Modul 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



MODUL 4 PENGEMBANGAN PENG ORGANISASIAN MASYARAKAT PE N D AH UL U A N Deskripsi singkat, Relevansi, Tujuan dan Petunjuk Belajar



DESKRIPSI SINGKAT Modul ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kebidanan untuk dapat memahami pengembangan pengorganisasian masyarakat. Di dalam modul ini juga dijelaskan mengenai konsep dasar pengemangan pengorganisasian masyarakat. Sehingga, diharapkan setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu mengaplikasikan pengembangan pengorganisasian masyarakat.



RELEVANSI Materi dalam modul ini berhubungan dengan Mata kuliah Kebidanan Komunitas, Organisasi Manajemen Pengembangan Kesehatan.



TUJUAN PEMBELAJARAN  Tujuan Umum Mahasiswa mampu mengaplikasikan pengorganisasian masyarakat dalam asuhan kebidanan.  Tujuan Khusus 



Mahasiswa mampu menguraikan konsep dasar pengorganisasian.







Mahasiswa mampu menguraikan pengorganisasian masyarakat







Mahasiswa mampu menguraikan pendekatan dan pengorganisasian masyarakat







Mahasiswa



mampu



menguraikan



pengorganisasian.



1



peran



petugas



dalam



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



INDIKATOR PEMBELAJARAN



1. Mahasiswi



Mahasiswa



mampu



menguraikan



konsep



dasar



pengorganisasian. 2. Mahasiswa mampu menguraikan pengorganisasian masyarakat 3. Mahasiswa mampu menguraikan pendekatan dan pengorganisasian masyarakat 4. Mahasiswa



mampu



menguraikan



pengorganisasian.



2



peran



petugas



dalam



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



PETUNJUK BELAJAR



1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara global. Tujuan untuk mengetahui pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini. 2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian ini,baca sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan 3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan konsep essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari hubungan antara konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep 4. Bila anda merasa belom yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini,ulangi lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi 5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada kegiatan belajar ini,caranya adlah sebagiai berikut ini : a. Baca soal yang anda kerjakan b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang diketahui dalam soal ini c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut d. Buat kerangka rencan penyelesaian soal tersebut dengan menukiskan konsep yang diperlukan dan cari hubungan antarkonsep tersebut e. Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal 6. Setelah anda membaca , mempelajari dan berlatih materi uraian pada kegiatan belajar pada modul ini, coba selesaikan soal-soal pada tes formatif yang tertulis pada bagian akhir modul ini tanpa melihat kunci jawaban.



3



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



KB



URAIAN MATERI KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



4



A. KONSEP PENGORGANISASIAN Organisasi adalah perkumpulan anatara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang di miliki. Pengorganisasian adalah pengelompokan beerbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah di tetapkan dapat dicapai degan memuaskan. Tujuan pengorganisasian adalah untuk menjamin bahwa penerapan atau pelaksanaan akan mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Uraian pekerjaan (job dsripsion) merupakan salah satu cara untuk membagi tugas dalam tim pelayanan kebidanan atau kesehatan pada umumnya. Uraian pekerjaan menyatakan, bahwa: 1. Tujuan, kegiatan dan program bidan atau anggota tim pelayanan kebidanan komunitas. 2. Wewenang pemberi pelayanan, yaitu keputusan yang di harapkan di ambil dan sesuai dengan kewenangan yang di miliki. 3. Tanggung jawab pemberi pelayanan adalah tingkat pencapaian tugas dan fungsi yang diharapkan Pengorganisasian masyarakat adalah konsep yag sudah dikenal dan dipakai oleh para pekerja social di amerika pada akhir tahun 1800, sebagai upaya koordinatif memberikan pelayanan kepada imigrasi, kelompok miskin yang baru datang. (Garvin dan cox) Menurut “Ross Murray” pengorganisasian masyarakat adalah suata proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhandan menentukan prioritas dari keutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembengkan keyakinan untuk berusaha



memenuhi



kebutuhan-kebutuhan



sesuai



denganskala



prioritas



berdasarkanatas sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun yang besar dari luar dengan usaha gotong royong.



4



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



Menurut Dave Beckwith dan Cristina Lopes pengorganisasian masyarakat merupakan proses pembangunan kekuatan dengan melibatkan konstituen sebanyak mungkin melalui proses menemukenali ancaman yang ada secara bersama-sama,



menemukenali



penyelesaian-penyelesaian



yang



diinginkan



terhadap ancaman-ancaman yang ada; menemukenali orang dan struktur, birokrasi, perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan, menyusun sasaran yang harus dicapai, dan membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi oleh seluruh konstituen sehingga mampu mengembangkan kapasitas untuk menangani ancaman dan menampung semua keinginan dan kekuatan konstituen yang ada. Dalam pengorganisasian perlu di tetapkan suatu indikator atau parameter standar. Standar menerjemahkan tujuan dan sasaran dari tim kesehatan menjadi jumlah pekerjaan dan mutu pelayanan yang di harapkan dari masing-masing pekerja kesehatan. Standar dapat ditetapkan dalam pekerjaan, kinerja, produktifitas dan perilaku. Setelah



menetapkan



indikator



atau



standar,



maka



dalam



kegiatan



pengorganisasian selanjutnya dipelkukan suatu langkah mengkoordinasi kegiatan. Mengkoordinasi kegiatan adalah menempatkan berbagai kegiatan dalam hubungan yang sesuai antara satu dengan yang lainnya, untuk memastikan bahwa semua yang perlu dikerjakan akan dikerjakan, dan tidak ada dua orang mengerjakan tugas yang sama. koordinasi merupakan langkah untuk distibusi wewenang, pengadaan saluran-saluran komunikasi, penataan pekerjaan sehingga pekerjaan benar benar terlaksana, pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dengan cara yang tepat dan oleh orang yanhg tepat. Bila kegiatan koordinasi dengan baik, maka kegiatan pelayanan akan berlangsung dengan lancar, kegiatan berjalan dengan teratur, serasi, efesien dan berhasil. Bila kegiatan tidak terkoordinasi maka kegiatan pelayanan menjadi tidan efesien, penuh konflik dan tidak berhasil. Agar kegiatan pengorganisasian dapat efektif, maka dalam koordinasi harus diterapkan tujuh langkah prinsip koordinasi, yaitu: 1. Tujuan, masing-masing kelompok kerja harus memberi kontribusi kepada tujuan pelayanan secara keseluruhan.



5



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



2. Batasan, masing-masing anggota tim harus didefenisikan dengan jelas mengenai tugas masing-masing. 3. Komando, masing-masing kelompok kerja harus mempunyai satu orang yang bertanggung jawab, dan semua orang yang berkepentingan harus tahu mengenai hal tersebut. 4. Tanggung jawab, orang yang memimpin tim harus bertanggung jawab pada semua anggotanya 5. Wewenang, masing-masing orang bertanggumg jawab harus mempunyai wewenang serta dengan tanggung jawabnya. 6. Cakupan pengawasan, jangkauan pengawasan harus jelas batasan dan jumlahnya 7. Keseimbangan, orang yang memimpin kelompok harus memperhatikan keseimbangan kelompok memperhitungkan dengan sumber daya yang dimiliki. Dalam pelayanan kebidanan di komunitas kegiatan



pengorganisasian



meliputi aspek, yaitu: 1. Kegiatan pengorganisasian dengan anggota tim kesehatan yang terlibat dalam pelayanan kebidanan, hal ini sering disebut dengan kerjasama lintas program. Kerja sama dengan tim tenaga kesehatan yang dapat terlibat dalam pelayanan kebidanan di komunitas misalnya kerjasama antara bidan dengan dokter, perawat, PLKB ( petugas lapangan keluarga berencana ), ahli gizi, ahli kesehatan lingkungan dll. 2. Kegiatan pengorganisasian dengan anggota di luar tim kesehatan yang terlibat dalam pelayanan kebidanan, hal ini sering disebut kerjasama lintas sektoral. Kerjasama ini misalnya kerjasama antara bidan dengan kader, ppkbd ( Petugas Pos Keluarga Berencana Desa), pemerintah desa, tokoh masyarakat, ulama, ibu-ibu PPK dll. Pengorganisasian masyarakat a. Pengertian : Proses kebutuhan



dimana dan



masyarakat



mengembangkan



dapat



mengidentifikasi,



keyakinannya



untuk



memprioritaskan dapat



memenuhi



kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya melalui gotong royong



6



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



b. Aspek dalam pengorganisasian masyarakat 1) Proses a) Sadar : ada kebutuhan, perencanaan, kesukarelaan. b) Tidak sadar :sosialisasikan, instruksi. 2) Masyarakat a) Geografis, area/tempat tinggal. b) Kebutuhannya sama 3) Memfungsikan masyarakat a) Mencari inisiator dan motivator b) Membuat rencana kerja c) Menyebarluasakan rencana yang sudah dipersiapkan c. Persyaratan petugas sebagai promotor kesehatan desa 1) Mampu menggunakan berbagai pendekatan 2) Mampu mengajak kerjasama 3) Mengetahui sumber daya yang ada 4) Mampu berkomunikasi 5) Memiliki profesionalisme 6) Memiliki pengetahuan tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat di lingkungannya 7) Memiliki keterampilan yang dapat di ajarkan kepada masyarakat 8) Mengetahui dinas instasi terkait untuk memenuhi kebutuhan masyarakat d. Tahap-tahap pengorganisasian masyarakat 1) Persiapan sosial Mengajak PSM sejak awal kegiatan sampai perencanaan program, pelaksanaan hingga pengembangan. Pada tahap persiapan sosial ada 3 hal yang harus dilaksanakan yaitu: a) Pengenalan masyarakat (1) Melalui jalur formal Melalui kepala desa setempat yang secara langsung bertanggung jawab secara biro dan administratif daerah yang akan dijadikan binaan (2) Melalui jalur informal



7



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



Melalui tokoh masyarakat ataupun tokoh agama yang menjadi panutan masyarakat setempat. Petugas datang ketengah masyarakat dengan kemauan dan hati terbuka untuk mengenal masyarakat b) Pengenalan masalah Dengan survei kesehatan masyarakat sehingga masalah yang dirumuskan benar-benar sesuai kebutuhan Dari masalah yang telah diidentifikasi perlu dilakukan prioritas masalah c) Penyadaran masyarakat Cara untuk menyadarkan masyarakat akan masalah-masalah kesehatan yang ada di desanya dapat dilakukan dengan mengadakan loka karya mini kesehatan, musyawarah masyarakat desa (MMD), rembuk desa. Tujuannya agar masyarakat menyadari masalah-masalah kesehatan, masyarakat mau berpartisipasi, mengetahui cara memenuhi kebutuhan dan upaya pelayanan kesehatan dengan potensi sumber daya yang ada di masyarakat 2) Pelaksanaan Yaitu melaksanakan kegiatan yang telah dipilih. Pilih kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Libatkan



peran



serta



masyarakat



secara



aktif



dalam



upaya



penanggulangan masalah. Kegiatan disesuaikan kemampuan, waktu dan sumber daya yang tersedia. Tumbuhkan rasa percaya diri pada masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan 3) Evaluasi a) Selama kegiatan berlangsung/monitoring atau penilaian formatif b) Setelah program selesai dilaksanakan atau penilaian sumatif 4) Peluasan a) Perluasan kuantitatif: menambah jumlah kegiatan. b) Perluasan



kualitatif:



meningkaykan



meningkatkan kepuasan masyarakat



8



mutu



kegiatan



sehingga



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



Tahapan peran Petugas Kesehatan dalam Melaksanakan Kegiatan Petugas



Masyarakat



1. Pengenalan masyarakat



+++



+



2. Pengenalan masalah



+++



++



3. Penyadaran masyarakat



++



+++



4. Pelaksanaan



+



++++



5. Penilaian



+



++++



6. Perluasan



+



++++



Prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat Berangkat dari definisi dan pengertian pengorganisasian masyarakat, agar tujuannya dapat terwujud dan tidak keluar dari kerangka kerja pengorganisasian masyarakat maka ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: Keberpihakan Pengorganisasian masyarakat harus menitikberatkan pada lapisan bawah yang selama ini selalu dipinggirkan, sehingga yang menjadi basis pengorganisasian adalah masyarakat kelas bawah, tanpa mempunyai prioritas keberpihakan terhadap masyarakat kelas bawah seringkali pengorganisasian yang dilakukan terjebak pada kepentingan kelas menengah dan elit dalam masyarakat. Pendekatan Holistic Pengorganisasian masyarakat harus melihat permasalahan yang ada dalam masyarakat secara utuh dan tidak sepotong-sepotong, misalnya; hanya melihat aspek ekonomi saja, tetapi harusdilihat dari berbagai aspek sehingga pengorganisasian yang dilaksanakan untuk mengatasi berbagai aspek dalam masyarakat. Pemberdayaan Muara dari pengorganisasian masyarakat adalah agar masyarakat berdaya dalam menghadapi pihak-pihak di luar komunitas (pelaku pembangunan lain; pemerintah, swasta atau lingkungan lain pasar, politik, dsb), yang pada akhirnya posisi tawar masyarakat meningkat dalam ber hubungan dengan pemerintah dan swasta.



9



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



HAM Kerja-kerja pengorganisasian masyarakat tidak boleh bertentangan dengan HAM. Kemandirian Pelaksanaan pengorganisasian masyarakat harus ditumpukan pada potensi yang ada dalam masyarakat, sehingga penggalian keswadayaan masyarakat mutlak diperlukan. Dengan demikian apabila ada faktor luar yang akan terlibat lebih merupakan stimulan yang akan mempercepat proses perubahan yang dikehendaki. Apabila hal kemandirian tidak bisa diwujudkan, makaketergantungan terhadap faktor luar dalam proses pengorganisasian masyarakat menjadi signifikan. Kemandirian menjadi sangat penting karena perubahan dalam masyarakat hanya bisa terjadi dari masyarakat itu sendiri. Berkelanjutan Pengorganisasian masyarakat harus dilaksanakan secara sistematis dan masif, apabila tujuannya adalah untuk meningkatkan posisi tawar masyarakat, oleh sebab itulah dalam melaksanakan pengorganisasian masyarakat



harus



mampu



memunculkan kader-kader masyarakat dan pengorganisasi lokal, karena merekalah yang akan terus mengembangkan pengorganisasian yang sudah jalan sehingga kegiatan ini terjamin keberlanjutannya. Partisipatif Salah satu budaya yang dilahirkan oleh Orde Baru adalah ‘budaya bisu’ dimana masyarakat hanya dijadikan alat untuk legitimasi dari kepentingan kelompok dan elit. Kondisi semacam ini tercermin dari kegiatan pengerahan masyarakat untuk mencapai



kepentingan-kepentingan



sesaat,



oleh



sebab



itulah



dalam



pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterlibatan semua pihak terutama masyarakat kelas bawah. Partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi aktif dari anggota sehingga akan melahirkan perasaan memiliki dari organisasi yang akan dibangun. Keterbukaan Sejak awal dalam pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterbukaan dari semua pihak, sehingga bisa dihindari intrik dan provokasi yang akan merusak tatanan yang telah dibangun. Pengalaman yang ada justru persoalan keterbukaan



10



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



inilah yang banyak menyebabkan perpecahan dan pembusukan dalam organisasi masyarakat yang telah dibangun. Tanpa kekerasan Kekerasan yang dilakukan akan menimbulkan kekerasan yang lain dan pada akhirnya menjurus pada anarkhisme, sehingga diupayakan dalam berbagai hal dalam pengorganisasian masyarakat harus mampu menghindari bentuk-bentuk kekerasan baik fisik maupun psikologi dengan demikian proses yang dilakukan bisa menarik simpati dan dukungan dari berbagai kalangan dalam melakukan perubahan yang akan dilaksanakan. Praxis Proses pengorganisasian masyarakat harus dilakukan dalam lingkaran AksiRefleksi-Aksi secara terus menerus, sehingga semakin lama kegiatan yang dilaksanakan akan mengalami peningkatan baik secara kuantitas dan terutama kualitas, karena proses yang dijalankan akan belajar dari pengalaman yang telah dilakukan dan berupaya untuk selalu memperbaikinya. Kesetaraan Budaya yang sangat menghambat perubahan masyarakat adalah tinggalan budaya feodal. Oleh sebab itu pembongkaran budaya semacam ini bisa dimulai dengan kesetaraan semua pihak, sehingga tidak ada yang merasa lebih tinggi (superior) dan merasa lebih rendah (inferior), dengan demikian juga merupakan pendidikan bagi kalangan kelas bawah untuk bisa memandang secara sama kepada kelompokkelompok lain yang ada dalam masyarakat, terutama dalam berhubungan dengan pemerintah dan swasta. Yang perlu dipikirkan mengenai pengorganisasian masyarakat: 1. Mengutamakan yang terabaikan (pemihakan kepada yang lemah dan miskin); 2. Merupakan jalan memperkuat masyarakat, bukan sebaliknya; 3. Masyarakat merupakan pelaku, pihak luar hanya sebagai fasilitator; 4. Merupakan proses saling belajar; 5. Sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan capaian; 6. Bersedia belajar dari kesalahan; 7. Terbuka, bukan merupakan usaha pembentukan kelompok eksklusif.



11



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



Langkah-Langkah Pengorganisasian Masyarakat Adapun tindak lanjut yang dimaksud meliputi tahapan langkah-langkah pengorganisasian masyarat yang terdiri dari: 1. Langkah integrasi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh organisator dengan meleburkan dirinya dalam masyarakat sehingga diterima masyarakat dan memahami kondisi masyarakat. 2. Riset sosial, yaitu dengan mempelajari lebih mendalam situasi sosiokultural, historis dan masalah yang ada di masyarakat. 3. Program tentatif, yaitu menyusun serangkaian kegiatan yang dapat mendorong masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan secara efektif dalam melakukan aktivitas penanganan masalah. 4. Aktivitas pemberdayaan, yaitu dengan membangun kesadaran melalui motivasi dan nilai-nilai moralitas. 5. Pertemuan dan Role Playing, yang melakukan pembahasan secara formal sehingga terdapat legitimasi dari masyarakat mengenai tindak lanjut pelaksanaan upaya yang akan dilakukan dalam penanganan masalah. Di samping itu, disiapkan pula langkah-langkah tindak lanjutnya agar jelas bagi masyarakat untuk terlibat. 6. Pelaksanaan



Aksi,



yaitu



melakukan



kegiatan



pengorgniasasian



masayarakat dalam penanganan masalah. Dalam hal ini perlu diidentifikasi jenis aksi, metode aksi, struktur aksi, tujuan dan target aksi. 7. Evaluasi, yaitu dengan melakukan kajian ulang mengenai proses maupun dari aktivitas pengorganisasian masyarakat.



B. Perencanaan Program Pengorganisasian Masyarakat Berdasarkan aspek perencanaannya, terdapat 2 bentuk, yaitu: 1. Langsung



(direct)



mengandung



langkah-langkah



identifikasi



maslah/kebutuhan, perumusan masalah, serta menggunakan nilai-nilai sosial yang sama dalam mengeskpresikan hal-hal tersebut 2. Tidak langsung (indirect), mempersyaratkan adanya orang-orang yang benarbenar yakin akan adanya kebutuhan/masalah dalam masyarakat yang jika



12



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya maka akan timbul manfaat bagi masyarakat.



C. Pendekatan Dalam Pengorganisasian Masyarakat Pada prinsipnya Pengorganisasian Masyarakat mempunyai orientasi kepada kegiatan tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu menurut “Ross Murray” dalam Pengorganisasian Masyarakat, terdapat 3 Pendekatan yang digunakan, yaitu : 1. Spesific Content Objective Approach Pendekatan baik perseorangan, Lembaga swadaya atau Badan tertentu yang merasakan adanya masalah kesehatan dan kebutuhan dari masyarakat akan pelayanan kesehatan, mengajukan suatu proposal / program kepada instansi yang berwenang untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Contoh : Program penanggulangan sampah. 2. General Content Objective Approach Pendekatan yang mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam suatu wadah tertentu. Misalnya : Program Posyandu, yang melaksanakan 5 – 7 upaya kesehatan yang dijalankan sekaligus. 3. Process Objective Approach Pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai pengambil prakarsa, mulai dari mengidentifikasi masalah, analisa, menyusun perencanaan penaggulangan masalah, pelaksanaan kegiatan, sampai dengan penilaian dan pengembangan kegiatan ; dimana masyarakat sendiri yang mengembangkan kemampuannya sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Yang dipentingkan dalam pendekatan ini adalah Partisipasi masyarakat / Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Kegiatan.



D. Peranan Petugas Dalam Pengorganisasian Masyarakat Peranan petugas dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat terbagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai: Pembimbing, enabler dan ahli. (Murray G-Ros). Sebagai pembimbing (guide) maka petugas berperan untuk



13



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



membantu masyarakat mencari jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat sendiri dengan cara yang efektif. Tetapi pilihan cara dan penentuan tujuan dilakukan sendiri oleh masyarakat bukan oleh petugas. Sebagai enabler, maka petugas berperan untuk memunculkan dan mengarahkan keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki. Sebagai ahli (expert), menjadi tugasnya untuk memberikan keterangan dalam bidang-bidang yang dikuasinya. Peranan yang diharapkan dari organisasi setempat sangat luas, yang diantaranya adalah : a. Pemberian fasilitas fisik, seperti : ruang untuk pertemuan, alat transportasi, dll. b. Pemberian fasilitas non fisik, seperti : wibawa, mekanisme kontrol, dukungan moral, bantuan pikiran dll. Di negara – negara yang sedang berkembang, hampir sebagian besar warga masyarakatnya berada pada tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini mengakibatkan “terpendamnya” potensi – potensi yang sebenarnya dimiliki oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam keadaan seperti ini, prakarsa pembangunan hampir selalu dimulai oleh aparat pemerintah.



14



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



RANGKUMAN



Menurut “Ross Murray” pengorganisasian masyarakat adalah suata proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhandan menentukan prioritas dari keutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembengkan keyakinan untuk berusaha



memenuhi



kebutuhan-kebutuhan



sesuai



denganskala



prioritas



berdasarkanatas sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun yang besar dari luar dengan usaha gotong royong. Berdasarkan aspek perencanaannya, terdapat 2 bentuk, yaitu: Langsung (direct) Tidak langsung (indirect). Pada prinsipnya Pengorganisasian Masyarakat mempunyai orientasi kepada kegiatan tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 1. Spesific Content Objective Approach 2. General Content Objective Approach 3. Process Objective Approach Peranan petugas dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat terbagi dalam beberapa jenis, antara lain sebagai: Pembimbing, enabler dan ahli. (Murray G-Ros). Sebagai pembimbing (guide) maka petugas berperan untuk membantu masyarakat mencari jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat sendiri dengan cara yang efektif. Tetapi pilihan cara dan penentuan tujuan dilakukan sendiri oleh masyarakat bukan oleh petugas. Sebagai enabler, maka petugas berperan untuk memunculkan dan mengarahkan keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki. Sebagai ahli (expert), menjadi tugasnya untuk memberikan keterangan dalam bidang-bidang yang dikuasinya.



15



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



LATIHAN



1. Di dalam pengorganisasian masyarakat mempunyai konsep pemberdayaan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan , sebutkan 3 konsep pemberdayaan masyarakat …. a. Sistem sosial masyarakat , partisipasi masyarakat , perubahan sosial masyarakat b. Penyebaran masyarakat , sumber daya manusia , komunitas c. Ada organisasi , pendekatan langsung , perencanaan sosial d. Partisipasi masyarakat , perubahan masyarakat , ketentuan masyarakat e. Ketentuan masyarakat , sistem sosial masyarakat , otonomi daerah 2. Dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tanpa kerja sama pihak luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tentang …. a. Sosial ekonomi masyarakat b. Pemberdayaan masyarakat c. Kesehatan masyarakat d. Lingkungan masyarakat e. Komunitas masyarakat 3. Pada pendekatan pengorganisasian masyarakat terdapat aspek yaitu General



Content



Objective



Approach



yang



pendekatan



yang



mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam suatu wadah tertentu, misalnya .... a.



Program Posyandu, yang melaksanakan 5 – 7 upaya kesehatan yang dijalankan sekaligus.



b. Program Posyandu, yang melaksanakan 10 – 15 upaya kesehatan yang dijalankan sekaligus. c. Program Posyandu, yang melaksanakan 5 – 10 upaya kesehatan yang dijalankan sekaligus.



16



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



d. Program Posyandu, yang melaksanakan 7 – 15 upaya kesehatan yang dijalankan sekaligus. e. Program Posyandu, yang melaksanakan 1 – 5 upaya kesehatan yang dijalankan sekaligus. 4. Perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah setempat maupun wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat ini disebut sebagai perluasan …. a. Perluasan wilayah b. Perluasan masyarakat c. Perluasan kualitatif d. Perluasan kuantutatif e. Perluasan mutu dan kualitas 5. Di negara – negara yang sedang berkembang, hampir sebagian besar warga masyarakatnya berada pada tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini mengakibatkan “terpendamnya” potensi – potensi yang sebenarnya dimiliki oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam keadaan seperti ini diperlukan .... a. Pemerintah memfasilitasi SDM dengan baik b. Petugas berperan untuk membantu masyarakat mencari jalan untuk mencapai tujuan c. Prakarsa pembangunan dimulai oleh aparat pemerintah d. Mengetahui dengan baik sumber-sumber daya maupun sumber-sumber alam yang ada e. Mempunyai kemampuan profesional tertentu untuk berhubungan dengan masyarakat 6. Berikut ini yang tidak termasuk prinsip dasar dari konsep pemberdayaan mayarakat adalah a. Pemberdayaan komunitas selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan.



17



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



b. Dalam melaksanakan program pemberdayaan komunitas, kegiatan pelatihan merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik. c. Usaha pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan baik yang berasal sari pemerintah, swasta maupun sumber-sumber lainnya. d. Kegiatan pemberdayaan masyarkat harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro e. Pemberdayaan komunitas tida memerlukan break-event dalam setiap kegiatan yang dikelolahnya, 7. Tahapan pelaksanaan program pemberdayan yang benar adalah a. Pengkajian, persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan terminasi b. Persiapan, pelaksanaan, pengkajian, evaluasi dan terminasi c. Persiapan, evaluasi, pelaksanan, pengkajian, dan terminasi d. Persiapan,



pengkajian,



perencanaan,



pelaksanaan,



evaluasi,dan



terminasi e. Persiapan, pengkajian, evaluasi,pelaksanaan dan terminasi 8. Dalam pengorganisasian agar efektif, maka dalam koordinasi harus diterapkan beberapa langkah yaitu a. Batasan, komando,tanggung jawab, wewenang, cakupan pengawasan, pengembangan b. Tujuan, batasan, tanggung jawab, wewenang, cakupan pengawasan, pengembangan c. Tujuan, batasan, komando,tanggung jawab, wewenang, cakupan pengawasan, pengembangan d. Tujuan, batasan, komando,tanggung jawab, wewenang, cakupan e. Tujuan, batasan, komando , cakupan pengawasan, pengembangan



18



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



9. Pengorganisasian masyarakat mempunyai beberapa langkah untuk mencapai keberhasilan, yaitu a. Langkah



integrasi,



Riset



sosial,



Program



tentatif,



Aktivitas



pemberdayaan, Pertemuan dan Role Playing, Pelaksanaan Aksi Evaluasi b. Riset sosial, Program tentatif, Aktivitas pemberdayaan, Pertemuan dan Role Playing, Pelaksanaan Aksi Evaluasi c. Langkah integrasi, Riset sosial, Aktivitas pemberdayaan, Pertemuan dan Role Playing, Pelaksanaan Aksi Evaluasi d. Langkah integrasi, Aktivitas pemberdayaan, Pertemuan dan Role Playing, Pelaksanaan Aksi Evaluasi e. Langkah



integrasi,



Riset



sosial,



Program



tentatif,



Aktivitas



pemberdayaan, Pertemuan dan Role Playing, 10. Dalam langkah-langah mengidentifikasi masalah/kebutuhan, perumusan masalah, serta menggunakan nilai-nlai sosial disebut a. Tidak langsung (indirect) b. Langsung (direct) c. Terbuka d. Tertutup e. Fleksibel



19



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



Kunci jawaban



1. A 2. C 3. A 4. D 5. C 6. A 7. D 8. C 9. A 10. B



20



MATA KULIAH: PENGEMBANGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT



DAFTAR PUSTAKA 



Priono, Joko dan Muhammad As’ad. Bandung, Organization Community Development (Pengorganisasian & Penegembangan Masyarakat)







Modul Pengembangan Masyarakat: 2012. Kementrian Sosial RI Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional I Sumatera Utara 2012







Azwar, Arul. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ke-3. Binarupa Aksara.Jakarta.







http://ppsw.or.id/index.php/2012/02/28/pengorganisasian-masyarakat/



21