Mini Cex [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “Mini Clinical Examination” Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodik Khusus Dosen Pengampu : Munica Rita H., S.ST, M.Kes



Disusun Oleh: Yusticia Cahyaning S



(P07124216002)



Amalia Ratna Ningrum



(P07124216004)



Cintya Laili Maharani



(P07124216007)



Annisa Azka Musallina



(P07124216019)



Dwi Nurnaningsih



(P07124216021)



Ilma Aptaningrum



(P07124216033)



Sarjana Terapan Semester VI Reguler A



Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta Jurusan Kebidanan Tahun 2019



i



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayatnya ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodik Khusus. Penyusunan makalah ini dibuat ringkas, padat dan jelas agar mudah dipelajari dan dicerna oleh pembaca. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih pada pihakpihak yang telah membantu pelaksanaan makalah ini, yaitu kepada : 1. Ibu Munica Rita H., S.ST, M.Kes sebagai Dosen Mata Kuliah Metodik Khusus. 2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu masukkan berupa kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



Yogyakarta, Mei 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang ..................................................................................................1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................2 C. Tujuan ...............................................................................................................2 BAB II ISI ................................................................................................................3 A. Pengertian model bimbingan klinik Mini Clinical Examination ......................3 B. Peran Pembimbing dalam Mini Clinical Examination .....................................3 C. Kelemahan bimbingan klinik Mini Clinical Examination ................................4 D. Kelebihan bimbingan klinik Mini Clinical Examination ..................................4 E. Hambatan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination ..........5 F.



Proses bimbingan klinik Mini Clinical Examination ........................................5



BAB III PENUTUP .................................................................................................7 A. Kesimpulan .......................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................8



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa (Norcini et al, 2003). Mini-CEX memerlukan tiga unsur dasar yaitu: adanya pengamatan langsung terhadap kinerja mahasiswa di klinik, adanya penilaian terhadap performa klinik berdasarkan komponen kompetensi, dan adanya sesi umpan balik segera setelah pengamatan Evaluasi hasil belajar pada performa klinik atau lapangan perlu disusun dengan baik, berkelanjutan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menampilkan kemampuan professional yang optimal, sehingga kompetensi yang harus dicapai setiap tahap atau tingkat dapat terpenuhi (Nursalam, 2011). Desain sistem evaluasi hasil belajar mahasiswa harus konkruen dengan tujuan pendidikan dan disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan (Arikunto & Jabar, 2009). Evaluasi dikatakan baik bila menggunakan alat ukur atau metode pengukuran yang tepat (Nursalam, 2011). Salah satu alat atau metode pengukuran yang tepat adalah dengan menggunakan mini-CEX. Metode mini-CEX memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan berbagai macam pasien atau kasus yang diobservasi langsung oleh penguji (Kogan, J.R et al, 2003). Hal ini dapat meningkatkan pembelajaran mahasiswa serta mengembangkan profesionalitas mahasiswa dalam melayani pasien. Kebanyakan dari instrumen tersebut meliputi aitem wawancara medis, pemeriksaan fisik, profesionalisme, keputusan klinis, penatalaksanaan, konseling, organisasi, kemampuan keseluruhan dan ruang untuk pemberian umpan balik serta rencana aksi secara tertulis. Sejak awal munculnya Mini-CEX, lembar penilaian Mini-CEX telah menyertakan ruang untuk menuliskan umpan balik dan rencana aksi (Norcini, 2005). Menurut WHO (2009), Mini-CEX adalah salah satu format penilaian pada professional kesehatan yang digunakan untuk menentukan kompetensi mahasiswa. Mini-CEX pertama kali



1



dikembangkan oleh American Board of Internal Medicine (ABIM) pada tahun 1972 (Norcini et al, 2003). Tahun 1978, negara Australia juga menggunakan mini-CEX untuk menilai lulusan kedokteran Internasional yang diadakan oleh Australian Medical Council (AMC)



B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari model bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 2. Bagaimana peran pembimbing dalam Mini Clinical Examination? 3. Apa kelemahan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 4. Apa keuntungan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 5. Apa hambatan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 6. Bagaimana proses bimbingan klinik Mini Clinical Examination?



C. Tujuan 1. Mengetahui definisi dari model bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 2. Mengetahui peran pembimbing dalam Mini Clinical Examination? 3. Mengetahui kelemahan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 4. Mengetahui keuntungan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 5. Mengetahui hambatan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination? 6. Mengetahui proses bimbingan klinik Mini Clinical Examination?



2



BAB II ISI



A. Pengertian model bimbingan klinik Mini Clinical Examination Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa (Norcini et al, 2003). Mini-CEX memerlukan tiga unsur dasar yaitu: adanya pengamatan langsung terhadap kinerja mahasiswa di klinik, adanya penilaian terhadap performa klinik berdasarkan komponen kompetensi, dan adanya sesi umpan balik segera setelah pengamatan. Salah satu alat atau metode pengukuran yang tepat adalah dengan menggunakan mini-CEX. Metode mini-CEX memberikan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan berbagai macam pasien atau kasus yang diobservasi langsung oleh penguji (Kogan, J.R et al, 2003). Hal ini dapat meningkatkan pembelajaran mahasiswa serta mengembangkan profesionalitas mahasiswa dalam melayani pasien. Menurut WHO (2009) Mini-CEX adalah salah satu format penilaian pada professional kesehatan yang digunakan untuk menentukan kompetensi mahasiswa. Mini-CEX pertama kali dikembangkan oleh American Board of Internal Medicine (ABIM) pada tahun 1972 (Norcini et al , 2003)



B. Peran Pembimbing dalam Mini Clinical Examination 1. Memastikan pasien mengetahui 2. Mengawasi peserta 3. Melengkapi lembar penilaian 4. Memberikan Feedback segera 5. Diskusi rencana pendidikan



3



C. Kelemahan bimbingan klinik Mini Clinical Examination 1. kurang tepat dalam menilai attitude walaupun ada item profesionalisme, sehingga ada institusi yang telah mengembangkan Professional Mini Evaluation Exercise (P-mex). 2. Sangat tergantung pada jenis kasus yang ditemui pada saat melaksanakan kegiatan, jika kasus kurang, maka kesempatan mahasiswa untuk menemui kasus yang variatif juga kurang. 3. Feedback yang diberikan. Waktu memberikan feedback terbatas karena hanya disediakan waktu 15-20 menit untuk setiap sesi mini cex. 4. Observasi berulang yang dilakukan untuk ujian formatif akan memberikan bias, jika penilai yang sama terlibat dalam penilaian sumatif yang dapat membuat instrumen ini menjadi kurang reliabel. 5. Kurang holistik dibandingkan ujian long case



D. Kelebihan bimbingan klinik Mini Clinical Examination Kelebihan dari metode penilaian mini cex ini adalah (Cruess, 2006). 1. Menilai peserta didik pada level “does” piramid Miller. 2. Menggunakan pasien



yang sebenarnya sehingga biaya lebih murah



dibandingkan dengan menggunakan pasien simulasi. Selain itu peserta didik juga memiliki pengalaman untuk melihat gejala dan tanda penyakit tertentu pada pasien yang mungkin tidak bisa disimulasikan. 3. Menggunakan beberapa jenis kasus, sehingga penilaian performa mahasiswa dapat dilakukan pada berbagai kasus. 4. Jumlah penilai lebih dari satu dan keputusan penilaian tidak oleh satu orang penilai. Hal ini akan meningkatkan reabilitas instrumen mini cex. 5. Peserta didik mendapatkan feedback dari beberapa penilai untuk meningkatkan performanya 6. Mini cex dilakukan beberapa kali, sehingga memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk dapat meningkatkan performanya. 7. Dilakukan pada berbagai setting, sehingga memberi pengalaman pada peserta didik untuk melayani pasien pada berbagai setting.



4



E. Hambatan menggunakan bimbingan klinik Mini Clinical Examination 1. Kurangnya klien (pasien) menjadi hambatan dalam pelaksanaan mini clinical examination ini. 2. Selain masalah waktu pelaksanaan mini clinical Examination, adanya ketidak transparan dalam pemberian nilai,dan hasil penilaianpada mahasiswa.



F. Proses bimbingan klinik Mini Clinical Examination Walaupun dalam sejarahnya, mini cex pertama kali digunakan dalam pendidikan spesialis, tapi dalam perkembangannya mini cex juga dapat digunakan dalam pendidikan tahap klinik bagi peserta didik pada level pendidikan yang lebih rendah misalnya pendidikan tahap klinik program pendidikan dokter (Kogan, 2003). Penilaian mini cex dilaksanakan dengan menggunakan borang terstruktur yang meliputi tujuh kelompok penilaian yaitu (Norici, 2003) a. Anamnesis. Kemampuan untuk memfasilitasi pasien dalam menjelaskan keadaannya, menggunakan pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang adekuat dan memberikan respon verbal dan nonverbal dengan tepat. b. Pemeriksaan fisik. Kemampuan untuk melakukan pemeriksaan pasien sesuai dengan kasus pasien untuk tujuan skrining atau diagnostik, menjelaskan pada pasien serta sensitif terhadap kenyamanan pasien. c. Profesionalisme. Kemampuan untuk menunjukkan rasa hormat, kasih sayang, empati, membangun kepercayaan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, rendah hati, menjaga kerahasiaan informasi. Serta menyadari keterbatasan diri. d. Clinical judgment. Kemampuan untuk menegakkan diagnosis yang tepat, memilih pemeriksaan penunjang yang sesuai dan manajemen dengan memperhatikan keuntungan dan resikonya e. Keterampilan



konseling.



Kemampuan



untuk



menjelaskan



rasionalitas



pemeriksaan atau pengobatan, mendapatkan persetujuan pasien, melakukan edukasi atau konseling terkait penatalaksanaan pasien. f. Organisasi atau efisiensi Kemampuan membuat prioritas dan ringkasan yang jelas.



5



g. Penilaian secara keseluruhan. Menunjukkan kemampuan secara keseluruhan yang terdiri dari kemampuan membuat sintesis, keputusan klinis.



6



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa. Peran pembimbing antara lain: memastikan pasien mengetahui, mengawasi peserta, melengkapi lembar penilaian, memberikan Feedback segera, dan diskusi rencana pendidikan. Proses bimbingan ini terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik, profesionalisme, clinical judgment, keterampilan konseling, organisasi atau efisiensi,



penilaian secara keseluruhan. Dalam menjalankan proses bimbingan ini pastinya ada keuntungan dan kelemahan/ hambatan yang mengiri. Keuntungan dari metode ini antara lain menggunakan pasien sebenarnya, menemui berbagai jenis kasus, penilai lebih dari satu, serta mahasiswa mendapat feedback. Sementara kelemahan/ hambatannya antara lain kurang untuk menilai attitude, kurang holistic, serta kasus tergantung oleh pasien yang tersedia.



7



DAFTAR PUSTAKA



Alfianto, Rizqi. 2015. Mini Clinical Evaluation Exercise (mini C-Ex). (Online: https://slideplayer.info/slide/2306110/) diakses pada Selasa, 14 Mei 2019 pukul 13.40 WIB. https://www.scribd.com/document/360254769/320699213-Contoh-Ujian-MetodeKhusus-docx



8