Model Simulasi Perawatan Sepeda Motor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TUGAS BESAR KULIAH TEKNIK PEMODELAN DAN SIMULASI MODEL SIMULASI PERAWATAN SEPEDA MOTOR



NAMA KELOMPOK : M. Rizky Azhari M. Rahmat Juniawan Rahmat Prabowo Sunan Parera Ghina Ashila 1112091000087



UIN Syarif Hidayatullah Teknik Informatika 2015



Abstrak - Sistem antrian merupakan faktor yang penting dalam dunia bisniskarena merupakan salah satu ukuran efisien atau tidaknya kinerja layanan bisnis. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis jenis sistem antrian jalur banyak dan server banyak (multiplechannels – multiplefhase) dimana terdapat tiga fase pelayanan dan setiapa fase pelayanan memilki jumlah operator yang berbeda beda, fase pertama fase pendaftaran memiliki dua operator, fase kedua atau fase perawatan terdapat sembilan operator yang melayani dan yang ketiga fase final cek terdapat dua operator yang melayani. Penelitian dilakukan untuk menghasilkan informasi berapa banyak waktu tunggu konsumen, waktu konsumen pada sistem dan waktu menunggu operator pada sistem. Dikarenakan waktu kedatangan yang tidak dapat diprediksikan, oleh karena itu dipakailah pendekatan metode monte carlo yang didalamnya terdapat bilangan random yang dipakai untuk merandom waktu kedatangan. Hasil simulasi menyatakan bahwa model yang terbentuk ditransformasikan kedalam bentuk algoritmaMacrologic, kemudian algoritmaMacrologictersebutditerapkanpadasimulasi program manual (pada Microsoft excel)selanjutnya antara algoritma dan program manual di validasikebenaranalirandatanyasertamenghasilkaninformasi yang dibutuhkan.



KATA PENGANTAR BismillahirrahmannirrahiBismillahirrahmanirrahim,Assalamu‘alaikum wr. Wb. Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Model Simulasi Perawatan Sepeda Motor”. Tugas Akhir ini disusun sebagai nilai akhir pada mata pelajaran “Pemodelan dan Simulasi Sistem”. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : - Ibu Luh Kusuma selaku Dosen Pemodelan dan Simulasi Sistem, dan juga sebagai motivator. - Seluruh teman–teman yang telah memberikan motivasi. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb Jakarta, Juni 2015



Penulis



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR........................................................................................3 I. Pendahuluan.............................................................................................5 1.1.Latar Belakang........................................................................................5 1.2.Batasan Masalah....................................................................................5 1.3.Rumusan Masalah...................................................................................6 1.4.Tujuan.....................................................................................................6 II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................7 II.1 Pengertian pemodelan............................................................................7 II.2 Pengertian Simulasi................................................................................7 II.3 Pengertian Sistem...................................................................................7 II.4 Model-Model Simulasi.............................................................................7 II.5 Metode Monte Carlo................................................................................9 III. Analisa Kebutuhan................................................................................10 III.1 Sistem Berjalan....................................................................................10 III.2 Algoritma Sistem Berjalan...................................................................11 IV.Desain / Modelling System.....................................................................13 V.KESIMPULAN...........................................................................................13



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1 Sistem Berjalan Gambar 2 AlgoritmaMacrologicFasePendaftaran



I. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Service merupakan proses pemulihan sepeda motor ke kondisi yang layak, begitu pun dengan sebuah bengkel besar mempunyai banyak fase pelayanan sebelum sepeda motor selesai diperbaiki. Terdapat tiga fase pelayanan pada proses perbaikan sepeda motor antara lain fase pendaftaran, fase perbaikan (service) dan fase finalcheck. Pada fase pertama yaitu fase pendaftaran terdapat dua aktor yang saling berhubungan yaitu konsumen dan operator. Konsumen yaitu orang yang membawa sepeda motornya untuk mendapatkan service, sementara operator adalah orang yang memberikan pelayanan berupa pendataan terhadap jenis sepeda motor beserta jenis service yang dibutuhkan. Proses pelayanan pada fase pertama memiliki fasilitas dua loket (server), dan satu jalur antrian yang disediakan bagi konsumen. Pada saat kedatangan konsumen pada fase ini proses pelayanan hanya bersifat administratif sehingga konsumen dapat dilayani, dengan waktu yang relatif cepat. Output yang dihasilkan dari fase yang kedua adalah sepeda motor yang sudah mengalami perbaikan dan menunggu untuk masuk ke fase ketiga. Pada fase yang kedua, setiap mekanik memiliki kemampuan yang sama untuk melakukan semua jenis perbaikan (service). Hal ini mempengaruhi waktu perbaikan sepeda motor yang dilakukan tergantung jenis kerusakan yang dikerjakannya. Karena waktu perbaikan yang tidak dapat diprediksi, kondisi ini mengakibatkan banyak sepeda motor yang menunggu untuk diperbaiki. Selanjutnya masuk pada fase ketiga adalah fase finalcheck merupakan proses dimana sepeda motor mengalami pengecekan akhir, seperti pengecekan komponen sepeda motor yang mengalami perbaikan dan testdrive (tes mengendarai), terdapat dua server yang melayani pada fase ini yang mempunyai fungsi yang sama dan waktu pelayanan yang relatif cepat. 1.2.Batasan Masalah Makalah ini membahas tentang model simulasi perawatan sepeda motor yaitu dengan metode monte carlo



1.3.Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang sistem untuk perbaikan atau perawatan sepeda motor 2. Bagaimana 1.4.Tujuan 1. Untuk memperpanjang usia pakai peralatan 2. Untuk menjamin daya guna dan hasil guna 3. Untuk menjamin kesiapan operasi atau siap pakainya peralatan 4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan



II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian pemodelan Pemodelan (modelling) dapat diartikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi actual. Bentuk yang berupa tiruan ini maka model tidak mesti harus sama persis dengan aslinya, minimal memiliki keserupaan. Pemodelan merupakan kumpulan aktivitas pembuatan model. Sebagai landasan pengertian pemodelan diperlukan suatu penelaahan tentang model itu sendiri secara spesifik ditinjau dari pendekatan sistem. Sebelum sampai pada tahap pemodelan, perlu diketahui lebih dahulu jenis dan klasifikasi model-model secara terperinci. Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat. II.2 Pengertian Simulasi Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Suatu teknik numeric untuk melakukan percobaan – percobaan pada suatu computer digital yang melibatkan bentuk-bentuk fungsi matematika dan logika tetrtentu untk menjelaskan tingkah laku dan struktur suatu system nyata yang kompleks. Simulasi dapat digunakan untuk merancang, menganalisa dan menilai suatu system. II.3 Pengertian Sistem Sistem didefinsikan sebagai suatu kumpulan satu kesatuan, seperti manusia dan mesin yang aktif dan berinteraksi bersama-sama untuk mendapatkan penyelesaian akhir pokok pikiran. II.4 Model-Model Simulasi Terdapat model-model simulasi dalam 3 dimensi yang berbeda yaitu sebagai berikut :



a. Model Simulasi Statis dan Dinamis Model simulasi statis adalah merepresentasikan sistem pada waktu utama, atau model ini mungkin digunakan untuk menunjukkan sistem yang mana permainan waktunya sederhana tanpa aturan; contoh simulasi statis adalah model Monte Carlo samping itu model simulasi dinamik menunjukkan sistem sistem yang lambat laun melampaui waktu seperti sistem konveyor pada pabrik.



Sterman (2000) mendefinisikan bahwa sistem dinamik adalah metode untuk meningkatkan pembelajaran dalam sistem yang kompleks. Lebih lanjut, metode ini diilustrasikan seperti sebuah simulasi dalam kokpit pesawat bagi manajemen untuk memahami dalam belajar dinamika yang kompleks, memamhami sumber resistensi (hambatan) dalam kebijakan dan merancang kebijakan yang lebih efektif. Pemahaman kekompleksan tersebut maka sistem dinamik didasarkan atas teori dinamika non linier dan kontrol umpan balik yang dikembangkan dalam disiplin ilmu matematika, fisika dan kerekayasaan. [1] b. Model Simulasi Determinsistik dan Stokastik Jika model simulasi tidak berisikan komponen-komponen yang probabilitik (dengan kata lain random), model ini disebut deterministic. Dalam model deterministik, outputnya ditentukan sekali membentuk output kuantitas dan hubungan dalam model dikhususkan sama walaupun penentuan yang sebenarnya memerlukan sedikit waktu berhitung untuk mengevaluasi. Banyak sistem bagaimanapun harus dimodelkan seperti pemilikan sekurang-kurangnya beberapa komponen-komponen input random dan membangkitkan model simulasi stokastik. Kebanyakan teori antrian dan sistem inventori (pergudangan) dimodelkan secara stokastik. Model simulasi stokastik menghasilkan output random, karenanya diuji hanya berupa estimasi (perkiraan) kebenaran karakteristiknya pada model; ini merupakan model utama yang tidak menguntungkan dalam simulasi.[2] c. Model Simulasi Kontinyu dan Diskrit Model kontinu model simulasi dimana system akan berubah secara kontinu karena perubahan waktu. Contoh simulasi populsi penduduk. Pemodelan ini digunakan untuk memodelkan system yang perubahannya berjalan secara terus menerus dari waktu ke waktu. Model ini bersifat dinamik karena perubahannya bisa terjasi setiap saat maka pembaharuan waktu yang ditetapkan secara periodic. Model diskrit yaitu model suatu system dimana perubahan status terjadi pada satuan waktuyang diskrit sebagai hasil suatu kejadian tertentu. Contoh simulasi antrian. Pemodelan ini digunakan untuk memodelkan system yang sedang berjalan dan berubah terhadap waktu sehingga variable status berubah nilainya dari waktu tertentudengan jumlah yang dapat dihitung. [2,3]



II.5 Metode Monte Carlo Simulasi Monte Carlo adalah metode untuk menganalisa perambatan ketidakpastian, dimana tujuannya adalah untuk menentukan bagaimana variasi random atau error mempengaruhi sensitivitas, performa atau reliabilitas dari sistem yang sedang dimodelkan. Simulasi Monte Carlo digolongkan sebagai metode sampling karena input dibangkitkan secara random dari suatu distribusi probabilitas untuk proses sampling dari suatu populasi nyata. Oleh karena itu, suatu model harus memilih suatu distribusi input yang paling mendekati data yang dimiliki (Rubinstein, 1981).[4].



III. Analisa Kebutuhan



III.1 Sistem Berjalan



Gambar 1. Sistem berjalan Dari karakteristik model di atas terdapat tiga faseprosesyang terdapat pada sistem adapun penjelasannya sebagai berikut -



Pada fase pertama atau di sebut sebagai proses pendaftaran dan pengecekan awal dari sepeda motor yang akan di service terdapat 2 kursi untuk melakukan proses pendaftaran dan pengecekan awal sepeda motor, sebelum masuk pada fase yang pertama konsumen di beri no antrian untuk masuk ke antrian fase pertama. Pelanggan yang mengantri pada proses ini tidak dapat di ketahui kedatangannya menjadikan antrian pada fase ini random dan untuk fase 1 memiliki notasi (M / M / 2) : ( FCFS / N / ∞ )



-



Pada fase kedua atau Proses pelayanan service sepeda motor terdapat 9 mekanik atau pelayan untuk melakukan proses service, pelanggan yang mengantri pada fase ini merupakan pelanggan yang sudah melakukan proses pada fase pertama dan untuk fase



2 memiliki notasi (M / M / 9) : ( FCFS / N / ∞ ) -



Pada fase ketiga merupakan proses pemerikasaan terakhir (Final check) pada sepeda motor fase ini terdapat dua operator yang bertugas, pelanggan yang mengantri pada fase ini adalah pelanggan yang sudah melakukan proses pada fase kedua dan untuk fase 3 memiliki notasi (M / M / 2) : ( FCFS / N / ∞ )



Keterangan notasi : M : merupakan distribusi kedatangan berdistribusi poisson M : merupakan distribusi pelayanan berdistribusi eksponensial 2, 9, 2 : menunjukan jumlah fasilitas atau server yang melayani pelanggan FCFS : menunjukan disiplin antrian adalahpelanggan yang pertama kali datang yang pertama kali di layani ∞ : menunjukan bahwa sumber pemanggilan konsumen tidak terbatas



III.2 Algoritma Sistem Berjalan Algoritma MacrologicFase Pertama Tahap ini dilakukan untuk mentrasformasikan elemen-elemen sistem kedalam sebuah model dengan aturan yang ada, dapat di gambarkan dengan AlgoritmaMacrologic Perawatan Sepeda Motor dibawah ini.



Gambar 2 AlgoritmaMacrologicFasePendaftaran [2] Gambar 2 diatas menjelaskan Algoritma Macrologic fase pendaftaran berdasarkan sistem yang sebenarnya sesuai dengan Gambar 1, untuk fase Perbaikan dan fase final check Algoritma Macrologic yang di gunakan hampir sama dengan Algoritma Macrologic fase pendaftaran yang membedakan hanya pada jumlah operator dan input yang dimasukan berdasarkan nilai waktu selesai pelayanan setiap operator serta tidak memakai lagi bilangan random untuk proses simulasinya.



IV.Desain / Modelling System



V.KESIMPULAN 1. Model yang dihasilkan sudah sesuai dengan sistem yang ada mendekati kenyataan. 2. Algoritma untuk setiap fase pelayanan sudah sesuai dengan model sistem yang telah dibuat sebelumnya dan sudah dilakukan pengujian aliran datanya. 3. Hasil simulasi yang dilakukan mengunakan Ms. Excel mengunakan skenario simulasi sudah dapat melakukan simulasi, dan menghasilkan output serta informasi berupa rata-rata waktu menunggu konsumen, rata-rata waktu konsumen pada sistem dan rata-rata waktu menunggu operator pada sistem. 4. Hasil simulasi yang di lakukan berdasarkan Algoritma Macrologic dengan banyak percobaan berhasil dan sesuai dengan real sistem



DAFTAR PUSTAKA [1] http://ariplie.blogspot.com/2014/12/pemodelan-sistem-dinamik.html [2] http://my-wing.blogspot.com/2012/09/pendahuluan-pemodelan-dan-simulasi-part_25.html [3] http://seaparamita.blogspot.com/ [4] http://ansyahh.blogspot.com/2013/05/simulasi-monte-carlo.html