Makalah Wps [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK PENGELASAN II Makalah Kualifikasi Welding Procedure Specification (WPS)



Nama Kelompok : Ilham Prastyo



: 05.2016.1.01113



Indra Utama



: 05.2016.1.01114



Nuris Samsi Aningtyas



: 05.2016.1.01117



Moch Anjana Putra Famoesa



: 05.2016.1.01118



Elbanov Kharisma F



: 05.2016.1.01120



JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2018



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kemurahan hati, petunjuk, rahmat serta hikmat-Nya Makalah Kualifikasi Welding Procedure Specification (WPS) ini dapat selesai. Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah dan dosen pembimbing yang senantiasa selalu sabar membimbing kami dalam proses pengerjaan Makalah Kualifikasi Welding Procedure Specification (WPS). Begitu juga untuk keluarga yang senantiasa memberikan dukungan baik material maupun moral dan saudara-saudara yang selalu memberikan inspirasi dan semangat untuk dapat menyelesaikan Makalah Kualifikasi Welding Procedure Specification (WPS) ini sesuai dengan yang direncanakan. Serta semua pihak yang turut membantu, yang tidak dapat dapat disebutkan satu persatu disini. Semoga dengan adanya Makalah Kualifikasi Welding Procedure Specification (WPS) ini kedepannya bisa bermanfaat bagi kawan-kawan dan



mahasiswa khususnya.



Namun kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya demi kesempurnaan Makalah Kualifikasi Welding Procedure Specification (WPS) ke depannya, kritik dan saran sangat kami harapkan. Selebihnya kami mohon maaf apabila ada penulisan kata yang salah atau kurang berkenan. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.



Surabaya 1 Januari 2019



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2 DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3 Pendahuluan ............................................................................................................................. 4 1.1.



Latar Belakang .......................................................................................................... 4



Pembahasan.............................................................................................................................. 5 2.1.



Pengertian Welding Procedure Specification (WPS) ................................................ 5



2.2.



Langkah-Langkah Pembuatan Prosedure Pengelasan ( WPS )...................................... 6



2.3.



Cara Mengkualifikasi Prosedure Pengelasan (WPS) ..................................................... 7



Kesimpulan ............................................................................................................................. 18 Daftar pustaka :....................................................................................................................... 19



3



Pendahuluan 1.1.



Latar Belakang Welding Procedure Specification (WPS) Mengacu pada ASME Section IX, Welding Procedure Specification (WPS) atau spesifikasi prosedur las merupakan prosedur tertulis tentang pengelasan yang sudah terkualifikasi untuk memberikan arahan dalam membuat pengelasan produksi (production weld) sesuai dengan persyaratan dari standar yang dipakai. WPS dapat digunakan untuk memberikan arahan kepada juru las untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan dari standar yang dipakai. Isi dari WPS yang lengkap harus menggambarkan semua essential variable, nonessential variable, dan supplementary essential variable (jika diperlukan) untuk setiap parameter pengelasan yang tercantum dalam WPS. Essential variable adalah semua variabel yang apabila berubah akan berpengaruh terhadap mechanical properties dari hasil las dan membutuhkan kualifikasi ulang WPS (QW-251.2). Supplementary essential variable akan menjadi essential variable apabila proses pengelasan mensyaratkan notch-toughness test atau impact test. Sedangkan nonessential variable adalah semua variabel yang apabila berubah dapat dibuat dalam WPS tanpa kualifikasi ulang (QW251.3). Contoh dari essential variable dalam proses SMAW seperti pada tabel 1 adalah pada parameter T Qualified dari base metal yang akan dilas. Untuk detail penjelasan dari T Qualified dapat dilihat pada QW-403.8 yang menyatakan perubahan ketebalan base metal yang berada di luar range terkualifikasi sesuai tabel QW-451.1 harus dibuat WPS baru yang terkualifikasi.



4



Pembahasan 2.1.



Pengertian Welding Procedure Specification (WPS) Welding Procedure Specification (WPS) adalah Prosedur yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan Proses pengelasan yang meliputi rancangan rinci dari teknik pengelasan yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Dalam hal ini prosedure pengelasan merupakan langkah-langkah pelaksanaan pengelasan untuk mendapatkan mutu pengelasan yang memenuhi syarat.



Didalam pembuatan prosedure pengelasan (WPS) code atau Standard yang lazim dipakai dinegara kita adalah American Standard ( ASME, AWS dan API ). Selain American Standard design dan fabrikasi yang sering kita jumpai adalah British Standard ( BS ), Germany Standard ( DIN ), Japanese Standard ( JIS ) dan ISO. Akan tetapi hingga saat ini standard yang paling sering dijadikan acuan untuk pembuatan prosedure pengelasan ASME Code Sect IX (Boiler, Pressure Vessel, Heat Exchanger, Storage Tank), API Std 1104 ( Pipeline ) dan AWS (Structure & Plat Form). Dalam prosedur Pengelasan (WPS) harus ditampilkan variabel-variabel yang mempengaruhi kualitas hasil pengelasan. Variabel-variabel itu dapat digolongkan menjadi 3 (Tiga) kelompok : •



Essential Variabel. Suatu variabel yang bila diubah akan berpengaruh pada mechanical properties hasil pengelasan.







Supplement Essential Variabel. Suatu variabel yang bila diubah akan berpengaruh pada Nilai Impact hasil pengelasan.







Non Essential Variabel. Suatu variabel bila diubah tidak akan mempengaruhi nilai impact dan mechanical properties hasil pengelasan.



5



2.2.



Langkah-Langkah Pembuatan Prosedure Pengelasan ( WPS )







Menyusun draft / prelimenary prosedure pengelasan.







Melakukan pengelasan pada test coupon sesuai dengan parameter-parameter pengelasan yang telah tertulis dalam draft prosedure tersebut.







Membuat test specimen dan melakukan uji specimen dengan Destructive Test.







Mengevaluasi hasil Destructive Test dengan Standard / code yang digunakan.







Mencatat dan mensertifikasi hasil uji tersebut pada lembar Prosedur Kualifikasi Record (PQR).



Faktor utama yang diperhitungkan dalam penyusunan prosedure pengelasan (WPS) •



Apakah jenis material induknya (Base Metal) ?







Jenis proses welding yang digunakan ?







Jenis kawat las yang dipakai ?







Kondisi pemakaian alat yang akan di las ?



Disamping 4 ( empat ) persyaratan diatas ada persyaratan lain seperti : •



Compability antara kawat las dan material induk (Base Metal).







Sifat-sifat metallurgy dari material tersebut khususnya weldabilitynya.







Proses pemanasan (Preheat, Post Heat, Interpass Temperatura Dan PWHT).







Design sambungan dan beban.







Mechanical properties yang diinginkan.







Lingkungan verja (enviroment work) pada equipment tersebut.







Kemampuan welter.







Safety. 6



2.3.



Cara Mengkualifikasi Prosedure Pengelasan (WPS)



WPS harus dikualifikasi untuk mendemonstrasikan bahwa variabel-variabel yang disebutkan dalam WPS akan menghasilkan sifat mekanis sambungan las yang memenuhi spesifikasi dan aplikasi yang disyaratkan.



Langkah – langkah dalam melakukan kualifikasi prosedure pengelasan yaitu : •



Membuat Test Coupon dengan ukuran sesuai code/standart. Untuk kualifikasi WPS diperlukan test coupon yang dilas oleh seorang welder dengan mengikuti variabel yang tercantum dalam WPS dan dituangkan dalam PQR. Test coupon tersebut selanjutnya dilakukan pengujian secara mekanik dengan tipe tes dan jumlah spesimen berdasarkan thickness test coupon yang digunakan sesuai tabel QW-451.1







Melakukan pengelasan pada test coupon dengan parameter-parameter sesuai yang tercantum dalam draft Prosedure pengelasan (WPS). Hal-hal yang dianjurkan adalah mencatat semua variabel essential, Non essential maupun Supplementary essential. Perubahan pada variabel esensial dan esesnsial suplementer mewajibkan adanya kualifikasi ulang terhadap WPS, sedangkan perubahan pada variabel nonesensial tidak mengharuskan adanya kualifikasi ulang akan tetapi harus didokumentasikan atau dengan mengamandemen WPS.







Memotong test coupon untuk dijadikan specimen test DT (Destructive Test) uji tarik, uji tekuk, uji impact dan uji kekerasan yang lain.







Jika hasil test DT dinyatakan accepted harus di record pada Prosedure Kualifikasi Pengelasan (PQR).







Membandingkan hasil PQR dengan parameter yang ada di WPS untuk menjamin bahwa range dan parameter yang tercantum pada WPS tercover pada PQR (evaluasi hasil pengujian)







Persetujuan pada hasil pengujian kualifikasi dan spesifikasi prosedur. Harus ada dokumen persetujuan dari pihak-pihak yang berkompeten untuk mengesahkan WPS tersebut. Acceptance criteria untuk pengujian tension test dan guidedbend tests mengacu pada QW-153 dan QW 163. Apabila acceptance criteria dari pengujian mekanik terhadap test coupon terpenuhi maka WPS dapat 7



dinyatakan terkualifikasi dan dapat digunakan untuk production weld oleh welder yang terkualifikasi dan dapat digunakan untuk kualifikasi welder. Sesuai dengan peraturan peraturan yang berlaku, setiap proses pengkualifikasian WPS dan welder harus disaksikan oleh Pelaksana Inspeksi.



8



2.4.



Standard Code Kualifikasi Welding Procedure Specification (WPS)







1.



ASME IX, Digunakan pada boiler dan pressure vessel



2.



AWS D1.1, Digunakan pada struktural welding



3.



API 1104 , Digunakan pada pipe line



Pengujian WPS berdasarkan ASME Section IX



Las fillet Kualifikasi las fillet dapat dilakukan dengan dua jenis yaitu las fillet pada plat dan bisa juga dilakukan dengan las fillet pada pipa. Las fillet pada pelat ketentuannya dapat dilihat pada Gambar 2.1 dengan ketentuan jumlah spesimen makro etsa 5 spesimen sedangkan las fillet pada pipa dapat dilihat pada Gambar 2.2. dengan ketentuan jumlah spesimen makro etsa 4 spesimen.



9



10



Las alur pelat Lokasi pengambilan spesimen uji pada kupon tes dalam kualifikasi las alur pada pelat mengikuti ketentuan pada Gambar 2.3. untuk material dengan ketebalan antara 10 mm sd tebal < 19 mm face bend dan root bend dapat digantikan dengan side bend.



11



Las alur pipa Lokasi pengambilan spesimen uji pada kupon tes dalam kualifikasi las alur pada pipa mengikuti ketentuan pada Gambar 2.4. untuk pipa dengan ketebalan lebih dari 10 mm face bend dan root bend dapat digantikan dengan side bend.



12







Pengujian WPS berdasarkan AWS D1.1



Las fillet



13



Las alur pelat



14



15







Pengujian WPS berdasarkan API 1104



16



17



Kesimpulan Sebuah dokumen yang berisikan tentang variabel parameter pengelasan yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan seorang welder atau operator las dalam melakukan pekerjaan pengelasan (sambungan las) yang sesuai dengan ketentuan yang ada di code (ASME, API dan AWS). Dalam pembuatan sebuah WPS terdapat banyak variabel yang harus diketahui, agar saat pelaksanaan pengelasan hasil yang didapat sesuai dengan kriteria atau aceptance criteria yang telah ditentukan oleh Code. Variabel yang terdapat dalam WPS terbagi dalam tiga bagian yaitu Essential Variable, Supplement Essensial Variable dan Non Essensial Variable Anda dapat melihatnnya di ASME Section IX (9) QW-250-265.



18



Daftar pustaka : ▪



file:///C:/Users/nuris/Downloads/Documents/t2_-_Kualifikasi_Welding_--_Ikhsan_Kholis.pdf







file:///C:/Users/nuris/Downloads/Documents/MODUL-KUALIFIKASILAS.pdf



19