Menyusun Dan Mengembangkan Model Bisnis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN MODEL BISNIS



A. Pentingnya Permodelan Bisnis Model bisnis adalah suatu metode dalam melakukan bisnis yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk dapat mempertahankan bisnisnya dan dapat menghasilkan pendapatan. Model bisnis menggambarkan bagaimana suatu perusahaan menghasilkan uang dengan menentukan dimana posisinya dalam rantai nilai. Menurut Eisenmann (2002), bisnis model adalah hipotesis tentang bagaimana perusahaan menghasilkan uang dalam jangka panjang, apa yang perusahaan akan jual, dan kepada siapa, bagaimana perusahaan akan mengumpulkan pendapatan, teknologi apa yang akan digunakan, kapan perusahaan akan bergantung kepada mitra bisnisnya, serta bagaimana dengan biayanya. Menurut Eisenmann (2002), business model memiliki beberapa fungsi, yaitu: 1. Merencanakan pemberian nilai lebih. Yaitu nilai yang diciptakan untuk pengguna dengan menawarkan melalui penggunaan berbasiskan teknologi. 2. Mengidentifikasi segmen pasar. Yaitu kepada pengguna mana teknologi itu akan bermanfaat dan untuk tujuan apa. 3. Mendefinisikan struktur dari rantai nilai yang ada di perusahaan yang dibutuhkan untuk menciptakan dan mendistribusikan penawaran. 4. Memperkirakan struktur biaya dan keuntungan potensial dalam membuat penawaran. 5. Menggambarkan posisi perusahaan dalam jaringan nilai yang menghubungkan anatar perusahaan penyedia bahan/kebutuhan dan pelanggan, termasuk didalamnya mengidentifikasi kemungkinan perusahaan pelengkap dan pesaing. 6. Memformulasikan strategi kompetitif dimana perusahaan akan mendapat dan memegang keuntungan lebih dibandingkan para pesaingnya.



Model bisnis merupakan salah satu elemen penting dalam memulai bisnis. Menurut (Unionspace Team, 2018) pentingnya model bisnis yang akan menjadi bagian penting dalam tahap perencanaan yaitu: 1) Model bisnis membuat perusahaan menjadi lebih terarah mengenai bagaimana, di mana dan kapan produk yang dihasilkan akan berfungsi dengan maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan simulasi produk. Contohnya, target pasar



memengaruhi desain kemasan produk. Di samping itu, dengan model bisnis, kamu bisa fokus mengembangkan dan menekuni 1 jenis bisnis. 2) Model bisnis dapat membantu kamu mendeteksi kelemahan produk/jasa kamu dan menemukan tindakan pencegahan untuk kelemahan tersebut. Kamu juga dapat mendeteksi kelemahan produk/jasa kamu jika dibandingkan dengan produk/jasa sainganmu. Dengan begini, produk/jasa kamu sudah sangat siap saat diluncurkan. 3) Saat memulai bisnis, kamu tentu harus melakukan riset seperti riset pasar, riset bahan baku dan riset lainnya untuk mempersiapkan produk/jasamu untuk diluncurkan. Model bisnis akan membantu kamu agar kamu tidak kewalahan saat melakukan riset sehingga kamu tahu riset apa saja yang harus kamu lakukan sehingga tidak ada yang terlewat. 4) Model bisnis yang kamu rancang akan membantu kamu untuk menentukan strategi produksi, strategi pemasaran dan strategi penjualan.



B. Business Model Canvas Para pakar binis mengkategorikan model bisnis dalam tiga kelompok yaitu: (1) model bisnis sebagai metode (cara) (2) model bisnis sebagai strategi (3) bisnis model bisnis dilihat dari aspek komponen-komponennya



Model terakhir inilah yang menarik dan populer dikenal sebagai model bisnis kanvas, atau Business Model Canvas (BMC). Bisnis model kanvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita jalani. Dengan tool ini kita seakan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Konsep model bisnis yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur ini, berhasil menyederhanakan konsep model bisnis yang rumit melalui pendekatan kanvas, dimana model bisnis ditampilkan dalam satu lembar kanvas, berisi peta sembilan elemen (kotak). Karena mudah dan sederhana, pendekatan kanvas ini dapat mendorong sebanyak mungkin orang untuk terlibat dalam pengembangan model bisnis, baik karyawan maupun manajemen perusahaan misalnya (Pamulu, Sapri. 2015).



BMC mencakup sembilan elemen yaitu (1) Customer Segment, (2) Value Proposition, (3) Channel, (4) Customer Relationship, (5) Revenue Stream, (6) Key Resourcess, (7) Key Activities, (8) Key Partnership,dan (9) Cost Structure. 1. Segmen Pelanggan (Customer Segment) Segmen pelanggan adalah orang, kelompok dan atau organisasi pengguna barang dan jasa yang harus dilayani. Organisasi dapat memilih untuk melayani satu atau lebih segmen, dan pemilihan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lainnya dalam model bisnis. Segmen ini dapat terdiri atas pasar massal dimana organisasi fokus pada sekelompok besar pelanggan umum atau segment khsus yang fokus hanya kepada kelompok tertentu saja. Segmen bisa juga dikelompokkan atas segmented dan diversified market dimana pada kelompok segemen pertama, organisasi akan melayai dengan barang/jasa yang sama dengan sedikit perbedaan manfaat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam, sedangkan segmen diversifikasi lebih menekankan pada kelompok segmen yang berbeda dan tidak berhubungan satu sama lain. Segmen pelanggan yang juga populer dikenal orang adalah segmen business to businer (B2B) dan business to customer (B2C). 2. Value Proposition (Preposisi Nilai) Value Proposition ini adalah manfaat yang tercipta dari produk barang/jasa kepada segmen pasar yang dilayani. Value proposition juga akan mempengaruhi komponen lainnya seperti Channel dan Customer Relationship. Bebarapa contoh manfaat atau preposisi nilai produk yaitu kenyamanan, harga, desain, merek atau status, penghematan, kurang berisiko. 3. Channels (Saluran) Channels merupakan saluran atau jalur sarana untuk menyampaikan Value Proposition kepada segmen pelanggan dilayani. Channel berfungsi dalam lima tahapan mulai dari (1) menciptakan kesadaran pelanggan akan adanya produk barang/jasa, (2) membantu calon pelanggan mengavaluasi produk barang/jasa, (3) Memungkinkan pelanggan untuk memiliki atau membeli produk barang/jasa, (4) menyampaikan nilai manfaat kepada pelanggan dan terakhir (5) memastikan adanya kepuasan purna jual melalui dukungan layanan pelanggan. Contoh saluran atau jalur sarana ini misalnya pertemuan tatap muka, penyerahan secara fisik, media tradisional (majalah, surat kabar, radio dan telivisi) dan internet. 4. Revenue Stream



Revenue Stream merupakan komponen yang dianggap paling vital karena merupakan sumber organisasi untuk memperoleh pendapatan dari pelanggan. Secara garis besar, ada dua ketagori pendapatan yaitu pendapatan dari pelanggan yang sekali putus dan pelanggan berulang. Jenis-jenis pendapatan tersebut dapat bersumber dari penjualan langsung putus, leasing atau sewa, biaya jasa, biaya berlangganan, pemberian lisensi, dan fee kepialangan. 5. Customer Relationship (hubungan pelanggan) Yaitu cara organisasi menjalin ikatan dengan pelanggannya. Organisasi harus dapat mendefinisikan secara jelas jenis hubungan yang disukai pelanggan, misalnya apakah hubungan pribadi, otomatis atau swalayan, transaksi tunggal atau berlangganan? Tujuan dari jalinan pelanggan ini adalah untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama dan atau memperoleh lebih banyak pendapatan dari pelanggan yang sudah ada. 6. Key Activities (aktifitas kunci). Key Activities adalah kegiatan terpenting organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai agar proses bisnisnya berjalan. Aktifitas kunci ini dapat berupa kegiatan membuat produk, desain atau solusi atau menjual produk barang dan jasa. 7. Key Resources (sumberdaya kunci) Key Resources adalah sumber daya inti milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi nilai. Sumber daya umumnya berwujud sumberdaya manusia, fisik seeperti tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan, keuangan, dan sumber daya intelektual yang mencakup aset tak berwujud seperti teknologi, metode atau sistem, hak paten, reputasi maupun brand. 8. Key Partnership (mitra kunci) Key Partnership merupakan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai, namun tidak dimiliki oleh organisasi tersebut, tetapi oleh mitra. Pemanfaatan mitra kunci dapat berupa outsourcing (alih daya), joint venture, joint operation, atau aliansi strategis. Jaringan kemitraan ini membantu membuat seuatu model bisnis menjadi efektif. 9. Cost Structure (Struktur Biaya) Cost Structure adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi dengan mendapat sumber daya inti, melaksanakan keitiftas kunci dan bekerja sama dengan mitra kunci untuk mewujudkan preposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan.



Struktur biaya yang terukur dan efisien merupakan kunci besarnya laba yang diperoleh organisasi (Pamulu, Sapri. 2015)..



Menurut (Pamulu, Sapri. 2015) untuk menyusun BMC, ada 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan yaitu: a. Organisasi dapat dimulai dengan memotret atau memetakan model bisnis saat sekarang ini (Model BMC Masa Kini). b. Melakukan analisis evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancama bagi organisasi (Model SWOT) c. Hasilnya lalu dipakai untuk merancang perbaikan dan penyempurnaan model bisnis yang ada dan prototipe model-model bisnis baru untuk masa depan organisasi (Model BMC Masa Depan).



DAFTAR ISI



http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LBM2006-321-BAB%202.pdf Pamulu, Sapri. 2015. Menyusun Model Bisnis Puzzle (1/2). file:///C:/Users/User/Downloads/Memetakan_Bisnis_dengan_puzzle.pdf Unionspace Team, 2018: https://unionspace.id/business-tips/2018/10/03/pentingnya-modelbisnis-bagi-calon-pengusaha/