12 0 3 MB
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII
Nama Sekolah
: SMP Negeri 3 Lubuk Dalam
Nama penyusun
: Fadhillah Hasanah Marmen, S.Pd
NIP
: 19911126 201902 2 004
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase D, Kelas / Semester : VII (Tujuh) / II (Genap)
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 03 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Fadhillah Hasanah Marmen, S.Pd SMP Negeri 3 Lubuk Dalam Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Potensi Sumber Daya Alam Pelaku Ekonomi a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbedabeda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
lingkungan sosial 4 JP (Pertemuan Ke-1 dan Ke-2)
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan pelaku ekonomi
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Gambar . b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa gambar aktivitas pelaku ekonomi.. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan Resitasi. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan pelaku ekonomi. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi dan menuliskan siapa saja pelaku ekonomi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Siapa pelaku ekonomi itu?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa. 2. Guru melakukan presensi kehadiran. 3. Apersepsi: Guru menunjukan gambar aktivitas pelaku ekonomi. Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada peserta didik berkaitan dengan gambar yang ditampilkan, misalnya kegiatan apa yang dilakukan pada gambar tersebut ? siapa pelaku ekonomi pada gambar tersebut? Peserta didik difasilitasi guru untuk mengaitkan gambar yang telah ditampilkan dengan kegiatan belajar. 4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 1 dan 2 pelaku ekonomi secara lisan yaitu mendeskripsikan materi pelaku ekonomi. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas individu untuk mengidentiikasi dan menuliskan siapa saja pelaku ekonomi dan buatlah kedalam suatu contoh kegiatan. Kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman pada peserta didik bahwa banyak sekali pelaku ekonomi dalam setiap kegiatan. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi dan menuliskan siapa sajakah pelaku ekonomi dalam , kemudian guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Mengapa penting untuk mengetahui pelaku ekonomi?. Guru dapat menggunakan lembar aktivitas individu untuk menemukan jawaban-jawaban tersebut. Peserta Didik Mengelola Informasi Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu dengan menerapkan model pembelajaran Resitasi. Berikut tahapan model Resitasi dalam pembelajaran sejarah keluarga: 1. Tahap Pemberian Tugas Guru memberikan tugas dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan tugas sesuai dengan aktivitas individu. 2. Tahap Pelaksanaan Tugas a. Guru mengarahkan peserta didik menjawab pertanyaan seputar pelaku ekonomi terutama kegiatan yang ada pada lingkungan sekitar? b. Peserta didik mengumpulkan informasi mengenai pelaku ekonomi. 3. Tahap Mempertanggungjawabkan Tugas a. Peserta didik mengumpulkan hasil laporan secara tertulis dari hasil analisis informasi yang didapat. b. Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan. 2. Peserta didik secara mandiri mencari dan menuliskan siapa saja pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi tersebut . Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap • Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? • Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? • Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? • Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu untuk memahami sejarah asal-usul keluarga dan berperilaku sesuai peran dalam keluarga seperti menghormati orang tua. Pengetahuan • Siapa sajakah pelaku ekonomi? Keterampilan • bagaimanakah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang lokasi suatu wilayah di permukaan bumi. 5. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
Kali ini kita akan mengajak kalian belajar tentang pengertian kegiatan ekonomi, ya.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Lantas, apa sih kegiatan ekonomi itu? Yuk, kita simak informasinya. Suatu hari Pak Dadang membeli kebutuhan di pasar untuk membeli bahan membuat kue untuk dijual. Setelah kue selesai dibuat, kemudian kamu membeli kue dari Pak Dadang untuk dijadikan bekal ke sekolah. Nah, sepenggal cerita di atas itu adalah salah satu bentuk kegiatan ekonomi. Jadi, kegiatan ekonomi adalah suatu aktivitas manusia yang berkaitan dengan transaksi barang atau jasa. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: • Bagaimanakah seseorang dapat dikatakan sebagai pelaku ekonomi? • Apakah kalian pernah menjadi salah satu dari pelaku ekonomi tersebut?
F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Lubuk Dalam Kelas/Semester : VII/II Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
1
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS No 1
Kompetensi Dasar Mendeskrips ikan sejarah asal usul keluarga
Materi Sejarah keluarga
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
2
Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan sejarah asal-usul keluarga
Butir soal: 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan silsilah keluarga? 2. Apa yang dimaksud dengan silsilah keluarga dan berikan contohnya? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Skor
1
Dalam keluarga besar tentunya terdapat silsilah keluarga, silsilah keluarga adalah suatu bagan yang berisi asal usul suatu keluarga atau catatan yang menggambarkan hubungan keluarga sampai beberapa generasi.
2
2
Silsilah keluarga adalah suatu catatan atau bagan yang menggambarkan asal usul dan hubungan keluarga sampai beberapa generasi. Contohnya, geneogram atau bisa disebut
2
Soal
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
pohon keluarga yang sangat terperinci atau detail. Total Skor Maksimum
4
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Bagaimana cara mengetahui silsilah keluarga kita? Apa yang dimaksud dengan silsilah keluarga dan berikan contohnya? Siapa saja yang ada di silsilah keluarga? 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi Dasar Mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga
Materi Sejarah keluarga
Indikator Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan sejarah asal-usul keluarga
Teknik Penilaian Penugasan
Contoh Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Menjelaskan sejarah asal usul keluarga
0-2
2
Tujuan silsilah keluarga dibuat
0-3
3
Menjelaskan manfaat silsilah keluarga
0-3
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4
Keruntutan silsilah keluarga
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar Mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga
Sejarah keluarga
Teknik
Indikator
Penilaian
Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan sejarah asal-usul keluarga
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
Jumlah:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 0
1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar foto keluarga. 3. Mencantumkan komponen foto keluarga pada gambar yang di buat. 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada foto keluarga.
3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS No 1
Kompetensi
Materi
Dasar Mendeskripsikan sejarah asal usul keluarga
Sejarah keluarga
Indikator Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan sejarah asal-usul keluarga
Teknik Penilaian Penilaian Proyek
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan sejarah asal usul keluarga menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan sejarah asal usul keluarga.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan sejarah asal usul keluarga yang telah dipilih! 4. Tuliskan silsilah keluarga konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek Skor
No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster
1
2
Skor Maksimum
3
4
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan sejarah asal usul keluarga
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai sejarah asal-usul keluarga dan berperilaku sesuai peran dalam keluarga seperti menghormati orang tua. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk! Silakan kalian coba tuliskan silsilah keluarga seperti bagan di bawah!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik A. Keberadaan Diri dan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan terdekat bagi sebagian besar kehidupan kita. Kalian pasti pernah merasakan waktu bersama keluarga begitu menggembirakan. Keluarga menjadi tempat untuk tumbuh dan berkembang yang disertai dengan cinta dan kasih. Kalian patut bersyukur hingga saat ini bersama keluarga. Bagi sebagian temanteman kalian, ada juga yang belum mengetahui keluarga inti mereka. Kalian kelak akan menjadi orang tua, kakek nenek, atau kedudukan keluarga lain yang akan diingat oleh generasi selanjutnya sebagai informasi sejarah. Artinya, kita akan menjadi sejarah bagi generasi berikutnya. Orang tua kita mempunyai cerita hidup masing-masing. Situasi masa lalu yang dialami oleh orang tua dapat menjadi pelajaran berharga untuk kehidupan kalian saat ini. Silsilah keluarga merupakan cerminan dari sejarah. Kata sejarah berasal dari kata syajarah yang bermakna pohon. Silsilah keluarga yang kalian gambarkan sebelumnya seperti pohon yang terus tumbuh dan berkembang melalui lintasan waktu dan berbagai peristiwa. Peristiwa keluarga yang terjadi di masa lalu dapat diamati pada masa sekarang dengan melihat jejak-jejaknya, seperti kebiasaan, norma, dan benda-benda peninggalan yang dapat menjadi pedoman untuk hidup kalian saat ini. Pengetahuan tentang silsilah keluarga ini menggambarkan keterkaitan antara manusia, waktu, dan ruang sebagai unsur-unsur sejarah. Kalian dapat merasakan capaian kesuksesan para pendahulu (unsur manusia) pada masa lalu (unsur waktu) dalam kehidupan mereka masing-masing (unsur ruang). Peristiwa tersebut dapat mendorong kalian untuk belajar atau sukses lebih baik lagi. Melalui sejarah silsilah keluarga tersebut,
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kalian dapat memberikan inspirasi, renungan ataupun keinginan yang kelak kalian rencanakan dan perlu kalian wujudkan. Segala sesuatu yang terjadi pada masa lalu dapat menjadi landasan untuk bertindak di masa sekarang dan masa yang akan datang. Berdasarkan kejadian tersebut, manusia merupakan pelaku sejarah yang beraktivitas pada masa lampau. Unsur waktu menggambarkan periode berlangsungnya perjalanan kisah manusia tersebut. Unsur ruang dalam sejarah berfungsi menjelaskan lokasi atau tempat di mana aktivitas manusia pada masa lampau. Ruang ini merupakan tempat di bumi dalam bentuk perairan di darat maupun laut, daratan permukaan maupun di dalam bumi yang memengaruhi kehidupan. Berbagai makhluk hidup di bumi menjadi bagian dari ruang. Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.
C. GLOSARIUM Keluarga : Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal dan berkumpul bersama dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha,
Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
melalui
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Yogyakarta: Ombak.
Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Gramedia.
Jakarta:
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 .
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Lokasi Suatu Wilayah di Permukaan Bumi a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbedabeda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
lingkungan sosial 2 JP (Pertemuan Ke-3)
B. KOMPETENSI AWAL
Menjelaskan lokasi absolut. Menjelaskan lokasi relatif
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Tautan peta digital google map untuk mendemonstrasikan dan menampilkan lokasi relatif dan absolut . b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan gambar mengenai pengaruh lokasi absolut dan relatif dalam kehidupan. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan discovery learning. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut. b. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi relatif.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi karakteristik lokasi absolut dan relatif yang disertai dengan contoh
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan? Mengapa lokasi relatif bersifat dinamis? Mengapa lokasi absolut bersifat tetap?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa. 2. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. 3. Apersepsi: Guru menampilkan dan mendemonstrasikan peng gunaan google map untuk mencari lokasi sekolah. Peserta didik diminta untuk mengamati lokasi sekolah. Setelah itu dilakukan kegiatan tanya jawab kepada siswa terkait deskripsi letak sekolah dan letak astonominya. 4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 3 mengenai lokasi suatu wilayah di permukaan bumi . a. Menjelaskan lokasi absolut. b. Menjelaskan lokasi relatif.. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar aktivitas kelompok untuk mengidentiikasi karakteristik lokasi absolut dan relatif yang disertai dengan contoh. Kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada peserta didik bahwa lokasi suatu wilayah di permukaan bumi dapat memengaruhi wilayah di sekitarnya. Contohnya letak relatif yaitu, suatu tempat yang terletak di tepi jalan raya memiliki harga yang lebih mahal. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, setelah itu guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah siswa mengidentiikasi terkait perbedaan lokasi absolut dan relatif, selanjutnya guru mendorong siswa mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan? Mengapa lokasi relatif bersifat dinamis? Mengapa lokasi absolut bersifat tetap? Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelompok dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning. Berikut tahapan model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran lokasi suatu wilayah di permukaan bumi: 1. Stimulasi (Pemberian rangsangan) a. Guru membimbing peserta didik untuk membuka aplikasi misalnya googlemap. Setelah itu peserta didik diminta menuliskan alamat mereka pada kolom pencarian
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
aplikasi tersebut. b. Guru menunjukan artikel terkait lokasi relatif. 2. Identiikasi Masalah a. Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan pertanyaan terkait karakteristik lokasi absolut dan relatif. b. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab terkait dengan dampak dari lokasi absolut dan relatif bagi kehidupan. c. Setiap kelompok merumuskan pertanyaan yang akan menjadi bahan diskusi. 3. Mengumpulkan Data/Informasi Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan mengenai jenis lokasi apa yang memengaruhi kenaikan harga tersebut? mengapa bisa terjadi kenaikan harga lahan di sekitar bandara baru. 4. Pengolahan Data a. Peserta didik diminta menganalisis informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat, misalnya untuk menjawab pertanyaan jenis lokasi apa yang memengaruhi kenaikan harga tersebut? mengapa bisa terjadi kenaikan harga lahan di sekitar bandara baru. b. Peserta didik diminta mendiskusikan jawaban yang telah dikumpulkan dengan anggota kelompoknya. 5. Menarik Kesimpulan a. Peserta didik dan kelompok diminta mempresentasikan hasil analisi dan diskusi dari pertanyaan yang dirumuskan. b. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang melakukan presentasi. c. Guru dan peserta didik memberikan kesimpulan dari pertanyaan atau tanggapan yang diajukan. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan. 2. Peserta didik secara mandiri mengidentiikasi lokasi relatif dan absolut tempat tinggalnya. Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu lokasi absolut dan relatif setiap wilayah dapat memiliki pengaruh yang berbeda dengan wilayah lain. Pengetahuan a. Apa hakikat lokasi absolut? b. Apa hakikat lokasi relatif? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi lokasi absolut dan relatif tempat tinggal? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang sosialisasi. 5. Doa dan penutup. F. REFLEKSI
Lokasi merupakan letak objek di permukaan bumi. Lokasi dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut merupakan letak yang bersifat tetap terhadap sistem koordinat. Contoh dari lokasi absolut yaitu Indonesia terletak pada 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Letak ini tidak akan berubah selama sistem koordinat yang digunakan sebagai dasar perhitungan masih menggunakan garis ekuator dan meridian Greenwich. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: 1. Mengapa lokasi relatif bersifat dinamis dan lokasi absolut bersifat tetap? 2. Apa perbedaan konsep lokasi absolut atau mutlak dengan konsep lokasi relatif? 3. Mengapa lokasi absolut bersifat tetap? 4. Apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan? F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi beragama
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No 1
Waktu 12/07/22
Nama Siswa Haidar
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Butir Sikap Kepedulian
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Kepeduliaan
Spiritual
3
19/07/22
Sugi
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Spiritual
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
4
18/11/22
Nama Siswa
Said
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
beragama
Sosial
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang
Skala 1
2
3
4
bersalah 4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS No 1
Kompetensi Dasar Mengidentiikasi karakteristik lokasi absolut dan relatif
Materi Lokasi Suatu Wilayah di Permukaan Bumi
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
2
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut.
Butir soal: 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lokasi relatif? 2. Apa perbedaan konsep lokasi absolut atau mutlak dengan konsep lokasi relatif? Pemberian skor Tes Tertulis
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
No.
Kunci Jawaban
Skor
1
Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya
2
2
Lokasi absolut: lokasi tetap suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan bujurnya. Lokasi relatif: lokasi suatu tempat terhadap tempat lain di bumi. Jawaban panjang: Lokasi absolut adalah lokasi yang menggambarkan lokasi suatu tempat berdasarkan titik tetap di bumi.
2
Soal
Total Skor Maksimum
4
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Mengapa lokasi absolut bersifat tetap? Lokasi absolut dan lokasi relatif Apa yg membedakan keduanya dan contohnya apa coba? Apa pengaruh lokasi relatif dalam kehidupan? Bagaimana kita dapat menerapkan konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari? 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi Dasar Mengidentiikasi karakteristik lokasi
Materi Lokasi Suatu Wilayah di
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Peserta didik diharapkan
Teknik Penilaian Penugasan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
absolut dan relatif
Permukaan Bumi
mampu menjelaskan lokasi absolut. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut.
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Menjelaskan lokasi absolut dan relatif
0-2
2
Menghitung jarak sebenarnya jika diketahui lokasi absolut dan relatif
0-3
3
Menjelaskan manfaat Lokasi Suatu Wilayah di Permukaan Bumi
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS No
Kompetensi
Materi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Teknik
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Dasar 1
Mengidentiikasi karakteristik lokasi absolut dan relatif
Penilaian Lokasi Suatu Wilayah di Permukaan Bumi
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut.
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
Skala 0
1
2
3
4
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar lokasi absolut dan relatif. 3. Mencantumkan komponen lokasi absolut dan relatif pada gambar yang di buat. 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada lokasi absolut dan relatif. 3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS
No 1
Kompetensi Dasar Mengidentiikasi karakteristik lokasi absolut dan relatif
Materi Lokasi Suatu Wilayah di Permukaan Bumi
Teknik
Indikator
Penilaian Penilaian Proyek
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan lokasi absolut.
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan lokasi suatu wilayah di permukaan bumi menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan lokasi suatu wilayah di permukaan bumi. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan lokasi suatu wilayah di permukaan bumi yang telah dipilih! 4. Tuliskan lokasi absolut dan relatif konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skor 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster Skor Maksimum
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan lokasi suatu wilayah di permukaan bumi
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi
Pengayaan Bacalah artikel mengenai lokasi absolut dan relatif setiap wilayah dapat memiliki pengaruh yang berbeda dengan wilayah lain. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Bahan Bacaan Peserta Didik B. Mengenal Lokasi Tempat Tinggal 1. Lokasi Untuk memahami lokasi, kalian perhatikan gambar peta Indonesia berikut ini! Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah!
Isilah titik-titik berikut berdasarkan data pada gambar! Batas utara …. ºLU Batas selatan 11 ºLS Batas barat …. ºBT Batas timur ….. ºBT Lokasi merupakan letak objek di permukaan bumi. Lokasi dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut merupakan letak yang bersifat tetap terhadap sistem koordinat. Contoh dari lokasi absolut yaitu Indonesia terletak pada 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Letak ini tidak akan berubah selama sistem koordinat yang digunakan sebagai dasar perhitungan masih menggunakan garis ekuator dan meridian Greenwich. Lokasi relatif merupakan letak tempat yang dapat berubah karena keadaan di sekitarnya. Sebagai contoh, awalnya Kabupaten Tanatidung termasuk dalam Provinsi Kalimantan Timur, tetapi saat ini merupakan Kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara. Selain itu, lokasi relatif memiliki pengaruh pada nilai suatu objek. Lokasi di dekat jalan raya memiliki harga tanah yang lebih mahal tetapi kurang sesuai untuk tempat tinggal karena suara bising dan bahaya polusi udara dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa lokasi yang berkaitan dengan keadaan sekitarnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah. C. GLOSARIUM Lokasi
: Letak suatu objek di permukaan bumi.
lokasi absolut : Letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat. lokasi relatif
: Letak suatu tempat yang dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan sekitarnya.
Peta
: Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar dengan skala tertentu.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha,
Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
melalui
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG).
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Kondisi Wilayah Indonesia a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 4 JP (Pertemuan Ke-4 dan Ke-5)
B. KOMPETENSI AWAL
Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia Menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Video lagu Indonesia Pusaka Ciptaan Ismail Marzuki. b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC,
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video kekayaan alam Indonesia.. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan Problem Base Learning. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana peluang dan tatanngan kondisi wilayah nI donesia?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik menyampaikan salam dan berdoa. 2. Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik. 3. Apersepsi: guru menyanyikan atau memutarkan video lagu berjudul “Indonesia Pusaka” Ciptaan Ismail Marzuki terutama yang menekankan pada lirik “ Indonesia sejak dulu kala, selalu di puja-puja bangsa, di sana tempat lahir beta”. Peserta didik juga dapat bernyanyi bersama guru. Setelah itu, guru melakukan tanya jawab terkait lirik
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
lagu Indonesia Pusaka. Sebagai contoh, mengapa sejak dulu Indonesia dipuja-puja bangsa (terkait lirik Indonesia sejak dulu kala, selalu di puja-puja bangsa)
Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan lirik lagu yang dinyanyikan dengan kegiatan belajar. Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi agar peserta didik mengetahui kondisi wilayah Indonesia dan menanamkan nilai-nilai untuk mencintai bangsa Indonesia 4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 4-5 tentang kondisi wilayah Indonesia: a. Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia b. Mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia c. Menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk mengidentiikasi kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa kondisi wilayah Indonesia memiliki peluang dan tantangan yang berdampak pada kehidupan. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis, kemudian guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya bagaimana peluang dan tatanngan kondisi wilayah nI donesia? Peserta Didik Mengelola Informasi hPeserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Base Learning. Berikut tahapan model pembelajaran Problem Base Learning dalam pembelajaran kondisi wilayah Indonesia:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Tahap 1: orientasi peserta didik pada masalah a. Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik. b. Guru menunjukan contoh artikel, gambar dan data kejadian gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006 yang menyebabkan korban jiwa.
c. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam upaya mengurangi risiko bencana gempa bumi. Tahap 2: mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru mengarahkan peserta didik agar mampu mendeinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar kelompok yang diberikan.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Tahap 3: membimbing penyelidikan kelompok a. Guru membimbing peserta didik dalam mengumpulkan informasi yang relevan untuk pemecahan masalah. b. Peserta didik mencari infomasi dari berbagai sumber seperti internet, jurnal ilmiah, dan buku. Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Peserta didik mengolah dan memilah informasi yang diperoleh untuk kemudian ditulis dalam laporan diskusi kelompok. b. Setiap kelompok mengirimkan perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi pemecahan masalah. Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah a. Guru membantu peserta didik melakukan analisis dan evaluasi mengenai materi peluang dan tantangan kondisi wilayah Indonesia b. Guru dan siswa menyimpulkan laporan hasil diskusi. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya. 2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya mengatasi kelangkaan yang pernah terjadi di Indonesia. Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab?
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu untuk memahami kondisi wilayah Indonesia dan mencintai bangsa Indonesia. Pengetahuan a. Bagaimana letak dan luas wilayah Indonesia? b. Bagaimana kondisi cuaca dan iklim Indonesia? c. Bagaimana kondisi geologis Indonesia Keterampilan Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi peluang dan tantangan dari kondisi wilayah Indonesia? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang pemahaman lokasi melakui peta. 5. Doa dan penutup. F. REFLEKSI
Indonesia adalah negara terluas di Asia Tenggara dengan luas daratan sebesar 1.910.932,37 km2 dan luas lautan mencapai 5,8 juta km2 (Kemenko Maritim, 2019). Letak geografis adalah posisi suatu wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Letak geografis tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia seperti: Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional Memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya bahasa, karena adanya akulturasi budaya asing dan lokal. Transportasi laut semakin berkembang dan mendapat perhatian karena sebagai jalur perdagangan internasional. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: a. Bagaimana letak dan luas wilayah Indonesia? b. Bagaimana kondisi cuaca dan iklim Indonesia? c. Bagaimana kondisi geologis Indonesia? F. ASESMEN / PENILAIAN
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
beragama
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
12/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Kepeduliaan
Spiritual
3
19/07/22
Sugi
Mengganggu teman ketika berdoa
Toleransi
Spiritual
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4
18/11/22
Said
sebelum kegiatan pembelajaran.
beragama
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
Sosial
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang bersalah
4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2 = jarang 3 = sering 4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan. Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Mengidentiikasi cuaca dan iklim
Kondisi Wilayah Indonesia
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
2
Peserta didik diharapkan mampu menerangkan letak dan luas wilayah
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
di Indonesia Menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia
Indonesia Peserta didik diharapkan mampu mengidentiik asi cuaca dan iklim di Indonesia Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia.
Butir soal: 1. Bagaimana kondisi geografis di wilayah Indonesia? 2. Bagaimana kondisi cuaca dan iklim Indonesia? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Skor
1
Letak geografis Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua. Dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
2
2
Seperti apa cuaca di Indonesia? Indonesia berada di wilayah iklim tropis, yang terdiri dari 81% perairan hangat sehingga membuat suhu di pesisir pantai stabil di angka 28 °C, sedangkan daerah pedalaman dan pegunungan bersuhu 26 °C, dan untuk wilayah pegunungan yang lebih tinggi umumnya mencapai suhu 23 °C.
2
Soal
Total Skor Maksimum
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Apa pengaruh yang terjadi di Indonesia jika ditinjau dari letak astronomis Indonesia? Apakah secara geografis posisi Indonesia menguntungkan secara ekonomi? Bagaimana kondisi geografis di wilayah Indonesia? Mengapa secara geografis letak Indonesia bersifat strategis? 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi Dasar
Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia Menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia
Materi Kondisi Wilayah Indonesia
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia.
Teknik Penilaian Penugasan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Menjelaskan lokasi kondisi wilayah Indonesia
0-2
2
Menghitung letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis.
0-3
3
Menjelaskan manfaat letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisikisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Mengidentiikas i cuaca dan iklim di Indonesia Menganalisis kondisi
Kondisi Wilayah Indonesia
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi
Teknik Penilaian
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
geologis wilayah Indonesia
cuaca dan iklim di Indonesia Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia.
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
Skala 0
1
2
3
4
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2. Menggambar letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis. 3. Mencantumkan komponen letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis pada gambar yang di buat. 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis. 3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia Menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia
Kondisi Wilayah Indonesia
Teknik
Indikator
Penilaian
Peserta didik diharapkan mampu menerangkan letak dan luas wilayah Indonesia Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi cuaca dan iklim di Indonesia Peserta didik diharapkan mampu menganalisis kondisi geologis wilayah Indonesia.
Penilaian Proyek
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan kondisi wilayah Indonesia menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan kondisi wilayah Indonesia. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan kondisi wilayah Indonesia yang telah dipilih! 4. Tuliskan peta kondisi wilayah indonesia konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek No
Pernyataan
Skor 1
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster Skor Maksimum
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan kondisi wilayah Indonesia
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai kondisi wilayah Indonesia yang mencakup letak, luas, cuaca, iklim, dan kondisi geologis. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik 2. Kondisi Wilayah Indonesia a. Letak dan Luas Indonesia adalah negara terluas di Asia Tenggara dengan luas daratan sebesar 1.910.932,37 km2 dan luas lautan mencapai 5,8 juta km2 (Kemenko Maritim, 2019). Letak geografis adalah posisi suatu wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Letak geografis tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia seperti: • Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional • Memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya bahasa, karena adanya akulturasi budaya asing dan lokal. • Transportasi laut semakin berkembang dan mendapat perhatian karena sebagai jalur perdagangan internasional.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Letak astronomis merupakan posisi suatu tempat yang didasarkan pada garis lintang dan bujur. Garis lintang merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal. Garis bujur merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara vertikal serta menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Sebagai contoh, Indonesia memiliki letak astronomis 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Dampak letak ini menyebabkan perbedaan waktu sehingga terdapat tiga pembagian zona waktu di Indonesia.
Penetapan tiga zona waktu seperti sekarang ini dimulai sejak 1 Januari 1988. Penetapan zona waktu tersebut menyebabkan perbedaan waktu beribadah, jam beraktivitas, dan tantangan komunikasi antarzona waktu. Berikut merupakan pembagian wilayah berdasarkan zona waktu di Indonesia: 1) Waktu Indonesia Barat (WIB) Zona waktu ini berdasarkan garis meridian pangkal 105ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. 2) Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Zona waktu ini didasarkan pada meridian pangkal 120ºBT. Cakupan wilayahnya meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi. 3) Waktu Indonesia Timur (WIT) Zona waktu yang didasarkan pada meridian pangkal 135ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau Papua dan Maluku. b. Cuaca dan Iklim Cuaca merupakan kondisi rata-rata udara di suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam waktu yang singkat. Sedangkan iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata tahunan pada wilayah dengan cakupan yang luas. Contoh dari cuaca yaitu: suhu udara di Kabupaten Bantul pagi ini mencapai 24 oC, kemarin Kabupaten Berastagi diguyur hujan deras, sore ini terjadi hujan lebat disertai angin di Kabupaten Bogor dengan arah angin dari selatan dan kecepatan mencapai 25 km/jam. Contoh iklim yaitu: Indonesia beriklim tropis, pada tahun 2017 suhu udara rata-rata di Yogyakarta yaitu 26,05 ºC, dan rata-rata curah hujan terjadi pada bulan November sebanyak 692,50 mm3.
Indonesia memiliki iklim tropis yang terdiri dari dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Musim hujan biasa terjadi antara Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan April-September. Arus angin yang banyak mengandung uap air bergerak dari Samudra Pasifik melewati Laut Cina Selatan menyebabkan musim hujan di Indonesia terutama wilayah bagian barat. Semakin ke timur curah hujan semakin rendah karena hujan telah banyak jatuh dan menguap di bagian barat. Keadaan iklim dapat diamati dengan memperhatikan unsur-unsur cuaca dan iklim. Unsur-unsur tersebut antara lain, penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, angin, dan hujan. Iklim berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti pada sektor pertanian. Tanaman tropis memiliki banyak varietas yang kaya akan hidrat arang terutama tanaman bahan makanan pokok. Berikut pengaruh unsur-unsur iklim terhadap tanaman:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
• Penyinaran matahari Penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah yang dihitung dari matahari terbit hingga terbenam. Lamanya penyinaran matahari dapat memengaruhi fotosintesis tanaman dan dapat meningkatkan suhu udara. • Suhu Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang diukur dengan skala tertentu. Pengaruh suhu terhadap tanaman yaitu mengurangi kadar air sehingga cenderung menjadi kering. • Kelembaban Kelembaban udara adalah kemampuan udara dalam mengandung uap air. Tingkat kelembaban udara dipengaruhi kandungan jumlah uap air dalam udara. Pengaruh kelembaban udara terhadap tanaman yaitu membatasi hilangnya air. • Angin Angin adalah pergerakan alami udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Faktor terjadinya angin yaitu perbedaan tekanan atmosfer dari satu tempat dengan tempat lainnya. Pengaruh angin terhadap tanaman yaitu membantu proses penyerbukan secara alami, mengurangi kadar air. • Curah Hujan Curah hujan merupakan intensitas air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akibat kondensasi selama periode waktu tertentu. Pengaruh hujan terhadap tanaman yaitu dapat meningkatkan kadar air dan mengikis tanah. c. Kondisi Geologis Letak geologis adalah posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau susunan batuan di sekitarnya. Secara geologis, Indonesia dilalui dua jalur pegunungan dunia yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Letak tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api aktif. Jalur pegunungan di Indonesia membentang dari ujung utara Sumatra memanjang melalui pantai barat Sumatra, melewati Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Banda, Sulawesi, dan Halmahera. Jumlah gunung aktif di Indonesia sebanyak 127 gunung api.
Aktivitas vulkanik yang intens di Indonesia terjadi karena pertemuan tiga lempeng dunia. Lempeng Eurasia di sebelah utara, Lempeng Indo-Australia di sebelah selatan,
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
dan Lempeng Pasifik di sebelah timur. Pertemuan lempeng tektonik dapat menyebabkan patahan, retakan, dan kerusakan pada kerak bumi yang memungkinkan magma mengalir ke permukaan bumi dan terbentuk gunung api. Aktivitas ketiga lempeng tersebut juga membuat Indonesia menjadi wilayah yang rawan terjadi gempa bumi. Selain dampak negatif, letak geologis Indonesia juga memberikan dampak positif seperti: Tanah menjadi subur terutama di kawasan dekat gunung berapi karena banyak mengandung unsur hara.
Memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Bagian barat Indonesia terdiri dari lempeng yang berasal dari negara-negara Asia, sehingga memiliki kesamaan dengan jenis flora dan fauna di Asia. Bagian Tengah Indonesia merupakan bagian Lempeng Asia-Australia sehingga memiliki flora dan fauna peralihan endemik. Sedangkan bagian timur Indonesia termasuk dalam kawasan lempeng Australia sehingga memiliki flora dan fauna serupa dengan yang ada di Benua Australia.
Memiliki sumber daya mineral yang beragam seperti berbagai jenis batuan, minyak bumi, dan gas alam.
Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah. C. GLOSARIUM Peta
: Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar dengan skala tertentu.
judul peta
: Identitas untuk mengetahui dan menginterpretasikan daerah yang tergambar dalam peta.
cuaca
: Kondisi rata-rata udara pada saat tertentu di suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam waktu yang singkat.
curah hujan
: Intensitas turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi akibat kondensasi.
iklim
: Kondisi cuaca rata-rata tahunan pada suatu wilayah dan cakupan wilayah yang luas.
geologi
: Ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sejarah bumi berdasarkan kepada lapisan batuan.
letak geologis : Posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau susunan batuan di sekitarnya. region
: Bagian dari wilayah yang luas/kawasan/daerah
suhu
: Derajat panas atau dingin yang diukur dengan skala tertentu.
perkebunan
: Sebidang tanah yang ditanami pohon musiman.
pertambangan: Suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah air. D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Pemahaman Lokasi Melalui Peta a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 2 JP (Pertemuan Ke-6)
B. KOMPETENSI AWAL
Mengidentiikasi komponen peta. Menganalisis fungsi peta.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Video lagu Indonesia Pusaka Ciptaan Ismail Marzuki. b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video kekayaan alam Indonesia.. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation. KOMPNEN INTI
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi komponen peta. b. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis fungsi peta. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi komponen peta
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Mengapa pembuatan peta harus mencantumkan berbagai kokmponen peta? Apa saja fungsi peta?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik. 2. Guru melakukan presensi kehadiran. 3. Apersepsi: guru menampilkan gambar ekspedisi pengiriman barang yang memanfaatkan teknologi peta digital untuk menghitung biaya, estimasi waktu, dan menemukan alamat tujuan. Guru menceritakan kepada peserta didik terkait pemanfaatan peta digital dalam berbagai aktivitas di era kemajuan teknologi saat ini. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan gambar dengan kegiatan belajar. Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi agar peserta didik mengembangkan skill komunikasi, berikir krtiis, kreatif dan oklaboratif. Contoh gambar ekspedisi pengiriman.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 6 mengenai manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral . a. Mengidentiikasi komponen peta. b. Menganalisis fungsi peta.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas individu untuk mengidentiikasi komponen peta. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peta yang baik dilengkapi dengan berbagai komponen peta untuk memudahkan penggunanya membaca dan menginterpretasikan peta. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi komponen peta berdasarkan gambar peta yang disajikan. Setelah itu, guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya mengapa pembuatan peta harus mencantumkan berbagai kokmponen peta? Apa saja fungsi tpae? Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu dengan menerapkan model pembelajaran grup investigation. Berikut tahapan model pembelajaran grup investigation dalam pembelajaran pemahaman lokasi melalui peta: a. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta didik. b. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas kelompok mengenai komponen peta yang terdapat dalam Peta Kabupaten Bantul, dan pentingnya komponen peta. c. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok. d. Guru menjadi fasilitator dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk memberikan dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif e. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau bentuk lainnya. f. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. g. Guru menyimpulkan laporan hasil diskusi. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk gambar denah dari rumah menuju sekolah. 2. Peserta didik secara mandiri memberikan warna pada objek-objek yang di gambar dalam peta. Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam karyaku? d. Apakah aku mampu berkolaborasi bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu memanfaatkan teknologi peta digital secara bijak dan untuk hal yang positif. Pengetahuan a. Apa saja komponen peta? b. Bagaimana fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil memanfaatkan teknologi peta digital secara bijak dan un tuk hal yang positif? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang sosialisasi.. 5. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
Komponen Peta Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar menggunakan skala tertentu. Prihandito mendefinisikan peta sebagai penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan berbagai perwujudan yang diwakili. Pembuatan peta memerlukan pengetahuan khusus mengenai penggambaran permukaan bumi yang biasa disebut ilmu kartografi dan orang yang ahli membuat peta dinamakan kartografer. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: a. Apa saja komponen peta? b. Bagaimana fungsi peta dalam kehidupan sehari-hari? F. ASESMEN / PENILAIAN
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
beragama
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
12/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023
No
Waktu
Nama Siswa
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton
Kepeduliaan
Spiritual
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
di sekolah. 3
4
19/07/22
18/11/22
Sugi
Said
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
Spiritual
beragama
Sosial
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang bersalah
4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Mengidentiikasi komponen peta. Menganalisis fungsi peta.
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
2
Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi komponen peta Peserta didik diharapkan mampu menganalisis fungsi peta
Butir soal: 1. Mengapa dalam pembuatan peta sangat penting untuk mencantumkan komponen peta? 2. Apa saja fungsi peta Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Soal 1
2
Komponen peta menjadi hal yang harus ada dalam sebuah peta. Pasalnya, dengan adanya komponen peta maka akan mempermudah membaca, menafsirkan, dan mengetahui informasi yang terdapat di dalam sebuah peta, sehingga tidak membingungkan pemakainya Digunakan untuk menunjukkan posisi wilayah di muka bumi.
Skor 2
2
Digunakan untuk menyajikan informasi dalam konteks
keruangan.
Peta digunakan sebagai alat peraga. Peta digunakan untuk menentukan jarak dan arah. Peta digunakan sebagai petunjuk lokasi suatu wilayah di
permukaan bumi.
Total Skor Maksimum
2. Tes Lisan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
Mengapa dalam peta perlu menentukan komponen-komponen peta? Apakah indeks termasuk dalam komponen peta? Sebutkan komponen apa saja yang wajib ada dalam sebuah peta? Apakah arah termasuk komponen peta?
3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
Materi
Dasar
Mengidentiikasi komponen peta. Menganalisis fungsi peta.
Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi komponen peta Peserta didik diharapkan mampu menganalisis fungsi peta
Teknik Penilaian Penugasan
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Menjelaskan komponen peta
0-2
2
Menghitung jarak sebenarnya jika diketahui jarak
0-3
dan skala peta. 3
Menjelaskan manfaat peta
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisikisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Mengidentiikasi komponen peta. Menganalisis fungsi peta.
Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Teknik
Indikator
Penilaian
Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi komponen peta Peserta didik diharapkan mampu menganalisis fungsi peta
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 0
1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3
Membuat laporan
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar dari rumah menuju sekolah.. 3. Mencantumkan komponen peta pada gambar yang di buat 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada denah.
3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Mengidentiikasi komponen peta. Menganalisis fungsi peta.
Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Indikator
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi komponen peta Peserta didik diharapkan mampu menganalisis
Teknik Penilaian Penilaian Proyek
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
fungsi peta Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral yang telah dipilih! 4. Tuliskan peta konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek Skor
No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster
1
2
Skor Maksimum
3
4
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai komponen peta, setelah itu analisis pkomponen peta berdasarkan gambar peta. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik 3. Pemahaman Lokasi Melalui Peta a. Komponen Peta Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar menggunakan skala tertentu. Prihandito mendefinisikan peta sebagai penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan berbagai perwujudan yang diwakili. Pembuatan peta memerlukan pengetahuan khusus mengenai penggambaran permukaan bumi yang biasa disebut ilmu kartografi dan orang yang ahli membuat peta dinamakan kartografer. ■ Judul peta Judul peta merupakan identitas untuk mengetahui dan menginterpretasikan daerah yang tergambar dalam peta. Penulisan judul diletakkan di bagian tengah atas untuk memudahkan pengguna dalam membaca peta. ■ Skala peta Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya. Skala terdiri dari tiga jenis yaitu, skala numerik, skala verbal, dan skala grafis. Skala numerik merupakan skala yang dinyatakan dengan angka pecahan seperti 1:100.000. Skala verbal merupakan skala yang menunjukkan jarak inci di peta sesuai jumlah mil di lapangan seperti one inch to four mile yang berarti 1 inci di peta mewakili 4 mil jarak sebenarnya di lapangan. Skala grafis merupakan skala yang ditunjukan dengan garis atau grafik.
Skala tersebut menyatakan bahwa setiap 1 cm pada peta mewakili 2 km pada jarak sebenarnya. Perhitungan skala dapat dilakukan dengan rumus: a) Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya
Contoh: jarak di lapangan Provinsi A dengan Provinsi C adalah 30 km, sedangkan jarak di peta 50 cm. Tentukan skalanya!
b) Membandingkan dengan peta lain yang telah diketahui skalanya
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
d1: Jarak pada peta yang sudah ada skalanya d2: Jarak pada peta yang belum ada skalanya P1: Penyebut skala peta yang telah diketahui P2: Skala peta yang akan dicari
Berdasarkan jarak dalam dua peta tersebut tentukanlah skala pada Peta A!
■ Simbol peta Simbol peta mewakili objek sebenarnya di lapangan. Berikut merupakan jenis-jenis simbol yang ada di peta: a) Simbol titik: untuk menggambarkan tempat atau data personal. Contoh: Ibukota kabupaten b) Simbol garis: untuk menggambarkan kenampakan yang berhubungan dengan jarak. Contoh: rel kereta api, sungai c) Simbol area: untuk menggambarkan objek yang memiliki luas tertentu. Contoh: rawa, danau. ■ Warna peta Warna peta menggambarkan kenampakan yang ada di peta. Berikut merupakan warna yang biasa digunakan untuk menggambarkan berbagai kenampakan dalam peta: Biru
: Perairan, daerah dingin
Kuning : Gurun, dataran tinggi, vegetasi yang kering
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
b. Fungsi Peta Pembuatan peta ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi. Informasi yang didapat ini bisa digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan. Berikut merupakan fungsi peta: 1) Memperlihatkan letak suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan bumi. 2) Menunjukan ukuran suatu objek seperti jarak dan luas daerah. 3) Menampilkan bentuk objek di permukaan bumi misalnya bentuk benua dan negara. 4) Menyajikan data mengenai potensi suatu daerah. 5) Memudahkan suatu pekerjaan seperti untuk perencanaan pembangunan jalan. Seiring perkembangan teknologi, peta tidak hanya berwujud dalam bentuk kertas tetapi digital. Berbagai sektor telah memanfaatkan dalam rangka menunjang usahanya. Tanpa disadari, kalian juga telah memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dimanfaatkan untuk: ■ Pengembangan transportasi berbasis online Sebelum adanya transportasi berbasis online, pengguna transportasi publik harus mencari dan mendatangi langsung untuk memesannya. Selain itu, pengguna juga harus bernegoisasi dengan pemilik transportasi untuk menyepakati harga. Ini membutuhkan waktu lebih lama. Adanya transportasi berbasis online dapat memberikan kemudahan kepada pengguna untuk menemukan transportasi di sekitarnya dengan tarif yang telah disepakati sesuai aplikasi yang digunakan. ■ Perhitungan estimasi biaya ekspedisi pengiriman barang secara cepat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Salah satu faktor yang memengaruhi biaya pengiriman adalah jarak lokasi pengiriman dengan lokasi tujuan. Perusahaan ekspedisi pengiriman memanfaatkan data jarak untuk mengetahui estimasi biaya pengiriman. Penjual dan pembeli juga tidak perlu datang ke ekspedisi pengiriman untuk menanyakan estimasi biaya pengiriman barang. Penjual dan pembeli dapat melakukan pengecekan secara mandiri melalui aplikasi ekspedisi pengiriman yang digunakan. ■ Perhitungan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan untuk barang sampai pada alamat tujuan Perkiraan lama waktu pengiriman ini memiliki sistem yang mirip dengan perhitungan estimasi biaya pengiriman. Data jarak, lalu lintas, dan jenis transportasi saling terintegrasi sehingga dapat menghasilkan estimasi waktu pengiriman hingga barang dapat sampai pada alamat tujuan. ■ Memudahkan menemukan alamat tujuan
Peta digital juga dimanfaatkan sebagai pengganti denah dalam undangan. Penulisan alamat tujuan pada undangan biasanya dilengkapi dengan denah. Seiring perkembangan teknologi, banyak undangan yang dibuat dalam bentuk digital. Alamat tujuan yang dicantumkan dalam undangan digital memanfaatkan peta digital yang dibuat dalam bentuk barcode atau tautan yang akan menghubungkan dengan alamat tujuan. ■ Menyajikan berbagai alternatif jalan yang dapat dipilih agar waktu lebih efisien. Seseorang yang akan menuju lokasi tertentu dapat memilih dari berbagai rute jalan yang disajikan. Kondisi kepadatan lalu lintas juga dapat ditampilkan sehingga pengguna dapat memilih rute yang efisien dan cepat untuk sampai ke tujuan.
Bahan Bacaan Guru
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah. C. GLOSARIUM lokasi
: Letak suatu objek di permukaan bumi.
Peta
: Gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar dengan skala tertentu.
judul peta
: Identitas untuk mengetahui dan menginterpretasikan daerah yang tergambar dalam peta.
skala peta
: Perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
legenda peta
: Keterangan simbol-simbol pada peta untuk memudahkan pengguna dalam membaca dan menginterpretasikan peta.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf .
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Sejarah Lisan a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 2 JP (Pertemuan Ke-7)
B. KOMPETENSI AWAL
Menjelaskan deinisi sejarah lisan. Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Gambar cerita rakyat yang ada di Indonesia. b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video mengenai contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan resitasi. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi sejarah lisan. b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi berbagai cerita rakyat yang ada di Indonesia, daerah asal, dan hikmah dari cerita rakyat tersebut.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik. 2. Guru melakukan presensi kehadiran. 3. Apersepsi: peserta didik melihat gambar cerita rakyat di Indonesia. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik. Contoh pertanyaan seperti cerita rakyat apa yang kalian ingat, yang pernah diceritakan oleh orang tua dan guru kalian? Bagaimana isi dari cerita rakyat tersebut? Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video atau gambar dengan kegiatan belajar.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 7 mengenai sejarah lisan. a. Menjelaskan deinisi sejarah lisan. b. Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas individu untuk mengidentiikasi berbagai cerita rakyat yang ada di Indonesia, daerah asal, dan hikmah dari cerita rakyat tersebut. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa cerita rakyat tersebut memiliki hikmah yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhannya, kemudian guru
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan? Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik mengolah informasi di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu dengan menerapkan model pembelajaran resitasi. Berikut tahapan model pembelajaran resitasi dalam pembelajaran sejarah lisan: 1. Tahap Pemberian Tugas Guru memberikan tugas dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan tugas sesuai dengan lembar aktivitas. 2. Tahap Pelaksanaan Tugas a. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan seputar sejarah lisan terutama mengenai cerita rakyat. b. Guru menjadi fasilitator dengan cara berkeliling untuk memberikan dorongan agar semua peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan. c. Peserta didik mencatat hasil informasi yang diperoleh. 3. Tahap Mempertanggungjawabkan Tugas a. Peserta didik mengumpulkan hasil laporan secara tertulis dari hasil analisis informasi yang didapat terkait materi sejarah lisan. b. Guru memastikan peserta mengerjakan tugas dengan baik. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan 2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya mengenai hikmah dari cerita rakyat yang telah dibacanya. Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah aku sudah mencantumkan sumber referensi dalam karyaku? d. Apakah aku mampu berkolaborasi bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu menjunjung nilai-nilai kejujuran untuk menjadi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
manusia ekonomi yang bermoral. Pengetahuan a. Bagaimana hakikat sejarah lisan? b. Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil membedakan jenis-jenis sumber sejarah lisan? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 5. Doa dan penutup.
F. REFLEKSI
Budaya tradisi lisan sudah diturunkan dari masa lalu oleh nenek moyang kalian. Cerita rakyat yang kalian sudah tuliskan pada kolom atas merupakan cerita yang sudah turun-temurun dilestarikan. Kalian kelak juga akan menurunkan cerita-cerita tersebut kepada anak cucu kalian nanti. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana hakikat sejarah lisan? 2. Apa saja jenis-jenis sumber sejarah lisan? F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi beragama
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
12/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di
Kejujuran
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kantin sekolah kepada wali kelas. 3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Kepeduliaan
Spiritual
3
19/07/22
Sugi
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Spiritual
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
4
18/11/22
Nama Siswa
Said
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
beragama
Sosial
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang
Skala 1
2
3
4
bersalah 4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan. Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Tujuan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Dasar
Menjelaskan deinisi sejarah lisan. Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Materi Sejarah Lisan
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
2
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi sejarah lisan Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Butir soal: 1. Bagaimana hakikat sejarah lisan? 2. Apa saja yang termasuk sumber sejarah lisan? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Kunci Jawaban
Skor
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Soal 1
Sejarah Lisan merupakan usaha untuk merekam seluruh kenangan dari si pelaku sejarah, agar semua aktifitas yang dilakukannya, yang dilihatnya dan dirasakannya dapat terungkap melalui proses wawancara dengan segala nuansa yang muncul dari aspek peristiwa sejarah.
2
2
Contoh sumber lisan :
2
Keterangan langsung dari anggota Legiun Veteran Republik
Indonesia terkait sejarah Serangan Umum.
Orang dekat Soekarno yang menceritakan bagaimana perilaku
Soekarno semasa hidupnya.
Para saksi mata pada perang di era kemerdekaan banyak
menceritakan kisah-kisah peperangan berdasarkan pengalamannya.
Total Skor Maksimum
4
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan:
Mengapa sejarah lisan dapat mengungkap? Bagaimana kedudukan sejarah lisan dalam ilmu sejarah? Aspek apa saja yang harus diperhatikan saat menggunakan sumber lisan? Apakah sejarah lisan dapat digunakan sebagai sumber sejarah?
3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kompetensi
Materi
Dasar
Menjelaskan deinisi sejarah lisan. Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Sejarah Lisan
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi sejarah lisan Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Teknik Penilaian Penugasan
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Menjelaskan sejarah lisan
0-2
2
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sumber sejarah lisan.
0-3
3
Menjelaskan manfaat sejarah lisan
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Sejarah Lisan
Menjelaskan deinisi sejarah lisan. Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Teknik
Indikator
Penilaian
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi sejarah lisan Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
Skala 0
1
2
3
4
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar sejarah lisan.. 3. Mencantumkan sejarah lisan pada gambar yang di buat 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada sejarah lisan. 3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menjelaskan deinisi sejarah lisan. Mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Sejarah Lisan
Teknik
Indikator
Penilaian
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi sejarah lisan Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis sumber sejarah lisan
Penilaian Proyek
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan sejarah lisan menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan sejarah lisan. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan sejarah lisan yang telah dipilih! 4. Tuliskan cerita rakyat konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek No
Pernyataan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skor
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
1 1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster
2
Skor Maksimum
3
4
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan sejarah lisan
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai sejarah lisan, setelah itu analisis perbedaan jenis-jenis sumber sejarah lisan. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk! Mengawali pembelajaran materi ini, silakan kalian isi tabel di bawah ini dengan cerita rakyat (dongeng, legenda atau mitos) yang kalian ketahui! Silakan kalian gunakan sumber dari buku, internet, atau sumber lainnya!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik C. Sosialisasi dalam Masyarakat 1. Sejarah Lisan Budaya tradisi lisan sudah diturunkan dari masa lalu oleh nenek moyang kalian. Cerita rakyat yang kalian sudah tuliskan pada kolom atas merupakan cerita yang sudah turun-temurun dilestarikan. Kalian kelak juga akan menurunkan cerita-cerita tersebut kepada anak cucu kalian nanti. Cerita rakyat pada mulanya tidak dibuat untuk anak-anak. Namun pada abad ke-19, cerita rakyat dibuat untuk digunakan sebagai bahan pendidikan bagi anak-anak. Seperti cerita Si Pitung dari Jakarta yang mengajarkan untuk kebaikan, tolong menolong, dan berani. Cerita rakyat yang turun-temurun sudah disesuaikan untuk pembaca dan pendengar. Cerita rakyat dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu mitos (myth), legenda (legend), dan dongeng ( folktale). Jejak-jejak masa lampau sebagai sumber sejarah digolongkan dalam tiga jenis yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda (artefak). Sumber tertulis diantaranya prasasti, silsilah keluarga (dokumen tertulis), surat kabar, buku harian, piagam, babad, dokumen, biografi, jurnal, surat, laporan, notulen rapat, dan sebagainya. Sumber benda dalam sejarah yaitu monumen (piramid, masjid, candi, makam, gereja, patung, lukisan), ornamen (relief, gambar-gambar), dan grafis (peta, perencanaan kota, sketsa topografis, sidik jari, tabel statistik, dan lain-lain), dan fonografis (rekaman suara).
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Sementara sumber lisan dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, kesaksian lisan oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah (oral history). Pada saat melakukan wawancara dengan saksi sejarah direkam dan ditranskripkan ke dalam kertas. Sumber lisan yang kedua berupa tradisi lisan (oral tradition), misalnya mitos, legenda, dongeng, dan cerita rakyat. Tradisi lisan lebih sulit untuk dianalisis oleh seorang sejarawan karena perlu menangkap kenyataan di belakang ceritanya yang didukung dokumen seperti arsip atau buku. Mitos adalah cerita yang dianggap benar terjadi dan suci oleh masyarakat pemilik cerita tersebut. Legenda merupakan cerita rakyat jaman dahulu yang dianggap benarbenar terjadi oleh pemilik cerita. Dongeng merupakan prosa yang dianggap tidak benarbenar terjadi oleh yang memiliki cerita. Isi dongeng kebanyakan penuh dengan khayalan. Melalui cerita rakyat nenek moyang kalian menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dari anak-anak mereka atau cucu-cucu mereka. Seperti contoh ketika sudah malam anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar rumah karena akan diculik oleh hantu. Penjelasan ilmiahnya adalah ketika malam dan suasana gelap maka anak-anak akan kesulitan untuk melihat keadaan sekitar. Anak-anak yang bermain dikhawatirkan akan mengalami kecelakaan atau kehilangan arah untuk pulang. Cerita rakyat mempunyai ciri-ciri di antaranya: a. Penyebaran dan pelestariannya dilakukan dengan tradisi lisan yaitu melalui penuturan dari orang ke orang lain. b. Bersifat tradisional dan disebarkan antargenerasi dalam waktu yang cukup lama. c. Cerita rakyat itu ada dengan versi-versi dan perbedaan dari setiap daerah sehingga menjadi berbeda alur dari ceritanya satu sama lain. d. Penciptanya tidak diketahui. e. Menjadi milik bersama. f. Mempunyai kegunaan dalam kehidupan. g. Mempunyai logika sendiri yang membedakan dengan logika umum. Cerita rakyat memiliki banyak nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan nilai-nilai budi pekerti seperti keimanan, jujur, adil, bekerja keras, rendah hati, bekerja sama, keberanian, rela berkorban, tolong menolong, kerurukunan, dan sebagainya .
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah. C. GLOSARIUM sejarah lisan
: Informasi sejarah tentang peristiwa penting yang dapat bersumber dari kesaksian lisan dan tradisi lisan.
sosialisasi
: Proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan.
mitos
: Prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci oleh yang memiliki cerita.
legenda
: Prosa rakyat yag dianggap benar-benar terjadi oleh yang memiliki cerita.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-4095489 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi
: : : : : : : :
Elemen
:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 2 JP (Pertemuan Ke-8)
B. KOMPETENSI AWAL
Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Gambar mengenai kegiatan bagi masker gratis dan gambar kasus penipuan penjualan masker di masa pandemi Covid-19. b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video mengenai contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. b. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa pentingnya manusia menjadi makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik. 2. Guru melakukan presensi kehadiran. 3. Apersepsi: guru menampilkan gambar kegiatan bagi masker gratis dan gambar kasus penipuan penjualan masker di masa pandemi Covid-19. Guru menceritakan kepada peserta didik terkait aksi masyarakat yang membagikan masker gratis sebagai wujud tolong menolong sesama karena manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan gambar kasus penipuan penjualan masker merupakan contoh tindakan ekonomi yang tidak bermoral karena tidak jujur. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan gambar kelangkaan masker medis disinfektan, dan handsinitizer dengan kegiatan belajar. Guru melanjutkan dengan memberikan motivasi agar peserta didik mengembangkan skill komuikasi, berikir kritis, kreatif dan kolaboratif. Contoh gambar kasus penipuan penjualan masker di masa pandemi Covid-19.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 8 mengenai manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral . a. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. b. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk mengidentiikasi contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa pentingnya manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral untuk menciptakan keamanan dan keharmonisan dalam hidup. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, kemudian guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya Apa pentingnya manusia menjadi makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral? Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik dapat mencari informasi terkait sosialisasi sosial melalui internet, buku, maupun sumber lain. Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan model pembelajaran grup investigation. Berikut merupakan tahapan pembelajaran menggunakan model grup investigation: 1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik. 2. Guru mengarahkan peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas kelompok mengenai contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 3. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok. 4. Guru berkeliling pada setiap kelompok untuk memberikan dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif. 5. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau bentuk lainnya. 6. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskuisi. 7. Guru menyimpulkan laporan hasil diskusi. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya. 2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya yang dapat dilakukan untuk menjadi manusia ekonomi yang bermoral. Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu menjunjung nilai-nilai kejujuran untuk menjadi manusia ekonomi yang bermoral. Pengetahuan a. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial? b. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil menerapkan nilai-nilai sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang sosialisasi. 5. Doa dan penutup. F. REFLEKSI
Manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan bahwa manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Manusia memiliki keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga manusia saling bergantung satu dengan lainnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat manusia melakukan berbagai cara agar tujuan kebutuhannya dapat terpenuhi. Keinginan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya merupakan perwujudan manusia sebagai makhluk ekonomi. Dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia dibatasi oleh hak-hak orang lain sebagai perwujudan makhluk bermoral. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial?
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral? F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
1 2 3 4
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan
Toleransi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
keagamaan di sekolah.
beragama
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
12/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum
Kepeduliaan
Spiritual
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
olahraga badminton di sekolah. 3
4
19/07/22
18/11/22
Sugi
Said
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
Spiritual
beragama
Sosial
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang bersalah
4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan. Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
2
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral
Butir soal: 1. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial? 2. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Soal
Skor
1
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain
2
2
Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi Bermoral
2
Upaya manusia dalam usaha mendapatkan perangkat
pemuas kebutuhan dengan usaha mengendalikan diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk ekonomi yang bermoral: Tidak menimbun barang. Berdagang jujur.
Total Skor Maksimum
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Apa pentingnya manusia sebagai makhluk sosial? Apa pentingnya manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral? Bagaimana tanggapan kalian jika di lingkungan sekitar ada orang yang menjalankan kegiatan ekonomi tetapi tidak menjunjung nilai moral? Berikan solusinya. 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi Dasar
Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
Materi Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
Pedoman Pemberian Skor Tugas
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral
Teknik Penilaian Penugasan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Menjelaskan makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
0-2
2
Apa pentingnya makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
0-3
3
Menjelaskan manfaat makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Dasar
Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Materi Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia
Teknik Penilaian
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
sebagai makhluk ekonomi yang bermoral
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
Skala 0
1
2
3
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 3. Mencantumkan makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral pada gambar yang di buat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
Teknik
Indikator
Penilaian Penilaian Proyek
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral yang telah dipilih! 4. Tuliskan menerapkan nilai-nilai sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skor 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster Skor Maksimum
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, setelah itu analisis contoh aktivitas yang mencerminkan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral a. Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan bahwa manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Manusia memiliki keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga manusia saling bergantung satu dengan lainnya. b. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat manusia melakukan berbagai cara agar tujuan kebutuhannya dapat terpenuhi. Keinginan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya merupakan perwujudan manusia sebagai makhluk ekonomi. Dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia dibatasi oleh hak-hak orang lain sebagai perwujudan makhluk bermoral. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia setidaknya memiliki empat ciri-ciri sebagai berikut: 1) Melakukan tindakan rasional. 2) Fokus pemenuhan kebutuhan untuk kepentingan diri sendiri tanpa mengabaikan norma/nilai/aturan yang berlaku di masyarakat. 3) Pengambilan keputusan dalam rangka memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4) Sulit merasa puas. 5) Ada preferensi pribadi dalam menentukan aktivitas pemenuhan kebutuhan. Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah. C. GLOSARIUM nilai
: Sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia, dan identik dengan perilakunya.
nilai kebaikan
: Nilai yang bersumber pada kehendak/kemauan manusia.
nilai kebenaran : Nilai yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio/budi). nilai keindahan : Nislai yang bersumber pada rasa manusia (perasaan, estetis). nilai kerohanian: Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia nilai material
: Segala hal yang bermanfaat bagi unsur jasmani manusia, misalnya makanan dan pakaian.
nilai religius
: Nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak.
nilai vital
: Segala hal yang berguna bagi manusia untuk melakukan kegiatan atau aktivitas
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-4095489 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Sosialisasi a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 2 JP (Pertemuan Ke-9)
B. KOMPETENSI AWAL
Menerangkan hakikat sosialisasi. Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Menganalisis proses sosialisasi.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Slide gambar tentang salah satu agen sosialisasi teman sepermainan. Gambar berupa anak-anak yang sedang bermain permainan tradisional.. b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan lembar kerja siswa yang berisi pokok-pokok kunci pelajaran. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
a. Peserta didik diharapkan mampu menerangkan hakikat sosialisasi. b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis proses sosialisasi. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Menganalisis masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan karakter Individu.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Agen sosialisasi manakah yang paling memengaruhi karakter individu? Bagaimana proses terjadinya sosialisasi?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik. 2. Guru melakukan presensi kehadiran. 3. Apersepsi: peserta didik melihat gambar anak-anak yang sedang memainkan permainan tradisional. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik dan mengaitkan gambar dengan kegiatan belajar. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan gambar dengan kegiatan belajar. Contoh anak-anak bermain permainan tradisional yang termasuk dalam agen sosialisasi
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 9 mengenai kebutuhan manusia. a. Menerangkan hakikat sosialisasi. b. Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. c. Menganalisis proses sosialisasi. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk menganalisis masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan karakter Individu.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa agen-agen sosialisasi dapat memengaruhi karakter setiap individu. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya agen sosialisasi manakah yang paling memengaruhi karakter individu? Bagaimana proses terjadinya sosialisasi? Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik dapat mencari informasi terkait sosialisasi sosial melalui internet, buku, maupun sumber lain. Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan grup investigation. Berikut merupakan tahapan pembelajaran menggunakan model diskusi kelompok: 1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta didik. 2. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas kelompok mengenai pengaruh masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan karakter Individu. 3. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok. 4. Guru menjadi fasilitator dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk memberikan dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif 5. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau bentuk lainnya. 6. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. 7. Guru menyimpulkan laporan hasil diskusi. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan. 2. Peserta didik secara berkelompok menulis laporan sederhana pengaruh masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan karakter Individu Peserta Didik Melakukan Releksi Dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu pengaruh sosialisasi dalam pembentukan karakter individu. Pengetahuan a. Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi b. Bagaimana proses sosialisasi dapat memengaruhi karakter individu? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi upaya yang dapat dilakukan untuk menyeleksi pengaruh positif dan negatif dari masing-masing agen sosialisasi? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang nilai dan norma. 5. Doa dan penutup. F. REFLEKSI
Manusia adalah makhluk sosial yang menghabiskan kehidupan dengan cara berinteraksi dengan individu lain. Sosialisasi adalah proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan. Melalui sosialisasi, kita mempelajari nilai-nilai budaya, norma, dan peran. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: 1. Agen sosialisasi manakah yang paling memengaruhi karakter individu? 2. Bagaimana proses terjadinya sosialisasi? 3. Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi 4. Bagaimana proses sosialisasi dapat memengaruhi karakter individu? F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
beragama
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
12/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Kepeduliaan
Spiritual
3
19/07/22
Sugi
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Spiritual
Berinisiatif
Ketaqwaan
4
18/11/22
Nama Siswa
Said
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
beragama
Sosial
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
menyiram tanaman yang mulai kering.
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang bersalah
4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale.
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan.
Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menerangkan hakikat
Sosialisasi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Peserta didik diharapkan
Tes Tertulis
2
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
sosialisasi. Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Menganalisis proses sosialisasi.
mampu menerangkan hakikat sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis proses sosialisasi
Butir soal: 1. Bagaimana peran sekolah sebagai agen sosialisasi dalam pembentukan kepribadian siswanya? 2. Mengapa proses sosialisasi sangat mempengaruhi pembentukan identitas individu? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Soal
Skor
1
Ada beberapa upaya sekolah sebagai agen sosialisasi dalam pembentukan moral siswa diantaranya yaitu upaya sekolah dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa, membentuk keterikatan pada kelompok sosial pada siswa, dan membentuk otonomi pada diri siswa.
2
2
Karena dari sosialisasi suatu individu mengalami penanaman nilai dan norma sosial ke dalam diri seseorang . lalu mereka akan berkembang dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam dalam individu tersebut dan diimplementasikan dalam perilaku sehari-hari.
2
Total Skor Maksimum
4
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Apa yang anda ketahui tentang sosialisasi? Mengapa terjadi hambatan dalam sosialisasi? Apa yang terjadi bila seseorang tidak bisa bersosialisasi terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat? 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi Dasar
Menerangkan hakikat sosialisasi. Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Menganalisis proses sosialisasi.
Materi Sosialisasi
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menerangkan hakikat sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis proses sosialisasi
Teknik Penilaian Penugasan
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Menjelaskan proses sosialisasi yang terjadi
0-2
2
Apakah hubungan antara sosialisasi dan kepribadian
0-3
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3
Menjelaskan manfaat sosialisasi
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Dasar
Menerangkan hakikat sosialisasi. Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Menganalisis proses sosialisasi.
Materi Sosialisasi
Indikator
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Peserta didik diharapkan mampu menerangkan hakikat sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis proses sosialisasi
Teknik Penilaian
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Skala
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
0
1
2
3
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar sosialisasi. 3. Mencantumkan sosialisasi pada gambar yang di buat 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada sosialisasi.
3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menerangkan hakikat sosialisasi. Mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Menganalisis proses sosialisasi.
Sosialisasi
Teknik
Indikator
Penilaian Penilaian Proyek
Peserta didik diharapkan mampu menerangkan hakikat sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi agen-agen sosialisasi. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis proses sosialisasi
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan kebutuhan manusia. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan kebutuhan manusia yang telah dipilih! 4. Tuliskan Sosialisasi konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skor 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Skor Maksimum
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan kebutuhan manusia
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai sosialisasi. setelah itu analisis mengidentiikasi upaya yang dapat dilakukan untuk menyeleksi pengaruh positif dan negatif dari masing-masing agen sosialisasi. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf.
LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk!
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik Sosialisasi Manusia adalah makhluk sosial yang menghabiskan kehidupan dengan cara berinteraksi dengan individu lain. Sosialisasi adalah proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan. Melalui sosialisasi, kita mempelajari nilai-nilai budaya, norma, dan peran. a. Hakikat Sosialisasi Sosialisasi adalah proses interaksi yang dilakukan secara terus-menerus sehingga membentuk kepribadian seorang individu. Dapat dikatakan, sosialisasi merupakan proses seumur hidup yang berkaitan dengan cara individu mempelajari nilai dan norma sosial yang ada atau berlaku di masyarakat agar dapat diterima kelompoknya.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Sosialisasi dapat dilakukan oleh berbagai individu termasuk orang tua, guru, teman sebaya, saudara kandung lewat sekolah, televisi, internet, ataupun media sosial. b. Agen Sosialisasi Sosialisasi terjadi di seluruh rentang hidup dan sampai batas tertentu. Interaksi sosial meliputi perpindahan individu dari satu tempat ke tempat yang lain, peran dalam hidup mereka mulai dari lulus sekolah, memperoleh pekerjaan menikah, memiliki anak, hingga pensiun. Berikut merupakan agen-agen sosialisasi:. ■ Keluarga Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan terpenting. Agen sosialisasi keluarga terdiri dari sistem keluarga inti (nuclear family) dan sistem kekerabatan (extended family). Keluarga inti meliputi ayah, ibu, dan saudara kandung maupun angkat yang tinggal dalam satu rumah. Sedangkan sistem kekerabatan meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi. Keluarga termasuk kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi dalam mengawasi anggota keluarganya. Sosialisasi dalam keluarga dapat memengaruhi pembentukan kepribadian anak. ■ Sekolah Individu dihadapkan pada berbagai pengalaman berbeda di sekolah. Mereka berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang agama, kelas sosial, ras, etnis, dan kebudayaan. Sosialisasi di sekolah memiliki tujuan menanamkan nilai kedisiplinan yang berorientasi mempersiapkan peran peserta didik pada masa mendatang. Agen sosialisasi sekolah merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder. ■ Kelompok Sepermainan Sosialisasi juga terjadi di antara kelompok sepermainan, baik teman sebaya maupun tidak sebaya. Kelompok sepermainan dapat memengaruhi kebiasaan belajar, selera musik, sudut pandang, dan bahkan gaya berpakaian. Agen sosialisasi kelompok sepermainan merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
■ Media Massa Media massa adalah sarana komunikasi satu arah ke masyarakat luas. Informasi yang disampaikan melalui media dapat menyebar secara cepat dan luas ke seluruh lapisan dan golongan masyarakat. Jenis media massa dapat berupa televisi, surat kabar, majalah, film, radio, dan media sosial digital lainnya. Individu akan dihadapkan pada berbagai perilaku, ide, kepercayaan, dan nilai melalui media. Agen sosialisasi media massa merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder. b. Proses Sosialisasi Berdasarkan teori perkembangan kognitif Jean Piaget, proses sosialisasi menekankan pada kemampuan anak untuk memahami dunia. Piaget menjelaskan adanya perbedaan tahap anak-anak dalam belajar untuk berpikir tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka. Tahapan tersebut di antaranya: ■ Sensorimotor (0-2 tahun) Sensorimotor merupakan tahap pertama bayi belajar terutama dengan menyentuh benda, memanipulasinya, dan secara fisik menjelajahi lingkungannya. Pencapaian utama pada tahap ini adalah pemahaman anak bahwa lingkungannya memiliki sifat yang berbeda dan stabil. ■ Pra-operasional (2-7 tahun) Pada tahap ini anak sudah menguasai bahasa dan menggunakan kata-kata untuk merepresentasikan objek dan gambar secara simbolis. Anak-anak berbicara bersama tetapi tidak dengan satu sama lain dalam arti yang sama seperti orang dewasa. ■ Operasional konkret (7-11 tahun) Pada fase ini, anak-anak telah memahami pengertian logis seperti hubungan sebab dan akibat. Seorang anak pada tahap perkembangan ini akan mengenali alasan yang salah dan mampu melaksanakan operasi hitungan matematika sederhana (mengalikan, membagi, dan mengurangi).
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
■ Operasional formal (11-15 tahun) Tahap ini merupakan tahap remaja. Selama masa remaja, anak yang beranjak dewasa lebih mampu memahami ide-ide yang sangat rumit. Ketika dihadapkan pada suatu masalah, anak-anak pada tahap ini mampu meninjau semua cara yang mungkin untuk dilakukan dan melaluinya secara teoritis untuk mencapai solusi. Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.
C. GLOSARIUM Sosialisasi
: Proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-4095489 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Nilai dan Norma a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 4 JP (Pertemuan Ke-10 dan Ke-11)
B. KOMPETENSI AWAL
Menjelaskan nilai dan norma. Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
a. Video mengenai contoh nilai kerohanian (estetika) berupa harga tanaman yang mahal di luar batas kewajarannya tetapi ada orang yang membelinya.. b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan dan memberikan materi berupa kumpulan video mengenai contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari.. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan problem based learning. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan nilai dan norma. b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Menganalisis contoh pelanggaran norma.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Jenis norma apa yang sanksinya paling ringan? Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik. 2. Guru melakukan presensi kehadiran.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3. Apersepsi: peserta didik melihat tayangan video mengenai harga tanaman yang mahal atau diluar kewajaran dari harga tanaman pada umumnya. Sebagai contoh tanaman Monstera Andansonii harganya bisa mencapai jutaan hingga ratusan juta. Meskipun mahal, tetapi masih ada orang yang bersedia membelinya. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik, misalnya mengapa ada orang yang bersedia membeli tanaman Monstera Andansonii dengan harga mahal dari biasanya? Nilai apa yang terkandung dalam tanaman sehingga orang bersedia untuk membeli dengan harga mahal? Setelah itu guru mengaitkan video dengan kegiatan belajar. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video dengan kegiatan belajar. Contoh berita mengenai harga tanaman yang mahal dapat diakses pada link berikut ini https://youtu.be/TXyoW4I2DfQ. 4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 10-11 mengenai kebutuhan manusia. a. Menjelaskan nilai dan norma. b. Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. c. Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas kelompok untuk menganalisis contoh pelanggaran norma. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa nilai dan norma ada sebagai salah satu pengendali tingkah laku kehidupan untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan harmonis. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil analisis. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi contoh pelanggaran norma yang terdapat dalam lembar aktivitas kelompok. Setelah itu, guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya jenis norma apa yang sanksinya paling ringan? Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan? Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning. Berikut merupakan tahapan kegiatan pembelajaran problem based learning: 1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta didik. 2. Guru menjelaskan tugas kelompok yang akan dikerjakan yaitu pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya mengatasi pelanggaran norma pada lembar aktivitas kelompok. 3. Hasil analisis yang telah dilakukan peserta didik disajikan dalam bentuk artikel sederhana. 4. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis secara bergiliran.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
5. Peserta didik dari kelompok lain boleh memberikan komentar dan pertanyaan terkait hasil analisis tersebut. 6. Guru membantu peserta didik untuk melakukan releksi terhadap hasil analisis pemecahan masalah mengenai permasalahan pelanggaran norma dan upaya mengatasinya. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya. 2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana upaya mencegah peningkatan pelanggaran lalu lintas. Peserta Didik Melakukan Releksi dan Aksi 1. Guru mengarahkan peserta didik menemukan kesimpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran nilai dan norma. Pengetahuan a. Apa perbedaan nilai dan norma? b. Apa saja jenis-jenis nilai dan norma? c. Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi tindakan pencegahan terjadinya pelanggaran norma? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang interaksi antar wilayah..
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
5. Doa dan penutup. F. REFLEKSI
Nilai dapat dilihat sebagai sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia, dan identik dengan perilakunya. Franz mengemukakan, norma dapat dilihat sebagai kumpulan perilaku verbal dan nonverbal. Norma merupakan aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Sebagai contoh, norma berpakaian atau etika berpakaian akan sama dengan tata cara berpakaian. Seorang individu harus menyesuaikan dengan nilai yang dianut masyarakat dalam berpakaian. Norma diturunkan dari nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat. Stolley menyatakan bahwa masyarakat akan membutuhkan norma untuk memelihara tatanan sosial yang stabil. Norma dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, misalnya dahulu wanita yang memakai celana dianggap melanggar norma tetapi saat ini merupakan hal yang biasa. Jenis-jenis nilai berkembang menjadi beraneka ragam, tergantung pada kategori penggolongannya. Notonagoro. Nilai dan norma dibutuhkan dalam kehidupan untuk menjaga kestabilan kehidupan dalam masyarakat. Berikut peran nilai dan norma. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: 1. Apa perbedaan nilai dan norma? 2. Apa saja jenis-jenis nilai dan norma? 3. Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan? F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi beragama
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
12/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Kepeduliaan
Spiritual
3
19/07/22
Sugi
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Spiritual
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
4
18/11/22
Nama Siswa
Said
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
beragama
Sosial
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang
Skala 1
2
3
4
bersalah 4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale)
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan. Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Tujuan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Dasar
Menjelaskan nilai dan norma. Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Materi Nilai dan Norma
Butir soal:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
3
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
1. Apa perbedaan nilai dan norma? 2. Apa saja jenis-jenis nilai dan norma? 3. Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Skor
1
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk di dalam masyarakat. Nilai dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat. Sedangkan norma adalah aturan yang berupa larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama. Jika melanggar norma akan diberi hukuman atau sanksi tertentu.
2
2
Jenis-jenis nilai berkembang menjadi beraneka ragam, tergantung pada kategori penggolongannya. Notonagoro membagai nilai menjadi tiga macam, yaitu: nilai material, nilai vital, nilai kerohanian.
1
Soal
Jenis-jenis Norma : Norma Agama, Norma Kesusilaan, Norma Kesopanan, Norma Hukum. 3
Norma dan nilai dalam masyarakat sangatlah berperan dalam memberikan stabilitas kehidupan bermasyarakat. Peran nilai dan norma secara umum adalah untuk mengatur pola kehidupan masyarakat agar pola perilaku yang ditunjukkan seimbang,tidak merugikan, serta tidak menimbulkan ketidakadilan
Total Skor Maksimum
1
4
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Jenis norma apa yang sanksinya paling ringan? Bagaimana peranan nilai dan norma dalam kehidupan? 3. Penugasan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
Materi
Dasar
Menjelaskan nilai dan norma. Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Nilai dan Norma
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Teknik Penilaian Penugasan
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Jelaskan pengertian nilai dan norma.
0-2
2
Sanksi apa yang diperoleh jika kita melanggar norma hukum berikan contohnya?
0-3
3
Menjelaskan mengenai fungsi nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
10
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Dasar
Menjelaskan nilai dan norma. Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Materi Nilai dan Norma
Teknik
Indikator
Penilaian
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
0 1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
1
2
3
Jumlah:
Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar nilai dan norma. 3. Mencantumkan nilai dan norma pada gambar yang di buat 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada nilai dan norma.
3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS
No
Kompetensi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Materi
Indikator
Teknik
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Dasar 1
Penilaian
Menjelaskan nilai dan norma. Mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Nilai dan Norma
Penilaian Proyek
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis nilai dan norma. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis peranan nilai dan norma dalam kehidupan.
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan nilai dan norma menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan nilai dan norma. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan nilai dan norma yang telah dipilih! 4. Tuliskan Nilai dan Norma konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster Skor Maksimum
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skor 1
2
3
15
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan nilai dan norma
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Pengayaan Bacalah artikel mengenai nilai dan norma. setelah itu analisis contoh pelanggaran norma. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik Nilai dan Norma a. Definisi Nilai dan Norma Nilai dapat dilihat sebagai sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia, dan identik dengan perilakunya. Franz mengemukakan, norma dapat dilihat sebagai kumpulan perilaku verbal dan nonverbal. Norma merupakan aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Sebagai contoh, norma berpakaian atau etika berpakaian akan sama dengan tata cara berpakaian. Seorang individu harus menyesuaikan dengan nilai yang dianut masyarakat dalam berpakaian. Norma diturunkan dari nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat. Stolley menyatakan bahwa masyarakat akan membutuhkan norma untuk memelihara tatanan sosial yang stabil. Norma dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, misalnya dahulu wanita yang memakai celana dianggap melanggar norma tetapi saat ini merupakan hal yang biasa. b. Jenis-Jenis Nilai dan Norma ■ Jenis-Jenis Nilai Jenis-jenis nilai berkembang menjadi beraneka ragam, tergantung pada kategori penggolongannya. Notonagoro membagai nilai menjadi tiga macam, yaitu: a) nilai material adalah segala hal yang bermanfaat bagi jasmani manusia, seperti makanan dan pakaian. b) nilai vital merupakan segala hal yang bisa digunakan manusia untuk melakukan kegiatan atau aktivitas, misalnya jaring untuk nelayan, payung ketika musim hujan, dan lain sebagainya. c) nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi rohani manusia, meliputi: Nilai Kebenaran: bersumber dari unsur akal manusia. Contoh nilai kebenaran yaitu hakim yang bertugas memberi putusan pengadilan. Nilai Keindahan: berasal dari perasaan dan estetis manusia. Contoh mengoleksi perangko, menanam tanaman hias, dan membeli lukisan. Nilai Kebaikan/Moral: berasal dari kehendak atau kemauan manusia. Contohnya tidak memotong pembicaraan orang lain, meminjamkan pulpen kepada teman yang lupa membawa alat tulis. Nilai Religius: merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak. Contohnya, beribadah tepat waktu, menjalankan perintah yang diajarkan dalam agama yang dianut. ■ Jenis-jenis Norma Norma Agama Norma agama atau religi memuat aturan yang menata kehidupan manusia yang bersumber dari Tuhan. Norma agama terdiri dari sekumpulan perintah dan larangan manusia untuk berlaku, yang oleh pemeluknya diyakini
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kebenaran dan konsekuensinya. Norma tersebut tidak hanya mengatur hubungan vertikal, antara manusia dan Tuhan (ibadah), tetapi juga hubungan horizontal, yakni hubungan sesama manusia. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan berasal dari hati nurani yang dipraktikkan secara berulang dan menjadi kebiasaan. Norma kesusilaan merupakan susunan dari aturan-aturan hidup tentang cara manusia bertingkah laku dalam kehidupan. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan seringkali diangap sebagai pelanggaran terhadap ajaran agama. Contohnya membentak atau melawan orang tua dinilai sebagai tindakan yang melanggar kesusilaan dalam berbagai agama. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan artinya mengingkari hati nuraninya sendiri Norma Kesopanan Norma kesopanan berisi seperangkat aturan yang menjadi panduan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan kaidan sopan santun untuk dapat diterima untuk hidup dalam lingkungan masyarakat. Norma ini bersumber dari budaya dan adat istiadat masyarakat. Perbuatan yang dianggap sopan oleh suatu kelompok masyarakat mungkin dapat dianggap tidak sopan bagi kelompok masyarakat lainnya. Sebagai contoh: duduk di kursi sedangkan orang tua duduk di lantai dapat dianggap melanggar norma kesopanan di beberapa wilayah, tetapi hal tersebut belum tentu melanggar norma kesopanan di wilayah lain. Norma kesopanan dapat berubah seiring dengan sifat masyarakat yang juga dinamis dan mengalami perubahan. Pelanggaran terhadap norma kesopanan akan memperoleh sanksi yang berupa sindiran, celaan, teguran cemoohan, bahkan diasingkan oleh masyarakat. Norma Hukum Norma hukum tersusun atas aturan-aturan yang dibuat lembaga-lembaga resmi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
tertentu, seperti lembaga pemerintah suatu negara. Norma hukum bersifat memaksa, tegas, dan mengikat warga negara. Contoh dari norma hukum yaitu adanya aturan mengenai hukuman bagi pelanggaran lalu lintas. c. Peranan Nilai dan Norma Nilai dan norma dibutuhkan dalam kehidupan untuk menjaga kestabilan kehidupan dalam masyarakat. Berikut peran nilai dan norma lainnya: 1. Mengatur kehidupan masyarakat untuk membentuk pola perilaku masyarakat yang tidak merugikan atau merusak tatanan yang ada dalam masyarakat. 2. Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam masyarakat, sehingga tidak ada pihak yang merasakan ketidakadilan atas perilaku pihak lain. 3. Nilai berfungsi sebagai alat motivasi dan kontrol sosial. Norma merupakan pedoman bagi individu untuk berlaku di dalam masyarakat. Norma juga berperan untuk mengatur, mengendalikan, memberi sanksi serta memaksa anggotanya untuk bertingkah laku di tengah masyarakat. Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah. C. GLOSARIUM nilai
: Sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia, dan identik dengan perilakunya.
nilai kebaikan
: Nilai yang bersumber pada kehendak/kemauan manusia.
nilai kebenaran : Nilai yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio/budi). nilai keindahan : Nislai yang bersumber pada rasa manusia (perasaan, estetis). nilai kerohanian : Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia nilai material
: Segala hal yang bermanfaat bagi unsur jasmani manusia, misalnya makanan dan pakaian.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
nilai religius
: Nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak.
nilai vital
: Segala hal yang berguna bagi manusia untuk melakukan kegiatan atau aktivitas.
norma
: Aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan Nilai yang dianut oleh masyarakat setempat.
norma agama
: Aturan yang menata kehidupan manusia yang bersumber dari Tuhan.
norma hukum
: Aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya lembaga pemerintah suatu negara.
Norma kesopanan: Seperangkat aturan yang menjadi panduan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan kaidan sopan santun untuk dapat diterima untuk hidup dalam lingkungan masyarakat. Norma kesusilaan: Norma yang berasal dari hati nurani dan dipraktikkan secara berulang dan menjadi kebiasaan. D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-4095489 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wp-
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
content/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Interaksi antar Wilayah a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain:
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 4 JP (Pertemuan Ke-12 dan Ke-13)
B. KOMPETENSI AWAL
Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Slide Gambar tentang berbagai komponen makanan dalam satu piring. b. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII, Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan. c. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan lembar kerja siswa yang berisi pokok-pokok kunci. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan grup investigation. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. b. Peserta didik diharapkan mampu mengemukakan contoh interaksi antar wilayah. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi mata pencaharian yang dominan berdasarkan bentuk muka bumi.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Bisa terjadi perbedaan bentuk muka bumi? Apa pengaruh perbedaan bentuk muka bumi dengan interaksi wilayah?.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik. 2. Guru melakukan presensi kehadiran. 3. Apersepsi: guru bercerita dan menampilkan gambar makanan yang ada dalam piring. Komponen yang terdapat dalam makanan tersebut ada ikan asin, sambal, sayur, dan lain sebagainya. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik terkait komponen apa saja yang terdapat dalam piring makanan. Setelah peserta didik menjawab, guru kembali memberikan pertanyaan mengenai asal wilayah dari komponen makanan tersebut. Misalnya, ikan asin berasal dari wilayah? Jawabannya pesisir. Nasi berasal dari padi, padi biasa ditanam di daerah? Jawabannya dataran rendah. Sambal terbuat dari berbagai bahan seperti cabai dan tomat. Di mana cabai dan tomat biasa ditanam? Jawabannya di dataran tinggi. Contoh gambar berbagai komponen makanan dalam satu piring. 4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 12-13 mengenai kebutuhan manusia. a. Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. b. Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar aktivitas kelompok untuk mengidentiikasi mata pencaharian yang dominan berdasarkan bentuk muka bumi. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa variasi bentuk muka bumi dapat memengaruhi perbedaan mata pencaharian. Proses tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan pesetra didik tekrait hasil identiikasi. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi mata pencaharian yang dominan berdasarkan bentuk muka bumi, selanjutnya guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya bisa terjadi perbedaan bentuk muka bumi? Apa pengaruh perbedaan bentuk muka bumi
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
dengan interaksi wilayah?.
Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik mencari informasi terkait interaksi antar ruang. Peserta didik dapat menggunakan internet, koran, maupun sumber lain. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan model pembelajaran seperti grup investigation. Berikut merupakan tahapan kegiatan grup investigation: 1. Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 4-6 peserta didik. 2. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan dalam lembar aktivitas X. 3. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok kecil dan guru menjadi fasilitator dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk memberikan dorongan agar semua anggota kelompok berpartisipasi aktif. 4. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk inforgrais atau bentuk lainnya. 5. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. 6. Pada akhir kegitan, guru menyimpulkan laporan hasil diskusi. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya. 2. Peserta didik secara mandiri menulis laporan sederhana pentingnya interaksi antar wilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Peserta Didik Melakukan Releksi Dan Aksi 1. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 2. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan. 3. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik. Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan,
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
dan keterampilan. Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran yaitu upaya inovatif dalam mencukupi kebutuhan terutama kebutuhan yang harus di datangkan dari wilayah lain. Pengetahuan a. Mengapa terjadi interaksi antarwilayah? b. Apa saja contoh dari interaksi antarwilayah? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi upaya inovatif dalam mencukupi kebutuhan terutama kebutuhan yang harus didatangkan dari wilayah lain? 3. Releksi juga dapat dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Selain itu, dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa yang akan datang 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang aktivitas memenuhi kebutuhan. 5. Doa dan penutup. F. REFLEKSI
Fenomena perbedaan satu tempat dengan tempat lain menjadikan tempat tersebut unik. Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau tempat satu wilayah dengan wilayah lainnya. Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya dan kebutuhan yang berbeda dengan tempat lain. Hal inilah yang mendasari terjadinya interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: 1. Mengapa terjadi interaksi antarwilayah? 2. Apa saja contoh dari interaksi antarwilayah? F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut. Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut
Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi beragama
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No 1
Waktu 12/07/22
Nama Siswa Haidar
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku Membantu seorang
Butir Sikap Kepedulian
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah. 2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Kepeduliaan
Spiritual
3
19/07/22
Sugi
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Spiritual
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
4
18/11/22
Nama Siswa
Said
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
beragama
Sosial
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang
Skala 1
2
3
4
bersalah 4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya
No
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan
1
Teman saya berkata jujur kepada orang lain
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Skala 1
2
3
4
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan. Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.
Interaksi antar Wilayah
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
2
Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Peserta didik diharapkan mampu mengemukaka n contoh interaksi antar
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
wilayah.
Butir soal: 1. Mengapa terjadi interaksi antarwilayah? 2. Apa saja contoh dari interaksi antarwilayah? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Soal
Skor
1
Interaksi terjadi karena adanya kesempatan bagi kedua wilayah untuk berinteraksi karena keduanya saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi sendiri. Kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang. Hal ini sangat bergantung pada faktor kelancaran transportasi, jarak, dan biaya angkut.
2
2
Contoh interaksi keruangan antar wilayah Indonesia:
2
Penduduk kota yang membeli bahan makanan dari desa.
Penduduk desa yang datang ke kota untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Petani menjual hasil sawahnya ke daerah lain.
Wisatawan mengunjungi lokasi wisata yang berbeda pulau.
Total Skor Maksimum
4
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Bisa terjadi perbedaan bentuk muka bumi? Apa pengaruh perbedaan bentuk muka bumi dengan interaksi wilayah?. 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
Materi
Dasar
Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.
Interaksi antar Wilayah
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Peserta didik diharapkan mampu mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.
Teknik Penilaian Penugasan
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Faktor faktor apa yang mendorong terjadinya interaksi antar wilayah
0-2
2
Sebutkan contoh interaksi antar wilayah
0-3
3
Apa dampak interaksi antar wilayah?
0-3
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.
Interaksi antar Wilayah
Teknik
Indikator
Penilaian
Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Peserta didik diharapkan mampu mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
Skala 0
1
2
3
Jumlah: Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar Interaksi antar Wilayah. 3. Mencantumkan Interaksi antar Wilayah pada gambar yang di buat 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada Interaksi antar Wilayah.
3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Dasar
Menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Mengemukakan contoh interaksi antar wilayah.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Materi Interaksi antar Wilayah
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Peserta didik diharapkan mampu mengemukakan
Teknik Penilaian Penilaian Proyek
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
contoh interaksi antar wilayah.
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan interaksi antar wilayah menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan interaksi antar wilayah. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan interaksi antar wilayah yang telah dipilih! 4. Tuliskan Interaksi antar Wilayah konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek Skor
No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster
1
2
Skor Maksimum
3
4
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
0 = tidak ada perencanaan 2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan interaksi antar wilayah
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai Interaksi antar Wilayah. setelah itu analisis faktor penyebab terjadinya interaksi antar wilayah. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Petunjuk!
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik Interaksi Antarwilayah Fenomena perbedaan satu tempat dengan tempat lain menjadikan tempat tersebut unik. Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau tempat satu wilayah dengan wilayah lainnya. Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya dan kebutuhan yang berbeda dengan tempat lain. Hal inilah yang mendasari terjadinya interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan. Coba kalian tuliskan mata pencaharian yang dominan sesuai dengan gambar bentuk muka bumi!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Setelah kalian mengisi aktivitas individu di atas, apa yang dapat kalian simpulkan? Kalian melihat bahwa berbagai karakteristik muka bumi dapat memengaruhi mata pencaharian. Setiap wilayah dapat menghasilkan barang kebutuhan yang berbeda dengan wilayah lain karena adanya berbedaan bentuk muka bumi. Selain itu, interaksi antarruang seperti kawasan pesisir yang menghasilkan hasil laut dengan dataran tinggi yang menghasilkan berbagai sayuran tidak hanya dipengaruhi karena perbedaan bentuk muka bumi. Jaringan jalan dan transportasi juga memengaruhi interaksi tersebut. Hal ini menyebabkan terjadi interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan lain yang tidak ada di wilayahnya. Sebagai contoh, perdesaan menghasilkan sumber pangan yang dibutuhkan penduduk perkotaan. Kota menghasilkan berbagai barang industri yang dibutuhkan penduduk perdesaan. Interaksi juga dapat terjadi antara satu kota dan kota lain berupa pertukaran barang dan jasa. Interakasi antara perdesaan dan perkotaan didasari atas perbedaan karakteristik wilayah yang memengaruhi hasil produksi dan didukung oleh jaringan jalan yang baik sehingga dapat terjadi pertukaran barang. Berikut merupakan perbandingan karakteristik wilayah perdesaan dan perkotaan:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Penggunaan lahan di perdesaan didominasi lahan pertanian termasuk perkebunan dan perikanan sehingga memiliki ruang terbuka yang lebih luas dibandingkan areal terbangun. Sedangkan penggunaan lahan di perkotaan memiliki heterogenitas yang lebih tinggi dibandingkan wilayah perdesaan. Hal ini membuat wilayah perdesaan dapat menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan penduduk perkotaan. Misalnya, Kabupaten Brebes memiliki komoditi pertanian bawang merah dan Kabupaten Wonosobo menghasilkan komoditi pertanian Kentang. Kedua wilayah tersebut saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kabupaten Wonosobo mengirimkan hasil pertanian berupa kentang ke Kabupaten Brebes dan sebaliknya. Interaksi antara Kabupaten Brebes dan Wonosobo ini merupakan contoh dari interaksi antarwilayah dalam rangka mencukupi dan memenuhi kebutuhan di bidang pangan.
Bahan Bacaan Guru Guru menyampaikan kepada peserta didik terkait sub-bab pada materi Keluarga Awal Kehidupan. Materi diawali pemahaman kepada peserta didik terkait keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial terdekatnya. Peserta didik kemudian mengeksplorasi kondisi sosial lingkungan sekitar sehingga mampu mengurutkan peristiwa sejarah dalam kerangka kronologis dan menghubungkan dengan kondisi saat ini. Setelah sosialisasi di lingkungan keluarga maka cakupan diperluas menjadi sosialisasi dalam masyarakat. Kondisi lingkungan sosial dan isik setiap wilayah yang berbeda dapat memengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini karena adanya perbedaan kondisi geograis daerah, karakteristik masyarakat dan cara mereka beraktivitas. Perbedaan karakteristik wilayah dapat membuat masyarakat saling berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan interaksi antarwilayah.
C. GLOSARIUM perikanan
: Segala usaha penangkapan ikan serta pengolahan sampai pada pemasaran hasilnya.
perkebunan
: Sebidang tanah yang ditanami pohon musiman.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11 billion around 2100. Artikel. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020 Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-4095489 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha, Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan melalui pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga. Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB. Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-saham-
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
pt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri4-tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPS FASE D KELAS VII INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Tema 01 Materi Elemen
: : : : : : : : :
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
..................................... SMP ………………… Tahun 2022 SMP Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) D / VII Keluarga Awal Kehidupan Kebutuhan Hidup Manusia a) Elemen pemahaman dan ruang lingkup pembelajaran Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu: materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan dalam konteks lokal dan nasional. Materi ini juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra aksara, kerajaan-kerajaan di Nusantara Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika sosial; materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah keberagaman dan kelompok yang berbedabeda Kegiatan manusia dalam memenuhi
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Capaian Pembelajaran 1
:
Alokasi Waktu
:
kebutuhannya: materi ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b) Elemen keterampilan proses Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS kelas 7 antara lain: mengamati, menginvestigasi/ menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan. Memahami keberadaan diri dan keluarga di tengah lingkungan sosial 4 JP (Pertemuan Ke-14 dan Ke-15)
B. KOMPETENSI AWAL
Menjelaskan deinisi kebutuhan. Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri dan bernalar kritis, bergotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA Media, Sumber Belajar, dan Alat 1. Sumber Utama a. Video peningkatan belanja online di masa Pandemi Covid-19. b. Slide Gambar tentang data peningkatan jumlah penduduk dan kerusakan lingkungan akibat penambangan batu bata.. c. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. d. Laptop, LCD, PC, 2. Sumber Alternatif Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. 3. Pengembangan Sumber Belajar Guru dapat mengembangkan video-video yang berkaitan dengan aktivitas memenuhi kebutuhan secara bijak. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin. F. MODEL PEMBELAJARAN Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan discovery learning. KOMPNEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi kebutuhan. b. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. c. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. d. Peserta didik diharapkan mampu menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan. B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia? Mengapa di masa Pandemi Covid-19 banyak belanja online meningkat?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membuka dengan salam dan doa bersama peserta didik. 2. Guru melakukan presensi kehadiran. 3. Apersepsi: peserta didik melihat tayangan video pengaruh pandemi Covid-19 terhadap belanja online kebutuhan pokok. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik dan mengaitkan video dengan kegiatan belajar. Peserta didik difasilitasi guru mengaitkan video dengan kegiatan belajar.
4. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran pertemuan 12-13 mengenai kebutuhan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
manusia. a. Menjelaskan deinisi kebutuhan. b. Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. c. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. d. Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari lembar aktivitas X untuk mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Kegiatan ini dimaksudakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa jenis kebutuhan setiap orang berbeda dan bersifat dinamis karena ada faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia. Proses saling tukar hasil temuan peserta didik dapat dilakukan dalam waktu singkat, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait hasil identiikasi. Peserta Didik Mengidentiikasi Masalah Setelah peserta didik mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhannya, kemudian guru mendorong peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarah pada HOTS. Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia? Mengapa di masa Pandemi Covid-19 banyak belanja online meningkat? Peserta Didik Mengelola Informasi Peserta didik mengolah informasi secara berkelompok di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini dapat dilakukan secara bervariasi, misalnya dengan menggunakan model discovery learning. Berikut merupakan tahapan kegiatan discovery learning: Guru membimbing peserta didik membagi kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik. 1. Setiap kelompok diberikan contoh kasus data mengenai jumlah penduduk Indonesia dan kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata. 2. Peserta didik diminta untuk mengamati data peningkatan jumlah penduduk dan gambar kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata. 3. Guru memfasilitasi siswa untuk merumuskan masalah terkait keterkaitan antara jumlah penduduk dengan kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata. 4. Setiap kelompok mengajukan dugaan jawaban terhadap hasil analisis keterkaitan jumlah penduduk kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata. 5. Masing-masing kelompok berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk membuktikan dugaan jawaban keterkaitan peningkatan jumlah penduduk dan gambar kerusakan lingkungan akibat tambang batu bata. 6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dalam bentuk infograis atau bentuk lainnya. 7. Guru memandu peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. Peserta Didik Merencanakan dan Mengembangkan Ide 1. Hasil pengolahan informasi disajikan dalam bentuk laporan/poster/karya lainnya. 2. Peserta didik secara berkelompok mengidentiikasi kebutuhan masing-masing anggota kelompok selama tiga hari terakhir dan pengorbanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Guru dapat menggunakan lembar aktivitas kelompok untuk
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
menemukan jawabanjawaban tersebut. Peserta Didik Melakukan Releksi Dan Aksi 1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pengolahan informasi 2. Guru memfasilitasi peserta didik menemukan simpulan pembelajaran. 3. Guru memberikan kesempatan ke peserta didik untuk menyampaikan pendapat berkaitan dengan aktivitas yang telah dilakukan. 4. Penguatan dan pengayaan dilakukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi peserta didik. Penutup 1. Penilaian pembelajaran dilakukan secara lisan atau tertulis 2. Peserta didik melakukan releksi pembelajaran berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap a. Apakah aku sudah melakukan pembelajaran secara bertanggung jawab? b. Apakah aku sudah mengumpulkan tugas secara tepat waktu? c. Apakah akus sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karyaku? d. Apakah aku sudah mampu berkolaborasi dengan baik bersama teman-temanku? Inspirasi dari pembelajaran upaya memenuhi kebutuhan secara bijak dan bisa menyusun skala prioritas dalam berbelanja. Pengetahuan a. Apakah aku sudah mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan? b. Faktor apa saja yang memengaruhi kebutuhan manusia? c. Mengapa perlu menyusun skala prioritas dalam berbelanja sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup? Keterampilan Apakah aku sudah berhasil mengidentiikasi kebutuhan selama tiga hari terakhir dan pengorbanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut? 3. Releksi juga dapat dilakukan misalnya dengan kuis, peserta didik menuliskan kompetensi yang diperoleh baik sikap, pengetahuan. Dapat pula dengan menuliskan inspirasi yang diperoleh dan akan dilakukan masa akan datang. 4. Tindak lanjut dilakukan dengan mendorong peserta didik mempelajari lebih lanjut dan informasi pembelajaran berikutnya tentang kelangkaan. 5. Doa dan penutup. F. REFLEKSI
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Manusia sebagai makhluk hidup memiliki berbagai kebutuhan seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Alam Indonesia dianugerahi kekayaan sumber daya yang melimpah dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Perbedaan karakteristik wilayah menyebabkan terjadinya keragaman sumber daya yang dihasilkan. Hal inilah yang mendorong terjadi interaksi antarwilayah untuk mencukupi kebutuhannya. Selain interaksi antarwilayah, sebagai makhluk sosial tentunya manusia senantiasa berinteraksi dengan orang lain. Sepanjang perkembangan usia, proses sosialisasi berupa pembelajaran mengenai nilai, aturan, dan norma yang berlaku dalam masyarakat juga berlangsung. Terjadinya proses sosialisasi di lingkungan keluarga dan masyarakat dapat memengaruhi pembentukan karakter dan gaya hidup. Coba kalian renungkan pertanyaan berikut ini: 1. Karakter apa yang menonjol dalam diri kalian? 2. Apakah karakter tersebut mirip dengan salah satu anggota keluarga kalian? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? 3. Bagaimana sikap kalian dalam berinteraksi dengan teman yang memiliki karakter berbeda dengan kalian? F. ASESMEN / PENILAIAN Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran a. Konsep Penilaian dan Pembelajaran IPS Penilaian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik secara sistematis. Penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi, proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta didik, dan penentuan tindak lanjut pembelajaran. Penilaian pembelajaran IPS memakai pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) untuk menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), layanan konseling, dan sebagai landasan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. b. Teknik dan Instrumen Penilaian Penilaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan menggunakan teknik dan instrumen penilaian. Berikut merupakan penjabaran teknik dan instrumen penilaian dari masing-masing kompetensi. 1. Penilaian kompetensi sikap Teknik penilaian kompetensi sikap dapat berupa observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh guru matabpelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling (BK) yang ditulis dalam buku jurnal. Jurnal berisi catatan kejadian tertentu dan informasi lain yang relevan. a. Observasi Instrumen dalam observasi yaitu lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi berisi catatan perilaku peserta didik berdasarkan pengamatan oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru bimbingan konseling selama satu semester. Setiap catatan berisi deskripsi perilaku peserta didik yang dilengkapi dengan waktu dan tempat pengamatan tersebut.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Jika terjadi perubahan sikap peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik maka dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut telah baik atau bahkan sangat baik. Hal yang dicatat dalam jurnal bisa berupa sikap kurang baik, baik, maupun sangat baik, serta perkembangan perubahan sikap peserta didik. Berikut merupakan contoh lembar observasi penilaian sikap peserta didik selama satu semester: Contoh Tabel Jurnal Pengembangan Sikap No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1 2 3 4 dst
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian sikap menggunakan teknik observasi : Jurnal penilaian sikap ditulis oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK selama satu semester. Penilaian oleh wali kelas dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk satu kelas yang menjadi tanggung-jawabnya. Penilaian oleh guru mata pelajaran dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas yang diajarnya, dan penilaian oleh guru BK dapat menggunakan 1 (satu) jurnal untuk setiap kelas di bawah bimbingannya. Penilaian perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial peserta didik bisa dicatat dalam satu jurnal yang sama atau dalam 2 (dua) jurnal berbeda. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal adalah peserta didik yang menunjukkan perilaku yang sangat baik maupun kurang baik secara alami. Pencatatan jurnal dilakukan dengan segera seperti ketika wali kelas, guru mata pelajaran, maupun guru BK menyaksikan atau memperoleh informasi terpercaya mengenai perilaku peserta didik. Jika peserta didik pernah menunjukkan sikap kurang baik tetapi selama satu semester tersebut menunjukan perkembangan ke arah sikap baik, maka sikap baik tersebut juga dicatat dalam jurnal. Guru mata pelajaran dan guru BK merangkum catatan jurnal perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik dan menyerahkannya kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut Berikut merupakan contoh jurnal penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh wali kelas. Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
19/07/22
Haidar
Tidak mengikuti sholat Dzuhur berjamaah di sekolah.
Ketaqwaan
2
19/07/22
Halwa
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Ketaqwaan
3
19/07/22
Sugi
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Ketaqwaan
4
19/07/22
Said
Berpartisipasi sebagai panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Toleransi beragama
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
1
12/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah.
Kepedulian
2
26/08/22
Halwa
Menyerahkan dompet yang ditemukan di kantin sekolah kepada wali kelas.
Kejujuran
3
26/09/22
Sugi
Tidak menggunakan atribut upacara di sekolah dengan legkap.
Kedisiplinan
4
25/10/22
Said
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Kepedulian
Contoh format di atas dapat digunakan guru mata pelajaran dan guru BK dalam penilain sikap spiritual dan sosial. Catatan tersebut juga dapat dibuat dalam satu tabel yang sama dengan menambahkan kolom keterangan pada bagian paling kanan untuk menuliskan keterangan jenis sikap yang ditulis. Berikut merupakan contoh tabel jurnal penilaian sikap (spiritual dan sosial) yang dijadikan dalam satu tabel: Contoh Jurnal Penilaian Sikap
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 No
Waktu
1
19/07/22
Haidar
Membantu seorang teman yang kesulitan menyebrang jalan di depan sekolah
Ketaqwaan
Sosial
2
19/07/22
Halwa
Mengajak teman berdoa sebelum olahraga badminton di sekolah.
Kepeduliaan
Spiritual
3
19/07/22
Sugi
Mengganggu teman ketika berdoa sebelum kegiatan pembelajaran.
Toleransi
Spiritual
Berinisiatif menyiram tanaman yang mulai kering.
Ketaqwaan
4
18/11/22
Nama Siswa
Said
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
beragama
Sosial
b. Penilaian Diri (Self Assesment) Penilaian diri merupakan teknik penilaian terhadap diri sendiri oleh peserta didik dengan mengidentiikasi kelebihan dan kekurangan sikap peserta didik dalam berperilaku. Teknik penilaian ini dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan releksi diri peserta didik. Satu tabel penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian diri menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama teman yang dinilai : .................. Nama penilai
: ..................
Kelas
: ....................
Semester
: ....................
Berilah tanda centang sebenarnya
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
No
Pernyataan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
1
Saya berdoa sebelum melakukan kegiatan
2
Saya melaksanakan ibadah sholat tepat waktu
3
Saya berani mengakui kesalahan jika memang bersalah
4
Saya mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang diberikan
5
Saya mengembalikan barang yang saya pinjam dalam kondisi baik
6
Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan
7
Saya datang ke sekolah tepat waktu
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu
c. Penilaian Antar Teman Penilaian antar teman adalah teknik penilaian yang dilakukan peserta didik terhadap peserta didik yang lain mengenai sikap/perilaku peserta didik. Penilaian antarteman dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Berikut merupakan contoh lembar penilaian antarteman menggunakan Likert Scale. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (Likert Scale) Nama
: ..................
Kelas
: ....................
Semester : .................... Berilah tanda centang sebenarnya No 1
pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
Pernyataan Teman saya berkata jujur kepada orang lain
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skala 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2
Teman saya mengerjakan ulangan dengan jujur
3
Teman saya mentaati tata-tertib sekolah
4
.....................................
Keterangan: 1 = sangat jarang 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek kete rampilan dan pengetahuan. 2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan a) Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik berkaitan dengan penguasaan pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Guru dapat memilih teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian diawali dengan perencanaan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. b) Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian pengetahuan yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kmpetensi Dasar (KD). Teknik penilaian pengetahuan yang sering digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Berikut merupakan penjabaran dari berbagai teknik penilaian pengetahuan. Contoh Teknik Penilaian Pengetahuan Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes tertulis
Pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian atau melengkapi, dan uraian.
Mengetahui kemampuan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tes lisan
Tanya jawab
Mengetahui pemahaman peserta didik sebagai dasar perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas individu dan kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan peserta didik
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
selama proses pembelajaran.
1. Tes Tertulis Tes tertulis merupakan soal dan jawaban disajikan secara tertulis, misalnya pilihan ganda, benar-salah, dan uraian. Langkah-langkah pengembangan tes tertulis: Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Dasar
Menjelaskan deinisi kebutuhan. Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
Materi Kebutuhan Hidup Manusia
Butir soal:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Indikator
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
Soal
Tes Tertulis
3
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
1. Apa yang kalian ketahui tentang kebutuhan dan sebutkan jenis jenisnya? 2. Faktor apa saja yang memengaruhi kebutuhan manusia? 3. Mengapa perlu menyusun skala prioritas dalam berbelanja sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup? Pemberian skor Tes Tertulis No.
Kunci Jawaban
Soal
Skor
1
Kebutuhan terbagi menjadi : Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat bertahan hidup. Contoh : makanan, minum, pakaian. Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
2
2
Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia
1
Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder, Kebutuhan Tersier, Kebutuhan Sekarang, Kebutuhan Masa Mendatang, Kebutuhan Mendesak, Kebutuhan Sepanjang Waktu, Kebutuhan Jasmani, Kebutuhan Rohani 3
Dengan adanya skala prioritas, manusia diharapkan dapat mengetahui mana kebutuhan yang harus didahulukan dan mana kebutuhan yang bisa ditunda terlebih dahulu. Sehingga, kita dapat memenuhi kebutuhan dengan tepat dan sesuai dengan kemampuan.
Total Skor Maksimum
1
4
2. Tes Lisan Tes lisan merupakan pertanyaan yang diberikan guru secara lisan kepada peserta didik yang jawaban atas pertanyaan tersebut juga disampaikan secara lisan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pemberian tes lisan dapat dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. pertanyaan pada tes lisan: Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia? Mengapa di masa Pandemi Covid-19 banyak belanja online meningkat? 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kompetensi yang ingin dicapai. Berikut merupakan contoh kisi-kisi tugas dan contoh pedoman penskorannya. Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran: 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS
Kompetensi Dasar
Menjelaskan deinisi kebutuhan. Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
Materi Kebutuhan Hidup Manusia
Indikator
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menunjukan jenisjenis alat pemuas kebutuhan.
Teknik Penilaian Penugasan
Pedoman Pemberian Skor Tugas No Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
Faktor faktor apa yang mendorong terjadinya interaksi antar wilayah
0-2
2
Sebutkan contoh interaksi antar wilayah
0-3
3
Apa dampak interaksi antar wilayah?
0-3
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
4
Keruntutan bahasa
0-2
Total Skor Maksimum
10
3. Penilaian Keterampilan a) Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk melakukan tugas tertentu sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja dan penilaian proyek. Berikut merupakan contoh kisi-kisi penilaian keterampilan, tugas, dan pedoman pemberian skor. b) Teknik Penilaian Keterampilan • Penilaian kinerja Berikut ini Kisi-kisi Penilaian Kinerja, soal/tugas, pedoman pemberian skor: Kisi-kisi Penilaian Kinerja Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menjelaskan deinisi kebutuhan. Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
Kebutuhan Hidup Manusia
Indikator
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menunjukan jenis-
Teknik Penilaian
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
jenis alat pemuas kebutuhan.
Rubrik Pemberian Skor Penilaian Kinerja No
Aspek yang Dinilai
1
Merencanakan pengamatan
2
Melakukan pengamatan
3
Membuat laporan
Skala 0
1
2
3
Jumlah: Penilaian diberikan dengan memperhatikan aspek proses dan produk. Guru dapat menetapkan bobot pemberian skor yang berbeda antara satu dan aspek yang lainnya dengan memperhatikan karakteristik kompetensi yang dinilai. Rubrik Penilaian Kinerja No 1
Indikator Menyiapkan bahan yang diperlukan
Rubrik 2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan. 1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang diperlukan. 0 = Tidak menyiapkan alat bahan
2
Pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan tepat 3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat. 2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat. 1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat. 0 = Tidak melakukan langkah kerja. Langkah kerja: 1. Menyiapkan kertas gambar ukuran A4. 2. Menggambar Kebutuhan Hidup Manusia. 3. Mencantumkan Kebutuhan Hidup Manusia pada gambar yang di buat 4. Memberikan warna pada kenampakan objek yang di gambar pada Kebutuhan Hidup
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Manusia. 3
Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria 2 = Memenuhi 2 kriteria 1 = Memenuhi 1 kriteria 0 = Tidak memenuhi kriteria Kriteria laporan: 1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan) 2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar 3. Komunikatif
• Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengimplementasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam waktu tertentu. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur satu maupun beberapa Kompetensi Dasar (KD) dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan, penyajian, dan pelaporan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian proyek, yaitu: 1) Pengelolaan Kemampuan peserta didik untuk menentukan tema atau topik, mengumpulkan informasi, pengolahan data, dan penulisan laporan. 2) Relevansi Tema yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD). 3) Keaslian Laporan atau produk yang dibuat peserta didik merupakan hasil karyanya. 4) Inovasi dan Kreativitas Terdapat unsur-unsur kebaruan dan berbeda pada produk yang dihasilkan peserta didik. Kisi-kisi Penilaian Proyek Nama Sekolah : SMP ............................. Kelas/Semester : VII/I
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Tahun Pelajaran : 2022/2023 Mata Pelajaran : IPS Kompetensi
No 1
Materi
Dasar
Menjelaskan deinisi kebutuhan. Mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Menunjukan jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
Kebutuhan Hidup Manusia
Teknik
Indikator
Penilaian Penilaian Proyek
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan deinisi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu mengidentiikasi jenis-jenis kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan. Peserta didik diharapkan mampu menunjukan jenisjenis alat pemuas kebutuhan.
Proyek : Buatlah poster salah satu tujuan kebutuhan manusia menggunakan kertas gambar ukuran A3, pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal- hal berikut! 1. Pilihlah salah satu tujuan kebutuhan manusia. 2. Amati tujuan tersebut apakah telah tercapai atau belum tercapai di Indonesia lalu sampaikan dalam poster. 3. Gambar salah satu tujuan kebutuhan manusia yang telah dipilih! 4. Tuliskan kebutuhan manusia konsep dari poster yang akan peserta didik sampaikan! 5. Laporkan hasilnya secara lisan! Rubrik Pemberian Skor Proyek No
Pernyataan
1
Kemampuan peserta didik dalam merencanakan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Skor 1
2
3
4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
2
Kemampuan menggambar poster
3
Kemampuan penyampaian konsep berdasarkan poster yang digambar
4
Kemampuan mempresentasikan isi poster
5
Produk Poster Skor Maksimum
15
Catatan: Guru bisa menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek satu dan lainnya pada pemberian skor dengan memperhatikan karakteristik Kompetensi Dasar (KD) atau keterampilan yang dinilai.
Rubrik PenilaianProyek No 1
Pernyataan Kemampuan Perencanaan
Keterangan 2 = perencanaan lengkap (bahan, cara kerja, hasil), dan rinci 1 = perencanaan kurang lengkap 0 = tidak ada perencanaan
2
Kemampuan menggambar poster secara tepat sesuai dengan salah satu tujuan kebutuhan manusia
2 = menggambar dan mewarnai poster dengan baik dan interpretasi tujuan pembangunan berkelanjutan dalam poster tepat. 1 = menggambar dan memberikan warna pada poster tetapi salah dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih. 0 = gambar tidak diberi warna dan tidak tepat dalam menginterpretasikan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dipilih.
ASESMEN Asesment terdiri dari 10 pertanyaan pilihan ganda dan 5 pertanyaan uraian. Pertanyaan disesuaikan dengan HOTS (High Order Thinking Skill) untuk merangsang kemampuan berpikir peserta didik. Soal HOTS dalam pilihan ganda menggunakan stimulus sosial dengan konteks dunia nyata.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Pertanyaan dalam soal HOTS menuntut peserta didik untuk berpikir kritis, logis, metakognisi dan kreatif sehingga tidak sekadar mengingat dan memahami materi yang diberikan kepada peserta didik
A. PILIHAN GANDA Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia! 1. Sejarah perlu dipelajari karena bisa memberikan informasi tentang peristiwaperistiwa yang terjadi pada masa lampau. Manusia, waktu, dan ruang memiliki keterkaitan dalam sejarah karena .... a. memengaruhi kehidupan di masa lalu b. bagian dari unsur-unsur sejarah c. waktu dan ruang menjadi kunci utama dalam sejarah d. memengaruhi cara pandang terhadap sejarah 2. Keluarga Iqbal sedang mudik dari Tasikmalaya menuju Pacitan dan memilih jalur selatan dibanding jalur pantai utara karena pertimbangan waktu tempuh yang lebih singkat yaitu sekitar 5 jam dibanding melalui jalur pantai utara. Konsep lokasi yang sesuai pernyataan tersebut adalah lokasi .... a. Absolut b. Relatif c. Tetap d. Jarak tempuh 3. Indonesia terleletak antara 60 LU-110 LS dan 950 BT-1410 BT. Selain itu, negara kita terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik, dan juga memiliki relief dan topografi yang kompleks. Posisi Indonesia yang demikian berpengaruh terhadap iklim di pulau-pulau dan atau wilayah-wilayah di dalamnya, yaitu .... a. Wilayah Bogor di Jawa dan Bukit Tinggi Sumatra beriklim basah dan sejuk penghasil sayur-sayuran b. Wilayah Jakarta, Surabaya, dan Semarang beriklim kering dan panas penghasil tanaman makanan pokok c. Pulau-pulau di Wilayah NTT, NTB, dan Maluku beriklim panas dan basah penghasil daging ternak d. Pulau-pulau di barat dan timur Sumatra beriklim basah dan dingin penghasil buahbuahan 4. Skala peta II sesuai ilustrasi berikut adalah ....
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
a. 1:6000 b. 1:60.000 c. 1:600.000 d. 1:6000.000 5. Tradisi lisan lebih sulit untuk dianalisis karena .... a. perlu menangkap kenyataan di belakang ceritanya b. disampaikan secara lengkap dan jelas c. esensi cerita bersifat tetap d. membutuhkan banyak narasumber 6. Rumi memanfaatkan waktu luang untuk membuat pesanan tas rajut. Pernyataan tersebut mencerminkan tindakan manusia sebagai makhluk .... a. Individu b. Religius c. Ekonomi d. Sosial 7. Harefa menolong kucing yang terjebak dalam saluran air karena diajarkan orang tuanya untuk tolong menolong dengan makhluk hidup lainnya merupakan pengaruh dari agen sosialisasi .... a. Keluarga karena adanya pembiasaan penerapan nilai yang bersumber dari perasaan dan estetis b. Keluarga karena adanya penanaman nilai material secara terus menerus c. Keluarga, melalui penanaman dan pembiasaan nilai material d. Keluarga, melalui penanaman nilai kebaikan
8. Perhatikan gambar di atas! Nilai sosial yang utama dalam gambar tersebut yaitu nilai .... a. Moral karena bersumber pada kehendak manusia
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
b. Moral karena bersumber dari perasaan c. Kebenaran karena bersumber pada unsur akal d. Kebenaran karena bersumber pada perasaan dan kehendak manusia 9. Perhatikan gambar berikut!
Informasi yang dapat diperoleh dari gambar di atas yaitu .... a. Wilayah A dan B dapat disuplay wilayah C b. Wilayah A dan C dapat dipenuhi wilayah B c. Hubungan wilayah A dan B yang kuat d. Hubungan wilayah A dan C yang kuat karena pengaruh wilayah B 10. Perhatikan jenis barang berikut: (1) Pensil (5) Jagung (2) Pertalite (6) Nasi (3) Motor (7) Pertamax (4) Pulpen Barang yang termasuk dalam kategori barang komplementer ditunjukan oleh nomor .... a. (1) dan (4) b. (2) dan (3) c. (2) dan (7) d. (5) dan (6) B. ESAI Jawablah soal-soal berikut secara jelas, benar, dan ringkas! 1. Bagaimana pendapat kalian mengenai pentingnya mempelajari sejarah keluarga? 2. Hitunglah skala peta jika diketahui jarak Desa R dengan Desa M adalah 20 km, sedangkan jarak di peta 4cm! 3. Perhatikan bacaan berikut:
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Ini Rencana Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, Daftar Daerah yang Dilewati Serta Target Pengerjaannya Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen resmi ditandatangani pada Jumat (13/11/2020). Jalan tol ini akan terhubung dengan jalan tol Semarang–Solo dan jalan tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulon Progo dan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Konsep Joglosemar sudah lama dirancang. Melalui pembangunan jalan tol ini, diharapkan Pariwisata tidak hanya berkembang di satu wilayah tetapi juga wilayah lain. Semua terkoneksi oleh jalan tol. Masyarakat juga mendapat banyak manfaat. Tol Yogyakarta-Bawen, akan dilengkapi dengan terowongan yang lokasi potensialnya terdapat di antara Ambarawa dan Temanggung. Terowongan dibangun karena tidak ingin merusak kawasan Banaran yang sejuk sebagai destinasi wisata dengan produk unggulan kopi. Sumber: https://jogja.tribunnews.com/amp/2020/11/13/ini-rencana-pembangunantolyogyakarta-bawen-daftar-daerah-yang-dilewati-serta-target-pengerjaannya?page=3 Berdasarkan informasi di atas, jelaskan dampak pembangunan jalan tol YogyakartaBawen terhadap interaksi antarwilayah tersebut! 4. Perhatikan bacaan berikut: Ancaman Perilaku Konsumtif di Tengah Pandemi Corona Merebaknya virus corona berdampak besar tidak hanya dalam bidang kesehatan, tetapi juga berdampak pada perekonomian, termasuk kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan pembelian barang atau jasa. Aktivitas masyarakat menjadi lebih terbatas, bahkan aktivitas berbelanja juga banyak dilakukan dari rumah, melalui belanja online. Peluang ini tidak disia-siakan oleh perusahaan e-commerce atau biasa disebut juga online shop. Online shop berlomba-lomba menawarkan berbagai kemudahan dan berbagai promosi menarik pada konsumen, seperti diskon, cashback, dan bonus pembelian. Berbagai promosi menarik yang ditawarkan dapat membuat kita selaku konsumen menjadi “gelap mata” sehingga menjadi konsumtif, belanja berlebihan, di luar batas kebutuhan. Godaan konsumtif makin besar karena di rumah kita memiliki banyak waktu untuk membukabuka situs belanja online, yang membuat kita makin terpapar dengan berbagai program yang ditawarkan. Seringkali orang-orang yang berperilaku konsumtif sampai harus terjebak utang demi menutupi gaya hidupnya, harus berurusan dengan pihak penagih hutang, terjebak dalam gaya hidup materialistis dan hedonisme sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Sebagai konsumen, tentunya kita harus lebih bijaksana agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif. Jangan sampai ketika suatu saat virus Corona mereda, muncullah virus baru yang bernama virus konsumtif. Jadi, mari bekerja, belajar, beribadah, dan berbelanja bijaksana dari rumah. Meike Kurniawati S.Psi, MM Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/04/02/191400326/ancamanperilakukonsumtif-di-tengah-pandemi-corona?page=all#page2 Mengapa perilaku konsumtif bisa terjadi di tengah Pandemi COVID-19?
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Agen sosialisasi apa yang dapat memengaruhi perilaku konsumtif tersebut? 5. Perhatikan bacaan berikut: Pelajar Bandung Deklarasi Anti-Nyontek di UN Deklarasi anti-nyontek diperdengarkan oleh pelajar SMA se-Kota Bandung di depan Gedung Sate pada Jumat (13/4) sore. Meskipun deklarasi tersebut sempat terhambat dengan turunnya hujan deras, tetapi hal itu tidak menghentikan niat mereka untuk menjunjung kejujuran dalam ujian nasional. Sekitar 20 pelajar SMA se-Kota Bandung ikut mendukung deklarasi yang mereka sebut Mantap Gan. “Mantap Gan” adalah singkatan dari mandiri, terpercaya, gerakan anti nyontek pelajar nasional. “Di aksi ini kami tidak memaksa seluruh siswa di Indonesia untuk tidak mencontek. Namun kami hanya mengingatkan, mencontek adalah cikal bakal dari korupsi”, ujar koordinator Mantap Gan, Fadly Akbar Sementara itu Fadly menjelaskan bahwa meskipun banyak sekali tawaran SMS jawaban ujian nasional, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkannya. “Semua tergantung dari sikap dan komitmen kita. Karena kalau kita kerja secara jujur pasti tidak ada rintangan yang kita takuti,” tegasnya. Sumber: https://www.republika.co.id/amp/m2evsv Bagaimana pendapat kalian tentang aksi deklarasi anti-nyontek? Apa yang akan kalian lakukan jika ada teman yang berbuat curang dan ingin mengajak kalian berbuat curang ketika ujian sekolah? Kunci Jawaban Asesmen Pilihan Ganda 1. C
6. C
2. B
7. D
3. A
8. A
4. C
9. A
5. A
10. B
Esai 1. Pentingnya mempelajari sejarah keluarga yaitu:
2. Hitunglah skala peta jika diketahui jarak Desa R dengan Desa M adalah 20km, sedangkan jarak di peta 4cm!
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
3. Dampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen terhadap interaksi wilayah tersebut.
4. Penyebab perilaku konsumtif bisa terjadi di masa pandemi Covid 19 dan agen sosialisasi utama yang memengaruhi.
5. a. Bagaimana pendapat kalian tentang aksi deklarasi anti menyontek?
b. Apa yang akan kalian lakukan jika ada teman yang berbuat curang dan ingin mengajak kalian berbuat curang ketika ujian sekolah?
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) diberikan program pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dapat dilakukan pada kompetensi pengeahuan dan keterampilan. Langkah-langkah dalam pembelajaran
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
remedial antara lain: 1. Identiikasi permasalahan pembelajaran peserta didik. 2. Merancang pembelajaran remedial 3. Membuat perencanaan pembelajaran remedial 4. Menyiapkan perangkat pembelajaran remedial 5. Melaksanakan pembelajaran remedial 6. Melaksankaan evaluasi Pengayaan Bacalah artikel mengenai masyarakat perkotaan dan perdesaan, setelah itu analisis perbedaan masyarakat yang tinggal di perkotaan dan perdesaan. Tuliskan hasil analisis tersebut dalam beberapa paragraf. LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Nama : Kelas : Petunjuk!
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Peserta Didik D. Aktivitas Memenuhi Kebutuhan 1. Kebutuhan Hidup Manusia Manusia memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup. Kebutuhan manusia ini berbeda antarindividu serta sifatnya hampir tidak terbatas. Kebutuhan yang hampir tidak terbatas ini perlu diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang memadai. Namun faktanya, alat pemuas kebutuhan yang ada bersifat terbatas dan memerlukan pengorbanan ekonomi untuk memperolehnya. Lalu, apa yang dimaksud dengan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
kebutuhan? a. Pengertian Kebutuhan Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan berasal dari kata “butuh” yang bermakna yang diperlukan atau yang dibutuhkan. Sedangkan arti kata kebutuhan sendiri merupakan sesuatu yang dibutuhkan dapat berupa tempat, orang, atau semua benda dan yang dibendakan. Kebutuhan merupakan keinginan atas barang dan jasa yang menuntut adanya pemenuhan, ketika barang dan jasa yang diinginkan tidak terwujud akan berpengaruh terhadap kehidupannya. Misalnya seseorang yang lapar dan ingin makan, ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka kelangsungan hidup orang tersebut akan terpengaruh.
Kebutuhan dan keinginan merupakan hal yang berbeda. Philip Kotler menyatakan, keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Contoh kebutuhan adalah makanan, tempat tinggal, pakaian, komunikasi, pendidikan, dan kesehatan sedangkan contoh keinginan adalah makanan yang enak, rumah mewah, mobil baru, handphone canggih, dan sebagainya. Manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas dan selalu diberi pilihan untuk memilih kebutuhan mana yang akan dipenuhi terlebih dahulu. Dalam menentukan pilihan, seharusnya manusia memperhatikan jenis kebutuhan yang paling mendesak dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Skala prioritas merupakan daftar kebutuhan yang tersusun berdasarkan tingkat kepentingan paling mendesak hingga kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya. Misalnya seorang siswa memiliki tiga jenis penugasan yang diberikan oleh guru yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. Siswa tersebut sangat menyukai mata pelajaran Matematika dan tidak menyukai Bahasa Inggris, tetapi tugas mata pelajaran Bahasa Inggris akan dikumpulkan hari Senin, Bahasa Inggris hari Rabu, dan Matematika hari Kamis. Bagaimanakah skala prioritas pengerjaan tugas yang harus dilakukan oleh siswa tersebut? Skala prioritas dalam pengerjaan tugas diurutkan berdasarkan waktu pengumpulan tugas paling cepat, meskipun mata pelajaran tersebut tidak disukai atau diminati oleh siswa. b. Jenis-jenis Kebutuhan Manusia Kebutuhan manusia dapat dikelompokan berdasarkan tingkat kepentingan, waktu pemenuhan kebutuhan, sifat, atau subjek pemenuh kebutuhan. ■ Kebutuhan Berdasarkan Tingkat Kepentingan
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan atau biasa disebut dengan kebutuhan berdasarkan intensitasnya ini membedakan kebutuhan berdasarkan tingkat seberapa penting seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. a) Kebutuhan Primer Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia, apabila tidak terpenuhi atau pemenuhannya ditangguhkan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer disebut juga dengan kebutuhan utama. Kebutuhan primer meliputi kebutuhan akan makan, pakaian, tempat tinggal. Makan merupakan kebutuhan utama manusia, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka kelangsungan hidup seseorang akan terganggu. Pakaian juga merupakan kebutuhan utama karena tanpa pakaian yang memadai akan mengganggu manusia dalam aktivitas sosialnya. Selain itu tempat tinggal juga merupakan kebutuhan primer bagi manusia, karena tempat tinggal berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat, berlindung dan berteduh.
b) Kebutuhan Sekunder Kebutuhan sekunder termasuk dalam kebutuhan pelengkap karena kebutuhan ini akan dipenuhi dan diusahakan setelah kebutuhan primer dapat terpenuhi. Apabila kebutuhan sekunder belum bisa terpenuhi maka tidak akan menganggu kelangsungan hidup seseorang. Misalnya TV, radio, dan buku.
c) Kebutuhan Tersier Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan terhadap barang yang dianggap mewah. Kebutuhan ini termasuk kebutuhan ketiga setelah kebutuhan primer dan sekunder. Misalnya membeli jam, tas atau mobil mewah untuk meningkatkan status sosialnya di
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
masyarakat. Tingkat kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari aktivitas sehari-hari, pendapatan, status sosial, kondisi ekonomi dan lingkungan. Misalnya bagi seorang siswa, kebutuhan akan buku, seragam dan alat tulis adalah kebutuhan pokok dan harus terpenuhi. Jika siswa tidak memiliki buku, seragam, dan alat tulis maka kegiatan belajarnya akan terganggu. Bagi ibu rumah tangga kebutuhan akan perhiasan, baju dan gadget terbaru merupakan kebutuhan tersier untuk menunjang penampilannya. Bagi seorang pejabat mereka membutuhkan jam dan mobil mewah untuk meningkatkan status sosialnya di masyarakat.
■ Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan Kebutuhan Kebutuhan berdasarkan waktu pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu, kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa mendatang. a) Kebutuhan Sekarang Kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat dibutuhkan. Artinya kebutuhan ini harus dipenuhi pada saat itu juga dan tidak dapat ditunda pemenuhannya, apabila tidak dapat dipenuhi akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup seseorang. Misalnya seseorang yang sakit maka membutuhkan obat atau dilakukan perawatan, ketika obat tidak diberikan pada saat itu, akan menimbulkan resiko yang bisa memengaruhi kelangsungan hidup seseorang. Selain itu dalam bidang jasa, kebutuhan akan petugas pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran. Apabila kebutuhan akan petugas kebakaran tidak dipenuhi pada waktu tersebut akan mengganggu kelangsungan hidup seseorang. b) Kebutuhan Masa Mendatang Kebutuhan masa mendatang merupakan kebutuhan yang waktu pemenuhannya bisa dilakukan pada masa mendatang. Untuk memenuhi kebutuhan masa mendatang dapat dipersiapkan dan direncanakan mulai sekarang. Misalnya seseorang yang ingin melakukan ibadah haji di masa mendatang, dapat menabung mulai saat ini.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
c) Kebutuhan Mendesak Kebutuhan mendesak merupakan kebutuhan yang terjadi secara tiba-tiba dan sifatnya insidental. Seseorang perlu mempunyai dana darurat untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak. Misalnya masyarakat yang terkena musibah banjir bandang membutuhkan pertolongan berupa makanan siap makan dan pakaian bersih saat itu juga d) Kebutuhan Sepanjang Waktu Kebutuhan sepanjang waktu merupakan kebutuhan yang dipenuhi sepanjang waktu sampai seseorang tersebut tidak membutuhkannya lagi. Misalnya kebutuhan akan pendidikan. Seseorang terus menerus belajar sampai akhir hayatnya ■ Kebutuhan Berdasarkan Sifat Kebutuhan berdasarkan sifatnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu kebutuhan jasmani dan rohani. a) Kebutuhan Jasmani Kebutuhan jasmani (kebutuhan fisik) merupakan kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan memberikan kepuasan kepada badan atau jasmani seseorang. Jenis alat pemuas kebutuhan ini biasanya berupa benda atau kegiatan fisik yang berfungsi untuk menyegarkan badan seperti olahraga. Contoh lain berupa makanan dan obat-obatan yang manfaatnya langsung dirasakan oleh jasmani seseorang. b) Kebutuhan Rohani Kebutuhan rohani merupakan kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan memberikan kepuasan kepada rohani atau batin seseorang. Kebutuhan ini diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan rohani seseorang. Contoh kebutuhan ini adalah rekreasi setelah bekerja terus menerus atau kajian rohani rutin untuk meningkatkan keimanan. Jika kebutuhan rohani ini terpenuhi, biasanya seseorang akan merasa lebih tenang, puas dan merasa aman. ■ Kebutuhan Berdasarkan Subjek Berdasarkan subjeknya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
C. GLOSARIUM COVID-19
: Penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menjadi pandemi semenjak tahun 2019 di seluruh negara di dunia
kebutuhan
: Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia dalam rangka mencapai kemakmuran.
Kebutuhan individu: Kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan oleh individu atau seseorang. Kebutuhan kelompok : Kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan oleh kelompok atau golongan masyarakat tertentu. kebutuhan masa mendatang : Kebutuhan yang pemenuhannya bisa dilakukan pada masa mendatang. Kebutuhan mendesak : Kebutuhan yang terjadi secara tiba-tiba dan sifatnya insidental. Kebutuhan primer : Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan rohani: Kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan memberikan kepuasan kepada rohani atau batin seseorang. Kebutuhan sekarang: Kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat dibutuhkan. Kebutuhan sekunder: Kebutuhan pelengkap, di mana kebutuhan ini akan dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sepanjang waktu : Kebutuhan yang dipenuhi sepanjang waktu sampai seseorang tersebut tidak membutuhkannya lagi.
D. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Adhuri, D. S., Wiratri, A., & Bismoko, A. B. 2016. “Interseksi Budaya Dan Peradaban Negara-negara Di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia”. Masyarakat Indonesia, 41(2), 115-126, https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.310 . Alisjahbana Armida Salsiah, Murniningtyas Endah. 2018. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Bandung: UNPAD Press. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2019. Bencana Alam di Provinsi Yogyakarta. http://bnpb.cloud/dibi/xdibi_list/ . Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2016. Laporan Prakarsa Strategis Bidang Kemaritiman. Jakarta: Bappenas. Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi. Jakarta: BPS. Banowati Eva, Sriyanto. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak. ______________ . 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak. Daldjoeni. 2014. Pokok-Pokok Klimatologi. Yogyakarta: Ombak. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Department of Economic and Social Affairs. 2019. Growing at a slower pace, world population is expected to reach 9.7 billion in 2050 and could peak at nearly 11
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
billion around 2100. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/worldpopulationprospects-2019.html pada 21-08-2020
Artikel.
Erman, Erwiza. 2011. “Penggunaan Sejarah Lisan dalam Historiografi Indonesia”. Jurnal Masyarakat & Budaya, 13 (1), 1-22, https://doi.org/10.14203/jmb.v13i1.94 . Franz Adler. 2014. “The Value Concept in Sociology”. American Journal of Sociology. Volume 62, Number 3. Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. 2018. Introduction to Sociology. New York: W. W. Norton & Company, Inc. Goujon A. 2018. Human Population Growth. In: Reference Module in Earth Systems and Environmental Sciences. h. 1907-1912 Elsevier. ISBN 978-0-12-409548-9 DOI:10.1016/B978-0-12-409548-9.10755-9. Graha,
Andi Nu. 2012. Pengembangan Masyarakat Pembangunan pendampingan sosial dalam konse pemberdayaan di bidang ekonomi.
melalui
Jurnal Ekonomi Modernisasi, 5(2), 117-126. https://doi.org/10.21067/jem.v5i2.243 Griffiths, H., dkk. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Grusec, J. E., & Hastings, P. D. 2015. Handbook of Socialization: theory and research. NY: The Guilford Press. h. 1, 13, 20. Habibi, Maksum dan Gunadi. 2014. Pengantar Ekonomi dan Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Yudhistira. Hadi, A. P. 2010. Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan Masyarakat Agrikarya (PPMA). Harahap, Erni Febian. 2012. “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional yang tanggung dan Mandiri”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3(2), 78-96. Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika. Hutomo, Mardi Yatno. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Naskah No 20, Juni-Juli 2000. Kartodirjo, Sartono. 2014. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Yogyakarta: Ombak. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2019. Laporan Tahunan 2018. Jakarta: KKP. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 2019. Laporan Kinerja 2018. Jakarta: Kemenko Bidang Maritim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Status Hutan dan Kehutanan Indonesia 2018. Jakarta: KLHK Koentjaraningrat. 1985. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Korlantas Polri. 2013. Polantas dalam Angka 2013. www.korlantas.polri.go.id . Kotarumalos, Nur Aisyah. 2010. “Mengkonstruksi Identitas Diaspora Maluku di Negeri Belanda”. Masyarakat Indonesia. 36 (1), 123-144, https://media.neliti.com/media/publications/150453-IDmengkonstruksiidentitas-diapora-maluku.pdf . Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Krautkraemer, J. A. (2005). Economics of natural resource scarcity: The state of the debate (No. 1318-2016-103362). Kuntowijoyo, D. R. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Sleman: Bentang Pustaka. Lembar Fakta Forest Watch Indonesia 2019. 2019. diakses dari http://fwi.or.id/wpcontent/uploads/2019/10/FS_Deforestasi_FWI_small.pdf Muta’ali, Lutfi. 2013. Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG). Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Geologi. Sleman: deepublish. Noor, Munawar. 2011. “Pemberdayaan Masyarakat”. Junal CIVIS, 1(2), 87-99. Prihandito Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya. Rambe, Tappil., et al. 2019. Sejarah Politik dan Kekuasaan. Medan: Kita Menulis. Resosoedarmo Soedjiran, Kartawinata Kuswata, Soegiarto Aprilani. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Karya. Ricklefs, M.C., et al. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu. Robert S. Pindyck dan Daniel L Rubinfeld. 2013. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga Romansara, Enos. H. 2015. “Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua”. Jurnal Ekologi Birokrasi. 1 (1), 47-57 https://doi.org/10.31957/jeb.v1i1.491 . Saihu, Ade. 2020. Merawat Pluiralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. Siska, Y. 2015. Manusia dan Sejarah: Sebuah Tinjauan Filosofis. Sleman: Garudhawaca. Sobarna, A. 2003. “Konsep pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin perkotaan”. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 19 (3), 316-329. Sodik, Abror., dan Musthofa, Muhamad Wakhid. 2018. “Analisis Strategi Penyebaran Agama-Agama di Indonesia dari Pra Hingga Era Modern dengan Pendekatan Teori Permainan Matematika”. HISBAH: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam, 15 (1), 99-113, https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-08 . Soekmono. 1992. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius. Sofiana, Anas. 2017. “Ratu Kalinyamat Penguasa Wanita Jepara Tahun 1549-1579.” Avatara 5.3. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/21467 . Stolley, K. S. 2005. The basics of sociology. CT: Greenwood Press. Suharyono, Amien M. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak Suryanegara, Ahmad Mansur. 2015. Api Sejarah Jilid 1. Bandung Suryadinasti. Susanti, S. 2016. “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954”. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 1(2), 107-120, https://doi.org/10.14710/jscl.v1i2.12767 . Syefriyeni. 2018. “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Intizar. 24 (2), 265271,. T., Vyain, S., Bry, J., & Jones, F. 2017. Introduction to Sociology 2. Texas: OpenStax. Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Tyasyono Bayong. 2004. Klimatologi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII
Modul Ajar Kurikulum Merdeka IPS SMPN 3 LUBUK DALAM
Usrah, Cut Rizka AI. 2015. “Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan dan Perjuangannya dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam 1589-1604)”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan. Wolters, O.W. 2011. Kemaharajaan Maritim Sriwijaya & Perniagaan Dunia. Depok: Komunitas Bambu. Worosetyaningsih, Tri. 2019. Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam. Ponorogo: Myria Publisher. Sumber Gambar https://cdn.bmkg.go.id/Web/2020.10_CH_GSMAP.png https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/ Bali_ngaben_pelebon_cremation_ceremony_Indonesia.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dewaruci.jpg https://web.archive.org/web/20161016172930/http://www.panoramio.com/photo/ 42125739 https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Batu_Temple_Semarang.jpg https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lawang_sewu.jpg https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/progresssmelter-pt-fi-capai-386akhir-tahun-2022-selesai https://www.esdm.go.id/assets/imagecache/bodyView/arsip-beritadivestasi-51-sahampt-fi-simbol-kedaulatan-negara-tympxrm.jpg https://geoportal.esdm.go.id/indonesia-overview/ https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190412/infografisutang-luar-negeri-4tahun-trakhir-1-a18ef6c7f68ceec3ba4b98b6f1952ea5.png
Modul Ajar IPS SMP Fase D Kelas VII