Makalah Udara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibaut untuk memenuhi mata kuliah ??????. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepasa dari kesalahan, maka dari itu kami mengharapkan saran yang mendukung, membangun dari setiap pembaca. Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dan memotifasi kami dalam pembuatan makalah sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga makalah ini menajdi salah satu media informasi kepada pembaca yang membacanya. Demikianlah pengantar dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan pendengar. Atas semua ini kami mengucapkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga. Semoga segala bantuan dan semua motifasinya, mudah-mudahan mendapat amal balik yang di berikan oleh Allah SWT. Aamiinyarabbalalamin.



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara sudah menjadi masalah serius dikota-kota besar di dunia. Polusi udara perkotaan sudah dikenal sejak 50 tahun belakangan ini karena sangat berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan. Selain berdampak pada kesehatan manusia pencemaran udara juga dapat berdampak pada ekosistem, material dan bangunan-bangunan. Sektor transportasi sebagai salah satu sektor indikatif yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Bahan bakar minyak yang digunakan secara intensif dalam sektor ini menimbulkan dampak terhadap lingkungan udara, terutama di daerah-daerah perkotaan. Proses pembakaran bahan bakar minyak pada kendaraan bermotor akan mengeluarkan unsur dan senyawa-senyawa pencemar yang menyebabkan penurunan kualitas udara. Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang dipakai sebagai sumber energi bagi kendaraan bermotor menghasilkan gas dan partikel yang terintroduksi ke udara. Salah satu polutan yang dikeluarkan dari proses pembakaran bahan bakar tersebut adalah Pb (Soedomo, 2001). Pada modul analisa udara Muh. Irsyad (2011), mengatakan pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution). Bahkan saat ini sudah menjadi global, dan yang sangat penting adalah berubahnya struktur atmosfir bumi yang ditandai dengan penipisan lapisan ozon mengakibatkan peningkatan suhu bumi. Proses inilah yang dikenal sebagai green house effect / efek rumah kaca.”. Saat ini, permasalahan lingkungan perlu mendapat perhatian penuh dari pemerintah daerah, khususnya dalam bentuk pengelolaan dan pengendalian pencemaran lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang harus mendapat perhatian penuh adalah masalah pencemaran udara. Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali. Beberapa gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Karbon Monoksida (CO) dan Ozon (O3) selalu dibebaskan ke udara sebagai produk sampingan dari proses-



proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah tanaman, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Selain disebabkan oleh polutan alami tersebut, polutan udara juga dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Polutan yang berasal dari kegiatan manusia secara umum dibagi dalam dua kelompok besar yaitu polutan primer (mencakup 90% jumlah polutan udara seluruhnya) dan polutan sekunder. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar berlakang diatas maka dapat dirumuskan rumusan masalah dalam makalah ini adalah metode dan teknik sampling analisis fisik, kimia dan biologi udara. 1.3 Tujuan Tujuan dalam makalah ini untuk mengetahui metode dan teknik sampling analisis fisik, kimia dan biologi udara 1.4 Manfaat Makalah ini semoga bermanfaat untuk pembaca dan menambah wawasan dalam metode dan teknik sampling analisis fisik, kimia dan biologi udara.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Pengertian pencemaran udara Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan, seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan transportasi, industri, perkantoran, dan perumahan yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pencemaran udara. Udara yang tercemar dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama gangguan pada organ paru-paru, pembuluh darah, dan iritasi mata dan kulit. Pencemaran udara karena partikel debu dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis seperti bronchitis, emfiesma paru, asma bronchial dan bahkan kanker paru. Pencemar udara yang berupa gas dapat langsung masuk ke dalam tubuh sampai paru-paru dan diserap oleh sistem peredaran darah. 2.2 Pengertian titik sampling dan sampel udara Menurut US Environmental Protection Agency (EPA) pengambilan sampel udara adalah pengambilan sampel yang bertujuan untuk mengetahui kadar emisi polutan dari sumber tetap (stationary sources), mengetahui kadar emisi dari sumber tidak tetap (motor vehicles), mengetahui komponen atau bahan yang terkandung pada produk perminyakan, dan untuk mengetahui kadar polutan udara di lingkungan. Sedangkan pengertian dari Kementrian Lingkungan Hidup pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010 memiliki definisi yang sama dengan EPA namun tidak diartikan secara spesifik oleh peraturan, yaitu pengambilan sampel udara yang bertujuan untuk memonitoring kualitas udara di lingkungan untuk menghindari pencemaran udara. Jadi pengambilan sampel udara adalah upaya pengumpulan data terkait kualitas udara, dimana data tersebut akan digunakan dalam pengambilan keputusan.



2.3 Pengukuran sampel udara Prosedur



Pengukuran



Parameter



Kualitas



Udara



dalam



Ruangan



Rumah



SakitParameter yang harus dipantau untuk mengukur standard baku mutu kualitas udara dalam ruangan Rumah Sakit antara lain meliputi kualitas fisik, kimia, dan mikrobiologi. 1. Pengukuran Kualitas Lingkungan Fisik 



Pengukuran kelembaban udara menggunakan Hygrometer.







Pengukuran suhu udara menggunakan Thermometer.



2. Pengambilan sampel kimia gas 



Pengambilan sampel gas: HC, CO, Ether menggunakan Plastic Bag.







Pengukuran debu total Total Suspended Partikulate (TSP) menggunakan Low Volume Air       Sampler   (LVS).







Pengambilan



sampel



gas:



H2S,



NH3



,



SO2



,



Ozone,



NO2



menggunakan Impinger Gas Sampler. 3. Pengambilan sampel mikrobiologi. Sampling mikrobiologis udara dapat diperoleh



dengan menggunakan metode settling plates (peletakan lempeng agar) dan metode mekanik Volumetric Air Sampling (Mertaniasih dkk (2004). Metode settling plates. Prinsip metod eini pada peletakan lempeng agar dalam petri diameter 100 mm yang terbuka akan menampung pengendapan partikel mikroba udara sekitar 1 m3 selama terpapar 15 menit, menggunakan media sampling standar brain heart infussion agar atau trypticase soy agar. Metode ini mudah dan tidak mahal tapi hasilnya tidak betulbetul kuantitatif. Metode Volumetric Air Sampling merupakan metode kuantitatif yang lebih tepat, karena partikel udara yang lebih kecil (3 mm) dengan kondisi kelembaban udara akan tetap tersuspensi di udara, tidak turun mengendap di permukaan suatu lempeng agar tetapi dengan metode high- velocity- volumetric air sampling, partikel kecil di udara dapat ditarik dengan kecepatan tinggi ke dalam saluran alat oleh karena suatu pompa (vacuum pump). Selain itu keuntungan pada partikel ukuran besar yang umumnya di udara rumah sakit, rerata 10- 15 mm, dapat ditarik masuk ke dalam media cair (collection fluid) dan terjadi gelembunggelembung udara yang dapat memecahkan partikel besar sehingga semua kandungan sel- sel mikroba yang hidup akan terpencar dan merata menimpa, menempel pada



permukaan lempeng agar yang mengandung nutrisi (brain heart infussion agar atau trypticase soy agar atau Mueller Hinton Agar dan Saboroud Glucosa Agar), sehingga merefleksi jumlah total mikroba di dalam udara per satuan m3. Sedangkan untuk random sampling udara yang akurat dan sering dilakukan menggunakan metode slit



sampling



atau centrifugal



sampling atau staged sampling. Kecepatan



aliran udara harus dikalibrasi dengan tepat untuk menjamin hasil yang akurat. 2.4 Paramter fisik udara Parameter Kualitas dan Pencemaran Udara (Menurut PeraturanMenteri Kesehatan RI No. 1077/MENKES/PER/V/2011)



a) Bebas debu b)  b) Bebas bau c) Bebas dari kelembaban yang tinggi Over humidity d) Temperatur dan kelembaban sesuai dengan kondisi kenyamanan tubuhdapat digunakan e) Bebas asap atau koloid sejenisnya f) Bebas suara yang mengganggug) Kecepatan aliran udara 2.5 Paramater kimia udara



a. Bebas partikulat kimia  b. Bebas uap c.  Bebas gas kimia beracun dan berbahaya Indeks



standard



tingkat pencemaran udara yang polutan udara



selama



pencemar



udara



(ISPU)



memberi



informasi



merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai



periode



24 jam.



Jenis polutan



yang dipantauantara



lain



karbonmonoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NO), ozon (03),material partikulat (debu). Peningkatan konsentrasisenyawa-senyawa polutan di udara merupakan indicator bagi tingkat polusi udara.



2.6 Parameter biologi udara 1. Bebas patogen yang berupa virus, bakteri, tungau debu,serangga penghasil benang atau sejenisnya 2. Bebas pathogen 3. Bebas serangga Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara dalah lumut kerak. Lumut kerak merupakan simbiosis antara algae fotosintetik atau cyanobakteria dengan fungi. Lumut kerak terdiri atas beberapa kelompok yang masingmasing memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap polutan udara. Oleh karena itu keberadaan kelompok lumut kerak tertentu di suatu wilayah dapat menjadi indikator bagi tingkat polusi udara di wilayah. Lumut kerak Usnea sp daan Evernia sp. Tidak akan dapat bertahan hidup karena konsentrasi sulfur dioksida di udara terlalu tinggi



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1 Kesimpulan Teknk sampling kualitas udara dilihat dari lokasi pemantauannya terbagi dalam katagori yaitu teknik sampling udara emisi dan teknik sampling udara ambien.Di tinjau dari tujuan dan lokasinya, sampling atau pengambilan contoh udaradapat dibedakan menjadi sampling ambien dan sampling emisi sumber.Pengambilan titik sampling udara berbeda beda sesuai dengan bentuk wadahatau daerah udara yang akan disampling. Parameter



Kualitas



udara



digunakan



sebagai



indikator



kualitas



udara.



Parameterkualitas udara terbagi dalam 3 kategori yaitu beradasarkan kualitas fisik, kimia,dan biologi. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lainindustri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebutmerupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas 3.2 Saran Setelah mempelajari makalah ini, semoga menambah wawasan pengetahuan lebih, menambah dalam memahami pengertian udara, tekni sampling dan pencemaran udara serta mengetahui cara pengambilan dan pengukuran titik samplingnya.



DAFTAR PUSTAKA



http://scholar.unand.ac.id/17706/2/BAB%20I.pdf https://core.ac.uk/download/pdf/25494929.pdf (fitriana indah, 2014) https://www.academia.edu/35481320/PENGENALAN_DAN_PENILAIAN_PARAMETER_K UALITAS_FISIK_KIMIA_DAN_BIOLOGI_UDARA