkan MNC karena dapat mengurangi laba konsolidasi MNC yang mana menyebabkan penurunan harga saham. Karenanya, beberapa MNC mempertimbangkan untuk melakukan lindung nilai eksposur translasi mereka. Dihasilkan dari fakta bahwa MNC harus mengkonsolidasikan rekeningnya ke dalam mata uang lokal melalui cash flow-nya yang didenominasi dalam berbagai valas (mentranslasi laporan keuangan yang didenominasi mata uang asing ke dalam mata uang lokal, dimana aset dan liabilities tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh perusahaan) Translation (accounting) exposure timbul dari kebutuhan untuk maksud-maksud pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi laporan keuangan operasi asing/luar negeri dari mata uang lokal (perusahaan subsidiary) ke mata uang perusahaan induk (parent company). Jika kurs telah berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, translasi (restatement) dari assets dan liabilities, revenues, gains, dan loses yang didenominasi dalam valas akan menghasilkan gains/loses dalam valas (foreign exchange gains/loses).



2. MENGAPA LINDUNG NILAI ? 2.1 Apakah Risiko Kurs Relevan? Beberapa pihak berpendapat bahwa risiko kurs tidak relevan. Pendapat ini pada akhirnya menyebabkan argument perdebatan seperti yang dibahas berikut: 1) Argumen Paritas Daya Beli Karena menurut teori paritas daya beli (PPP), pergerakan kurs merupakan reaksi terhadap perbedaan harga antarnegara. Jadi, dampak kurs akan terkompensasi dengan perubahan harga. Namun, PPP tidak selalu berlaku, sehingga kurs tidak selalu berubah sesuai dengan perbedaan inflasi antara dua negara. Karena dampak kompensasi sempurna tidak mungkin terjadi, kemampuan kompetitif suatu perusahaan akan benar-benar dipengaruhi oleh pergerakan kurs. Meskipun PPP terjadi selama periode waktu yang panjang, hal ini tidak dapat meyakinkan manajer MNC yang sedang berfokus pada kinerja kuartal atau tahun berikutnya.



4 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



2) Argumen Lindung Nilai Investor Bahwa investor di MNC dapat melakukan lindung nilai atas risiko kursnya sendiri. Argument lindung nilai investor mengasumsikan bahwa investor memiliki informasi sempurna atas eksposur fluktuasi kurs yang dihadapi perusahaan serta kapasitas perusahaan untuk mengisolasi eksposur tersebut. Selama investor lebih menyukai bahwa perusahaan melakukan lindung nilai, maka eksposur kurs akan relevan bagi perusahaan. Suatu MNC dapat melakukan lindung nilai dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan investor individu. Selain itu, MNC memiliki lebih banyak informasi mengenai eksposurnya dan dapat melakukan lindung nilai atas eksposur dengan lebih efektif. 3) Argumen Diversifikasi Mata Uang Argumen lain bahwa MNC AS sangat terdiversifikasi pada berbagai negara, sehingga nilainya tidak terpengaruh oleh pergerakan kurs karena dampak saling kompensasi. Namun, sangat naif untuk mengasumsikan bahwa dampak kurs akan saling mengompensasi hanya karena MNC memiliki transaksi dalam berbagai mata uang berbeda. 4) Argumen Diversifikasi Pihak yang Berkepentingan Beberapa kritik juga berpendapat bahwa jika pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) seperti kreditor atau pemegang saham juga telah melakukan diversifikasi, mereka akan terisolasi terhadap kerugian yang dialami MNC karena risiko kurs. Namun beberapa MNC terkena dampak pergerakan kurs yang serupa sehingga sulit untuk membuat diversifikasi portofolio saham yang terisolasi dari pergerakan kurs.



2.2 Pentingnya Hedging (Lindung Nilai) Untuk dapat mengurangi risiko valas, maka salah satu strategi yang dapat dipergunakan adalah dengan cara mengatasi exposure yang disebabkan oleh mata uang asing, maka dapat dilakukan “Hedging”. Hedging adalah suatu aktivitas lindung nilai dalam rangka mengantisipasi pergerakan mata uang asing. Hedging adalah pengambilan posisi, memperoleh arus kas, aset, atau kontrak (termasuk kontrak berjangka) yang akan naik (turun) nilainya dan mengimbangi penurunan (naik) dalam nilai posisi yang ada. Manfaat dari hedging yaitu melindungi asset perusahaan dari potensi kerugian valas, serta mengurangi variasi dari arus kas di masa depan. Perusahaan memperoleh suatu kepastian melalui hedging.



5 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



3. PENGUKURAN TRANSACTION EXPOSURE Eksposur transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi karena terdapat perbedaan antara kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan saat transaksi diselesaikan/ dipenuhi. Eksposur transaksi akan mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan. Fluktuasi nilai transaksi kas di masa yang akan datang karena perubahan kurs valuta asing akan memberikan eksposur transaksi bagi perusahaan. Nilai arus kas yang diterima perusahaan dalam berbagai satuan mata uang dapat terkena dampak kurs dari masing-masing mata uang tersebut saat dikonversi menjadi mata uang yang diinginkan. Dengan cara yang sama, nilai arus kas keluar perusahaan dalam berbagai satuan mata uang akan tergantung dari kurs masing-masing mata uang tersebut. Seberapa jauh nilai transaksi kas masa depan akan terpengaruh oleh fluktuasi kurs disebut sebagai eksposur transaksi (transaction exposure). Eksposur transaksi dapat memiliki dampak besar pada nilai perusahaan. Sudah lazim bagi mata uang untuk berubah sebesar sebanyak 10 persen dalam satu tahun tertentu. Jika seorang eksportir mendominasikan ekspornya di negara asing, penurunan 10 persen dalam mata uang itu akan mengurangi nilai dolar piutang sebesar 10 persen. Efek ini mungkin dapat menghilangkan laba dari mengekspor.



3.1 Mengidentifikasi Eksposur Transaksi Bersih Sebelum mengambil keputusan terkait lindung nilai, MNC harus mengidentifikasi tiap eksposur bersih berdasarkan basis mata uang. Istilah bersih mengacu pada konsolidasi perkiraan arus masuk dan arus keluar pada waktu dan dalam mata uang tertentu. Manajemen di tiap anak perusahaan memegang peranan penting dalam pelaporan perkiraan arus masuk dan arus keluar. Perusahaan yang tersentralisasi mengonsolidasi laporan anak perusahaan untuk mengidentifikasi taksiran posisi bersih dalam tiap mata uang asing, bagi MNC secara keseluruhan, selama beberapa periode mendatang. MNC dapat mengenali eksposurnya dengan mengkaji konsolidasi posisi anak perusahaan. Misalnya, satu anak perusahaan mungkin memiliki piutang bersih dalam peso Meksiko untuk tiga bulan mendatang, sementara anak perusahaan lain memiliki utang bersih dengan peso. Jika peso terapresiasi, hal ini akan menguntungkan anak perusahaan pertama dan merugikan anak perusahaan kedua. Namun, bagi MNC secara keseluruhan, paling tidak dampak apresiasi sebagian akan terkontaminasi. Tiap anak perusahaan mungkin ingin melakukan lindung nilai posisi mata uang bersihnya untuk menghindari kemungkinan dampak merugikan dari fluktuasi nilai mata uang terhadap kinerjanya. Namun kinerja MNC secara keseluruhan telah terisolasi dari posisi antara



6 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



anak perusahaan yang saling terkompensasi. Jadi, lindung nilai posisi tiap anak perusahaan mungkin tidak diperlukan. Contoh. Miami Co. menjalankan bisnis internasional dalam empat mata uang. Tujuannya pertama-tama adalah mengukur eksposur atas tiap mata uang untuk kuartal berikut lalu mengestimasi arus kas konsolidasi untuk satu kuartal ke depan, seperti diperlihatkan pada tabel 3.1. Misalnya, Miami memperkirakan arus kas masuk dalam dolar Kanada adalah C$12.000.000 dan arus kas keluar sebesar C$2.000.000 selama kuartal berikut. Karenanya Miami memperkirakan arus kas bersih sebesar C$10.000.000. Dengan mempertimbangkan kurs akhir kuartal sebesar $0,80, Miami dapat mengonversi taksiran arus kas masuk dalam dolar Kanada menjadi taksiran arus kas masuk sebesar $8.000.000 (dihitung dari C$10.000.000 x $0,80). Proses yang sama dapat digunakan untuk menentukan arus kas bersih untuk tiga mata uang lainnya. Tabel 3.1 Penilaian Arus Kas Bersih Konsolidasi Miami Co. Arus Masuk



Taksiran Kurs



Arus Masuk atau Arus



atau Arus



pada Akhir



Keluar Bersih dalam



Keluar Bersih



Kuartal



Dolar AS



Total Arus



Total Arus



Masuk



Keluar



£17.000.000



£7.000.000



+£10.000.000



$1,50



+$15.000.000



Dolar Kanada



C$12.000.000



C$2.000.000



+C$10.000.000



$0,80



+$8.000.000



Krona Swedia



SK20.000.000



SK120.000.000



-SK100.000.000



$0,15



-$15.000.000



Peso Meksiko



MXP90.000.000



MXP10.000.000



MXP80.000.000



$0,10



+$8.000.000



Mata Uang



Pound sterling Inggris



Perhatikan bahwa arus kas masuk atau keluar bersih pada tiap valuta asing dan kurs pada akhir periode tidak pasti. Karenanya, Miami mungkin menetapkan kisaran kemungkinan kurs atas tiap mata uang seperti terlihat pada tabel 3.2, dan tidak menggunakan estimasi satu titik. Pada kasus ini, terdapat kisaran arus kas bersih dalam dolar, bukan perkiraan dalam satu nilai. Perhatikan bahwa kisaran arus kas dalam dolar yang berasal dari transaksi dalam peso Meksiko cukup besar, yang mencerminkan tingginya ketidakpastian mengenai nilai peso selama kuartal depan. Sebaliknya, kisaran arus kas dalam dolar yang berasal dari transaksi dalam dolar Kanada cukup kecil karena dolar Kanada diperkirakan relatif stabil pada periode depan.



7 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



Tabel 3.2 Estimasi Kisaran Arus Masuk atau Arus Keluar Bersih untuk Miami Co. Kisaran Taksiran Arus Masuk atau Arus



Arus Masuk atau



Kisaran Taksiran Kurs



Arus Keluar Bersih



pada Akhir Kuartal



+£10.000.000



$1,40 hingga $1,60



+$14.000.000 hingga +$16.000.000



Dolar Kanada



+C$10.000.000



$0,79 hingga $0,81



+$7.000.000 hingga +$8.100.000



Krona Swedia



-SK100.000.000



$0,14 hingga $0,16



-$14.000.000 hingga +$16.000.000



Peso Meksiko



MXP80.000.000



$0,06 hingga $0,11



+$4.800.000 hingga +$8.800.000



Mata Uang



Pound sterling Inggris



Keluar Bersih dalam dolar AS (Berdasarkan Kisaran Taksiran Kurs)



Miami Co. menilai situasi arus kas bersih hanya untuk satu kuartal. Miami juga dapat membuat taksiran arus kas bersih untuk periode lainnya, seperti selama satu minggu atau satu bulan. Beberapa MNC menilai eksposur transaksi mereka selama beberapa periode. Pengukuran eksposur transaksi oleh MNC untuk periode yang jauh ke depan, akan menyebabkan pengukuran semakin tidak akurat karena banyakya ketidakpastian mengenai arus masuk atau arus keluar pada tiap valuta asing, seperti juga kurs sepanjang periode jauh ke depan. Keseluruhan eksposur MNC dapat dinilai hanya setelah mempertimbangkan fluktuasi masing-masing mata uang serta korelasi antar mata uang tersebut.



3.2 Mengukur Potensi Dampak Eksposur Mata Uang Arus kas bersih MNC dapat dipandang sebagai suatu portofolio mata uang. Eksposur portofolio mata uang dapat diukur dengan deviasi standar portofolio tersebut, yang merupakan indikasi bagaimana nilai portofolio dapat menyimpang dari perkiraannya. Anggaplah suatu MNC akan menerima pembayaran dalam satuan dua mata uang. Risiko (yang diukur oleh standar deviasi persentase perubahan bulanan) dari portofolio dua mata uang tersebut (𝜎𝑃 ) dapat diestimasikan sebagai berikut : 𝜎𝑃 = √𝑊𝑋2 𝜎𝑋2 + 𝑊𝑌2 𝜎𝑌2 + 2𝑊𝑋 𝑊𝑌 𝜎𝑋 𝜎𝑌 𝐶𝑂𝑅𝑅𝑋𝑌 Dimana : WY



= proporsi nilai portofolio yang terdiri atas mata uang X



8 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



WY



= proporsi nilai portofolio yang terdiri atas mata uang Y



𝜎𝑥



= deviasi standar persentase perubahan bulanan atas mata uang X



𝜎𝑌



= deviasi standar persentase perubahan bulanan atas mata uang Y



CORRXY = koefisien korelasi persentase perubahan bulanan antara mata uang X dan Y Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa eksposur MNC terhadap beberapa mata uang dipengaruhi oleh fluktuasi tiap mata uang dan korelasi pergerakan antara mata uang. Fluktuasi portofolio mata uang terkait secara positif dengan fluktuasi mata uang tertentu dan terkait secara positif dengan korelasi antar mata uang. Tiap komponen dalam persamaan yang memengaruhi risiko portofolio mata uang dapat diukur dengan menggunakan suatu kumpulan persentase perubahan bulanan pada tiap mata uang. Komponen ini akan dibahas lebih terperinci sebagai berikut: Pengukuran Fluktuasi Mata Uang. Statistik deviasi standar mengukur tingkat pergerakan tiap mata uang. Pada suatu periode tertentu, beberapa mata uang terlihat lebih berfluktuasi dibandingkan mata uang lain. Misalnya, deviasi standar pergerakan bulanan yen Jepang dan franc Swiss umumnya dua kali lebih tinggi dibandingkan dolar Kanada. Berdasarkan informasi ini, potensi penyimpangan besar dari perkiraan nilai masa depan untuk yen dan franc Swiss lebih besar dibandingkan dolar Kanada (dari sudut pandang perusahaan AS). Beberapa mata uang di negara berkembang sangat berfluktuasi. Fluktuasi Mata Uang Sepanjang Waktu. Fluktuasi suatu mata uang tidak selalu konsisten dari satu periode ke periode lainnya. Namun, suatu MNC paling tidak dapat mengidentifikasi mata uang yang nilainya kemungkinan besar stabil atau akan berfluktuasi tinggi di masa depan. Misalnya, untuk periode penilaian manapun, dolar Kanada secara konsisten memperlihatkan fluktuasi rendah dibandingkan mata uang lainnya. Pengukuran Korelasi Mata Uang. Korelasi antara pergerakan mata uang dapat di ukur dengan koefisien korelasinya, yang merupakan indikasi mengenai sejauh mana dua mata uang bergerak relatif terhadap pergerakan mata uang lainnya. Kasus ekstrem adalah korelasi positif sempurna, yang memiliki koefisien korelasi sama dengan 1,00. Korelasi mungkin negatif, yang mencerminkan hubungan yang berlawanan antar pergerakan masing-masing mata uang, pada kasus paling ekstrem nilainya -1,00. Tabel 3.3 memperlihatkan koefisien korelasi (berdasarkan data kuartalan) untuk beberapa pasangan mata uang. Terlihat jelas bahwa beberapa pasangan mata uang memiliki korelasi yang lebih tinggi dibandingkan pasangan lainnya. Mata uang Eropa memiliki korelasi tinggi, sementara dolar Kanada memiliki korelasi relatif rendah dengan mata uang lain. Korelasi mata uang



9 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



umumnya positif, yang berarti bahwa mata uang cenderung bergerak dengan arah yang sama dengan dolar AS (meskipun dengan tingkat yang berbeda). Korelasi positif tidak selalu terjadi setiap hari, namun pada sebagian besar mata uang, korelasi terlihat berlaku pada periode waktu yang lebih panjang. Tabel 3.3 Korelasi Antar Pergerakan Kurs



Mata Uang



Pound sterling Inggris



Dolar Kanada



Euro



Yen Jepang



Pound sterling Inggris



1,00



Dolar Kanada



0,35



1,00



Euro



0,91



0,48



1,00



Yen Jepang



0,71



0,12



0,67



1,00



Krona Swedia



0,83



0,57



0,92



0,64



Krona Swedia



1,00



Menerapkan Korelasi Mata Uang pada Arus Kas Bersih. Implikasi korelasi mata uang untuk MNC tertentu tergantung dari karakteristik arus kas MNC tersebut. Persamaan untuk deviasi standar suatu portofolio menyatakan bahwa arus kas positif pada mata uang-mata uang dengan korelasi tinggi akan menyebabkan risiko kurs yang lebih tinggi bagi MNC. Namun, beberapa MNC memiliki posisi arus kas negatif dalam beberapa mata uang; pada situasi ini, korelasi memiliki dampak berbeda terhadap risiko kurs MNC. Tabel 3.4 memberikan beberapa situasi umum pada MNC yang memiliki eksposur terhadap dua mata uang.



10 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



Tabel 3.4 Dampak Arus Kas dan Kondisi Korelasi terhadap Eksposur MNC Jika MNC Memperkirakan Situasi Arus Kas Sebagai Berikut : Memiliki arus masuk bersih pada dua mata uang dalam jumlah sama



Dan Mata Uangnya Adalah:



Memiliki korelasi tinggi



Memiliki arus masuk bersih pada dua mata uang



Memiliki sedikit korelasi



dalam jumlah sama



positif



Memiliki arus masuk bersih pada dua mata uang dalam jumlah sama



Eksposur MNC Relatif:



Tinggi



Sedang



Memiliki korelasi negatif



Rendah



Memiliki korelasi tinggi



Tinggi



Arus kas masuk bersih dalam satu mata uang dan arus kas keluar dalam mata uang lain dengan jumlah yang hampir sama Arus kas masuk bersih dalam satu mata uang dan arus kas keluar dalam mata uang lain dengan jumlah yang hampir sama



Memiliki sedikit korelasi positif



Sedang



Arus kas masuk bersih dalam satu mata uang dan arus kas keluar dalam mata uang lain dengan



Memiliki korelasi negatif



Rendah



jumlah yang hampir sama



Contoh Konsep korelasi mata uang dapat diterapkan pada contoh arus kas bersih Miami Co. sebelumnya, seperti terlihat pada tabel 3.2. Ingat bahwa Miami Co. mengantisipasi arus kas masuk dalam pound sterling Inggris sejumlah $15 juta dan arus kas keluar dalam krona Swedia sejumlah $15 juta. Karenanya, jika terjadi siklus pelemahan dolar, Miami akan terkena dampak negatif dari eksposurnya terhadap krona, tetapi akan terkena dampak menguntungkan dari eksposur pound sterlingnya. Selama periode penguatan dolar, Miami akan terkena dampak buruk dari eksposur pound sterling tetapi terkena dampak menguntungkan dari eksposur krona. Jika Miami memperkirakan bahwa dua mata uang akan bergerak pada arah yang sama dan dengan tingkat yang sama selama periode mendatang, maka eskposur atas dua mata uang ini sebagian akan terkompensasi.



11 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



Miami mungkin tidak perlu khawatir mengenai eksposurnya terhadap pergerakan dolar Kanada, karena dolar Kanada relatif stabil terhadap dolar AS sepanjang waktu; risiko depresiasi dolar Kanada dalam jumlah besar rendah. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan eksposurnya atas pergerakan peso Meksiko karena peso cukup berfluktuasi dan dapat terdepresiasi cukup tinggi dalam waktu yang singkat. Miami tidak memiliki eksposur pada mata uang lain yang dapat mengompensasi eksposur atas peso. Karenanya, Miami harus secara serius mempertimbangkan apakah akan melakukan lindung nilai atas posisi arus kas bersih dalam peso. Korelasi Mata Uang Sepanjang Waktu MNC tidak dapat menggunakan korelasi masa lalu untuk memprediksi korelasi masa depan secara akurat. Namun, beberapa hubungan umum tetap berlaku sepanjang waktu. Misalnya, pergerakan nilai pound sterling, euro, dan mata uang Eropa lain terhadap dolar cenderung sangat berkorelasi pada sebagian besar periode. Selain itu, dolar Kanada cenderung bergerak independen tanpa tergantung dengan pergerakan mata uang lain.



3.3 Menilai Eksposur Transaksi Berdasarkan Nilai Risiko Menilai eksposur transaksi berdasarkan nilai risiko, dengan menggabungkan volatilitas dan korelasi mata uang untuk menentukan potensi kerugian per hari maksimum terhadap nilai posisi MNC (perusahaan multinasional) yang memiliki eksposur terhadap pergerakan kurs. Contoh : Celia Co. akan menerima 10 juta peso Meksiko (MXP) besok, sebagai pembayaran jasa konsultasi untuk perusahaan Meksiko. Celia ingin menentukan kerugian satu hari maksimum yang disebabkan kemungkinan penurunan nilai peso, berdasarkan tingkat keyakinan 95%. Celia memperkirakan bahwa deviasi standar persentase perubahan harian peso Meksiko adalah 1,2 persen selama 100 hari terakhir. Jika persentase perubahan didistribusikan secara normal, kerugian maksimum satu hari ditentukan oleh batas bawah (kurva sebelah kiri) dari distribusi probabilitas, yang berada sekitar 1,65 deviasi standar dari perkiraan persentase perubahan dalam peso. Asumsikan bahwa perkiraan persentase perubahan sebesar 0 persen (yang berarti bahwa peso diperkirakan tidak berubah) selama hari berikutnya, maka kerugian maksimum per hari adalah : Kerugian maksimum satu hari = E(et) – (1,65 x 𝜎𝑀𝑋𝑃 ) = 0% - (1,65 x 1,2%) = -0,0198 atau -1,98%



12 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



Asumsikan bahwa kurs spot peso adalah $0,09. Maksimum kerugian per hari sebesar -1,98% memberikan implikasi nilai peso: Nilai peso berdasarkan kerugian maksimum satu hari = S x [1 + E(et)] = $0,09 x [1 + (-0,0198)] = $0,088218 Jadi, jika terjadi kerugian maksimum satu hari, nilai peso akan turun menjadi $0,088218. Kerugian maksimum satu hari dalam dolar ini tergantung dari posisi Celia atas peso Meksiko. Misalnya, jika Celia memiliki MXP10 juta, hal ini mencerminkan nilai $900.000 (sebesar $0,09 per peso), sehingga penurunan nilai peso sebesar -0,0198 akan menghasilkan kerugian sebesar $900.000 x 1,98% = -$17.820.



4. TRANSACTION EXPOSURE DAN PENGELOLAAN HUTANG-PIUTANG DAGANG Menyesuaikan Kebijakan Harga untuk Mengelola Eksposur Dalam beberapa kondisi, perusahaan AS mungkin ingin memodifikasi kebijakan harganya untuk melakukan lindung nilai terhadap eksposur transaksi. Dengan kata lain, perusahaan ingin menemukan harga ekspornya dalam satuan mata uang sama yang dibutuhkan untuk membayar impor. Karena menyesuaikan arus masuk dan arus keluar dalam mata uang asing memiliki keterbatasan, suatu MNC biasanya tetap terkena tingkat risiko kurs tertentu, sehingga MNC harus mempertimbangkan teknik lindung nilai yang digunakan. Berikut adalah teknik lindung nilai yang dapat digunakan dalam transaksi eksposur.



4.1 Teknik Eliminasi Eksposur Transaksi atau Teknik Lindung Nilai Sebelum memilih teknik lindung nilai, MNC biasanya membandingkan arus kas yang akan diperoleh dari tiap teknik. Teknik lindung nilai yang paling layak akan berubah sepanjang waktu, karena keuntungan relatif dari berbagai teknik tersebut berubah sepanjang waktu. 1) Lindung Nilai Futures Futures mata uang dapat digunakan oleh perusahaan yang ingin melakukan lindung nilai eksposur transaksi. Membeli Futures Mata Uang. Suatu perusahaan yang membeli kontrak futures mata uang memiliki hak untuk menerima sejumlah mata uang tertentu pada kurs yang telah ditetapkan



13 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



pada tanggal tertentu. Sebagai lindung nilai utang masa depan dalam mata uang asing, perusahaan dapat membeli kontrak futures dalam mata uang yang akan diperlukan dalam jangka dekat. Dengan memiliki kontrak ini, perusahaan telah menetapkan jumlah dalam mata uang asal yang diperlukan untuk melunasi utang. Menjual Futures Mata Uang. Suatu perusahaan yang menjual kontrak futures mata uang memiliki hak untuk menjual sejumlah mata uang tertentu pada kurs yang telah ditetapkan pada tanggal tertentu. Sebagai lindung nilai mata uang asal dari piutang masa depan dalam mata uang asing, perusahaan dapat menjual kontrak futures mata uang dalam satuan mata uang yang akan diterimanya. Karenanya, perusahaan mengetahui jumlah mata uang asal yang akan diterima setelah mengonversi piutang dalam mata uang menjadi mata uang asal. Dengan menetapkan kurs untuk menukar mata uang menjadi mata uang asal, perusahaan telah mengisolasi nilai piutang masa depan dari fluktuasi kurs spot mata uang asing sepanjang waktu. 2) Lindung Nilai Forward Seperti juga kontrak futures, kontrak forward dapat digunakan untuk menetapkan kurs masa depan yang digunakan MNC untuk membeli atau menjual suatu mata uang. Lindung nilai kontrak forward serupa dengan lindung nilai kontrak futures, dengan perbedaan bahwa kontrak forward umumnya digunakan untuk transaksi besar, sementara kontrak futures digunakan untuk jumlah yang lebih kecil. Selain itu, MNC dapat meminta kontrak forward dalam jumlah yang tepat sama dengan jumlah yang diinginkan, sementara kontrak futures memiliki jumlah unit mata uang yang standar. Kontrak Forward berasal dari negosiasi antara perusahaan dan bank komersial dan menyatakan mata uang, kurs, dan tanggal transaksi forward. MNC memerlukan mata uang asing di masa depan dapat menegosisasikan kontrak forward untuk membeli mata uang tersebut secara forward, sehingga telah menetapkan kurs untuk memperoleh mata uang tersebut di masa depan. MNC ingin menjual mata uang asing di masa depan dapat menegosiasi kontrak forward untuk menjual mata uang secara forward, karenanya menetapkan kurs untuk menjual mata uang di masa depan. Utang dengan Lindung Nilai Forward versus Tanpa Lindung Nilai. Meskipun kontrak forward mudah digunakan sebagai lindung nilai, tidak berarti bahwa seluruh eksposur perubahan kurs harus dilindung nilai. Dalam beberapa kasus, suatu MNC mungkin akan memilih untuk tidak melakukan lindung nilai atas eksposur perubahan kurs.



14 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



3) Lindung Nilai Pasar Uang Lindung nilai pasar uang melibatkan mengambil posisi dipasar uang untuk menutup posisi utang atau piutang di masa depan. Lindung Nilai Pasar Uang atas Utang. Jika perusahaan memiliki kelebihan kas, perusahaan dapat membuat deposito jangka pendek dalam mata uang asing yang akan dibutuhkannya di masa depan. Lindung Nilai Pasar Uang atas Piutang. Jika perusahaan memiliki piutang dalam mata uang asing, perusahaan dapat melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan meminjam dalam mata uang tersebut sekarang dan mengonversinya menjadi dolar. Piutang yang diterima akan digunakan untuk melunasi pinjaman tersebut. 4) Lindung Nilai Opsi Mata Uang Perusahaan mengetahui bahwa teknik lindung nilai seperti lindung nilai forward dan lindung nilai pasar uang akan merugikan saat satuan mata uang dalam utang terdepresiasi atau satuan mata uang dalam piutang terapresiasi selama periode lindung nilai. Pada situasi ini, strategi tanpa lindung nilai akan lebih unggul dibandingkan lindung nilai forward atau pasar uang. Lindung nilai yang ideal seharusnya mengisolasi perusahaan terhadap dampak negatif dari pergerakan kurs tetapi membuat perusahaan dapat memanfaatkan dampak positif dari pergerakan kurs. Opsi mata uang memiliki karakteristik ini. Namun, suatu perusahaan perlu menilai apakah keuntungan dari lindung nilai opsi mata uang lebih tinggi dibandingkan harga (premi) yang dibayarkan atas opsi tersebut. Lindung Nilai Utang dengan Opsi Beli Mata Uang. Opsi beli mata uang memberikan hak untuk membeli sejumlah mata uang tertentu dengan harga tertentu (exercise price) selama suatu periode waktu tertentu. Namun, tidak seperti kontrak futures atau forward, opsi beli mata uang tidak mewajibkan pemiliknya untuk membeli mata uang pada harga tersebut. jika kurs spot mata uang tetap lebih rendah dibandingkan exercise price selama masa berlaku opsi, maka perusahaan dapat membiarkan opsi kadaluarsa dan membeli mata uang pada kurs spot yang berlaku. Sebaliknya, jika kurs spot mata uang terapresiasi sepanjang waktu, maka opsi beli memungkinkan perusahaan untuk membeli mata uang senilai exercise price. Dengan kata lain, perusahaan yang memiliki opsi beli telah menetapkan harga maksimum (exercise price) untuk membeli suatu mata uang. Namun, perusahaan juga memiliki fleksibilitas untuk membiarkan opsi kadaluarsa dan membeli mata uang pada kurs spot berlaku saat mata uang dibutuhkan untuk pelunasan.



15 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



Lindung Nilai Piutang dengan Opsi Jual Mata Uang. Seperti opsi beli mata uang, opsi jual mata uang dapat menjadi sarana lindung nilai yang efektif. Opsi jual suatu mata uang memberikan hak untuk menjual sejumlah mata uang tertentu pada harga tertentu (exercise price) selama periode waktu tertentu. Perusahaan dapat menggunakan opsi jual sebagai lindung nilai piutang dalam mata uang asing, karena opsi ini menjamin adanya harga tertentu (exercise price) yang digunakan untuk menjual mata uang dari pelunasan piutang. Opsi jual mata uang tidak mewajibkan pemiliknya untuk menjual mata uang pada harga tertentu. Jika kurs spot saat perusahaan menerima mata uang asing lebih tinggi dari exercise price, perusahaan dapat menjual mata uang yang diterimanya pada kurs spot dan membiarkan opsinya kadaluarsa.



4.2 Perbandingan Teknik Lindung Nilai Perusahaan dapat mengestimasikan dana (dalam satuan mata uang asal) yang dibutuhkan untuk pelunasan utang masa depan, atau dana yang akan diterima setelah mengonversi mata uang asing yang diterima pada pelunasan piutang. Karenanya, perusahaan dapat membandingkan biaya atau pendapatan dan menentukan teknik lindung nilai mana yang paling layak. Sebaliknya, arus kas terkait lindung nilai opsi mata uang tidak dapat ditentukan dengan pasti karena biaya untuk melunasi utang dan pendapatan yang diperoleh dari piutang tidak dapat diketahui sebelum waktunya. Karenanya, perusahaan perlu memprediksi arus kas dari lindung nilai opsi berdasarkan berbagai kemungkinan kurs.



16 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



Tabel 2.1 Tujuan Teknik Lindung Nilai Eksposur Transaksi Teknik Lindung Nilai 1. Lindung nilai futures



Untuk Lindung Nilai Utang



Untuk Lindung Nilai Piutang



Membeli kontrak futures



Menjual kontrak futures mata



mata uang (atau kontrak)



uang (atau kontrak) yang



yang mencerminkan mata



mencerminkan mata uang dan



uang dan jumlah sesuai



jumlah sesuai jumlah piutang.



jumlah utang. 2. Lindung nilai forward



3. Lindung nilai pasar uang



4. Lindung nilai opsi



Melakukan negosiasi kontrak



Melakukan negosiasi kontrak



forward untuk membeli



forward untuk menjual



jumlah mata uang asing yang



jumlah mata uang asing yang



diperlukan untuk menutup



diperlukan untuk menutup



utang.



piutang.



Meminjam mata uang asal



Meminjam dalam mata uang



dan mengonversinya menjadi



piutang, mengonversinya



mata uang utang.



menjadi mata uang asal dan



Investasikan dana ini hingga



menginvestasikannya. Lalu



dana tersebut digunakan



melunasi utang dengan arus



untuk menutup utang.



kas masuk dari piutang.



Membeli opsi beli mata uang



Membeli opsi jual mata uang



(atau opsi) yang



(atau opsi) yang



mencerminkan mata uang dan mencerminkan mata uang dan jumlah sesuai utang.



jumlah sesuai piutang.



4.3 Keterbatasan Lindung Nilai Meskipun lindung nilai atas eksposur transaksi akan efektif, terdapat beberapa keterbatasan yang perlu dibahas, yaitu : 



Keterbatasan melakukan lindung nilai pada jumlah yang tidak pasti. Beberapa transaksi internasional melibatkan produk yang dipesan dalam jumlah yang tidak pasti dan karenanya jumlah transaksi dalam mata uang yang tidak pasti. Akibatnya, MNC mungkin menggunakan lindung nilai sejumlah unit yang lebih besar dari yang sesungguhnya



17 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



diperlukan, yang menciptakan bentuk eksposur baru. Meskipun begitu, dengan lindung nilai sebagian transaksi yang mempengaruhi, MNC dapat mengurangi sensitivitas arus kas mereka terhadap perubahan kurs. 



Keterbatasan lindung nilai jangka pendek berulang. Lindung nilai transaksi berulang yang diperkirakan akan terjadi di masa depan secara terusmenerus memiliki efektivitas terbatas pada jangka panjang. Jika teknik lindung nilai dapat diterapkan untuk periode jangka panjang, teknik ini dapat mengisolasi perusahaan dari risiko kurs yang lebih efektif dalam jangka panjang.



4.4 Teknik Lindung Nilai Eksposur Transaksi Jangka Panjang Beberapa MNC memiliki arus kas mata uang dalam jumlah yang pasti selama beberapa tahun dan berusaha untuk menggunakan lindung nilai jangka panjang. Misalnya, Walt Disney Co. melakukan lindung nilai arus kas dalam yen Jepang yang akan dikirim ke Amerika Serikat (dari taman bermain di Jepang) untuk 20 tahun mendatang. Eastman Kodak Co. dan General Electric Co. menggabungkan manajemen kurs dalam perencanaan perusahaan jangka panjang. Karenanya, diperlukan teknik lindung nilai eksposur kurs jangka panjang. Perusahaan yang dapat dengan tepat mengestimasi utang atau piutang dalam mata uang asing yang akan terjadi selama beberapa tahun mendatang umumnya menggunakan tiga teknik untuk lindung nilai eksposur transaksi jangka panjang tersebut. 1) Kontrak Forward Jangka Panjang Kontrak forward jangka panjang (long-term forward contract), atau forward jangka panjang, jarang digunakan. Namun saat ini, forward jangka panjang cukup terkenal. Sejumlah besar bank internasional secara rutin mengumumkan kurs forward pound sterling Inggris, dolar Kanada, yen Jepang, dan franc Swiss untuk jangka waktu hingga lima tahun. Forward jangka panjang terutama menarik bagi perusahaan yang telah memiliki kontrak ekspor atau impor dalam harga tetap selama periode waktu panjang dan ingin melindungi nilai arus kas dari fluktuasi kurs. Seperti juga kontrak forward jangka pendek, forward jangan panjang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus perusahaan. Untuk mata uang utama, dapat digunakan jangka waktu 10 tahun atau lebih. Karena bank mengandalkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang sesuai kontrak forward, maka bank hanya memilih konsumen yang dapat dipercaya. 2) Swap Mata Uang Swap mata uang (currency swap) merupakan teknik lain untuk lindung nilai jangka panjang atas eksposur transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi kurs. Swap dapat memiliki berbagai



18 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



bentuk. Salah satu bentuk swap mata uang melibatkan dua perusahaan yang memiliki kebutuhan jangka panjang berbeda. Untuk menciptakan swap mata uang, perusahaan mengandalkan perantara keuangan yang dapat memenuhi kebutuhannya. Bank-bank besar dan perusahaan investasi menggunakan pialang yang bertindak sebagai perantara swap. Perusahaan yang ingin mengeliminasi eksposur transaksi atas mata uang tertentu pada suatu waktu tertentu di masa depan akan menghubungi pialang, yang kemudian akan menemukan suatu perusahaan yang memerlukan mata uang yang ingin ditukar oleh perusahaan lain (dan sebaliknya) dan memasangkan kedua perusahaan tersebut. Pialang menerima honor atas jasa tersebut. Kewajiban swap mata uang mungkin menjadi tidak menguntungkan bagi salah satu pihak, seiring berjalannya waktu. Perjanjian swap dapat mensyaratkan pembayaran berkala dari satu pihak pada pihak lain untuk menanggung perubahan kurs, yaitu mengurangi kemungkinan bahwa salah satu pihak tidak akan memenuhi kewajibannya pada saat pertukaran mata uang harus dilakukan. 3) Pinjaman Paralel Pinjaman Paralel (parallel back-to-back loan) melibatkan pertukaran mata uang antara dua pihak, dengan perjanjian untuk menukar kembali mata uang tersebut dengan kurs tertentu, pada suatu tanggal tertentu di masa depan. Pinjaman parallel mencerminkan dua swap mata uang, satu kali swap saat penandatanganan kontrak pinjaman dan swap lainnya pada tanggal tertentu di masa depan. Pinjaman parallel dianggap akuntan sebagai pinjaman, dan karenanya harus disajikan pada laporan keuangan.



4.5 Teknik Lindung Nilai Alternatif Jika tidak tersedia lindung nilai untuk mengeliminasi eksposur transaksi secara sempurna (atau terlalu mahal), perusahaan perlu mempertimbangkan metode untuk paling tidak mengurangi eksposur. Metode yang dapat digunakan mencakup: 1) Mempercepat (Leading) dan Memperlambat (Lagging) Strategi leading (mempercepat) dan lagging (memperlambat) melibatkan penyesuaian waktu pembayaran atau pengeluaran kas untuk mencerminkan perkiraan pergerakan mata uang di masa depan. Pada beberapa negara, pemerintahnya membatasi periode waktu yang terkait untuk strategi leading dan lagging sehingga arus dana masuk atau keluar negara tersebut tidak terganggu. Karenanya, suatu MNC harus mengetahui batasan pemerintah di negara di mana perusahaan menjalankan usahanya sebelum menggunakan strategi ini.



19 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



2) Lintas Lindung Nilai (Cross Hedging) Lintas lindung nilai (cross-hedging) merupakan metode umum untuk mengurangi eksposur transaksi saat tidak dapat dilakukan lindung nilai mata uang. 3) Diversifikasi Mata Uang Diversifikasi mata uang (currency diversification), yang dapat membatasi potensi dampak pergerakan satu mata uang tertentu terhadap nilai MNC. Beberapa MNC, seperti The CocaCola Co., Pepsi Co., dan Altria, menyatakan bahwa eksposur mereka terhadap perubahan kurs berkurang cukup besar karena mereka melakukan diversifikasi usaha di berbagai negara. Nilai dolar dari arus kas masuk masa depan dalam mata uang asing akan lebih stabil jika mata uang asing yang diterima tidak memiliki korelasi positif yang tinggi. Alasannya adalah bahwa korelasi positif yang rendah atau korelasi negatif dapat mengurangi fluktuasi nilai dolar atas seluruh arus masuk mata uang asing. Jika antar mata uang asing berkorelasi tinggi, diversifikasi antar mata uang tersebut bukan cara yang efektif untuk mengurangi risiko. Jika salah satu mata uang mengalami depresiasi besar, maka mata uang lain juga terdepresiasi jika seluruh mata uang tersebut bergerak ke arah yang sama.



4.6 Teknik Lindung Nilai Baru (Nontradisional) 1. Lindung Nilai dengan Straddle Mata Uang Dalam kenyataannya, beberapa MNC tidak mengetahui apakah MNC akan menerima arus kas masuk bersih atau arus kas keluar bersih sebagai hasil transaksinya dalam mata uang tertentu selama periode waktu tertentu. Strategi long straddle (membeli opsi beli dan opsi jual dengan exercise price yang sama) merupakan alat yang efektif untuk lindung nilai dalam kondisi ini. 2. Lindung Nilai dengan Strangle Mata Uang 3. Lindung Nilai dengan Bull Spread Mata Uang 4. Lindung Nilai dengan Bear Spread Mata Uang MNC perlu melakukan lindung nilai bear spread hanya untuk mata uang yang relatif stabil yang diperkirakan akan terdepresiasi sedikit, tetapi tidak drastis, sebelum opsi jatuh tempo.



5. PRAKTIK MANAJEMEN RISIKO TERHADAP TRANSACTION EXPOSURE Manajemen



risiko



adalah



suatu



pendekatan



terstruktur/metodologi



dalam



mengelola



ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Manajemen risiko keuangan terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrument-instrumen keuangan. Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.



20 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



Untuk meminimalkan eksposur yang dihadapi atas volatilitas kurs valuta asing, harga komoditas, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas, industri jasa keuangan banyak menawarkan produk lindung nilai keuangan, seperti swap, suku bunga, dan juga opsi. Entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan menggunakan beberapa jenis teknik hedging lainnya yang telah di bahas sebelumnya. Kebanyakan instrument keuangan tersebut diperlakukan sebagai pospos di luar neraca oleh sejumlah perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan secara internasional. Akibatnya, risiko-risiko yang terkait dengan penggunaan instrument ini sering kali tertutupi, dan sampai sekarang pembuat standar akuntansi dunia melakukan pembahasan atas prinsip pengukuran dan pelaporan yang tepat untuk produk-produk keuangan ini. Namun, dalam praktiknya beberapa perbendaharaan perusahaan telah menjadi agresif dalam pengelolaan mata uang dan bertindak sebagai pusat laba. Eksposur transaksi ada sebelum benarbenar dipesan namun beberapa perusahaan tidak melakukan lindung nilai terhadap keterpaparan jaminan ini. Beberapa perusahaan secara selektif melindungi eksposur jaminan simpanan ini dan eksposur antisipasi. Program manajemen eksposur transaksi umumnya dibagi sepanjang "garis opsi"; yang menggunakan opsi dan yang tidak. Juga, program-program ini bervariasi dalam jumlah risiko yang ditanggung; lindung nilai proporsional ini adalah kebijakan yang menyatakan proporsi dan jenis paparan mana yang akan dilindung nilai oleh perbendaharaan. Ada beberapa komponen utama dalam risiko mata uang asing, yaitu: a. Accounting risk (risiko akuntansi): Risiko bahwa perlakuan akuntansi yang lebih disukai atas suatu transaksi tidak tersedia. b. Balance sheet hedge (lindung nilai neraca): Mengurangi eksposur valuta asing yang dihadapi dengan membedakan berbagai aktiva dan kewajiban luar negeri suatu perusahaan. c. Counterparty (pihak lawan): Individu/lembaga yang terpengaruh dengan suatu transaksi. d. Credit risk (risiko kredit): Risiko bahwa pihak lawan mengalami gagal-bayar atas kewajibannya. e. Derivatif: Perjanjian kontraktual yang menimbulkan hak atau kewajiban khusus dengan nilai yang berasal dari instrument atau komoditas keuangan lainnya. f. Economic exposure (eksposur ekonomi): Pengaruh perubahan kurs valuta asing terhadap biaya dan pendapatan perusahaan di masa depan. g. Exposure management (manajemen eksposur): Penyusunan strukturdalam perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kursterhadap laba. h. Foreign currency commitment (komitmen mata uang asing): Komitmen penjualan/pembelian perusahaan yang berdenominasi dalam mata uang asing.



21 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



i. Inflation differential (perbedaan inflasi): Perbedaan dalam laju inflasi antar dua negara atau lebih. j. Liquidity risk (risiko likuiditas): Ketidakmampuan untuk melakukan perdagangan suatu instrument keuangan dengan tepat waktu. k. Market discontinuities (diskontinuitas pasar): Perubahan nilai pasar secara mendadak dan signifikan. l. Market risk (risiko pasar): Risiko kerugian akibat perubahan tak terduga dalam harga valuta asing, kredit komoditas, dan ekuitas. m. Net exposed asset position (risiko potensial posisi aktiva bersih): Kelebihan posisi aktiva terhadap posisi kewajiban (juga disebut sebagai posisi positif). n. Net exposed liability position (risiko potensial posisi kewajiban bersih): Kelebihan posisi kewajiban terhadap posisi aktiva (juga disebut sebagai posisi negatif). o. Net investment (investasi bersih): Suatu posisi aktiva atau kewajiban bersih yang terjadi pada suatu perusahaan. p. National amount (jumlah nasional): Jumlah pokok yang dinyatakan dalam kontrak untuk menentukan penyelesaian. q. Operational hedge (lindung nilai operasional): Perlindungan risiko valutaasing yang memfokuskan pada variabel yang mempengaruhi pendapatandan beban suatu perusahaan dalam mata uang asing. r. Option (opsi): Hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu kontrak keuangan sebesar harga yang ditentukan sebelum atau pada saat tanggal tertentu di masa datang. s. Regulatory risk (risiko regulator): Risiko bahwa suatu Undang-Undang publik akan membatasi maksud penggunaan suatu produk keuangan. t. Risk mapping (pemetaan risiko): Mengamati hubungan temporal berbagai risiko pasar dengan berbagai variabel laporan keuangan yang mempengaruhi nilai perusahaan dan menganalisis kemungkinan terjadinya. u. Structural hedges (lindung nilai struktural): Pemilihan atau relokasi operasi untuk mengurangi keseluruhan eksposur valuta asing suatu perusahaan. v. Tax risk (risiko pajak): Risiko bahwa tidak adanya perlakuan pajak yang diinginkan. w. Translation exposure (eksposur translasi): Mengukur pengaruh dalam mata uang induk perusahaan atas perubahan valuta asing terhadap aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam mata uang asing. x. Transaction potential risk (risiko potensial transaksi): Keuntungan atau kerugian valuta asing yang timbul dari penyelesaian atau konversi transaksi dalam mata uang asing.



22 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



y. Value at risk (nilai atas risiko): Risiko kerugian atas portofolio perdagangan suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan dalam kondisi pasar. z. Value driver (pemicu nilai): Akun-akun neraca dan laporan laba rugi yang mempengaruhi nilai perusahaan.



23 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



USULAN SOAL 1. Asumsikan bahwa Fresno Corp, akan memerlukan £200.000 180 hari mendatang. Fresno mempertimbangkan untuk menggunakan : a. lindungi nilai forward, b. lindungi nilai pasar uang, c. lindungi nilai opsi, atau d. tidak melakukan lindungi nilai. Analisnya menggunakan informasi berikut untuk menilai berbagai alternatif solusi :  Kurs spot pound sterling hari ini = $1,50  Kurs forward berjangka 180 hari saat ini = $1,47 Data suku bunga adalah sebagai berikut : Inggris



AS



Suku bunga deposito 180 hari



4,5%



4,5%



Suku bunga pinjaman 180 hari



5,0%



5,0%



 Opsi beli pound sterling jatuh tempo 180 hari memiliki exercise price sebesar $1,48 dan premi sebesar $0,03.  Opsi jual pound sterling jatuh tempo 180 hari memiliki exercise price sebesar $1,49 dan premi sebesar $0,02. Jawab : a. Lindungi Nilai Forward Membeli pound sterling 180 hari mendatang secara forward. Jumlah dolar yang dibutuhkan 180 hari mendatang = utang dalam £ x kurs foward £ = £200.000 x $1,47 = $294.000 b. Lindungi Nilai Pasar Uang Meminjam $, konversi menjadi £, investasi £, melunasi pinjaman dalam $180 hari kemudian. £200.000 Jumlah £ yang harus diinvestasikan = (1+ 0,045) = £191,388 Jumlah $ yang dibutuhkan untuk dikonversi menjadi deposito dalam £ = £191,388 x $1,50 = $287.082 Pelunasan bunga dan pokok pinjaman setelah 180 hari = $287.082 x (1 + 0,05) = $301.436



24 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



c. Opsi Beli Membeli opsi beli (perhitungan berikut mengasumsikan bahwa opsi akan digunakan saat pounds sterling diperlukan atau tidak digunakan sama sekali. Exercise price = $1,48, premi = $0,03). Kemungkinan kurs Premi per



Apakah opsi



Total harga



Total harga yang



spot 180 hari



unit atas



akan



(termasuk premi



dibayar untuk



Probabilitas



mendatang



opsi



digunakan ?



opsi) pe unit



£200.000



$1,43



$0,03



Tidak



$1,46



$292.000



20%



$1,46



$0,03



Tidak



$1,49



$298.000



70%



$1,52



$0,03



Ya



$1,51



$302.000



10%



d. Tanpa Lindungi Nilai Membeli £200.000 pada pasar spot 180 hari dari sekarang Perkiraan kurs spot 180



Dolar yang dibutuhkan



hari mendatang



untuk membeli £200.000



Probabilitas



$1,43



$286.000



20%



$1,46



$292.000



70%



$1,52



$304.000



10%



Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa lindung nilai forward lebih baik dibandingkan lindung nilai pasar uang karena biayanya dalam dolar lebih kecil. Jika kita hitung, taksiran nilai utang dengan menggunakan lindung nilai opsi mata uang adalah: 20% ($292.000) + 70% ($298.000) + 10% ($302.000) = $297.200 Karena taksiran nilai ini lebih tinggi dibandingkan biaya lindung nilai dengan kontrak forward, lindung nilai forward diperkirakan merupakan lindung nilai paling optimal bagi Fresno Corp. Untuk strategi tanpa lindung nilai, maka taksiran nilai utang tanpa lindung nilai adalah : 20% ($286.000) + 70% ($292.000) + 10% ($304.000) = $292.200 Distribusi probabilitas hasil strategi tanpa lindung nilai juga terlihat lebih menguntungkan dibandingkan lindung nilai forward. Karenanya mungkin lebih menguntungkan bagi Fresno Corp. untuk tidak melakukan lindung nilai, tetapi jika Fresno tetap melakukan lindung nilai,



25 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



maka sebaiknya memilih lindung nilai forward. Jika Fresno tidak melakukan lindung nilai, Fresno harus menilai keputusan lindung nilai secara berkala. Misalnya, setelah 60 hari, Fresno harus mengulangi analisis yang diperlihatkan di sini, berdasarkan kurs spot, kurs forward, suku bunga, informasi opsi beli terbaru, dan perkirakan kurs sport 120 hari mendatang di masa depan (saat utang jatuh tempo). 2. Montclair Co., suatu perusahaan AS merencanakan untuk menggunakan lindung nilai pasar uang sebagai lindung nilai atas pembayaran sebesar 3.000.000 dolar australia atas pembelian produk Australia selama satu tahun. Suku bunga AS adalah 7 persen sementara suku bunga Australia adalah 12 persen. Kurs spot dolar Australia adalah $0,85, sementara kurs forward berjangka satu tahun adalah $0,81. a. Tentukan jumlah dolar AS yang dibutuhkan satu tahun mendatang jika digunakan lindung nilai pasar uang ? b. Manakah yang lebih baik bagi Montclair Co., melakukan lindung nilai pasar uang atau lindung nilai forward ? c. Jelaskan kemungkinan keunggulan lindung nilai opsi mata uang dibandingkan dengan lindung nilai pasar uang bagi Montclair Co. Apakah kelemahan dari lindung nilai opsi mata uang ? Jawab : a. Jumlah AS$ yang diinvestasikan sekarang = A$3.000.000 / (1 + 0,12) = A$2.678.571 Jumlah AS$ yang harus dipinjam untuk ditukar menja AS$ = A$2.678.571 x $0,85 = $2.276.786 Jumlah AS$ yang diperlukan untuk melunasi pinjaman satu tahun mendatang = $2.276.786 x (1 + 0,07) = $2.436.161 b. Lindung nilai forward akan lebih menguntungkan. Dengan mempertimbangkan kurs forward sebesar $0,81, Montclair akan memerlukan $2.430.000 setelah satu tahun (dihitung dari A$3.000.000 x $0,81) jika menggunakan lindung nilai forward. c. Montclair dapat membeli opsi beli mata uang atas dolar Australia. Opsi ini akan menjadi lindung nilai atas kemungkinan apresiasi dolar Australia. Namun, jika dolar Australia terdepresiasi, Montclair tidak akan menggunakan opsi dan membeli dolar Australia seharga kurs spot saat akan melakukan pembayaran. Kelemahan opsi beli mata uang adalah adanya premi yang harus dibayar. Oleh karena itu, jika Montclair memperkirakan dolar Australia akan terapresiasi seiring waktu, lindung nilai pasar uang mungkin merupakan pilihan yang lebih baik, karena pada kasus ini tidak diperlukan fleksibilitas opsi.



26 Transaction Exposure_Kelompok 5_Elga, Nopi, Leoshan



DAFTAR PUSTAKA



Madura, Jeff. International Corporate Finance (Keuangan Perusahaan Internasional). Edisi 8. Buku I. 2006. Penerbit : Salemba Empat. Ahmed Tall. International Finance. Chapter 8. Management of Transaction Exposure Dr. A.K. Misra. Module – 21. Foreign Exchange Exposures : Transaction Exposure Eiteman et al., Chapter 8. Dalam, Winter 2004. Transaction Exposure. The Institute of Cost Accountants of India. Advanced Financial Management (AFM). 2014. Paper 14. Group III Final Course.