Manajemen Keuangan Kelompok 3-2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN



Disusun oleh: Ayu Candra Wulan



180321100056



Siti Alfiyah



180321100060



Atika Febrianti



180321100061



Waqiatul Mukarromah



180321100062



Rohematus Solehah



180321100063



Ashari



180321100067



Nur Adini Aulia



190321100068



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segenap rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ‘’Manajemen Keuangan” dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analisis Laporan Keuangan yang merupakan salah satu bahasan pada Manajemen Keuangan bagi pembaca sekaligus bagi penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca guna menjadi acuan dalam penulisan kearah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



Bangkalan, 9 Maret 2021



Tim penulis



i



DAFTAR IS



KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR IS........................................................................................................... ii I. PENDAHULUAN................................................................................................1 1.1 Latar belakang............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2 1.3 Tujuan......................................................................................................... 2 II. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................3 2.1 Dasar Laporan Keuangan...........................................................................3 2.1.1 Neraca......................................................................................................3 2.1.2 Laporan Laba – Rugi................................................................................6 2.1.3 Aliran Kas.................................................................................................7 2.2 Pengguna Hasil Analisis Keuangan..........................................................11 2.3 Penyusutan dan Aliran Khas.....................................................................14 2.4 Metode Penyusutan..................................................................................19 III. PENUTUP......................................................................................................25 3.1



Kesimpulan...........................................................................................25



3.2



Saran....................................................................................................26



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27



ii



I. PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang Dalam



dunia



perbankan,



keuangan



sangat



berpengaruh



terhadap



kelangsungan kegiatan suatu perbankan serta pula pada setiap individu yang ada di dalam perbankan itu tersebut. Dalam suatu perusahaan juga diperlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan untuk menilai baik atau tidaknya suatu perusahaan dan tidak hanya dinilai dari keadaan fisik perusahaan namun faktor terpenting yaitu dapat menilai perkembangan suatu perusahaan yang terletak pada unsur keuangannya. Karena unsur tersebut dapat mengevaluasi kebijakan yang ditempuh perusahaan sudah tepat atau tidak (Rabuisa et al., 2018). Tujuan utama dari sebuah entitas bisnis adalah meningkatkan nilai entitas tersebut. Peningkatan nilai suatu entitas harus dilaksanakan bersama dengan peningkatan kinerja perusahaan pula. Salah satu aspek yang dapat dilihat dalam rangka penilaian kinerja adalah dengan meningkatnya penjualan. Dan semua hal tersebut dapat direfleksikan dalam suatu laporan. Laporan yang menggambarkan perkembangan finansial perusahaan dari suatu periode tertentu. Laporan tersebut biasa disebut dengan laporan keuangan (Pongoh, 2013). Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan perusahaan, dapat juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang akan datang. Laporan keuangan umumnya disajikan untuk memberi informasi mengenai posisi-posisi keuangan, kinerja dan arus kas suatu perusahaan dalam periode tertentu. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan



dapat



dilakukan



dengan



menganalisis



laporan



keuangan



perusahaan. Untuk mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Analisis rasio keuangan membutuhkan laporan keuangan selama sedikitnya 2 (dua) tahun terakhir dari berjalannya perusahaan (Maith, 2013).



1



Laporan keuangan suatu perusahaan sangatlah diperlukan, dikarenakan laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi tentang arus masuk maupun arus keluar keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan perangkat khusus yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan, kinerja aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan adalah dengan menganalisis rasio laporan keuangan adalah dengan menganalisa rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas (Kesuma, 2014). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana dasar laporan keuangan pada neraca, laporan laba/rugi, dan aliran kas ? 2. Bagaimana pengguna hasil analisis keuangan ? 3. Bagaimana arti dan perhitungan pada penyusutan dan aliran khas? 4. Bagaimana metode pada penyusutan ? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui dasar laporan keuangan pada neraca, laporan laba/rugi, dan aliran kas 2. Mengetahui pengguna hasil analisis keuangan 3. Mengetahui arti dan perhitungan pada penyusutan dan aliran khas 4. Mengetahui metode pada penyusutan



2



II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Dasar Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan satu bagian penting dan terintegrasi dari analisis bisnis. Analisis bisnis itu sendiri adalah proses mengevaluasi prospek dan risiko ekonomi dari suatu entitas bisnis atau perusahaan. Analisis yang dilakukan di dalamnya termasuk analisis lingkungan bisnis, analisis atas strategi yang diterapkan perusahaan, analisis posisi perusahaan (positioning), serta analisis kinerja keuangan perusahaan. Analisis bisnis sangat diperlukan untuk proses pengambilan keputusan berbagai aktivitas usaha, termasuk di dalamnya pengambilan keputusan investasi, kredit, penilaian perusahaan dalam proses penawaran saham perdana/IPO (Initial Public Offering), restrukturisasi perusahaan, dan pengambilan keputusan oleh manajemen dalam menjalankan roda perusahaan. Menurut [ CITATION Pra10 \l 1033 ] analisis laporan keuangan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam komponen-komponennya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan[ CITATION Mun10 \l 1033 ]. Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan analisis laporan keuangan adalah proses mempelajari kecenderungan



posisi



keuangan



untuk



menentukan



pertimbangan



perkembangan perusahaan di masa datang. 2.1.1 Neraca Neraca pada umumnya, menyajikan aktiva dan kewajiban perusahaan. Namun tidak berarti neraca memuat informasi yang lengkap dan terkini tentang seluruh sumber daya ekonomi dan kewajiban peusahaan.Neraca dalam dunia akuntansi merupakan sebuah laporan keuangan dari suatu perusahaan. Dalam laporan Neraca akan terlihat kondisi keuangan perusahaan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa komponen yang terdapat dalam Neraca adalah data history dari aktiva yang ada.



3



Kegunaan neraca 1. Likuiditas,



menunjukkan



jumlah



waktu



yang



diperkirakana



akan



dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar. 2. Solvabilitas, mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mebayar hutang hutangnya pada saat jatuh tempo. 3. Fleksibilitas



keuangan.



Likuiditas



dan



solvabilitas



mempengaruhi



fleksibilitas entitas yaitu kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Keterbatasan neraca Meskipun memilki banyak manfaat, neraca memiliki beberapa keterbatasan serius. Pemakai eksternal sering kali perlu mengetahui nilai sebuah perusahaan. Namun neraca secara umum tidak mencerminkan nilai saat ini dari suatu usaha. Berikut adakah keterbatasan penting dari neraca : 1. Nilai historis Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya histories atau harga perolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan dalam neraca memiliki reliabilitas yang lebih tinggi di satu sisi, namun disisi lain dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih releven tidak dilaporkan. 2. Estimasi dan pertimbangan Digunakan untuk menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat suatu aktiva, Jumlah piutang yang tak tertagih, Jumlah beban garansi yang harus dicadangkan dan lain- lain 3. Ketidakstabilan nilai tukar Sebuah



masalah



ketidakstabilan



yang



nilai



berhubungan



tukar



yang



dengan



mengakibatkan



neraca tidak



adalah dapat



dipertahankannya daya beli yang konstan, sementara sumberdaya dan ekuitas pada neraca tidak disesuaikan terhadap perubahan didalam daya beli dari unit pengukuran 4. Komparabilitas



4



Keterbatasan lain dari neraca juga berhubungan dengan kebutuhan untuk bisa dibandingkan (comparability), yaitu bahwa tidak semua perusahaan



mengklasifikasikan



dan



melaporkan



semua



unsure



neracanya dengan cara yang sama. Misalnya Klasifikasi judul dan perkiraan yang beragam. 5. Tidak bisa menampilkan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan Sumberdaya manusia yang handal, produk yang unggul, pelayanan yang irma terhadap pelanggan ini jelas merupakan aktiva penting bagi perusahaan, namun neraca tidak dapat melaporkan karena tidak bisa dicatat atau diukur secara objektif.



5



2.1.2 Laporan Laba – Rugi Laporan laba rugi merupakan ringkasan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup aktivitas rutin atau operasional, di samping aktivitas-aktivitas yang sifatnya tidak rutin atau jarang muncul. Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Bagian yang pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha



pokok



perusahaan



(penjualan



barang



dagangan



atau



memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor. 2. Bagian kedua menunjukan beban-beban operasional yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum/administrasi (operating expenses). 3. Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan (non operating/financial income dan expenses). 4. Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan. Manfaat Laba-Rugi 1. Untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu 2. Sebagai basis untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang 3. Untuk menilai risiko pencapaian arus kas di masa yang akan datang Kelemahan Laba-Rugi 1. Komponen yang tidak bisa terukur dengan cara yang dapat diandalkan tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi. 2. Besaran laba bersih yang dilaporkan akan sangat tergantung dari yang digunakan oleh perusahaan.



6



3. Besaran laba bersih yang dilaporkan juga akan sangat tergantung dari pertimbangan dan estimasi yang digunakan oleh perusahaan.



2.1.3 Aliran Kas Merupakan alat utama untuk melakukan evaluasi atas sumber dan penggunaan dana. Analisa ini memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai bagaimana perusahaan memperoleh pendanaannya dan melakukan alokasi sumber dananya. Analisa ini juga dapat digunakan untuk melakukan peramalan arus kas dan merupakan bagian dari analisis likuiditas. Laporan arus kas atau laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan adalah operasi, investasi, dan pendanaan. Aliran kas diperlukan



terutama



untuk



mengetahui



kemampuan



perusahaan



yang



sebenarnya dalam mengetahui kewajiban- kewajibannya. Menurut (SAK ETAP (2009:28) dalam [ CITATION Nan14 \l 1033 ]entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurutaktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan: 1. Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut 7



padaumumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapanlaba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 



Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;







Penerimaan kas dari royalti, fee, komisi dan pendapatan lainnya; Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;







Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan;







Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;







Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan, yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali.



Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkankeuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi. Tetapi, arus kas yang menyangkut transaksi tersebut merupakan arus kas dari aktivitas investasi. 2. Aktivitas Investasi Arus



kas



dari



aktivitas



investasi



mencerminkanpengeluaran



kas



sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasiadalah: 



Pembayaran kas untuk membeli asset tetap (termasuk aset tetap yang dibangun sendiri), asset tidak berwujud, dan asset jangka panjang lainnya;







Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak saham atau berwujud, dan aset jangka panjang lainnya







Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan);







Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari



8



efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan); 



Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain;







Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain;



3. Aktivitas Pendanaan contoh arus kas yang berasal dari aktivitaspendanaan adalah:  



Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lainnya; Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham entitas;







Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya;







Pelunasan pinjaman;







Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.



4. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap pos dalam laporan keuangan merujuk- silang ke informasi terkait dalamcatatan atas laporan keuangan. Secara normal urutan penyajian catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut: 



Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK ETAP;







Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan;







Informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan urutan penyajian pos-pos tersebut.







pengungkapan lain



Manfaat aliran kas



1. Mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa yang akan datang



2. Mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dan membayar dividen kepada pemegang saham



3. Melihat alasan perbedaan antara laba bersih dan arus kas operasi



9



4. Mengenai transaksi kas dan non-kas untuk kegiatan investasi dari kegiatan pendanaan selama periode tertentu.



10



2.2 Pengguna Hasil Analisis Keuangan Salah satu informasi penting yang perlu disediakan oleh perusahaan adalah informasi laporan keuangan. Melalui informasi laporan keuangan bisa dilihat sejauhmana perkembangan yang telah terjadi dalam suatu perusahaan dan juga berdasar informasi tersebut nantinya bisa disusun langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan memperbaiki kinerja perusahaan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut[ CITATION Set10 \l 1057 ]. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah: para pemilik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya lagi. 1. Pemilik Perusahaan Pemilik



perusahaan



berkepentingan



terhadap



laporan



keuangan



perusahaannya terutama untuk perusahaan-perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan, karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin



perusahaannya



dan



kesuksesan



seorang



manager



biasanya



dinilai/diukur dengan laba yang diperoleh perusahaan. Hasil-hasil, stabilitas serta kontinuitas atau kelangsungan perusahaannya tergantung dari cara kerja atau efisiensi manajemennya, maka jika hasil-hasil yang dicapai oleh manajemennya tidak memuaskan maka para pemilik perusahaan dalam hal ini pemegang saham mungkin akan mengganti manajemennya atau bahkan menjual saham-sahamnya yang



dimiliki



tersebut.



Keputusan



untuk



mengganti



manajemen,



mempertahankan saham yang dimiliki atau menjual saham sahamnya akan tergantung dari hasil analisis mereka terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Dengan kata lain laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan diperlukan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan harga saham yang dimilikinya. 2. Manajer atau pimpinan perusahaan



11



Mengetahui posisi keuangan perusahaannya periode yang baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat. Bagi manajemen yang penting adalah laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja yang efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan, baik di bidang keuangan maupun di bidang operasi. Hal yang terpenting bagi manajemen adalah bahwa laporan keuangan tersebut merupakan alat untuk mempertanggungjawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Pertanggung jawaban pimpinan perusahaan itu dituangkan dalam bentuk laporan keuangan hanyalah sampai pada penyajian secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten. Di samping itu laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manajemen untuk: a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan. b. Untuk menentukan/mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau c. produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai d. oleh perusahaan yang bersangkutan. e. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah f.



diserahi wewenang dan tanggung jawab.



g. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur h. yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik. 3. Para investor (penanam modal jangka panjang), bankers dan kreditur Para investor (penanam modal jangka panjang), bankers maupun para kreditur lainnya sangat berkepentingan atau memerlukan laporan keuangan perusahaan



di



mana



mereka



ini



menanamkan



modalnya.



Mereka



ini



berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Dari hasil analisis laporan tersebut para investor, bankers dan para kreditur lainnya akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya. 4. Para kreditur dan bankers



12



Para kreditur dan bankers sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta kredit akan dapat diketahui melalui penganalisisan laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal ini akan dilakukan baik oleh kreditur jangka pendek maupun kredit jangka panjang. Kreditur jangka panjang di samping ingin mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dan beban-beban bunganya, juga untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari perusahaan tersebut, yang digambarkan atau terlihat pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Para



investor



berkepentingan



terhadap



laporan



keuangan



suatu



perusahaan dalam rangka penentuan kebijaksanan penanaman modalnya, apakah perusahaan mempunyai prospek yang cukup baik dan akan diperoleh keuntungan atau “rate of return” yang cukup baik. Para kreditur, bankers ataupun para calon investor merupakan “orang luar” dari perusahaan sehingga mereka dalam mengadakan analisis laporan keuangan terbatas datanya, yaitu hanya atas dasar laporan-laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan tersebut. Hasil analisis yang diperoleh semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri atau pihak lain di luar perusahaan. Berhubungan dengan itu analisis yang dilakukan oleh kreditur, bankers ataupun investor disebut “analisis extern”. Pemerintah



di



mana



perusahaan



tersebut



berdomisili,



sangat



berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, di samping untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditangguing oleh perusahaan juga sangat diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah. Buruh yang biasanya diwakili oleh organisasinya akan berusaha untuk memperoleh tingkat upah yang layak dan terselenggaranya jaminan sosial yang lebih baik. Dengan melihat laporan keuangan di mana mereka bekerja, maka akan mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan jaminan sosial yang lebih baik tersebut. Di samping itu dengan melihat perkembangan keuangan dan hasil-hasil operasinya, para buruh akan dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan sehubungan dengan kelangsungan kerjanya. Laporan keuangan akan lebih penting lagi bagi buruh terutama untuk perusahaan yang biasa memberikan bonus atau premi tiap-tiap akhir periode. Karena dengan laporan keuangan



13



tersebut akan dapat dinilai apakah pemberian bonus/premi tersebut sudah cukup layak dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode yang bersangkutan. Di samping pihak-pihak tersebut di atas masih banyak lagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan misalnya: sejenis bursa efek atau pasar uang dan modal. Jadi



melalui



laporan



keuangan



akan



dapat



dinilai



kemampuan



perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi daripada aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan. Dengan menganalisis prestasi keuangan seorang analisis keuangan akan dapat menilai



apakah



manajer



keuangan



dapat



merencanakan



dan



mengimplementasikan ke dalam setiap tindakan secara konsisten dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegam saham, analisis semacam ini juga dapat dipergunakan pihak bank untuk menilai apakah cukup beralasan untuk memberikan



tambahan



dana



atau



kredit



baru,



calon



investor



untuk



memproyeksikan prospek perusahaan di masa datang. Berbagai teknik analisis, termasuk rasio keuangan yang dapat dipergunakan untuk melakukan penilaian kinerja sebuah perusahaan, tetapi dengan teknik yang berbeda akan sesuai dengan tujuan yang berbeda. Sebelum suatu analisis dilakukan, analisis perlu mendefinisikan secara jelas unsur-unsur: 



sudut pandang yang diambil







tujuan analisis







standar perbandingan yang potensial. Manfaat yang sebenarnya dari setiap rasio sangat dipengaruhi tujuan



spesifik analisis. Rasio tersebut bukan merupakan kriteria yang mutlak. Rasiorasio yang bermanfaat dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi dan membantu menggambarkan kecenderungan serta pola perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menunjukkan kepada analisis risiko dan peluang bagi perusahaan yang sedang ditelaah. 2.3 Penyusutan dan Aliran Khas a. Penyusutan Masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa pemanfaatan aset tetap. Pengertian penyusutan menurut PSAK Nomor 17



14



adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Besarnya penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya biaya penyusutan adalah saat dimulainya penyusutan, metode penyusutan, kelompok masa manfaat dan tarif penyusutan, dan harga perolehan. Dengan demikian, penyusutan merupakan pengurangan nilai kegunaan aset tetap yang dibebankan secara bertahap sepanjang masa manfaat yang diestimasi.[ CITATION Aje15 \l 1057 ] Menurut para Akuntan, penyusutan bukan merupakan masalah penilaian, namun merupakan alat untuk alokasi biaya. Penyusutan (depreciation), adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Pendekatan alokasi biaya digunakan karena : 



Nilai aktiva dapat berfluktuasi antara pada saat aktiva tersebut dibeli atau ketika aktiva tersebut dijual.







Penandingan antara biaya dan pendapatan harus dilakukan







Fluktuasi nilai pasar tidak pasti dan sulit untuk diukur



Beberapa istilah alokasi biaya yang digunakan untuk aktiva tetap jangka panjang: 



Penyusutan (depreciation)



Istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa aktiva tetap telah menurun nilainya. 



Deplesi (depletion)



Istilah yang digunakan untuk sumber daya alam (kayu, batu, minyak, batu bara dll) 



Amortisasi (amortization)



Istilah untuk aktiva tidak berwujud sepert paten, goodwill telah habis masa berlakunya Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam proses penyusutan: 1. Dasar penyusutan yang digunakan untuk aktiva 2. Masa manfaat aktiva 3. Pemilihan metode pengalokasian biaya yang paling tepat untuk suatu aktiva.



15



b. Aliran Khas Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas kerja operasional keuangan baik untuk perencanaan atau pelaksanaan audit maupun investasi baru sebagai salah satu tonggak berjalannya aktivitas operasional keuangan.Dengandemikian upaya manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang bertumpu pada fungsi anggaran keuangan yaitu dengan menggunakan Cashflow sebagai Aliran Arus Kas. Menurut Sofyan Syafari Harahap, arus kas adalah suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran suatu pembukuan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi.[ CITATION Her14 \l 1057 ] Menurut Henry Simamora dalam bukunya pengambilan keputusan bisnis edisi ke 2.Laporan aliran kas (cashflow) adalah laporan keuangan ysang memperhatikan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.Menurut Donald E. Kieso dkk.dalam bukunya Akuntansi Intermediate, Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan bersih pada kas yang berasal pada kas yang berasal pada aktifitas operasi,investasi, dan pendanaan darisuatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo kas dan akhir. Sedangkan menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan laporan arus kas adalah suatu laporan yang menggambarkan dimana datangnya dan untuk apa dan itu di gunakan. Dari beberapa definisi yang telah disampaikan dapat diambil pengertian bahwa laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.Laporan arus kas biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi. Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai penentu besarnya laba/rugi bersih.Penerimaan kas dari penjualan barang atau pemberian jasa merupakan sumber arus kas masuk yang utama. Penerimaan kas lainnya berasal dari pendapatan bunga, dividen dan penjualan sekuritas yang diperdagangkan. Sedangkan arus kas keluar meliputi pembayaran untuk membeli barang dagangan, membayar gaji/upah, beban



16



pajak,



bunga,



beban



utilitas,



sewa



dan



pembelian



sekuritas



yang



diperdagangkan.Perlu diperhatikan disini, kas yang diterima dari pendapatan bunga dan dividen tidaklah dikategorikan sebagai aktivitas investasi, melainkan aktivitas operasi.Seluruh akun pendapatan dan beban yang merupakan komponen penentu laba bersih menggambarkan (identik dengan) aktivitas operasi perusahaan. Pendapatan bunga dan dividen dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain yang akan mempegaruhi besarnya laba/rugi bersih, sehingga kas yang diterima dari pendapatan bunga dan dividen akan dilaporkan dalam laporan arus kas dari aktivitas operasi, bukan aktivitas investasi. Aktivitas investasi adalah membeli atau menjual tanah, bangunan dan peralatan. Di samping itu, aktivitas investasi juga meliputi pembelian dan penjualan instrument keuangan yang bukan untuk tujuan diperdagangkan (nontrading securities), penjualan segmen bisnis dan pemberian pinjaman kepada entitas lain, termasuk penagihannya. Sedangkan aktivitas pendanaan meliputi transaksi-transaksi yang dimana kas diperoleh atau dibayarkan kembali ke pemilik dana (investor) dan kreditur. Aktivitas investasi dan pendanaan tidak memengaruhi arus kas perusahaan (non-cash investing and financing activities). Sebagai contoh dari aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak memengaruhi arus kas adalah penerbitan saham biasa atau surat utang dalam rangka pembelian aktiva tetap, konversi obligasi menjadi saham biasa, pertukaran aktiva tetap dan penerbitan saham biasa untuk ditukar dengan saham preferen konvertibel. 3. Kegunaan dan Tujuan Laporan Arus Kas Kegunaan arus kas jika laporan arus kas digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Dengan melakukan analisis Aliran kas ini, kita dapat mengetahui:



17



1. Kas masuk dan arus kas keluar perusahaan masa lalu; 2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan ke luar,arus kasbersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen dimasa yang akan datang. 3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan. 4. Kemampuan perusahaan untuk memasukan kas keperusahaandi masa yang akan datang. 5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan selama satu periode tertentu. Tujuan arus kas sendiri



memiliki pengertian bahwa informasi tentang



arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut: 1. Metode tidak langsung: Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. 2. Metode langsung: Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai aliran kas dana perusahaan. Laporan arus kas akan bermanfaat untuk mencapai tujuanlebih jauh lagi, laporan keuangan diharapkan bisa



18



memberi informasi mengenai likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan perusahaan, kemampuan operasional perusahaan. Laporan arus kas bermanfaat karena bisa memberikan informasi yang yang bisa memenuhi tujuan di atas. Laporan keuangan apabila di gunakan bersama laporan lain akan membantu pihak eksternal menganalisis: 



Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa datang yang positif.







Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar dividen.







Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal.







Aspek tejadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan dalam







penerimaan dan pengeluaran kasnya.







Aspek kas dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama periode







tertentu.



2.4 Metode Penyusutan 1. Metode Aktivitas (unit penggunaan dan produksi) Metode aktivitas (activity method) juga disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit produksi, mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. 2. Metode Garis Lurus Metode ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Keberatan utama penggunaan metode ini adalah karena metode ini didasarkan pada dua asumsi yang tidak realistis: 



Kegunaan ekonomi aktiva itu sama setiap tahunnya







Beban reparasi dan pemeliharaan pada dasarnya sama setiap tahunnya



3. Metode beban menurun (dipercepat) Metode beban menurun menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang. Justifikasi pendekatan beban menurun adalah:



19







Lebih banyak penyusutan harus dibebankan pada tahun-tahun awal karena aktiva lebih produktif pada tahun-tahun tersebut.







Metode dipercepat memberikan biaya yang konstan karena beban penyusutan lebih rendah dalam periode berakhir, sebaliknya biaya reparasi dan pemeliharaan lebih tinggi.



Metode yang umum digunakan: 



Jumlah angka tahun (sum of the years digits method) Menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa). Jumlah angka tahun dapat dihitung dengan rumus = n (n + 1)







Metode saldo menurun (declining balance method) Menggunakan tarif penyusutan (prosentase) berupa beberapa kelipatan



dari metode garis lurus.



Dalam metode saldo menurun nilai sisa tidak



dikurangkan dalam menghitung dasar penyusutan. Dalam prakteknya, banyak perusahaan



yang



menggunakan



berbagai



kelipatan



dalam



penentuan



penyusutan per tahunnya, misalnya 2 kali lipat (double declining balance method) 4. Metode penyusutan khusus - Metode kelompok dan gabungan/komposit Metode Kelompok (group method), sering digunakan apabila aktiva bersangkutan cukup homogeny dan memiliki masa manfaat yang hampir sama. 5. Metode Gabungan (composite method), digunakan apabila aktiva bersifat heterogen dan memiliki umur manfaaat yang berbeda.



Metode perhitungan



untuk kelompok dan gabungan pada dasarnya sama, yaitu, menemukan ratarata dan menyusutkannya atas dasar rata-rata tersebut.



Tarif penyusutan



gabungan dihitung dengan cara membagi penyusutan per tahun dengan total biaya



aktiva.



Metode



kelompok/gabungan



menyederhanakan



proses



pembukuan dan cenderung merata-ratakan kesalahan yang disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan penyusutan. Akibatnya, laba periodik tidak terdistorsi oleh keuntungan atau kerugian atas pelepasan aktiva. - Metode campuran/kombinasi Metode penyusutan yang kembangkan sendiri secara bebas oleh setiap perusahaan tidak bertentangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,



20



dengan syarat metode yang digunakan menghasilkan pengalokasian biaya aktiva selama umur aktiva dengan cara yang sistematis dan rasional. Ada beberapa metode yang berbeda untuk menghitung besarnya beban penyusutan. Dalam praktik, kebanyakan perusahaan akan memilih satu metode penyusutan dan akan menggunakannya untuk seluruh aset yang dimilikinya. Beberapa metode tersebut yaitu: 1. Berdasarkan kriteria waktu, yaitu: a. Metode garis lurus (straight line method) b. Metode pembebanan yang menurun (dipercepat): 1) Metode jumlah angka tahun (sum of the year digit method); 2) Metode saldo menurun ganda (double declining balance method).



2. Berdasarkan penggunaan: a. Metode jam jasa (service hours method); b. Metode jumlah unit produksi (productive output method). Contoh 1. Metode Garis Lurus



2. Metode Kelompok dan Gabungan



21



3. Metode Beban Menurun



STUDI KASUS Studi Kasus 1 (Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Industri Semen Yang Terdaftar Di BEI (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK) Penilaian kinerja keuangan bagi perusahaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan, hal ini digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi, sehingga didapat suatu gambaran posisi keuangan secara menyeluruh. Penelitian inni dilakukan karena ingi mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk periode 2010-2014 dengan mengunakan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas. Hasil pembahasan didapat bahwa kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk setiap tahunnya telihat dengan rasio yang berfluktiatif, ini disebabkan adanya kenaikan maupun penurunan pada pos-pos laporan keuangan, misalkan pada penjualan, persediaan, laba, dan lainnya. Berdasarkan rasio-rasio secara keseluruhan, perusahaan sudah keadaan baik dalam



22



menghasilkan laba maupun dalam pelunasan hutang-hutangnya, tetapi dalam mengelola modal dan asetnya, perusahaan belum secara efisien. Stud kasus 2 (ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PENILAIAN KELAYAKAN PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA CALON NASABAH BANK SYARIAH) Dari hasil perhitungan rasio liquiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan calon nasabah 1 (satu) dengan menggunakan current ratio untuk memenuhi kewajiban jangka pendek bila jatuh tempo. menunjukkan bahwa dari Bulan Mei sampai Bulan Juni current ratio mengalami kenaikan sebesar 107% dan dari Bulan Juni sampai dengan Bulan Juli mengalami kenaikan sebesar 15%. Kenaikan ini menunjukkan bahwa current ratio diatas standar yang ditetapkan bank syariah yaitu sebesar >100 %. Hal ini berarti bahwa calon nasabah mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan jaminan aktiva lancar yang dimilikinya. Jadi dapat disimpulkan likuiditas baik.egitu juga Dari perhitungan quick ratio dapat dilihat bahwa dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli menunjukkan jumlah yang diatas standar. Quick ratio yang baik sebesar >100%. Hal ini menunjukkan kemampuan membayar kewajiban jangka pendeknya baik. Dapat disimpulkan bahwa likuiditas calon nasabah baik. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio Solvabilitas dapat dilihat dari kenaikan debt to asset ratio bulan Mei buruk karena di atas standar. Sedangkan bulan Juni sampai dengan bulan Juli mengalami penurunan. Namun rasio-rasio tersebut masih berada di bawah standar yang ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa solvabilitas nasabah baik. Begitu jugaDari hasil perhitungan Debt to Equity Ratio menunjukkan bahwa dari bulan Mei sampai dengan bulan Juni debt to equity ratio mengalami penurunan. Dengan kata lain terjadi penurunan solvabilitas keuangan nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan modal sendiri calon nasabah untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek. Dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli debt to equity ratio selalu lebih baik dari standar yang ditetapkan oleh bank. Jadi dapat disimpulkan bahwa solvabilitas perusahaan baik. Dari hail perhitungan Rasio profitabilitas yaitu kemampuan calon nasabah untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dapat dilihat bahwa kenaikan profit margin dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli. Hal ini menunjukkan



23



bahwa profit margin buruk karena berada jauh di astas standar yang ditetapkan. Sedangkan Dari hasil perhitungan return on equity mengalami penurunan, namun hal tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas baik karena berada di bawah standar yang ditetapkan.dan Dari perhitungan Return on Asset bahwa return on asset bulan Mei sampai dengan bulan Juni mengalami penurunan, namun pada bulan Juli profitabilitas tetap stabil. Hal tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas baik karena berada di bawah standar yang ditetapkan. Studi Kasus 3 (Analisa Laporan Keuangan Guna Mengukur Kinerja Keuangan PT Astra Internasional TBK) PT



Astra



Internasional



TBK



dalam



menilai



keberhasilan



kinerja



perusahaan dapat dilakukan melalui analisa laporan keuangan, analisa khusus, basis data, dan sumber informasi lainnya. Analisa laporan keuangan banyak dilakukan oleh manajemen atau analisis dalam menilai kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penerapan analisa laporan keuangan pada PT. Astra Internasional Tbk dan menilai analisa laporan keuangan sebagai salah satu alat untuk menilai kinerja keuangan pada PT. Astra International Tbk. Dari hasil penelitian didalam laporan tahunan tersebut disajikan pencapaian kinerja perusahaan untuk semua aspek secara menyeluruh baik induk perusahaan maupun anak perusahaan secara konsolidasi. Pada ikhtisar keuangan komporatif tahun 2006, 2007 dan 2008 laporan laba rugi dan Neraca diketahui bahwa laporan laba rugi pada pendapatan bersih tahun 2006 sebesar 55.508 milyar, tahun 2007 sebesar 70.183 milyar dan tahun 2008 sebesar 97.064 milyar sehingga hal ini menunjukkan bahwa setiap tahunnya terdapat peningkatan pendapatan bersihnya. Sedangkan laba bersihnya pada tahun 2006 sebesar 3.712 milyar, 2007 sebesar 6.519 milyar dan tahun 2009 sebesar 9.191 milyar. Pada neraca jumlah aset tahun 2006 sebesar 57.929 milyar, tahun 2007 sebesar 63.520 milyar dan tahun 2008 sebesar 80.740. Laporan laba rugi PT Astra Internasional Tbk pada laba kotor tahun 2006 sebesar 12.122 milyar, tahun 2007 sebesar 16.489 milyar dan tahun 2008 sebesar 21.730 milyar. Laba Usaha tahun 2006 sebesar 4.991 milyar, 2007 sebesar 8.501 milyar dan 2008 sebesar 11.876. milyar. Sehingga laba bersih yang didapat tahun 2006 sebesar 3.712 milyar, tahun 2007 sebesar 6.519 milyar



24



dan tahun 2008 sebesar 9.191 milyar. Berdasarkan analisa keuangan secara komperatif, analisis trend dan analisa rasio keuangan dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan pada tahun 2007 perusahaan dapat meningkatkan kinerja terutama pada laba usaha dan laba bersih, sehingga menghasilkan margin laba bersih (net profit margin) sebesar 9.29% dibandingkan dengan tahun 2006 hanya sebesar 6.69%. Sedangkan pada tahun 2008 perusahaan mampu meningkatkan kinerja yang terbukti dari margin laba bersih (nett profit margin) sebesar 9.47% tetapi untuk 2008 ini kenaikannya tidak sebesar pada tahun 2007.



25



III. PENUTUP



3.1 Kesimpulan 1. Analisis laporan keuangan merupakan suatu bagian penting dan terintegrasi dari analisis bisnis dalam mempelajari kecenderungan posisi keuangan untuk menentukan pertimbangan perkembangan perusahaan di masa datang. Dalam laporan bisnis terdapat neraca, laporan laba rugi, dan aliran kas. Neraca merupakan sebuah laporan keuangan dari suatu perusahaan dimana kegunaannya yaitu likuiditas, solvabilitas, fleksibilitas keuangan. Laporan laba rugi merupakan ringkasan hasil dari kegiatan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Aliran kas merupakan alat utama untuk melakukan evaluasi atas sumber dan penggunaan dana. Manfaatnya mampu Mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa yang akan datang dan melihat alasan perbedaan antara laba bersih dan arus kas operasi. 2. Pengguna hasil analisis Keuangan Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah:



para



pemilik



perusahaan,



manager



perusahaan



yang



bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya lagi. 3. Penyusutan dan Aliran Khas merupakan laporan yang memberikan informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya biaya penyusutan yaitu saat dimulainya penyusutan, metode penyusutan, kelompok masa manfaat dan tarif penyusutan, dan harga perolehan. 4. Metode penyusutan yaitu metode aktivitas, metode garis lurus, metode beban menurun, metode penyusutan khusus, metode gabungan. 5. Studi kasus 1 dengan judul Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Industri Semen Yang Terdaftar Di BEI (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK terlihat bahwa kinerja keuangannya setiap tahunnya terlihat dengan rasio yang berfluktuatif. Sehingga perusahaan berada pada keadaan baik dalam menghasilkan laba. Studi Kasus 2 dengan judul Analisis laporan



26



keuangan terhadap penilaian



kelayakan pemberian pembiayaan pada calon nasabah bank syariah didapatkan profit margin buruk karena berada jauh di astas standar yang ditetapkan. Sedangkan Dari hasil perhitungan return on equity mengalami penurunan, namun hal tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas baik karena berada di bawah standar yang ditetapkan. Studi Kasus 3 dengan judul Analisa Laporan Keuangan Guna Mengukur Kinerja Keuangan PT Astra



Internasional



TBK,



berdasarkan



analisa



keuangan



secara



komperatif, analisis trend dan analisa rasio keuangan dapat dijelaskan bahwa



kinerja



keuangan



pada



tahun



2007



perusahaan



dapat



meningkatkan kinerja terutama pada laba usaha dan laba bersih, sehingga menghasilkan margin laba bersih (net profit margin) sebesar 9.29% dibandingkan dengan tahun 2006 hanya sebesar 6.69%. Sedangkan pada tahun 2008 perusahaan mampu meningkatkan kinerja yang terbukti dari margin laba bersih (nett profit margin) sebesar 9.47% tetapi untuk 2008 ini kenaikannya tidak sebesar pada tahun 2007.



3.2 Saran Makalah ini disusun dari beberapa sumber yang berbeda sehingga diharapkan untuk pembuatan makalah selanjutnya dapat menambah referensi dari buku dan artikel yang ada dalam menambah pengetahuan.



27



DAFTAR PUSTAKA Ajeng Citralarasati Mardjani, L. K. (2015). PERHITUNGAN PENYUSUTAN ASET TETAP



MENURUT



STANDAR



AKUNTANSI



KEUANGAN



DAN



PERATURAN PERPAJAKAN PENGARUHNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT. HUTAMA KARYA MANADO. Jurnal EMBA, 10241033. Kesuma, R. Y. F. (2014). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT. BUDI SATRIA WAHANA MOTOR. JURNAL Akuntansi & Keuangan, 5(1), 93–121. Maith, H. A. (2013). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. Jurnal EMBA, 1(3), 619–628. Maruta, H. (2014). PENGERTIAN, KEGUNAAN, TUJUAN DAN LANGKAHLANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN RUS KHAS. Analisa Laporan Keuangan, 238-257. Munawir, S. (2010). Analisis laporan Keuangan Edisi keempat. Yogyakarta: Liberti. Nandasari, M. P. (2014). Analisis Penerapan Laporan Keuangan Berbasis Standar. Jornal Accounting , 1-22. Pongoh, M. (2013). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. BUMI RESOURCES TBK. Jurnal EMBA, 1(3), 669–679.



Prastowo, A. (2010). Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: DIVA Press. Rabuisa, W. F., Runtu, T., & Wokas, H. (2018). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DANA RAYA MANADO. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 13(2), 325–333.



28



Utami, S. S. (2010). ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR UNTUK. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 42-49.



29