MODEL, TIPE DAN SUMBER INOVASI PENDIDIKAN KEJURUAN (Najih Gilang Ramadhan) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MODEL, TIPE DAN SUMBER INOVASI



Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Inofatif dalam Pendidikan Vokasi Yang dibina oleh: Dr. Syamsul Hadi, M.Pd., M.Ed Dr.R. Machmud Sugandi, M.T



OLEH : NAJIH GILANG RAMADHAN



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S3 PENDIDIKAN KEJURUAN September 2021



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................ii DAFTAR ISI..............................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................iv 1. Latar Belelakang .................................................................................................1 2. Topik Bahasan ....................................................................................................2 3. Tujuan Penulisan ................................................................................................3 4. Teks Utama..........................................................................................................6 a. Sumber Inovasi.............................................................................................7 b. Tipe-tipe Inovasi...........................................................................................8 c. Model-model Inovasi...................................................................................9 6. Kesimpulan........................................................................................................10 DAFTAR RUJUKAN.............................................................................................11



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1............................................................................................................... Gambar 2............................................................................................................... Gambar 3............................................................................................................... Gambar 4...............................................................................................................



1. Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 menyebutkan, bahwa salah satu tujuan dibentuknya pemerintahan Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika melihat sejenak UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pendidikan sangat dibutuhkan



dalam



sebuah



bangsa



dan



negara,



sehingga



pendidikan



perlu



untuk



ditumbuhkembangkan sesuai perkembangan kehidupan manusia itu sendiri. Jika melihat sejarah perkembangan pendidikan, dia tidak pernah statis, melainkan dinamis dan menjadi salah satu wadah yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan peradaban suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan sangat berperan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, teknologi maupun sumber daya manusia. Dengan adanya pendidikan akan mendongkrak produktivitas dan kreativitas masyarakat. Jika kreativitas dan produktivitas tinggi, maka kemajuan sebuah negara ataupun peradaban akan semakin tinggi. Oleh sebab itu, pendidikan tidak akan pernah berhenti. Dia akan terus melaju seiring pertumbuhan dan perkembangan kebutuhan manusia itu sendiri. Keberhasilan pendidikan di suatu negara didorong oleh lahirnya inovasi-inovasi baru yang dihasilkan oleh individu atau masyarakat dalam negara tersebut. Ada banyak definisi yang berbeda tentang inovasi yang merupakan istilah yang berasal dari kata latin ‘innovatus’. Menurut Deniz Dilara Dereli 2015 secara umum, inovasi didefinisikan sebagai konversi ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi utilitas ekonomi dan sosial dan mengungkapkan transformasi ide menjadi produk dan layanan yang dapat dipasarkan atau metode produksi atau distribusi yang dikembangkan. Berbagai inovasi pendidikan telah mengantarkan suatu negara menjadi negara maju dan berkembang. Dalam proses pengembangan inovasi, khususnya dalam bidang pendidikan, akan meliputi semua keputusan, kegiatan, dampak yang terjadi dari pengenalan kebutuhan atau masalah, melalui penelitian, pengembangan, dan komersialisasi dari suatu inovasi, melalui difusi dan adopsi inovasi oleh pengguna, beserta konsekuensi-konsekuensinya



(Roger, 1983, hal. 135). Munculnya berbagai inovasi di tengah-tengah masyarakat menyebabkan adanya pergeseran kebutuhan masyarakat. Pada akhirnya, tingkat konsumsi juga akan meningkat seiring semakin banyak ditemukannya produk-produk dan jasa yang baru. Dahulu, kita pergi ke bank hanya untuk menabung saja, tetapi saat ini banyak sekali layanan yang ditawarkan oleh bank, termasuk asuransi. Beberapa ahli ekonomi mengamati bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi merupakan hasil kemajuan teknologi, namun sedikit diarahkan pada pemahaman bagaimana perubahan teknologi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Inovasi dilakukan agar perusahaan dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin kuat. Keberhasilan produk banyak sekali ditentukan oleh inovasi-inovasi yang dilakukan perusahaan. Inovasi memiliki pengertian yang beragam karena meliputi banyak proses. Pengertian inovasi (innovation) harus dibedakan dengan pengertian penemuan (invention). Inovasi memiliki arti yang sangat luas yang dapat dipahami dari berbagai sudut pandang. Penemuan memiliki arti dimensi keunikan yang meliputi bentuk, formulasi, serta fungsi dari sesuatu. Penemuan merupakan proses mengubah pemikiran-pemikiran intelektual menjadi suatu bentuk baru yang dapat berupa produk atau proses. Dari pengertian mengenai penemuan tersebut, dapat ditarik pengertian yang lebih luas mengenai inovasi. Inovasi merupakan keseluruhan proses pada saat penemuan ditransformasikan menjadi sebuah produk komersial yang dapat dijual sehingga menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, inovasi memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan penemuan, yaitu inovasi merupakan aplikasi praktik dan komersialisasi penemuan-penemuan. Apabila dituliskan dalam bentuk persamaan, maka akan dirumuskan seperti berikut: Inovasi = Konsep Teori + Eksploitas Komersial



2. Topik Bahasan Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi topik bahasan sebagai berikut a. Sumber inovasi b. Tipe inovasi c. Model inovasi 3. Tujuan Penulisan Makalah



Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut a. Menjelaskan sumber-sumber proses inovasi b. Menjelaskan siklus atau tipe-tipe inovasi c. Menjelaskan model-model inovasi 4. Teks Utama a. Sumber Inovasi menurut Cherroun 2014, ada beberapa sumber inovasi secara umum. Dalam model inovasi linier, sumber yang diakui secara tradisional adalah inovasi pabrikan. Di sinilah agen (orang atau bisnis) berinovasi untuk menjual inovasi. Sumber inovasi lain, hanya sekarang menjadi diakui secara luas, adalah inovasi pengguna akhir. Di sinilah agen (orang atau perusahaan) mengembangkan inovasi untuk digunakan sendiri (pribadi atau in-house) karena produk yang ada tidak memenuhi kebutuhan mereka. Joseph F. Engelberger, mengatakan bahwa inovasi hanya membutuhkan tiga hal:(19): 1. Kebutuhan yang diakui, 2. Orang yang kompeten dengan teknologi yang relevan, dan 3. Dukungan keuangan. Inovasi oleh bisnis dicapai dengan banyak cara, dengan banyak perhatian sekarang diberikan pada penelitian dan pengembangan formal untuk "inovasi terobosan". Tetapi inovasi dapat dikembangkan dengan modifikasi praktik di tempat kerja yang tidak terlalu formal, melalui pertukaran dan kombinasi pengalaman profesional dan melalui banyak cara lainnya. Inovasi yang lebih radikal dan revolusioner cenderung muncul dari R&D, sementara inovasi yang lebih inkremental mungkin muncul dari praktik – tetapi ada banyak pengecualian untuk masing-masing tren. Inovasi telah lama diperdebatkan dan banyak pihak yang mempercayai bahwa inovasi merupakan mesin pertumbuhan. Perlu diingat bahwa inovasi juga menimbulkan pertumbuhan walaupun dalam kondisi ekonomi yang lebih besar. Para ahli ekonomi abad ke sembilan belas meneliti bahwa akselerasi dalam pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari perkembangan teknologi. Namun demikian, hanya sedikit usaha yang dapat dilakukan untuk mengetahui bagaimana perubahan teknologi berkontribusi terhadap perkembangan ini. Menurut Trott (2008), Schumpeter merupakan salah satu ahli ekonomi pertama yang menekankan pentingnya



produk baru sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi. Schumpeter berargumen bahwa persaingan oleh produk baru jauh lebih penting daripada perubahan marjinal harga oleh produk yang sudah ada. Contohnya, para ahli ekonomi memandang lebih penting untuk mempelajari pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh perkembangan produk-produk seperti piranti lunak komputer atau obat obatan daripada pengurangan harga pada produk yang sudah ada, seperti telepon atau mobil. Ilmu ekonomi neoklasik merupakan suatu teori pertumbuhan ekonomi yang menjelaskan bagaimana tabungan, investasi, dan pertumbuhan bereaksi terhadap pertumbuhan populasi dan perubahan teknologi. Tingkat perubahan teknologi akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi, namun tingkat pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi perubahan teknologi. Perubahan teknologi lebih banyak dipengaruhi oleh adanya kesempatan. Teori ekonomi neoklasik juga menekankan pada konsentrasi pada kinerja ekonomi. Hal ini lebih menekankan pada usaha untuk menghindari perbedaan-perbedaan di antara perusahaanperusahaan dalam lini bisnis yang sama. Setiap perubahan diasumsikan sebagai refleksi dari perubahan-perubahan lingkungan pasar yang dihadapi organisasi. Oleh karenanya, perbedaanperbedaan tidak terjadi karena adanya pilihan-pilihan, tetapi merupakan refleksi dari situasi di mana perusahaan beroperasi. Para pengikut Schumpeter memandang bahwa perusahaan-perusahaan adalah berbeda yang menunjukkan cara perusahaan mengelola sumber daya yang ada setiap waktu dan mengembangkan kapabilitas-kapabilitasnya yang dapat mempengaruhi kinerja inovasi. Berbagai penekanan dalam bidang ilmu ekonomi dapat menjelaskan bagaimana inovasi muncul secara bersama melalui berbagai faktor seperti terdapat pada Gambar 1.1. Proses inovasi dipandang sebagai suatu proses yang meliputi perspektif ekonomi, perspektif strategi bisnis, dan perilaku organisasi yang berusaha untuk meninjau aktivitas-aktivitas internal. Juga ditemukan bahwa perusahaan menjalin hubungan dengan perusahaan lain dalam bentuk berdagang, bersaing, dan bekerja sama satu dengan yang lain. Hal ini lebih jauh menunjukkan bahwa aktivitas individual perusahaan juga menyebabkan adanya proses inovasi.



Arsitektur organisasi perusahaan yang bersifat unik menggambarkan cara perusahaan membangun dirinya sendiri sepanjang waktu. Hal ini meliputi desain internal, termasuk fungsifungsi internal, dan hubungan yang telah dibangun dengan pemasok, pesaing, pelanggan, dan lain-lain. Kerangka pemikiran ini menjadi dasar bahwa hal ini akan berdampak terhadap kinerja inovasi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan mengelola fungsifungsi individualnya termasuk tenaga kerja yang ada. Proses inovasi dapat Anda lihat pada Gambar 1.1. Pada gambar tersebut Anda dapat perhatikan bahwa secara ringkas dapat dijelaskan proses inovasi merupakan gabungan dari usaha kreatif individu, fungsi operasional, dan aktivitas organisasi, serta arsitektur perusahaan. Terdapat dua input pendorong yaitu perkembangan ilmu dan teknologi serta perubahan sosial dan kebutuhan pasar. Ketiga unsur tersebut bersama-sama akan menghasilkan usaha organisasi untuk mengembangkan pengetahuan, prosesproses, sampai akhirnya mengembangkan produk.



Gambar Sumber atau Proses Inovasi Inovasi b. Tipe-Tipe Inovasi Inovasi bervariasi dalam ruang lingkup, waktu penyelesaian, dan dampak organisasi dan masyarakat. Kategorisasi apapun biasanya melibatkan area duplikasi, di mana garis antara satu kategori dan kategori lainnya tumpang tindih. Kurangnya kategori yang berbeda ini memperumit proses klasifikasi. Level-level ini perlu dirasionalisasi, terutama ketika kita berhadapan dengan level inovasi yang lebih tinggi. Ada perbedaan yang signifikan dalam kompleksitas antara apa



yang biasanya dianggap sebagai inovasi inkremental dan yang mencakup investasi sumber daya yang besar, investasi modal yang signifikan, dan waktu tunggu yang lama. Kategori inovasi yang diterima secara umum meliputi inkremental, diskontinu, arsitektural, sistem, radikal, dan disruptif yang lebih baru. Menurut Gaynor (2002) tipe-tipe inovasi terbagi menjadi enam yaitu; inovasi inkremental, inovasi terputus-putus, inovasi arsitektur, inovasi sistem, inovasi radikal dan inovasi yang mengganggu. 1. Inovasi Inkremental Inovasi



inkremental



mencakup



jenis-jenis



inovasi modifikasi,



penyempurnaan,



penyederhanaan, konsolidasi, peningkatan produk, proses, layanan, aktifitas produksi dan pendistribusian. Berikut contoh dari inovasi inkremental. 



Versi Walkman Sony – tidak sama, tetapi semua model yang mengikuti dan di bangun di atas platform yang sama.







Versi benang dan kain nilon – dari produk kasar hingga produk halus, dengan produk nilon tahun 2001 menunjukkan peningkatan dramatis dibandingkan produk tahun 1940.







Sebagian mobil, dengan perbaikan kecil tahunan yang selama bertahun-tahun memberikan manfaat signifikan dalam keselaamatan, efisiensi dan kenyamanan pengguna.



2. Inovasi Terputus-putus Inovasi terputus-putus memiliki banyak implikasi. cenderung membuat keterampilan insinyur, ilmuwan, akuntan, pengacara paten, dan profesional lainnya menjadi usang kecuali mereka menyadari dampak dari berkurangnya nilai pengetahuan dan pengalaman mereka. Inovasi terputus-putus juga cenderung membuat teknologi dan proses menjadi usang. Pada saat yang sama inovasi terputus-putus memberikan peluang yang signifikan bagi mereka yang telah bersiap untuk perubahan paradigma berikutnya atau menyadari kebutuhan untuk melakukan transisi. Beberapa contoh inovasi terputus-putus adalah: 



Dari kuda dan kereta ke mobil.







Dari mesin tik manual hingga listrik hingga pengolah kata hingga komputer pribadi.







Dari lilin dan lampu gas hingga lampu minyak hingga bola lampu listrik dalam berbagai jenis untuk memenuhi tujuan tertentu, yang memberi masyarakat kemewahan yang sebelumnya tidak diketahui dan yang membutuhkan keterampilan dan kompetensi baru di



semua disiplin ilmu. Konsumen sekarang menginginkan bola lampu yang memenuhi kebutuhan dan keinginan. 3. Inovasi Arsitektur Inovasi arsitektur mengkonfigurasi ulang sistem komponen yang membentuk produk, proses, atau layanan. Komponen desain dihubungkan bersama dengan cara baru menggunakan banyak konsep desain inti dalam arsitektur baru. Inovasi arsitektur membutuhkan pengetahuan tentang komponen dan bagaimana mereka terhubung. Berikut adalah beberapa contoh inovasi arsistektur: 



Transistor



sebagai



pengganti



tabung



vakum.



Contohnya



ketika



took



obat



menyediatanpenguji tabung vakum maka keandalan produk elektronik telah meningkat beberapa kali lipat. 



Substitusi material, seperti plastik menggantikan baja dan aluminium.







Dari mesin radial pesawat hingga mesin jet, dengan keandalan yang lebih besar dan efisiensi yang jauh lebih besar.



4. Inovasi Sistem Inovasi sistem mencakup kegiatan yang membutuhkan sumber daya yang signifikan dari berbagai disiplin ilmu; yang melibatkan banyak bisnis, akademik, dan entitas pemerintah yang berbeda; dan itu membutuhkan waktu bertahuntahun untuk mencapainya. Beberapa contoh dari inovasi system adalah: 



Jaringan Komunikasi . Dengan jumlah pesan telepon yang terjadi setiap hari, sistem switchboard mungkin mengharuskan setiap warga berfungsi sebagai operator switchboard.







Operasi Satelit . Ini adalah investasi signifikan yang terkadang terbukti gagal dan telah mengangkat masalah sosial yang berkaitan dengan kerahasiaan, kekayaan intelektual, dan akses.







World Wide Web . Tidak ada akhir dari peraturan dan kekhawatiran tentang kebebasan berbicara dan hak kekayaan intelektual, tentang ketergantungan kita padanya sebagai sumber informasi, dan tentang dampak yang ditimbulkan ketika masalah pemeliharaan muncul.



5. Inovasi Radikal



Inovasi radikal melibatkan pengenalan produk atau layanan baru yang berkembang menjadi bisnis baru yang besar atau menelurkan industri baru, atau yang menyebabkan perubahan signifikan dalam keseluruhan industri dan cenderung menciptakan nilai baru. Beberapa contoh dari inovasi radikal adalah : 



Industri computer, dari kilobyte ke gigabit dan banyak lagi.







Perbankan - tidak semua orang berlangganan perbankan elektronik, beberapa tidak mempercayai bank dan ingin menyetorkan cek mereka secara pribadi - itu adalah pilihan tetapi bisnis perbankan telah melalui setidaknya metamorfosis ringan - mesin ATM, dana tersedia hampir di mana saja di dunia dengan kartu plastik yang sesuai.







Internet - inovasi radikal atau tidak, tergantung pada perspektif Anda - di satu sisi radikal di sisi lain tidak - Internet disebut-sebut akan mengubah industri, pemerintah, dan semua lembaga social - Internet sebenarnya hanyalah teknologi pelengkap lainnya - kita perlu belajar menggunakannya dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang meningkat.



6. Inovasi yang Meganggu Inovasi yang mengganggu membawa proposisi nilai baru, seperti yang disarankan oleh Christensen.1 Meskipun Christensen menyebut ini sebagai teknologi yang mengganggu, mereka benar-benar inovasi yang mengganggu. Jika teknologi didefinisikan sebagai artefak, maka istilah teknologi yang mengganggu dapat diterapkan. Inovasi yang mengganggu memiliki beberapa karakteristik khusus. Inovasi-inovasi ini umumnya berkinerja buruk pada produk saat ini pada saat diperkenalkan, mereka memiliki fitur yang menarik pilihan kelompok pelanggan pertama yang mengadopsi, mereka biasanya lebih mahal, mereka menawarkan fitur dan manfaat baru, dan pasar pada awalnya memberi mereka sedikit pengakuan. Dibutuhkan waktu sebelum inovasi ini mendapatkan penerimaan pasar. Beberapa contoh inovasi mengganggu adalah : 



Film perak halida hingga fotografi digital - fotografi digital terus mengalami kesulitan dalam memenuhi standar perak halida, tetapi pasar telah menerima produk tersebut karena manfaat tambahan seperti pendistribusian yang mudah.







Pialang saham layanan lengkap ke pialang online - pialang online telah diterima, tetapi banyak orang terus lebih suka bekerja tatap muka - seperti perbankan elektronik, sentuhan pribadi terus mendominasi.







Ritel standar ke ritel on-line, ritel on-line mengalami pasang surut dan pada suatu waktu



formula untuk ritel on-line yang sukses akan diterapkan.



Menurut (Cherroun 2014, tipe inovasi terdapat inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran, inovasi organisasi, inovasi paradikma. Inovasi dapat berupa inovasi produk, proses, organisasi, maupun jasa. Inovasi produk biasanya akan diikuti oleh inovasi proses yang kemudian dapat digambarkan sebagai siklus inovasi industri. Tabel 1.1. menunjukkan tipe-tipe inovasi. Tipe Inovasi Inovasi Produk



Contoh Perkembangan Produk baru atau perbaikan



Inovasi Proses Inovasi Organisasi



produk Pengembangan proses manufaktur baru Pembentukan divisi baru, pengembangan sistem informasi internal, pengembangan



Inovasi Manajemen



sistem akuntansi baru. Aplikasi sistem Total Quality



Inovasi Produksi



Management(TQM) Penerapan system Just in Time (JIT), penggunaan piranti lunak untuk pengembangan



Inovasi komersial atau pemasaran



produk baru, serta sistem kontrol kualitas Penyusunan pendanaan baru, pendekatan



Inovasi Jasa



pemasaran baru, saluran distribusi baru Layanan jasa berbasis internet sehingga lebih cepat



1. Inovasi Produk Inovasi produk adalah pengenalan barang atau jasa yang benar-benar baru atau peningkatan dari yang sudah ada secara signifikan berkaitan dengan karakteristik fungsional atau penggunaannya, peningkatan dalam hal spesifikasi teknik, komponen dan bahan, keramahan dalam penggunaan atau karakteristik fungsional lainnya (OECD Oslo Manual, 2005:48). Sedangkan menurut Cheroun 2014) Inovasi produk adalah pengembangan produk baru, membuat perubahan dalam desain produk saat ini atau menggunakan teknik dan cara baru dalam metode produksi saat ini, dengan kata lain berfokus pada pasar yang ada untuk produk yang ada. Cherroun Reguia, Asisten profesor Universitas Mohamed Kheider, Biskra, Aljazair Fakultas ekonomi dan manajemen Inovasi produk merupakan salah satu faktor kunci terhadap keberhasilan organisasi dan merupakan strategi yang penting bagi peningkatan market share dan kinerja bisnis (Hassan et al. (2013:245).



2. Inovasi Proses Inovasi proses adalah implementasi produksi atau metode pengiriman yang benar-benar baru atau peningkatan secara signifikan. Perubahan signifikan dalam hal teknik, peralatan dan atau perangkat lunak. Metode Pengiriman dalam hal logistik perusahaan dan mencakup peralatan, perangkat lunak dan teknik untuk sumber input, mengalokasikan pasokan dalam perusahaan, atau pengiriman produk akhir (OECD Oslo Manual, 2005:49). Inovasi proses berguna untuk



mengurangi biaya produksi dan juga untuk memuaskan para pelanggannya (Hassan et al. (2013:246).



3. Inovasi Organisasi Inovasi Organisasi merupakan implementasi metode organisasional baru dalam praktek bisnis perusahaan, organisasi tempat bekerja atau hubungan eksternal. Inovasi organisasi dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui mengurangi biaya administrasi atau biaya transaksi, meningkatkan kepuasan kerja, reduksi biaya pasokan (OECD Oslo Manual, 2005:50-51). 4. Inovasi Manajemen Manajemen inovasi (Deniz dilara dereli 2015) adalah kegiatan manajerial di mana organisasi melakukan inovasi di bawah proses yang terkendali dari struktur yang tidak teratur dan kompleks untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal. Konsep inovasi berarti “proses” bila digunakan sendiri tetapi berarti pengendalian dan pengelolaan inovasi dalam pelaksanaannya bila konsep tersebut digunakan sebagai manajemen inovasi (Drucker, 2003). Inovasi industri dan pengembangan produk baru telah berkembang pesat dari awal yang diuraikan di atas. Kita telah melihat bahwa inovasi sangat kompleks dan melibatkan manajemen yang efektif dari berbagai aktivitas yang berbeda. Justru bagaimana proses itu dikelola yang perlu diperiksa. Selama 50 tahun terakhir, ada banyak penelitian tentang inovasi yang mencoba memahami tidak hanya bahan-bahan yang diperlukan untuk itu terjadi tetapi juga tingkat bahan apa yang diperlukan dan dalam urutan apa. Selanjutnya, sebuah studi oleh Boston Consulting Group melaporkan di Minggu Bisnis (2006) dari lebih dari 1.000 manajer senior mengungkapkan penjelasan lebih lanjut tentang apa yang membuat beberapa perusahaan lebih inovatif dari pada yang lain. Temuan kunci dari survei ini disajikan dalam Tabel 1.7. Perusahaan yang Inovati Apel Google Samsung IBM BMW Starbuks Toyota



Kemampuan Inovatif Chief executive Kebebasan ilmiah untuk karyawan Kecepatan pengembangan produk Berbagi paten dengan kolaborator Desain Pemahaman mendalam tentang pelanggan dan budaya mereka Kerjasama yang erat dengan pemasok



Menurut Trott (989) inovasi sangat perlu dilihat sebagai proses manajemen. Perlunya kesadaran bahwa perubahan adalah inti dari inovasi sendiri dan perubahan disebabkan oleh keputusan yang dibuat seseorang. Kerangka gambar (1098) mencoba untuk menangkap sifat berulang dari proses jaringan dalam inovasi dan menggambarkan bentuk lingkaran inovasi tampa akhir dengan siklus yang saling berhubungan. Konsep melingkar ini membantu untuk menunjukkan bagaimana perusahaan mengumpulkan informasi dari waktu ke waktu, bagaimana menggunakan teknis dan pengetahuan masyarakat dan bagaimana ia mengembangkan proposisi yang menarik. Menurut (Berkhout 2010 dalam Trott) terdapat model inovasi Siklik (CIM) dengan pandangan lintas disiplin tentang proses perubahan saat terjadinya inovasi. Ilmu perilaku dan teknik serta ilmu alam dan pasar di satukan dalam system proses yang koheren dengan empat simpul utama yang berfungsi sebagai bundaran. Kombinasi dari perubahan yang terlibat mengarah ke banyak peluang bisnis. Pada gambar di bawah, kewiraswastaan atau kewirausahaan memainkan peran sentral dengan memanfaaatkan peluang yang ada. Dari gambar tersebut memperlihatkan bahwa tanpa adanya kewiraswastaan maka tidak aka nada inovasi, dan tanpa adanya inovasi tidak adanya bisnis baru.



Hal 32 trott



5. Inovasi Pemasaran Inovasi Pemasaran adalah implementasi suatu metoda pemasaran baru dalam hal pengepakan, disain, penempatan dan promosi produk serta penetapan harga. Dalam hal desain produk, yang berubah dalam hal bentuk dan penampilan bukan merubah fungsi dan karakteristiknya. Sasaran dari inovasi ini adalah meningkatkan penjualan, market share dan membuka pasar baru (OECD Oslo Manual, 2005:49-50) c. Model Inovasi Argumen-argumen tradisional mengenai inovasi terbagi menjadi dua pendapat. Pendapat pertama yaitu aliran deterministik mengemukakan bahwa inovasi merupakan kombinasi dari faktor sosial eksternal seperti perubahan demografis, pengaruh ekonomi, dan perubahan budaya. Pendapat yang lain, yaitu aliran individualistik menyatakan bahwa inovasi merupakan hasil kreasi unik individu sehingga lahirlah para inovator. Aliran individualistik yang nantinya akan



melahirkan model inovasi ’kebetulan’ yang akan dibahas berikutnya. Demikian pula mengenai apa yang mengarahkan terjadinya inovasi juga terpecah menjadi dua aliran. Aliran pertama yaitu pandangan berbasis pasar menyebutkan bahwa kondisi pasar adalah pendorong terjadinya aktivitas inovasi dalam perusahaan. Aliran kedua adalah pandangan berbasis sumber daya yang menyebutkan bahwa pasar tidak akan memberikan fondasi dasar yang kuat untuk memformulasikan strategi inovasi dalam kondisi pasar yang dinamis dan cepat berubah. Pendorong utama terjadinya inovasi adalah sumber daya perusahaan yang lebih stabil sehingga perusahaan mampu untuk mengembangkan aktivitas inovasinya dan membentuk pasar berdasarkan pandangan perusahaan sendiri. Pandangan ini memfokuskan pada perusahaan dan sumber daya yang dimiliki, kemampuan, serta keterampilan. Berikutnya kita akan bahas mengenai model-model inovasi. Model-model inovasi terdiri atas model kebetulan, model linear, model rangkaian simultan, dan model interaktif (Trott, 2008). 1. Model ‘Kebetulan’ Beberapa studi mengenai inovasi banyak memberikan penekanan pada penemuan yang tidak terduga. Hal inilah yang disebut sebagai suatu kebetulan, yang terjadi pula karena adanya unsur keberuntungan. Apabila dibahas lebih jauh, maka model ini memerlukan adanya pengetahuan awal dalam suatu bidang tertentu (Trot, 2008). 2. Model Linear Model ini mulai digunakan di Amerika Serikat setelah Perang Dunia ke2 yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan inovasi. Sejak saat itu, model ini banyak digunakan yang membuka pandangan orang tentang bagaimana terjadinya inovasi. Model ini selanjutnya mendominasi kebijakan–kebijakan dalam ilmu pengetahuan dan industri selama 40 tahun. Model ini menyatakan bahwa inovasi muncul melalui interaksi dasar ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan kebutuhan akan pasar dan hubungan tersebut terus bergerak maju. Kerangka berpikir adanya inovasi dapat Anda lihat pada Gambar 1.2. Model ini merupakan dasar pembentukan inovasi yang banyak digunakan saat ini. Model linear dapat digambarkan seperti Gambar 1.3.



Gambar xx Kerangka Pikir Inovasi Dorongan Teknologi



Tarikan Pasar



Gambar xxx Model Linear Pada gambar diatas terdapat model linier yang banyak di gunakan setelah Perang Dunia Kedua. Meskipun model inovasi ini dapat diterapkan pada beberapa kasus terutama industri farmasi, namun model ini tidak dapat di terapkan pada beberapa kasus khususnya dimana proses inovasi yang mengikuti rute yang berbeda. Pada tahun 1970-an studi baru tentang inovasi aktual menunjukkan bahwa peran pasar berpenegaruh dalam proses inovasi (Von Hippel 1978 dalam Trott). Hal inilah yang menyebabkan model linier kedua yaitu model inovasi tarik pasar muncul. Model yang digerakkan oleh kebutuhan pelanggan menekankan peran pemasaran sebagai pemrakarsa ide-ide baru yang di hasilkan dari interaksi yang erat dengan pelanggan. 3. Model Kopling Simultan Model-model inovasi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan model yang terjadi karena adanya stimulasi oleh teknologi, keinginan konsumen, pabrikan, maupun faktor-faktor lain, termasuk persaingan. Model-model tersebut memfokuskan pada apa saja upaya-upaya dari bawah yang mengarahkan terjadinya inovasi, bukan pada bagaimana inovasi tersebut



muncul. Model linear hanya mampu memberikan penjelasan tentang di mana stimulus awal inovasi lahir termasuk di mana pemicu ide-ide tersebut lahir. Model rangkaian simultan menyatakan bahwa inovasi merupakan rangkaian simultan pengetahuan di dalam tiga fungsi yang akan membangun dan membesarkan inovasi. Model rangkaian simultan dapat Anda lihat pada Gambar 1.4.



Gambar xx Model Rangkaian Simultan Gambar diatas menunjukkan penggabungan simultan dari pengetahuan dalam ketiga fungsi yang akan mendorong inovasi. Namun untuk titik dimulainya inovasi pada gambar di atas tidak diketahui. 4. Model Interaktif Model interaktif merupakan model yang mengembangkan model-model sebelumnya dan merangkaikan secara bersama-sama model dorongan teknologi dan tarikan pasar. Model ini menekankan bahwa inovasi muncul sebagai hasil interaksi pasar, dasar ilmu pengetahuan, dan kemampuan organisasi. Seperti pada model rangkaian simultan, model ini tidak menunjukkan dengan jelas kapan mulai adanya inovasi. Aliran informasi digunakan untuk menjelaskan bagaimana inovasi terjadi dan bagaimana inovasi dapat muncul dari berbagai macam sudut. Seperti Anda pelajari pada Gambar 1.5, bahwa model interaktif menunjukkan adanya siklus yang terus menerus dan dinamis antara adanya kebutuhan masyarakat, penemuan ide, ilmu dan teknologi, sampai pada terciptanya produk.



Gambar xx Model Interaktif Gambar model di atas menunjukkan fungsi organisasi R&D, teknik dan desain, manufaktur serta pemasaran dan penjualan. Meskipun tampak seperti model linier, akan tetapi aliran komunikasi tidak selalu linier, dengan ketentuan terdapat umpan balik. Menurut (Stefano 2012 dalam Trott) menegaskan validaitas konsep ini terbentuk dari sumber sebagai berikut: 



Pasar merupakan sumber utama inovasi.







Kompetensi



perusahaan



memungkinkan



perusahaan



untuk



menyesuaikan



teknologi dengan permintaan pasar. 



Sumber inovasi eksternal dan internal.



Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-nilai baru dan membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini,dimana model “inovasi tertutup‟ cukup berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Namun seiring dengan banyaknya penemuan teknologi informasi menjadikan banyak kritikan terhadap model inovasi tertutup dan bergerak ke arah model inovasi terbuka. Perubahan-perubahan ini memberikan dampak perubahan pada dunia akademik di dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin ilmu yang berbeda semakin terbuka dari pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan konsep/teori inovasi melahirkan perjalanan melalui regenerasi konsep dan pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting untuk melihat posisi penelitian dan pendekatan yang dipakai dalam perjalanan teori inovasi dan metodologinya. Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi yaitu diambil dari Davenport (2003) dan Marinova (2003). Generasi Pertama atau Kedua



Periode 1960 an +



Profil Kunci Model linier sederhana – tarikan kebutuhan dan dorongan



Ketiga Keempat Kelima



teknolog !970 an + Model coupling, mengenali interaksi antara unsur-unsur yang berbeda dan umpan balik di antara mereka 1990 an + Model pararel, integrasi antar perusahaan, ke huludengan pemasok kunci dan ke hilir dengan permintaan dan pelanggan aktif, menekankan pada hubungan dan aliansi 2000 an + Integrasi sistem dan jaringan yang luas, respon untuk penyesuaian dan fleksibel, pengujian dan eksperimentasi terus-menerus Sumber : Rothwell dalam Davenport (2003) Atau trot di halaman 27



Rothwell (1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi perilaku inovasi, yaitu:1. 1. Generasi pertama inovasi (1G) – technologi push. Area inovasi lebih menekankan sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk mengembangkan produk dan produksi. 2. Generasi kedua inovasi (2G) – need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi. Pemasaran menentukan peran dari pemunculan ide-ide baru. 3. Generasi ketiga inovasi. (3G) – coupling model. Area inovasi berkembang menjadi model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide baru bagi pemasaran dengan feedback dari pasar, R&D dan pemasaran menyatu dalam hubungan yang kuat. 4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model inovasi yang terintegrasi menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan supplier dan menghilangkan peran yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen. 5. Generasi kelima inovasi (5G) – system integration and networking model. Model inovasi yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat. Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada kualitas dan faktor lainnya.



Hampir sama dengan model Trott dan Rothwell yaitu 5 generasi model inovasi maka dalam model Marinova dan Phillimore mengutarakan 6 tipologi inovasi yaitu: 1. Generasi Pertama – Model Black Box. Tanpa memandang akan pentingnya pengakuan secara luas alokasi sumber daya dalam semua bidang kegiatan manusia, ilmu pengetahuan ekonomi, penelitian dan pengembangan dan inovasi, telah terbelakang selama puluhan tahun di bidang penelitian. Model Black Box dipinjam oleh cybernetics dan menyatakan bahwa proses inovasi itu sendiri tidak penting dan bahwa satu – satunya hal yang diperhitungkan adalah input dan output. Model ini menempatkan inovasi sebagai aktivitas ekonomi perusahaan yang penting. Model inovasi Black Box ini muncul bersama dengan dan berdampingan dengan teori – teori sosiologis ilmu yang menekankan pentingnya otonomi ilmiah dan pentingnya kemerdekaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Model Black Boxdan keengganan paraekonom dan peneliti lainnya untuk mengatasi hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan industri adalah karena adanya faktor utama pada kurangnya pada kebijakan publik yang mendoronginovasi. 2. Generasi Kedua - Model Linier (termasuk tarikan kebutuhan dan dorongan teknologi). Pada tahun 1960–an dan 1970–an menjadi saksi atas terbuktinya bahwa Black Box dalam inovasi membuat para peneliti menjadi tertarik pada proses tertentu yang menghasilkan teknologi baru dan pembelajaran yang terlibat dalam perubahan teknologi. Gambaran inovasi linier pertama memfokuskan pada kebaruan teknologi sebagai sebuah kekuatan pendorong untuk inovasi. Model linier “tarikan kebutuhan” (need pull ) atau model “dikendalikan pasar” dikembangkan tidak lama setelah diakuinya pentingnya pasar dan tuntutan konsumen potensial atas teknologi. Dikotomi technology - push/ need-pull digunakan untuk tidak hanya menjelaskan berhasil apa tidaknya berbagai macam teknologi baru tetapi juga memperkenalkan sejumlah kasus kegagalan. Sebuah konsep yang terkait dengan model linier adalah yang disebut ”hambatan untuk inovasi” atau faktor yang telah menghambat adopti teknologi baru.. Meskipunsangat jelas dan mudah dimengerti, tetapi model linier juga terlalu banyak memiliki penyimpangan dari realitas. Dengan adanya penyimpangan atau kelemahan ini maka model linier ini segera diganti dengan model yang lebih canggih. 3. Generasi Ketiga – Model Interaktif (termasuk model coupling dan integrasi).Model linier dianggap sebagai gambaran yang sangat sederhana dari interaksi umumnya kompleks antara



ilmu pengetahuan, teknologi dan pasar. Terdapat sebuah kebutuhan untuk memahami lebih dalam dan lebih deskripsi atas semua aspek dan para aktor dari proses sebuah inovasi. Rothwell dan Zegveld menyatakan bahwa “pola keseluruhan proses inovasi dapat dianggap sebagai sebuah jaringan yang kompleks atas jalurkomunikasi baik intra organisasi dan ekstra organisasi yang menghubungkan berbagai fungsi dan menghubungkan berbagai perusahaan dengan komunitas nasyarakat ilmiah dan teknologi lebih luas ke pasar”. Beiji menekankan pada model interaktif, inovasi tidak lagi menjadi produk akhir dari tahap akhirkegiatan tetapi dapat terjadi di berbagai tempat seluruh proses tersebut. Halini dapat berulang (circular) disbanding berurutan.Kekuatan utama dari model interaktif adalah penjelasan dari beberapainteraksi yang diperlukan untuk keberhasilandari sebuah inovasi. Modelinteraktif menarik perhatian para peneliti terhadap jarak antara ide–ideteknologi baru dan hasil ekonomi. Model interaktif adalah upaya untukmembawa bersama – sama dorongan teknologi dan tarikan pendekatan pasarmenjadi model inovasi komprehensif dan sebagai hasilnya meberikan pendekatan yang lebih lengkap dan bernuansa ke isu faktor dan pemain yangterlibat dalam inovasi. 4. Generasi Keempat – Model Sistem (termasuk jaringan kerja dan sisteminovasi nasional).Kompleksitas inovasi membutuhkan interaksi yang tidak hanya darispectrum yang luas dari dalam perusahaan tetapi juga dari kerjasama antar perusahaan tersebut. Mekanisme hierarki yang mapan tampaknya berhentidan di dalamnya banyak kasus yang digantikan oleh entitas baru yang saling bersilangan antara batas organisasi dengan entitas pasar. Fokus utama dari pendekatan model sistem ini adalah bahwa inovasi sebagai sebuah system yang mencakup penekanan pada interaksi, antar keterhubungan (interconnectedness) dan sinergi. Model sistem ini memberikan pendapat bahwa perusahaan – perusahaan yang tidak memiliki sumber daya besar untukmengembangkan inovasi dalam perusahaan bias mendapatkan keuntungandari membangun hubungan dengan jaringan perusahaan dan organisasi lain. Hobday merangkum mengenai keuntungan dari metode sistem yaitu: a. Kelompok perusahaan kecil dapat mempertahankan teknologi terdepandengan menggunakan dukungan dari organisasi lain. b. Akumulasi keterampilan dan pembelajaran kolektif terjadi di dalam jaringan dan bermanfaat bagi semua peserta. c. Jaringan mempromosikan arus individu “kunci” antara perusahaan.



d. Keterampilan dapat dikombinasikan dan dikembangkan kembali untukmengatasi kemacetan. e. Inovasi waktu dan biaya dapat dapat dikurangi. f. Jaringan menyediakan pintu masuk ke industri bagi perusahaan kecilyang inovatif. g. Perusahaan individu dalam jaringan beroperasi dengan fleksibilitastinggi dan dengan cara biaya rendah termasuk overhead yang kecil. Model system yang paling terkenal adalah system nasional inovasimisalnya Freeman, Lundvall dan Nelson. Kekuatan utama dari model iniadalah dalam menjelaskan tempat dan peran perusahaan kecil dalam inovasidan bagaimana mereka dapat bertahan dalam berkompetisi dan tekanan dari perusahaan besar. Efek sinergis dari jaringan inovasi menjelaskan kapasitasmereka untuk menghasilkan efek positif. 5. Generasi Kelima – Model Evolusi. Menurut Saviotti kebutuhan untuk pendekatan evolusi dalam ekonomidiusulkan atas dasar sejumlah kegagalan dalam neoklasik ekonomi termasukketidakmampuan untuk menangani dinamis perubahan kualitatif dan fiturinternal inovasi teknologi. Hodgson berpendapat bahwa metafora mekanikyang diadopsi dalam pemikiran ekonomi ortodoks memiliki kekuatan penjelasan yang lemah. Saviotti menjelaskan konsep – konsep kunci dalam pendekatan evolusioner untuk inovasi adalah sebagai berikut: a. Generasi keragaman inovasi dianggap sebagai yang setara denganmutasi. b. Seleksi proses seleksi dilakukan bersama – sama dengan mekanismeyang menghasilkan berbagai keragaman. c. Reproduksi dan pewarisan perusahaan yang dianggap sebagai organisasiyang memproduksi dan pewarisan dinyatakan dalam kesinambungandimana organisasi membuat keputusan, mengembangkan produk danumumnya dalam melakukan bisnis mereka. d. Daya tahan dan adaptasi. Prinsip Darwin “survival of the fittest ”dicerminkan oleh kecenderungan unit ekonomi untuk menjadi suksesdalam suatu lingkungan tertentu. e. Perspektif populasi keragaman merupakan komponen penting untuk proses evolusi. f. Interaksi dasar ini terutama mencakup terutama kompetisi (antara produkatau perusahaan) dan merupakan interaksi paling banyak dipelajaridalam ilmu ekonomi.



g. Lingkungan yang eksternal elemen kunci dalam pendekatan evolusi.Model evolusi ini tertantang oleh konsep utama dari teori ekonomi yangsecara tradisional berfokus pada keseimbangan pasar dan informasi lengkap.Pendekatan baru ini menjelaskan bahwa inovasi dengan definisi melibatkan perubahan dan keputusan yang dibuat tidak hanya pada harga.(6) Generasi Keenam – Innovation Milieux. Pentingnya lokasi geografis untukmelahirkan pengetahuan barumemunculkan model innovation milieux. Konsep ini adalah kontribusiutama bagi geografis, ekonomi regional dan perencanaan perkotaan dengan bidang yang secara tradisional telah dipelajari oleh ekonom dan sosiolog.Penjelasan dari Camagni mengenai innovation milieu terdapat komponen – komponen yaitu: a. Suatu system yang produktif, misalnya perusahaan yang inovatif. b. Hubungan teritorial yang aktif, misalnya antar perusahaan dan interaksiantar organisasi mendorong inovasi. c. Pelaku dari berbagai wilayah sosio-ekonomi, misalnya swasta lokal atauinstitusi publik mendukung inovasi. d. Kebudayaan tertentu dan proses representasi. e. Proses pembelajaran kolektif tingkat lokal yang dinamis. Camagni dan Capello menekankan bahwa interaksi menciptakanlingkungan inovasi tidak harus didasarkan pada mekanisme pasar tetapi juga mencakup gerakan dan pertukaran barang, jasa, informasi, orang danide. Selain komponen yang produktif lingkungan kerja baru – baru ini faktorlainnya yang telah mulai berdampak pada kapasitas lokasi agar perusahaanmenghasilkan inovasi baru. Konsep innovation milieux membantumenjelaskan keberhasilan usaha kecil dan menengah yang pada umumnyakekurangan sumber daya untuk mempertahankan strategi. Model ini jugamenjelaskan mengapa lokasi tertentu memberikan dan melahirkan sejumlah perusahaan kecil yang inovatif yang letaknya berdekatan dan berbagi budayadan etos bisnis serupa.



Rujukan Ashiong, M. 2015. Sumber dan Makna Inovasi dalam Pendidikan. Journal of language. Davenport, T.H.; Leibold, M.; Voepel, S. (2006). Strategic Management in The Innovationa Economy”. Wiley-VCH and Co. KGaA Drucker, Peter F. (1993). Innovation and Entrepreneurship Practice and Principles. New York: Harper & Row, Publishers. Gaynor, H.G. 2002. Inovation by Design: What It Takes to Keep Your Company on the Cutting Edge. New York: Amacom. Hassan, Masood Ul., Shaukat, Sadia., Nawaz, Muhammad Saqib., Naz, Saman., (2013), Effects of Innovation Types on Firm Performance: An Empirical Study on Pakistan’s Manufacturing Sector. Pakistan Journal of Commerce and Social Sciences, Vol. 7 (2), 243-262



OECD, (2005), Oslo Manual: Guidelines for Collecting and Interpreting Innovation Data. 3rd ed. Paris: OECD Publishing & Eurostat. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Rogers, Everett M. (1983). Diffusion of Innovations Study and Teaching History. New York: The Free Press. Rogers, Everett M. (1983). Diffusion of Innovation. Canada: The Free Press, A Division of Macmillan Publishing Co., Inc. New York. Rothwell, R. (1994). “Towards the fifth-generation innovation process”. International Marketing Review; 1994; 11, 1; ABI/INFORM Global pg. 7 Shambaugh, N. & Magliaro, S. G. 2006. Instructional Design. Boston: Pearson Education, Inc. Sudarwan Danim. (2002). Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning. 2nd edition. Boston: Allyn and Bacon. Tafsir, A. 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung. CV Pustaka Setia. Tidd, J & Bessant, J. 2013. Managing Innovation: Integrating Tecnology, Marjet and Organizaztional Change. Ed. Sabon, India: Wiley. Trott, P. 2017. Innovation Management and New Product Developmen. Ed. Harlow, UK: Person Wenning, C. J. 2006. A Framework for Teaching the Nature of Science. Journal of Phisycs Teacher Education. 3, 3-10.



Berkhout, AJ, Hartmann, D. dan Trott, P. (2010) Menghubungkan kemampuan teknologi dengan kebutuhan pasar dengan menggunakan model inovasi siklik, Manajemen Litbang , jilid. 40, tidak. 5, 474– 90. (TROT) Business Week (2006) The world’s most innovative firms, 24 April. (TROTT BOSTON)