Menyelesaikan Pekerjaan Lapangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Menyelesaikan Pekerjaan Lapangan Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah berada pada tahap akhir auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia harus mereview kertas kerja yang dibuatnya dengan cara membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan program pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi yang diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan audit telah terkumpul semua. Untuk itu dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya adalah : 1. Melakukan review atas peristiwa kemudian. 2. Membaca notulen rapat 3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian. 4. Mendapatkan surat representasi klien 5. Melaksanakan prosedur analitis Melaksanakan Review Atas Peristiwa Kemudian Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan klien tidakterbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang terjadi hingga tanggal neraca. AU 560, Subsequent Events, menyatakan bahwa auditor juga mempunyai tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan transaksi yang: a.



Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan



b.



Merupakan peristiwa penting dan bersifat luar biasa



c.



Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta laporan auditor



Sebelum menyusun draft laporan audit, auditor harus mereview peristiwa-peristiwa kemudian. Review ini terutama bertujuan untuk menentukan apakah peristiwa tersebut mempunyai dampak yang sedemikian material terhadap penyajian informasi di dalam laporan keuangan klien.



Membaca Notulen Rapat Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya, seperti komite keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang mempunyai signifikansi audit. Contohnya: dewan komisaris dapat mengotorisasi penerbitan obligasi baru, pembelian saham treasuri, dan lain lain. Pembacaan notulen rapat biasanya dilakukan segera setelah hal itu tersedia, guna memberikan auditor kesempatan maksimum untuk menilai signifikansi auditnya. Misalnya: informasi yang dipelajari dari catatan tersebut menyebabkan auditor untuk mengubah pengujian substantif. Dan pembacaan notulen rapat oleh auditor harus didokumentasikan dalam kertas kerja. Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian FASB dalam SFAS 5, mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan keuntungan (kontinjensi keuntungan) dan kerugian (kontinjensi kerugian). Kontinjensi keuntungan hanya akan menimbulkan masalah yang relatif kecil, sedangkan kontinjensi kerugian seringkali merupakan masalah yang signifikan bagi auditor. Kontinjensi kerugian meliputi kewajiban yang potensial dari perselisihan pajak penghasilan, klaim, dan lain-lain mempersyaratkan bahwa kontinjensi kerugian harus: a. Dicatat sebagai kewajiban b. Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan c. Diabaikan  Pertimbangan Audit SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti-bukti tentang: a. Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang menunjukan ketidakpastian mengenai kemungkinan terjadinya kerugian pada suatu entitas dari litigasi, klaim, dan penilaian (LCA). b. Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan hukum terjadi. c. Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan. d. Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.  Surat Pertanyaan Audit AU 337.08 menunjukkan bahwa surat pertanyaan audit kepada ahli hukum klien merupakan sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukung tentang LCA yang diserahkan oleh manajemen. Surat tersebut harus dikirimkan oleh manajemen kepada setiap ahli hukum yang telah ditugaskan oleh klien.  



 Pengaruh Jawaban Terhadap Laporan Auditor Jawaban ahli hukum mungkin tidak mempunyai pengaruh terhadap laporan auditor. Yaitu, auditor dapat mengeluarkan suatu laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Hal ini dapat terjadi apabila jawabannya menunjukkan bahwa berdasarkan penyelidikan yang layak atas masalah yang dihadapi, terdapat: a. Probabilitas yang tinggi atas hasil yang menguntungkan b. Masalah yang dihadapi adalah tidak material Mendapatkan Surat Representasi Klien Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu dari manajemen dalam memenuhi sandar ketiga pekerjaan lapangan. Hal ini dapat dicapai melalui surat representasi klien, yang umumnya dikenal sebagai surat rep. AU 333, Management Representations, menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat. Representasi manajemen harus dapat : a. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor b. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut c. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen 



a. b. c. d. 



Isi Surat Representasi Menurut AU 333.06 terdapat empat kategori utama dari representsi spesifik yang harus termasuk dalam surat rep. Surat representasi itu harus mencakup representasi mengenai : Laporan keuangan Kelengkapan informasi Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan Peristiwa kemudian Pengaruh Terhadap Laporan Auditor Apabila auditor menerima surat rep dan mampu mendukung representasi manajemen, maka suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Tetapi, jika ada keterbatasan pada lingkup audit jika auditor tidak dapat : a. Memperoleh surat rep b. Mendukung representasi manajemen yang bersifat material bagi laporan keuangan dengan prosedur audit lainnya Pembatasan lingkup tersebut akan mengakibatkan penyimpangan dari laporan standar auditor baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi maupun penolakan pemberian pendapat.



Melaksanakan Prosedur Analitis Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai review keseluruhanatas laporan keuangan. SAS 56 (AU 329.22) menyatakan bahwa tujuan dari review keseluruhan adalah untuk membantu auditor menilai kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam melakukan review keseluruhan, auditor membaca laporan keuangan dan catatan serta mempertimbangkan kelayakan bukti yang diperoleh dalam menanggapi saldo dan hubungan yang tidak biasa serta tidak terduga yang : a. Diantisipasi dalam perencanaan audit b. Diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantive Dalam melakukan reviewe keseluruhan atas kewajaran penyajian laporan keuangan, data perusahaan dapat dibandingkan dengan (1) hasil yang diharapkan entitas berdasarkan dinamika bisnis yang mendasarinya, (2) data yang tersedia mengenai kinerja industri, dan (3) data nonkeuangan yang relevan seperti unit yang diproduksi atau dijual serta jumlah karyawan. Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja keuangan entitas yang dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran nonkeuangan dengan gambaran keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan keuangan.