Modifikasi Syariah Pada Kerangka Risiko Dan Return [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “Modifikasi Syariah Pada Kerangka Risiko dan Return”



DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5 Ningsi Sari



9050011807



Arnianti



90500118038



Rahmi Dewi Anugrah



90500118039



Dwi Suci Pratiwi



90500118040



Nia Wahyuni



90500118041



Rezki S.hi Rahim



90500118042



Amalia Zumarnis



90500118043



DOSEN PEMBIMBING: ISMAWATI, SE,MM MATA KULIAH: MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Assalamualamu’alaikum wr.wb Pertama tama marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Yang kedua sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammas SAW. Yang kita nanti syafaatnya di yaumul qiyamah. Kami mengucapkan terima kasi kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen keuangan syariah Ibunda Ismawati, SE. MM yang telah memberikan tugas kepada kelompok kami dengan materi “Tata Kelola Perbankan Syariah yang sehat dan dinamis” yang mana tugas ini telah membuat ilmu kita semakin bertambah. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat. Terimakasih. Bulukumba, 17 April 2020



Penyusun



DAFTAR ISI KATAPENGANTAR DAFTAR ISI…………………………………………………………...………...i BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………….………………..1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………..1 C. Tujuan……………………………………………………………………1 BAB II PEMBAHASAN A. Risiko dan Return Aktiva Tunggal………………………………………2 B. Risiko, Ketidakpastian, dan Paritas Risiko-Return………….…………...4 C. Risiko dan Return Portofolio……………..……..………………………..7 D. Teori Portofolio dan Teori Pasar Modal………..…………...……….....13 E. Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory……………. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………17 B. Saran ……………………………………………………………….17 DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kata resiko sering diucapkan atau didengar dalam pembicaraan seharihari.resiko mempunyai beberapa arti, baik yang dijelaskan dalam banyak literarut maupun arti yan dipahami masyarakat. resiko merupakan sesuatu yang diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai konsekuensi atau akibat dari suatu tindakan. Resiko adalah penyimpangan hasil actual dari hasil yang diharapakan;resiko adalah hasil yang berbeda dari yang diharapkan. Arti resiko dalam bidang keuangan dan pengukurannya merupakan salah satu topic yang diulas dalam makalah ini. Resiko tersebuthampir selalu melekat pada return, return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Arti investasi sendiri adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aktiva selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan.atau penigkatan nili investasi. Pada makalah ini dijelaskandefinisi dan dasar-dasar risiko dan return untuk aktiva tunggal yang berkaitan dengan investasi, proseduryang idgunakan manejer keuangan untuk mengukurnya, dan dibahas pula tentang hubungan resiko dan return.



BAB II PEMBUKAAN A. Resiko dan Return Aktiva Tunggal Paling tidak terdapat dua model yang digunakan untuk mengukur resiko dan return, baik pada aktiva(sekuritas) tunggal, sekalipun aktiva yang membentuk portofolio maupun [ortofolio optimal, yaitu model morkowitz dan model indeks tunggal. Untuk mengawalinya disajkan terlebih dahulu konsep dan pengukuran resiko dan return berdasarkan model Morkowitz. 1. Resiko dan Return Model Morkowitz Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi (realized return) yang sudah terjadi atau berupa return ekpektasi (expected return) yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi pada masa mendatang. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis yang berguna sebagai dasar penentuan return ekpektasi dan resiko pada masa mendatang. Rumus untuk menghitung terurn realisasi adalah sebagai berikut: Return=



Pt −Pt −1 + Yield Pt −1



Keterangan: Pt



= harga aktiva atau sekuaritas pada periode t



Pt-1



= harga aktiva atau sekuritas pada periode t-1



Yield



= presentase penerimaan kas periodic terhadap harga aktiva, untuk yield saham adalah presentasi dividen terhadap Pt-1



Return ekspektasi merupakan terurn yang diharapkan akan diperoleh investor pada masa dating. Dalam konsep Markowitz, rumus untuk menghitung return ekspektasi aktiva atau sekuritas tertentu dapat dituliskan dalam persamaan yang menggunakan probabilitas berikut ini. n



E(Ri)= ∑ (Ri−Pi) i=1



Keterangan: E(Ri)= return ekspektasi aktiva atau sekuiritas i



Ri = Return ke-I yang mungkin terjadi Pi



= probabilitas kejidian terurn ke-i



n



= banyaknya return yang mungkin terjadi selain dengan probilitas, rumus return ekspektasi dapat pula menggunakan



data historis, yaitu dengan metodetren, metode pola acak, dan metode return rata-tara. Metode yang terbaik bergantung pada distribusi data return-nya. Metode return rata-rata mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya. Untuk menghitung return rata-rata dapat digunakan dua cara, yakni perhitungan rata-rata aritmetika (arithmetic mean) dan rata-rata geometric (geometric mean). Metode rata-rata aritmetik adalah metode perhitungan statistic yang biasa untuk dipakai menghitung rata-rata yang biasannya diberi symbol X . secara sistematis, rumus rata-rata arikmetik ditulis sebanga berikut: ΣX Σ Ri atau E(Ri) = X´ = n n



Keterangan: X´ = return rata-rata aritmrtik ΣX= jumlan nilai return selama satu periode. Metode rata-rata geometric digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Rumus untuk menghitung rata-rata geometric adalah: RG=[(1+R1) (1+Rn)]1/n- 1 Keterangan: RG= Return rata-rata geometric Rn= return untuk period eke-n N= Jumlah return Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual yang diterima dengan return ekspektasi. Semakin besar kemungkinan perbedaannya,



semakin besar resiko investasi. Untuk menghitung resiko, metode yang sering digunakan adalah deviasi standar atau varians. Keduanya merupakan ukuran besarnya penyebaran variable random/acak dari rata-ratanya. Semakin besaer penyebarannya, semakin besar deviasi standar atau varians investasi tersebut. Rumus untuk menghitung resiko yang diukur dengan varians dan deviasi standar dari return ekspektasi dari return ekspektasi dengan pribalitas tertentu adalah sebagai berikut n



σ2 =∑ ¿¿ 2. Pi) dan σ = (σ2 )1/2 i=1



Keterangan: σ2



= Varians return ekpektasi



σ



= deviasi standar rerunr ekspektasi



Ri



=



E(Ri)



= Return ekpektasi aktiva i



Pi



=Probabilitas kejadian return ke-i



Return ke-I yang terjadi



Resiko pada return realisasi merupakan penyimpangan nilai-nlai yang sudah terjadi dengan nilai-nilai rata-ratanya. Rumus arians dan deviasi standar untuk resiko ini dapat ditulis sebagai berikut: n



σ2 = ∑ i=1



( Xi−X ) dan σ= n−1







n



∑ i=1



X 1−X n−1



σ 2 = varians Return realisasi σ



= deviasi stadar return realisasi



Xi = Nilai ke-I return realisasi ´x



= Nilai rata-rata return realisasi



n



= Jumlah Observasi adapun nilai koefisien variasi (CV) dirumuskan sebagai berikut CV= σ1 / E(Ri)



2. Risiko dan Return Model Indeks Tunggal



Model ideks tunggal atau single index model dikembangkan oleh wiliam Sharpe (1963) menyatakan bahwa tingkat Return suatu sekuiritas dipengaruhi oleh perubahan padar. Jika indeks pesar menguat, maka harga sekuiritas cenderung mengalami kenaikan. Demikian pula jika indeks pasar mengalami penurunan, maka harga sekuiritas juga cenderung turun. Jika perubahan pasar dinyatakan sebagai tingkat return indeks asar, maka return suatu saham dapat dinyatakan sebagai berikut: Ri= ai+ ßi.Rm Keterangan: Ri = Return Sekuiritas i ai



= Bagian dari tingkat return sekuiritas i yang tidak dipengaruhi



oleh



perubahan pasar. ßi



= Beta sekuiritas I, yaitu parameter yang mengukur perubahanpada Ri bila



terjadi perubahan pada Rm Rm = tingkat Return indeks Pasar Variable ai menunjukkan kompenen tingkat return yang itdak bergntung pada perubahan indeks pasar (return pasar). Variable ini dapat dibagi menjadi dua unsure, ai (alpha) yang menunjukkan nilai ekspektasi dan £1 yang menggambarkan kesalahan residu (residual error) sehingga ai= a1+ £i persamaan tingkat return saham dapat ditulis kembali menjadi Ri= a1+ ßi Rm + £i Keterangan: ai



=Nilai ekpektasi dari return sekuiritas yang independen terhadap return pasar



£I



= Resudal, denngan nilai ekspektasinya sama dengan nol



Rm dan £I adalah variable Random sehingga COV(£I Rm) = 0. Kemudian diasumsikan £I independen terhadap £I untuk setiap nilai I dan j, atau secara formal dapat dinyatakan bahwa E(£I £j) = 0. Kemudian itu, tingkat return ekspektasi, varians, dan kovarians saham I dan j, masing-masing dirumuskan sebagai berikut:



E(Ri) = ai + ßi E(Rm) σi



= ßi2 σm2 + σei2



σij



= ßi ßj σm2



B. Risiko, Ketidakpastian, dan Paritas Risiko-Return Kondisi pada masa depan yanh dihadapi nanti akan terjadi secara tidak pasti. Hal tersebut seperti dinyatakan dalam dua ayat al-qur’an berikut: Yang artinya: “Sekiranya aku mengetahui ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudlataram,,,” (QS. 7:188) “… tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa ang diusahakannya besok…”(QS. 31:34). Kedua ayat al-quran tersebut antara lain menegaskan tentang adanya ketidakpastian menyangkut sesuatu pada masa depan dan manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang diperlehnya. Namun demikian, manusia diwajibkan untuk tetap berusaha. Mainstream keuangan mengakui pula kenyataan ini. Unit ekonomi ketika dihadapkan



dengan



ketidakpastian



berusaha



melakukan



spekulasi,



memprediksim, atau memahami masa depan dengan informasi yang tersedia dan alat pemroses informasi tersebut. Dalam bahasa keuangan modern, keberadaaan informasi sangat relavan meskipun tidak lengkap untuk memahami dan menilai masa depan agar dapat menerjemahkan suatu ketidakpastian menjadi sebuah resiko. Keputusan yang rasional hanya dapat dibuat pada saat informasinya jelas dan lengkap (dalam kondisi yang pasti) atau tidak dalam kondisi beresiko. Dalam teori pengambilan keputusan, suatu kondisi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kondisi yang tidak pasti, beresiko, pasti dan kondisi konflik. Pertama adalah kondisi yang tidak pasti yang paling tidak memenuhi dua syarat, yaitu terdapat alternatif tindakan yang fisibel (dapat dilakukan) dan nilai probilitas masing-masing kejadian tidak diketahui.



Kedua adalah kondisi beresiko yang berlangsung dalam hal-hal berikut: alternatif tindakan yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternative tindakan; diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan terhadap berbagai tindakan dan hasil; resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti walaupun diketahui nilai probilitasnya. Ketiga adalah kondisi yang pasti berlangsung dengan indicator berikut: alternative yang dipilih hanya memiiki satu konsekuensi (hasil); keputusan yang diambil didukung oleh informasi yang lengkap sehingga hasil dari setiap tindakan yang dilakukan dapat diestimasi secara akurat. Terakhir adalah kondisi konflik (persaingan) yang tergambarkan ketika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dan mereka saling bersaing secara resional, cermat, dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut. Karim dalam bukunya menguraikan secara jelas tentang taghrir atau gharar yang berasal dari bahasa Arab, yang berarti akibat, bencana, bahaya, risiko, ketiakpastian, dan sebagainya. Secara istilah dalam fikih muamalah, taghrir berarti melakukan sesuatu secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi; mengambil risiko tanpa mengetahui dengan persis apa akibatnya; memasuki risiko tanpa memikirkan konsekuensinya. Thagrir terjadi karena adanya informasi yang tidak lengkap yang dialami oleh kedua belah pihak dalam kontrak (uncertain to both parties). Sedangkan resiko merupakan situasi yang semua hasilnya akan muncul dapat dirinci beserta masing-masing probilitasnya. Ketika seorang manajer keuangan mengambil keputusan melakukan investasi pada suatu aktiva fisik atau aktiva keuangan, maka dia harus adanya risiko dari keuntungan (outcome) yang diharapaknnya. Arus kas masuk, atau return investasinya. Kerangka pemikiran islam selalu mengakui keberadaan risiko dalam masalah- masalah keuangan dengan menegaskan bahwa pihak



dalam suatu kontrak keuangan berhak memperoleh return, hanya jika dia mau mengganggu risikonya. Para investor biasanya menginginkan return yang tidak meninginkan resiko. Artinya, orang hanya akan berinvestasi dalam aktiva yang kerang berisiko sekaligus akan mengharapkan menerima return yang tinggi. Kalimat ini memiliki implikasi yang dalam, yaitu hal tersebut mengakui adanya penghidar risiko dan mempertimbangkanparitas risiko-return pada kedua pengertian normative dan positif. Implikasi yang dapat ditafsirkan bagi manejer keuangan adalah sebagai berikut: Pertama, pada keputusan inestasi. Sebuah proyek investasi harus mencapai return yang tinggi bila mengandung risiko yang tinggi, demikian pula sebaliknya. Kedua pada keputusan pendanaan. Biaya penggunaan modal akan lebih besar bila menganung risiko besar. Biaya penggunaan modal akan lebih besar bila mengandung risiko yang besar. Demikian pula sebaliknya.biaya modal ( cost of capital) bagi pengguna modal atau manajemen merupakan tingkat return yang disyaratkan (required rate of return) oleh penyedian modal. C. Risiko dan Return Portofolio 1. Portifolio Model Markowitz Return portofolio realisasi merupakan rata-rata tertimbang dari return realisasi masing masing aktiva atau sekuiritas tunggal yang ada dalam portofolio tersebut. Secara sistematis, return portofolio reasisasi dapat ditulis sebagai berikut: n



Rp= ∑ ¿¿) i=l



Keterangan: Rp = Return portofolio realisasi Wi = Porsi sekuiritas I terhadap seluruh sekuritas portofolio Ri = Return realisasi sekuritas ke-i n = Jumlah sekuritas yang ada dalam portofolio



return portofolio ekspektasi merupakan rata-rata tertimbang dari return ekspektasi sekuritas-sekuritas tunggal yang membentuk portofolio tersebut. Rumus return portofolio ekspektasi adalah: n



E(Rp) = ∑ ❑( W 1 . E(Ri)) i−1



Keterangan: E(Rp) = Return ekspektasi dari portofolio E(Ri) = Return ekspektasi sekuritas ke-i Resiko portofolio bukan merupakan rata-rata tertimban risiko masingmasing sekuritas individual yang terdapat dalam portofolio tersebut. Dalam mengukur risiko portofolio yang terdiri atas dua sekuritas dapat digunakan varians dan deviasi standar dengan rumus berikut: σp= Wr2 σl2 + W22 σ22 + 2 Wl2 w22 σ12 dan, σp2=( Wl2 σl2 + W22 σ22 + 2 Wl2 W22 σ12)1/2 keterangan: σp2 =Varians portofolio σp = Deviasi standar portofolio Wl = Porsi sekuritas ke-1 terhadap seluruh sekuritas portofolio σl2 = Varians portofolio ke-1 σ12 = Kovariasi sekuritas 1 dengan sekuritas 2 Adapun rumus yang mengukur varians portofolio yang terdiri atas sekuritas adalah sebagai berikut: n



n



n



σp = ∑ ❑w .σ + ∑ ∑ ❑wl.wj σij 2



2 i



i=l



2 i



i=l j=l l= j



bagian pertama dari rumus tersebut merupakan jumlah proporsi varians dan bagian kedua merupakan jumlah proporsi kovarians. Selain itu, varians portofolio dapat juga dirumuskan dengan memasukkan koefisien sebagai pengganti kovarians. Kovarians merupakan ukuran yang menunjukkan sejauh mana dua variable mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama.



Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauh mana return dari dua seuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. 2. Portofolio Model Indeks Tunggal Dalam perhitungannya, model indeks tungga mampu mengurangi jumlah variable yang harus ditaksir disbanding model Markowowitz. Untuk perhitungan portovolio, model indeks tunggal mempunyai karasteristik sebagai berikut: 1. Beta portofolio (ßp) merupakan rata-rata yang tertimbang dari beta masingmasing sekuritas yang membentuk portofolio. n



ßp



=



∑❑



.ßi



Wi



i=l



2. Alpha portofolio (ɑp) merupakan rata-rata tertimbang dari alpha masingmasing sekuritas yang membentuk portofolio. n



ɑp = ∑ ❑Wi . ɑi i=l



dengan demikian persamaan return portofolio ekspektasi menjadi: E(Rp) = ɑp+ßp E(Rm) Untuk risiko portofolio dapat dirumuskan sebagai berikut: n



σp2



= ßp2 .σm2 +



∑ ❑w



i



2



.σei2



i=l



Apabila portofolio yang terdiri atas n dan sekuritas dengsn proporsi dana yang sama untuk masing-masing sekuritas sehingga wi= 1/n untuk setiap sekuritas ke-I, 3. Pemilihan portofolio optimal Dengan melakukan diverifikasi investasi, investor berharap risiko yang ditanggung akan berkurang tanpa menguragi nilai kespektasi atas tingkat return yang diinginkan. Kesempatan untuk melakukan investasi dengan berbagai alternative kombinasi memiliki kemungkinan yang tidak terbatas. Alternative kombinasi investasi yang tidak terbatas akan menjadi masalah bagi investor untuk memilih kombinasi inestasi yang menghasilkan return dengan tetap memperlihatkan ririko yang dihadapi.



Kesempatan bagi investor untuk membentuk portofolio yang terdiri atas berbagai kombinasi sekuritas yang tersedia disebut opportunity set attainable set.



atau



Pada opportunity set, investor dapat membuat portofolio



sesuai keinginannya, baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Sekumpulan kesempatan dari portofolio efisien tersebut dinamakan efficient set atau efficient frontier. 4. Portofolio Optimal Model Markowitz Penemuan portofolio yang optimal dapat dianalisis dengan model markovitz. Model Markowitz ini menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut: waktu yang digunakan hanya satu periode, tidak ada biaya transaksi; preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio; tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko. Asumsi yang ketiga diatas secara implicit menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utilitas yang sama. Pada kenyataannya setiap investor dapat berbeda. Jika preferensi investor terdahap portofolio berbeda karena mereka mempunyai fungsi utilitas yang berbeda, maka portofolio optimal untuk setiap investor dapat berbeda. Dengan demikian juga tidak tersedia pinjaman dan simpanan bebas risiko, maka portofolio optimal akan dapar berbeda seandainya pinjaman dan simpanan bebas risiko ini tidak tersedia. Titik portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan metode penyelesaian optimasi. Besarnya bobot (wighted) atau proposi masing-masing aktiva dapt dihitung dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Excel dengan teknik solver pada menu Tools, atau sejumlah teknik optimasi lain dengan software aplikasi riset operasi. Fungsi objektif yang digunakan adalah fungsi risiko portofolio berdasarkan metode Markowitz. Fungsi objektif ini kemudian diminimalkan yang disertai dengan beberapa kendala . masalah minimalisasi ini merupakan masalah pemograman kuadratik karena fungsi objektifnya adalah fungsi kuadrat. Fungsi objektif dan kendala tersebut adalah: 5. Portofolio Optimal Model Indeks Tunggal



Pada bagian sebelumnya telah diulas portofolio optimal model Markowitz. Pada bagian ini akan dijelaskan portofolio optimal model indeks tunggal. Pada model indeks tunggal, untuk menentukan apakah aktiva tertentu dapat dimasukkan dalam portofolio yang optimal, secara langsung hanya berhubungan dengan rasio kelebihan return terhadap beta (excess return to beta, ERB). ERB mengukur tambahan terurn dari sebuah aktiva diatas return yang ditawarkan oleh akktiva bebas risiko terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan. Dengan demikian, rumus ERB dapat ditulis sebagai berikut: ERBi



=



E ( R ) i−Rf ßi



Keterangan: ERBi= Excess return to beta aktiva ke i E(Ri) = Return ekspektasi aktiva i Rr ßi



= return aktiva bebas risiko = Beta aktiva ke-I, yaitu ßi = σm/σm2 pemeringkatan aktiva diususn berdasar ERB dari yang tertinggi ke yang



terendah.portofolio optimal berisi aktiva atau saham- saham yang mempunyai nilai risiko ERB yang tinggi. Untuk itu diperlukan sebuah titik pembatas (cutoff) yang menentukan batas ERB dikatakan tinggi. Langkah- langkah menentukan titik pembatas ini adalah sebagai berikut: 1) Urutkan aktiva atau saham- saham berdasarkan nilai ERB, terbesar sampai dengan nilai ERBi terkecil. Saham- saham dengan nilai ERB i yang besar merupakan kandidat untuk dimasukkan de ke dalam portofolio optimal. 2) Hitung nilai Ai Bi untuk masing- masing saham ke-I dengan rumus: 1. Ai



=



[ E ( R ) i−Rf } ßi σe i2 ¿ ¿



3) Hitung nilai C: Ci adalah C untuk saham ke-I yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai A1 sampai AI dan nilai- nilai ß1 sampai dengan ßi



4) Setelah nilai C1 dihitung dengan rumus di atas, kemudian ditetapkan suatu batas pemisah C*. besarnya titik pembatas C* adalah nilai Ci yang terbesr 5) Saham-saham yang mempunyai nilai ERBi lebih kecil daripada ERBi pada titik C* tidak diikutsertakan dalam pembentukan portofolio optimal. 6) Setelah saham-saham yang membentuk portofolio optimal sudah ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan proporsi dana yang dialokasikan pada setiap saham yang terpilih tersebut. 6. Portofolio optimal dengan simpanan dan pinjaman bebas risiko Investasi aktiva bebas risiko akan memnerikan return ekspektasi tertentu dengan deviasi standar sama dengan nol. Jika investor menghadapi dua kesempatan investasi, yakni pada aktiva berisiko (A) den aktiva bebas risiko (Rr), maka return portofolio ekspektasi hasil kombinasi dua aktiva tersebut adalah: E(Rp)= w Rr + (1-w) E (RA) D. Teori Portofolio dan Teori Pasar Modal Berikut ini beberapa cacatan penting yang terkandung dalam pembahasan return dan risiko portofolio. 1. Semua individu yang rasional tidak menyukai ririko dan berusaha untuk meminimalkan risiko tersebut. Sebagaimana dinyatakan di atas, risk aversions merupakan kecenderungan manusia yang alami yang sepatutnya diakui dalam kerangka syarah, dan pengangguran risiko ini sejalan dengan rasionalitas syariah. 2. Diversifikasi memberikan cara yang alami untuk mengurangi risiko. 3. Berapa banyak aktiva yang membentuk portofolio yang terdiversi fikasi secara baik? Menurut buku empiris yang tersedia, aktiva di pasar keuangan yang hanya berjumlah tiga puluh sudah dapat menckup semua manfaat diversifikasi pengurangan risiko. 4. Investor menyukai return sehingga mereka berusaha untuk memaksimalkan return, namun di sisi lain mereka menghindari risiko. 5. Untuk keselutuhan pasar atau ekonomi, semua portofolio yang efisien (dari aktiva yang berisiko) terletak pada afficiency frontier (EF).



6. Pengenalan aktiva bebas risiko (risk –free) membawa efesiensi tambahan dan menungkinkan para investor untuk memperimbangkan portofolio yang unggul dan menggabungkan aktiva bebas risiko dan single market potrofolio dar aktiva berisiko. 7. Pengenalan kurva utilitas investor memungkinkan adanya pilihan sebuah portofolio yang optimal bagi investor tertentu. E. CAPITAAL ASSET PRICING MODEL DAN ARBITRAGE PRICING THEORY Penjelasan EF dan CML yang dikemukakan di atas menunjukkan semua portofolio ang efisien dalam pasar, sedangkan hubungan antara risiko dan return pada tingkat sekuritas dan aktiva individu termasuk portofolionya tercakup dalam model- model yang disebut capital asset picing model (CAPM) Capm yang diperkenalkan oleh Share (1964) dan lintner (1965) merupakan model untuk menentukan harga suatu aktiva pada keadaan ekuilibrium. Dalam keadaan ini, tingkat return yang diisyaratkan oleh pemodal untk suatu saham dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Dalam dua hal ini risiko yang diperhitungkan adalah risiko sistematis yang diwakili oleh beta. Model ini dapat dipaparkan secara singkat dalam pernyataan berikut: 1. Diversifikasi merupakan cara yang alami untuk mengurangi risiko 2. Risiko yang dapat terdiversifikasikan disebut risiko tidak sistematis 3. Risiko yang dapat diversifikasikan disebut risiko sistematis 4. Investor dalam suatu portofolio terkena risiko sistematis sehingga mensyaratkan kompensasi untuk risiko ini. 5. Model pasar (market model) memberikan cara untuk mengukur risiko sistematis. Ukuran ini disebut beta dan mencerminkan tingkat return sebuah aktiva (Ri) berkoleksi dengan return portofolio pasar (Rm). 6. Beta sama dengan nol (zero beta) yang menunjukkan bahwa return suatu aktiva tidak mempunyai kolerasi dengan return pasar. Dengan aktiva bebas risiko (beta nol) diharapkan menghasilkan return yang sama dengan Rf dan portofolio pasar diharapkan menghasilkan return sama dengan Rm sehingga CAMP menghubungkan antara expected (requed)



return (E(Ri) pada suatu aktiva berisiko dan beta-nya dengan cara sebgai berikut: Excess return pada aktiva tertentu (selisih return dengan aktiva bebas risiko) harus proposional terhadap excess return pada portofolio pasar. E(Ri) – (Rf)



= ßi [E(Rm) – Rr] atau



E(Ri)



= Ri + ßi [E(Rm) – Rf]



CAMP memberikan cara untuk mengukur biaya aktiva berisiko, misalnya ekuitas yang sebenarnya membentuk hubungan linier antara risiko yang diukur dengan beta dengan biaya ekuitas E(Ri) seperti pada persamaan diatas. Hubungan ekuilibrium yang terbangun antara return dan risikonya dalam suatu garis tersebut dinyatakan dengan persamaan security market line (SLM) Untuk mengestimasi bearnya koefisien beta dapat digunakan market model. Persamaan market model adalah sebagai berikut: Ri= ɑi + ßi RM+£i CAMP bukanlah salah satunya teori yang mencoba menjelaskan bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar. Setelah CAPM terdapat banyak variasi terhadap model ini yang telah ditulis dalam literature keuangan. Kelemaham- kelemahan pada empiris yang terdapat pada model CAPM mendorong para ahli manajemen keuangan untuk mencari model alternative yang menerangkan hubungan return dengan risiko saham. Persamaan CAPM terdiri atas ua unsure, yaitu tingkat bebas risiko den portofolio pasar yang terdivirensi dengan baik. Dalam keuangan syariah, tampakya hana satu unsur saja yang memungkinkan dipenuhi. Secara teoritis , tidak ada yang ekuivalen dalam pasar syariah karena tidak dibolehkannya pemerintah meminjam dengan basis bungan. Memang dimungkinakan suatu pemerintah mengeluarkan sekuritas dengan tidak menggunakan presetermined fixed rate ( nilai tetap yang ditentukan dimuka), tetapi dengan ukuran pertumbuhan GDP, misalnya sebagai bentuk bagi untung. Namun demikian hal tersebut tetap tidak dianggap sebagai proksi untuk tingkat bebas risiko (R f). apalagi sekuritas pemerintah yang demikian belum banyak tersedia di berbagai negara.



Untuk unsure yang kedua (portofolio pasar yang terdiersifikasi dengan baik). Perkembangan yang menggembirakan dalam pasar modal syariah memungkinkan untk terpenuhi. Alasan yang melatarbelakangi penggunaan aktiva keuangan tersebut adalah kebutuhan yang menyederhanakan contoh dan realitas dan investasi (proyek) pada aktiva rill ang kurang lengkap dengan kurang trasparan dibandingkan aktiva keuangan. Hal tersebut jua dapat digambarkan denga pemahaman melalui bagaimana keputusan investasidan pendanaan dinuat oleh manajemen. Dalam penjelasan ini, keputusan pendanaan oleh manajemen dalam konteks objeknya diasumsikan sama dengan keputusan investasi dari prespektif investor sekuritas atau pemodal. Pertama, keputusan pendanaan lebih konplek investasi karena terdapat berbgai jenis sekuritas yang dijual cukup banyak dan terus berkembang, jumleh lembaga keuangan yang menjadikan pendanaan sangat luas, dan pasarnya sangat kompetifit. Kedua dalam beberapa hal keputusan pendanaan lebih mudah daripada keputusan investasi. Tingkat persaingan di pasar keuangan sangat luas sehingga sulit untuk membuat keputusan pendanaan yang tidak benar sebua harga rate, dan kondisinya menjadi wajar, atau meruakan nilainilai yang sebenarnya. Hal ini seoerti keputusan investasi biasanya memberikan NPV positif. Keputusan pendanaan biasanya dihargai secara wajar, yaitu NPV sama dengan nol. Sejumlah dana dapat diperoleh (dengan menerbitkan sekuritas) di pasar modal yang efisien atau pasar yang harga sekuritasnya dengan cepat mencerminan semua informasi relavan yang tersedia saat ini tentang nilai asset. Dipasar yang efisien, semua sekuritas dihargai secara wajar sehingga pendanaan selalu merupakan transaksi dengan NPV nol.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Risiko merupakan sesuatu yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang sebagai akibat dari suatu tindakan. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Imvestasi sendiri adalah suatu kegiatan usaha yang mengandung risiko karena berhadapan denan unsure ketidakpastian sehingga perolehan kembaliannya (return) tidak pasti dan tidak tetap.



DAFTAR PUSTAKA Achisien, iggi H.2002. Investasi Syariah di Pasar Modal: Menggagas Konsep dan Prektek Manajemen Portofolio Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustska Utama. Ahmed, Abu Umar Faruq and M Kabir Hassab. 2003. The Time Value of Money Concept in Islamic Finance. The American Journal of Islamic Social Sciences, Vol. 23, No. 1 Najunudin.2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Jogjakarta:Andi