Model Keperawatan Gerontik (Adaptasi Roy, Human Being Roger) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK “MODEL KEPERAWATAN GERONTIK”



Dosen Pembimbing: Nurbani S.Kp M.Kep Disusun Oleh: Muhammad Ridwan Affandi



191101043



Rizka Rahmawati



191101063



Salsabila



191101064



Venitha Astuty



191101078



Windy Anggriani



191101082



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG DIPLOMA III KEPERAWATAN TAHUN 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menuntut ilmu. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Pontianak, September 2021



Tim Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................... B. Rumusan Masalah................................................................................. C. Tujuan................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Model konseptual adaptasi roy............................................................. B. Model konseptual human being roger.................................................. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................... B. Saran..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keperawatan yang berkeahlian khusus merawat lansia diberi nama untuk pertama kalinya sebagai keperawatan geriatric (Ebersole et al, 2005). Namun pada tahun 1976, nama tersebut diganti dengan gerentological. Gerontologi berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dengan logos berarti ilmu. Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia dengan masalah-masalah yang terjadi pada lansia yang meliputi aspek biologis,sosiologis, psikologis, dan ekonomi. Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah (scientific approach) terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan (Tamher & Noorkasiani, 2009). Sedangkan keperawatan gerontik adalah istilah yang diciptakan oleh Laurie Gunter dan Carmen Estes pada tahun 1979 untuk menggambarkan bidang ini. Namun istilah keperawatan gerontik sudah jarang ditemukan di literature (Ebersole et al,2005). Gerontic nursing berorientasi pada lansia, meliputi seni, merawat, dan menghibur. Istilah ini belum diterima secara luas, tetapi beberapa orang memandang hal ini lebih spesifik. Menurut Nugroho (2006) gerontic adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Menurut para ahli, istilah yang paling menggambarkan keperawatan pada lansia adalah gerontological nursing karena lebih menekankan kepada kesehatan ketimbang penyakit. Menurut Kozier (1987), keperawatan gerontic adalah praktek perawatan yang berkaitan dengan proses penyakit menua. Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontic adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi, serta evaluasi. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu model konseptual adaptasi roy? 2. Bagiamana model konseptual human being roger? C. TUJUAN 1. Mengetahui model konseptual adaptasi roy 2. Mengetahui model konseptual human being roger



BAB II PEMBAHASAN A. MODEL KONSEPTUAL ADAPTASI ROY Model adaptasi roy merupakan salah satu teori keperawatan yang berfokus pada kemampuan adaptasi klien terhadap stressor yang diahadapinya. Dalam penerapnnya Roy menegaskan bahwa individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan utuh yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptassi terhadap perubahan lingkungan. Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua yang ada di sekelilingi kita dan berpengaruh pada perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri, respon yang menyebabkan individu respon terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya atau perilaku tertentu. Menurutnya peran perawat adakah membantu pasien beradaptasi terhaap perubahan yang ada. Keperawatan menurut roy di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orangorang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih Ketika stimulus fokal berada dalam wajah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan. Proses adaptasi yang dikemukakan Roy : 1. Mekanisme koping, pada sistem ini terdapat 2 mekanisme yang pertama mekanisme koping bawaan prosesnya secara tidak disadari manusia tersebut. Yang ditentukan secara genetic atau secara umum dipandang sebagai proses yang otomatis pada tubuh. Kedua yaitu mekanisme koping yang didapat dimana koping tersebut diperoleh melalui pengembangan atau pengalaman yang dipelajarinya



2. Regulator subsistem merupakan proses koping yang menyertakan subsistem tubuh yaitu saraf, proses kimiawi dan sistem endokrin 3. Cognator subsistem. Proses koping seseorang yang menyertakan 4 sistem pengetahuan dan emosi : pengolahan persepsi dan informasi, pembelajaran, pertimbangan dan emosi Sistem adaptasi memiliki 4 model adaptasi yang akan berdampak terhadap respon adaptasi diantaranya sebagai berikut : 1. Fungsi fisiologis sistem adaptasi fisiologis diantaranya adalah : oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktifitas dan istirahat, integritas kulit indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan endokrin 2. Konsep diri.bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain 3. Fungsi peran. Proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi seseorang dlam berhubungan dengan orang lain 4. Interdependen. Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayng. Cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok B. MODEL KONSEPTUAL HUMAN BEING ROGER Marta rogers (1992) mengungkapkan metaparadigmma lansia. Dia menyajikan lima asumsi tentang manusia. Setiap manusia diasumsikan sebagai kesatuan yang dengan individualitas. Manusia secara kontinyu mengalami pertukaran energi dengan lingkungan. Manusia mampu abtraksi, citra, Bahasa, pikiran, sensasi, dan emosi. Manusia didentifikasi dengan pola dan mewujudkan karakteristik dan perilaku yang berbeda dari bagian dan yang tidak dapat diprediksi dengan pengetahuan tentang bagian-bagiannya. 1. Lingkungan terdiri dari semua pola yang ada diluar individu. Keduanya, individu dan lingkungan dengan anggap sistem terbuka. Lingkungan merupakan terduksi terpisahkan, energi lapangan pandemisional diidentifikasi dengan pola dan integral dengan bidang manusia (Rogers, 1992) 2. Perawatan utamanya adalah seni dan ilmu dan humanistik kemanusiaan. Ditujukan terhadap semua manusia dan berkaitan dengan sifat dan arah



pembangunan manusia. Tujuannya untuk berpartisipasi dalam proses perubahan sehingga orang dapat mengambil manfaat (Rogers, 1922) 3. Kesehatan secara tidak khusus diatur, Malinski (1986) dikutip dari komunikasi pribadi dengan rogers di mana dinegara bagian Rogers bahwa ia memandang kesehatan sebagai sebuah nilai. Komunikasi ini menegaskan kesimpulan sebelumnya bahwa penyakit, patologi dan kesehatan adalah sebuah nilai



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi, atau waktu yang bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal. B. SARAN Dihararapkan makalah ini memberikan manfaat bagi para pembaca dalam menambah wawasan tentang model keperawatan gerontik yaitu model konseptual adaptasi roy dan model konseptual human being roger. Mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penulisan ini kami harapkan para pembaca dapat memberikan kritik dan saran dalam membangun tulisan ini.



DAFTAR PUSTAKA Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC Hlm130, 137 Suzanne C.smeltzer dan Brenda G. Bare.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC M. Gaie Rubenfeld dan Barbara K. Scheffer.2010. Berfikir kritis untuk perawat, Strategi berbasis kompetensi. Jakarta: EGC R. Siti Maryam, S.Kp, Ns. Santu Setiawati, S.Kep, Ns. Mia Fatma Ekasari, S.Kep, 2008. Berfikir Kritis dalam Proses Keperawatan. Jakarta: EGC. Hlm