11 0 97 KB
PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK PAUD 4404 MODUL 1 Tutor : Dr. Nur Fuadi.M.PD.I
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ UT PURWOKERTO PGPAUD – S1
Nama Mahasiswa : Noni Kurnia Aji NIM
: 857541953
Semester
: 6 (Enam)
Pokjar
: Rawalo
2020.2
MODUL 1 (HAKIKAT KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELIGENCES) Kegiatan Belajar 1 Pengertian dan Latar Belakang Kecerdasan Majemuk A. PENGERTIAN KECERDASAN Kecerdasan dapat dilihat dari berbagai pendekatan, yakni pendekatan teori belajar,pendekatan teori, pendekatan teori neurobiologis, pendekatan teori psikometri, dan pendekatan teori perkembangan. Tokoh pengukuran inteligensi Alfred Binet mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan yang terdiri dari tiga komponen, yakni : 1) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, 2) kemampuan untuk mengubah arah pikiran atau tindakan, dan 3) kemampuan untuk mengkritisi pikiran dan tindakan diri sendiri atau autocritism. Edward Lee Thorndike, seorang ahli psikologi pendidikan, mengklasifikasi inteligensi ke dalam tiga bentuk kemampuan, yakni: 1) kemampuan abstraksi yakni kemampuan untuk “beraktivitas” dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol secara efektif 2) kemampuan mekanik, yakni kemampuan untuk “beraktivitas” dengan menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untuk kegiatan yang memerlukan aktivitas indra-gerak 3) kemampuan sosial, yakni kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru dengan cara-cara yang cepat dan efektif. B. PENGERTIAN KECERDASAN MAJEMUK Gardner juga menentang anggapan “cerdas” dari sisi IQ (intelectual quotion), yang menurutnya hanya mengacu pada tiga jenis kecerdasan, yakni logikomatematik, linguistik, dan spasial. selanjutnya, Howard Gardner memunculkan istilah multiple intelligences. Kemampuan kecerdasan menurut Paradigma multiple intelligences ada 3 komponen utama yaitu : (1) kemampuan untuk menyelesaikan masalah (2) kemampuan untuk menghasilkan masalah baru (3) kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa.
C. LATAR BELAKANG KECERDASAN MAJEMUK Bukti- bukti Gardner yang harus dipenuhi kriteria kecerdasan : Ditemukannya potensi yang terisolasi akibat kerusakan otak, orang-orang genius dan idiot savant, riwayat
perkembangan khusus dan kinerja kondisi puncak bersaraf ahli
khas, bukti-bukti sejarah dan kenyataan logis evuolusioner, dukungan dari temuan psikometri / tes pengujian. Dukungan riset psikologi eksperimental, cara kerja dasar yang teridentifikasi, penyandan kecerdasan dalam system simbol.
Kegiatan Belajar 2 Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) Pada Anak Usia Dini A. PENGANTAR Kecerdasan majemuk anak diidentifikasi melalui observasi terhadap perilaku,
tindakan,
kecenderungan
bertindak,
kepekaan
anak
terhadap
sesuatu, kemampuan yang menonjol, reaksi spontan, sikap, dan kesenangan. a. Kecerdasan Verbal-Linguistik Anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung
menyukai
dan
efektif
dalam hal berkomunikasi lisan dan tulisan. Cara belajar terbaik bagi anakanak yang cerdas dalam verbal-linguistik adalah
dengan
mengucapkan,
mendengarkan, dan melihat tulisan. b. Kecerdasan Logis-Matematis Seseorang yang memiliki
kecerdasan
ini
cenderung
menyukai
dan
efektif menghitung dan menganalisis hitungan, kepekaan pada pola-pola yang logis. Cara
belajar
adalah melalui
terbaik
angka,
anak-anak
yang
cerdas
logis-matematis
berpikir,bertanya, mencoba, menduga, menghitung,
menimbang, mengurutkan, mengklasifikasi, dan mengonstruksi. c. Kecerdasan Visual-Spasial Seseorang
yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai arsitektur,
bangunan, dekorasi, apresiasi
seni,
desain,
atau
denah.
Cara belajar
terbaik untuk anak yang cerdas visual-spasial adalah melalui warna, coretan, arah, bentuk, dan ruang.
d. Kecerdasan Musikal Seseorang menyukai
yang
dan
optimal dalam
efektif
dalam
kecerdasan
ini
hal menyusun/mengarang
cenderung melodi
dan
lirik dan juga kemampuan mengoperasikan bentuk-bentuk ekspresi musikal. cara belajar yang terbaik untuk mereka adalah dengan nada, irama, dan melodi. e. Kecerdasan Kinestetik Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan
efektif
dalam
hal
mengekspresikan
dalam
mimik atau
gaya.
Kemampuan mengontrol tubuh dan kemahiran mengelola objek. Mereka mudah belajar dengan melakukan, memanipulasikan benda-benda gerak-gerik anggun dan pandai menggunakan bahasa tubuh. f. Kecerdasan Interpersonal Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif
dalam
hal
mengasuh
dan
mendidik
orang
lain,
berkomunikasi, dll, yang berhubungan dengan orang lain. Cara belajar terbaik bagi anak yang cerdas interpersonal adalah melalui interaksi dengan orang lain. g. Kecerdasan Naturalis Seseorang yang optimal kecerdasan naturalisnya cenderung menyukai dan efektif dalam menganalisis persamaan dan perbedaan, menyukai spesies menjaga lingkungan. Menyukai alam dll. kecerdasan diwujudkan
naturalis
dapat
dalam kegiatan investigasi, eksperimen, menemukan elemen,
fenomena alam, pola cuaca, kondisi yang mengubah karakteristik sebuah benda h. Kecerdasan Intrapersonal Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif
dalam
hal
berfantasi,
“bermimpi”,
menjelaskan
kepercayaan, dan menyukai waktu menyendiri. Kecerdasan dirangsang melalui tugas, kepercayaan, dan pengakuan.
tata nilai dan intrapersonal
i. Kecerdasan Eksistensial cenderung mempertanyakan hakikat kehidupan, mencari inti masalah dari
memikirkan hikmah dari suatu permasalahan, merenungkan peristiwa
yang dialmi, mengkaji ualng setiap pendapat dan pemikiran.
Kegiatan Belajar 3 Pentingnya Multiple Intelligences dalam Kegiatan Pengembangan pada Anak Usia Dini A. PERAN MI BAGI PERKEMBANGAN ANAK Keberhasilan belajar anak diukur dari kepatuhan, dan
sosial
dijelmakan cerdas
pun
anak. Hampir semua aktivitas yang menjadi indikator tertebas, dan
kemampuan dahulu
kecerdasan. Akibatnya,
kognitif
dinilai “nakal”
definisi
cerdas-tidak
muncullah pengertian setiap anak cerdas, dan
memiliki berbagai cara untuk menjadi cerdas. Howard Gardner mengatakan perkembangan kecerdasan ditentukan oleh crystallizing experience (pengalaman yang terkristal) dan pengalaman melumpuhkan (paralyzing experience). B. PERAN MI TERHADAP KEGIATAN PENGEMBANGAN ANAK Berikut ini akan diuraikan mengenai kaitan MI dengan aspek-aspek perkembangan anak usia dini : a. MI dan Pengembangan Fisik Motorik Perkembangan fisik adalah aspek perkembangan yang penting di awal kehidupan masa anak-anak. Salah
satu
jenis
kecerdasan
yang
paling erat kaitannya dengan perkembangan fisik adalah kecerdasan kinestetik. Selain
untuk
kecerdasan kinestetik
pengembangan
motorik
kasar,
stimulasi
juga dapat menunjang pengembangan motorik
halus. Stimulasi pengembangan musikal yang menunjang pertumbuhan otak dan
perkembangan
indra
pendengaran
juga
berperan
dalam usaha
pengembangan fisik. Dan juga stimulasi logika matematis untuk pertumbuhan syaraf otak / stimulasi pasial untuk perkembangan indra penglihatan. b. MI dan Pengembangan Kemampuan Bahasa Kecerdasan berkaitan dengan
linguistik
merupakan
perkembangan
bahasa
kecerdasan (dan
yang
paling
komunikasi). Memacu
perkembangan bahasa adalah tujuan utama kegiatan pengembangan dan
tujuan stimulasi kecerdasan verbal-linguistik untuk pendidikan anak-anak IPA, KB dan TK. c. MI dan Pengembangan Kognitif Pengembangan
kognitif
bergayut
logis-matematis
dan
dikembangkan
melalui stimulasi
erat
naturalis. Kemampuan untuk
dengan
kecerdasan
klasifikasi
kecerdasan
mungkin
logis-matematis,
visual-spasial, atau naturalis. d. MI dan Pengembangan Sosial-Emosional Kecerdasan intrapersonal dan interpersonal bergayut kuat dengan kegiatan
pengembangan
sosial-emosi
anak. Salah satu tugas kunci para
pendidik anak usia dini di TPA, KB, dan TK adalah membantu mereka dalam mengembangkan konsep diri. Menurut Hurlock, ada 5 cara belajar yang paling penting : oba-ralat mempersamakan
(trial
and
error), menirukan (imitation),
(identification), pengondisian (conditioning), dan elatihan
(training). e. MI dan Pengembangan Moral Kecerdasan
eksistensial,
merupakan kecerdasan
yang
intrapersonal, paling
berkaitan
dan
interpersonal
dengan
perkembangan
moral. Perkembangan moral terjadi dalam 2 fase yang berbeda namun saling berhubungan yaitu perkembangan perilaku moral dan konsep moral (Hurlock, 1978). f.
MI dan Pengembangan Seni Pengembangan seni pada anak meliputi musik, tari, seni rupa dan seni kriya terkait erat dengan stimulasi visual-spasial, musikal, kinestetik, dan naturalistik. Seni pada hakikatnya adalah keindahan ekspresi, melalui stimulasi berbagai kecerdasan.
g. MI dan Pengembangan Pengertian dan Kreativitas “Mengerti”
adalah kemampuan untuk
menangkap sifat,
arti,
atau
keterangan mengenai sesuatu dan mempunyai gambaran yang jelas atau lengkap tentang hal tersebut. Menurut kemampuan
seseorang
Drevdah kreativitas
untuk menghasilkan komposisi,
adalah
produk,
atau
gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.
C. PERAN MI TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR ANAK Dapat disimpulkan bahwa anak belajar dengan berbagai cara. Pengetahuan mengenai rasa membutuhkan ketajaman pengecapan,. Tekstur dan perabaan. multiple intelligences menghindarkan anak dari kegagalan tugas. Perkembangan seperti rasa rendah diri dan tidak bahagia, rasa ketidaksetujuan dan penolakan social yang akan mengulirkan penguasaan tugas pengembangan baru.
Kegiatan Belajar 4 Perbedaan Kegiatan Pengembangan Berbasis Bidang Pengembangan dan Berbasis Multiple Intelligences A. KEGIATAN BERBASIS BIDANG PENGEMBANGAN Menurut Bredekamp (1993) bidang pengembangan mengacu pada aspekaspek perkembangan yang ditetapkan oleh National Association for the Education of Young Children (NAEYC), meliputi kognitif (intelektual dan bahasa), sosial, emosional, fisik-motorik. Syarat-syarat program kegiatan anak usia dini menurut NAEYC = Ketepatan usia dan ketepatan individu. a. Tujuan Pengembangan Kegiatan pengembangan berbasis bidang pengembangan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan aspek perkembangan, estetika,
yakni
dan fisik,
keterampilan sosial,
anak dalam semua emosional,
bahasa,
dan intelektual
b. Strategi Pengembangan Strategi pengembangan dibuat berdasarkan usia anak, yakni strategi untuk anak usia 1–3 tahun, 4–5 tahun, dan 6–8 tahun c. Integrasi Kegiatan 1) Mengintegrasikan matematika dengan sains dan kaji sosial. 2) Mengintegrasikan kaji sosial dengan bahasa dan seni. 3) Mengintegrasikan
kesehatan
dan
keselamatan
dengan
kebiasaan
sehari-hari. 4) Mengintegrasikan seni musik, gerak, drama, dan tari. 5) Mengintegrasikan aktivitas di luar untuk aktivitas motorik dan belajar tentang lingkungan
B. KEGIATAN PENGEMBANGAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES Rincian uraian kegiatan pengembangan berbasis MI : a. Tujuan Pengembangan Didesain untuk merangsang tumbuh dan berkembangnya indikator 9 kecerdasan. b. Strategi Pengembangan Pendidik dapat merencanakan strategi pengembangan kecerdasan dengan merancang dan menerapkan berbagai kegiatan yang dapat dipilih sendiri oleh anak sesuai dengan indikator kecerdasan c. Integrasi Pengembangan 1) Bidang bahasa (logis –matematis) Naturalis dan sebagian visual – spasial 2) Bidang Bahasa (Verbal Linguistik) 3) Aspek motorik (motorik kasar dan halus -> kinestetik) 4) Aspek social (Interpersonal) 5) Aspek emosional (Intrapersonal) 6) Aspek Seni (Musikal dan Visual – Spasial) 7) Aspek Moral (Eksistensial)