Materi I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI I: PENGERTIAN DAN LINGKUP SEJARAH INTELEKTUAL. DEFINISI UMUM SEJARAH INTELEKTUAL.



I. o



Kuntowijoyo.



− Ia membandingkan secara sejajar pengertian sejarah intelektual dengan sejarah pemikiran dan sejarah gagasan, karena menurutnya sejarah pemikiran adalah terjemahan dari history of ideas dan intelectual history. − Karenanya ia mendefinisikan sejarah intelektual sebagai “peranan gagasan dalam peristiwa dan proses sejarah”. − Definisi tersebut menyiratkan bahwa proses dan peristiwa sejarah yang dialami manusia, dipengaruhi oleh aktivitas pemikiran. Kuntowijoyo mencontohkannya melalui argumen yang dikemukakan Collingwood, dalam bukunya The Ideas of History, bahwa:  Semua sejarah adalah sejarah pemikiran;  Pemikiran hanya mungkin dilakukan oleh individu tunggal;  Yang perlu dilakukan sejarawan adalah re-enacment (melakukan kembali) pikiran masa lampau. o Definisi intelektual memang berkenaan dengan aktivitas pemikiran: − KBBI (Jakarta: PN Balai Pustaka, 2002): intelektual adalah “mereka yang memiiki kecerdasan tinggi, atau cendikiawan”; “totalitas pengertian atau kesadaran, terutama menyangkut pemikiran dan pemahaman”. II.



LINGKUP KAJIAN SEJARAH INTELEKTUAL: AKTIVITAS PEMIKIRAN DALAM HAL KONTEKS SOSIAL DAN PENGARUHNYA. o Crane Brinton. − Lingkup Sejarah intelektual dalam makna luas:  Segala aktivitas pemikiran manusia yang pernah ada.  Aktivitas pemikiran ini meninggalkan jejak berupa rekaman pemikiran pada berbagai bidang, seperti filsafat, literatur, agama, ilmu pengetahuan, seni.



1



 Untuk memahami pengaruh gagasan para tokoh pemikir di masyarakatnya; untuk memahami hubungan antara pemikiran tersebut dengan faktor-faktor non-intelektual yang menjadi pendorongnya, baik yang berasal dari individu maupun psikologi massanya. − Lingkup Sejarah intelektual dalam makna sempit:  Rekaman pemikiran manusia, khususnya karya di bidang sejarah sosial dan ekonomi yang fokusnya adalah peranan gagasan.  Sejarah intelektual membatasi diri pada tulisan dan pernyataan yang pernah dikemukakan manusia, termasuk di dalamnya adalah teori, kendati teori tersebut masih merupakan hal yang meragukan bagi masyarakat. o



Syed Hussein Alatas:



− Berkaitan dengan lingkup kajian sejarah intelektual pada aktivitas pemikiran manusia, maka Syed Hussein mengemukakan tentang bidang yang digeluti kalangan intelektual:  Seorang intelektual memusatkan diri untuk memikirkan ide dan masalah non-material dengan kemampuan penalarannya.  Mengutip Roberto Michels (dari buku Encyclopedia of Social Sciences. New York: Macmillan, 1949): “orang-orang yang memiliki pengetahuan, atau dalam arti sempit, mereka yang mendasarkan penilaiannya pada renungan dan pengetahuan, yang kurang langsung dan tidak semata-mata berasal dari persepsi inderawi (lebih menekankan rasionalitas dari pada cara empirik). − Tentang lingkup kajian sejarah intelektual pada konteks sosial aktivitas pemikiran serta pengaruhnya sosialnya, Syed mengungkapkan ciri-ciri kaum intelektual:  Bisa berasal dari berbagai kalangan;  Muncul sebagai pendukung atau penentang arus /gerakan kebudayaan dan politik tertentu.



2



 Biasanya bukan pekerja tangan. Kebanyakan ada yang berprofesi sebagai penulis, guru, dosen, penyair, wartawan dsb.;  Agak terpecil dari masyarakat umum, lebih sering bersama kelompoknya;  Tidak terlalu tertarik pada segi pengetahuan teknis; dunia pemikirannya lebih bersentuhan dengan berbagai ide mengenai agama, kehidupan yang lebih baik, seni, rasa kebangsaan, ekonomi berencana dan kebudayaan;  Berbeda dengan kaum spesialis, kaum intelektual berusaha melihat sesuatu dalam perspektif yang luas; dalam bentuk saling keterkaitan secara luas;  Kelompok intelektual senantiasa adalah bagian kecil dalam masyarakatnya, karena:  Fungsi kaum intelektual adalah memberi kepemimpinan dalam dunia bepikir di tengah masyarakatnya: kaum intelektuallah yang berupaya menjelaskan masalah dalam masyarakatnya; berusaha menemukan pemecahannya; menghasilkan ide-ide dan menyebarluaskannya pada masyarakat. Sejarah intelektual adalah sejarah yang mengkaji aktivitas pemikiran manusia di masa lalu beserta konteks sosialnya. Aktivitas pemikiran yang dikaji dianggap memiliki pengaruh luas dan memberi kepemimpinan bagi masyarakat. Aktivitas pemikiran ini dilakukan sekelompok masyarakat yang fungsi sosialnya adalah memberi kepemimpinan dalam berpikir bagi masyarakatnya, sehingga kelompok kecil ini adalah kalangan elit karena punya fungsi kepemimpinan. Pengetahuan seseorang tentang suatu pokok masalah, atau gelar akademis tertentu belum membuat seseorang menjadi seorang intelektual, bila tidak punya pengaruh sosial.



3



III.



PENGERTIAN SEJARAH INTELEKTUAL, MELALUI PERBANDINGAN DENGAN BIDANG LAIN YANG JUGA MENGKAJI GAGASAN. Sejarah intelektual bukan satu-satunya bidang kajian sejarah yang



mengkaji aktivitas pemikiran. Sehingga perlu diperhatikan beberapa pengertian kajian sejarah yang juga berorientasi pada aspek gagasan sebagai objek kajiannya. Berikut beberapa kajian sejarah yang dimaksud, yang dikemukakan oleh Sartono Kartodirjo: sejarah mentalitas, sejarah intelektual, daN



4