Manajemen Stres Dan Backrub [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ROLE PLAY DAN SIMULASI “MANAJEMEN STRES DAN BACKRUB ”



Disusun Oleh: Dimar Suryaning Arum



2019.01.008



Fatimah



2019.01.011



Galuh Laila Tsaqilla



2019.01.013



Yehezkiel Febria N



2019.01.030



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi Program Studi Diploma III Keperawatan Banyuwangi 2020



KATA PENGANTAR             Puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, tuhan semesta alam yang tidak tanggung tanggung mencurahkan banyak sekali nikmat kepada seluruh hamba-Nya di dunia ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW yang telah berjuang mati matian memperjuangkan agama islam yang (rahmatan lil ‘alamin menjadi rahmat bagi seluruh alam ).             Penulis mengucapkan terimakasih kepada pertama  Allah SWT yang dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Juga kedua kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan berupa material, non material, maupun motivasi dalam penyelesaian penulisan makalah ini.             Makalah ini berisi tentang Manajemen stres dan backrub . Harapan penulis, makalah ini bisa menjadi bahan referensi bagi pembaca untuk memahami tentang Manajemen stres dan backrub secara lebih dalam yang dikaji dari bidang keilmuan psikologi.             Manusia tentunya tidak pernah luput dari kesalahan, sehingga sangat dimungkinkan dalam makalah ini masih terdapat kesalahan kesalahan yang tidak penulis sadari. Oleh karenanya, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis tunggu dalam kaitannya untuk perbaikan diri dari khususnya makalah ini maupun umumya bagi diri penulis dan pembaca sendiri.



Banyuwangi,02 Maret 2020



I



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................................ii BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................3 1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................3 1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................................4 1.4  Tujuan Umum...............................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5 2.1 Manejemen Stress …………………………………………………………………… 5 2.2 Relaksasi Progesif ………………………………………………………………….... 9 2.3 Backrub ……………………………………………………………………………… 12 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................16 3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16 3.2 Saran..............................................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17



II



BAB I  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah manajemen tentu tidak asing lagi di telingan kita, dalam ilmu ekonomi manajemen



diartikan sebagai melakukan suatu tindakan dimana dalam suuatu



tindakan tersebut terdapat beberapa tahapan yang mesti dilalui, melalui tahapan : planing, organizing, actuating dan controling (POAC). Manajemen adalah cara kita untuk ‘memanage’/ kemampuan kita untuk menggunakan sumber daya secara efektif. Stres  adalah  reaksi  tubuh  terhadap  situasi  internal dan eksternal yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain yang muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang. Manajemen Stres adalah cara kita untuk ‘memanage’/ kemampuan kita untuk menggunakan (mengelola, mengatur dan mengendalikan) sumber daya (manusia) untuk menghadapi reaksi  tubuh  terhadap  situasi  internal dan eksternal yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain yang muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang yang dilakukan secara efektif.



1.2   Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, timbul beberapa pokok permasalahan, diantaranya : 1. Apa yang dimaksud dengan manajemen stres ? 2. Apa yang dimaksud dan bagaimana prosedur relaksasi progresif ? 3. Apa yang dimaksud backrub dan bagaimana prosedurnya ?



3



1.3 Tujuan penulisan   1. Untuk mengetahui pengertian manajemen stress. 2. Untuk mengetahui prosedur relaksasasi progresif dan backrub.



1.4 Tujuan Umum Beberapa maksud atau tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini diantaranya : 1.    Mengetahui definisi dari manajemen stres 2.    Mengetahui definisi relaksasi progresif 3.    Mengetahui prosedur relaksasi progresif 4.    Mengetahui definisi backrub 5.    Mengetahui prosedur backrub



4



BAB II  PEMBAHASAN



2.1 MANAJEMEN STRES 2.1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN STRES Manajemen stres terdiri dari 2 unsur kata yaitu manajen dan stres, dimana 2 unsur kata ini memiliki arti tersendiri. 1. Manajemen Istilah manajemen tentu tidak asing lagi di telingan kita, dalam ilmu ekonomi manajemen



diartikan sebagai melakukan suatu tindakan dimana dalam suuatu



tindakan tersebut terdapat beberapa tahapan yang mesti dilalui, melalui tahapan : planing, organizing, actuating dan controling (POAC). Manajemen adalah cara kita untuk ‘memanage’/ kemampuan kita untuk menggunakan sumber daya secara efektif. 2. Stres a. Menurut Suliswati (2000:28) Stres adalah respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan b. Menurut Robbins (2001:563) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. c.  Menurut lazarus (1976), stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan karena individu dihadapkan pada situasi internal dan eksternal. d. Menurut Korchin (1976), keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang. Stres  adalah  reaksi  tubuh  terhadap  situasi  internal dan eksternal yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain yang muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang.



5



3. Manajemen Stres a. Menurut wikipedia manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). b. Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindarkan diri dari stres. Namun, stres bisa dikelola sehingga justru mendatangkan nilai positif bagi seseorang. Stres tidak boleh dihilangkan sama sekali karena dia membantu kelangsungan hidup dan memberikan dinamika hidup (Mudjaddid, Diffy: 2005)  Manajemen Stres adalah cara kita untuk ‘memanage’/ kemampuan kita untuk menggunakan (mengelola, mengatur dan mengendalikan) sumber daya (manusia) untuk menghadapi reaksi  tubuh  terhadap  situasi  internal dan eksternal yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain yang muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang yang dilakukan secara efektif.



2.1.2 TUJUAN MANAJEMEN STRES Menurut wikipedia tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik. Menurut saya, tujuan dari adanya manajemen stres adalah agar kita mampu mengelola, mengatur dan mengendalikan reaksi tubuh agar berdampak ke hal yang lebih baik bukan malah sebaliknya yang akan menimbulkan penyimpangan psikologis. Selain itu ada beberapa tujuan dari Manjaemen Stres yang lainnya, yaitu : a. Mengatur diri Tujuan utama dari manajemen stres adalah belajar mengatur diri menjadi lebih baik dari persoalan yang dihadapi. b. Berpikir rasional Terkadang stres yang timbul itu berawal dari perasaan, dan ketika perasaan memegang peranan penting yang terjadi adalah membutakan logika, dengan manajemen stres mengajak kita untuk berpikir rasional berdasarkan fakta yang ada bukan perasaan semata. 6



c. Menenangkan diri Setiap kali terjadi masalah kita seringkali merasa tertekan, tidak nyaman, pusing, dan sebagainya. Karena itu, dengan mengelola stres bisa menenangkan diri sendiri. Ketika sudah bisa tenang maka emosi pun bisa dikendalikan. d. Membantu mencari jalan keluar Manajemen stres bukan solusi, hanya membantu mencari solusi atau jalan keluar. Sebab bagi mereka yang bisa mengatur dirinya sendiri, bisa berpikir rasional dan menenangkan dirinya maka dia lebih mudah untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat. Jadi, sekali lagi tujuan manajemen stres bukan mencari jalan keluar tetapi ‘hanya’ memudahkan. e. Meningkatkan produktivitas Orang yang manajemen stresnya bagus biasanya ketika ditimpah masalah, produktivitanya akan naik. Ini terkait dengan pola pikirnya yang menjadi masalah sebagai picu yang memicu semangatnya. Dari masalah yang ada tidak membuatnya semakin terpuruk tapi justru sebaliknya jadi tertantang untuk melakukan yang terbaik. f. Pematangan diri Semakin sering kita menghadapi dan bisa mengatasi masalah yang terjadi, semakin matang pula kualitas diri. Sebab masalah yang dihadapi tak lain sebagai ajang melatih diri untuk lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak. Karena itu mengelola stres dengan baik adalah wadah pematangan diri. 2.1.3 JENIS-JENIS MANAJEMEN STRES Jenis Manajemen Stres ada 2 yaitu : a. Fokus pada problema, “Task Oriented” Cara ini bertujuan menghadapi tuntutan secara sadar, realistik, obyektif dan rasional.diarahkan



pada



pengendalian



stressor



menghilangkan perasaan stres. Cara yang dapat dilakukan misalnya : - Menghadapi tuntutan secara frontal - Tidak mau tahu lagi tentang hal tersebut - Kompromi Langkah-langkah yang dapat dilakukan : - Mempelajari dan menentukan persoalan 7



uuntuk



mengurangi



atau



- Menyusun alternatif penyelesaian - Menentukan prioritas tindakan - Bertindak - Menilai keberhasilan b. Fokus pada emosi, “Ego Defence- Oriented” Sifatnya sebagian besar tidak disadari dan tidak realistik, diarahkan pada pengendalian reaksi emosional yang ada hubungannya dengan stres. Pentingnya mekanisme ego: - Memperlunak kegagalan - Menghilangkan kecemasan - Mengurangi perasaan yang menyakitkan - Mempertahankan perasaan layak dan harga diri Jenis-jenis mekanisme pembelaan ego (fokus pada emosi) - Fantasi - Penyangkalan - Rasionalisasi - Identifikasi - Introyeksi - Represi - Regresi - Proyeksi - Reaksi formasi



- Sublimasi - Kompensasi - Salah pindah - Pelepasan - Penyekatan emosi - Isolasi - Simpatisme - Pemeranan - Fiksasi menarik diri



2.1.4 TEKNIK MANAJEMEN STRES Ada banyak cara untuk mengelola / mengatasi stres yang dialami untuk mencegah stres agar tidak berkembang menjadi distres. Cara mengelola stres tersebut misalnya dengan salah satu cara yaitu: a. Relaksasi Relaksasi atau berlatih untuk mengatur cara pernafasan dapat dilakukan. Dengan kegiatan untuk melemaskan otot syaraf seperti latihan pelemasan. Relaksasi yang 8



digunakan misalnya yaitu relaksasi progresif dan backrub. Relaksasi progresif dan backrub dasarnya ketegangan otot berhubungan dengan ketegangan pikiran dan relaksasi mental akan mengikuti relaksasi fisik. 2.2 RELAKSASI PROGRESIF 2.2.1 Pengertian Relaksasi Progresif Menurut Herodes (2010), Relaksasi Progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan atau sugesti. Berdasarkan keyakinan bahwa tubuh manusia berespon pada kecemasan dan kejadian yang merangsang pikiran dengan ketegangan otot. (Davis, dkk, 1995).Teknik relaksasi otot progresif memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes, 2010). Teknik relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada klien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian



relaksasi.



Relaksasi progresif adalah salah satucara dari teknik dari relaksasi mengombinasikan lati han nafas dalam dan serangkaian seri kontrasi dan relaksasi otot tertentu. (Kusnanti dan Widodo.2008). 2.2.2 Tujuan Terapi Relaksasi Otot Progresif Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2006), tujuan dari teknik iniadalah untuk: 1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darahtinggi, frekuensi jantung, laju metabolic. 2.



Mengurangi distrimia jantung, kebutuhan oksigen.



3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidakmemfokuskan perhatian serta relaks. 4. Meningkatkan rasa kebugaran konsentrasi. 5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress. 6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan, gagapringan. 7. Membangun emosi positif dari emosi negatif.   2.2.3 Indikasi terapi relaksasi otot progresif 1. Klien lansia yang mengalami gangguan tidur (insomnia). 9



2. Klien lansia yang sering mengalami stress. 3. Klien lansia yang mengalami kecemasan. 4. Klien lansia yang mengalami depresi. 2.2.4 Kontraindikasi terapi relaksasi otot progresif 1. Klien lansia yang mengalami keterbatasan gerak, misalnya tidak bisa menggerakan badannya. 2. Klien lansia yang menjalani perawatan tirah baring (bed reset). 2.2.5 Hal-hal yang harus diperhatikan 1. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri sendiri. 2. Dibutukan waktu sekitar 20-50 detik untuk membuat otot-otot relaks. 3. Perhatikan posisi tubuh. Lebih nyaman dengan mata tertutup. Hindari dengan posisi berdiri. 4. Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan. 5. Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudian bagian kiri dua kali. 6. Memeriksa apakan klien benar-benar relaks. 7. Terus menerus memberikan intruksi. Memberikan intruksi tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. 2.2.6



STANDAR



OPERASIONAL



PROSEDUR



TEKNIK



RELAKSASI



PROGRESIF No. 1.



2.



PROSEDUR



NILAI



PERSIAPAN. a.   Menyiapkan lingkungan yang memungkinkan melakukan kegitan relaksasi progresif. b.   Menjelaskan teknik dasar prosedur yang akan dilakukan dengan cermat agar bisa dimengerti oleh pasien (gunakan otak kanan yang bersifat menerima). c.   Menjelaskan lama waktu relaksasi progresif yang efektif (10-20 menit). d.  Meminta kepada pasien untuk berdiri, melepaskan alas kaki, mememosisikan badan senyaman mungkin dan tidak saling bersentuhan dengan anggota tubuh yang lain serta benda yang ada disekitar. PROSES RELAKSASI PROGRESIF a.  Meminta pasien untuk memejamkan mata dengan lembut dan perlahan-lahan. 10



b.   Meminta pasien untuk menarik napas dalam dan menghembuskan napas dengan panjang. c.  Meminta kepada pasien untuk : menarik napas dalam : 1.   Kepala : kerutkan dahi, kedip-kedipkan mata, dan bibir dimonyongkan atau tarik ke belakang. Rasakan ketegangan pada bagian tersebut, tahan selama 5 detik, hembuskan napas perlahan dan kendurkan secara perlahan, katakan dalam hati “relaks dan pergi”. 2. Leher : tekan kepala ke belakang, anggukan  kepala ke arah dada, putar kepala ke bahu kanan, putar kepala ke bahu kiri. Rasakan ketegangan pada bagian tersebut, tahan selama 5 detik, hembuskan napas perlahan dan kendurkan secara perlahan, katakan dalam hati “relaks dan pergi”. 3.      Bahu : angkat bahu kanan seolah-olah ingin menyentuh telinga, angkat bahu kiri seolah-olah ingin menyentuh telinga, angkat kedua bahu seolah-olah menyentuh telinga. 4.Bahu dan lengan : tahan lengan dan mengepal, kemudian kepalkan tangan bengkokkan lengan, pada siku, kencangkan lengan sambil tetap mengepalkan tangan, tahan 5 detik, hembuskan napas perlahan sambil mengendurkan dan katakn dalam hati “relaks dan pergi”. 5.   Dada : tarik napas dalam dan kencangkan otot-otot dada dan tahan 5 detik, hembuskan napas secara perlahan sambil katakan dalam hati “relaks dan pergi”. 6.   Punggung : lengkungkan punggung ke belakang sambil menari napas dalam dan tekan lambung keluar, tahan 5 detik,  hembuskan napas secara perlahan sambil katakan dalam hati “relaks dan pergi”. 7.   Perut : kencangakan perut, tekean keluar dan tarik ke dalam, tahan 5 detik, hembuskan napas secara perlahan sambil katakan dalam hati “relaks dan pergi”. 8.   Paha dan kaki : kencangkan paha, tekan tumit ke lantai, kencangkan otot kaki di bawah lutut, tekuk jari kaki ke bawah seolah-olah menyentuh telapak kaki, angkat jari kaki ke atas seolah-olah menyentuh lutut, tahan 5 detik, hembuskan napas secara perlahan sambil katakan dalam hati “relaks dan pergi”.



3.



TERMINASI a.   Mengeksplorasi perasaaan pasien b.   Berdiskusi tentang umpan balik dengan pasien c.   Melakukan kontak : topik, waktu dan tempat, untuk kegiatan selanjutnya / terminasi jangka panjang. 11



2.3 BACKRUB 2.3.1 Pengertian Backrub Backrub adalah melakukan tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dengan memenuhi kebutuhan rasa nyaman (nyeri) pada daerah superfisi al ataupada otot/tulang. Pemijatan ini pada punggung untuk memperlancar sirkulasi aliran darah danmengurangi nyeri. 2.3.2 Tujuan 1. Memperlancar sirkulasi darah. 2. Meningkatkan fungsi jaringan saraf. 3. Menurunkan ketegangan otot. 4. Melarutkan lemak. 5. Menstimuli sirkulasi kulit. 6. Menimbulkan relaksasi yang dalam. 7. Mengurangi nyeri pada tengkuk. 8. Memperbaiki secara langsung maupun tidak fungsi setiap organ internal. 2.3.3 Indikasi 1. Klien dengan keluhan kekakuan dan kekakuan dan ketegangan pada tengkuk. 2. Klien dengan gangguan sirkulasi darah pada punggung. 3. Klien dengan gangguan nyeri atau ketidaknyamanan. 2.3.4 Kontraindikasi 1. Klien dengan lesi pada daerah punggung. 2. Klien dengan fraktur pada punggung. 3. Klien dengan low back pain ( nyeri pinggang akibat penyempitan syaraf ) 2.3.5



PROSEDUR TETAP



NO DOKUMEN: TANGGAL TERBIT:



JUDUL SOP: BACKRUB (PIJAT PUNGGUNG) NO REVISI: HALAMAN: DITETAPKAN OLEH:



12



1.



PENGERTIAN



Backrub adalah melakukan tindakan pemijatan pada punggung untuk memperlancar sirkulasi aliran darah. 1. Melancarkan sirkulasi darah. 2. Meningkatkan fungsi jaringan syaraf. 3. Menurunkan ketegangan otot. 4. Melarutkan lemak. 5. Menstimuli sirkulasi kulit. 6. Menimbulkan relaksasi yang dalam. 7. Mengurangi nyeri pada tengkuk. 8. Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiap organ internal. 1. Klien dengan keluhan kekakuan dan ketegangan pada tengkuk. 2. Klien dengan gangguan sirkulasi darah pada punggung. 3. Klien dengan gangguan nyeri atau ketidaknyamanan. 1. Klien dengan lesi pada daerah punggung. 2. Klien dengan fraktur pada punggung. 3. Klien dengan low back pain (nyeri pinggang akibat penyempitan syaraf) 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda dan identifikasi klien dengan memeriksa identitas klien dengan cermat. 2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien. 3. Siapkan peralatan yang diperlukan. 4. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman. 1. Selimut mandi. 2. Olive oil atau lotion. 3. Handuk. 4. Sarung tangan bersih.



2.



TUJUAN



3.



INDIKASI



4.



KONTRAINDIKASI



5.



PERSIAPAN PASIEN



6.



PERSIAPAN ALAT



7.



CARA BEKERJA 1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai. 2. Tinggikan tempat tidur sampai ketinggian kerja yang nyaman. 3. Cek alat-alat yang akan digunakan. 4. Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien. 5. Posisikan klien senyaman mungkin. 6. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan. 7. Periksa tanda vital klien sebelum memulai backrub (terutama nadi dan tekanan darah). 8. Atur ruangan dengan kehangatan yang cukup. 9. Bantu klien melepas baju. 10. Bantu klien dengan dengan posisi pronasi atau sims dengan punggung menghadap perawat. 11. Buka punggung klien, bahu, lengan atas dan bokong, tutup sisanya dengan selimut mandi. 12. Letakkan handuk panjang di bawah punggung. 13. Hangatkan lotion di telapak tangan atau tempelkan lotion pada air hangat, jelaskan bahwa lotion akan terasa dingin. 13



14.



Berdiri di dekat klien, dengan gerakan sirkuler, pijat daerah leher dengan tiga jari.



15.



Gunakan gerakan stroking (menggosok) dengan arah sirkuler keluar dari arah sacrum menuju ke leher, lakukan dengan gerakan memanjang, tegas dan lembut, pertahankan tangan tetap kontak dengan punggung klien.



16.



Berhentilah pada pusat punggung dan kemudian gerakkan secara sirkuler keluar di kedua skapula, kemudian kembali ke bokong dengan gerakan lambat. Lanjutkan pijat selama beberapa menit.



17.



Remas kulit dengan jari-jari, remas ke atas sepanjang satu sisi spina dari bokong dan bahu dan sekitar bawah leher. Ulangi sepanjang sisi punggung klien.



18. 19.



Pukul-pukul punggung klien menggunakan sisi telapak tangan. Akhiri masase dengan gerakan usapan panjang dan tegas dari atas ke bawah dan katakan pada klien bahwa anda akan mengakhiri masase.



14



20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 8.



9.



Ulangi kembali gerakan-gerakan tersebut di atas masing-masing gerakan 3-5 menit. tambahkan lotion jika perlu. Sambil melakukan masase periksa adanya kemerahan pada kulit (terutama pada daerah bony prominences) Tanya klien daerah yang perlu di lakukan masase khusus. Bersihkan sisa lotion pada punggung klien dengan handuk. Rapikan klien ke posisi semula. Beritahu klien bahwa tindakan telah selesai. Bantu klien memakai kembali baju, rapikan klien ke posisi semula. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan lepas sarung tangan. Cuci tangan.



EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang dicapai. 2. Beri reinforcement positif pada klien. 3. Kontrak pertemuan selanjutnya. 4. Mengakhiri pertemuan dengan baik. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN : 1. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus selalu dikaji untuk mengetahui keadaan klien selama prosedur. 2. Istirahatkan klien terlebih dahulu setelah masase punggung selama 1-2 menit. 3. Perhatikan kontraindikasi dilakukannya tindakan.



15



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1 Kesimpulan  Manajemen Stres adalah cara kita untuk ‘memanage’/ kemampuan kita untuk



menggunakan (mengelola, mengatur dan mengendalikan) sumber daya (manusia) untuk menghadapi reaksi  tubuh  terhadap  situasi  internal dan eksternal yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain yang muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang yang dilakukan secara efektif. Selain itu ada beberapa tujuan dari Manjaemen Stres yang lainnya, yaitu: Mengatur diri, Berpikir rasional, Menenangkan diri, Membantu mencari jalan keluar, Meningkatkan produktivitas, Pematangan diri. Jenis Manajemen Stres ada 2 yaitu : Fokus pada problema, “Task Oriented” dan Fokus pada emosi, “Ego Defence- Oriented”. Ada banyak cara untuk mengelola / mengatasi stres yang dialami untuk mencegah stres agar tidak berkembang menjadi distres. Cara mengelola stres tersebut misalnya dengan Relaksasi atau berlatih untuk mengatur cara pernafasan dapat dilakukan. Dengan kegiatan untuk melemaskan otot syaraf seperti latihan pelemasan. Relaksasi yang digunakan misalnya yaitu relaksasi progresif dan backrub. Relaksasi progresif dan backrub dasarnya ketegangan otot berhubungan dengan ketegangan pikiran dan relaksasi mental akan mengikuti relaksasi fisik.



3.2 Saran  Dari pemaparan materi tentang manajemen stres kami penulis menyarankan:



1. Manajemen stres anda dengan baik. Karena sangat berguna bagi individu untuk mengatur diri, menenangkan diri, dan pematangan diri. 2. Gunakanlah teknik relaksasi progresif dan backrub untuk memanajemen stres karena dua teknik tersebut mudah dilakukan. 16



17



BAB IV DAFTAR PUSTAKA



Mudjaddid,



Diffy.



Obat



STRESS:



Manajemen



Stress.



Dalam



www.manajemenstress.com (2005). Nacional Safety Council. Manajemen stress. Alih bahasa Widyastuti, Palupi. Jakarta : EGC, 2003. Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Korchin, S, (1976), Modern Clinical Psychology: Principles of Intervention in The Clinic and Community, Basic Books, Inc., New York Lazarus, R.S & Monat, A. 1991. Stess and coping an anthology. 3rd ed.; New York : Columbia University Press. Hawari, Dadang. Manajemen stres cemas dan depresi. Jakarta : FKUI, 2001. Berman



Audrey.2009.Kozier



dan



Erb’s



Buku



ajar



praktik



keperawatan



klinis:Jakarta:Kedokteran EGC. Herodes. 2010. Teknik Relaksasi Progresif Terhadap Insomnia Pada Lansia. http://herodessolution.blogspot.com/2010/11/teknik-relaksasi-progresif Html, diakses pada tanggal 01 Maret 2020. Potter dan Perry. 2006. Buku ajar fundamental keperawatan volume 2. Edisi 4, Jakarta: EGC. Alim,



M.



2010.



Relaksasi



otot



progresif.



Artikel



Zona



Psikologi.



http://www.psikologizone.com/relaksasi-otot-progresif. Diakses 01 Maret 2020



18



19