Modul Optimasi Tahu Serasi (EPQ) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KKN TIM I UNDIP 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas segala rahmat, nikmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Modul Optimalisasi Produksi Tahu Serasi. Tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, Modul ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ari Wibawa Budi Santosa S.T., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan



Kuliah Kerja Nyata (KKN). 2. Ibu Subiyati selaku pemilik produksi Tahu Serasi yang telah memberikan ijin dan



kesempatan kepada penulis untuk pengambilan data yang akan digunakan dalam pembuatan Modul ini. 3. Semua pihak terkait yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu



dalam penyusunan Modul Optimalisasi Produksi Tahu Serasi. Penulis berharap semoga Modul Optimalisasi Produksi Tahu Serasi ini dapat bermanfaat dan digunakan dalam mengoptimalkan produksi Tahu Serasi.



Semarang, 6 Februari 2022



Penulis



ii | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i KATA PENGANTAR................................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv OPTIMALISASI PRODUKSI TAHU SERASI.........................................................................1 A. Pengertian Proses Produksi dan Persediaan....................................................................1 1. Pengertian Proses Produksi......................................................................................1 2. Pengertian Persediaan..............................................................................................1 B. Model Inventori Economic Production Quantity (EPQ).................................................1 1. Pengertian Model EPQ.............................................................................................1 2. Formulasi Model.......................................................................................................2 PERHITUNGAN OPTIMALISASI PRODUKSI TAHU SERASI............................................5 A. Data Produksi Tahu Serasi..............................................................................................5 B. Perhitungan Biaya Produksi............................................................................................6 C. Perbandingan Hasil Perhitungan...................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15



iii | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



DAFTAR TABEL



Tabel 1 Biaya Bahan Produksi Tahu Serasi.................................................................................5 Tabel 2 Perbandingan Perhitungan Berdasarkan EPQ dengan Kebijakan Pabrik......................13



iv | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



OPTIMALISASI PRODUKSI TAHU SERASI



A. Pengertian Proses Produksi dan Persediaan 1. Pengertian Proses Produksi Secara umum, proses diartikan sebagai serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulang kali untuk mencapai hasil yang diinginkan. Menurut (Reksohadiprodjo 2000) produksi adalah kegiatan untuk mengetahui penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi yang bermanfaat bagi pemenuhan konsumen. Sehingga, berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa proses produksi adalah suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi dengan menggunakan faktor- faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana sehingga dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. 2. Pengertiaan Persediaan Persediaan merupakan stok dari beberapa item atau sumber daya yang digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Persediaan meliputi : a. Bahan mentah (raw materials). b. Produk akhir / bahan jadi (finished products). c. Bahan-bahan pembantu / pelengkap (component parts / supplies). d. Barang dalam proses (work in process). Persediaan yang optimal akan dapat dicapai apabila mampu menyeimbangkan beberapa faktor mengenai kuantitas produk, daya tahan produk, panjangnya periode produksi, fasilitas penyimpanan dan biaya penyimpanan persediaan, kecukupan modal, kebutuhan waktu distribusi, perlindungan mengenai kekurangan tenaga kerja, perlindungan mengenai kekurangan harga bahan dan perlengkapan serta risiko yang ada dalam persediaan.



B. Model Inventori Economic Production Quantity (EPQ) 1. Pengertian Model EPQ Model Economic Production Quantity (EPQ) adalah model dimana perusahaan menentukan banyaknya jumlah produksi untuk meminimalkan total biaya 1|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



persediaan dengan memperhitungkan biaya penyimpanan persediaan dan rata-rata biaya pemesanan. Model EPQ dibagi menjadi dua jenis, yaitu Economic Production Quantity (EPQ) tanpa stockout dan Economic Production Quantity (EPQ) dengan stockout. Pada Modul ini yang digunakan adalah model EPQ tanpa terjadinya kekosongan barang (stockout). Tujuan model EPQ adalah meminimumkan biaya total yang dikeluarkan dengan cara meminimumkan besarnya biaya persiapan (setup cost), biaya produksi (production cost), biaya penyimpanan (holding cost). Asumsi asumsi yang digunakan : a. Single item production. b. Permintaan tahunan (annual demand) diketahui. c. Rata-rata produksi harian diketahui (daily production). d. Rata-rata permintaan harian diketahui (daily demand). e. Tidak ada diskon. f. Tidak ada waktu tunggu g. Rata-rata jumlah produksi harian lebih besar dari rata-rata h. permintaan harian (tidak boleh terjadi stockout). 2. Formulasi Model Jika suatu perusahaan ingin memproduksi barang maka dibutuhkan perencanaan yang tepat dalam menentukan jumlah barang yang diproduksi. Dalam proses produksi terdapat dua waktu yang harus diperhatikan yaitu waktu produksi (𝑇1) dan waktu non produksi (𝑇2). Jika waktu produksi (𝑇1) adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan jumlah inventori tiap selisih jumlah produksi harian dengan permintaan harian, maka waktu non produksi (𝑇2) adalah lamanya waktu tunggu untuk memproduksi lagi tiap permintaan harian. 𝑄



𝑇=𝑑



𝑇1 =



𝑄 π‘Ÿ



𝑇2 = 𝑇 βˆ’ 𝑇1



Dimana 𝑇1 : Jumlah waktu produksi 𝑇2 : Jumlah waktu non produksi 𝑄 : Jumlah produksi satu siklus 𝑑 : Permintaan tiap satuan waktu



2|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



a. Rata-rata tingkat persediaan Rata-rata tingkat persediaan digunakan untuk menentukan besarnya biaya penyimpanan untuk biaya perawatan barang setiap satu tahun. Rata-rata tingkat persediaan bernilai setengah dari maksimum inventori. Dirumuskan : 1



Rata-rata tingkat persediaan : 2 Γ— 𝐼 b. Maksimum inventori (I) 𝐼=



𝑄 Γ— (π‘Ÿ βˆ’ 𝑑) π‘Ÿ



c. Total biaya dalam 1 siklus produksi Tujuan dari model EPQ tanpa stockout ini adalah meminimumkan biaya total yang dikeluarkan sehingga untuk mencapai hal tersebut maka biaya produksi, biaya persiapan, biaya penyimpanan juga harus di minimumkan. Total biaya per siklus = Total setup cost + Total production cost + Total holding cost Atau dapat dirumuskan : 1 𝑇𝐢 = 𝐾 + 𝑝. 𝑄 + . πΆβ„Ž. 𝑇 2 Berikut adalah keterangan dari persamaan diatas : 1. Total setup cost biasanya sudah diketahui langsung 2. Total production cost ditentukan oleh berapa banyak barang yang diproduksi dikalikan dengan ongkos produksi per unit. 3. Total holding cost Untuk menentukan total holding cost, terlebih dahulu harus diketahui ratarata tingkat inventori per siklus (Average inventory level). 𝐼



Average inventory level = 2 =



𝑄.(π‘Ÿβˆ’π‘‘) 2.π‘Ÿ



d. Biaya total pertahun Setelah didapat biaya total dalam satu siklus produksi maka akan dicari biaya total dalam satu tahun. Biaya total dalam satu tahun adalah biaya total dikali frekuensi atau banyaknya siklus produksi dalam setahun yaitu : 𝐢𝑄 =



𝐾. 𝐷 𝑄 𝑑 + 𝑝. 𝐷 + . πΆβ„Ž. (1 βˆ’ ) 𝑄 2 π‘Ÿ



3|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



e. Menentukan jumlah produksi optimal (Q*) Dari biaya total akan didapatkan juga jumlah produksi optimal (Q*) dengan melakukan uji optimasi yang dirumuskan sebagai berikut : 2. 𝐾. 𝐷 π‘Ÿ √ 𝑄 βˆ— = ±√ πΆβ„Ž π‘Ÿβˆ’π‘‘



4|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



PERHITUNGAN OPTIMALISASI PRODUKSI TAHU SERASI



A. Data Produksi Tahu Serasi Berdasarkan hasil pengambilan data di UMKM Tahu Serasi Ibu Subiyati didapatkan data bahwa Tahu Serasi diproduksi setiap hari dengan jumlah produksi ratarata yang konstan dan diasumsikan pada data produksi tahu serasi tidak mengalami pembusukan atau kerusakan pada tahu serasi. Untuk memproduksi tahu serasi tersebut, diperlukan biaya untuk pengadaan bahan. Berikut adalah rincian biaya yang dikeluarkan industri Tahu Serasi untuk setiap kali produksi :



Tabel 1. Biaya Bahan Produksi Tahu Serasi No



Bahan Baku



Jumlah



Harga Satuan



Biaya



1



Kedelai



100 kilogram



Rp 11.000/kg



Rp 1.100.000,00



2



Garam



10 kilogram



Rp 3.000/kg



Rp 30.000,00



3



Air



80 liter



-



Rp 10.000,00



4



Kayu bakar



-



Rp 30.000



Rp 30.000,00



Total biaya



Rp 1.170.000,00



Sumber : Produksi Tahu Serasi Ibu Subiyati



Selain biaya yang dijelaskan pada tabel di atas, produksi Tahu Serasi membutuhkan biaya tambahan untuk menunjang kelancaran proses produksi. Biaya tambahan tersebut diantaranya : 1. Biaya listrik untuk penerangan dan alat Rp 100.000 per bulan dan biaya plastik untuk kemasan sebesar Rp 95.000 per hari. 2. Biaya persiapan berupa biaya telepon untuk pengadaan bahan baku sebesar Rp 10.000 setiap kali produksi. Selanjutnya untuk menentukan jumlah produksi optimal dengan menggunakan model Economic Production Quantity (EPQ), diperlukan pula data permintaan selama 5|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



satu tahun dari perusahaan. Berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan, diperoleh data permintaan tahu serasi sejumlah 135.050 bungkus per tahun atau 11.100 bungkus per bulan atau 370 bungkus per hari.



B. Perhitungan Biaya Produksi Dengan data-data yang telah diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan jumlah biaya produksi optimal setiap satu periode dengan menggunakan model Economi Production Quantity (EPQ). Namun sebelum membahas perhitungan tersebut, terdapat beberapa asumsi yang harus diperhatikan, antara lain : 1. Periode perencanaan dalam satu tahun 2. Hanya ada satu jenis barang yang diproduksi, yaitu Tahu Serasi. 3. Rata-rata jumlah produksi harian lebih besar daripada rata-rata jumlah permintaan harian tahu serasi. 4. Produksi tahu serasi tidak ada waktu tunggu (leadtime). 5. Tidak memberikan diskon dalam pembelian jumlah tertentu. 6. Produksi tidak mengalami pembusukan dan kerusakan. 7. Waktu kerja pada Tahu Serasi Ibu Subiyati setiap hari memproduksi. Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah diketahui, menunjukan bahwa data hasil pengamatan didapat parameter yang digunakan untuk perhitungan dengan menggunakan model EPQ adalah sebagai berikut : 1. Annual Demand (Permintaan Tahunan) D = Permintaan tahunan D = 135.050 bungkus 2. Rata – rata permintaan harian (d) = 370 bungkus Rata – rata produksi harian (r) = 400 bungkus 3. Biaya persiapan (Setup cost) yaitu biaya persiapan pengadaan bahan baku berupa biaya telepon setiap kali produksi K = Rp 10.000,00



6|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



4. Biaya penyimpanan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan barang di pabrik per unit per tahun, diantaranya biaya listrik selama 1 bulan dan biaya plastik per hari. πΆβ„Ž = =



π‘π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘™π‘–π‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘˜ π‘π‘’π‘Ÿ π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’π‘› π‘π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘π‘™π‘Žπ‘ π‘‘π‘–π‘˜ π‘π‘’π‘Ÿ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘– + π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’ π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’ 100.000 Γ— 12 95.000 Γ— 365 + 146.000 146.000



= 8,2191780821917 + 237,5 = 245,71917808219 β‰ˆ 246 Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa biaya penyimpanan (Ch) sebesar Rp 246,00 per unit per tahun. 5. Biaya produksi per unit (p) adalah biaya yang digunakan untuk memproduksi 1 bungkus Tahu Serasi sebesar Rp 2.925,00 𝑝=



π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘– π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘– β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›



𝑝=



1.170.000 = 2925 400



Selanjutnya akan ditentukan total biaya produksi optimal berdasarkan model Economic Production Quantity (EPQ). Namun sebelum menentukan total biaya produksi yang optimal harus terlebih dahulu diketahui jumlah produksi yang optimal model Economic Production Quantity (EPQ), berdasarkan parameter-parameter yang telah didapat dari data produksi Tahu Serasi Ibu Subiyati. Jumlah produksi optimal Tahu Serasi adalah sebagai berikut :



π‘„βˆ— = √



2. 𝐾. 𝐷 π‘Ÿ √ πΆβ„Ž π‘Ÿβˆ’π‘‘



2 Γ— 10.000 Γ— 135.050 400 √ =√ 246 400 βˆ’ 370 = √10.979.674,796747√13,333333333333 = √146.395.663,95663 = 12.099,407587011 β‰ˆ 12.099 bungkus 7|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



Berdasarkan hasil perhitungan di atas didapat jumlah produksi optimal, Tahu Serasi seharusnya memproduksi sebanyak 12.099 bungkus per siklus produksi. Kemudian akan dicari waktu satu siklus produksi optimal, apa itu waktu satu siklus produksi optimal ? Waktu satu siklus prosuksi optimal adalah waktu yang dibutuhkan industri untuk produksi dan non produksi (waktu untuk menghabiskan barang). Waktu satu siklus produksi dapat diketahui berdasarkan jumlah produksi yang optimal yang ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah formulasi model untuk menentukan waktu produksi optimal satu siklus adalah sebagai berikut : π‘„βˆ— 𝑇= 𝑑 =



12.099 370



= 32,7 β‰ˆ 33 hari Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui bahwa total waktu satu kali siklus produksi Tahu Serasi yaitu 33 hari. Setelah itu dapat memproduksi Tahu Serasi kembali. Selanjutnya untuk menentukan waktu produksi optimal Tahu Serasi diperlukan data jumlah produksi optimal yang telah dicari sebelumnya, serta rata-rata produksi harian Tahu Serasi. Formulasi model untuk menentukan waktu produksi optimal adalah sebagai berikut : 𝑇1 = =



π‘„βˆ— π‘Ÿ



12.099 400



= 30,2475 β‰ˆ 30 hari Berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa untuk mencapai produksi optimal Tahu Serasi harus memproduksi sebanyak 12.099 bungkus untuk setiap siklus adalah 30 hari. Selain itu untuk memaksimalkan proses produksi, harus diketahui pula maksimum persediaan (inventory) yang dapat disimpan di pabrik selama waktu satu siklus produksi untuk menghabiskan barang dengan formulasi model sebagai berikut : 𝐼 = 𝑇1 (π‘Ÿ βˆ’ 𝑑) = 30 Γ— (400 βˆ’ 370) = 900 bungkus 8|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



Dan memperoleh waktu non produksi (𝑇2 ) yaitu 𝑇2 = 𝑇 βˆ’ 𝑇1 = 33 βˆ’ 30 = 3 hari Artinya untuk kembali melakukan proses produksi tahu, maksimum persediaan tahu dalam gudang adalah sebanyak 900 bungkus yang dihabiskan dalam waktu non produksi (𝑇2 ) yaitu 3 hari. Selanjutnya akan ditentukan total biaya produksi optimal untuk memproduksi barang selama satu siklus produksi dan satu periode produksi. Sebelum mencari total biaya produksi optimal dalam satu periode, terlebih dahulu akan ditentukan total biaya produksi optimal dalam satu siklus. Setelah diketahui 𝑄 βˆ— dan 𝑇 βˆ— , maka dapat dihitung total biaya produksi optimal dalam satu siklus dengan formulasi sebagai berikut : 𝑇𝑐(𝑄 βˆ— ) = 𝐾 + 𝑝. 𝑄 βˆ— +



π‘„βˆ— (π‘Ÿ βˆ’ 𝑑). πΆβ„Ž. 𝑇 βˆ— 2π‘Ÿ



= 10.000 + 2.925 Γ— 12.099 +



12.099 33 (400 βˆ’ 370) Γ— 246 Γ— 2 Γ— 400 365



= 10.000 + 35.389.575 + 15,12375 Γ— 30 Γ— 246 Γ— 0,0904109589041 = 10.000 + 35.389.575 + 10.091,063219177 = 35.409.666,063219 β‰ˆ 35.409.666 Hasil perhitungan biaya total produksi optimal menunjukan bahwa total biaya produksi optimal berdasarkan model Economic Production Quantity (EPQ) selama satu siklus produksi adalah Rp 35.409.666,00. Setelah mengetahui total biaya produksi optimal selama satu siklus, dapat ditentukan total biaya produksi optimal selama satu periode produksi. Namun sebelum menentukan total biaya produksi selama satu periode, diperlukan parameter frekuensi dengan rumus : 𝑓=



1 π‘‡βˆ—



9|Page



KKN TIM I UNDIP 2022



𝑓=



1 33 365



𝑓=



365 33



𝑓 = 11,060606060606 β‰ˆ 11 Selanjutnya dapat ditentukan pula total biaya produksi optimal selama satu periode produksi dengan formulasi sebagai berikut : 𝐢(𝑄 βˆ— ) = (𝐾 + 𝑝. 𝑄 βˆ— +



π‘„βˆ— (π‘Ÿ βˆ’ 𝑑). πΆβ„Ž. 𝑇 βˆ— ) Γ— 𝑓 2π‘Ÿ



= 𝑇𝑐(𝑄 βˆ— ) Γ— 𝑓 = 35.409.666 Γ— 11 = 389.506.326 Dengan demikian, berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa total biaya produksi optimal yang seharusnya dikeluarkan Tahu Serasi Ibu Subiyati untuk meminimumkan biaya produksi adalah Rp 389.506.326,00. Untuk mengetahui hasil perhitungan total biaya produksi optimal dengan menggunakan model Economic Production Quantity (EPQ) dapat meminimumkan biaya produksi industry Tahu Serasi, maka akan dibandingkan hasil perhitungan menggunakan model Economic Production Quantity (EPQ) dengan perhitungan sesuai kebijakan prabriknya. Namun sebelum menentukan biaya produksi berdasarkan kebijakan pabrik, diketahui parameter-parameter yang digunakan sama dengan menghitung biaya produksi menggunakan model Economic Production Quantity (EPQ). Berdasarkan kebijakan pabrik, proses produksi Tahu Serasi sesuai dengan jumlah produksi bulanan. Sehingga dapat diketahui bahwa 𝑄 = 400 Γ— 365 Γ· 12 = 12.167 bungkus. Berikut adalah formulasi untuk menentukan waktu produksi optimal satu siklus produksi : 𝑇=



=



𝑄 𝑑 12.167 = 32,883783783783 β‰… 33 370 10 | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



Berdasarkan perhitungan menunjukan bahwa total waktu satu siklus untuk proses produksi dan non produksi (waktu untuk menghabiskan barang) berdasarkan kebijakan pabrik adalah 33 hari. Setelah itu dapat dilakukan produksi Tahu Serasi kembali. Kemudian menentukan waktu produksi Tahu Serasi berdasarkan kebijakan pabrik yang telah diketahui jumlah produksinya. Formulasi model untuk menentukan waktu produksi adalah sebagai berikut : 𝑇1 = =



𝑄 π‘Ÿ



12.167 400



= 30,4175 β‰ˆ 30 hari Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui bahwa untuk mencapai produksi optimal Tahu Serasi berdasarkan kebijakan pabrik industri ini memproduksi tahu sebanyak 12.167 bungkus untuk setiap siklusnya dalam waktu 30 hari. Selain itu untuk memaksimalkan proses produksi, harus diketahui pula maksimum persediaan yang dapat disimpan di pabrik selama waktu satu siklus produksi untuk menghabiskan barang dengan formulasi sebagai berikut : 𝐼 = 𝑇1 (π‘Ÿ βˆ’ 𝑑) = 30 Γ— (400 βˆ’ 370) = 900 bungkus Kemudian dapat diketahui bahwa tersisa waktu non produksi dalam satu siklus tersebut adalah : 𝑇2 = 𝑇 βˆ’ 𝑇1 = 33 βˆ’ 30 = 3 hari Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa terdapat sisa waktu 3 hari non produksi untuk menghabiskan 900 bungkus Tahu Serasi. Selanjutnya akan ditentukan total biaya produksi untuk memproduksi barang selama satu siklus produksi dan satu produksi. Berdasarkan parameter-parameter yang telah diketahui, dapat ditentukan pula total biaya produksi Tahu Serasi setiap satu siklus produksi dengan formulasi sebagai berikut :



11 | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



𝑇𝑐(𝑄 βˆ— ) = 𝐾 + 𝑝. 𝑄 βˆ— +



π‘„βˆ— (π‘Ÿ βˆ’ 𝑑). πΆβ„Ž. 𝑇 βˆ— 2π‘Ÿ



= 10.000 + 2.925 Γ— 12.167 +



12.167 33 (400 βˆ’ 370) Γ— 246 Γ— 2 Γ— 400 365



= 10.000 + 35.588.475 + 15,20875 Γ— 30 Γ— 246 Γ— 0,0904109589041 = 10.000 + 35.588.475 + 10.147,778013697 = 35.608.622,778013 β‰ˆ 35.608.623 Hasil perhitungan biaya total produksi optimal menunjukan bahwa total biaya produksi optimal berdasarkan kebijakan pabrik selama satu siklus produksi adalah Rp 35.608.623,00. Setelah mengetahui total biaya produksi satu siklus produksi berdasarkan kebijakan pabrik. Selanjutnya akan dihitung total biaya produksi selama satu periode, maka akan ditentukan terlebih dahulu frekuensinya dengan formulasi sebagai berikut : 𝑓=



1 33 365



𝑓=



365 33



𝑓 = 11,060606060606 β‰ˆ 11 Setelah diketahui frekuensinya, dapat ditentukan total biaya produksi satu periode produksi yaitu : 𝐢(𝑄 βˆ— ) = (𝐾 + 𝑝. 𝑄 βˆ— +



π‘„βˆ— (π‘Ÿ βˆ’ 𝑑). πΆβ„Ž. 𝑇 βˆ— ) Γ— 𝑓 2π‘Ÿ



= 𝑇𝑐(𝑄 βˆ— ) Γ— 𝑓 = 35.608.623 Γ— 11 = 391.694.853



12 | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa total biaya produksi yang dikeluarkan produksi Tahu Serasi Ibu Subiyati selama satu periode produksi dengan menggunakan kebijakan pabrik adalah sebesar Rp 391.694.853,00.



C. Perbandingan Hasil Perhitungan Setelah menghitung total biaya produksi Tahu Serasi dengan menggunakan model EPQ dan kebijakan pabrik, maka akan didapat selisih perbandingan di antara keduanya di mana selisih tersebut dapat menambah keuntungan yang didapat industri Tahu Serasi Ibu Subiyati jika menggunakan model Economic Production Quantity (EPQ) dalam menentukan jumlah produksi optimal. Sebelum mengetahui selisih dari kedua perhitungan tersebut, perlu dibandingkan terlebih dahulu hasil perhitungan antara model EPQ dan kebijakan pabrik yang dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut.



Tabel 2. Perbandingan Perhitungan Berdasarkan EPQ dengan Kebijakan Pabrik Perhitungan Optimal



T



T1



Q



Tc



C(Q)



33 hari



30 hari



12.099



Rp



Rp



(EPQ) Kebijakan



bungkus 33 hari



30 hari



Pabrik



12.167 bungkus



35.409.666,00 389.506.326,00 Rp



Rp



35.608.623,00 391.694.853,00



Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa perhitungan dengan model EPQ dapat meminimumkan biaya produksi. Selanjutnya akan ditentukan keuntungan dari menggunakan model EPQ, maka harus menghitung selisih dari total biaya produksi optimal menggunakan model EPQ dengan total biaya produksi berdasarkan kebijakan pabrik, yaitu : 𝐢(𝑄) βˆ’ 𝐢(𝑄 βˆ— ) = Rp 391.694.853,00 βˆ’ Rp 389.506.326,00 = 𝑅𝑝 2.188.527,00 Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa perhitungan jumlah produksi optimal dan penentuan siklus produksi dengan menggunakan EPQ dapat meminimumkan total produksi yang dikeluarkan oleh produksi Tahu Serasi Ibu 13 | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



Subiyati setiap tahunnya. Hal ini mengartikan dengan menghemat pengeluaran sebesar Rp 2.188.527,00, maka produksi Tahu Serasi Ibu Subiyati kemungkinan akan bertambah sebesar selisih tersebut. Selain itu dapat ditentukan pula persentase seberapa besar model EPQ dapat mengoptimalkan biaya produksi yaitu π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ =



2.188.527 Γ— 100% 391.694.853



= 0,55% Meskipun persentase hanya menunjukkan 0,55 % namun dengan perhitungan EPQ mampu mengoptimalkan biaya produksi dan menghemat pengeluaran sebesar Rp 2.188.527,00. Harapannya dengan adanya perhitungan EPQ ini dapat menjadi bahan pertimbangan produksi Tahu Serasi Ibu Subiyati dalam merencanakan dan mengendalikan produksi untuk kedepannya.



14 | P a g e



KKN TIM I UNDIP 2022



DAFTAR PUSTAKA



Aminudin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga. Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Narbuko, Cholid. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, Arman Hakim dan Prasetyawan, Yudha. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Reksohadiprodjo, Sukanto. 2000. Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE. Ristono, Agus. 2013. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Siregar, Baldric, Bambang Suripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo, Erlina Herowati, Lita Kusumasari, Nurofik, and Arief Suadi. 2014. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Slamet, Achmad. 2007. Penganggaran Perencanaan dan Pengendalian Usaha. Semarang: UNNES PRESS. Subagyo, Pangerstu, and Marwan Asri dan T. Hani Handok. 1983. Dasar – dasar Operations Research Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.



15 | P a g e



Produksi Tahu Serasi Ibu Subiyati