4 0 258 KB
MEMAKNAI PERAN ALKITAB DALAM PERTUMBUHAN ROHANI MAHASISWA KRISTEN MELALUI PEMURIDAN KONTEKSTUAL DI SURAKARTA (Sebuah Interpretative Phenomenological Analysis) Efi Nurwindayani STT Gamaliel Surakarta [email protected]
Abstrak The focus of this research is "Interpreting the Role of the Bible in the Spiritual Growth of Christian Students through Contextual Discipleship in Surakarta." This study aims to find the meaning of the role of the Bible in the spiritual growth of Christian students through Contextual Discipleship in Surakarta. This study used a qualitative research design with a phenomenological approach to the Interpretative Phenomenological Analysis model. Through this research, the writer found the meaning of the Bible's very important role in the spiritual growth of students. Students are aware of many challenges that keep them from growing spiritually. But with the awareness that the Bible is the revelation of God without error and without defects, it is what encourages students to strive to be faithful in studying it so that spiritual growth is continually renewed into mature, Christ-like individuals. Keywords: Interpretation, Role, Bible, Spiritual Growth, Students, Discipleship Abstrak Fokus penelitian ini adalah “Memaknai Peran Alkitab Dalam Pertumbuhan Rohani Mahasiswa Kristen Melalui Pemuridan Kontekstual Di Surakarta.” Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna tentang peran Alkitab dalam pertumbuhan rohani mahasiswa Kristen melalui Pemuridan Kontekstual di Surakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis model Interpretative Phenomenological Analysis. Melalui penelitian ini penulis menemukan makna peran Alkitab yang sangat penting dalam pertumbuhan rohani mahasiswa. Mahasiswa menyadari banyak tantangan yang membuatnya tidak bertumbuh rohaninya. Tetapi dengan kesadaran Alkitab adalah wahyu Allah tanpa salah dan tanpa cacat itulah yang mendorong mahasiswa berjuang tetap setia mempelajarinya sehingga terciptalah pertumbuhan rohani yang terus diperbaharui menjadi pribadi yang dewasa serupa Kristus. Kata Kunci: Memaknai, Peran, Alkitab, Pertumbuhan Rohani, Mahasiswa, Pemuridan menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan
Pendahuluan Rasul Paulus menegaskan Alkitab
dan
mendidik
orang
dalam
adalah tulisan yang diilhamkan Allah. Alkitab
Kegiatan-kegiatan
memiliki peran yang sangat penting bagi
mengajar dan mendidik) dapat dilakukan
kehidupan orang percaya yaitu mengajar,
dengan berbagai metode (Santosa, 2014). 1
tersebut
kebenaran (khususnya
Donald G. Bloesch, penulis buku yang
mahasiswa Kristen di kampus menjadi pribadi
berjudul
Holy
yang bertumbuh rohaninya serupa Kristus
And
melalui pembelajaran Alkitab secara kontinyu
Scripture,
Christian
Foundations,
Revelation,
Ilmumination
Inspiration
mengatakan:
saya
sangat
dan konsisten.
percaya bahwa Alkitab dapat menjadi panduan
Rasul
yang otoritatif (norma tertinggi) dan kredibel
pertumbuhan
untuk iman dan praktik hidup pada masa
pembaharuan hidup menjadi pribadi yang
sekarang ini.1 Pada saat Alkitab menjadi
serupa Kristus. Keserupaan dengan Kristus
panduan dan norma tertinggi maka kehidupan
meliputi aspek-aspek hidup baik karakter,
orang percaya ada dalam pertumbuhan rohani
kognitif, kehendak, komitmen, relasi, skill dan
yang mantap.
ketrampilan.
Pertumbuhan rohani
Paulus rohani
Kedewasaan
menegaskan adalah
inilah
suatu
yang
harus terjadi
diupayakan melalui pembelajaran Alkitab
dalam kehidupan setiap orang percaya,
dalam konteks tubuh Kristus, yaitu melalui
termasuk mahasiswa Kristen yang sedang
Pemuridan Kontekstual.
menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Pelaksanaan pemuridan kontekstual
Mahasiswa pada hakekatnya adalah kaum
mahasiswa di Surakarta belum berjalan secara
intelektual yang sedang dalam persoalan dan
tetap dan terus menerus. Banyak mahasiswa
pencarian arti hidup yang sebenarnya. Mereka
yang diawal pemuridan bersemangat belajar
membutuhkan
Firman Tuhan, namun berhenti di tengah jalan.
pedoman
agar
memiliki
kehidupan yang taat dalam kebenaran Firman
Berdasarkan
Tuhan.2
mahasiswa
wawancara awal dengan beberapa pemimpin
memiliki sarana petumbuhan baik secara
pemuridan, salah satu faktor penyebabnya
pribadi maupun bersama dalam konteks tubuh
adalah mahasiswa kurang mengenal Alkitab
Kristus.
dan perannya bagi pertumbuhan rohani.
Pertumbuhan
rohani
pengamatan
penulis
dan
Salah satu sarana pertumbuhan rohani
Mahasiswa memang tahu Alkitab, namun
mahasiswa dalam konteks tubuh Kristus di
belum sampai pada pemaknaan yang benar
Surakarta
Pemuridan
akan perannya sebagai pedoman hidup yang
Kontekstual dalam bentuk Kelompok Tumbuh
berotoritas sehingga perlu dipelajari bersama
Bersama Kontekstual. Kelompok pemuridan
dengan tekun dan setia. Jika mahasiswa
ini bertujuan agar setiap anggotanya, yaitu
mengenal Alkitab dan perannya yang sangat
adalah
melalui
1
2
Donald G. Bloesch, Christian Foundations, Holy Scripture, Revelation, Inspiration And Ilmumination, (British Ubrary Qltaloguing-inPublication Data, 2008), 15
Harianto GP, Mission For City, (Bandung: Penerbit Agiamedia, 2006), 153
2
penting bagi pertumbuhan imannya, niscaya mahasiswa
akan
rohaninya.
penelitian
mencakup
fenomenologis. Penelitian kualitatif sering
pengertian, penghargaan, penerimaan dan
disebut juga penelitian naturalistik adalah
menikmati anugerah Allah.3
penelitiaan yang dilakukan pada kondisi yang
Pertumbuhan
bertumbuh
Penelitian ini menggunakan rancangan
rohani
selalu
kualitatif
dengan
pendekatan
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas,
alamiah (natural). Filsafat yang mendasarinya
dapat ditarik suatu perumusan masalah yaitu:
adalah postpositivisme (paradigm interpretif
Bagaimana Memaknai Peran Alkitab Bagi
dan konstruktif) yang memandang realita
Pertumbuhan Rohani Mahasiswa Kristen
sosial sebagai sesuatu yang holistik (utuh),
Melalui Pemuridan Kontekstual Di Surakarta?
kompleks,
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
hubungan gejala yang bersifat interaktif.
menemukan makna tentang peran Alkitab
Penelitian kualititatif dilakukan pada obyek
dalam pertumbuhan rohani mahasiswa Kristen
yang alamiah, artinya obyek yang berkembang
melalui Pemuridan Kontekstual di Surakarta.
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh kehadiran
Manfaat dari tulisan ini adalah, pertama secara
peneliti
teoritis dapat menemukan makna tentang
mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.4
peran Alkitab bagi pertumbuhan rohani mahasiswa
Kristen
dan
penuh
kehadiran
Penelitian
makna
peneliti
ini
dan
tidak
menggunakan
Pemuridan
pendekatan fenomelogi. Fenomenologi berasal
Kontekstual di Surakarta. Kedua, secara
dari kata fenomena yang berarti kejadian
praktika, memberikan semangat dan motivasi
mental, peristiwa mental, aktivitas mental
kepada mahasiswa Kristen di Surakarta agar
yang dialami partisipan atau subyek penelitian.
tekun, setia, dan taat mempelajari Firman
Fenomena adalah bagian dari pengalaman
Tuhan
hidup partisipan. Jadi penelitian fenomenologi
melalui
melalui
dinamis,
kelompok
Pemuridan
Kontekstual secara kontinyu dan konsisten.
adalah
Dampaknya
subyektif.
tentu
jelas,
yaitu
adanya
penelitian Peneliti
tentang
pengalaman
mengambil
fenomenologi
versi
pertumbuhan rohani dalam kedewasaan penuh
pendekatan
interpretatif
serupa Kristus.
(Interpretaitive Phenomenological Analysis) dimana peneliti ingin menafsirkan bagaimana setiap partisipan memberi arti untuk setiap
Metode Penelitian
pengalamannya.5 3
5
Sinclair B. Ferguson, Bertumbuh Dalam Anugerah, (Surabaya: Penerbit Moentum, 2002), 58 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2015), 8
YF La Kahija, Penelitian Fenomenologis. Jalan Memahami Pengalaman Hidup, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2017), 20, 25
3
Sumber data dalam penelitian ini
Bloesch menulis: that real knowledge
adalah tiga mahasiwa Kristen yang ada di
of God is not possible apart from faith, which
Surakarta, yang memiliki pengalaman sebagai
is a gift of the Spirit of God. We do not mount
anggota kelompok pemuridan yaitu Kelompok
up to the supernatural on a ladder of
Tumbuh Bersama Kontekstual (KTBK).
speculation (as in medieval scholasticism), but
Penelitian fenomenologis berupaya
Christ descends to us, confronting us in our
untuk memperoleh apa yang ada di balik
despair and need as the Savior of the world.
penggambaran
mengenai
Nature does not lead to grace; instead grace
pengalamannya, yaitu sampai pada struktur
recasts and transforms natur.8 Pendapat
yang mendasari kesadaran. Untuk itu, cara
Bloesch ini menegaskan bahwa pengenalan
penelitian yang dilakukan penulis adalah
akan Allah tidak dapat dilepaskan dari iman
dengan wawancara atau percakapan panjang
dan hal ini adalah anugerah Allah. Manusia
sebagai sumber data.6
tidak mungkin naik mengenal yang supra
orang
natural, justru sebaliknya, Allah dalam Kristus Hasil dan Pembahasan
Yesus yang turun kepada manusia supaya
A. Mengenal Alkitab dan Perannya Bagi
manusia mengenal Allah.
Kehidupan Orang Percaya
Tindakan
Allah
untuk
Pada dasarnya manusia memiliki hasrat
memperkenalkan diri-Nya kepada manusia
untuk mengenal penciptanya dan memiliki
dengan tujuan agar manusia mengenal Allah
persekutuan yang erat dengan-Nya.7 Tetapi
disebut dengan pewahyuan (revelation) yang
karena keberdosaannya maka manusia terbatas
dalam bahasa Yunani menggunakan istilah
dalam mengenal Allah. Yesaya 59: 1-2
apokalupsis yang artinya penyingkapan atau
mencatat
membuat
dibukakan. Ada dua jenis wahyu Allah, yaitu
keterbatasan tersebut adalah dosa. Yesaya
wahyu umum dan wahyu khusus.9 Wahyu
mengatakan yang merupakan pemisah antara
umum menyatakan dimana Allah menyatakan
kamu dan Allahmu ialah kejahatanmu. Dan
kebenaran-kebenaran tertentu dan aspek-aspek
yang membuat Ia menyem-bunyikan diri
tentang naturnya kepada semua umat manusia.
adalah segala dosamu.
Ruang lingkup wahyu ini mencakup seluruh
sesungguhnya
yang
dunia. Sedangkan wahyu khusus
6
8
Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif. Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan, (Bandung: Kalam Hidup, 2001), 112 7 W. Gary Crampton, Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah), (Surabaya: Penerbit Momentum, 2000), 20
fokusnya
Donald G. Bloesch, Christian Foundation. Holy Scripture: Revelation, Inspiration And Intepretation, 9 W. Gary Crampton, Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah), 25
4
lebih sempit dari wahyu umum dan terbatas
Ketaksalahan Alkitab adalah doktrin
pada Yesus Kristus dan Kitab Suci. Wahyu
Alkitab yang sangat penting dan perlu
khusus dibutuhkan karena keadaan manusia
diketahui setiap orang percaya. Dalam istilah
yang berdosa. Dalam rangka pemulihan
teologi, ketaksalahan Alkitab disebut dengan
persekutuan manusia dengan Allah, maka
istilah ineransi (inerrancy). Ineransi menurut
diperlukan wahyu khusus yang berpusat pada
kamus oxford berarti kualitas atau kondisi dari
pribadi Yesus Kristus.10
keberadaan yang tanpa salah; bebas dari
Alkitab sebagai wahyu khusus dari
kesalahan.
Istilah
ineransi
ini
hanya
Allah disampaikan kepada penulis yang
dihubungkan dengan naskah asli Alkitab
memiliki latar belakang berbeda-beda. Pada
(original authographs). Kata yang bersinonim
saat penulis Alkitab menuliskan wahyu Allah
dengan
ada proses yang disebut dengan inspirasi
(infallible),
(inspiration).
keliru.12
Definisi
inspirasi
adalah
pimpinan Roh Kudus pada para penulis Alkitab,
sehingga
meskipun
istilah
ineransi
artinya
adalah
Alkitab
infalibel
tidak
dapat
Alkitab yang ineran dan infalibel
penulisan
berotoritas bagi hidup orang percaya. Istilah
dilakukan sesuai dengan gaya dan kepribadian
otoritas berasal dari bahasa Yunani yaitu
mereka, hasilnya adalah Firman Allah yang
exousia yang berarti kuasa yang adil, sungguh,
tertulis, yang berotoritas, patut dipercaya dan
tak terhalangi bertindak, atau memiliki,
bebas dari salah dalam autograph yang asli.11
mengontrol, memakai atau menguasai sesuatu
Inspirasi Alkitab bersifat verbal artinya kata
atau seseorang. Selain itu dapat diartikan kuasa
demi kata diilhamkan Allah, bukan dengan
yang bagaimanapun adalah sah. Exousia dapat
dikte, tetapi melalui pimpinan atau penjagaan
menekankan
Roh Kudus kepada para nabi atau penulis
dipegang.13
keabsahan
otoritas
yang
Alkitab dengan tetap memakai kosakata dan
Otoritas Alkitab itulah yang membuat
gaya penulisan para nabi itu sendiri dan
Alkitab berperan penting dalam kehidupan
plenary artinya tidak ada bagian dalam Alkitab
orang percaya. Di Perjanjian Lama, salah satu
yang tidak diilhamkan Allah. Karena Alkitab
nats yang menjelaskan tentang peran Alkitab
adalah wahyu Allah, dan Allah benar tidak
(Firman Tuhan) ditulis oleh pemazmur dalam
salah, maka Alkitab juga benar dan tidak salah.
mazmur 119: 9-16. Pemazmur menuliskan betapa pentingnya Firman Tuhan bagi seorang
10
12
Paul Enns, The Moody Handbook Of Theology, (Malang: Literatur SAAT, 2012), 189-192 11 Paul Enns, The Moody Handbook Of Theology, 193
Arnold Tindas, Apakah Inerrancy Alkitab Itu?, (Manado: Sinode Masehi Protestan Umum, 1993), 5-7 13 STT Gamaliel Surakarta, Bahan Ajar Mata Kuliah Bibliologi.
5
muda yaitu berperan dalam mempertahankan
upaya”. Jadi seorang murid Kristus adalah
kelakuan bersih, tidak menyimpang dari
seorang pelajar, yang mempelajari pengajaran
kebenaran, menjaga hidup dari dosa dan
tuannya
menjadikan hidup sukacita (bergembira).
kepercayaan melainkan juga dalam gaya
Seorang muda harus mencari Firman Tuhan
hidupnya. Menjadi murid Kristus berarti juga
dengan segenap hati, menyimpan janji Firman
menerima pandangan-pandangan dan praktik-
Tuhan itu dalam hati, membuka hati untuk
praktik sang Guru serta taat pada perintah-
diajar Firman Tuhan, merenungkannya dengan
perintah-Nya.14
sungguh-sungguh
dan
bergemar
dalam
(Yesus)
Seorang
Firman-Nya.
melakukan
bukan
murid
pembelajaran
hanya
dalam
Kristus
yang
Firman
Tuhan
Di Perjanjian Baru, Paulus dalam surat
melalui proses pemuridan akan membawa
penggembalaannya di 2 Timotius 3: 15-17
transformasi spiritual bagi kehidupannya.
menuliskan peran penting Kitab Suci bagi
Proses pemuridan mentransformasi bukan
kehidupan Timotius. Kebenaran Kitab Suci
hanya pikiran dan emosi melainkan juga aspek
menolong
dan
kehendak.15 Paulus dalam suratnya kepada
menuntun pada keselamatan oleh iman dalam
Jemaat Efesus di Kitab Efesus 4: 13-16
Yesus Kristus. Selain itu, Kitab Suci berperan
mengatakan,
dalam mengajar, menyatakan kesalahan, untuk
konteks tubuh Kristus membawa orang
memperbaiki kelakuan dan mendidik orang
percaya memiliki pengetahuan yang benar
dalam kebenaran. Dengan demikian Timotius
tentang anak Allah, kedewasaan penuh dan
dan setiap orang percaya diperlengkapi Kitab
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
Suci untuk setiap perbuatan baik.
kepenuhan
dalam
memberi
hikmat
membawa B. Pertumbuhan Rohani Mahasiswa
pertumbuhan
Kristus. orang
rohani
Kondisi
percaya
ini
tidak
dalam
akan mudah
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
Tidak ada pertumbuhan rohani tanpa
pengajaran dan tetap teguh berpegang kepada
belajar Firman Tuhan. Injil Yohanes mencatat
kebenaran dan terus bertumbuh dalam segala
perkataan Tuhan Yesus: jikalau kamu tetap
hal ke arah Kristus yang adalah kepala jemaat.
dalam Firman-Ku, kamu benar-benar adalah
Keserupaan dengan Kristus sebagai
murid-Ku. Seorang murid artinya seorang
goal dalam pertumbuhan rohani orang percaya
pelajar. Kata pelajar berasal dari akar kata
meliputi beberapa aspek, yaitu rohani, pikiran,
yang bermakna “pikiran disertai dengan
sikap, karakter, perilaku, relasi, kehendak dan
14
15
J. Oswald Sanders, Spiritual Discipleship (Kemuridan Rohani), (Batam: Gospel Press, 2002), 3334
David Platt, Follow Me, (Surabaya: Literatur Perkantas, 2017), 156
6
pelayanan yang semuanya mencerminkan
Visi KTBK adalah murid Kristus akan
teladan Kristus atau sama seperti Kristus.16
terus bertumbuh sampai kedewasaan penuh kearah Kristus melalui pembelajaran Firman
C. Pemuridan Kontekstual
Tuhan di dalam persekutuan tubuh Kritsus.
Panggilan orang percaya yang sudah
Ada lima misi KTBK yaitu: mendorong
diselamatkan oleh Yesus Kristus adalah
peserta bertumbuh dewasa serupa Kristus,
menjadi murid Kristus. Seorang murid Kristus
melengkapi
harus
Alkitab
selalu
belajar
Alkitab.
Melalui
peserta
secara
dengan
induktif
pemahanan kontekstual19,
pemuridan kontekstual, seorang percaya akan
mengontrol peserta taat Firman Tuhan, dan
ditolong belajar Firman Tuhan sehingga
mendelegasi
mengalami pertumbuhan iman. Pemuridan
KTBK baru.20
Kontekstual adalah suatu proses memuridkan
anggota
Pelaksanaan
menjadi
KTB
pemimpin
Kontekstual
setiap orang percaya yang berpusatkan Kristus,
meneladani kehidupan persekutuan jemaat
berdasarkan Firman Allah dan melalui kuasa
mula-mula yang tertulis dalam Kitab Kisah
Roh Kudus agar menjadi dewasa serupa
Para. Pertama, belajar Firman Allah (learning)
Kristus. Proses ini berlangsung seumur hidup,
secara
dimulai sejak menerima Yesus sebagai Tuhan
penyembahan
dan Juruselamat.17
Penyembahan merupakan respon seseorang
induktif-kontekstual. dan
doa
Kedua, (worship).
Ada banyak model Pemuridan, salah
untuk memuji dan membesarkan Nama Tuhan.
satunya adalah Kelompok Tumbuh Bersama
Ketiga, persekutuan (fellowship). Persekutuan
Kontekstual - KTBK (Contextual Bible
kasih yang terjadi di antara anggota KTBK
Group). KTBK adalah sekelompok orang yang
akan menyaksikan kepada orang lain bahwa
didiami Roh Kristus, berjumlah 3-6 orang
mereka benar-benar murid Kristus. Keempat,
yang rindu dan komitmen mempelajari Firman
pengutusan (mission). KTBK terkait erat
Tuhan dengan benar, menaati Firman Tuhan,
dengan
memiliki
kesaksian
relasi
persahabatan
dengan
pengutusan. anggota
Pengutusan KTBK
untuk
adalah pergi
pemimpin dan anggota lainnya, mengontrol
memberitakan Injil dan membentuk KTBK
dan melipatgandakan KTBK Baru.18
baru.
16 Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta, Bahan Training Pemuridan Kontekstual Mahasiswa 17 Bahan Kuliah Pemuridan Kontekstual, STT Gamaliel Surakarta 18 Bahan Training Pelayanan Mahasiswa, Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta. 19 Metode induktif kontekstual adalah sebuah metode belajar Alkitab yang menekankan “eksegese”
yaitu menarik keluar setiap prinsip Firman Tuhan, ditafsirkan menurut konteks dan maksud penulis Alkitab dan mengaplikasikannya dalam konteks masa kini. Metode induktif kontekstual mencoba menarik pesan asli Alkitab. 20 Timotius Haryono, Pemuridan Kontekstual, (Surakarta: Yayasan Gamaliel, 2018), 60
7
Materi
yang
dalam
tinggal di sebuah kost mahasiswa di Surakarta.
pemuridan di KTB Kontekstual adalah Seri
Saat ini DJ sedang menempuh kuliah di tingkat
Buku KTBK berdasarkan Kitab Suci yang
akhir
dirancang menurut tiga skope pertumbuhan
Program
yaitu peneguhan (bagi para petobat baru),
Sebelas Maret Surakarta. DJ mengalami
pembinaan dasar (orang percaya yang sedang
kelahiran baru pada saat mengikuti sebuah
bertumbuh rohaninya) dan pembinaan lanjut
acara
(orang percaya yang sudah terlibat aktif dalam
Persekutuan
pelayanan). Metode belajar Alkitab yang
menerima Kristus, DJ mengalami perubahan
dipergunakan
induktif
hidup yang fundamental terkait relasinya
kontekstual. Metode ini berusaha mencari
dengan Firman Tuhan. Hatinya haus untuk
pesan asli dari Alkitab, menafsirkannya dan
mengenal kehendak Allah melalui Firman-
menerapkannya dalam konteks hidup masa
Nya. Dan mulailah ia mendalami Alkitab baik
kini.
kontekstual
secara pribadi melalui kehidupan saat teduh
menggunakan tiga langkah belajar Firman
dan secara kelompok dalam pemuridan
Tuhan,
kontekstual melalui
adalah
Metode
yaitu
digunakan
metode
induktif
observasi,
intepretasi
dan
aplikasi.
pembelajaran Studi
kebaktian
di
Fakultas
Matematika
kebangunan
Mahasiswa
MIPA,
Universitas
rohani
Kristen.
di
Setelah
wadah atau bentuk
Kelompok Tumbuh Bersama Kontekstual (KTBK) dari sejak lahir baru sampai saat ini.
D. Hasil: Memaknai Peran Alkitab Bagi
Motivasi yang mendorongnya untuk
Pertumbuhan Rohani Mahasiswa Melalui
menjadi murid Kristus yang setia dan tekun
Pemuridan Kontekstual
belajar Alkitab adalah keyakinannya akan
Alkitab adalah Firman Allah yang
Alkitab adalah Firman Allah. Firman Allah
ineran dan infallible dan menjadi pedoman
adalah wahyu Allah yang tertulis. Firman
hidup orang percaya. Alkitab berperan penting
Allah tidak pernah salah. Firman Allah inilah
bagi pertumbuhan rohani setiap orang percaya
yang
termasuk mahasiswa. Kesadaran peran Alkitab
kehidupannya menjadi pribadi yang lebih baik
ini yang menyebabkan mahasiswa tetap setia
dari hari ke sehari. Firman Tuhan adalah
mempelajarinya ditengah tantangan studi dan
pedoman dalam hidup terkhusus dalam
pergaulan mereka.
menghadapi situasi sulit dalam hidup ini.
memiliki
kuasa
untuk
mengubah
Transformasi kehidupan yang dialami Partisipan DJ
DJ dirasakan dalam beberapa aspek hidup.
DJ adalah seorang mahasiswi angkatan
Pertama, pengetahuan yaitu semakin mengenal
tahun 2017. DJ berasal dari luar jawa dan
Kristus dan karakter-Nya. DJ mengakui bahwa 8
setelah ikut pemuridan KTB Kontekstual,
orang tuanya sudah memberinya Alkitab.
menjadi lebih memahami secara mendalam
Namun demikian ia jarang membaca dan
kebenaran Alkitab. Kedua, karakter yaitu
merenungkannya. Pada waktu remaja, AS
perubahan watak. Dulu sebelum mengenal
mulai belajar Firman Tuhan dalam kelompok
Kristus,
terhadap
pendalaman Alkitab di gerejanya. Namun hal
Alkitab. Alkitab hanya dibaca seminggu sekali
ini tidak dilakukannya secara rutin dan
pada saat ibadah di gereja. Tetapi sekarang,
kontinyu. Hingga akhirnya setelah lulus SMA,
karena cintanya kepada Firman Tuhan, setiap
AS diterima kuliah dan mengalami peneguhan
hari merenungkan Firman Tuhan dan secara
lahir baru dan berkomitmen untuk sungguh-
periodik menyediakan waktu menyelidiki
sungguh hidup bagi Tuhan.
Alkitab
mengabaikan
melalui
cintanya
pemuridan
kontekstual.
Perubahan hidup setelah lahir baru
Ketiga, perilaku yaitu kehidupan yang taat
dalam kaitannya dengan Alkitab terasa sangat
pada Firman Tuhan. Salah satu bentuk
besar. Sebelum lahir baru, Alkitab memang ia
ketaatannya
panggilan
miliki, namun menganggapnya kurang penting
pelayanan sebagai pembuat murid, yaitu
dan berperan dalam hidup ini. Alkitab jarang
menjadi
Tumbuh
dibaca. Namun setelah lahir baru, kesadaran
Bersama Kontekstual. DJ mengakui bahwa
bahwa Alkitab itu penting dan berperan dalam
pertumbuhan rohaninya juga merupakan karya
pertumbuhan iman mulai tumbuh. Kesadaran
Roh Kudus.
ini memberi dorongan yang sangat kuat untuk
adalah
memenuhi
pemimpin
Kelompok
Tantangan yang dihadapi DJ dalam mengejar
pertumbuhan
pembelajaran
Alkitab
rohani dalam
berkomitmen merenungkan Firman Tuhan
melalui
secara
pemuridan
pribadi.
Selain
itu,
mulai
mempelajarinya melalui kelompok pemuridan
kontekstual adalah kesibukan dalam jam
di kampus yaitu dalam KTB Kontekstual.
kuliah dan mengerjakan deadline tugas kuliah.
Keyakinan
bahwa
Alkitab
adalah
Ditengah kepadatan aktifitasnya, DJ tetap
Firman Allah yaitu tulisan yang diilhamkan
berjuang menyediakan waktu seminggu sekali
Allah memberi semangat dan motivasi bagi
untuk belajar Firman Tuhan dalam kelompok
Arian untuk mempelajarinya dalam melalui
pemuridan KTB Kontekstual.
KTB Kontekstual. Peran Alkitab begitu penting yaitu menjadi dasar pertumbuhan
Partisipan AS
rohani dan aturan dalam bertindak atau
AS adalah mahasiswa semester lima di
perilaku. Sebagai mahasiswa, ada banyak
sebuah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
godaan yang berpotensi menyimpangkan
di sebuah kampus di Surakarta. Sejak kecil
hidupnya dari kebenaran, dan Firman Tuhan 9
lah yang menolongnya untuk tetap bertahan
Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat
dalam hidup yang kudus dan suci.
mahasiswa
Ada perasaan sukacita, senang saat
banyak
mengerjakan
tugas
sehingga, waktu yang ada banyak dialihkan
belajar Firman Tuhan melalui pemuridan
untuk
mengerjakan
tugas
kuliah
kontekstual di KTB Kontekstual. Bahkan
mengabaikan pertumbuhan rohaninya.
dan
pengenalannya akan kebenaran Firman Tuhan makin ditambahkan dan diperkaya. AS juga
Partisipan SR
mengakui bahwa jika hidupnya tanpa belajar
SR adalah seorang mahasiswi semester
Firman Tuhan maka pastilah akan kacau, tanpa
5 yang saat ini menempuh pendidikan di prodi
tujuan, tanpa pengharapan dan dapat jatuh
farmasi, sebuah kampus swasta di Surakarta.
dalam dosa. Oleh karena itu AS terus berupaya
SR berasal dari Sumba dan tinggal di sebuah
di tengah tantangan yang ada berusaha selalu
kos yang berdekatan dengan kampus tempat ia
menyediakan waktu untuk belajar Firman
menempuh pendidikan. Sejak kecil SR sudah
Tuhan melalui kelompok pemuridan KTBK di
dididik oleh kedua orang tuanya untuk
kampus.
mengenal Alkitab. Kedua orang tuanya taat
Pertumbuhan rohani yang dirasakan
beribadah dan mengenal Tuhan dengan baik,
dari Firman Tuhan adalan pengenalannya akan
dan memberikannya Alkitab sejak kecil.
Allah makin kuat dan ini berdampak dalam
SR sudah bertobat dan lahir baru pada
sikap hidupnya, pola pikirnya dan pola
saat SMA. Setelah menjadi mahasiswa, SR
bicaranya. Demikian juga saat memilih
melalui perkuliahan kelas Pendidikan Agama
keputusan, AS selalu berpedoman dengan
Kristen mendapat materi tentang pemuridan
kebenaran Alkitab. Selain menjadi anggota
kontekstual KTB Kontekstual termotivasi
KTBK, AS juga mulai belajar melayani
untuk belajar Alkitab secara kontinyu. Tetapi
sebagai
juga
bukan hanya karena ikut kelas agama saja ia
membimbing adik-adik tingkat di fakultas
termotivasi bertumbuh dalam iman, melainkan
yang sama untuk belajar Firman Tuhan juga.
juga karena keyakinannya bahwa Alkitab
Semangat untuk memuridkan bertumbuh
mengajarkan kebenaran. Keyakinan bahwa
seiring pertumbuhan rohaninya dalam Firman
Alkitab
Tuhan.
memotivasinya untuk mendalaminya.
pemimpin
KTBK
yang
AS mengatakan bahwa tantangan
benar,
tidak
Pertumbuhan
mungkin
rohani
salah,
menurut
SR
terbesar seorang muda dalam belajar Firman
adalah suatu kondisi terkait dengan relasinya
Tuhan adalah sikap cuek atau apatis atau masa
dengan Tuhan yaitu dekat dengan Allah
bodoh terhadap hal-hal yang bersifat rohani.
melalui Firman-Nya sehingga mengalami 10
perubahan hidup dari manusia lama menjadi
menjadi faktor yang membuat mahasiswa
manusia baru yang menjadi lebih baik. SR
tidak serius memperhatikan pertumbuhan
mengakui bahwa sebelum bertobat, rohaninya
imannya. SR tetap berupaya belajar Firman
tidak mengalami pertumbuhan. Kurang serius
Tuhan melalui pemuridan kontekstual di
dan fokus dalam mengupayakan pertumbuhan
KTBK.
rohani. Sibuk dengan hidupnya dan tanpa memikirkan
imannya.
Namun,
Salah satu buah pertumbuhan rohani,
setelah
SR terlibat dalam pelayanan sebagai pengurus
mengenal Kristus, SR mengandalkan Tuhan
Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta
dengan cara bertekun dalam pembelajaran
sebagai
Firman Tuhan.
Surakarta. Hidup yang bertumbuh menyerupai
koordinator
doa
mahasiswa
di
SR mengikuti pemuridan kontekstual
Yesus salah satunya adalah terlibat dalam
melalui KTBK di Persekutuan Mahasiswa
pelayanan sama seperti Kristus juga melayani
Kristen Surakarta. SR mengakui bahwa ber
manusia dengan sukacita.
KTBK membuatnya lebih mengenal Allah melalui firman-Nya. Selain itu juga memiliki
Penutup
relasi dengan saudara seiman dalam lingkup
Alkitab adalah wahyu Allah yang
yang lebih luas. Sebagai orang yang merantau
tertulis, tanpa salah dan tanpa cacat. Karena
jauh dari keluarga, kebutuhannya untuk
itulah
dikuatkan dan diarahkan ia dapatkan melalui
pedoman hidup yang berperan penting dalam
kelompok pemuridan KTB Kontekstual. SR
menolong perumbuhan rohani setiap orang
sangat tertarik dan terkesan ikut pemuridan
percaya termasuk mahasiswa Kristen. Goal
KTBK. Bahkan diantara teman-teman se
pertumbuhan rohani adalah hidup yang serupa
kampusnya, hanya SR yang masih terus
dengan Kristus yang meliputi yaitu aspek
bertahan
rohani, pikiran, sikap, karakter, perilaku,
belajar
Firman
Tuhan
sampai
sekarang ini. Alasan
Alkitab
berotoritas
dan
menjadi
relasi, kehendak dan pelayanan. SR
tetap
bertahan
dan
Salah satu sarana pertumbuhan rohani
termotivasi belajar Firman Tuhan adalah
mahasiswa Kristen adalah melalui Pemuridan
kesadarannya bahwa tanpa belajar Firman
Kontekstual dalam bentuk Kelompok Tumbuh
Tuhan hidup menjadi tanpa arah, tanpa tujuan,
Bersama
banyak masalah dan terlebih lagi pertumbuhan
KTBK, mahasiswa Kristen ditolong untuk
rohani menjadi terhambat. Diakuinya ada
mengerti dan memahami Alkitab dengan
banyak tugas kuliah dan praktikum di kampus.
metode induktif kontekstual yaitu observasi,
Selain itu, lingkungan pergaulan yang bebas
intepretasi dan aplikasi. KTBK beranggotakan 11
Kontekstual
(KTBK).
Melalui
3-6 orang yang berkomitmen tekun dan
pemazmur, bahwa peringatan-peringatanNya
konsisten belajar Alkitab minimal seminggu
menjadi petunjuk yang mendatangkan sukacita
sekali bertemu bersama.
(Mazmur 119: 14).
Berdasarkan wawancara dengan tiga
Saran
dari
penelitian
ini
adalah
partisipan, peneliti menemukan makna peran
pertama, perlunya seminar tentang doktrin
penting Alkitab bagi pertumbuhan rohani
Alkitab (bibliologi) konteks mahasiswa yang
mahasiswa. Jika disingkat, maka peran penting
bertujuan membukakan wawasan mahasiswa
Alkitab ada 4M. Pertama, Alkitab Membawa
akan pengajaran Alkitab yang benar. Dengan
transformasi (perubahan) hidup mahasiswa
demikian mahasiswa yang selama ini enggan
Kristen.
mahasiswa
bertumbuh dan belajar Firman Tuhan menjadi
memiliki fokus hidup yang benar yaitu
termotivasi untuk ikut pemuridan kontekstual
mengenal Allah. Kerinduan, kehausan dan
khususnya dalam bentuk KTBK. Kedua,
kecintaan akan Allah mendorong mahasiswa
perlunya penelitian lanjutan yang bertujuan
komitmen
menyediakan
mengukur efektivitas Pemuridan Kontektual
waktu ditengah padatnya jam kuliah dan
KTBK sehingga didapatkan data secara
deadline tugas-tugas kuliah. Kedua, Alkitab
kuantitatif. Hal ini akan melengkapi tulisan ini
Menguatkan hidup
mahasiswa. Ditengah
sehingga ada masukan secara mendetail
kebingungan, pergumulan mahasiswa dan
mengenai efektifitas pelayanan pemuridan
pilihan-pilihan
kontekstual melalui KTB Kontekstual di
Alkitab
Alkitab
membuat
sungguh-sungguh
etis
menjadi
membuat
konteks
pedoman
mahasiswa
tetap
mahasiswa, hidup
yang
kuat
dan
mahasiswa.
mengambil pilihan yang benar. Ketiga, Alkitab
Referensi
Memberi semangat melayani dan kaderisasi
Bahan Kuliah Pemuridan Kontekstual, STT Gamaliel Surakarta
pemimpin baru. Mereka yang sudah mengenal
Bahan Training Pelayanan Mahasiswa, Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta.
Alkitab termotivasi mengajak mahasiswa lainnya juga mengenal Alkitab. Mahasiswa berkomitmen menjadi pemimpin-pemimpin pemuridan
bagi
sesama
mahasiswa
Bloesch, Donald G. Christian Foundations, Holy Scripture, Revelation, Inspiration And Ilmumination. British Ubrary Qltaloguing-in-Publication Data, 2008)
di
kampusnya masing-masing. Dan M yang ke empat adalah Alkitab Memberi sukacita hidup. Sukacita hidup adlah kebutuhan psikologis
Crampton, W. Gary. Verbum Dei (Alkitab: Firman Allah). Surabaya: Penerbit Momentum, 2000
bagi orang percaya. Sukacita sejati didapat dari relasi
dengan
Kitab
Suci.
Benar
kata 12
Enns, Paul. The Moody Handbook Of Theology. Malang: Literatur SAAT, 2012
Sanders, J. Oswald. Spiritual Discipleship (Kemuridan Rohani). Batam: Gospel Press, 2002
Ferguson, Sinclair B. Bertumbuh Dalam Anugerah. Surabaya: Penerbit Moentum, 2002
Santosa, D. S. S. Pengaruh Budaya Belajar, Strategi Pengajaran Dosen, dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW/ Journal of Educational Social Studies. Vol . 3 (2), 2014
GP, Harianto. Mission For City. Bandung: Penerbit Agiamedia, 2006 Haryono, Timotius, Pemuridan Kontekstual.
STT Gamaliel Surakarta, Bahan Ajar Mata Kuliah Bibliologi.
Surakarta: Yayasan Gamaliel, 2019 La Kahija, YF. Penelitian Fenomenologis. Jalan Memahami Pengalaman Hidup. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2017
Subagyo, Andreas B. Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif. Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan. Bandung: Kalam Hidup, 2001
Persekutuan Mahasiswa Kristen Surakarta, Bahan Training Pemuridan Kontekstual Mahasiswa
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2015
Platt, David. Follow Me. Surabaya: Literatur Perkantas, 2017
Tindas, Arnold. Apakah Inerrancy Alkitab Itu? Manado: Sinode Masehi Protestan Umum, 1993
13