Modul Pendalaman - RPL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



ii



Modul Pendalaman Uji Kompetensi Keahlian Program Keahlian Ganda



REKAYASA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA



Tim Penyusun: Joko Pitono Abdul Munif Eko Subiyantoro Kadek Surya Pranata



Copyright @ 2017 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Tenaga Pendidik dan kependidikan Bidang otomotif dan Elektronika Direktorat Jenderal guru dan Tenaga Kependidikan Hak cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagaian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan



iii



iv



KATA SAMBUTAN



PPPPTK BOE Malang sebagai unit pelaksana teknis pada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Indonesia. Kondisi ditahun 2016 masih terdapat kekurangan guru produktif SMK sejumlah 91.861 dengan rincian 41.861 di SMK Negeri dan 50.000 di SMK Swasta. Ada beberapa cara yang dilakukan sebagai upaya pemenuhan kekurangan guru tersebut yaitu dengan penambahan guru produktif SMK salah satunya melalui Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda). Desain Program Keahlian Ganda dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yaitu: 1) belajar mandiri terbimbing yang dilaksanakan di SMK sekolah tempat guru mengajar atau pada SMK lain sebagai tempat magang (On-Service Training), 2) pendidikan dan pelatihan (In-Service Training), 3) magang kerja di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), dan 4) diakhiri dengan sertifikasi keahlian oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan sertifikasi guru dalam jabatan melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Modul Pendalaman Uji Kompetensi ini dibuat dalam rangka mempersiapkan peserta Keahlian Ganda mendapatkan pengakuan SDM bersertifikasi (Certified Person) berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) setara dengan level IV dalam penjenjangan capaian pembelajaran pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Modul ini hanya memuat materi dan latihan untuk satu klaster dari sejumlah klaster yang terdapat pada skema sertifikasi KKNI Level IV. Harapan kami semoga kehadiran modul ini dapat mempermudah peserta mengikuti uji kompetensi sehingga Program Keahlian Ganda berhasil gemilang. Pada kesempatan ini juga kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas yang telah memberikan kontribusi berupa materi dan metodologi, serta para Widyaiswara yang telah berusaha maksimal mewujudkan modul ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan modul ini dimasa mendatang. Malang, Agustus 2017 Kepala PPPPTK BOE Malang,



Dr. Sumarno NIP 195909131985031001



v



vi



DAFTAR ISI 1.



Menerapkan Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja



1



2.



Merencanakan dan Mengorganisasikan Kerja Individu



41



3.



Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil Kerja



69



4.



Bekerja Secara Efektif Dalam Lingkungan Teknologi Informasi



87



5.



Mengoperasikan Aplikasi Basis Data



103



6.



Menerapkan Basis Data



119



7.



Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data Deskripsi (SQL – Structured Query Language) Dasar



163



8.



Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data Deskripsi (SQL – Structured Query Language) Lanjut



205



vii



viii



Kode Unit Judul Unit



: TIK.PR01.002.01 : Menerapkan Prosedur Keselamatan Kerja



Kesehatan



dan



A. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan pembelajar ini diharapkan, peserta diklat dapat: 1. Menetapkan



hal-hal



yang



berhubungan



dengan



kesehatan



dan



keselamatan kerja dilingkungan kerja 2. Mendokumentasikan dan menyebarkan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja 3. Menyediakan saran-saran ergonomic dasar



B. Indikator. 1.1. Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja ditetapkan sesuai undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja 1.2. Hal-hal tentang kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja dinilai dan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang ada, dan dilaporkan pada pengawas 1.3. Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja diikuti untuk menjamin keamanan dilingkungan kerja 2.1. Informasi



yang



berhubungan



dengan



peraturan



kesehatan



dan



keselamatan kerja dan syarat-syaratnya dikumpulkan. 2.2. Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan dengan



teknologi



informasi



di



area



klien



ditetapkan



dan



didokumentasikan. 2.3. Dokumen diajukan pada pengawas untuk diverifikasi. 2.4. Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja disebarkan pada semua pos kerja. 2.5. Dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan teknologi informasi diperbaharui dan didiseminasikan 3.1. Syarat-syarat ergonomis dari klien dinilai 3.2. Saran disediakan untuk klien berdasarkan persyaratan dari vendor, kebijakan ditempat kerja dan informasi kesehatan dan keselamatan kerja terbaru 3.3. Saran didokumentasikan dan diberikan pada klien dan pengawas



1



C. Uraian materi 1.



Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja



1.1. Pengertian K3: Laboratorium dan bengkel kerja merupakan sarana yang digunakan untuk bekerja, meneliti/eksperimen atau menggali dan meningkatkan keterampilan teknik. Dalam lembaga pendidikan, laboratorium dan bengkel merupakan sarana berupa tempat untuk melaksanakan kegiatan ilmiah, dimana dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan teknik yang disediakan merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya bagi para pengguna dan lingkungannya, jika tidak dkelola dengan benar dan para pekerja dan pengelolanya di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), maka para pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, aspek resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah bosan, lelah atau capek. Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih menguntungkan, akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar. Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan. Biaya untuk membangun keselamatan dan kesehatan kerja, biaya untuk membeli alat-alat pengamanan memang cukup besar. Akan tetapi kesehatan dan keselamatan kerja (K3)juga akan lebih terjamin. Kemampuan dan keterampilan pekerja harus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.



2



Beberapa definisi tentang



kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu sebagai



berikut 



Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,tempat kerja dan lingkungannya serta caracara melakukan pekerjaan.







Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat dari kecelakaankerja



1.2. Dasar Hukum Beberapa ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan hiperkes dan keselamatan kerja antara lain: 



Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja. “Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”.







Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini mengatur tentang keselamatan kerja di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Di dalam peraturan ini tercakup tentang ketentuan dan syaratsyarat



keselamatan



pengangkutan,



kerja



peredaran,



dalam perdagangan,



perencanaan,



pembuatan,



pemakaian,



penggunaan,



pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, produk teknis, dan alat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Tujuan umum dari dikeluarkannya undang-undang ini adalah agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya, dan setiap sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aman dan efisien sehingga akan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja. 



Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.







Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-02/MEN/1979 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.







Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan.



3







Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 03/MEN/1984 tentang mekanisme pengawasan ketenagakerjaan.



1.3. Tujuan K3 Tujuan yang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja adalah : 



Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraanhidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional







Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut







Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien



1.4. Kecelakaan Kerja Keselamatan dan pencegahan kecelakaan kerja harus mendapat perhatian yang sangat besar dari pihak manapun yang melaksanakan pekerjaan, baik di laboratorium maupun di industri-industri, ataupun tempat kerja yang lain. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan adalah, salah satu diantaranya, karena angka kecelakaan kerja ternyata cukup mengejutkan.Beberapa definisi yang berkaitan dengan kecelakaan kerja antara lain adalah : 



Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.







Sabotase atau kriminal merupakan tindakan di luar lingkup kecelakaan yang sebenarnya Beberapa kerugian yang diakibatkan oleh Kecelakaan Kerja dan sering



disingkat dengan nama dengan nama 5 K antara lain adalah : 1) Kerusakan 2) Kekacauan Organisasi 3) Keluhan dan Kesedihan. 4) Kelaianan dan Cacat. 5) Kematian. Ragam jenis kecelakaan kerja dapat kelompokkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan jenis kecelakaannya, sumber dan penyebabnya serta sifat luka yang ditimbulkannya, yaitu : 1. Menurut jenis kecelakaannya kecelakaan kerja antara lain adalah : Terjatuh, Tertimpa benda jatuh, Tertumbuk atau terkena benda, Terjepit oleh benda, Gerakan yang melebihi kemampuan, Pengaruh suhu tinggi,



4



Terkena sengatan arus listrik- Tersambar petir, Kontak dengan bahanbahan berbahaya, dan lain-lain 2.



Menurut sumber atau Penyebab Kecelakaannya, meliputi kecelakaan yang disebabkan oleh: a) mesin, b) Alat angkut dan alat angkat, c) Bahan atau zat berbahaya dan radiasid) Lingkungan kerja



3. Menurut Sifat Luka atau Kelainan yang disebabkan oleh kecelakaan kerja meliputi : a) Patah tulang, b) memar, c) gegar otak, d) luka bakar, e) keracunan mendadak, akibat cuaca, dsb Adapun pencegahan keecelakaan kerja dapat dihindari dengan beberapa cara antar lain adalah sebagai berikut:  Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin2.  Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi3.  Melakukan pengawasan dengan baik.  Memasang tanda-tanda peringatan  Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat 1.5. Penanggulangan Kecelakaan 1.5.1.Penanggulangan Kebakaran Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kebakaran adalah sebagai berikut:  Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat yang mengandung bahan yangmudah terbakar  Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka  Hindari awan debu yang mudah meledak  Menyediakan perlengkapan pemadam kebakaran Alat-alat pemadam kebakaran dan penanggulangan kebakaran terdiri dari dua jenis, yaitu 1. terpasang di tempat dan 2.Dapat bergerak atau dapat dibawa Alat yang terpasang tetap di tempat meliputi : 1. Pemancar air otomatis2. Pompa air3. Pipa-pipa dan slang untuk aliran air4. Alat pemadam kebakaran dengan bahan kering CO2 atau busa. Alat-alat pemadam kebakaran jenis 1-3 digunakan untuk penanggulangan kebakaran yang relatifkecil, terdapat sumber air di lokasi kebakaran dan lokasi dapat dijangkau oleh peralatan tersebut.Sedangkan alat jenis ke-4 digunakan jika kebakaran relatif besar, lokasi kebakaran sulit dijangkaualat pemadam, atau tidak terdapat sumber air yang cukup, atau



5



terdapat instalasi atau peralatanlistrik, dan atau terdapat tempat penyimpanan cairan yang mudah terbakar.



Gambar 1. Ragam jenis peralatan pemadam kebakaran Gambar (a) menunjukkan rumah (almari) tempat penyimpanan peralatan pemadam kebakaran.Disebelah kiri adalah tempat gulungan pipa untuk aliran air, sedangkan di sebelah kanan berisi alatpemadam kebakaran yang dapat dibawa. Alat jenis ini bisa berisi bahan pemadam kering atau busa. Gambar (b) adalah alat pemadam kebakaran jenis pompa air. Alat ini biasanya dipasang di pinggir jalan dan gang antar rumah di suatu komplek perumahan. Jika terjadi kebakaran di sekitar tempattersebut, mobil kebakaran akan mengambil air dari alat ini. Air akan disemprotkan ke lokasikebakaran melalui mobil pemadam kebakaran. Gambar (c) adalah alat pemadam kebakaran jenis pemancar air otomatis. Alat ini biasanya dipasangdi dalam ruangan. Elemen berwarna merah sebagai penyumbat air yang dilapisi kaca khusus. Jikaterjadi kebakaran di sekitar atau di dalam ruangan, maka suhu ruangan akan naik. Jika suhu udaradi sekitar alat tersebut telah mencapai tingkat tertentu (80 derajat) kaca pelindung elemen penyumbat akanpecah dan secara otomatis air akan terpancar dari alat tersebut. Adapun alat yang dapat bergerak atau dibawa, seharusnya tetap tersedia di setiap kantor bahkan rumah tangga. Pemasangan alathendaknya di tempat yang paling mungkin terjadi kebakaran, tetapi tidak terlalu dekat dengantempat kebakaran dan mudah dijangkau saat terjadi kebakaran.Cara menggunakan alatalat pemadam kebakaran tersebut dapat dilihat pada label yang terdapatpada setiap jenis alat. Setiap produk mempunyai urutan cara penggunaan yang berbeda-beda.Jika terjadi kebakaran di sekitar anda, segera lapor ke Dinas Kebakaran atau kantor Polisi terdekat.Bantulah petugas pemadam kebakaran dan polisi dengan membebaskan jalan sekitar lokasi kebakarandari kerumunan orang atau kendaraan lais selain kendaraan petugas kebakaran dan atau polisi.



6



1.5.2.PenanggulanganKebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh Kebakaran akibat instalasi listrik dan Petir adalah sebagai berikut: 



Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan yang berlaku







Gunakan sekering/MCB sesuai dengan ukuran yang diperlukan







Gunakan kabel yang berstandar keamanan yang baik







Ganti kabel yang telah usang







Hindari percabangan sambungan antar rumah







Lakukan pengukuran kontinuitas penghantar, tahanan isolasi, dan tahanan pentanahan secaraberkala







Gunakan instalasi penyalur petir sesuai standar



1.5.3.Penanggulangan Kecelakaan di dalam Lift Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan kecelakaan kerja di dalam Lift adalah sebagai berikut: 



Pasang rambu-rambu dan petunjuk yang mudah dibaca oleh pengguna jika terjadi keadaan darurat







Jangan memberi muatan lift melebihi kapasitasnya







Jangan membawa sumber api terbuka di dalam lift







Jangan merokok dan membuang puntung rokok di dalam lift







Jika terjadi pemutusan aliran listrik, maka lift akan berhenti di lantai terdekat dan pintu lift segeraterbuka sesaat setelah berhenti. Segera keluar dari lift dengan hati-hati



1.5.4.PenanggulanganKecelakaan terhadap Zat Berbahaya Zat



berbahaya



pengolahannya,



adalah



bahan-bahan



yang



pengangkutannya,penyimpanannya



selama



pembuatannya,



dan



penggunaannya



menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, matilemas keracunan dan bahaya-bahaya



lainnya



terhadap



gangguan



kesehatan



orang



yang



bersangkutandengannya atau menyebabkan kerusakan benda atau harta kekayaan. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah : 



Bahan- bahan eksplosif: adalah bahan yang mudah meledak. Ini merupakan bahan yang paling berbahaya. Bahan ini bukanhanya bahan



7



peledak, tetapi juga semua bahan yang secara sendiri atau dalam campuran tertentu jika mengalami pemanasan, kekerasan atau gesekan akan mengakbatkan ledakan yang biasanyadiikuti dengan kebakaran. Contoh: garam logam yang dapat meledak karena oksidasi diri, tanpapengaruh tertentu dari luar 



Bahan-bahan yang mengoksidasi. Bahan ini kaya oksigen, sehingga resiko kebakaran sangat tinggi.







Bahan-bahan yang mudah terbakar. Tingkat bahaya bahan-bahan ini ditentukan



oleh



titik



bakarnya.



Makin



rendah



titik



bakarnya



makinberbahaya 



Bahan-bahan beracun. Bahan ini bisa berupa cair, bubuk, gas, uap, awan, bisa berbau dan tidak berbau. Proses keracunanbisa terjadi karena tertelan, terhirup, kontak dengan kulit, mata dan sebagainya. Contoh: NaClbahan yang digunakan dalam proses pembuatan PCB. Bahan ini seringkali akan menimbulkangatal-gatal bahkan iritasi jika tersentuh kulit.







Bahan korosif. Bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali, atau bahanbahan kuat lainnya yang dapatmenyebabkan kebakaran pada kulit yang tersentuh.







Bahan-bahan radioaktif. Bahan ini meliputi isotop-isotop radioaktif dan semua persenyawaan yang mengandung bahanradioaktif. Contoh: cat bersinar



Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan atau tindakan pencegahan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh bahan-bahan tersebut adalah : 



Pemasangan label dan tanda peringatan.







Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada.







Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat keamanan bagi penyimpananbahan tersebut



8



Gambar 2. Simbol-simbol tanda bahaya 1.5.5.Pendekatan Keselamatan Lain. Beberapa pendekatan lainnya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi kecelakaan dan diharapkan dalan



menjamin keselamatan kerja antara lain



sebagai berikut: a. Perencanaan Keselamatan kerja hendaknya sudah diperhitungkan sejak tahap perencanaan berdirinya organisasi(sekolah, kantor, industri, perusahaan). Hal-hal yang perlu diperhitungkan antara lain: lokasi, fasilitaspenyimpanan,



tempat



pengolahan,



pembuangan



limbah,



penerangan dan sebagainyab. b. Penerapan sistem Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur, meliputi: 



Menempatkan barang-barang di tempat yang semestinya, tidak menempatkan barang di tempatyang digunakan untuk lalu lintas orang dan jalur-jalur yang digunakan untuk penyelamatan darurat







Menjaga kebersihan lingkungan dari bahan berbahaya, misalnya hindari tumpahan oli pada lantaiatau jalur lalu lintas pejalan kakic.



c. Memperhatikan tata cara pemakaian Pakaian Kerja dengan baik, yaitu: 



Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju sobek, kunci/ gelang berantai, jika anda bekerja dengan barabgbarang



yang



berputar



atau



mesin-mesin



yang



bergerak



misalnyamesin penggiling, mesin pintal 



Hindari pakaian dari bahan seluloid jika anda bekerja dengan bahan-bahan yang mudah meledakatau mudah terbakar



9







Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang yang runcing, benda tajam,bahan yang mudah meledak, dan atau cairan yang mudah terbakard.



d. Penggunaan Peralatan Perlindungan Diri, dengan ketentuan sebagai berikut:  Kacamata. Menggunakan kacamata yang sesuai dengan pekerjaan yang anda tangani, misalnya untuk pekerjaan lasdiperlukan kacamata dengan kaca yang dapat menyaring sinar las, kacamata renang digunakanuntuk melindungi mata dari air dan zat berbahaya yang terkandung di dalam air  Sepatu. Menggunakan sepatu yang dapat melindungi kaki dari berat yang menimpa kaki, paku atau bendatajamlain, benda pijar, dan asam yang



mungkin



terinjak.



Sepatu



untuk



pekerja



kistrik



harus



berbahannon-konduktor, tanpa paku logam  Sarung Tangan. Menggunakan sarung tangan yang tidak menghalangi gerak jari dan tangan.Pillih sarung tangan denganbahan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditangani, misalnya sarung tangan untukmelindungi diri dari tusukan atau sayata, bahan kimia berbahaya, panas, sengatan listrik atau radiasitertentu, berbeda bahannya  Helm Pengaman. Menggunakan topi dapat melindungi kepala dari tertimpa benda jatuh atau benda lain yang bergerak,tetapi tetap ringan  Alat Perlindungan Telinga. Alat ini digunakan untuk melindungi pekerja dari kebisingan, benda bergerak, percikan bahan berbahaya  Alat



Perlindungan



Paru-paru.



Alat



ini digunakan



untuk



untuk



melindungi pekerja dari bahaya polusi udara atau gas beracun.  Alat perlindungan lainnya seperti tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan terjatuh 1.6. Rambu-rambu atau Tanda-Tanda Keselamatan Kerja Sebagai upaya untuk mengatasi kecelakaan dan gangguan kesehatan dapat juga ditempat kerja atau tempat-tempat lain yang berbahaya diberi peringatan yang serupa rambu-rambu atau simbol-simbol. Simbol ini pada prinsipnya mirip dengan rambu-rambu lalulintas, misalnya tanda larangan, peringatan, perintah atau anjuran. Rambu-rambu ini sebaiknyaditempatkan ditempat yang mudah terlihat dan menggunakan komposisi warna yang diatur dan mengacu pada standar DIN/ Deutche Institute Norm (German Institute for Standardization )



10



Nomor 4844 P.1/5.80.



Ketentuan gambar dan simbol umum/internasional



keselamatan yang ditampilkan pada tempat kerja untuk : Rambu Larangan / Pencegahan kecelakaan ; Gambar lingkaran dengan diagonal merah diatas warna dasar putih. Contoh; dilarang merokok. Rambu Peringatan bahaya keselamatan dan kesehatan kerja; Berbentuk segi tiga dengan warna hitam diatas warna dasar putih. Contoh; mudah terbakar atau awas api Rambu Pemberitahuan /Tempat perlengkapan keadaan darurat tersimpan; Berbentuk segi empat , Contoh; tempat PPPK Rambu Perintah/Pemberitahuan kepada pekerja dimana perlengkapan keselamatan khusus harus dipakai; Gambar putih diatas warna dasar biru. Contoh; gunakan kaca mata Gambar 3: Gambar dan Simbol Umum Rambu-rambu K3 Rambu-Rambu ini biasanya dilengkapi lagi dengan tulisan pesan tertentu selain dilengkapi



gambar diatasnya sehingga dapat diketahui apa maksud



rambu tersebut. Hal ini untuk mengkomunikasikan pesan tersebut pada pekerja, walaupun pekerja tidak bisa bahasa Inggris atau membaca dengan baik. Ini penting bahwa setiap pekerja mengetahui rambu keselamatan tanpa ragu-ragu. Selain



rambu-rambu



umum



yang



sudah



ada



standarnya



secara



internasional, berbagai pihak yang peduli dengan keselamatan da kesehatan kerja membuat rambu-rambu khusus untuk menyampaikan pesan melalui gambar visual yang menarik. Departemen tenaga kerja biasanya membuat dan menyebarkan rambu-rambu khusus untuk menyampaikan keselamatan kerja kepada pekerja. Manfaatkan gambar simbol keselamatan untuk tempat kerja dari Depnaker untuk jenis bahaya tertentu dalam mengoperasikan suatu peralatan.



11



Komposisi Warna :  Merah  Putih  Hitam Komposisi Warna :  Hitam  Kuning Komposisi Warna :  Hijau  Putih Komposisi Warna :  Biru  Putih



Gambar 4 : Rambu-rambu dengan bentuk geometris dan warna



2. Kesehatan, Kebersihan (Hygiene), Sanitasi dan Ergonomy 2.1. Kesehatan Kerja Kesehatan kerja adalah bagian sosialisasi dalam ilmu kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang tinggi baik fisik mental maupun sosial melalui usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungannya seperti : 1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja. 2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja. 3. Perawatan dan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja. 4. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja. 5. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk kesehatan. Dalam konteks keilmuannya, kesehatan kerja dikenal dengan istilah Hiperkesyangpada dasarnya merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yang berbeda yaitu medis dan teknis yang menjadi satu kesatuan sehingga mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.



12



Istilah Hiperkes menurut Undang – Undang tentang ketentuan pokok mengenai Tenaga Kerja yaitu lapangan kesehatan yang ditujukan kepada pemeliharaan-pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara-cara dan syarat yang memenuhi norma-norma hiperkes untuk mencegah penyakit baik sebagai akibat pekerjaan, maupun penyakit umum serta menetapkan syarat-syarat kesehatan bagi tenaga kerja. Kesehatan Kerja sendiri mempunyai pengertian spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif & kuratif terhadap penyakitpenyakit/gangguan-gangguan



kesehatan



yang



diakibatkan



faktor-faktor



pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum 2.2.



Landasan Hukum Kesehatan Kerja



Masalah kesehatan kerja dan pekerja



paling tidak diatur melalui 3 (tiga)



Peraturan Menteri Tenaga Kerja yaitu : 1. Permen nomor Per-01/MEN/1979 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Tujuan pelayanan kesehatan kerja adalah: a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri dengan pekerjaanya. b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja. c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik tenaga kerja. d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit. 2. Peraturan



Menteri



Tenaga



Kerja



nomor



Per-02/MEN/1979



tentang



Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi: a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja. b. Pemeriksaan kesehatan berkala c. Pemeriksaan kesehatan khusus.



13



3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan. 2.3. Kebersihan / Hygiene Untuk mencapai kesehatan yang prima, di dalam buku yang berjudul ”The Theory of Cattering”, bahwahygiene is the study of health and prefentation of the deasis yang berarti adalah ilmu kesehatan danpencegahan timbulnya penyakit. Kebersihan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimanacara hidup sehat



dan



cara



mencapai



kondisi-kondisi



higienis



(hygiene



condition).



Berdasarkan materipengajaran K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), pengertian kebersihan adalah sutu usaha untukmelindungi, memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan manusia, sehinggatidak mdah terganggu atau terpengaruh dari segala gangguan kesehatan.Pengertian Higiene menurut Undang-Undang No 11 tahun 1962 adalah ”Segala usaha untuk memeliharadan mempertinggi derajat kesehatan”. Contoh tindakan hygiene:  Mencuci tangan sebelum makan  Mencuci tangan setelah melakukan maintenance and repair PC dan printer  Pemeriksaan kesehatan pada tenaga kerja Pengertian Higiene Perusahaan merupakan spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya



dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor



penyebab penyakit kualitatif & kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Soeripto, Ir., DIH., 1992). 2.4.



Sanitasi



Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mengutamakan atau menitikberatkan padapengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat derajat kesehatanmanusia. Menurut Ehler and Steel (1980), sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor lingkunganyang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit.Pengertian sanitasi mengarah kepada usaha konkrit dalam mewujudkan kondisi hygiene dan usaha inidinyatakan dengan pelaksanaan di laangan berupa pembersihan, penataan,



14



sterilisasi, penyemprotanhama, dan sejenisnya. Oleh karena itu jika hygienis merupakan tujuan, maka sanitasi merupakantindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan hal tersebut maka diperlukan suatusistem yang mengatur pelaksanaan hygienis dan sanitasi sedangkan menurut West, Wood dan Harger(1996) sanitasi berasal dari bahasa latin ”sanus” yang berarti ”sound and healthy” atau bersih secaramenyeluruh.\ 2.5.



Ergonomy Ergonomy adalah gabungan dari berbagai ilmu seperti antropologi (budaya /



adat), biometrika,faal (urai tubuh), hygiene(gizi), kesehatan kerja, perencanaan kerja.Ergonomi ini berkaitan dengan : 1. Penyelarasan pekerjaan dengan tenaga kerjanya (the right man in the right place), 2. Perencanaan pekerjaan agar dapat menggunakan kemampuan manusia tanpa melebihi batasnya, 3. Perencana sistem “man-machine” dengan tenaga kerja, dimana manusia sebagai kerangka referensinya, 4. Pertalian antara teknologi dengan ilmu biologi manusia. Selanjutnya untuk kemampuan mengangkat beban dikaitkan fisik dedan jenis kelamin serta usiayang layak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel : Berat beban yang layak untuk diangkat dan dipindahkan Berat Beban ( kg ) Usia (tahun)



Frekuensi pengangkatan dan pemindahan Sekali-kali



Sering-kali



wanita



Pria



wanita



Pria



15 - 18



15



35



10



20



19 - 45



15



55



10



30



>45



15



45



10



25



Keterangan :Nilai batas yang tidak boleh dilampaui dalam kondisi norma tanpa mencenderai. Nilai yang disarankan berdasarkan faktor ergonomi 2.6.



Tujuan dan Ruang Lingkup Sanitasi-Hygiene



Tujuan diadakannya usaha hygiene dan sanitasi adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dankeracunan serta mengganggu kesehatan lain sebagai akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkunganhidup. Sedangkan ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi, meliputi :



15



1. Pengadaaan air bersih (water supply) 2. Pembuangan air kotor (sewage disposal) 3. Pembuangan sampah (refuse disposal) 4. Hygiene makanan (food hygiene) 5. Sanitasi perumahan (housing sanitation) 6. Sanitasi industri (industrial sanitation) 7. Sanitasi tempat-tempat umum (publicplaces sanitation) 8. Pemberantasan serangga dan tikus (insectand rodent control)9. Pengendalian bising (noising) 2.7. Jenis- Jenis Penyakit Terkait Dengan Lingkungan Kerja Adapun jenis-jenis penyakit umum yang dapat terjadi dalam hubungannya dengan lingkungan kerja adalah: 1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silikosis,



antrakosilikosis,



asbestosis)



dan



silikotuberkulosis



yang



silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian. 2. Penyakit



paru



dan



saluran



pernapasan



(bronkhopulmoner)



yang



(bronkhopulmoner)



yang



disebabkan oleh debu logam keras. 3. Penyakit



paru



dan



saluran



pernapasan



disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis). 4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan. 5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik. 6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium/persenyawaannya yang beracun. 7. Penyakit yang disebabkan kadmium atau persenyawaannya yang beracun. 8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun. 9. Penyakit yang disebabkan oleh krom/persenyawaannya yang beracun. 10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan/persenyawaannya yang beracun. 11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen/persenyawaannya yang beracun. 12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa/ persenyawaannya yang beracun. 13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal/ persenyawaannya yang beracun. 14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun.



16



15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. 16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atu aromatik yang beracun. 17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun. 18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau homolognya yang beracun. 19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya. 20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton. 21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel. 22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. 23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi). 24. Penyakit yang disebabkan pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih. 25. Penyakit yang disebabkan radiasi elektro magnetik/radiasi yang mengion. 26. Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik. 27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut. 28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes. 29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus. 30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi. 31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.



3.



Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam TIK



3.1. Prinsip K3 dalam TIK Dalam dunia industri atau perkantoran besar yang menggunakan komputer dalam jumlah yang banyak,kesehatan dan keselamatan kerja tentu menjadi faktor yang sangat penting.Para pengguna komputerpribadi pun perlu menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan kerja menurut



17



petunjuk yangsudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer baik untuk pekerjaan, pendidikan, ataupunhobi tetap harus memperhatikan prinsipprinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai gangguankesehatan. Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan komputer adalah: 1. gangguan pada mata 2. gangguan pada kepala 3. gangguan pada tangan 4. gangguan pada badan Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan adalah monitor.Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan radiasi atau pemancaran partikel-partikel elementer danenergi radiasi. Energi radiasi



dapat



mengeluarkan



elektron



dari



inti



atom



sehingga



atom



menjadimuatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas ataumengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk padaatomatom di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan monitor komputer antara lain berupa: 1. sinar-X 2. sinar ultraviolet 3. gelombang mikro 4. radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat radiasi komputer adalah penyakit katarak.Untuk itu,setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di depankomputer dalam jangka waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus menerusmenatap layar monitor.Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor komputer, kita perlu memperhatikanpula faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan



gangguan



kesehatan,



yaitu



posisi



tubuh,



posisiperalatan,



pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan gangguan suara). 3.2. Prosedur K3 untuk pengguna komputer. Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar, akan memberikan kenyamanan saat bekerja.Dengan posisi tubuh yang rileks, kita



18



dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan terjaga.Ilmu yang mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di depan komputerdisebut ergonomi.Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan user maupun hardware atauperangkat keras komputer, meliputi: • posisi duduk : tempat duduk yg ideal dan bersandar,kursi ideal bisa berputar dan dpt diatur tinggirendahnya, tempat duduk yg tidak bersandar dpt mnyebabkan punggung kelelahan. • posisi mata : harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah,jika posisi mata tinggi atau rendahmembuat leher cepat lelah,layar yg digunakan sebaiknya yang low radiasi , atau layar jenis LCD. • posisi tangan ; pilih tuts keyboard yg lembut dan gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik. Berikut ini posisi duduk yang benar saat menggunakan komputer. 1.



Bagian kepala dan leher.. Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan pandangan lurus ke depan. Denganposisi ini, anda akan sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak cepat merasa lelah.Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala menengadah atau menunduk saat menghadap monitortidak dibenarkan karena akan membuat anda cepat lelah.



2.



Bagian punggung. Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan posisi yang benar saatmenggunakan komputer. Badan yang terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan,dapat menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga dengan baik olehsandaran kursi.



3.



Bagian pundak. Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak tidak tegang. Usahakan agarpundak tidak terlalu ke bawah atau terlalu tegak.



4.



Posisi lengan dan sikuPosisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan siku membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat.



5.



Bagian kaki. Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai berada dalam posisi yang nyaman.



Selain hal-hal di atas perlu diperperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan anda tetapterjaga: • sesuaikan tinggi kursi dengan tinggi badan Saudara • usahakan agar jarak antara monitor dan mata minimal 80 cm.



19



• gunakan refresh rate monitor minima 72 Hz agar mata tidak cepat lelah. • gunakan kursi yang memiliki sandaran tangan. • atur pencahayaan monitor. • Perhatikan petunjuk umum yang diajarkan oleh ahli kesehatan seperti makan dan minum yangsehat, istirahat yang cukup, dan berolah raga juga. Dari sisi hardware atau perangkat keras komputer, pengguna komputer perlu memperhatikan faktor-faktor berikutini karena sangat berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan kerja: a. Posisi monitor. Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena mengeluarkan radiasi. Untuk mengurangikeluhan pada mata, lakukan halhal berikut: •



letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak terlalu terang dan tidakterlalu redup)







atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda







aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu terang atau terlalu redup







gunakan filter screen (filter monitor) untuk meredam radiasi.



b. Posisi keyboardLetakkan keyboard dengan posisi lebih rendah dari monitor, namun tidak terlalu rendah. c. Posisi mouse. Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan tangan yang biasa Andagunakan untuk bekerja. Jika Anda bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kirikeyboard dan aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi. d. Posisi meja dan kursi. Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk Anda di depan monitor lebihnyaman, dan Anda dapat menjangkau



keyboard



dan



mouse



dengan



mudah.



Selain



diatur



posisinya,perangkat keras komputer harus dijaga dengan baik karena perangkat-perangkat tersebutmenggunakan listrik. e. Posisi Monitor. Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan membutuhkan daya yang cukup besar.Hindarkan monitor dari percikan air karena dapat menimbulkan hubungan pendek atau korsletingyang dapat membahayakan keselamatan Anda. f.



Kotak CPU. Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi dengan ground dapat mengalirkanlistrik saat kita menyentuhnya tanpa alas



20



kaki. Untuk menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknyadiletakkan di yang aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded) dengancara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan seutas kawat tembaga. Karena CPUmembutuhkan konsumsi listrik yang besar, maka kita harus menjauhkannya dari benda-benda cairdan binatang atau serangga untuk menghindari korsleting. g. Kabel. Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak atau sumber listrik, jangansampai ada yang longgar karena aliran listrik yang tidak stabil berpotensi merusak perangkat keraskomputer dan mengakibatkan korsleting. 3.3. Prosedur K3 untuk keselamatan perangkat komputer Komputer juga harus diperlakukan dengan baik supayakomputer yang kita gunakan tidak cepat rusak. Prosedur mengaktifkan komputer yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan perangkat komputer antara lain adalah : 1. Komputer harus diletakan di tempat yang aman. Aman dari jangkauan anak-anak kecil,aman dari api,aman dari penyinaran matahari secara terus menerus, dan aman dari percikan air. 2. Yakinkan bahwa stop kontak untuk power supply sudah terpasang dengan benar dan dalam kondisi baik. Stop kontak sebaiknya tidak goyang sehingga arus listriktidak terganggu karena arus dari PLN langsung rata rata



220



volt



dan



berbahaya



bagi



pengguna.



Merapikan



kabel,



mengisolasinya dengan karet. Hal yg harus diperhatikan adalah stabilizer. Perangkat ini itu harus digunakan untukarus listrik yg naik turun dan dpt menyebabkan kerusakan pada hardware. 3. Sesudah stop kontak dipasang dilanjutkan dengan menekan tombol ON/OFF. Proses ini disebut booting dingin. Dalam proses dingin ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati.



Tunggu sesaat karenakomputer



sedang menset sesuai BIOS dan mengecek perangkat komputer seperti monitor, keyboard,mouse, printer dan sebagainya. 4. Setelah jendela dekstop siap, pada menu start di kiri bawah layar,akan muncul menupull down, kemudian pilih program yang akan muncul pada menu. 5. Penguna harus mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras komputer dan periferalnya demi kesehatan dan keselamatan kerja.



21



Pengaturan dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh pada saat bekerja harus diperhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan teknologi informasi dankomunikasi. Kelalaian atau kecerobohan dapat mendatangkan efek negatif yang membahayakankesehatan kita. 3.4.



Prosedur Menjaga Kebersihan Di Ruang Kerja “Kebersihan pangkal Kesehatan”. Semboyan ini tidak akan pernah usang



karena memang bahwa kebersihanmenjadi awal hidup sehat. Semua agama mengajarkan umatnya untuk hidup bersih. Kebersihan merupakan nilai yang sangat tinggidalam kehidupan tak terkecuali dalam dunia kerja.Dunia kerja membutuhkan kebersihan untuk kenyamanan dalam bekerja. Tanpa ruang kerjaatau tempat kerja yang bersih maka perasaan nyaman saat bekerja tidak akan diperoleh. Jika perasaannyaman tidak diperoleh oleh staf dan karyawan maka jelas akan menurunkan produktifitas kerja yangpada akhirnya akan menurunkan produktifitas organisasi atau instansi. Komputer merupakan alat elektronik yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Lingkunganyang nyaman akan membantu kinerja baik dari sisi brainware (staf dan karyawan) maupun hardware(komputer dan periferalnya) itu sendiri. Beberapa hal penting dalam menjaga kondisi lingkungan agar diperoleh kenyamanan bekerja dan keamanan kinerja komputer, antara lain adalah: 1. Selalu tersedia tempat sampah. Seperti di awal dijelaskan bahwa kebersihan adalah nilai pentingdalam bekerja, oleh karena itu lingkungan yang bersih mutlak adanya untuk kenyamanan bekerja.Ketersediaan tempat sampah yang memadai diperlukan agar lingkungan menjadi bersih. Untukkemudahan daur ulang, sampah sebaiknya dibedakan atas sampah organik dan sampah nonorganik 2. Jangan makan dan minum di depan komputer. Makanan dan atau minuman mengundangdatangnya hewan yang menyukai seperti semut, tikus dan kecoa. Kehadiran hewan ini akanmengganggu kinerja komputer dan juga dapat mengganggu kesehatan pekerja. 3. Ruangan ber AC. Komputer adalah alat yang sensitif oleh perubahan lingkungan termasuk suhu udara. Kinerja komputer dapat terganggu olehsuhu dan kelembaban ruangan yang tinggi. Oleh karena itu ruang sebaiknya diatur suhu danke lembaban dengan menggunakan AC.



22



4. Ruangan berkarpet untuk menghindari listrik statis. Rangkaian elektronik yang ada dalam komputer jugasensitif terhadap listrik statis. Listrik statis dapat merusak data yang ada dalam komputer bahkanrangkaian itu sendiri. Oleh karena itu listrik statis harus dihindari. 5. Tersedia ruang untuk kabel di bawah lantai. Cara yang digunakan yaitu semacampanggung kecil setinggi kurang lebih 5-10cm di atas lantai. Perkabelan baik power/listrik maupun jaringan diletakkan di antara panggung dan lantai. Hal ini dimaksud untuk kerapihan. 6. Tidak menggunakan alas kaki dari luar. Dikarenakan ruang telah ber AC dan berkarpet, makatidak dianjurkan menggunakan alas kaki dari luar. Hal ini untuk menghindari masuknya debu dariluar. Debu merupakan salah



satu



musuh



komputer.



Selain



menyebabkan



kotor



juga



dapatpenyebabkan listrik statis. Sebagai gantinya, di dalam ruang komputer tersedia alas kaki khususdigunakan di ruang tersebut. 7. Terdapat penutup (cover) untuk keyboard dan monitor. Keyboard merupakan salah satu bagian komputer yangrawan terhadap debu karena bentuknya yang banyak lekuk. Untuk menghidarinya makasebaiknya keyboard dan monitor menggunakan cover khusus. 8. Kerapihan kabel power, dijapit dengan tali pengikat kabel. Untuk kerapihan kabel komputer yangmemang terdiri dari banyak kabel (minimal kabel power, kabel mouse, kabel monitor, dan kabelkeyboard) maka sebaiknya kabel diikat menggunakan pengikat kabel dari plastik. 9. Selalu menggunakan mouse pad. 10. Menggunakanmouse dengan teknologi trackball maupun lampu infrared. Hal ini penting untuk kenyamanan pengguna.Jika mouse menggunakan trackball selalu dibersihkan berkala. Trackball mouse terdiri dari bagianbola dan sensor. Seringkali debu mengotori bola dan sensor sehingga mengganggu sensitifitasmouse bahkan terkadang pointer di layar seolah “bergerak” sendiri. Untuk menghindari hal tersebut,mouse sering dibersihkan dengan membuka cap yang ada di bagian bawah. 11. Arah datangnya cahaya dari kiri atau kanan, tidak boleh dari depan. Pencahayaan



sangat



pentinguntuk



menghindari



dari



kasus



ketidaknyamanan mata dalam bekerja. Sinar baik alami maupunbuatan dari lampu sebaiknya berasal dari sisi kiri pekerja agar tidak menimbulkan bayangantangan saat menulis.



23



12. Jika monitor CRT cahaya tidak boleh dari belakang. Saat menggunakan komputer khususnyadengan monitor CRT sebaiknya hindari penggunaan cahaya yang berasal dari belakang. Hal iniuntuk menghindari rasa silau dalam menatap monitor karena sifatnya yang sedikit cembungsehingga apa yang ada di layar monitor tidak dapat terlihat dengan jelas. 13. Pada ruangan yang menggunakan pendingin (Air Conditioner/AC), satu waktujendela



dibuka



untuk



pergantian



udara



(ventilasi).



Hal



ini



mempunyai tujuan agar udara dalamruangan dapat berganti. Saat membuka jendela atau ventilasi, yakinkan bahwa mesin pendingin dalam kondisi tidak aktif. Perlakuan ini tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitusetidaknya selama 1 jam dalam seminggu. Udara yang selalu terperangkap dalam ruangan yang menggunakan pendingin udara tanpa diganti akan tidak menyehatkan. Disamping itu juga untuk menghindari bau yang tidak nyaman. 14. Lokasi ruang komputer dalam ukuran besar misalnya data centre harus jauh dari bahaya banjir, jauh dari pemukiman penduduk tapi mudah transportasi. Bagi sebuah sebuah perusahaan besar,data center mutlak adanya, data merupakan aset paling berharga. Untuk menghindari darikemungkinan bahaya yang mengancam atas data yang ada maka ruang komputer sebaiknya jauh dari kemungkinan bahaya banjir dan kebakaran. Untuk itu penempatan ruang komputer jauhdari sungai besar yang mempunyai sejarah banjir, jauh dari pemukiman padat penduduk untukmenghindari kebakaran dan daerah yang rawan oleh sambaran petir.



4. Pertolongan Pertama (first Aid) Pada Kecelakaan (P3K) 4.1. Pengertian Kecelakaan biasanya datang tiba-tiba dan tidak disadari. Oleh karena itu setiap orang harus menghindari kecelakaan tersebut sebelum terjadi. Sebuah pepatah mengatakan ”mencegah adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati ”. Menyadari bahaya bukanlah berarti takut dan mungkin lebih tepat kalau dikatakan waspada, sehingga jika bahaya itu datang maka akibat yang ditimbulkannya tidak separah dibandingkan jika kita melanggar atau lalai. Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan. Mengetahui teori tanpa melakukan latihan atau praktek akan



24



menghasilkan mental-mental yang tidak terlatih atau tidak profesional ketika benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya melakukan praktek tanpa pengetahuan, kemungkinan besar akan melakukan pertolongan yang salah pada korban. 4.2. Maksud, Kegunaan Dan Tujuan P3k Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengancepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadianyang lebih buruk dapat dihindari. Sedangkan tujuannyaadalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badanatau cacat. 4.3. Sikap, Kewajiban Dan Wilayah Seorang Penolong Beberapa tindakan pertolongan pertama (First Aid) atau sikap dan kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang penolong adalah adalah : 



Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban jangan menganggapenteng luka yang diderita korban.







Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.







Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.







Perhatikan tanda-tanda shock.







Jangan



terburu-buru



memindahkan



korban,



sebelum



kita



dapat



menentukan jenis dan keparahanluka yang dialami korban. 



Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan







Perhatikan keadaan penderita







Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan







Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit



Sedangkan tanggung jawab (wilayah) dari seorang penolong adalah memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan yang sifatnya semantara. Ini berarti bahwa seorang penolong harus tetap membawa korban kedokter atau rumah sakit



terdekat



untuk



pertolongan



lebih



lanjut



dan



memastikan



korban



mendapatkanpertolongan yang dibutuhkan 4.4. Teknik Dalam P3k 4.4.1. Prioritas Tindakan



25



Prosedur tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan yang menjadi prioritas utama secara umum adalah sebagai berikut : 



Cari keterangan penyebab kecelakaan







Amankan korban dari tempat berbahaya







perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.







Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.







apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untukmenyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusultindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimanakorban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidakbisa terselamatkan.



4.4.2. Pembalutan Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehinggamencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi. Manfaat atau kegunaan dari pembalutan adalah:1. menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.2. melakukan tekanan3.



mengurangi



atau



mencegah



pembengkakan4.



membatasi



pergerakan5. mengikatkan bidai. Ragam jenis pembalutan antara lain adalah: 



Pembalutan segitiga atau mitela. Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat.Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yangpanjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.







Pembalut Plester. Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang),fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua belahpinggir luka agar lekas tertutup).







Pembalut Pita Gulung.







Pembalut Cepat.Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.



26



Indikasi



pembalutan



adalah



:Menghentikan



pendarahan,



melindungi



bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut antara lain adalah : 



Bundar, pada kepala







Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis.







Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.







Tidak karuan bentuknya, pada persendian



4.4.3. Pembidaian Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.Tujuannya adalah menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai me;iputi:1) Bidai harus melebihi dua persendian yang patah. 2) Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.3) Bidai dibungkus agar empuk.4) Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.Alat-alat bidai meliputi :1) Papan, bamboo, dahan. 2) Anggota badan sendiri. 3) Karton, majalah, kain. 4) Bantal, guling, selimut 4.4.4. Pernafasan buatan Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya adalah melakukanoksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:1. Tersedak,2. Tenggelam, 3. Sengatan Listrik,4. Penderita tak sadar,5. Menghirup gas dan atau kurang oksigen,6. serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi. Fase RJP:A = Airway control (pengeluasaan jalan napas),B = Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)C = Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi). Untuk teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar. 4.4.5.Evakuasi dan Transportasi Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih amandengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelahkeadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.Cara pengangkutan korban: 1) Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau



27



manualPada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera



ringan,



dianjurkanpengangkatan



korban



maksimal



4



orang2)



Pengangkutan dengan alat (tandu) Rangkaian prosedur pemindahan korban:1. persiapan,2. pengangkatan korban ke atas tandu,3. pemberian selimut pada korban4. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.Prinsip pengangkatan korban dengan tandu: 1. Pengangkatan korban, harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu,panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.2. Sikap mengangkat.Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.3. Posisi siap angkat dan jalan.Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;  menaik, bila tungkai tidak cedera,  menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,  mengangkut ke samping,  memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu  kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.



4.4.6.Transportasi Transportasi merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannyalebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/korban cedera cukup parah sehinggaharus dirujuk ke dokter.Tata cara pemindahan korban:a. Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agartetap segar.b. Syarat pemindahan korban:1. korban tentang keadaan umumnya cukup baik2. tidak ada gangguan pernapasan3. pendarahan sudah di atasi4. luka sudah dibalut5. patah tulang sudah dibidaiSepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang:- Keadaan umum korbanSistem persyarafan (kesadaran)- Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah)- Sistem pernapasan- Bagian yang mengalami cedera. 4.5. Beberapa kecelakaan dan pertolongannya 4.5.1.Tindakan Pertolongan pada Kecelakaan Akibat Listrik



28



Apabila kita menemukan korban karena suatu kecelakaan listrik, maka tindakan kita adalah : 1. Matikan segera sumber arus listrik 2. Pastikan apakah korban masih bernafas atau tidak dan berilah bantuan 3. Pernafasan. 4. Pastikan apakah korban memperoleh manfaat bantuan tersebut atau tidak selain itu lakukan juga pemijatan jantung (jika bias) 5. Jika si korban masih bernafas, bawa segera dengan posisi miring 6. Jika si korban masih bernafas namun cedera berat dan pingsan, bawa segera ke rumah sakit terdekat. Sebelum mematikan sumber arus listrik, harus diperhatikan apakah si korban masih bersentuhan dengan arus tersebut ? Jika ya dan sumber listrik belum diketahui, lokasinya maka tindakan kita adalah berupaya untuk melepaskan sentuhan tersebut dengan bantuan alat yang berisolasi atau bukan penghantar listrik seperti bambu atau kayu kering dan jika sudah berhasil, upayak untuk segera mencari dan mematikan sumber listrik atau dilakukan secara paralel (serentak). 1. Biasanya pengaruh sengatan arus listrik pada korban akan berakibta 2. Shock 3. Pingsan 4. Luka bakar



Gambar 7. Melepaskan korban dari sengatan arus listrik 4.5.2.Menolong Korban Shock Shock adalah suatu keadaan yang timbul dimana sistem peredaran darah dalam tubuh terganggu sehingga tidak dapat memenuhi keperluannya bagian vital tubuh akan kehilangan cairan dan zat-zat yang diperlukan sehingga fungsi bagian vital Ini akan terganggu. 1. Tanda-tandapenderita shock :  Kesadarannya menurun



29



 Nadi berdenyut cepat, melemah, lamban dan menghilang  Mual-mual  Kulit dingin, lembab dan pucat  Nafas dangkal, kadang tak beratur  Pupil mata melebar



Gambar 8 : Tanda-tanda shock 2. Tindakan pertolongan  Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, kecuali jika gegar otak atau patah tulang lehernya.



Gambar 9 : Membaringkan korban shock  Tarik lidah korban keluar dan bersihkan mulut serta hidungnya dari sumbatan  Selimuti tubuhnya  Hentikan pendarahan jika ada,  Jika ada tulang yang patah, pasang bidai sebelum diusung. 4.5.3.Menolong Korban pingsan. Korban yang pingsan biasanya tidakmempunyai refleksi apapun dan tidak bereaksi lagi terhadap rasa sakit. Rasa sesak yang menyerang korban akan



30



merupakan bahaya besar, dimana ada kemungkinan saluran pernafasannya tersumbat oleh gumpalan darah atau muntahan atau juga benda (makanan) ynag ada didalam rongga mulutnya. Lebih parah lagi apabila benda penyumbat tersebut tersedot kedalam paruparunya sehingga dapat mengakibatkan infeksi. 1. Tindakan pertolongan  Baringkan korban ditempat datar dan teduh, jika mungkin kepalanya diletakan agak lebih rendah.Dalam membaringkan korban, sebaiknya diposisikan miring seperti terlihat pada gambar dibawah ini



Gambar 10. Korban dalam Posisi miring Jika korban ditelentangkan, maka lidahnya secar perlahan akan terlipat kedalam Dan



menghalangi



jalannya



pernafasan.



Posisi



miring



ini



hendaknya



dipertahankan secara stabil.  Longgarkan pakaian bagian atas serta pakaian lainnya yang menekan bagian leher  Kompres kepalanya dengan air dingin (Jangan disiram)  Jika ada, hembuskan uap amoniak didepna lubang hidungnya.  Bagaimana jika si korban ternyata tidak bernafas ? JANGAN SEKALI-KALI MEMBERI ATAU MENYUAPI ORANG PINGSAN DENGAN BAHAN CAIR ATAU MINUMAN ! Hal tersebut akan diketahui setelah kita periksa pernafasannya dengan cara meletakkan kedua telapak tangan kita dibawah lekukan tulang rusuk si korban. Melalui naik dani turunnya dinding perut, kita dapat mengamati korban apakah dia masih bernafas atau tidak. Jika pernafasnnya masih ada, si korban dapat diposisikan miring secara stabil. Tapi jika si korban pernafasnnya terhenti, maka baringkan secar terlentang, kemudian periksa rongga mulutnya karena



31



kemungkinan ada benda atau sesuatu yang menghalangi jalannya pernafasan dan jika ada, singkirkan segera. Setelah itu atur lagi pernafasannya dan baringkan dalam posisi miring. jika dengan cara ini pernafasannya tetap tidak ada, maka kita bantu dia dengan pernafasan buatan. 4.5.4.Menolong Korban Luka Bakar Luka bakar merupakan salah stu akibat dari sengatan arus listrik.setiap luka bakar yang luas dapat diikuti oleh shock, diman sebagian besar cairan tubuh dialirkan kedaerah yang terbakar sehingga volume darah yang mengalir keotak dan jantung akan berkurang. Pada orang dewasa luka bakar selebar 20% dari luar permukaan tubuh dapat mengakibatkan shock sedangkan pada anak-anak dapat terjadi pada selebar 10%. 



Luas permukaan seluruh kepala = 9%







Luas permukaan setiap lengan (sampai tangan ) =9%







Luas permukaan dada =95







Luas permukaan perut = 9%







Luas permukaan punggung = 9%







Luas permukaan pinggang (dinding belakang perut ) =9%







Luas permukaan paha = 9%







Luas permukaan betis = 9%



Gambar 11 : Daerah rumus sembilan



Luas permukaan daerah kemaluan =9% Gambar diatas memperlihatkan ”rumus sembilan”untuk luas daerah luka bakar dengan pedoman sebagai berikut : Pengetahuan tentang luas permukaan ini penting, karena pokok-pokok tndakan pertolongan pada luka bakar adalah : o



Mencegah atau mengobati



o



Mengurangi rasa sakit,



o



Mencegah infeksi.



Jika pernafasan buatan diperluka pada korban, maka hal ini harus dilakukan terlebih dahulu sedangkan pertolongan terhadap luka bakarnya dikerjakan kemudian. Berikut ini adalah tindakan pertolongan padaluka bakar dengan variasi luas:



32



a. Luka bakar kurang dari 20 % (tanpa luka terbuka ) Tindakan pertolongan : Rendam bagian yang terbakar kedalam air es atau air dingin atau dapat juga dikompres dengan handuk yang telah direndam dalam air dingin. Tindkan ini dilakukan hingga rasa sakit tidak terasa lagi. Hal ini dapat dilakukan antara30 menit dan kadang-kadang sampai 5 jam. Tindakan ini selain mengurangi rasa sakit juga memperkecil akibat lanjutan dari luka bakar tersebut. Bagian yang melepuh jangan dikupas, biarkan sampai kelah sembuh sendiri. b. Luka bakar yang luas Tindakan pertolongan : Tutup bagian-bagian yang terbakar dengan lembaran sofratulle dan kain yang bersih sedemikian rupa hingga bagian itu tidak berhubungan langsung dengan udara. Hal ini guna mencegah kuman-kuman yang ada diudara. Baringkan



korban



dengan



kepal



lebih



rendah



dari



bagian



tubuh



lainnya,kemudian kirim kerumah sakit terdekat. Apabila korban tetap sadar dan dapat menelan, beri minuman sebanyak mungkin. c. Luka bakar akibat zat kimia Tindakan pertolongan : Luka bakar akibat basa keras lebih merusak daripada akibat asma keras.Kecepatan mengguyur dan membasuh luka bakar akibat zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-akibatnya. Sambil melepaskan pakaian korban, siramlah bagian yang terbakar dengan air yang mengalir. Untuk luka bakar yang diakibatkan oleh asam keras ( air keras,asam cuka pekat etc) cukup diguyur dengan air mengalir atau dengan larutan soda kue (kadar 5%) .Sedangkan pada luka bakar akibat basa keras, selain diguyur dengan air diberi juga larutan cuka dapur untuk menetralkan basa penyebabnya. Luka bakar akibat fosfor harus segera direndam air. Perhatian: Kecuali dalam hal terbakar oleh sinar matahari, luka bakar akibat apapun tidak



boleh



diobati



dengan



zat-zat



yang



berminyak



(misal



minyak



gemuk,mentega dan sebagainya ).Luka bakar yang terbuka sebaiknya ditutp dengan lembaran sofratulle dan didesinfeksi dengan larutan Betadine 10 %. Di dalam instalasi listrik (gardu) dengan tegangan nominal diatas 1kV, paling sedikit harus tersedia sebuah selimut untuk memadamkan pakaian yang terbakar. Selimut ini sebaiknya terbuat dari bahan woll atau asbest dan jangan terbuat dari bahan sintetis.Pada pabrik-pabrik, tempat kerja (workshop) harus selalu



33



tergantung ”PETUNJUKPERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN” yang dilengkapi dengan PPPK dikarenakan arus listrik. Selain itu dianjurkan agar dicantumkan :



Alamat dokter terdekat,Alamat Rumah Sakit terdekat, Lengkap dengan nomor telepon.



D. Instruksi Kerja. 1. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja dilaboratorium/bengkel. Dengan merujuk pada uraian materi, sumber bacaan lain dan pengalaman saudara, kerjakan langkah-langkah berikut: 1.



Buatlah rencana implementasi dan pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja bidang keahlian teknologi informasi dan komunikasi, sesuai



dengan kebutuhan bengkel/Laboratorium dimana saudara.



Rencana meliputi antara lain jadwal rencana (nama kegiatan durasi, time schedule) 2.



Identifikasi kebutuhan rambu-rambu petunjuk/perintah/larangan untuk peralatan / alat praktik dan ruang bengkel/laboratorium, linkungan kerja..! sesuai dengan fasilitas yang dimiliki oleh unit kerja saudara.



3.



Identifikasi kebutuhan dokumen keselamatan dan kesehatan kerja, sesuai dengan kebutuhan bengkel/Laboratorium dimana anda bertugas.



4.



Buatlah



instrumen



pengamatan



untuk



mengecek



kelengkapan



infrastruktur K3L pada suatu bengkel/laboratorium. 5.



Buatlah instrumen pengendalian lingkungan kerja sesuai



dengan



kebutuhan bengkel/Laboratorium dimana anda bertugas. 2. Membuat Poster. Buatlah poster atau karikatur tentang peringatan keselamatan dan kesehatan kerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. Dokumen dalam bentuk file gambar bitmap b. Gambar tesebut diberikan tulisan yang sesuai dengan maksud dan tujuan petunjuk atau peringatan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja c. Ukuran kerta A4. d. Peringatan bersifat aplikatif yang sesuai dengan tempat bekerja atau laboratorium bidang keahlian TIK.



34



E. Latihan Soal 1. Daftar Pertanyaan Tulis (DPT): 1.



Nama alat keselamatan kerja berikut dan kegunaannya adalah . . . . :



A. Alas antistatik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer karena aliran listrik statik. B. Gelang antistatik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer karena terjadinya hubungan arus pendek. C. Gelang antistatik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer karena kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan listrik D. Alas antimagnetik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer karena kemagnetan listrik E. Gelang antimagnetik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer karena kemagnetan listrik 2.



Sesorang telah menumpahkan suatu larutan di lantai laboratorium. Petunjuk untuk mengatasi atau melakukan tindakan terhadap kejadian diatas dapat ditemukan pada ……. A. Lembar data perawatan alat B. Lembar data penyimpanan bahan C. Lembar data keamanan bahan D. Lembar data penggunaan alat E. Lembar data persediaan bahan



3.



Hasil laporan analisis kecelakaan kerja dilaboratorium menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan kerja yang terjadi dapat dikategorikan ke dalam penyebab tidak langsung. Pernyataan paling benar yang menjelaskan contoh kecelakaan kerja tersebut adalah . . . . A. Kurangnya prosedur atau aturan tentang keselamatan kerja B. Tindakan yang dilakukan oleh pekerja tidak aman C. Kurangnya kesadaran pekerja tentang keselamatan kerja\ D. pekerjaan tidak sesuai sesuai dengan kondisi sebenarnya E. lemahnya manajemen bengkel dan pengendaliannya



4. Dokumen penggunaan peralatan laboratorium/bengkel sangat penting bagi pranata laboratorium. Pernyataan paling tepat mengapa dokumen tersebut penting adalah . . . .



35



A. Dokumentasi menyediakanbahan referensiuntuk permasalahan, sehingga memudahkan teknisi untuk menyelesaikannya jika mereka menghadapi permasalahan yang sama dimasa depan. B. Dokumentasi menyediakan urutan prosedur pengoperasian perangkat dengan benar sehingga dapat menghindari hal-hal yang menyebabkan kerusakan perangkat tersebut C. Dokumentasi menyediakan jadwal penggunaan ruangan yang disusun berdasarkan kebutuhan sesuai dengan sistem pembelajaran baik tatap muka mingguan (konvensional system)semester maupun sistem block D. Dokumentasi menyediakan perencanaan kebutuhan bahan baik bahan yang habis pakai dan bahan yang dipakai berulang-ulang dan disesuiakan dengan standar kompetensi, alokasi waktu dan jumlah pemakainya. E. Dokumentasi menyediakan perencanaan kebutuhan peralatan yang ditentukan berdasarkan jenis kompetensi atau pembelajaran dan meliputi peralatan utama, peralatan penunjang dan peralatan pelengkap. 5. Perhatikan simbol gambar berikut. Pernyataan paling tepat yang menjelaskan warna dasar dan arti simbol dari gambar tersebut adalah . . .



A. Warna hijau, menjelaskan perintah untuk menyalakan tegangan listrik B. Warna kuning, menjelaskan tanda perintah untuk menyalakan tegangan listrik C. Warna hijau, menjelaskan tanda peringatan terhadap bahaya tegangan listrik D. Warna merah, menjelaskan tanda peringatan terhadap bahaya tegangan listrik E. Warna kuning, menjelaskan tanda peringatan terhadap bahaya tegangan listrik 6. Pernyataan paling benar yang menjelaskan urutan prosedur pertolongan pada sesorang yang pingsan disebabkan sengatan arus listrik adalah . . . 1. Memeriksa respon dari korban. 2. Memastikan bahwa lingkungan kerja amandari aliran listrik. 3. Memanggil ambulans 4. Membebaskan korban dari kontak listrik 5. Memberikan pernafasan buatan atau menekan dada beberapa kali sampai ambulan datang A. 3 – 2– 4 – 1 – 5 B. 3 – 5 – 2 – 1 – 5 C. 4 – 1 – 2 – 3 – 5 D. 4 – 3 – 2 – 1 – 5 E. 3 – 5 – 2 – 1 – 4 36



7. Dasar hukum yang mengatur bahwa Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama, adalah ….. A. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 B. Undang-undang nomor 7 tahun 1981 C. Undang-undang No. 14 Tahun 1969 D. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979 E. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 8. Dasar hukum yang mengatur tentang keselamatan kerja di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia A. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 B. Undang-undang nomor 7 tahun 1981 C. Undang-undang No. 14 Tahun 1969 D. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979 E. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976



2. Observasi Demosntrasi Praktek) Untuk tugas bermain peran “Observasi Demonstrasi” ini dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua orang. Satu orang sebagai asesor dan satu orang sebagai asesi.Dokumen yang diberikan untuk asesor adalah FR-



MPA.06Ceklist Observasi (CLO/praktek). Sedangkan dokumen yang diberikan oleh asesi adalah FR-MPA.05 Tugas Praktek-Demonstrasi/Praktek. Ketika asesi mengerjakan instruksi kerja pada tugas praktek, maka asesor mengisi lembar observasi demonstrasi. Untuk Aessi : 1.



Lakukan prosedurpenerapan prinsip-prinisp kesehatan dan keselamatan kerja



mengoperasikan



perangkat



lunak



Database



manajemen



system(DBMS) menggunakan mySQL untuk melihat data tabel user pada database mysql. 2.



Lakukan prosedur penerapan prinsip-prinisp kesehatan dan keselamatan kerja mengoperasikan perangkat lunak microsoft word untuk membuat dokumen curiculum vitae menggunakan format tabel.



37



Untuk Asesor 1.



Lakukan pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh asesi.



2.



Berilah penilaian dengan cara mencontreng Y pada kolom pencapaian kompetensi untuk setiap point jika dilakukan oleh asesi dan T jika tidak dilakukan.



3.



Berilah penilaian dengan cara mencontreng K jika pada kolom pencapaian (Y) tercontreng semua untuk setiap point!. Contreng kolom BK jika pada kolom penilian jika pada kolom pencapaian (Y) yang dicek/diobservasi terdapat salah satu point yang tidak dicontreng.



F. Kunci Jawaban 1. Lembar Jawaban 1



A



B



C



D



E



2



A



B



C



D



E



3



A



B



C



D



E



4



A



B



C



D



E



5



A



B



C



D



E



6



A



B



C



D



E



7



A



B



C



D



E



8



A



B



C



D



E



2. Kunci jawaban observasi demonstrasi FR MPA 05 ceklis observasi demonstrasi N Tugas/instruksi o



Point yang di cek/ diobservasi       



38



Pencapaian Y



T



Penilaian K



BK



DAFTAR PUSTAKA



Ramakrishnan, Ragu dan Gehrke Johannes, (2004), “Sistem manajemen Basis data” Edisi 3, terjemahan, Mc Graw Hill Education, diterbitkan ulang ulang Penerbit Andi, Kusrini, (2007) “Strategi perancangan dan pengelolaan basis data”, penerbit Andi, Yogyakarta Ramon A, Mata Toledo dan Pauline K, Cushman, (2007), “ Schaum Outlines Dasar Dasar Data Base Relasional ”, terjemahan MC Graw Hill Education, Diterbitkan ulang oleh Penerbit Erlangga, Jakarta. --------“The Oracle Database 10g Express Edition Tutorial”, last updated: March 1, 2006 http://www.conceptdraw.com/solution-park/software-erd http://www.oracle.com/technetwork/database/express-edition/database10gxe459378.html



39



40



KODE UNIT JUDUL UNIT



: TIK.PR01.003.01 : Merencanakan dan Mengorganisasi Kerja Individu



A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu : 1. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan



B. Indikator Setelah mempelajarai materi ini, peserta dapat mencapai indikator berikut : 1.1 Jenis pekerjaan diindentifikasi sesuai tugas individu ditempat kerja atau sasaran pekerjaan tim. 1.2 Pekerjaan direncanakan sesuai analisis kebutuhan prosedur standar kerja 1.3 Kegiatan-kegiatan duplikasi dikurangi dengan perencanaan yang terkoordinir yang berhubungan dengan pekerjaan. 1.4 Persiapan kerja setiap individu dilengkapi sesuai dengan prosedur standar kerja. 2.1 Kebutuhan kerja didiskusikan dan dikelompokkan berdasarkan bagian-bagian yang relevan 2.2 Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, kualitas hasil kerja, kapasitas operasi peralatan dan operator 2.3 Proses kerja disesuaikan berdasarkan prioritas 2.4 Laporan dan dokumen kerja dilengkapi



C. Uraian Materi 1. Merencanakan dan Mengorganisasikan Kerja Individu Dalam merencanakan dan mengorganisasikan kerja individu, dengan mengikuti alur kerja seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1 berikut ini,



41



Gambar 1. Alur merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan



1.1. Pengetahuan Kerja 1.1.1. Pengembangan Karir Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu. Pengembangan



karir (career



development) menurut



Mondy meliputi



aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut :  Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan



karir.



Bila



setiap



hari



tantangan yang berbeda,apa yang dipelajari



pekerjaan menyajikan suatu di



pekerjaan



jauh



lebih



penting dari pada aktivitas rencana pengembangan formal.  Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.  Pengembangan



akan



memperoleh skill yang



42



terjadi sesuai



hanya dengan



jika



seorang



individu belum



tuntutan pekerjaan. Jika tujuan



tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yangbaru.  Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan



pekerjaan



individu



yang



rasional. (Mondy,1993,p.362 dan 376) Pengembangan karir(career development) meliputi perencanaan



karir



(career planning) dan manajemen karir(career management). Memahami pengembangan suatu



pemeriksaan atas



karir dua



dalam



sebuah organisasi



proses, yaitu



bagaimana



membutuhkan masing-masing



individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir)



dan bagaimana



organisasi



merancang



dan menerapkan



program-



program pengembangan karir/manajemen karir. Perencanaan



karir(career



planning) adalah



suatu



proses dimana



individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuantujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen karir (career management) adalah proses organisasi



memilih,



menilai,



menugaskan,



dan



dimana



mengembangkan



para



pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian di atas maka



terdapat tanggung jawab yang berbeda antara



intividu/pegawai dan organisasi dalam mengelola karir, seperti terlihat pada gambar bagan di bawah ini :



43



Gambar 2. Bagan Pengembangan Karir Berdasarkan keterangan gambar diatas dapat dikatakan bahwa karir merupakan proses untuk : 1. Menyadari



diri



sendiri



terhadap



peluang-peluang,



kesempatan-



kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dandan konsekuensikonsekuensi 2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir 3. Penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman



yang



bersifat



pengembangan



guna



menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir. Berikut ini merupakan gambar bagan manajemen karir :



44



Gambar 3. Bagan Manajemen Karir Berdasarkan bagan diatas perencanaan karir lebih ditekankan pada individu yang meliputi : penilaian diri, konseling karir, pilihan pekerjaan, dan pilihan



organisasi,



sedangkan



manajemen



karir



lebih



ditekankan



pada



kepentingan organisasi yaitu : perekrutan, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan, dan pengembangan, pusat penilaian, keahlian, perencanaan suksesi, dan penempatan di luar (dikaryakan pada anak perusahaan binaan). 1.1.2. Perencanaan Karir Melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia. Kepribadian



seseorang



(termasuk



nilai-nilai,



motivasi,



dan



kebutuhan)



merupakan hal yang penting dalam menentukan pilihan karir. Terdapat enam orientasi pribadi yang menentukan jenis-jenis karir yang dapat memikat individu untuk menentukan pilihan karirnya. Ke enam jenis orientasi pribadi tersebut adalah : 1. Orientasi realistik. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas fisik yang menuntut keahlian, kekuatan, dan koordinasi. Beberapa contoh : pertanian, kehutanan, dan agrikultur.



45



2. Orientasi investigatif. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas aktivitas kognitif (berpikir, berorganisasi, pemahaman) daripada yang afektif (perasaan, akting, dan emosional). Beberapa contoh : biolog, ahli kimia, dan dosen. 3. Orientasi sosial. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas-aktivitas antarpribadi daripada fisik atau intelektual. Beberapa contoh : psikologi klinis, layanan asing dan kerja sosial. 4. Orientasi konvensional. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas terstruktur dan teratur. Beberapa contoh : akuntan dan bankir. 5. Orientasi perusahaan. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas23 aktivitas verbal yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain. Beberapa contoh : manajer, pengacara dan tenaga humas. 6. Orientasi artistik. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas ekspresi diri, kreasi artistik, ekspresi emosi, dan individualistik. Beberapa contoh : artis, eksekutif periklanan, dan musisi. Sebagian besar individu mempunyai lebih dari satu orientasi pribadi. Semakin mirip dan cocok orientasi-orientasi pribadi tersebut, maka semakin kecil terjadi konflik internal dalam diri individu untuk menentukan pilihan karir. Hal ini dapat terlihat pada gambar berikut:



Gambar 4. Pilihan orientasi karir Model dalam gambar diatas mempunyai enam sudut dan setiap sudut mewakili satu orientasi. Semakin dekat sudut satu orientasi dengan orientasi yang lain menunjukkan semakin selaras/sesuai pilihan karir seseorang. Perencanaan karir seseorang diawali dengan penilaian diri (self-assessment)



46



yang membantu seseorang melihat jangkar karir (career anchor) mana yang dominan. Individu tersebut selanjutnya harus berada dalam posisi membuat tujuan yang realistik dan menentukan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tindakan ini memungkinkan individu mengetahui apakah tujuan karirnya realistik. 1.1.3. Manajemen Karir. Kegiatan personalia seperti penyaringan, pelatihan, dan penilaian berfungsi untuk dua peran dasar dalam organisasi, yaitu : (a) Peran pertama, peran tradisional adalah menstafkan organisasi mengisi posisi-posisinya dengan karyawan yang mempunyai minat, kemampuan dan keterampilan yang memenuhi syarat; (b) Peran kedua adalah memastikan bahwa minat jangka panjang dari karyawan dilindungi oleh organisasi dan bahwa karyawan didorong untuk bertumbuh dan merealisasikan potensinya secara penuh. Anggapan dasar yang melandasi peran ini adalah bahwa majikan memiliki suatu kewajiban untuk memanfaatkan



kemampuankemampuan



karyawan



secara



penuh



dan



memberikan kepada semua karyawan suatu kesempatan untuk bertumbuh dan merealisasikan potensinya secara penuh serta berhasil dalam mengembangkan karirnya. Berikut ini tabel Fokus Tradisional dan Fokus Pengembangan Karir, Tabel 1 Fokus Tradisional dan Fokus Pengembangan Karir Kegiatan Pengembangan



Fokus Tradisional 1.



Menganalisis



Pengembangan Karir



jabatan, 1. Menambah



informasi



sumber daya



keterampilan,



tugas



tentang minat, pilihan,



manusia



sekarang dan masa akan



dan semacamnya dari



datang.



individu terhadap data.



2.



Memproyeksikan



2. Memberikan informasi



kebutuhan. 3.



Menggunakan



jalur karir. data



statistik. Pelatihan dan



Memberikan



pengembangan



keterampilan, informasi, dan pertumbuhan individual sikap



berhubungan



peluang Menambah



orientasi



dengan



jabatan.



47



Penilaian Kinerja



Menilai



dan/atau



memberi Menambah



imbalan



rencana



pengembangan



dan



penetapan



tujuan



individual Perekrutan dan



Mencocokan



penempatan



organisasi



kebutuhan Mencocokan dengan



individu



individu dengan



yang memenuhi syarat



jabatan



berdasarkan variabel



sejumlah



termasuk



minat



karir karyawan Kompensasi dan



Mengimbali



waktu, Menambah kegiatan yang



tunjangan lain



produktivitas, bakat, dan lain- tidak berhubungan dengan lain



jabatan untuk diimbali



Manajer dan departemen SDM dapat mencapai efektivitas manajemen karir dengan memberikan pendidikan yang berkaitan dengan karir, petunjuk keahlian, konseling karir, peluang on the job training dan pilihan karir yang tersedia, serta melalui publikasi program pelatihan dan pengembangan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh manajer SDM adalah : a. Menyatukan strategi dan kebutuhan-kebutuhan staffing internal. Dengan membantu karyawan dalam perencanaan karirnya, departemen SDM dapat mempersiapkan karyawan jika terdapat kekosongan jabatan guna menunjang strategi perusahaan. b. Mengembangkan



karyawan-karyawan



yang



dapat



dipromosikan.



Perencanaan karir membantu mengembangkan pasokan internal dari tenaga yang dapat dipromosikan untuk mengisi kekosongan yang disebabkan pensiun, pengunduran diri, dan pertumbuhan perusahaan. c. Memfasilitasi penempatan karyawan. Organisasi membantu mengidentifikasi dan menyiapkan penempatan karyawan. d. Membantu menciptakan keragaman pekerjaan. Pada saat dibantu dalam perencanaan karir, karyawan-karyawan dengan bermacam-macam latar belakang mempelajari ekspektasi-ekspektasi organisasi untuk pertumbuhan dan pengembangan diri sendiri. e. Memperkecil perpindahan (turn-over). Dengan meningkatkan perhatian dan kepedulian



terhadap



karir



individu



dapat



membuahkan



organisasional yang lebih kokoh dan memperkecil turn-over.



48



loyalitas



f.



Membuka



saluran



potensi



karyawan.



Perencanaan



karir



mendorong



karyawan-karyawan untuk meningkatkan potensi dirinya karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik. g. Memajukan pertumbuhan individu. Rencana-rencana dan tujuan-tujuan karir dapat memotivasi karyawan untuk bertumbuh dan berkembang. h. Mengurangi kasalahan dalam penempatan. Organisasi harus tepat dalam mengidentifikasi perencanaan karir individu, sehingga mengurangi kesalahan dalam penempatan jabatan. i.



Memuaskan



kebutuhan



individu.



Dengan



luasnya



peluang



untuk



pertumbuhan dan perkembangan serta penghargaan diri terhadap karyawan dapat memuaskan kebutuhan individu. j.



Mengurangi penumpukan karyawan. Dengan perencanaan karir diharapkan karyawan, manajer, dan departemen SDM mengetahui kualifikasikualifikasi karyawan untuk mencegah terjadinya penumpukan karyawan.



1.1.4 Model Terdapat beberapa pengertian tentang model. Misalnya , model adalah suatu obyek atau konsep yang digunakan untuk menyajikan sesuatu yang lain, merupakan suatu realitas dalam skala kecil dan dikonversi ke dalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara komprehensif. Model dapat dipahami sebagai gambaran atau representasi dari sebuah kenyataan. Di dalam sebuah model terdapat seperangkat variabel yang saling berkaitan dalam pola hubungan tertentu sehingga realitas yang ada dapat dipahami secara rinci. Model dapat pula diartikan suatu pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan . Definisi lain dari model adalah sebagai abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa bagian atau sifat dari kehidupan yang sebenarnya. Ada beberapa jenis model antara lain : 1. Menurut fungsinya terdiri dari : a. Model Deskriptif, merupakan model yang menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan sebagai miniatur obyek yang dipelajari. Contoh : peta organisasi. b. Model Prediktif, merupakan model yang menggambarkan apa yang akan terjadi bila sesuatu terjadi. c. Model Normatif, merupakan model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap suatu persoalan. Model normatif memberikan rekomendasi



49



tindakan-tindakan yang perlu diambil. Model normatif disebut juga model simulatif. Contoh : model economic lot size. 2. Menurut strukturnya terdiri dari : a. Model Ikonik, merupakan model yang dalam skala tertentu meniru sistem aslinya. Contoh : model pesawat. b. Model Analog, merupakan model yang meniru sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa. c. Model Simbolis, merupakan model yang menggambarkan sistem yang ditijau dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau. 3. Menurut referensi waktu terdiri dari : a. Model Statis, merupakan model yang tidak memasukkan unsur waktu dalam perumusannya. b. Model Dinamis, merupakan model yang memasukkan unsur waktu dalam perumusannya. 4. Menurut referensi kepastian terdiri dari : a. Model Deterministis, merupakan model yang dalam setiap kumpulan nilai input hanya ada satu output yang unik, yamg merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti. b. Model Probabilistik, berhubungan dengan distribusi probabilistic dari input atau proses dan menghasilkan sutu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga tersebut. c. Model Game, merupakan model permainan untuk mengembangkan solusisolusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.  Model Tradisional Beberapa model pengembangan telah ditawarkan untuk menjelaskan urutan tahapan



kehidupan



pekerjaan



individu



yang



terus



berkembang.



Model



pengembangan karir ini menekankan gagasan rangkaian yang rapi dari tahapan karir yang berkaitan dengan tingkatan usia, penempatan karir dalam kehidupan. Seorang individu, dan mengandung konsep-konsep yang saling mempengaruhi.



50



Gambar 5. Model tradisional pengembangan karir Ada 5 tahapan pada model pengembangan karir yaitu : 1. Preparation for work (umur 0-25 tahun) Tugas – tugas utama selama periode ini meliputi pembentukan dan menetapkan sebuah gagasan pekerjaan seperti meminta dan membuat persiapan seperlunya untuk memenuhi pekerjaan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi menaksir pekerjaan yang mungkin menyeleksi pekerjaan dan memperoleh pendidikan yang diperlukan. Tantangan pekerjaan pertama dan bentuk pengawasan pada pekerjaan tersebut berkontribusi terhadap pengembangan karir individu di kemudian hari. 2. Organizational entry (umur 18-25 tahun) Pada tahapan ini, seseorang menyeleksi sebuah pekerjaan dan sebuah organisasi untuk memulai pekerjaan pada suatu bidang pekerjaan. Jenis dan kualitas pekerjaan yang diperoleh dapat mempengaruhi pilihan pekerjaan awal yang akan mengantar seseorang pada pemenuhan karirnya atau merupakan awal dari kekecewaan. Diantara rintangan – rintangan yang dihadapi individu pada tahapan ini adalah tantangan dipekerjaan awal (apakah cocok dan sesuai), kepuasan pekerjaan awal (biasanya pekerjaan awal lebih rendah daripada tahapan karir berikutnya, berkaitan dengan perbedaan antara harapan awal dan realitas organisasional) dan sosialisasi organisasi (menjadi karyawan internal). Keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini dapat menghasilkan kepuasan. 3. The early career (umur 25-40 tahun) Selama tahap ini individu bertransaksi dengan penemuan suatu kesepakatan untuk menentukan pekerjaan yang tepat dan mewujudkan impianimpiannya.



51



Hal ini meliputi upaya-upaya mewujudkan kemapanan dalam karir dan dalam organisasi. Tantangan tertentu yang harus diatasi untuk melakukan hail ini meliputi penguasaan teknis dan penyesuaian dalam kultur organisasi. Keberhasilan dalam menghadapi tantangan budaya ini dapat menciptakan kepuasan kerja, kemajuan dalam arti pencapaian posisi dan tanggung jawab, dan meningkatnya penghargaan finansial dan sosial. Singkat kata, tahapan karir ini merupakan tahapan seseorang menjadi mapan dan mewujudkan impiannya. 4. The midcareer (umur 40-55 tahun) Tahap karir pertengahan dimulai pada waktu yang bersamaan dengan transisi pertengahan kehidupan; karena itu salah satu tugas yang dihadapi individu dalam karir pertengahan (midcareer) adalah mengkaji kembali struktur kehidupan dan pilihan karirnya yang telah diadopsi pada earli career. Seorang individu



kemungkinan meninjau kembali atau memodifikasi



(merubah) impiannya, membuat pilihan – pilihan yang tepat pada pertengahan usia (middle adulthood : pertengahan kedewasaan) dan tetap produktif dalam bekerja. Tantangan – tantangan tersebut sejalan dengan (congruent) pendapat yang populer tentang krisis karir pertengahan. Krisis tersebut mungkin menyakitkan bagi beberapa orang atau bahkan tidak terlihat sebagai krisis bagi orang yang lain. Dua kejadian yang sering muncul selama



karir



pertengahan



adalah



plateauing



(adanya



kesenjangan



peningkatan yang berarti dalam tanggung jawab dan kemajuan pekerjaan) dan obsolescence (menemukan keahlian yang cocok untuk melakukan tugas tugas yang dituntut oleh perubahan teknologi). Seperti yang telah disebutkan di depan, individu yang sukses menghadapi tantangan ini akan tetap produktif, sedangkan seseorang yang tidak mampu menghadapi tantangan ini mengalami frustasi dan stagnasi ( stagnation ). 5. The late career (usia 55-pensiun) Individu menghadapi dua tantangan tahap ini, yaitu : pertama, individu pasti berusaha tetap produktif dan menjaga kepekaan terhadap harga diri. Hal ini kadang – kadang dapat dihambat oleh keyakinan – keyakinan negatif yang oleh entitas organisasi yang lebih cenderung mengakui kinerja dan kemampuan



pekerja



lama.



Kedua,



individu



menghadapi



tantangan



pemberhentian pekerjaan dan pensiun. Pensiun dapat mengakibatkan perubahan emosi, finansial dan sosial yang sebaiknya sudah direncanakan



52



untuk mempersiapkannya dengan lebih baik. Model Greenhaus bermanfaat untuk mengidentifikasi situasi yang normal atau situasi yang khas, urutan kejadian dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan pekerjaan seseorang. Beberapa individu yang terlambat memasuki pekerjaan barunya dalam kehidupannya akan menyimpang dari urutan-urutan usia yang disarankan model ini. Walaupun usia bervariasi, beberapa



tantangan



kelihatannya



sama,



tetapi



individu



akan



mempersepsikan dan merespon hal-hal tersebut sebagai sesuatu yang ringan dari isu-isu lain dimana seseorang menghadapinya pada tahap kehidupan tertentu. 



Model Kontemporer



Pandangan model karir kontemporer berpendapat bahwa individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk berhasil dalam menghadapi lingkungan yang berubah dengan begitu cepat dan tidak pasti. Dua perangkat ide di bawah ini menggambarkan pandangan tersebut. Pertama, Hall dan Marvis mengembangkan konsep Potrean Career (diambil dari nama dewa Yunani yang dapat mengubah bentuk seperti yang diinginkan) berdasar pada pilihan dimana setiap individu mengendalikan karirnya sendiri, tidak secara organisasi dan individu tersebut menemukan karirnya sesuai dengan yang diinginkannya. Individu-individu menjalani hidupnya dengan mencari makna dan memenuhi kebutuhannya sendiri dan karir mereka diputuskan oleh pilihan dan pengalamannya (pekerjaan, pendidikan dan sebagainya). Setiap karir manusia menjadi unik. Kemajuan karir itu merupakan rangkaian dari perubahan-perubahan yang tersembunyi dan dapat diprediksi. Potrean career mencakup beragam jenis kelenturan, tahapan karir yang istimewa dan penuh liku-liku bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Keadaan ini bukan berarti untuk menyatakan bahwa individu tidak mempunyai elemenelemen umum pada karirnya. Pandangan Protean mencakup gagasan belajar sepanjang hidup dan pengembangan pribadi adalah pusat pengembangan karir. Sebagai akibatnya, karir seseorang kemungkinan terbentuk dari tahapan belajar cepat dengan menggali, mencoba, menguasai dan menghasilkan/mengeluarkan sesuatu pada saat seseorang keluar dari area produk yang beragam, teknologi, fungsi, organisasi dan lingkungan pekerjaan yang lain.



53



Gambar 6. Model kontemporer Keempat konsep karir tersebut adalah : a. Linier Suatu kemajuan dalam hirarki organisasi meningkat/bergerak ke atas, menempatkan ke posisi yang meminta tanggungjawab/otoritas yang besar dimotivasi oleh keinginan memiliki kekuasaan dan prestasi, faktor-faktor yang berkaitan dengan waktu. Di Amerika, hal tersebut merupakan pandangan tradisional tentang karir. b. Expert (keahlian) Kesetiaan



pada



suatu



pekerjaan



mengarah



pada



pengembangan



pengetahuan dan keterampilan (skill) yang terspesialisasi, dan sedikit promosi dalam hirarki tradisional, lebih banyak melakukan pemagangan untuk menguasai pengetahuan dan keahlian yang termotivasi oleh keinginan menguasai kompetensi dan stabilitas. c. Spiral Dalam konsep ini periode kemajuan dalam jangka panjang (tujuh sampai sepuluh tahun) yang bergerak pada pekerjaan-pekerjaan lain yang berkaitan dengan pekerjaan, disiplin atau spesialisasi, waktu yang cukup untuk mencapai kompetensi pada tingkat yang tinggi sebelum promosi beragam motif yang meliputi kreativitas dan pertumbuhan pribadi. d. Transitory Dalam jangka pendek (tiga sampai lima tahun) pekerjaan-pekerjaan yang berbeda atau pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak berkaitan; bersifat tidak tradisional; motif-motif tersebut meliputi keberagaman dan kebebasan.



54



e. Keempat



konsep



tersebut



dapat



dikombinasikan



untuk



membentuk



bermacammacam konsep hibrida. Model management karir cenderung mengarah pada individual dengan konsep linier atau expert, tetapi pergeseran terus terjadi di dunia pekerjaan saat ini yang cenderung mengarah pada konsep spiral atau transitory. Tantangan untuk organisasi dan individu menuntut management karir untuk menyesuaikan strategi organisasi dan budaya karir dengan konsep karir individual (a pluralistic fashion). 1.2.



Ketrampilan Kerja



Dengan demikian perencanaan karir individual meliputi : a. penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career anchor), b. penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi, c. penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri, d. pencocokan



kesempatan



terhadap



kebutuhan



dan



tujuan



serta



pengembangan strategi karir, e. perencanaan transisi karir. Individu merencanakan karir guna meningkatkan status dan kompensasi, memastikan keselamatan pekerjaan, dan mempertahankan kemampupasaran dalam pasar tenaga kerja yang berubah. Disisi lain, organisasi mendorong manajemen karir individu karena ingin : a. mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan; b. mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang dapat dipromosikan; c. menyatakan minat pada karyawan; d. meningkatkan produktivitas; e. mengurangi turnover karyawan; f.



memungkinkan manajer untuk menyatakan minat pribadi terhadap



g. bawahannya; h. menciptakan cita rekrutmen yang positif. 1.3. Sikap Kerja Beberapa sikap kerja yang wajib dipraktekkan di lingkungan kerja yaitu : a. Jenis pekerjaan diindentifikasi sesuai tugas individu di tempat kerja atau sasaran pekerjaan tim.



55



b. Pekerjaan direncanakan sesuai analisa kebutuhan prosedur standar kerja. c. Kegiatan-kegiatan duplikasi dikurangi dengan perencanaan yang terkoordinir yang berhubungan dengan pekerjaan. d. Persiapan kerja setiap individu dilengkapi sesuai dengan prosedur standar kerja. 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan Dalam melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan dengan mengikuti alur kerja seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1 berikut ini,



Gambar 7. Alur kerja melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan 2.1. Pengetahuan Kerja Perkembangan teknologi yang berubah dengan cepat, perubahan demografi, fluktuasi ekonomi, dan kondisi-kondisi dinamis lainnya telah mengharuskan organisasi untuk dapat beradaptasi dan bergerak dengan cepat. Organisasi



membutuhkan



struktur



organisasi



yang



dapat



tumbuh



dan



beradaptasi dalam lingkungan yang begitu dinamis. Perubahan struktur organisasi akan membawa dampak bagi setiap individu yang ada dalam organisasi. Individu dituntut untuk mengembangkan dan merealisasikan kompetensinya secara penuh. Kompetensi yang diperlukan oleh individu untuk mengembangkan karirnya akan mengalami peningkatan sejalan dengan perkembangan struktur organisasi. Ada beberapa model pengembangan karir ditinjau dari struktur organisasi, antara lain model pengembangan karir dalam organisasi tradisional, model pengembangan karir dalam organisasi jaringan dan model pengembangan karir dalam organisasi cellular. 2.1.1 Tradisional



56



Model pengembangan karir dalam struktur tradisional terdiri atas struktur organisasi fungsional, struktur organisasi divisional dan struktur 42 organisasi matrik. Pengelolaan karir dalam struktur organisasi tradisional secara esensial digerakkan menuju hirarki piramid. Kemampuan teknis, bisnis, dan self governance merupakan kompetensi yang diharapkan bagi manajer tingkat tinggi. Struktur organisasi fungsional sesuai digunakan oleh organisasi yang berada dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi, sehingga kebutuhan akan permintaan



sumber



daya



dapat



ditetapkan



dan



dikoordinasi



sebelumnya.Organisasi dengan struktur berdasar fungsional akan memfokuskan pada fungsi organisasi seperti pemasaran, operasional, keuangan, dan sumber daya manusia. Individu akan bekerja lebih baik dan efisien apabila bekerja dengan individu lain yang mempunyai latar belakang dan minat yang sama. Dengan demikian individu akan secara terus-menerus belajar suatu keahlian baru dan mendapatkan perspektif bisnis yang lebih luas. Keahlian manajer divisi akan dikembangkan dan dipergunakan untuk mempertahankan kepuasan konsumen secara efektif. 2.1.2. Model Pengembangan Karir Berdasar Struktur Organisasi Jaringan Kompetensi domestik dan internasional menuntut organisasi untuk dapat merespon ancaman dan kesempatan global. Entitas yang digerakkan oleh mekanisme pasar disebut network organizations . Efisiensi dan efektivitas merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh organisasi.Organisasi akan mempergunakan struktur network dengan memfokuskan pada hal-hal terbaik yang dapat dilakukannya dan melakukan kerja sama dengan organisasi lain untuk emperoleh sumber daya tambahan. Struktur network menghubungkan perusahaan secara independen dengan menyediakan keahlian khusus yang diperlukan untuk suatu proyek atau produk tertentu, sehingga dapat memberikan pelayanan yang efisien. Adanya hubungan eksternal dan internal dalam melakukan kegiatan dapat berakibat timbulnya kompetensi yang maksimal. Kemampuan teknis, bisnis, dan self governance merupakan kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh manajer. Disamping itu, manajer juga harus mempunyai kemampuan kolaborasi, yaitu referral, partnering dan relationship management. Referral skill merupakan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah dan merumuskan suatu solusi dalam organisasi network. Partnering skill merupakan kemampuan untuk membuat konsep, melakukan negosiasi dan menerapkan



57



hasil secara saling menguntungkan. Relationship management merupakan pemberian prioritas yang tinggi terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan dan partner pokok. 2.1.3. Model Pengembangan Karir Berdasar Struktur Organisasi Cellular Organisasi cellular yaitu struktur organisasi yang terdiri dari sel-sel yang dapat bertindak sendiri (unit-unit bisnis yang mempunyai otonom) seperti sebuah sel dalam organisme yang memiliki semua fungsi fundamental kehidupan. Namun tindakan yang dilakukan dengan sel lainnya akan mampu melakukan fungsi yang lebih kompleks, lebih berpotensi dan kompeten. Pengetahuan dan informasi akan diperikan/dideskripsikan oleh setiap sel dan setiap sel memiliki tanggung jawab pada sistem secara keseluruhan. Karir dalam organisasi cellular tidak melibatkan hirarki manajerial. Fungsi mekanisme



organisasi



pendukung



bukan untuk



sebagai



pemberi



menerapkan



dan



kerja



tetapi



sebagai



meningkatkan



keahlian



pengetahuan intensif anggotanya. Organisasi cellular akan memberikan tanggung jawab secara penuh perkembangan kompetensi dan manajemen karir pada individu. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran dari karir tradisional menuju karir tanpa batas (the boundaryless career). Karir tanpa batas (the boundaryless career) memerlukan kompetensi antara lain: a. Knowledge-Based Technical Specialty. Perhatian organisasi pada pengembangan karir tergantung pada inisiatif individu



dalam



melaksanakan



pekerjaan



dan



aktivitas-aktivitas



pengembangan lainnya. Karir dibangun dengan mempergunakan spesialisasi dalam bidang teknis dan kemampuan di bidang teknologi informasi. b. Cross-Functional and International Experience. Cross-Functional Experience merupakan tuntutan yang harus dimiliki oleh manajer di masa datang. Pemahaman yang mendasar dari berbagai paradigma fungsi lain dan pendekatan multidisiplin diperlukan dalam memecahkan



masalah.



Pengalaman



multikultural



dan



pengalaman



internasional diperlukan dalam mengelola organisasi cellular. c. Collaborative Leadership. Kemampuan berkolaborasi akan menjadi faktor yang semakin penting dan merupakan sentral manajemen yang efektif dalam organisasi. Kemampuan



58



individu untuk berintegrasi dengan cepat ke dalam lingkungan tim penting bagi keberhasilan tim karena anggota tim terdiri dari anggota yang permanen dan sementara. Karir akan menjadi fleksibel bagi individu yang memilih bekerja sebagai profesional yang independen. d. Self-Management Skills. Individu akan melakukan continuous learning process yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya kesempatan karir di masa akan datang dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pengembangan karir perlu menekankan pada proses pembelajaran secara terus menerus. e. Personal Traits. Sifat-sifat personal memegang peranan penting dalam pengembangan profesional. Fleksibilitas merupakan sifat yang harus dimiliki oleh manajer masa depan, karena otonomi yang dimiliki individu akibat adanya pergeseran dari organisasi yang bersifat birokratik ke cellular. Disamping itu, integritas integrity) dan kepercayaan (trust-worthiness) merupakan sifat personal yang harus diperhatikan pula dalam lingkungan keja yang semakin kolaboratif. Perbandingan antara karir dalam organisasi tradisional dengan karir dalam organisasi cellular terlihat dalam tabel berikut : 2.3. Ketrampilan Kerja Pengembangan karir merupakan upaya perusahaan dalam rangka memberikan kesempatan kepada pegawai untuk meniti karirnya ke jenjang karir yang lebih tinggi dalam rangka mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Bentuk pengembangan karir pegawai terdiri dari mutasi, promosi tingkat (grade) dan promosi jabatan. Upaya pengembangan karir pegawai dilakukan melalui peningkatan kompetensi pegawai sesuai area karir dan jalur karir melalui pendidikan dan pelatihan, dan pemberian pengalaman kerja. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk pengembangan kompetensi dan karir pegawai sesuai dengan kebutuhan dan tantangan bisnis perusahaan pada masa kini dan masa yang akan datang. Bentuk pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan kompetensi dan karir pegawai pada dasarnya terdiri dari : a. Pendidikan penjejangan yang terdiri dari pendidikan setara D1 dan D2, serta pendidikan D3, S1, S2 dan S3;



59



b. Pelatihan penjenjangan yang terdiri dari Kursus Penyelia (SUSLIA) dan Kursus Kepemimpinan (SUSPIM); c. Pelatihan kejuruan (vocational training). Promosi



ke



setiap



jenjang



karir



yang



lebih



tinggi



pada



jalur



karir



spesialis/manajerial bukanlah hak pegawai, melainkan merupakan penghargaan dari perusahaan kepada pegawai yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Promosi dapat dilaksanakan apabila : (a) tersedia formasi, (b) memenuhi persyaratan berdasarkan hasil assessment, (c) memenuhi persyaratan nilai kerja individu (NKI), dan (d) memenuhi persyaratan lainnya sesuai peraturan yang berlaku. Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas, maka pegawai dapat ditunjuk memangku jabatan structural/manajerial tertentu apabila memenuhi persyaratan khusus, misalnya : a. Pernah sebagai pengajar/instruktur minimal SUSLIA I atau pelatihan kejuruan yang setara dengan itu; b. Pernah diangkat dalam jabatan structural minimal level Junior Manager II /Junior Manager I/Manager; c. Telah lulus pelatihan penjenjangan SUSPIM yang dipersyaratkan untuk formasi jabatan yang dimaksud. 2.3. Sikap kerja Beberapa sikap kerja yang perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja yaitu : 1. Kebutuhan kerja didiskusikan dan dikelompokkan berdasarkan bagian-bagian yang relevan. 2. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, kualitas hasil kerja, kapasitas operasi peralatan dan operator. 3. Proses kerja disesuaikan berdasarkan prioritas. 4. Laporan dan dokumen kerja dilengkapi.



D. Instruksi Kerja Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan krteria unjuk kerja dalam level Unit Kompetensi TIK.PR01.003.01, Merencanakan dan Mengorganisasikan Kerja Individu dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi pada 7 (tujuh) kompetensi kunci. Tugas unjuk kerja ini, meliputi :



60



3.1. Tugas Unjuk Kerja 



Tugas unjuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam menampilkan elemen komptensi dan kriteria unjuk kerja.







Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.



3.2. Tugas Sikap Kerja : 



Tugas unjuk sikap kerja untuk menilai sikap ( Attitude ) seseorang dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.







Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.



Petunjuk



1. Selesaikan semua tugas unjuk kerja sesuai instruksi unjuk kerja masing-masing sesuai instruksi kerja dengan batasan pada indikator kerja dan mengacu pada standar kriteria masing-masing. 2. Waktu tersedia 30 menit, jumlah soal 5 Instruksi Kerja.. Tugas 1



Menjelaskan pengertian karir Waktu



:



5 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan pengertian karir!



Tugas 2 Menyebutkan prinsip-prinsip untuk mencapai proses karir yang baik. Waktu



:



5 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



61



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Sebutkan prinsip-prinsip untuk mencapai proses karir



Tugas 3 Menjelaskan tujuan organisasi mendorong manajemen karir Waktu



:



5 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Sebutkan prinsip-prinsip untuk mencapai proses karir



Tugas 4 Menjelaskan program manajemen karir! Waktu



:



5 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Sebutkan program manajemen karir!



Tugas 5 Menyebutkan 5 tahapan pada model pengembangan karir dan memberikan penjelasan! Waktu



62



:



5 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Sebutkan 5 tahapan pada model pengembangan karir!



Lembar Pemeriksaan Peserta untuk Tugas Unjuk Kerja : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani. No. Uraian Pertanyaan Tugas Unjuk Kerja, seri A



Benar



Salah



1. 2. 3. 4. 5.



Apakah pertanyaan No.1 sampai No.5 , telah di



Keterangan



jawab dengan benar ? Total waktu 30 menit



Nama peserta



Nama penilai



Tanda tangan



Tanda tangan



63



Tanggal



Tanggal



Catatan Penilai :



E. Latihan Soal Penilaian dengan menggunakan satu atau lebih dari satu pertanyaan untuk setiap elemen kompetensi, jika penilai kurang puas dengan kesiapan anda dalam melakukan penilaian unjuk kerja dan sikap kerja anda, maka rencana pelatihan unjuk kerja dan sikap kerja ulang / remidial akan dibicarakan antara anda dengan penilai. 4.1 Tugas Tertulis : 



Tugas tertulis untuk menilai pengetahuan ( Knowledge ) seseorang dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.







Dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan unjuk sikap kerja.







Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian yang terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.







Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.



PILIHAN GANDA : 1. Selesaikan semua tugas tertulis sesuai pertanyaan masing-masing dengan mengacu pada bentuk soal pilihan ganda (Muliple Choise). 2. Waktu tersedia 10 menit, jumlah soal 10 pertanyaan.



64



Tugas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda X pada huruf a, b, c dan d yang anda pilih. 1. Rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan adalah pengertian dari: (KUK 1.1) a. karir b. tunjangan c. cuti d. asuransi 2. Suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya adalah: (KUK 1.1) a. perencanaan karir (career planning) b. manajemen karir (career management) c. management development d. career development 3. Untuk mencapai proses karir yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali: (KUK 1.2) a. Karyawan yang bertanggung jawab terhadap karirnya sendiri b. Keahlian karyawan didasarkan pada usaha perjuangannya sendiri c. Perencanaan karir dibuat secara sadar dan sukarela tanpa ada tekanan. d. Menggunakan stopped improvement untuk menumbuhkan pribadinya 4. Perencanaan karir lebih ditekankan pada individu yang meliputi, kecuali : (KUK 1.2) a. penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career anchor) b. penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi c. penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi saudara dan teman d. perencanaan transisi karir 5. Tujuan organisasi mendorong manajemen karir individu , kecuali : (KUK 2.5) a. mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan b. mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang dapat dipromosikan c. menyatakan minat pada karyawan d. meningkatkan turnover karyawan



65



6. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas aktivitas kognitif



(berpikir,



berorganisasi,



pemahaman)



daripada



yang



afektif



(perasaan, akting, dan emosional)adalah individu jenis :(KUK 1.2) a. Orientasi realistik b. Orientasi investigatif c. Orientasi sosial d. Orientasi konvensional 7. Beberapa pengertian tentang model, kecuali: (KUK 1.3) a. suatu obyek atau konsep yang digunakan untuk menyajikan sesuatu yang lain, merupakan suatu realitas dalam skala kecil dan dikonversi ke dalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara komprehensif b. gambaran atau representasi dari sebuah kenyataan c. suatu pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan d. model adalah sebagai imajinasi dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa bagian atau sifat dari kehidupan yang sebenarnya 8. Model yang meniru sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog adalah: (KUK 1.3) a. Prediktif b. Analog c. Normatif d. Ikonik 9. Pandangan model karir kontemporer berpendapat bahwa: (KUK 2.1) a. individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk berhasil dalam menghadapi lingkungan yang berubah dengan begitu cepat dan tidak pasti b. individu pasti berusaha tetap produktif dan menjaga kepekaan terhadap harga diri. c. salah satu tugas yang dihadapi individu dalam karir pertengahan (midcareer) adalah mengkaji kembali struktur kehidupan dan pilihan karirnya yang telah diadopsi pada earli career. d.



seseorang menyeleksi sebuah pekerjaan dan sebuah organisasi untuk memulai pekerjaan pada suatu bidang pekerjaan



66



10. Pengertian organisasi cellular adalah: (KUK 2.1) a. struktur organisasi yang terdiri dari sel-sel yang dapat bertindak sendiri (unit-unit bisnis yang mempunyai otonom) seperti sebuah sel dalam organisme yang memiliki semua fungsi fundamental kehidupan b. Entitas yang digerakkan oleh mekanisme pasar c. individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk berhasil dalam menghadapi lingkungan yang berubah dengan begitu cepat dan tidak pasti. d. Semuanya benar



Lembar Pemeriksaan Peserta untuk Tugas Tertulis : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani. No.



Uraian Pertanyaan Tugas Tertulis



Benar



Salah



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Apakah pertanyaan No.1 sampai No.10 , telah di



Keterangan



jawab dengan benar ? Total waktu 10 menit



67



Nama peserta



Nama penilai



Tanda tangan



Tanda tangan



Tanggal



Tanggal



Catatan Penilai :



F. Daftar Pustaka 1. __________ , Buku Informasi Materi Pelatihan berbasis kompetensi sektor Telematika sub sektor programer komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas. 2. __________ , Buku Kerja Materi Pelatihan berbasis kompetensi sektor Telematika sub sektor programer komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.



68



KODE UNIT JUDUL UNIT



: TIK.PR01.004.01 : Memberikan Konstribusi Kualitas Hasil Kerja



A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu : 1. Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja 2. Memenuhi kebutuhan lapangan/lingkungan 3. Meningkatkan dan menjaga kualitas hasil kerja



B. Indikator Setelah mempelajarai materi ini, peserta dapat mencapai indikator berikut : 1.1 Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai kebutuhan 1.2 Indikator kinerja untuk kerja secara individu di identifikasi. 1.3 Proses dan perencanaan kerja di fasilitasi untuk meningkatkan kualitas hasil kerja 2.1 Kebutuhan-kebutuhan lingkungan kerja di interpretasikan dan dimasukan sebagai factor dalam perencanaan/persiapan kerja 2.2 Lingkungan kerja dimonitor dan di kontrol selama proses kerja. 2.3 Masalah utama dan kejadian lingkungan direspon dan ditindaklanjuti sesuai lingkungan kerja. 3.1 Tanggungjawab untuk memonitor kualitas hasil kerja dilaksanakan sesuai prosedur lapangan kerja yang relevan. 3.2 Kerusakan-kerusakan diminimalkan atau dihindari melalui pengamatan proses kerja, pelaporan kejadian dan penerapan proses kontrol resiko. 3.3 Prosedur peningkatan atau rekomendasi dikomunikasikan dengan personel yang terkait.



C. Uraian Materi 1. Merencanakan Dan Mempersiapkan Kualitas Hasil Kerja 1.1. Pengetahuan kerja Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja sesuai dengan kualifikasi Nasional Indonesia, Perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Dan Pemahaman Beberapa Kualifikasi yang bersangkutan.



69



1.2. Ketrampilan kerja 1.2.1. Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai kebutuhan Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era globalisasi yang menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan kualifikasi tertentu. Teknologi maju akan membawa manfaat hanya bila dioperasikan oleh sumberdaya yang berkualitas tinggi pula. Demikian juga globalisasi mendorong persaingan yang sangat tajam antar perusahaan dan antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut sangat ditentukan oleh kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga mendorong peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta standar kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia. Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia merupakan akumulasi pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, melalui jalur pendidikan, jalur pelatihan serta dari pengalaman hidup baik itu di lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat pada umumnya serta kemampuan mengembangkan diri pribadi (self-development). Sesuai dengan Taxonomi Bloom Theory, kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar, baik proses yang sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan. Proses pembelajaran manusia tersebut mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan (cognitive), keterampilan (psyschomotor) dan sikap (affective). 1.2.2. Indikator kinerja untuk kerja secara individu diidentifikasi Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung oleh sikap kerja. Penerapannya mengacu pada unjuk kerja dan syarat kerja. Standar kompetensi meliputi faktorfaktor pendukung seperti pengetahuan dan keterampilan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja, serta kemampuan mentransfer dan menerapkan dan pengetahuan pada situasi yang berbeda. Standar kompetensi dapat juga dirumuskan kemampuan yang harus dimiliki



seseorang



untuk



melakukan



suatu



tugas/pekerjaan



mempersyaratkan pengetahuan,keterampilan,dan sikap kerja tertentu.



70



yang



Seseorang memiliki kompetensi mampu :  Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan tertentu ;  Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan ;  Melakukan penyesuaian bila terjadi sesuatau yang berbeda dengan rencana semula ;  Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda. 1.2.3. Proses dan perencanaan kerja difasilitasi bagi peningkatan kualitas hasil kerja Kerangka



kualifikasi



Nasional



Indonesia



berbasiskan



kompetensi



dijadikan sebagai acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan serta dalam proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat kerja dan dalam masyarakat. Kerangka Kualifikasi Nasional dimaksudkan menjadi kerangka kerja sistem sertifikasi yang mengintegrasikan sistem sertifikat bidang pendidikan dan sistem sertifikat bidang pelatihan dalam rangka pemberian pengakuan terhadap kompetensi tenaga kerja.



2. Memenuhi Kebutuhan Lapangan/Lingkungan 2.1. Pengetahuan kerja Memenuhi kebutuhan lapangan/lingkungan seperti contohnya memenuhi faktor-faktor



yang



mempengaruhi



produktivitas



dan



faktor-faktor



yang



diinterpretasikan



dan



mempengaruhi perancangan kerja.



2.2. Ketrampilan kerja 2.2. Kebutuhan-kebutuhan



lingkungan



kerja



dimasukkan sebagai faktor dalam perencanaan/persiapan kerja. Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Berdasar teori kebutuhan Maslow maka kebutuhan karyawan Dalam perusahaan diterjemahkan sebagai berikut:  Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan dan fasilitas-fasilitas dasar lainnya yang berguna untuk kelangsungan hidup pekerja.  Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman, keamanan jabatan/posisi, status kerja yang jelas, keamanan alat yang dipergunakan.



71



 Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: interaksi dengan rekan kerja,



kebebasan melakukan aktivitas



sosial, kesempatan yang



diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.  Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya individu.  Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu, kebebasan untuk mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki. 2.2.1. Lingkungan kerja dimonitor dan dikontrol selama proses kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka karyawan harus berprestasi dan berperilaku yang baik. Prestasi dan perilaku karyawan dipengaruhi oleh :  Faktor demografi : usia, asal usul, sex, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, kemampuan & keterampilan  Persepsi, sikap kerja, kepribadian, belajar, motivasi  Faktor organisasi : sumberdaya, kepemimpinan, imbalan, struktur disain pekerjaan Agar karyawan mampu berperilaku



dan berprestasi baik



diperlukan dukungan lingkungan kerja yang aman dari berbagai resiko dan penyakit kerja. Oleh karena itu asepk K3 sangat penting untuk diuperhatikan. Peningkatan kesadaran tentang K3 akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Salah satu cara



untuk merubah



perilaku dan meningkatkan prestasi karyawan pada bidang tertentu adalah melalui program diklat baik melalui jalur formal, informal maupun nonformal. Demikian halnya untuk meningkatkan kesadaran tentang K3 sangat diperlukan program Diklat K3 2.2.2. Masalah utama dan kejadian lingkungan direspon dan ditindaklanjuti sesuai lingkungan kerja. Maksud diadakannya Diklat K3 adalah untuk menjamin semua pihak yang ada dalam resiko untuk mengetahui secara memadai tentang :



   



72



Operation tempat kerja Resiko di tempat kerja Upaya bila terjadi Penyakit Akibat Kerja / kecelakaan kerja Kegiatan berkesinambungan pencegahan kecelakaan kerja



Ketergantungan manusia terhadap teknologi informasi dewasa ini semakin terasa. Banyak orang rela membayar mahal dan menempuh berbagai cara bahkan sampai mempertaruhkan nyawa hanya untuk mendapatkan sebuah informasi. Informasi menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya. Seperti yang diungkapkan Hartono (1990) bahwa informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh organisasi sehingga jika suatu system kurang mendapatkan informasi maka akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya mati. Tidak mengherankan jika dewasa ini TI (Teknologi Informasi) berkembang demikian pesat. Berbagai hardware dan software telah tercipta dan tersedia dengan model dan harga sangat variatif untuk memenuhi kebutuhan informasi yang lengkap, akurat, cepat, tepat, mudah dan murah yang mampu menembus batas ruang dan waktu. Tuntutan penguasaan dan penggunaan TI baik bagi individu maupun organisasi/perusahanan dewasa ini semakin nyata dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:  Ketatnya persaingan di pasar global sehingga kecepatan memperoleh informasi sangat menentukan dalam mengatur strategi bersaing.  Perubahan pasar yang demikian cepat menuntut penguasaan TI untuk mencermati dan kengantisipasinya.  Perkembangan IPTEKS mutakhir menuntut penggunaan dan pemanfaatan TI yang semakin optimal.  Tuntutan



kemudahan



akses



untuk



membangun



relationship



dalam



pengembangan diri maupun orgnisasi.  TI telah menjadi trend kehidupan di era global. Teknologi



informasi



sangat



terkait



dengan



teknologi



komputer



dan



telekomunikasi. Hal ini menjadikan TI seringkali disebut juga dengan ICT ( Information dan CommunicationTechnology).



2.3. Sikap kerja a. Menginterpretasikan kebutuhan-kebutuhan lingkungan kerja dan dimasukkan sebagai faktor dalam perencanaan/persiapan kerja. b. Mengontrol dan memonitor lingkungan kerja selama proses kerja. c. Merespon dan menindaklanjuti masalah utama dan kejadian lingkungan sesuai lingkungan kerja.



73



3. Meningkatkan Dan Menjaga Kualitas Hasil Kerja 3.1. Pengetahuan kerja Jangan pernah membatasi kualitas kerja hanya karena kita tidak dibayar mahal. Jika hal ini terjadi, nasib tidak akan berubah, sebab kualitas kerja yang terbatas tidak mungkin akan mendatangkan penghasilan yang lebih baik. 3.2. Ketrampilan kerja 3.2.1



Tanggungjawab dalam pemantauan kualitas hasil kerja dilaksanakan sesuai prosedur lapangan kerja yang relevan Menurut Dale Yorder yang dikutip oleh Moh. Asad (1987) ,agar program pelatihan dan pengembangan dapat berhasil baik maka harus diperhatikan delapan faktor sebagai berikut :



a. Individual differences



Sebuah program diklat akan berhasil jika kita



memperhatikan individual diference para peserta diklat.



Perbedaan



individu meliputi faktor fisik maupun psikis. Oleh karena itu dalam perencanaan program diklat harus memperhatikan faktor fisik seperti bentuk dan komposisi tubuh, dan fisik, kemampuan panca indera maupun faktor psikis seperti intelegensi, bakat, minat , kepribadian, motivasi , pendidikan para peserta diklat. Keberhasilan program diklat sangat ditentukan oleh pemahaman karakteristik peserta diklat terkait dengan individual difference. b. Relation to Job analisis.



Untuk memberikan program diklat terlebih



dahulu harus diketahui keahlian yang dibutuhkan. Dengan demikian program diklat dapat diarahkan atau ditujukan untuk mencapai keahlian tersebut. Suatu program diklat yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja pada keahlian tertentu akan merugikan semua pihak baik masyarakat , industri maupun lembaga penyelenggara diklat itu sendiri. c. Motivation .



Motivasi adalah suatu usaha menimbulkan dorongan



untuk melakukan tugas. Sehubungan dengan itu ,program diklat sebaiknya dibuat sedemikian rupa gara dapat menimbulkan motivasi bagi peserta. Penumbuhan motivasi itu sangat pentng sehingga mampu mendoromng peserta untuk mengikuti program diklat dengan baik dan mampu memberikan harapan lebih baik dibidang pekerjaan setelah berhasil menyelesaikan program diklat .



74



d. Active participation



Didalam pelaksanaan program diklat harus



diupayakan keaktifan peserta didalam setiap materi yang diajarkan. Pemilihan Materi dan strategi pembelajaran yang tepat oleh para trainer sangat menentukan keberhasilan. Pemberian umpan balik kepada peserta



pada setiap komunikasi maupun evaluasi akan semakin



mengembangkan motivasi dan pengetahuan yang diperoleh. Penyusunan materi(kurikulum) yang berbasis kompetensi maupun berbasis luas dengan pengembangan aspek kecakapan hidup peserta menjadi kekuatan untuk menarik perhatian dan minat peserta diklat. e. Selection of trainess



Program diklat sebaiknya ditujukan kepada



mereka yang berminat dan menunjukkan bakat untuk dpat mengikuti program diklat. Oleh karena ini sangan pentingan dilakukan proses seleksi untuk pelaksanaan program dilakukan. Berbagai macam tes seleksi dapat dilakukan misalnya test potensi akademik. Disampin itu adanya seleksi juga merupakan faktor perangsang untuk meningkatkan image peserta maupun penyelenggara diklat. f.



Selection of trainer



Pemilihan pemateri/pengajar untuk penyampaian



materi diklat harus disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan kemampuan mengajar. Seorang trainer yang cakap belum tentu dapat berhasil menyampaikan kepandaiannya kepada orang lain. Oleh karena itu pengajar program diklat haru memiliki kualifikasi dalam bidang pengajaran dan mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan memeprhatikan individual difference peserta diklat. g. Trainer training



Kompetensi trainer juga perlu ditingkatakan. Untuk



itu mengingat trainer menjadi ujung btombak dalam keberhasilan program diklat maka sebelum mengemban tanggung jawab untuk memberkan pelatihan maka para trainer harus diberikan pendidikan sebagai pelatih. h. Training methods



Metode yang digunakan dalam program diklat



harus sesuai dengan jenis diklat yang diberikan. Strategi pembelajaran menadi senjata utama dalam keberhasilan program diklat. 3.2.2



Kerusakan-kerusakan



diminimalkan



atau



dihindari



melalui



pengamatan proses kerja, pelaporan kejadian dan penerapan proses kontrol resiko.



75



Proses peningkatan kualitas pada dasarnya adalah bagaimana mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dan akan timbul untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Peningkatan kualitas merupakakan aktivitas untuk mengukur kinerja, benckmarking dengan standar dan segala usaha sistematis untuk meningkatkan kinerja agar tercapai standar yang diharapkan.Dalam proses peningkatan kualitas yang terpenting adalah bagaimana kita mampu menemukan gap (masalah) dan bagaimana mengatasi gap tersebut agar tercapai standar yang diharapkan. Untuk dapat menganalisa gap perlu dipahami prinsip dasar dalam peningkatan kualitas yaitu: a. Mengenali siapa konsumen dan apa keinginan konsumen kita b. Fokus pada proses c. Gunakan data untuk mengambil keputusan d. Memahamai variasi dalam proses e. Menggunakan teamwork untuk memecahkan masalah f.



Lakukan peningkatan kualitas secara berkesinambungan



g. Adanya komitmen dari manajemen 3.2.3



Prosedur peningkatan atau rekomendasi dikomunikasikan dengan personel yang terkait Kinerja yang lebih baik adalah tujuan dari proses peningkatan kualitas. Beberapa kriteria Proses peningkatan kualitas yang baik adalah: a. Memenuhi harapan pelanggan (service, time, cost and quality) b. Meningkatkan pengendalian proses c. Mengurangi limbah d. Mengurangi biaya e. Menambah segmen pasar f.



Melibatkan karyawan



g. Meningkatkan moral 3.2.4



Proses pekerjaan diakhiri dengan perhatian pada kebersihan, kerapihan serta keselamatan kerja Setelah



selesainya



proses



pekerjaan



pekerja



diharapkan



untuk



memberikan perhatiannya kepada kerapihan dan kebersihan serta keselamatan kerja. Mengapa? Karena hal ini amat penting dengan menjaga kebersihan dan



76



kesehatan yang berimbas dengan kesehatan pekerja lebih terjamin dan keselamatan kerja berguna untuk mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja. 3.3. Sikap kerja a. Melaksanakan tanggungjawab dalam memantau kualitas hasil kerja sesuai prosedur lapangan kerja yang relevan. b. Meminimalkan atau menghindari kerusakan-kerusakan melalui pengamatan proses kerja, pelaporan kejadian dan penerapan proses kontrol resiko. c. Mengkomunikasikan prosedur peningkatan atau rekomendasi dengan personel yang terkait. d. Mengakhiri proses pekerjaan dengan perhatian pada kebersihan, kerapihan serta keselamatan kerja.



D. Instruksi Kerja Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan krteria unjuk kerja dalam level Unit Kompetensi TIK.PR01.043.01, Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil Kerja dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi pada 10 (sepuluh) kompetensi kunci. Tugas unjuk kerja ini, meliputi : 4.1. Tugas Unjuk Kerja : 



Tugas unjuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam menampilkan elemen komptensi dan kriteria unjuk kerja.







Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.



4.2. Tugas Sikap Kerja : 



Tugas unjuk sikap kerja untuk menilai sikap ( Attitude ) seseorang dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.







Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.



77



Petunjuk



1. Selesaikan semua tugas unjuk kerja sesuai instruksi unjuk kerja masing-masing sesuai instruksi kerja dengan batasan pada indikator kerja dan mengacu pada standar kriteria masing-masing. 2. Waktu tersedia 30 menit, jumlah soal 5 Instruksi Kerja.. Tugas 1



Menjelaskan prosedur kualitas Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan prosedur kualitas yang relevan ditempat kerja sesuai dengan kebutuhan!



Tugas 2 Mengidentifikasi indikator kinerja secara individu. Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Sebutkan indikator kinerja individu !



Tugas 3 Memfasilitasi proses dan perencanaan untuk meningkatkan kualitas hasil kerja Waktu



78



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan proses dan perencanaan kerja untuk meningkatkan kualitas hasil kerja !



Tugas 4 Menginterprestasi kebutuhan di lingkungan kerja Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Sebutkan kebutuhan-kebutuhan di lingkungan kerja sebagai masukan dalam perencanaan/persiapan kerja !



Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan cara memonitor dan mengontrol lingkungan kerja selama proses kerja!



Tugas 5 Memonitor lingkungan kerja



79



Tugas 6 Merespon dan menindaklanjuti masalah utama di lingkungan kerja Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan cara merespon dan menindaklanjuti masalah utama di lingkungan kerja !



Tugas 7 Melaksanakan prosedur lapangan kerja yang relevan Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan tanggungjawab untuk memonitor kualitas hasil kerja di lingkungan kerja yang relevan!



Tugas 8 Meminimalkan kerusakan-kerusakan melalui pengamatan proses kerja Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



80



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan cara meminimalkan kerusakankerusakan melalui pengamatan proses kerja!



Tugas 9 Mengkomunikasikan rekomendsi dengan personel yang terkait Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Jelaskan cara mengkomunikasikan rekomendsi dengan personel yang terkait !



Tugas 10 Mengakhiri proses pekerjaan Waktu



:



3 menit



Alat



:



Bolpoit



Bahan



:



Buku catatan



Indikator Kerja



:



Sesuai dengan uraian materi



Standar Kreteria



:



Terjawab dengan benar



Intruksi Kerja



:



Sebutkan tahapan dalam mengakhiri proses pekerjaan dengan memperhatikan kebersihan,kerapihan serta keselamatan kerja !



Lembar Pemeriksaan Peserta untuk Tugas Unjuk Kerja : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani. No.



Uraian Pertanyaan Tugas Unjuk Kerja



Benar



Salah



1.



81



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Apakah pertanyaan No.1 sampai No.10 , telah di



Keterangan



jawab dengan benar ? Total waktu 30 menit



Nama peserta



Nama penilai



Tanda tangan



Tanda tangan



Tanggal



Tanggal



Catatan Penilai :



82



E. Latihan Soal Penilaian dengan menggunakan satu atau lebih dari satu pertanyaan untuk setiap elemen kompetensi, jika penilai kurang puas dengan kesiapan anda dalam melakukan penilaian unjuk kerja dan sikap kerja anda, maka rencana pelatihan unjuk kerja dan sikap kerja ulang / remidial akan dibicarakan antara peserta dengan penilai. 5.1 Tugas Tertulis : 



Tugas tertulis untuk menilai pengetahuan ( Knowledge ) seseorang dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.







Dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan unjuk sikap kerja.







Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian yang terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.







Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.



PILIHAN GANDA : 1. Selesaikan semua tugas tertulis sesuai pertanyaan masing-masing dengan mengacu pada bentuk soal pilihan ganda (Muliple Choise), 2. Waktu tersedia 10 menit , jumlah soal 10 pertanyaan. Tugas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda X pada huruf a, b, c dan d yang anda pilih. 1. Kualifikasi



profesionalisme



atau



kompetensi



sumberdaya



manusia



merupakan akumulasi dari pilihan di bawah ini kecuali... (KUK 1.1) a. Pengetahuan



83



b. Keahlian c. Keterampilan d. Kedisiplinan 2. Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung oleh ... (KUK 1.2) a. Disiplin kerja b. Sikap kerja c. Suasana kerja d. Etos kerja 3. Acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan serta dalam proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat kerja dan dalam masyarakat yang digunakan adalah... (KUK 1.3) a. KKNI b. KNPI c. SKNI d. SKKI 4. Berdasar teori kebutuhan Maslow maka kebutuhan karyawan Dalam perusahaan diterjemahkan sebagai berikut, kecuali ... (KUK 2.1) a. kebutuhan psikologis dasar b. kebutuhan untuk dicintai dan disayangi c. kebutuhan fisiologis dasar d. kebutuhan untuk aktualisai diri 5. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka karyawan harus berprestasi dan berperilaku yang baik. Berikut ini akan mempengaruhi prestasi dan perilaku kecuali... (KUK 2.2). a. persepsi b. sikap kerja c. motivasi d. kecerdasan 6. Maksud diadakannya Diklat K3 adalah untuk menjamin semua pihak yang ada dalam resiko untuk mengetahui secara memadai tentang, kecuali : (KUK 2.3) a. mengoptimalkan kerja



84



b. upaya akibat kerja c. resiko ditempat kerja d. operation tempat kerja 7. Untuk memberikan program diklat terlebih dahulu harus diketahui keahlian yang dibutuhkan, diklat dapat diarahkan atau ditujukan untuk mencapai keahlian tersebut merupakan prinsip... (KUK 3.1) a. relation to job analisis b. motivation c. active participation d. individual differences 8. Dalam proses peningkatan kualitas yang terpenting adalah bagaimana kita mampu menemukan gap (masalah) dan bagaimana mengatasi gap tersebut agar tercapai standar yang diharapkan. Untuk dapat menganalisa gap perlu dipahami prinsip dasar dalam peningkatan kualitas yaitu, kecuali : (KUK 3.2) a. fokus pada proses b. memahami variasi dalam proses c. menggunakan teamwork d. leadership yang mumpuni 9. Kinerja yang lebih baik adalah tujuan dari proses peningkatan kualitas. Beberapa kriteria Proses peningkatan kualitas yang baik, kecuali (KUK 3.3) a. mengurangi limbah b. mengurangi biaya c. melibatkan karyawan d. mengurangi pengendalian 10. Mengapa setelah selesainya proses pekerjaan pekerja diharapkan untuk memberikan



perhatiannya



kepada



kerapihan



dan



kebersihan



serta



keselamatan kerja ? (KUK 3.4) a. menjaga kebersihan dan kesehatan yang berimbas dengan kesehatan pekerja b. menjaga kerapihan dan kesehatan yang berimbas dengan kedisiplinan pekerja c. menjaga kerapihan dan kebersihan yang berimbas dengan kesehatan pekerja



85



d. menjaga kerapihan dan kedisiplinan yang berimbas dengan kesuksesan pekerja



F. Daftar Pustaka 1. __________, Materi pelatihan berbasis kompetensi sektor Telematika sub sektor programer komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.



86



Kode Unit: TIK.PR01.014.01 Judul Unit: Bekerja Secara Efektif Dalam Lingkungan Teknologi Informasi A. Tujuan Pembelajaran Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mengasimilasi kedalam departemen teknologi informasi, fundamental ini untuk bekerja di dalam organisasi. Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu : a. Memenuhi prosedur dan kebijakan teknologi informasi. b. Meningkatkan organisasi dan departemen teknologi informasi dengan cara yang konsisten dengan misi organisasi. c. Mengidentifikasi peralatan/software teknologi informasi dan sistim operasi yang didukung oleh organisasi.



B. Indikator Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu : a. Peranan pelaku utama dari organisasi teknologi informasi ditetapkan dan dijelaskan. b. Pilihan karir dan opsi-opsi ditetapkan sesuai struktur organisasi. c. Kebijakan dan prosedur-prosedur dipenuhi seperti yang diarahkan oleh pengawas. d. Peranan fungsi teknologi informasi dalam organisasi dijelaskan. e. Organisasi dipromosikan dengan cara positif. f. Peralatan/ software teknologi informasi dan sistim operasi yang tepat sesuai kebutuhan organisasi di identifikasi. g. Persyaratan peralatan, lokasi dan pelayanan di identifikasi sesuai kebutuhan organisasi.



C. Uraian Materi 1.1 Peranan pelaku utama dari organisasi teknologi informasi ditetapkan dan dijelaskan Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk



87



mengirimkan informasi (Martin, 1999). Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan, kesehatan, dan sebagainya. Teknologi dalam organisasi memiliki peran penting dalam mempelajari sifat-sifat dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi, tetapi dalam penerapannya harus didasarkan karakteristik dari organisasi tersebut. Organisasi adalah sebuah sistem terbuka, dan teknologi organisasi merupakan jenis kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi tersebut, dalam hal ini jelas sangat keterkaitan satu sama lain. Dengan adanya teknologi informasi dalam sebuah organisasi, akan mampu mengimbangi perubahan-perubahan baik dalam struktur organisasi maupun dalam kegiatan berorganisasi, serta mampu mengubah pola komunikasi atau interaksi yang berlangsung baik itu secara vertikal maupun horizontal. Umumnya seluruh kegiatan IT dapat dibagi menjadi dua bagian dasar yaitu “operation and infrastructure” dan “Aplication Development“. Bagian operasi berurusan dengan penanganan sehari-hari dari lingkugan komputer dan keamanan. Bagian Aplikasi bertanggung jawab dengan pembuatan dan pengembangan aplikasi bisnis. Untuk perusahaan besar, ada beberapa group khusus yang dibentuk agar lebih terspesialisasi. Berikut adalah diagram peran karyawan pada divisi IT (Note: diagam dibawah dapat menjadi bentuk dari struktur organisasi tetapi tidak selalu):



Untuk perusahaan yang kecil, satu karyawan dapat mengambil lebih dari satu peran misalkan sebagai Business Analyst sekaligus Application Developer. Tapi perusahaan harus tetap berpegang pada satu syarat : tidak diperkenankan karyawan memegang dua jenis peran sebagai pembuat sekaligus pengawas dalam sebuah proyek. Misalkan seorang programmer yang juga mengambil peran sebagai testing. Ada kemungkinan hasil testingnya diragukan karena programmer tersebut menilai hasil karyanya sendiri. 88



Peran-peran diatas juga melambangkan tingkatan penanganan masalah IT dalam perusahaan. Berikut ini adalah gambar tingkatan penanganan masalah IT:



Help desk adalah lapisan pertama yang harus dihubungi oleh end user bila mereka mereka mendapatkan masalah. Help desk akan berupaya menanganinya, tapi bila gagal akan mengirimkan ke lapisan yang lebih senior. Selama itu, help desk akan menjadi koordinator dari penanganan masalah. End user harus selalu menghubungi help desk saat meminta bantuan ataupun menanyakan progress permintaan bantuan mereka. End User dilarang untuk menghubungi secara langsung lapisan support yang lebih dalam (mem-bypass helpdesk).



1.2 Pilihan karir dan opsi-opsi ditetapkan sesuai struktur organisasi Karier adalah semua jabatan/pekerjaan yang dimiliki/dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Menurut kol. Susilo Martoto, perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Keberhasilan karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g.



Pendidikan formalnya Pengalaman kerjanya Sikap atasannya Prestasi kerjanya Bobot pekerjaanya Adanya lowongan jabatan Produktifitas kerjanya



89



Berikut ini merupakan beberapa peran/karir yang umum ditemukan pada divisi IT dalam suatu organisasi: Help Desk. Help Desk adalah titik utama dimana client dari IT akan pertama kali menghubungi divisi IT saat mempunyai pertanyaan atau masalah yang berhubungan dengan IT. Help Desk membawa harga diri dan wibawa divisi IT saat berhubungan dengan client sehingga Help Desk sangat mempengaruhi customer experience. End User Support. End User Support bertanggung jawab untuk perbaikan fisik komputer dan kunjungan ke lapangan kerja. Grup ini adalah lapisan kedua dari manajemen masalah dan solusi. Umumnya bila ukuran group cukup besar, manajer akan membagi menjadi beberapa tim kecil berdasarkan lokasi, teknologi, aplikasi, atau kelompok bisnis. Setiap kelompok kecil mempunyai seorang kepala. Network Administration Group. Network Administrator Group mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis. Network administrator bertanggung jawab pada semua kabel, hubs/switch, kemananan jaringan, routers, gateways, firewall, dan hal yang berhubungan dengan jaringan lainnya. Mereka melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas. System Administrator / Computer Operation Group. System Administrator dan Computer Operations Group mengatur, mengawasi, dan mengkonfigurasi seluruh Server dan System Software yang membentuk sebuah infrastruktur dimana terdapat aplikasi dan data perusahaan. Sistem ini termasuk email server , web/FTP server, print server, development, test, and production server. Setiap server mungkin berdasarkan pada teknologi yang berbeda tergantung pada standar perusahaan. Telecommunications Services Group. Banyak perusahaan mendapati bahwa lebih murah untuk membeli dan mengoperasikan telepon sistem mereka sendiri. Telecommunications Services Group mengatur seluruh telepon dan jasa lainnya yang berhubungan. Jasa yang diberikan adalah telepon, voice mail, fax, dan video conferencing. Infrastructure / Operations Manager. Manajer operasi bertanggung jawab pada performa dari semua tim yang berada pada IT Operation Group. Manajer harus mempunyai pengetahuan yang luas pada teknologi yang berada pada wilayah tanggung jawabnya tetapi detailnya tetap berada pada setiap anggota tim. Application Development Teams. Application Development Teams menyediakan pengembangan dan dukungan pada aplikasi bisnis, berdasarkan pada kebutuhan yang dikumpulkan dan didokumentasikan oleh business analyst. Untuk perusahaan kecil, business analyst dan development team umumnya dilakukan oleh orang yang sama. Aplikasi bisnis mungkin dibuat sendiri atau dibeli dari luar dan dikonfigurasi agar cocok dengan pola bisnis perusahaan. Application Support Group. Pada perusahaan besar, tim developer sering dibagi menjadi dua. Disatu sisi menangani pembuatan aplikasi, disisi lain menjadi support seperti help desk untuk aplikasi yang telah dibuat. Grup ini menjadi lapis ketiga dalam support aplikasi. 90



Application Testing. Application Testing Team bertanggung jawab untuk menguji coba perubahan dan upgrade pada aplikasi bisnis dengan tujuan mendeteksi dan menghilangkan masalah dan menjamin kompabilitas dengan modul lain. Database Administrator. Database administrator mendesain arsitektur database, melakukan install dan konfigurasi database software, berpartisipasi pada desain dan pengembangan dengan developer, menjamin integritas data, dan mengawasi serta meningkatkan performa database. Electronic Data Interchange. Electronic Data Interchange (EDI) bertanggung jawab untuk menjamin transport data antara aplikasi baik dalam perusahaan maupun dengan luar perusahaan secara akurat, tepat, dan cepat. Business Analyst Group. Pekerjaan seorang analis bisnis adalah berhubungan langsung dengan end user / client untuk mengetahui bagaimana sistem digunakan dan mengidentifikasikan peningkatan yang dapat menyediakan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Tanggung jawab dari sebuah analis bisnis terbagi sama rata antara end user / client dan divisi IT. Manager of Application Management. Manager dari Application Mangement Group bertanggung jawab pada performa dari seluruh tim dalam grupnya. Application Manager harus mempunyai sebuah pemahaman yang lengkap pada sistem bisnis yang digunakan. Fungsi yang terpenting adalah organisasi dan manajemen tim. Membuat prioritas, mengatur tim, dan menyelesaikan proyek adalah tanggung jawab dari application manager.



1.3 Kebijakan dan prosedur-prosedur dipenuhi seperti yang diarahkan oleh pengawas Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008:52). Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.



91



SOP memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan No.PER/21/MPAN/11/2008): 1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian. 2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari. 3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas. 4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan. 5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya. 6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik. 7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari. 8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan. 9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi. Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain: kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan efektivitas, keselarasan, keterukuran, dimanis, berorientasi pada pengguna, kepatuhan hukum, dan kepastian hukum. 1. Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan. 2. Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi. 3. Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benarbenar efisien dan efektif. 4. Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. 5. Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan pemerintahan. 6. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.



92



Secara umum, SOP dibagi menjadi dua jenis : SOP Teknis dan SOP Administratif. SOP Teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan kemungkinan variasi lain. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, SOP teknis dapat diterapkan pada bidang-bidang antara lain: pemeliharaan sarana dan prasarana, pemeriksaan keuangan, kearsipan, korespondensi, dokumentasi, pelayanan-pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan lainnya. SOP Administratifadalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan untuk proses-proses perencanaan, pengganggaran, dan lainnya, atau secara garis besar proses-proses dalam siklus penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dalam lingkup mikro, SOP administratif disusun untuk proses-proses administratif dalam operasional seluruh instansi pemerintah, dari mulai level unit organisasi yang paling kecil sampai pada level organisasi secara utuh, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Flowchart biasa digunakan untuk menggambarkan SOP. Flowchart menggambarkan sebuah algoritma yang terstruktur dan mudah dipahami oleh orang lain. Diagram alir ini akan menunjukkan alur di dalam program secara logis, dibutuhkan sebagai alat komunikasi dan dokumentasi, digambarkan dengan orientasi dari atas ke bawah. Setiap kegiatan dalam diagram alir dinyatakan secara eksplisit, dimulai dari satu Start dan berakhir pada satu atau lebih Terminal/ Akhir serta menggunakan penguhubung (Connector) dengan label untuk menunjukkan keterhubungan antar path terputus/terpotong: misalnya ganti halaman.



93



Berikut ini merupakan contoh-contoh SOP bidang TI yang ada di divisi IT.



94



Prosedur Gangguan Koneksi Jaringan Lokal Kegiatan



Staf IT yang bertugas untuk memonitoring jaringan menemukan adanya gangguan pada node di jaringan lokal atau menerima laporan dari pengguna jasa dilingkungan kerja. Staf IT yang bertugas segera melakukan pengecekan perangkat dengan menggunakan perintah ping. Staf IT segera menindaklanjuti laporan dengan mengirimkan staf IT ke lokasi. Staf IT segera melakukan inventarisasi permasalahan dan berdasarkan hal tersebut ditentukan estimasi waktu pemulihan. Staf IT segera melakukan perbaikan sesuai dengan permasalahan dan estimasi waktu pemulihan yang ditentukan.



Pelaksana Pemohon Divisi IT 1



Kelangkapan



Waktu



Keterangan



30 menit



Pengecekan jaringan ke server dan komputer unit lain.



30-60 menit



Pengecekan kabel jaringan.



2



3



4



5



6



Selain kebijakan mengenai SOP, terdapat juga kebijakan lain dari pemerintah yang berhubungan dengan organisasi teknologi informasi yang dapat diakses pada alamat https://jdih.kominfo.go.id/index.php.



2.1 Peranan fungsi teknologi informasi dalam organisasi Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga



95



penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan. Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu: a. Menangkap (Capture). Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain. b. Mengolah (Processing). Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi, menganalisis, dan menghitung (kalkulasi). c. Menghasilkan (Generating). Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik, gambar, dan lain-lain. d. Menyimpan (Storage). Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-lain. e. Mencari Kembali (Retrival). Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah disimpan sebelumnya. f. Mentransmisi (Transmission). Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang lainnya.



Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: a. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure. b. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. c. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.



96



d. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.



Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (TI) memiliki banyak fungsi dan peranan bagi perusahaan. Fungsi dari teknologi informasi adalah menangkap, mengolah, menghasilkan, menyimpan dan mencari kembali data. Dan peranan dari teknologi informasi adalah fungsi operasional, fungsi monitoring and control, fungsi planning and decision dan fungsi communication.



2.2 Organisasi dipromosikan dengan cara positif Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi mempunyai 5 (lima) fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/organisasi. Kelima fungsi tersebut adalah: a. Informing (memberikan informasi). Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada. b. Persuading (membujuk). Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang sekunder. c. Reminding (mengingatkan). Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Iklan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan. d. Adding Value (menambah nilai). Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan dapat member nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif



97



menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan dapat lebih unggul dari tawaran pesaing. e. Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan). Iklan merupakan salahsatu alat promosi, iklan dapat mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontrak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.



Tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi, yaitu: -



Category Need, Menumbuhakn persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan. Brand Awareness, Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen. Brand Attitude, Mendorong pemilihan terhadap suatu produk. Brand Purchase Intention, Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk. Purchase facilitation, Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain. Positioning, menanamkan citra produk dan perusahaan.



Memanfaatkan jaringan internet untuk promosi, menjadi salah satu strategi khusus bagi organisasi untuk memperluas peluang yang dimiliki. Saat ini sudah banyak pelaku seperti UKM yang berhasil memperluas jaringan berkat bantuan internet. Hal ini menjadi bukti nyata bagi mereka bahwa internet memberikan peranan yang cukup penting untuk kemajuan organisasi di dalam negeri. Untuk membantu para pelaku menjangkau peluang yang lebih luas, promosi online dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara berikut: a. Memanfaatkan Peranan Multimedia. Dalam pemasaran online, dukungan multimedia sangat penting untuk menciptakan media promosi yang menarik perhatian konsumen. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan media berupa foto dan video untuk mempromosikan produk melalui dunia maya. b. Memanfaatkan Iklan Online. Saat ini sudah banyak situs online yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan organisasi baik secara gratis maupun berbayar. Mulai dari pemasangan iklan baris, iklan banner atau bergabung dengan komunitas online atau forum. c. Memanfaatkan Situs Jejaringan Sosial. Disamping memanfaatkan situs iklan online, bisa juga memanfaatkan situs jejaring sosial yang cukup potensial. Contoh: Facebook, Twitter, Google+. Bisa juga menggunakan aplikasi smartphone dan sosial media lain seperti: Instagram. Melalui jejaring sosial tersebut, para pelaku dapat mempublikasikan organisasi serta menjalin komunikasi langsung dengan calon konsumen yang tertarik dengan organisasi tersebut. d. Memanfaatkan Website/Blog. Selain memanfaatkan media sosial, para pelaku juga bisa mempromosikan organisasi melalui blog atau website yang 98



menawarkan space baik secara gratis ataupun berbayar. Terdapat beberapa blog yang dapat diakses secara gratis untuk keperluan ini diantaranya, blogger.com, medium.com dan wordpress.com.



3.1 Peralatan/ software teknologi informasi dan sistim operasi yang tepat sesuai kebutuhan organisasi di identifikasi Analisa kebutuhan adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi, mode, spesifikasi tentang perangkat lunak yang diinginkan klien/pengguna. Kedua belah pihak, yaitu klien dan pembuat perangkat lunak terlibat aktif dalam tahap ini. Informasi dari klien yang akan menjadi acuan untuk melakukan desain perangkat lunak. Ada tiga tujuan utama dari proses analasis kebutuhan yang dapat diformulasikan sebagai berikut : a. Mengelola hasil elistasi kebutuhan untuk menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan yang isi keseluruhannya sesuai dengan apa yang diinginkan pengguna. b. Mengembangkan persyaratan kualitas yang memadai dan rinci, dimana para manajer dapat membuat pekerjaan proyek yang realistis dan staf teknis dapat melanjutkan dengan perancangan, implementasi dan pengujian. c. Membangun pemahaman tentang karakteristik ranah permasalahan dan sekumpulan kebutuhan untuk menemukan solusi. Untuk semua sistem baru, proses rekayasa persyaratan harus dimulai studi kelayakan. Input dari studi kelayakan adalah deskripsi garis besar sistem dan bagaimana sistem akan digunakan di dalam organisasi. Hasil studi kelayakan berwujud laporan. Studi Kelayakan memutuskan apakah sistem software yang akan dibuat sudah mencakup seluruh aspek permasalahan. Melakukan studi kelayakan mencakup penilaian informasi, pengumpulan informasi,dan penulisan laporan. Melakukan studi untuk menguji apakah sistem: -



sudah sesuai dengan tujuan organisasi dapat dikembangkan dengan teknologi terkini dan dana yang tersedia dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah digunakan



Validasi Kebutuhan Validasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai dengan tiap bahan proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan yang akan senantiasa mencapi hasil yang diinginkan.



99



3.2 Persyaratan peralatan, lokasi dan pelayanan di identifikasi sesuai kebutuhan organisasi Persyaratan peralatan, lokasi dan layanan dalam implementasi teknologi informasi merupakan wujud dari hasil analisa kebutuhan yang telah dilakukan. Peralatan menunjukkan peralatan apa saja yang diperlukan. Kemudian lokasi menunjukkan dimana lokasi dari kegiatan teknologi informasi ini akan dilakukan. Terakhir layanan menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang ada di lokasi yang telah ditentukan. Contoh kasus, untuk penerapan aplikasi sistem informasi akademik dalam suatu kampus diperlukan peralatan berupa komputer/smartphone untuk mengakses sistem baik sebagai mahasiswa ataupun staf administrasi. Kemudian, kegiatan akademik ini akan dilakukan di Ruang Tata Usaha. Layanan yang dapat dilakukan dari sistem ini diantaranya, adalah pendaftaran mahasiswa baru, entri krs, cetak krs, dan registrasi ulang.



D. Instruksi Kerja 1. Buatlah prosedur untuk memperbaiki koneksi internet yang bermasalah pada smartphone? 2. Buatlah promosi dalam bentuk blog untuk website materi pelatihan office dari Koperasi Bintang Timur? 3. Identifikasilah spesifikasi software dan hardware yang diperlukan oleh seorang help desk untuk melayani customer pendaftaran peserta sertifikasi? 4. Identifikasilah persyaratan peralatan, layanan, dan lokasi yang umumnya digunakan untuk penerapan sistem informasi pengelolaan data pegawai?



E. Latihan Soal 1. Jelaskan fungsi Help Desk dalam suatu layanan IT? 2. Jelaskan tanggung jawab seorang operations manager dalam suatu divisi IT? 3. Apa yang dimaksud dengan validasi kebutuhan? 4. Jelaskanlah bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh organisasi menggunakan teknologi informasi?



100



F. Daftar Pustaka Cahyana, Raffiansyah Junisar. Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Aplikasi/Software) Bagi Perusahaan. http://www.kompasiana.com/raffiansyahjc/fungsidan-peranan-teknologi-informasi-aplikasi-software-bagiperusahaan_5656f3cb159373db144f054d. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. _______. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bisnis. http://wandiparlente.blogspot.co.id/2013/01/peranan-teknologi-informasi-dan.html. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. Yogaswara, Septialie, dkk. Makalah : Teknologi Informasi dalam Organisasi. http://ulfhafauziah10.blogspot.co.id/2016/11/contoh-makalah-teknologi-informasi.html. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. Lie, Yonscun. Struktur Organisasi IT dan Peran Divisi IT. 9 November 2008. https://pandarion.wordpress.com/2008/11/09/struktur-organisasi-it-dan-peran-divisi-it/. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. _______. Jenis-Jenis Profesi di Bidang IT dan Job Description-nya. http://inori-toshigoto.blogspot.co.id/2011/04/jenis-jenis-profesi-di-bidang-it-dan.html. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. Hastuti, Risma. Perencanaan Dan Pengembangan Karier. 18 Mei 2012. https://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/05/18/perencanaan-dan-pengembangankarier/. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. Laksmi, Fuad dan Budiantoro. Manajemen Perkantoran Modern. 2008. Jakarta: Penerbit Pernaka. Riadi, Muchlisin. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaat SOP. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-fungsi-dan-manfaatsop.html. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. _______. Standard Operating Procedures (SOP). 15 Mei 2014. https://ellerenc.wordpress.com/2014/05/15/standard-operating-procedures-sop/. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. Jorlani, Winda BS. Strategi Memasarkan Produk Perusahaan Menggunakan Teknologi Informasi (Internet). Juni 2017. http://www.kabarito.com/business/6117/strategimemasarkan-produk-perusahaan-menggunakan-teknologi-informasi-internet/2. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. Putra, Bhaskara. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak. 5 November 2014. https://bhaskaraputra.wordpress.com/2014/11/05/analisa-kebutuhan-perangkat-lunak/. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB. Utomo, Ardian. Teknologi Informasi Dalam Organisasi. 10 Oktober 2016. https://prezi.com/qvilab_crowz/teknologi-informasi-dalam-organisasi/. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.



101



102



Kode Unit: TIK.PR.02.020.01 Judul Unit: Mengoperasikan Aplikasi Basis Data A. Tujuan Pembelajaran Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi basis data untuk membuat table, view, form, report dan modul. Setelah mempelajari modul ini, peserta mampu : a. b. c. d. e.



Menjelaskan menu aplikasi basis data Membuat tabel Membuat table view (query) Membuat form basis data Membuat modul basis data



B. Indikator Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t.



Menu-menu yang tersedia beserta shortcut nya di tunjukkan. Fitur-fitur pengolahan table di gunakan dan di aplikasikan. Fitur-fitur view di gunakan dan di aplikasikan. Fitur-fitur pengolahan form di gunakan dan di aplikasikan. Fitur-fitur pengolahan report di gunakan dan di aplikasikan. Fitur-fitur pengolahan modul di gunakan dan di aplikasikan. Tabel di buat dengan menggunakan wizard. Tabel di buat dengan menggunakan fitur pembuat table. Tabel di buat dengan menggunakan bahasa data deskripsi (SQL). Nama field, tipe data dan deskripsi field telah di tulis pada kolom. Tabel telah di beri nama dan di simpan sesuai dengan format standar aplikasi yang di gunakan. View di buat dengan wizard view yang ada. Fitur-fitur view di pahami dan di aplikasikan. Field telah di pilih sesuai dengan tabelnya. View telah di beri nama dan di simpan sesuai dengan format standar aplikasi yang digunakan. Form di buat dengan menggunakan wizard. Fitur-fitur form di pahami dan di aplikasikan. Form di beri nama dan di simpan. Modul di buat dengan menggunakan fitur pembuat modul. Fitur-fitur modul di pahami dan di aplikasikan untuk menangani event atau proses yang di perlukan oleh form atau report. u. Modul di beri nama dan di simpan.



C. Uraian Materi 0



Basis Data (database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Saat ini terdapat banyak aplikasi basis data yang dapat digunakan baik yang berbayar ataupun yang gratis. MySQL merupakan salah satunya. Pada unit ini DBMS yang akan digunakan sebagai aplikasinya adalah MySQL.



XAMPP XAMPP merupakan singkatan dari Cross Platform (X), Apache (A), MySQL/Maria (M), PHP (P) and Perl (P). Ini merupakan paket Apache yang memungkinkan para pengembang aplikasi membangun server web lokal. Semua alat yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi web telah digabungkan dalam XAMPP, yakni server web, basis data, dan bahasa skrip. XAMPP juga bersifat lintas platform, karena dapat berjalan baik di Windows, Linux dan Mac. Paket aplikasi umum, yang biasa digunakan oleh para pengembang aplikasi web, yang disediakan dalam XAMPP adalah sebagai berikut. 1. Apache Web Server Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTPApache adalah aplikasi server web yang bertugas untuk memproses dan mengirimkan dokumen web ke komputer klien.



2. MySQL MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah namun memiliki kaitan antara satu dengan lainnya.



3. PHP PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessors. Ini adalah bahasa pemrograman skrip pada sisi server. PHP juga merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat aplikasi seperti WordPress dan Facebook. PHP adalah aplikasi yang bersifat bebas (open source). 4. phpMyAdmin 1



phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui web. phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel, kolom, relasi (relations), indeks, pengguna (users), perizinan (permissions), dan lain-lain).



Cara Menjalankan Aplikasi XAMPP 1. Bukalah aplikasi XAMPP, bisa melalui Start Menu atau Desktop, dan klik icon XAMPP. Atau, jika Anda membukanya begitu proses instalasi selesai maka klik Yes seperti yang terlihat pada gambar di atas. 2. Setelah terbuka, silahkan klik tombol Start pada kolom Action sehingga tombol tersebut berubah menjadi Stop. Dengan mengklik tombol tersebut, artinya itulah aplikasi yang dijalankan. Biasanya jika saya menggunakan XAMPP, yang saya start hanyalah aplikasi Apache dan MySQL, karena saya tidak memerlukan aplikasi seperti Filezilla, dan lainlain.



2



3. Sekarang bukalah browser kesukaan Anda, dan coba ketikkanhttp://localhost/xampp di address bar. Jika muncul tampilan seperti



3



gambar di bawah ini, instalasi telah berhasil.



4



PHPMyAdmin 1. Membuka phpMyAdmin Karena merupakan aplikasi berbasis web maka ntuk membuka phpMyAdmin kita harus membuka browser terlebih dahulu. Kemudian phpMyAdmin bisa diakses dengan alamat URL http://localhost/phpmyadmin. Alamat tadi berlaku jika phpMyAdmin diinstal pada komputer lokal.



2. Login phpMyAdmin Selanjutnya kita harus login untuk bisa masuk ke halaman dashboard. Untuk bisa login silahkan isi user dan password yang telah diset saat proses instalasi phpMyAdmin.



3. Halaman Dashboard phpMyAdmin Setelah berhasil login kita akan diarahkan pada halam dashboard yang berisi navigasi disebelah kiri dan main disebelah kanan. Halaman navigasi berisi menu tree dalam membuka database serta icon shortcut untuk logout, home dan lain-lain.



5



4. Melihat versi phpMyAdmin Pada sebelah kanan bawah halaman awal dashboard kita bisa melihat versi dari versi phpMyAdmin yang sedang kita jalankan.



5. Melihat versi web server dan database Pada sebelah kanan bawah halaman awal dashboard diatas tampilan versi phpMyAdmin kita bisa lihat versi dari web server dan database yang terhubung dengan phpMyAdmin.



6



6. Membuat database baru Dengan phpMyAdmin kita bisa membuat database dengan mudah tanpa mengetikkan script pada terminal. Cukup dengan klik menu Database lalu isikan nama database baru pada inputan Create Database dan klik Create maka secara otomatis databse baru akan dibuat.



7. Membuat tabel pada database Setelah berhasil membuat database selanjutnya kita bisa membuat tabel dalam database tersebut. Caranya adalah dengan memilih database terlebih dahulu pada navigasi sebelah kiri lalu isikan nama tabel pada inputan Create table dan isi jumlah kolom lalu klik Create.



8. Membuat field pada tabel Proses membuat field atau kolom pada tabel secara otomatis dilakukan setelah proses membuat tabel berhasil. Disini kita diminta untuk mengisi nama field, tipe data dan beberapa parameter lainnya yang diperlukan.



7



9. Menambahkan record kedalam tabel Untuk menambahkan record kedalam tabel, kita bisa menggunakan menu INSERT. Caranya dengan klik nama tabel pada navigasi sebelah kiri lalu klik menu INSERT. Kita akan diminta untuk mengisi form sesuai dengan field yang telah dibuat tadi. Setelah semua diisi dengan benar kita tinggal klik Go untuk submit form.



10. Melihat isi tabel (browse tabel) Saat kita meng-klik nama tabel pada navigasi sebelah kiri kita otomatis akan ditampilkan halaman isi tabel. Pada halaman ini kita disediakan link untuk meng-update dan menghapus satu atau beberapa record tabel.



Jika tabel belum ada isinya, otomatis akan menampilkan pesan empty disertai struktur tabel seperti ini :



8



11. Menambahkan Kunci Primer pada Tabel Penambahan kunci primer dapat dilakukan pada saat pembuatan tabel ataupun setelah tabel jadi. Pada saat membuat tabel, untuk membuat Kunci Primer (Primary Key), yaitu dengan memilih INDEX : PRIMARY KEY pada kolom yang telah ditentukan sebagai Primary Key.



Apabila dilakukan pada tabel yang sudah jadi, klik pada nama tabel yang akan diperbaik. Dari struktur tabel yang tampil, klik menu Primary pada nama kolom yang akan dijadikan sebagai kolom kunci.



12. Menambahkan kolom pada tabel Untuk menambahkan kolom pada tabel yang ada, klik nama tabel yang akan diperbaiki. Masukkan jumlah kolom baru yang akan dibuat, misalnya 1. Tentukan lokasi kolom baru tersebut nanti dibuat, lalu klik tombol Go. Akan muncul form untuk membuat kolom baru. Silahkan masukkan nama kolom, tipe data dan panjang datanya. Klik tombol Save.



9



13. Menyalin Tabel Untuk menyalin tabel ke database yang sama atau database yang berbeda. Pilih database yang akan digunakan. Pilih tabel yang akan disalin. Kemudian klik menu Operations. Arahkan form pada bagian Copy table to (database.table). Tentukan database dan nama baru untuk tabel yang akan disalin. Terakhir klik tombol Go.



14. Menghapus Tabel 10



Terdapat 2 cara untuk menghapus tabel. Cara pertama, klik nama database kemudian cari tabel yang ingin dihapus, kemudian klik link “Drop”.



Cara kedua, klik tabel yang akan dihapus, klik menu Operations. Selanjutnya, pada bagian Delete data or table klik link delete the table (DROP).



15. Mencari data dengan menu Query Untuk mencari data dalam suatu database kita dapat menggunakan menu Query. Caranya klik nama database pada navigasi sebelah kiri lalu klik menu QUERY. Isikan kolom yang akan digunakan pada input Column, isikan Alias untuk mengganti nama kolom terpilih, berikan tanda centang apabila akan menampilkan kolom tersebut pada hasil, tentukan opsi Sort bila ada baik ascending maupun descending, kemudian posisi sort dapat dipilih sesuai prioritas pada input Sort order, selanjutnya tentukan kriteria pencarian yang akan digunakan. Kemudian klik Update Query untuk melihat perintah SQL-nya dan klik Submit Query untuk menjalankan SQL dan melihat hasilnya. Contohnya diberikan pada gambar berikut.



11



16. Menjalankan perintah SQL pada phpMyAdmin Selain beberapa menu grafis diatas, kita juga disediakan sebuah terminal untuk menjalankan kode perintah SQL seperti SELECT, INSERT, UPDATE dan sebagainya. Caranya dengan memilih menu SQL lalu mengisi perintah SQL pada terminal kemudian klik Go untuk menjalankn perintah SQL tadi.



17. Mengekspor data dari database phpMyAdmin menyediakan menu Export data dari database kedalam berbagai format seperti SQL, CSV, XLS, XML PDF dan masih banyak lagi. Untuk mengekspor data cukup dengan memilih menu Export lalu pilh format kemudian sesuaikan setelan kemudian klik Go untuk menjalankan.



12



18. Mengimpor data ke dalam database Selain ekspor, phpMyAdmin juga menyediakan fasilitas impor data. Fitur ini memudahkan jika kita melakukan migrasi data dari server satu ke server lain maupun dari format lain ke dalam SQL seperti dari file Excel. Untuk mengimpor data ke dalam database pilih menu Import lalu sesuaikan format dan setelan kemudian pilih file dan klik Go untuk menjalankan.



19. Menjalankan perintah DDL pada database Untuk menjalankan perintah DDL pada database seperti ALTER, TRUNCATE dan DROP, phpMyAdmin menyediakan satu menu yang disebut Operations. Setelah kita klik menu tersebut kita bisa memilih tidakana terhadap database atau tabel kemudian klik Go untuk pada tindakan yang dipilih untuk menjalankan.



13



Untuk mengubah nama databasenya, klik nama database yang akan dikelola. Klik menu Operations. Dari halaman Rename Database to:, masukkan nama database baru yang akan dipakai. Klik tombol Go.



20. Logout phpMyAdmin Setelah selesai menggunakan phpMyAdmin sebaiknya kita keluar/logout. Untuk melakukan logout dari phpMyAdmin kita cukup klik icon Exit disebelah kiri atas disamping icon Home



D. Instruksi Kerja Studi Kasus: Database Sistem Informasi Kelulusan Siswa SMK Buatlah database yang berisikan tabel-tabel yang berkaitan dengan sistem informasi kelulusan siswa menggunakan PHPMyAdmin beserta semua operasi yang mungkin dilakukan. Instruksi kerjanya diberikan sebagai berikut. 1. Buat database baru dengan nama sekolah. 2. Buat tabel kelulusan dengan kolom-kolomnya. 14



3. Jadikan kolom ID sebagai kolom primer. 4. Tambahkan kolom nilai_kk pada tabel kelulusan 5. Tambahkan data berikut pada tabel kelulusan



6. Carilah data dengan kriteria nilai_bing > 50 menggunakan menu Query di phpMyAdmin. 7. Carilah data dengan kriteria nilai_bing diantara 40 dan 70 menggunakan menu Query di phpMyAdmin. 8. Gantilah nama databasenya menjadi db_sekolah. 9. Buatlah database baru dengan nama db_sekolah2 dan salinlah tabel kelulusan ke database db_sekolah2. 10. Hapus tabel kelulusan pada database db_sekolah.



E. Latihan Soal Kerjakanlah soal-soal berikut. 1. 2. 3. 4. 5.



Jelaskan fungsi menu Browse pada phpMyAdmin? Jelaskan fungsi menu Query pada phpMyAdmin? Jelaskan fungsi menu Operations pada database di phpMyAdmin? Apakah manfaat dari menggunakan primary key pada suatu tabel? Perintah SQL apa saja yang dapat dilakukan menggunakan menu SQL di phpMyAdmin?



15



F. ReferensiDaftar Pustaka _______. PhpMyAdmin. https://id.wikipedia.org/wiki/PhpMyAdmin. Diakses 1 Agustus 2017, 10:12 WIB. _______. Apache HTTP Server, https://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server. Diakses 1 Agustus 2017, 10:12 WIB. _______. Pengertian dan Fungsi XAMPP. http://sitiloners.blogspot.co.id/2010/07/pengertian-danfungsi-xampp.html. Diakses 1 Agustus 2017, 10:12 WIB. Purnomo, Eko. https://id.wikipedia.org/wiki/Pangkalan_data https://blog.udemy.com/xampp-tutorial/Cara Menggunakan PhpMyAdmin. 11 September 2014. http://www.nulis-ilmu.com/2014/11/cara-menggunakan-phpmyadmin.html. Diakses 1 Agustus 2017, 10:15 WIB.



Nugroho, Bunafit. Panduan Mengganti / Mengubah Nama Database MySQL dengan phpMyAdmin. 1 Maret 2014. http://www.bunafitkomputer.com/panduan-mengganti-mengubah-nama-database-mysqldengan-phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB. Nugroho, Bunafit. Panduan Membuat Kolom Kunci (Primary Key) pada Tabel di MySQL dengan phpMyAdmin. 1 Maret 2014. http://www.bunafitkomputer.com/panduan-membuat-kolom-kunciprimary-key-pada-tabel-di-mysql-dengan-phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB. Nugroho, Bunafit. Menambah Field / Kolom Baru ke Dalam Tabel MySQL dengan phpMyAdmin. 3 Maret 2014. http://www.bunafitkomputer.com/menambah-field-kolom-baru-ke-dalam-tabel-mysql-denganphpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB. _______. Copy a MySQL table with phpMyAdmin. 18 Februari 2009. https://www.electrictoolbox.com/phpmyadmin-copy-mysql-table/. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB. Hadi, Agus Prawoto. Membuat, Mengedit, Menghapus Tabel Dengan phpMyAdmin. 13 Juni 2016. http://jagowebdev.com/membuat-mengedit-menghapus-tabel-dengan-phpmyadmin/. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.



16



17



Kode Unit Judul Unit



: TIK.PR.02.021.01 : Menerapkan Basis Data



A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan, melalui praktikum peserta diklat dapat; 1. Menggunakan basis data 2. Menerapkan teknik pemodelan 3. Mengintegrasikan konsep pemodelan data dengan tool-tool.



B. Indikator 1.1. Pengelolaan data dapat di jelaskan dan di aplikasikan berdasarkan perancangan 1.2. Basis data di aplikasikan sesuai dengan perancangan 1.3. Sistem pengelolaan basis data (DBMS – Data base Management System) 2.1. Pemodelan data sudah diidentifikasi sesuai kebutuhan 2.2. Pemodelan data di analisa sesuai dengan kebutuhan (spesifikasi). Diagram data memenuhi spesifikasi yang telah di tentukan 2.3. Data di identifikasi sampai dengan dengan data dictionary (kamus data). Diagram data menunjukkan relasi dari setiap data yang ada 2.4. Pemodelan data di siapkan sehingga tool-tool yang akan di gunakan untuk mengimplementasikan pemodelan tersebut 3.1. Kebutuhan komputer di tentukan sesuai dengan platform dari basis data 3.2. Platform



didentifikasi



berdasarkan



kapasitas



dan



kemampuannya



komputer meliputi pada pertimbangan teknologi, bisnis dan kemampuan untuk memberikan/menyampaikan informasi 3.3. Kebutuhan untuk back up dan restore tersedia dalam DBMS 3.4. Akses basis data dapat di kendalikan dan di monitor menggunakan tooltool spesifik



C. Uraian materi 1.



Database management System



1.1. Definisi Sistem manajemen basis data (database management system, DBMS), atau sering disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang 119



dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan/organisasi. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum ada DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. sistem manajemen basis data relasional atau dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk mengatur atau mengelola sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan



secara



terstruktur,



dan



melakukan



operasi-operasi



data



atas



permintaan penggunanya. RDBMS banyak diterapkan pada berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. 1.2. Ragam jenis SMBD Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering digunakan dalam membuat aplikasi program basis data dan sangat populer antara lain adalah MySQL, MS SQL Server, Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL. Sementara di pasaran terdapat sejumlah software DBMS baik yang komersial atau open source antara lain adalah sebagai berikut: a. DBMS yang bersifat komersial: 4th Dimension,



Dataphor, Daffodil



database, DB2, FileMaker Pro, FrontBase, Informix, InterBase, Matisse [1], Microsoft Access, Microsoft SQL Server, Microsoft Visual FoxPro, Mimer SQL, Netezza, NonStop SQL, Oracle, Progress 4GL, Sand Analytic Server (sebelumnya dikenal sebagai Nucleus), SmallSQL, Sybase Adaptive Server Anywhere (sebelumnya dikenal sebagai Watcom SQL), Sybase Adaptive Server Enterprise, Sybase Adaptive Server IQ, Teradata, ThinkSQL [2], VistaDB, VMDS. b. DBMS yang bersifat open source: antara lain : Cloudscape, Derby, Firebird, H2, HSQLDB, Ingres, MaxDB, MonetDB, MySQL, PostgreSQL, SQLite, tdbengine



120



1.3. Operasi Dasar Pengelolaan basis data Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkaitan dengan pengelolaan basis data adalah sebagai berikut: 1.



Pembuatan basis data baru (create database), adalah proses yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.



2.



Penghapusan basis data (drop database), adalah proses yang identik dengan perusakan lemari arsip, sekaligus beserta isinya jika ada.



3.



Pembuatan table baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.



4.



Penghapusan table dari suatu basis data (drop table), identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.



5.



Penambahan / pengisian data baru di sebuah basis data (insert), identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.



6.



Pengambilan data dari sebuah table (retrieve / search), identik dengan pencarian lembaran arsip dalam sebuah map arsip.



7.



Pengubahan data dalam sebuah table (update), identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.



8.



Penghapusan data dari sebuah table (delete), identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.



1.4. Kriteria untuk mengukur performa DBMS. Beberapa parameter atau kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan DBMS antara lain adalah: 1. Portabilitas. Kemampuan DBMS untuk dapat berjalan stabil pada berbagai platform sistem operasi 2. Multi-user: kemampuan DBMS untuk dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 3. 'Performance tuning', kemampuan DBMS untuk dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu, kecepatan dalam menangani proses query 4. Sistem Keamanan. Kemampuan DBMS untuk dapat mendukung sistem keamanan yang handal. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.



121



5. Skalabilitas dan Pembatasan: kemampuan menangani seberapa banyak kapasitas basis data seperti jumlah record, batas indeks yang ditampung. 6. Konektivitas. Kemampuan melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokolprotokol komunikasi 7. Antar Muka. Kemampuan untuk mendukungan



antar muka (interface)



terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).



2.



Entity Relationship Diagram (ERD) Diagram relasi entitas atau entity-relationship diagram (ERD) adalah suatu



diagram dalam bentuk gambar atau simbol yang mengidentifikasi tipe dari entitas di dalam suatu sistem yang diuraikan dalam data dengan atributnya, dan menjelaskan hubungan atau relasi diantara entitas tersebut. ERD merupakan model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD berupa model data konseptual yang merepresentasikan data, karakteristik data (atribut-atributnya) dan relasi dua atau lebih data dalam suatu organisasi sehingga membentuk basis data relasional. ERD digunakan oleh profesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam perusahaan atau organisasi yang tidak tertarik pada pelaksanaan operasi sistem sehari-hari, namun lebih menekankan kepada beberapa hal yaitu:  Data apa saja yang diperlukan untuk bisnis mereka?  Bagaimana data tersebut berelasi dengan data lainnya?  Siapa saja yang diperbolehkan mengakses data tsb? Untuk menggambarkan ERD setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh perancang basis data yaitu: 1. Mengidentifikasi atau mendefinisikan entitas. 2. Menemukan atau mendefinisikan atribute. 3. Menemukan atau mendefinisikan relasi. 4. Menggambarkan ERD menggunakan notasi-notasi standar. 2.1. Komponen ERD Untuk menggambarkan ERD yang mengilustrasikan relasi dua atau lebih data dalam suatu sistem basis data digunakan beberapa komponen. Komponenkomponen tersebut ialah Entitas, Atribute dan Relasi.



122



2.1.1. Entity atau Entitas Entitas adalah obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata dan dapat dibedakan antara satu dengan lainnya (unique).Setiap entitas memiliki beberapa atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari objek. Entitas dapat berupa: •



Data Fisik (seperti mobil, rumah, manusia, pegawai, peserta diklat.







Abstrak atau konsep (seperti department, pekerjaan, mata pelajaran)







Kejadian (pembelian, penjualan, peminjaman, dll).



Entitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Entitas kuat dan entitas lemah. Entitas lemah adalah yang keberadaannya tergantung pada entitas lain. Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum entitas kuat dengan nama entitas pegawai dan entitas lemah dengan nama entitas tanggungan. Entitas tanggungan disebut sebagai entitas lemah karena jika data seorang pegawai dihapus maka data tanggungannya juga akan terhapus. Keberadaan data tanggungan tergantung pada data di pegawai.



Gambar 1. Notasi entitas kuat (kotak satu) dan entitas lemah (kotak dua)



2.1.2. Atribute Attribute merupakan karakteristik dari entitas atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relationship. Dalam penerapannya (level fisik) atribut merupakan field atau kolom dari sebuah tabel. Misalnya entitas mahasiswa memiliki atribute nama, alamat, NIM. Berdasarkan karakteristik atau sifatnya, atribut dapat dikelompokkan menjadi; 1) Simple attribute dan composite attribute. 2) Single valued attribute dan multi valued attribute. 3) Mandatory attribute 4) Derived attribute (attribut turunan) dan 5) key attribute. Simple Attribute atau atomic attribute adalah attribut terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi atribut yang lebih kecil. Contohnya adalah atribut JenisKel pada entitas pegawai. Gambar dibawah ini menjelaskan simbol atau notasi Simple Attribute.



123



Gambar 2. Gambar simple attribute (JenisKel, NmDepan, Inisial, NmBlk) dan composite attribute (Nama) Composite attribute adalah atribut yang dapat dibagi menjadi atribut yang lebih kecil. Attribut ini dapat diartikan attribute atomic yang menggambarkan atribut dasar dengan suatu arti tertentu. Contoh: atribut Nama pada entitas pegawai dapat dipecah menjadi atribut NmDepan, Inisial dan NmBlk. Gambar diatasmenjelaskan simbol atau notasi composite attribute. Atribut nama merupakan composite attribute. Single value Attribute adalah suatu atribut yang hanya mempunyai satu nilai. Misalnya atribut NmDepan pada entitas pegawai. NmDepan seorang pegawai selalu bernilai satu nilai, tidak mungkin lebih dari satu. Multi Value attribute adalah atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai yang jenisnya sama dari sebuah data tunggal. Misalnya atribut lokasi pada entitas departemen dapat berisi 2 nilai atau lebih seperti Surabaya atau Jakarta. Gambar diatas menjelaskan simbol atau notasi Multi Value attribute. Gambar diatas menjelaskan simbol atau notasi Single value Attribute.



Gambar 3. Single value Atribute (NmDepan) dan multivalue Atribute (Lokasi) Derived Attribute atau Atribut Turunan adalah atribut yang nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang berhubungan. Misalnya atribut JmlPegawai pada entitas Departemen.



Gambar 4. Gambar Derived Attribute Jumlah Pegawai (JmlPegawai)



124



2.1.3. Key attribute Key adalah merupakan suatu atribut yang menandakan kunci dari suatu entitas yang bersifat unik. Key attribute adalah satu atau beberapa atribut yang mempunyai nilai unik sehingga dapat digunakan untuk membedakan data pada suatu baris/record dengan baris lain pada suatu entitas. Key attribute dibedakan menjadi tiga yaitu: 1) Superkey 2) Candidat Key dan 3) Primary key. Tabel dibawah ini menjelaskan beberapa contoh nama entitas beserta nama atribut-atributnya. Tabel 1. Daftar entitas dan atributnya Nama entitas



Nama Atribute



Pegawai



NIP, NUPTK, Nama, Alamat, Agama, jenis kelamin



Siswa



NIS, Nama, Alamat, Agama, jenis kelamin



Mata pelajaran



Kode_mapel, Nama_mapel, Semester,



Departemen



No, Nama, lokasi



Superkey adalah satu atau gabungan beberapa atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik. Misalnya superkey untuk entitas pegawai antara lain: 1) NoKTP, Nama, Alamat, JenisKel, Gaji. 2) NoKTP, Nama, Alamat, JenisKel. 3) NoKTP, Nama, Alamat. 4) NoKTP, Nama. 5) Nama (jika dapat dijamin kalau tidak ada nama yang sama antara satu baris dengan baris yang lain). 6) NoKTP. Candidat Key adalah merupakan superkey yang jumlah atributnya paling sedikit. Misalnya candidat key untuk entitas pegawai antara lain: 



Nama (jika dapat dijamin kalau tidak ada nama yang sama antara satu baris dengan baris yang lain)







NoKTP



Primary key adalah suatu candidat key yang dipilih menjadi kunci utama karena sering dijadikan acuan untuk mencari informasi, ringkas, menjadi keunikan suatu baris. Misalnya NoKTP antara satu pegawai dengan pegawai lain pasti berbeda, dalam hal ini noKTP dapat digunakan sebagai suatu key. Gambar diatas menjelaskan simbol atau notasi primary key.



Gambar 1. Notasi Primary Key Attribute (NoKTP)



125



Gambar 5. Struktur entitas pegawai beserta atributnya



2.1.4. Relasi Relasi menyatakan hubungan antara dua atau beberapa entitas. Setiap relasi mempunyai batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas yang berpartisipasi. Batasan tersebut ditentukan dari situasi yang diwakili relasi tersebut. Ragam atau jenis relasi dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah: a. Relasi Binary. Relasi binary merupakan relasi antara dua entitas. Relasi binary ini dibedakan menjadi :  Relasi One-to-one (notasi 1:1)  Relasi One-to-many (notasi 1:N) atau many-to-one (notasi N:1)  Relasi Many-to-many (notasi M:N) b. Relasi Ternary. Relasi ternary adalah merupakan relasi antara tiga entitas atau lebih. Dalam



Relasi



One-to-one



(1:1)



setiap



atribute



dari



satu



entitas



berpasangan dengan satu attribute dari entitas yang direlasikan. Dalam relasi One-to-many (1:N) atau many-to-one (N:1) satu atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Dalam Many-to-many (M:N) satu atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Begitu pula sebaliknya.



126



Gambar 6. Ragam relasi antar entitas Sebagaimana entias dalam relasi juga dapat dibedakan menjadi relasi kuat dan relasi lemah. Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum untuk relasi kuat dan relasi lemah.



Gambar 7. Notasi relasi entitas untuk entitas kuat (b) dan entitas lemah (c)



2.1.5. Batasan Partisipasi Batasan



partisipasi



atau



batasan



hubungan



entitas



menjelaskan



bagaimana data itu berelasi, batasan ini menentukan bagaimana (harus ataukah tidak) berpartisipasi suatu entitas dengan relasinya pada entitas lain. Batasan partisipasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Partisipasi Total (harus berpartisipasi) dan 2) Partisipasi Parsial (tidak harus berpartisipasi) Contoh relasi yang merupakan partisipasi total adalah relasi antara pegawai dengan departemen dengan nama relasi bekerja untuk dan partisipasi total disisi pegawai. Dari deskripsi basis data disebutkan bahwa: “Semua pegawai harus bekerja di bawah suatu departemen” Dari pernyataan diatas mengindikasikan bahwa relasi disisi pegawai adalah relasi total yang ditandai dengan kata kunci harus. Untuk menggambarkan relasi dengan partisipasi total tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:  Menggunakan garis ganda pada relasi disisi pegawai  Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 1 (minimum bekerja pada 1 departemen)



127



Gambar 8. Relasi dengan batasan partisipasi total. Contoh relasi yang merupakan partisipasi parsial adalah relasi antara pegawai dengan departemen dengan nama relasi mengepalai daan partisipasi parsial disisi pegawai. Deskripsi basis data menyebutkan : “Beberapa pegawai mengepalai sebuah departemen (setiap pegawai tidak harus mengepalai suatu departemen) “ Pernyataan diatas menjelaskan bahwa relasi disisi pegawai adalah mempunyai partisipasi parsial. Hal ini ditandai dengan kata kunci (beberapa pegawai ...... atau tidak harus.....). Untuk menggambarkan relasi dengan partisipasi parsial tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:  Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai  Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 0 (tidak mengepalai departemen)



Gambar 9. Relasi dengan batasan (constraint) partisipasi parsial



2.2. Menentukan / Mengidentifikasi Entitas Entitas adalah obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata dan dapat dibedakan antara satu dengan lainnya (unique).Setiap entitas memiliki beberapa



128



atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari objek tersebut. Adapun prosedur atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk menemukan atau mendefinisikan Entitas dalam suatu sistem data base adalah sebagai berikut : 1.



Buat ilustrasi atau gambaran cerita (role of bussiness) tentang sistem yang akan dicari entitasnya.



2.



Tandai setiap objek yang diwakili oleh kata benda yang ada di dalam ilustrasi tersebut.



3.



Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki karakteristik yang nanti disebut sebagai atribut.



4.



Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia memiliki karakteristik jadikan ia sebagai entitas)



5.



Menggambarkan entitas beserta atributnya menggunakan notasi simbol yang telah ditentukan.



2.3. Menentukan/Mendefinisikan atribut. Atribut adalah merupakan sifat-sifat atau karakteristik pada suatu entitas. Nama atribut ini identik dengan nama kolom atau field pada suatu tabel dalam basis data. Atribut dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah: 1. Simple Attribute dan Composite Attribute 2. Single Valued Attribute dan Multi Valued Attribute 3. Mandatory Attribute 4. Derived Attribute (Attribut Turunan) 5. Key Attribute (Atribut Kunci) 2.4. Menentukan/mendefinisikan Relasi Prosedur atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk menemukan atau mendefinisikan relasi dalam suatu sistem data base adalah sebagai berikut: 1. Dari gambaran cerita sistem, tandai setiap hubungan yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi beserta entitas yang berhubungan. 2. Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan. 3. Identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada berikut kemungkinan atribut yang muncul dari setiap hubungan.



129



4. Gambarkan hubungan tersebut dalam bentuk notasi diagram dan gabungkan dengan notasi Entitas dan atribut yang dibuat sebelumnya.



3.



Relational Model



1.1. Definisi Relational Model Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah



berkas



data.



Model



ini



menunjukkan



cara



mengelola



atau



mengorganisasikan data secara fisik dalam memori sekunder. Hal ini akan berdampak



pada



bagaimana



mengelompokkan



data



dan



membentuk



keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan dibuat. ER Model (ERD) Yang merupakan representasi konseptual basis data harus dipetakan ke dalam relational model (relasi tabel) agar secara langsung dapat diimplementasikan ke basis data. Dalam relational model dikenal beberapa istilah yaitu:  Relasi: Sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.  Atribut: Kolom pada sebuah relasi (field).  Tupel: Baris pada sebuah relasi (record).  Domain: Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut  Derajat (degree):Jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)  Cardinality: Jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record) Tabel Berikut ini menjelaskan beberapa kosakata yang umum digunakan. Beberapa istilah yang sama memiliki pengertian berbeda tergantung pada model yang digunakan. Istilah dalam kolom paling kiri di bawah (ER Mode) bukan merupakan empat komponen dalam konstruksi ER model. Tabel 1.Kosa kata / istilah dalam beberapa ragam model



130



1.2. Algoritma Pemetakan model Relasi Entitas (ERD) Ke Relasi Tabel (Relational Model). Di dalam basis data yang menjadi pusat perhatian dan intisari sistem adalah tabel dan relasinya. Istilah tabel ini muncul dari abstraksi data pada level fisik.Tabel ini sama artinya dengan entitas dari model data pada level konseptual. Setiap orang bisa membuat tabel tetapi membuat tabel yang baik tidak semua orang dapat melakukannya. Kebutuhan akan membuat tabel yang baik ini ini melahirkan beberapa teori atau metode antara lain ialah pemetakan ER to table dan Normalisasi. Algoritma atau Langkah-langkah yang dilakukan untuk memetakan ER diagram ke tabel relasional yaitu sebagai berikut: 1. Untuk setiap entitas kuat EK, buat tabel baru EK yang menyertakan seluruh simple atribut dan simple atribut dari composite atribut yang ada. Pilih salah satu atribut kunci sebagai primary key. 2. Untuk setiap entitas lemah EH, buat tabel baru EH dengan mengikutsertakan seluruh simple atribut. Tambahkan primary key dari entitas kuatnya (owner entity type) yang akan digunakan sebagai primary key bersama-sama partial key dari entitas lemah. 3. Untuk setiap multivalued atribut R, buatlah tabel baru R yang menyertakan atribut dari multivalue tersebut. Tambahkan primary key dari relasi yang memiliki multivalue tersebut. Kedua atribut tersebut membentuk primary key dari tabel R. 4. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan primary key dari sisi yang lebih “ringan” ke sisi (entitas) yang lebih “berat”. Suatu sisi dianggap lebih “berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total. Tambahkan juga simple atribut yang terdapat pada relasi tersebut ke sisi yang lebih “berat”. Apabila kedua partisipasi adalah sama-sama total atau sama-sama partial, maka dua entitas tersebut boleh digabung menjadi satu tabel. 5. Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas lemah, tentukan mana sisi yang lebih “berat” (sisi N). Tambahkan primary key dari sisi yang “ringan” ke tabel sisi yang lebih “berat”. Tambahkan juga seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut. 6. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah tabel baru R dengan atribut seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut. Tambahkan primary key yang terdapat pada kedua sisi ke tabel R.



131



Kedua foreign key yang didapat dari kedua sisi tersebut digabung menjadi satu membentuk primary key dari tabel R. 7. Untuk setiap relasi lebih dari dua entitas, n-nary (ternary), meliputi dua alternatif yaitu: a. Buatlah tabel R yang menyertakan seluruh primary key dari entitas yang ikut serta. Sejumlah n foreign key tersebut akan membentuk primary key untuk tabel R. Tambahkan seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi n-ary tersebut. b. Mengubah bentuk relasi ternary menjadi entitas lemah, kemudian memperbaiki relasi yang terjadi antara entitas lemah tersebut dengan entitas-entitas kuatnya dan melakukan algoritma pemetakan sesuai dengan aturan mapping



4.



Teknik Normalisasi Data



4.1. Definisi Normalisasi Normalisasi



adalah



suatu



teknik



yang



menstrukturkan



atau



mendekomposisi atau memecah data menggunakan cara–cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan– penyimpangan (anomalies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi



dan



tidak



efisiensi



pengolahan



data.



Proses



normalisasi



akan



menghasilkan relasi yang optimal, jika: 1.



Memiliki struktur record yang mudah untuk dimengerti.



2.



Memiliki struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan.



3.



Memiliki struktur record yang mudah untuk ditampilkan kembali untuk memenuhi kebutuhan pemakai.



4.



Minimalisasi kerangkapan data guna meningkatkan kinerja sistem.



Dalam merancang basis data terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan yaitu: 1) Model entity–relationship-diagram (ERD) dan 2) Menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui. Dalam pendekatan normalisasi, perancangan basis data bertitik tolak dari situasi nyata. Basis data telah memiliki item–item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel–tabel relasional. Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang keterhubungan antara item–item data tersebut.



132



Sementara pendekatan model data ER lebih tepat dilakukan jika yang diketahui baru prinsip sistem basis data secara keseluruhan. Pada penerapannya dua pendekatan tersebut dilakukan secara bersama– sama. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi diwujudkan dalam sebuah model data. Model data yang sudah jadi tersebut dapat dimodifikasi dengan pertimbangan tertentu. Selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk sejumlah struktur tabel pada sebuah basis data. Struktur ini dapat diuji kembali dengan menerapkan aturan–aturan normalisasi, hingga akhirnya diperoleh sebuah struktur basis data yang benar–benar efektif dan efisien. Begitulah kedua pendekatan dapat saling memperkuat satu sama lain. 4.2. Bentuk-Bentuk Normalisasi Normalisasi data adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah tabel–tabel data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar dari dua hal yaitu: Pengulangan informasi dan Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan. Terdapat enam bentuk normal (normal form) dalam teknik normalisasi data, keenam bentuk tersebut adalah : 1. Bentuk Normal Tahap pertama (1st Normal Form) 2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form) 3. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form) 4. Bentuk Normal Boyce - Codd (BCNF) 5. Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd Normal Form) 6. Bentuk Normal Tahap Kelima (5rd Normal Form) 4.3. Proses-Proses Normalisasi data Dalam proses normalisasi, data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan normalisasi data diperlihatkan dalam gambar dibawah ini:



133



Gambar 10. Langkah-langkah proses normalisasi data.



D. Aktifitas Pembelajaran 1. Menentukan Entitas Pernyataan dibawah ini menjelaskan salah satu contoh langkah-langkah yang dilakukan untuk mengidintifikasi entitas dengan kasus sistem basis data di perusahaan A. Prosedur untuk menentukan entitas adalah sebagai berikut: a)



Langkah 1: Membuat gambaran cerita tentang sistem kepegawaian di suatu perusahaan A.



134



Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai yang lain, sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen Satu proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan / keluarganya.



b)



Langkah 2. Menandai pada soal cerita diatas setiap objek yang diwakili oleh kata benda yang ada di dalam ilustrasi tersebut. Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai yang lain, sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen.Satu proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan atau keluarganya.



c.



Langkah 3: Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki karakteristik yang nanti disebut sebagai atribut. Sehingga kita menemukan entitas dan kemungkinan atributnyasebagai berikut :



135



      



Kandidat Entitas: kandidiat Atribut, kandidat atribut…. Perusahaan: NoPerusahaan, nama, alamat Pegawai: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji Pengawas:NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai Lokasi : Lokasi Proyek: Nomor, nama, lokasi Tanggungan: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan dengan pegawai



8. Langkah 4: Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia memiliki karakteristik jadikan ia sebagai entitas) Entitas: Atribut1, atribut2, atribut3,… entitas / bukan entitas  Perusahaan: NoPerusahaan, nama, alamat (hanya berisi satu baris data)  bukan entitas  Pegawai: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji  entitas kuat  Pengawas:NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji  sama dengan entitas Pegawai  Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai  entitas kuat  Lokasi : lokasi (karakteristiknya departemen, tidak memiliki karakteristik lain (unik))  bukan entitas  Proyek: Nomor, nama, lokasi  entitas kuat  Tanggungan: Nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan dengan pegawai merupakan entitas lemah karena keberadaannya tergantung dari entitas kuat pegawai.



2. Menentukan Atribute Adapun untuk menemukan atribut dapat dilakukan melalui langkahlangkah dibawah ini yaitu: 1. Tentukan dan lengkapi karakteristik dari tiap-tiap entitas 2. Dari setiap karakteristik tersebut tentukan termasuk atribut apa Tabel 2. Identifikasi atribute Entitas (Tipe entitas) Pegawai (entitas kuat)



136



Nama Atribut



NoKTP, Nama, NmDepan,insial, NmBlk Alamat,



Tipe Atribut



Simple atribut Composite atribut Simple atribut Simple atribut



Keterangan



Primary key



Proyek (entitas kuat) Lokasi (entitas kuat)



Tanggungan (Entitas lemah



3.



Jenis kelamin gaji



Simple atribut Simple atribut



Nomor, nama, lokasi



Simple atribut, Simple atribut, Simple atribut,



primary key



KodeLokasi



Multivalue



Satu depertemen dimungkinkan mempunyai lebih dari satu lokasi



nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan



Simple atribut, Simple atribut, Simple atribut Simple atribut



Menggambarkan entitas beserta atributnya dengan notasi yang sesuai



Gambar 11. Gambar entitas proyek dan entitas tanggungan beserta atributnya



Gambar 12. Diagram struktur entitas beserta atributnya.



3. Menentukan Relasi. Pernyataan dibawah ini menjelaskan langkah-langkah menentukan relasi untuk kasus Sistem Kepegawaian di perusahaan A (lihat kembali deskripsi sistem basis data pada kegiatan belajar sebelumnya), yaitu sebagai berikut:



a. Langkah 1 Menandai relasi dari deskriipsi cerita.



137



Dari gambaran cerita sistem, tandai dan tentukan setiap hubungan yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi dan entitas yang berhubungan. Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai yang lain. Sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Tidak semua pegawai mengepalai departemen. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen.Satu proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan atau keluarganya.



b. Langkah 2 Identifikasi hubungan antara entitas. Indentifikasi hubungan dilakukan dengan membuat tabel sepeti terlihat di bawah ini. Hubungan berlangsung dua arah dari entitas 1 ke entitsas 2 dan sebaliknya. Kata kunci hubungan satu sisi menggunakan kata aktif dan dari sisi sebaliknya menggunakan kata kunci pasif. Tabel 2. Identifikasi hubungan antara dua entitas dua arah Entitas 1 Pengawas (Pegawai) Pegawai Pegawai Departemen Pegawai Departemen Pegawai Proyek Departemen Proyek Pegawai Tanggungan



Hubungan



Entitas 2



memimpin dipimpin bekerja untuk terdiri dari mengepalai dikepalai bekerja pada terdiri dari mengatur diatur menanggung ditanggung



Pegawai Pengawas(Pegawai) Departemen Pegawai Departemen Pegawai Proyek Pegawai Proyek Departemen Tanggungan Pegawai



Tabel 3. Identifikasi hubungan antara dua entitas satu arah Entitas 1 Pengawas(Pegawai)



138



Hubungan memimpin



Entitas 2 Pegawai



Pegawai Pegawai Pegawai Departemen Pegawai



bekerja untuk mengepalai bekerja pada mengatur menanggung



Departemen Departemen Proyek Proyek Tanggungan



c. Langkah 3 Identifikasi rasio kardinalitas Identifikasi rasio kardinalitas menjelaskan batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas yang berpartisipasi. Identifikasi rasionalitas dapat dinyatakan dengan dua pendekatan yaitu: 1) banyaknya entitas berpartisipasi (one-one, one-many, many-one atau many-many), dan 2) Banyaknya entitas berpartisipasi (minimal dan maksimal). Tabel 4. Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan Entitas 1



Pegawai Pegawai Pegawai Departemen Pegawai Departemen Pegawai Proyek Departemen Proyek Pegawai Tanggungan



Banyaknya Entitas 1 yang berpartisipasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



Hubungan



memimpin dipimpin bekerja untuk terdiri dari mengepalai dikepalai bekerja pada terdiri dari mengatur diatur menanggung ditanggung



Banyaknya Entitas 2 berpartisipasi



Entitas 2



N 1 1



Pegawai Pegawai Departemen



N 1 1 N N N 1 N 1



Pegawai Departemen Pegawai Proyek Pegawai Proyek Departemen Tanggungan Pegawai



Relasi antar entitas juga dapat diwujudkan dengan melibatkan identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada. Tabel dibawah ini menjelaskn relasi yang melibatkan banyaknya partisipasi (minimal dan maksimal). Tabel 5. Indentifikasi batasan partisipasi (min, max) antara dua entitas. Entitas 1 Pegawai



Banyaknya Entitas 1 yang berpartisipasi 1



Hubungan memimpin



Banyaknya Entitas 2 yang berpartisipasi (min,max) (0,N)



Entitas 2 Pegawai



139



Pegawai Pegawai Departemen Pegawai Departemen Pegawai Proyek Departemen Proyek Pegawai Tanggungan



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



dipimpin bekerja untuk terdiri dari mengepalai dikepalai bekerja pada terdiri dari mengatur diatur menanggung ditanggung



(0,1) (1,1) (1,N) (0,1) (1,1) (1,N) (1,N) (0,N) (1,1) (0,N) (1,1)



Pegawai Departemen Pegawai Departemen Pegawai Proyek Pegawai Proyek Departemen Tanggungan Pegawai



d. Langkah 4 menggambarkan relasi antar entitas Dari tabel Identifikasikan rasio kardinalitas untuk setiap hubungan dan



tabel indentifikasi batasan partisipasi (min, max) diatas dapat



digambarkan diagram relasi entitasnya.



Gambar 11 . Diagram relasi entitas pegawai dan departemen (a) melibatkan batasan partisipasi, (b) melibatkan rasio kardinalitas (min,max) dan partisipasi total/parsial Dengan cara yang sama dapat ditemukan dan digambarkan relasi antar entitas lainnya. Gambar dibawah ini menjelaskan ER diagram secara lengkap untuk sistem basis data kepegawaian di perusahaan A



140



Gambar 12. ERD sistem basis data pegawai perusahaan A 4. Memetakan ERD ke Relational Model Lakukan Langkah-langkah yang dilakukan untuk memetakan ER diagram ke relational model, yaitu : 1. Berdasarkan algoritma



nomor 1 aturan tentang entitas kuat maka



lakukan dengan cermat beberapa langkah dibawah ini : a.



Untuk setiap entitas kuat Entitas Kuat, buat tabel baru Eks.



b.



Sertakan seluruh simple atribut.



c.



Sertakan simple atribut dari composite atribut yang ada.



d.



Pilih salah satu atribut kunci sebagai primary key.



Gambar 13. Mapping ER ke tabel untuk entitas kuat.



141



2. Berdasarkan algoritma



nomor 2 aturan tentang entitas entitas lemah.



Untuk setiap entitas lemah EH, laakukan dengan cermat beberapa langkah dibawah ini : a.



Buat tabel baru EH.



b.



Sertakan seluruh simple atribut



c.



Tambahkan primary key dari entitas kuatnya (owner entity type)



yang akan digunakan sebagai primary key bersama-sama partial key dari entitas lemah.



Gambar 18. Mapping ER ke tabel untuk entitas lemah 3. Berdasarkan algoritma nomor 2 aturan tentang relasi multivalue atribut.Untuk setiap multivalued atribut R, a. buatlah tabel baru R yang menyertakan atribut dari multivalue tersebut. b. Tambahkan primary key dari relasi yang memiliki multivalue tersebut. Kedua atribut tersebut membentuk primary key dari tabel R



142



Gambar 19. Mapping multivalue attribute 4. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan primary key dari sisi yang lebih “ringan” ke sisi (entitas) yang lebih “berat”. Suatu sisi dianggap lebih “berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total. Tambahkan juga simple atribut yang terdapat pada relasi tersebut ke sisi yang lebih “berat”.



Gambar 20. Mapping relasi binary 1:1 5. Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas lemah, tentukan mana sisi yang lebih “berat” (sisi N). Tambahkan primary key dari sisi yang “ringan” ke tabel sisi yang lebih “berat”. Tambahkan juga seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut



143



Gambar 21. Mapping ER to tabel relasi one to many 6. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah tabel baru R dengan atribut seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut. Tambahkan primary key yang terdapat pada kedua sisi ke tabel R. Kedua foreign key yang didapat dari kedua sisi tersebut digabung menjadi satu membentuk primary key dari tabel R



Gambar 22. Mapping ER to tabel relasi Many to many 7. Untuk setiap relasi n-ary (ternary), a. Buatlah tabel R yang menyertakan seluruh primary key dari entitas yang ikut serta. Sejumlah n foreign key tersebut akan membentuk primary key untuk tabel R. Tambahkan seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi n-ary tersebut.



144



b. Sama dengan proses yang dilakukan untuk langkah ke 6. Karena dalam ER-D perusahaan ini tidak ada relasi n-ary maka langkah ini tidak dilakukan.



Gambar 23. Mapping untuk relasi N-narry Dengan



menggunakan



cara



yang



sama



dapat



dilakukan



pemetaan ER diagram ke tabel untuk setiap relasi entitas dari ER diagram sistem basis data perusahaan A.



Gambar 2. Relasi Tabel hasil pemetakan ERD



5. Menganalisis ragam bentuk normalisasi data. Analisislah bentuk-bentuk teknik normalisasi data dengan cermat dan teliti: a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form) Bentuk tidak normal ini memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu antara lain adalah :



145



 Merupakan kumpulan data yang akan direkam  Tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu  Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi  Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Beberapa contoh tabel yang tidak normal dijelaskan dalam tabel 8.1 dan tabel 8.2 dibawah ini. Tabel 6. Tabel mahasiswa yang tidak normal



Tabel 7.Tabel mahasiswa (Nis, nama mahasiswa, hobi1,hobi2,hobi3) yang tidak normal



b. Bentuk Normal Tahap pertama (1st Normal Form) Bentuk normal ke satu 1 NF ini mempunyai beberapa ciri antara lain yaitu:  Setiap data dibentuk dalam flat file (file data/ rata)  Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field field berupa "atomic value", tidak dapat dibagi-bagi lagi.  Tidak ada set atribute yang berulang ulang atau atribute bernilai ganda (multivalue).  Tidak ada set atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.  Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata



146



yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain. Untuk dapat memenuhi aturan 1NF, maka contoh tabel 8.1 dan tabel 8.2 diatas dirubah atau dipecah (dekomposisi) menjadi 2 entitas, yakni entitas siswa dan entitas hobi seperti gambar berikut :



Gambar 25. Hasil dekomposisi tabel mahasiswa untuk memenuhi bentuk 1NF c. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form) Bentuk normal kedua mempunyai beberapa persyaratan antara lain :  Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.  Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key.  Sudah ditentukan kunci kunci field, dimana kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya. Sebagai contoh ditentukan sebuah tabel siswa sebagai berikut : NIS



Nama_siswa



Alamat



Kode_ Mapel



Nama_Mapel



Nama_Guru



Tabel di atas telah memenuhi 1NF, namun belum memenuhi 2NF, {NIS, Kode_Mapel} yang dianggap sebagai primary key sedangkan:



147



Nilai



Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel untuk memenuhi



syarat



2NF.



Dekomposisi



sesuai



dengan



functional



dependencynya (FD) adalah sebagai berikut : FD 1 : {NIS, Kode_Mapel}  Nilai FD 2 :



NIS  {Nama_siswa, Alamat}



FD 3 : Kode_mapel {Nama_mapel, Nama_guru} Dari ketiga FD di atas, dekomposisi tabel menjadi sebagai berikut : Tabel Nilai : (NIS, Kode_mapel, Nilai) Tabel Siswa :(NIS, Nama_siswa, Alamat) Tabel Mapel :(Kode_mapel, Nama_mapel, Nama_Guru) d. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form) Untuk menjadi bentuk normal ketiga (3 NF) suatu tabel harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1.



Memenuhi bentuk 2 NF (normal kedua)



2.



Atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama atau primary key.



3.



Setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh



Berikut ini adalah contoh relasi yang telah memenuhi bentuk 2 NF, tetapi belum memenuhi bentuk 3 NF : NIS



Nama_siswa



Alamat_jln



Alamat_kota



Alamat_prov



Kodepos



Pada relasi di atas, masih terdapat atribut non primary key (yakni Alamat_kota dan Alamat_Prov) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain, yaitu Kode_pos. Kodepos



148



{Alamat_kota, Alamat_prov}



Untuk memenuhi syarat 3NF, maka relasi tersebut harus didekomposisi sebagai berikut : Siswa



: (NIS, Nama_siswa, Alamat_jn, Kodepos)



Kodepos



: (Kodepos, Alamat_kota, Alamat_prov)



e. Boyce Codd Normal Form (BCNF) BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF. Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya. Suatu relasi yang memenuhi 3NF belum tentu memenuhi BCNF. Karena dalam bentuk 3 NF masih memungkinkan terjadi anomali. Sebuah tabel dikatakan memenuhi BCNF jika untuk semua ketergantungan fungsional dengan notasi X  Y, maka X harus merupakan candidate key pada tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel



tersebut



harus



didekomposisi



berdasarkan



ketergantungan



fungsional yang ada, sedemikian hingga X menjadi candidat key dari tabel–tabel hasil dekomposisi. Contoh tabel yang tidak memenuhi BCNF adalah sebagai berikut : Ditentukan suatu tabel A = (E, F, G, H, I) dan berlaku ketergantungan fungsional, sebagai berikut yaitu : E, F  G, H, I F, G  H, I Tabel A tersebut tidak memenuhi BCNF karena ada pasangan key F, G yang bukan candiday key, sehingga F, G  H, I. Sedangkan E, F adalah candidat key karena E, F  G, H, I Karena terdapat 2 ketergantungan fungsional maka tabel A tidak memenuhi BCNF. Untuk memenuhi aturan BCNF maka tabel tersebut harus didekomposisikan menjadi: A1 = (E, F, G) dengan ketergantungan fungsional E, F  G A2 = (F, G, H, I) dengan ketergantungan fungsional F, G  H, I Contoh lain untuk bentuk ini adalah tabel SEMINAR, dengan kunci primernya adalah no_peserta dan kode_seminar, dengan asumsi bahwa: 



Peserta dapat mengambil 1 atau 2 seminar.



149







Setiap seminar membutuhkan 2 instruktur.







Setiap peserta dibimbing oleh salah satu dari 2 instruktur seminar.







Setiap instruktur boleh hanya membimbing 1 seminar saja.



Pada contoh relasi berikut, no_peserta dan kode_seminar menunjukkan seorang instruktur. Tabel 8. Tabel seminar No_Peserta



Kode_seminar



Nama_instruktur



2201001



2281



Santi



2201002



2281



Karyadi



2201003



2291



Jeni



2201002



2291



Rendi



2201004



2291



Rendi



Bentuk relasi SEMINAR adalah memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), tetapi tidak BCNF karena Kode_seminar masih bergantung fungsi pada instruktur, jika setiap instruktur dapat mengajar hanya pada satu seminar. Kode_seminar bergantung fungsi pada satu atribut bukan superkey seperti yang disyaratkan oleh BCNF. Maka relasi SEMINAR harus didekomposisi



menjadi



dua



relasi,



yaitu



relasi



pengajar



dan



seminar_instruktur, seperti berikut ini : Pengajar



: (Nama_instruktur, Kode_seminar) dan



Seminar_instruktur



: (No_peserta, Nama_instruktur)



f. Bentuk Normal Tahap ke empat (4th Normal Form) Suatu



tabel relasional dikatakan dalam bentuk normal keempat



(4NF) jika memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut : Bila telah berada dalam bentuk BCNF



dan tidak ada multivalued dependency



nontrivial. Multivalued dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal keempat (4NF). Dependensi ini dipakai untuk menyatakan



hubungan



satu ke bantak (one tomany). Setiap atribut di dalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai atau dengan kalimat lain, bahwa semua atribut yang mengalami ketergantungan pada banyak nilai adalah bergantung secara



150



fungsional (functionally dependency) Berikut ini adalah salah satu contoh tabel relasional yang belum memenuhi 4NF : Tabel 9. contoh relasi yang belum memenuhi bentuk normal tahap 4



Relasi tersebut menggambarkan mengenai dosen yang mengajar matakuliah tertentu dengan isi matakuliah yang bersangkutan. Contoh tabel dibawah ini menjelaskan dua dosen yang mengajar pengenalan komputer, yaitu Budi dan Sanjaya. Tabel 10. Penyederhanaan relasi atau tabel 8.4



Adapun isi matakuliah Pengenalan Komputer adalah Dasar Komputer, Pengenalan Pengolahan Kata dan Pengenalan Lembaran Kerja.



Relasi



berikut



ini



memperlihatkan



relasi



yang



telah



dinormalisasikan berdasarkan relasi sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah untuk memenuhi syarat bentuk normal tahap 4), maka relasi tersebut diatas dapat didekomposisi menjadi dua relasi sebagai berikut : 



Matakuliah_dosen



: (Matakuliah, Dosen)







Matakuliah_isi



: (Matakuliah, Isi)



g. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form) Bentuk dependency



Normal



5NF



sedangkan



dibangun



keempat



berdasarkan



bentuk



konsep



sebelumnya



joint



dibangun



151



berdasarkan functional dependency. Joint dependency menjelaskan bahwa apabila sebuah tabel telah didekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, tabel tersebut harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula. Bentuk normal kelima ini sering disebut juga sebagai Projection Join Normal Form (PJNF). Suatu tabel memenuhi bentuk normal 5rdNF jika dan hanya jika Kerelasian antar data dalam relasi tersebut tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat atribut yang lebih sedikit. Sebagai contoh: terdapat hubungan dealer yaitu suatu perusahaan distributor kendaraan. Dalam hal ini distributor memiliki sejumlah produk kendaraan. Tabel relasional dibawah ini menjelaskan relasi tabel dealer, kendaraan dan distributor. Tabel 11. Relasi Dealer Distributor dan kendaraan



Relasi tersebut telah memenuhi dependensi gabungan, Sehingga relasi tersebut dapat didekomposisi menjadi tiga buah relasi yaitu : 



Deal_Dist (Dealer_Distributor).







Dist_Kend (Distributor_Kendaraan).







Deal_Kend (Dealer_Kendaraan). Gabungan ketiga relasi tersebut akan membentuk relasi Dealer-



Distributor-Kendaraan (DDK) dan gabungan ketiganya. Kemungkinan proyeksi tabel relasional tersebut akan menghasilkan suatu relasi antara yang salah, namun ketiganya akan menghasilkan relasi sesuai aslinya. Gambar dibawah ini menjelaskan tabel relasional Dealer-DistributorKendaraan (DDK)



152



Gambar 26. Tabel relasional Dealer-Distributor-Kendaraan (DDK)



E. Latihan Soal (observasi Demonstrasi) 1. Menerapkan basis Data (eleman 1) 1.1. Rancanglah di Lembar kerja (LK1) skema basis data “dbSiswa” yang terdiri dari tabel SISWA (terdiri dari tiga field ), tuliskan pula kamus datanya beserta isi datanya ( tiga record) dengan mengikuti kaidah DBMS Mysql! (KUK 1.1) 1.2. Aplikasikan basis data “dbSiswa” sesuai dengan perancangan dengan menggunakan fitur GUI pada DBMS Mysql ! (KUK 1.2) 1.3. Lakukan pengelolaan basis data “dbSiswa” dengan menerapkan operasi tampil data, edit data dan hapus data untuk satu record dengan fitur GUI pada DBMS Mysql! (KUK 1.3)



153



2. Menerapkan teknik pemodelan (eleman2) 2.1. Identifikasikan



pemodelan



data



untuk



basis



data



relasional



“dbSekolah” yang akan mengelola data nilai siswa dalam bentuk deskripsi basis data /role of bisnis setidaknya terdiri dari 2 entitas)! Tuliskan hasilnya pada lembar kerja (LK 2). (KUK 2.1) 2.2. Analisalah deskripsi basis data sekolah “dbSekolah” dengan prinsip pemodelan data menggunakan pendekatan teknik ERD sehingga terbentuk gambar diagram relasi antar entitas!. Tulislah hasilnya pada lembar kerja (LK 3). (KUK 2.2) 2.3. Identifkasikan kamus data (data dictionary) untuk basis data sekolah “dbSekolah” dimana diagram data menunjukkan relasi setiap data yang ada!. Tulislah hasilnya pada lembar kerja (LK 4). (KUK 2.3) 2.4. Gambarkan diagram relasi antar tabel basis data sekolah (mapping ER to table / relational model), pada kertas lembar kerja (LK 5) ! (KUK 2.4S)



3. Menerapkan Normalisasi data. Sebuah Perusahaan PT REVANDA JAYA ingin membangun system informasi



menggunakan



basis



data



untuk



pengelolaan



transaksi



penjualan/pembelian. Data dan Informasi yang akan diperoleh dari aplikasi basis data tersebut adalah informasi faktur pembelian barang. Contoh faktur dari dua transaksi pembelian barang diperlihatkan dalam gambar.



154



1. Identifikasi kebutuhan pemodelan data untuk membangun basis data PT REVANDA JAYA dengan menggunakan pendekatan teknik normalisasi data ! (KUK 2.1) 2. Analisalah hasil identifikasi soal No 1 menggunakan teknik normalisasi data.(KUK 2.2). 3. Gambarkan relasi antar tabel basis data relasional tersebut (KUK 3) 4. Gambarkan relasi antar entitas basis data tersebut (KUK 4)



F. Kunci Jawaban 1. Ceklis observasi Demonstrasi (CLO) No. KUK



Poin yang dicek/ diobservasi



Pencapaian



Y



T



Penilaian



K



BK



155



2. Normalisasi data Langkah-langkah normalisasi data yang dilakukaan adalah sebagai berikut: 2.1. Bentuk Normal Pertama ( 1 NF ) Untuk membentuk normal pertama dapat dilakukan dengan memisahkan data pada atribut-atribut yang tepat dan bernilai atomik. Demikian juga seluruh record / baris harus lengkap sesuai adanya. Bentuk file adalah Flat File. Dengan normal pertama dapat terbentuk satu relasi yang terdiri dari 11 Atribut yaitu: (No Faktur, Kode Supplier, Nama Supplier, Kode Barang, Nama Barang, Tanggal, Jatuh Tempo, Quantitas, Harga, Jumlah, Total ). Hasil



pembentukan normal



pertama (1 NF) adalah sebagai berikut ini : Relasi Faktur_Pembelian



Pada normal pertama tersebut masih terjadi banyak kelemahan, terutama pada proses ANOMALI insert, update dan delete berikut ini :  Inserting / Penyisipan. Kita tidak dapat memasukkan kode dan nama supplier saja tanpa adanya transaksi pembelian, sehingga supplier baru bisa dimasukkan kalau ada transaksi pembelian.



156



 Deleting / Penghapusan. Bila satu record / baris di atas dihapus, misal nomor faktur 779, maka berakibat pada penghapusan data supplier S02 (Hitachi) padahal data tersebut masih diperlukan.  Updating / Pengubahan. Kode dan nama supplier terlihat ditulis berkalikali, bila nama supplier berubah, maka di setiap baris yang ada harus dirubah, bila tidak menjadi tidak konsisten. Atribut jumlah (merupakan atribut turunan) seharusnya tidak perlu, karena setiap harga dikali kuantitas akan menghasilkan jumlah, sehingga hasilnya akan menjadi lebih konsisten 2.2. Bentuk Normal Kedua ( 2 NF ) Bentuk normal kedua dilakukan dengan mendekomposisi tabel diatas menjadi beberapa tabel, mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut kunci harus bersifat unik. Melihat permasalahan faktur di atas, maka dapat diambil beberapa kunci kandidat : ( No Faktur, Kode Supplier, dan Kode Barang ). Kunci kandidat tersebut nantinya bisa menjadi kunci primer pada tabel hasil dekomposisi. Tabel pada normal pertama, dapat didekomposisi menjadi tiga tabel berserta kunci primer yang ada yaitu :  Relasi/Tabel Supplier (Kode Supplier) ,  Relasi/Tabel (Kode Barang), dan  Faktur (No Faktur). Dengan melihat ketergantungan fungsional atribut-atribut lain terhadap atribut kunci, maka didapatkan 3 (tiga) relasi/tabel sebagai berikut:



Primary key pada relasi/tabel Supplier adalah kode_supplier. Primary key pada relasi/tabel Barang adalah kode_barang. Primary key pada relasi/tabel Faktur adalah no_faktur, sedangkan foreign key nya adalah kode_barang dan kode_supplier. Dengan pemecahan relasi di atas, maka untuk pengujian bentuk normal kesatu (1 NF) yaitu insert, update, dan delete akan terjawab. Kode dan nama supplier baru dapat masuk kapanpun tanpa adanya transaksi pada relasi



157



faktur. Demikian pula untuk proses update dan delete untuk relasi Supplier dan Barang. Pada bentuk normal kedua masih terjadi permasalahan yaitu pada relasi / tabel Faktur. Atribut Quantitas pada relasi/tabel Faktur, tidak tergantung pada kunci utama, atribut tersebut bergantung fungsi pada No_faktur + Kode_barang, hal ini dinamakan ketergatungan transitif dan haruslah dipilah menjadi dua tabel. Sedangkan tanggal, jatuh_tempo dan kode_supplier bergantung fungsional pada No_faktur No_faktur  tanggal,jatuh_tempo,kode_supplier No_faktur, kode_barang  quantitas Masih terdapat pengulangan, yaitu setiap kali satu faktur yang terdiri dari 5 macam barang maka 5 kali juga dituliskan no_faktur, tanggal, dan jatuh_tempo. Hal ini harus dipisahkan bila terjadi penggandaan tulisan berulang-ulang 2.3. Bentuk Normal Ketiga ( 3 NF ) Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF). Untuk memenuhi bentuk normal ketiga (3 NF), maka pada relasi/tabel faktur harus didekomposisi (dipecah) lagi menjadi



dua



relasi/tabel



yaitu



relasi/tabel



faktur



dan



transaksi_barang, sehingga hasilnya adalah sebagai berikut ini:



Kamus Data dari masing – masing relasi: Supllier = { Kode Supplier, Nama_Supplier } Barang= { Kode Barang, Nama_Barang, Harga } Faktur



= { NNo Faktur, Tanggal, Jatuh_Tempo, Kode_Supplier }



Transaksi_Barang = { No_Faktur, Kode_Barang, Quantitas



158



relasi/tabel



2.4. Diagram Dekomposisi Diagram dekomposisi yang menjelaskan proses atau tahapan uji normalisasi dari bentuk normal kesatu (1 NF) sampai normal ketiga (3 NF), diperlihatkan dalam gambar berikut: :



2.5. ERD (Entity Relationship Diagram) Gambaran hubungan Relationship antar relasi yang terbentuk, adalah seperti terlihat pada gambar berikut ini:



Hubungan (Relasi) antar relasi pada gambar ERD (entity relationship diagram) pada gambar di atas adalah sebagai berikut: 



Supplier ke Faktur relasinya adalah one to many, artinya adalah satu supplier mempunyai satu atau banyak faktur. Faktur punya relasi terhadap supplier



159







Faktur ke Transaksi_Barang relasinya adalah one to many, artinya adalah satu faktur mempunyai satu atau beberapa transaksi barang (satu faktur terdiri dari satu atau lebih transaksi barang).







Barang ke Transaksi_Barang relasinya adalah one to many, artinya adalah satu barang bisa terjadi satu atau beberapa kali transaksi pembelian



2.6. Implementasi ERD (entity relationship diagram)



160



barang



DAFTAR PUSTAKA



Ramakrishnan, Ragu dan Gehrke Johannes, (2004), “Sistem manajemen Basis data” Edisi 3, terjemahan, Mc Graw Hill Education, diterbitkan ulang ulang Penerbit Andi, Kusrini, (2007) “Strategi perancangan dan pengelolaan basis data”, penerbit Andi, Yogyakarta Ramon A, Mata Toledo dan Pauline K, Cushman, (2007), “ Schaum Outlines Dasar Dasar Data Base Relasional ”, terjemahan MC Graw Hill Education, Diterbitkan ulang oleh Penerbit Erlangga, Jakarta. --------“The Oracle Database 10g Express Edition Tutorial”, last updated: March 1, 2006 http://www.conceptdraw.com/solution-park/software-erd http://www.oracle.com/technetwork/database/express-edition/database10gxe459378.html



161



162



Kode Unit



: TIK.PR03.001.01



Judul Unit



: Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data Deskripsi (SQL – Structured Query Language) Dasar



A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu : 1. Mempersiapkan perangkat lunak aplikasi data deskripsi/SQL 2. Mengenali menu aplikasi SQL 3. Membuat table dan mengisi table 4. Mengoperasikan table dan view



B. Indikator 1.1 Perangkat lunak aplikasi SQL telah diinstal dan dapat berjalan normal. 1.2 Manual pengguna (user manual) perangkat lunak aplikasi SQL sudah tersedia dan diidentifikasi. 1.3 Perangkat komputer sudah dinyalakan dengan sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan petunjuk instalasi. 1.4 Perangkat lunak aplikasi SQL dijalankan. 2.1 Menu-menu yang tersedia beserta shorcut nya dikenali. 2.2 Fitur-fitur diidentifikasi



pengolahan table, view, store prosedur, triggerdapat dan



diaplikasikan



seperti



pembuatan



baru



(new),



penyimpanan (save), pembukaan (open), penghapusan (delete). 3.1 Tabel dibuat dan diatur dengan



penggunaan perintah standar



dalam DDL. 3.2 Tabel yang dibuat sudah memasukkan nama



kolom/field, tipe data dan



konstrainnya. 3.3 Pengisian data pada table dengan penggunaaan perintah standar seperti, insert, update dan delete disesuaikan dengan informasi dan kondisinya. 3.4 Tabel sudah disimpan, diberi nama dan terisi data. 3.5 Index table dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar berupa : create index dan drop index. 3.6 Index disimpan dan diberi nama.



163



3.7 View table dibuat dan diatur dengan penggunaan perintah standar berupa : create view dan drop view. 3.8 View disimpan dan diberi nama. 4.1 Data table ditampilkan dengan perintah select. Perintah select yang digunakan dapat berupa select dengan kondisinya seperti: distinct, where, order by, group by, having dsb. 4.2 Data table ditampilkan dengan perintah select yang terkait (join) dengan beberapa tabel yang lain. Perintah select yang digunakan dapat berupa select dengan kondisinya seperti: distinct, where, order by, group by, having, dsb.



C. Uraian Materi 1. Pengertian Database dan SQL Database adalah sekumpulan data yang terorganisir kedalam tabel-tabel yang saling berhubungan. Sedangkan SQL(Structurd Query Language) adalah bahasa standard yang digunakan sebagai mediator untuk berkomunikasi



dengan



database.



Bahasa



SQL



digunakan



untuk



menampilkan atau merubah data yang ada dalam database. Beberapa database management system yang



menggunakan



SQL



adalah Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres. Sebagai contoh pada pelatihan kita menggu-nakan database oracle dengan SQL*Plus sebagai client side nya. 2. Menginstall dan Mengenal Menu-Menu Dasar Pengoperasian SQL Untuk lebih mengenal dan memahami perintah-perintah SQL terlebih dahulu kita harus menginstall SQL server sebagai media untuk membuat suatu database dan membuat tabel-tabel data. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1. Siapkan komputer/server yang tersedia 2. Masukkan cd SQL server kedalam cd rom drive 3. Dibawah install section, klik server components 4. Akan tampil message box dengan End user license agrement, bila setuju click



164



“i accept the licensing term and condition” lalu klik next 5. Klik next sampai pada halaman installatation prerequisites, lalu klik install Ketika installasi selesai  Klik next  Halaman system configuration check akan



melakukan checking opsi



apa



saja



tampil



yang



untuk



dibutuhkan



untuk



penginstallasian. setelah selesai klik next  Isi nama dan perusahaan anda, klik next  Pilih opsi-opsi yang ingin anda install lalu klik next  Di halaman selanjutnya pilih instance yang anda inginkan lalu



klik next  Langkah



selanjutnya



isi username dan password serta domain yang anda inginkan, atau pilih Built-InSystem Account radio button  Klik next  Pada



tahap



ini



bila



anda



memilih Windows Authentication Mode atau mixed pilihlah mixedmode agar SQL server anda



dapat



dapat mode,



diakses



oleh



orang lain  Klik next  Pilihlah installation option yang diinginkan, lalu klik next  Halaman



ini digunakan untuk mengirim hasil penginstallan



kepada Microsoft  Ketika semua informasi telah lengkap klik install untuk memulai



proses instalasi  Ketika komponen telah berhasil diinstal klik next  Pada page terakhir klik finish



Setelah



proses



penginstalasian



selesai



kita



harus



mengaktifkan SQL server dengan cara mengaktifkan servis SQL tersebut: Klik start > control panel > Administrative Tools > services Setelah selesai proses instalasi server maka kita dapat melakukan koneksi ke dalam database, untuk itu kita perlu masuk kedalam server, kita menggunakan SQL Server Management



165



studio dan melakukan koneksi lewat server dialog box dengan langkahlangkah : 1. klik start > All programs > Microsoft SQL Server 2005 > SQL Server Management Studio 2.



Melalui



server dialog box anda



memasukkan username dan password seperti



harus pada



gambar



dibawah ini: - Untuk windows au thentication mode - Untuk mix mode authentication Untuk melakukan koneksi melalui object explorer langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:  Klik start > All programs > Microsoft SQL Server 2005 > SQL



Server Management Studio  Pada toolbar object explorer klik Connect lalu



engine  Klik Option dan pilih opsi-opsinya  Klik Connect



166



pilih Database



3. SQL Element



3.1 Statement Adalah unit dasar dalam bahasa SQL. Antar satu statement dengan yang lain dipisahkan dengan tanda titik koma(;). Sebuah statement dapat ditulis dalam beberapa baris tanpa merubah arti. Statement SQL umumnya digolongkan kedalam DML, DDL dan perintahperintah lain yaitu COMMIT dan ROLLBACK yang berhubungan dengan transaksi dan lain sebagainya. DML(Data Management Language) adalah perintah SQL yang berguna unutk meng-query database, memasukan, meng-update dan menghapus data. DDL(Data Description/Definition Language) adalah perintah SQL yang berurusan dengan pembuatan, perubahan dan penghapusan table itu sendiri. 3.2 Komentar Komentar dapat disisipkan di awal, tengah atau akhir statement, dua cara penulisan komentar:  Single-line : komentar diawali dengan tanda –  Multi-line : komentar diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan



tanda */ 3.3 Keyword dan Identifier Keyword yaitu kata-kata yang memiliki arti khusus dan tidak dapat dipakai sebagai



nama-nama



kolom



dan



table(identifier),



kecuali



jika identifier tersebut dikutip. 3.4 Nilai Literal Nilai literal angka ditulis biasa dengan notasi seperti 123, -123.45. Nilai literal string ditulis dengan kutip tunggal seperti ‘andi’. 3.5 Operator Operator yang dikenal oleh SQL diantaranya : + , - , * , / , ^(cater) , ||(concat)



167



3.6 Tipe Data Beberapa tipe data di dalam SQL.



Tipe Data



Deskripsi



VARCHAR2(size)



Untuk menyimpan karakter data yang panjangnya bervariasi di tiap barisnya.



CHAR(size)



Untuk menyimpan karakter data yang panjangnya sama di tiap barisnya.



NUMBER(p,s)



Untuk menyimpan numeric data yang panjangnya bervariasi di tiap barisnya.



DATE



Untuk menyimpan data tanggal dan waktu



LONG



Untuk menyimpan karakter data yang panjangnya melebihi 2gigabyte



CLOB



Single-byte karakter data yang panjangnya melebihi 4 gigabyte



RAW and LONG RAW



Raw binary data



BLOB



Binary data yang panjangnya melebihi 4 gigabyte



BFILE



Binary data yang disimpan di dalam file eksternal



4. Membuat dan memanipulasi table (DDL) Setelah kita memahami element-element sebuah SQL statement,



kini



kita



akan



yang



membuat,



ada



di



megubah



dalam dan



menghapus sebuah tabel yang ada di dalam sebuah database. Perintahperintah untuk memanipulasi tabel terdiri dari: 4.1 CREATE TABLE Statement CREATE TABLE statement adalah perintah yang digunakan untuk membuat sebuah tabel di dalam suatu database. Sintak dasar perintah create table adalah sbb: Sintak dasar : CREATE TABLE nama_tabel ( nama_kolom1 tipe_data[DEFAULT nilai_default][constraint kolom] [, nama_kolom1 tipe_data[DEFAULT nilai_default][constraint kolom]] [, …] ); Contoh :



168



Create table buku{ sbn CHAR(10) PRIMARY KEY, judul VARCHAR(150) NOT NULL, penerbit VARCHAR(65) NOT NULL, harga INT CHECK(NOT EXIST (SELECT harga_diskon FROM harga_barang WHERE harga_nett < 1000000) ); Diagram 1.1 Seperti terlihat pada diagram 1.1, definisi tiap kolom dipisah dengan koma beserta definisi constraint table(bila ada). Nama table dan kolom merupakan identifier dan diawali dengan huruf dan diikuti oleh huruf dan angka. Tipe data ditentukan sesuai dengan data yang akan dimasukkan ke dalam kolom. Nilai default ditentukan sesuai dengan panjang karakter yang akan dimasukkan ke dalam kolom. Constraint kolom digunakan sebagai pembatas agar sebuah kolom tidak dapat berisi nilain-nilai tertentu.contoh: constraint NOT NULL berguna agar kolom tidak boleh diisi dengan nilai NULL Beberapa jenis constraint : 1. NOT NULL constraint : berguna untuk melarang sebuah kolom agar tidak dapat menyimpan nilai NULL, constraint NOT NULL hanya dapat dipakai sebagai untuk level kolom constraint. 2. UNIQUE constraint : berguna untuk membatasi agar sebuah kolom tidak mengandung dua baris yang memiliki nilai yang sama dalam 1 kolom. 3. PRIMARY KEY constraint : berguna untuk membatasi agar sebuah kolom tidak mengandung dua baris yang memiliki nilai yang sama dalam 1 kolom dan juga kolom tidak boleh NULL. 4. FOREIGN KEY constraint : berguna untuk membatasi agar nilai kolom harus terdapat pada kolom tabel lain. 5. CHECK constraint : berguna untuk menjaga agar nilai sebuah kolom memenuhi ekspresi tertentu.



169



Membuat index dalam suatu table Sintak Dasar : CREATE TABLE nama_tabel_index ON nama_tabel ( Inama_kolom[, nama_kolom] ….. ); Dalam



sebuah



kolom



atau



kombinasi



kolom,



kita



dapat



menambahkan index. Fungsi ini dapat dibuat melalui CREATE INDEX Keuntungan menggunakan index: 



Untuk mempercepat pencarian







Untuk megimplementasikan uniq constraint dan primary key







Namun index memiliki konsekuensi:







Memperlambat INSERT dan UPDATE proses







Memakan ruang disk



Membuat table view : Sintak dasar : CREATE VIEW name_view AS SELECT ….; Diagram 1.2 Tabel view adalah sebuah table yang dibentuk dari perintah SELECT. Setelah



dibuat



tabel view dapat



Sebagian view bisa



dimasukkan



dipakai data



layaknya



baru



atau



sebuah diupdate



tabel. sesuai



kebutuhan, tapi tabel view yang mengandung klausal GROUP BY tidak dapat diupdate. Manfaat view adalah untuk mempersederhanakan query. Table view tidak disimpan



di



dalam databasemelainkan



akan



dibuat



ketika



perintah create view dijalankan. 4.2 ALTER TABLE Statement Dalam mendesign tabel seringkali kita melakukan perubahan-perubahan dalam design maupun requirement, hal ini menuntut kita untuk:



170







Menambah atau merubah kolom.







Mengubah definisi kolom.







Merubah nama kolom.







Menambah atau mengurangi constraint.







Menambah atau mengurangi index.



171



Sintak dasar: ALTER TABLE nama_tabel ( detail_perubahan [, detail_perubahan] …; Menambah kolom baru: ALTER TABLE nama_tabel ( ADD [COLUMN] definisi_kolom [ FIRST | AFTER nama_kolom_lain] …; Contoh : ALTER TABLE siswa ( ADD COLUMN orangtua VARCHAR(32) NOT NULL; Menghapus kolom : ALTER TABLE nama_tabel ( DROP [COLUMN] nama_kolom …; Contoh: ALTER TABLE siswa ( DROP orangtua; Memodifikasi kolom yang sudah ada : ALTER TABLE nama_tabel ( CHANGE [COLUMN] nama_kolom_lama nama_kolom_baru definisi_kolom [ FIRST | AFTERnama_kolom_lain] …; Contoh : ALTER TABLE siswa ( CHANGE COLUMN orangtua orangtua_siswa VARCHAR(128) NOT NULL; Mengubah nilai default kolom : ALTER TABLE nama_tabel ( ALTER COLUMN nama_kolom SET DEFAULT nilai_literal …; Menghapus nilai default kolom : ALTER TABLE nama_tabel ( ALTER COLUMN nama_kolom DROP DEFAULT …; Mengganti nama table : ALTER TABLE nama_tabel (



172



RENAME [TO] nama_Table_baru …;



Diagram 1.3 4.3 DROP TABLE Statement Statement ini digunakan untuk menghapus table di dalam sebuah database, menghapus table akan secara otomatis menghapus semua kolom,



baris,



constraint



yang



terasosiasi



dengan table yang



bersangkutan.



Sintak dasar : DROP TABLE nama_tabel Diagram 1.4 Menghapus tabel index : Sintak dasar : DROP INDEX nama_tabel_index; Diagram 1.5 Menghapus tabel view : Sintak dasar : DROP VIEW nama_tabel_view; Diagram 1.6 5. Commit dan Rollback Statement Commit dan rollback statement adalah dalam SQL statement.



Ketika



kita



dua statement penting melakukan



INSERT,



di



UPDATE,



DELETE di dalam database, perintah-perintah itu itu sebenarnya tidak langsung mengganti atau memasukkan data secara permanent. Perintah COMMIT di akhir statement SQL lah yang membuat data-data yang dimasukkan bersifat permanent. Setelah kita yakin bahwa data yang kita ubah itu ingin kita berlakukan permanent maka kita harus menjalankan perintah COMMIT di akhir SQL statement kita. Bila kita tidak ingin data itu terganti secara permanent maka kita dapat membatalkannya dengan perintah ROLLBACK. Perintah ROLLBACK akan mengembalikan nilai



173



data kepada nilai sebelum data itu dirubah. Satu hal yang perlu diingat bahwa bila kita ingin membatalkan perubahan kita harus melakukan perintah ROLLBACK sebelum kita melakukan perintah COMMIT, karena perintah COMMIT akan merubah data lama menjadi data yang baru secara permanen.



6. Memasukkan dan Memanipulasi Data (DML) Setelah kita mempelajari cara membuat tabel,kini kita akan mempelajari bagaimana mengisi dan merubah serta menghapus isi tabel yang telah kita buat. 6.1 INSERT INTO Statement Perintah ini SQL INSERT adalah perintah untuk memasukkan data kedalam sebuah baris baru di dalam sebuah tabel Perintah INSERT INTO akan gagal bila kita melanggar constraint yang ada. Sintak dasar : INSERT INTO nama_Tabel VALUES(ekspresi|DEFAULT[,…]); Atau INSERT INTO nama_tabel (nama_kolom,…) VALUES(ekspresi|DEFAULT[,…]); Contoh : INSERT INTO siswa( nama, no_siswa) VALUES (‘Andri’,2345); Diagram 2.0 6.2 UPDATE Statement Perintah update digunakan untuk merubah nilai kolom pada baris-baris yang sudah ada di dalam tabel. Sintak dasar : UPDATE nama_tabel SET nama_kolom = ekspresi [, …] [WHERE kondisi]; Contoh : UPDATE propinsi SET ibukota = ‘jakarta’; Diagram 2.1



174



6.3 DELETE Statement Perintah DELETE digunakan untuk menghapus nol atau lebih barus pada sebuah tabel. Sintak dasar : DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi; Contoh : DELETE FROM siswa WHERE nama = ‘andi’; Diagram 2.2 6.4 TRUNCATE Statement Perintah ini digunakan untuk menghapus semua record yang ada di dalam tabel atau dengan kata lain untuk mengosongkan tabel. Sintak dasar: TRUNCATE TABEL nama_tabel; Diagram 2.3 7. Perintah Dasar SELECT Select adalah perintah utama di SQL untuk mengkalkulasi data, data itu sendiri diambil melalui relasi sebuah atau beberapa tabel sekaligus. Perintah SELECT sangatlah beragam oleh karena itu kita akan membahasnya satu per satu klausa-klausa yang dapat digunakan bersama sintaks SELECT itu sendiri. 7.1 Mengambil Semua Baris dari Tabel Sintak dasar : SELECT * FROM nama_table; Diagram 3.0 Bentuk perintah ini adalah salah satu perintah yang sering dipakai untuk menampilkan semua record yang ada di dalam table. 7.2 Memilih Kolom Tertentu dari Tabel Sintak dasar :



175



SELECT nama_kolom1 FROM nama_tabel; Diagram 3.1 Diagram 3.1 adalah perintah SELECT dengan menyebut satu per satu kolom yang ingin ditampilkan dalam urutan yang dapat kita atur tampilanya. 7.3 Alias Nama Kolom dan Nama Tabel Kita dapat merubah nama kolom dalam sebuah perintah SELECT. Hal ini berguna agar kita mendapat nama sesuai yang diinginkan di bahasa pemrograman, juga berguna untuk view dan nested query. Selain penggantian nama kolom dengan nama alias, kita juga dapat mengganti nama table dengan nama alias, hal ini bertujuan untuk mempersingkat nama tabel di query multitabel dan pada nested query. Sintak dasar untuk nama kolom : SELECT nama_kolom1 AS nama_alias FROM nama_tabel; Sintak dasar untuk nama tabel : SELECT …. FROM nama_tabel AS nama_alias; Diagram 3.2 Dengan penamaan alias kita dapat menampilkan hasil dari salah satu tabel yang memiliki nama kolom yang sama tanpa menimbulkan arti yang ambigu dan juga agar tidak terjadi kesalahan dalam pemanggilan nama kolom/tabel yang bersangkutan. Bila ada nama kolom yang sama dalam 2 tabel yang berbeda, perintah SQL harus menggunakan nama alias tabel yang ingin ditampilkan, bila tidak maka SQL query tidak dapat diproses atau akan terjadi error dalam proses query. Sintak dasar : SELECT nama_alias_tabel2.nama_kolom FROM nama_tabel1 nama_tabel_alias1, nama_tabel2 nama_tabel2_alias WHERE nama_tabel_alias1nama_kolom. = nama_tabel_alias2.nama_ko lom; Diagram 3.3 7.4 Memfilter Duplikasi Data di Dalam Tampilan



176



Terkadang kita suka menemukan bahwa ada beberapa kolom pada baris yang berbeda di dalam tabel memiliki isi yang sama. Ketika kita ingn menampilkan data pada suatu kolom dan data yang ingin kita tampilkan adalah data yang unik/tidak ada duplikasi data maka kita perlu memfilter data tersebut sebelum ditampilkan. Dalam hal ini kita dapat menggunakan perintah DISTINCT. Sintak dasar : SELECT DISTINCT(nama_kolom) FROM nama_tabel WHERE kondisi; 7.5 Memfilter Baris Ketika kita hendak menampilkan sebagian saja dari seluruh data yang ada di dalam tabel, maka kita harus memfilter baris mana saja yang kita ingin tampilkan. Klaus WHERE adalah cara utama yang digunakan untuk memfilter baris, klausa ini akan menerima ekspresi logika yang akan dievaluasi untuk tiap baris, ekspresi yang diterima oleh WHERE clause dapat berupa angka/teks. Sintak dasar : SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE kondisi; Diagram 3.4 7.6 Operator Perbandingan Kondisi perbandingan digunakan untuk membandingkan satu ekspresi dengan nilai lain atau ekspresi lain. Operator



Arti =



Sama dengan (Equal to)



>



Lebih besar dari (Greater than)



>=



Lebih besar sama dengan (Greater than or equal)




= b” AND “a =1100 AND



job=’clerk’; Hasil : Ename



Job



Sal



ADAM



CLERK



1100



MILLER



CLERK



1300



Dari hasil tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa, data yang akan ditampilkan adalah ketika kondisi: upah lebih besar atau sama dengan 1100 dan pekerjaan sebagai “clerk”. Dari hasil diatas dapat kita simpulkan bahwa ketika kedua kondisi itu memenuhi syarat maka hasil yang sesuai dengan kondisi diatas akan ditampilkan/ bernilai benar. 



180



OR Operator



Hasil query akan bernilai benar apabila satu atau kedua kondisi benar. Contoh : SELECT ename, job, sal FROM emp WHERE sal >=1100 OR job = ‘clerk’; Hasil : Ename



Job



Sal



KING



PRESIDENT



5000



BLAKE



MANAGER



2850



MARTIN



SALESMAN



1250



JAMES



CLERK



950



Hasil query diatas menunjukkan bahwa ketika salah satu kondisi terpenuhi maka hasil query akan ditampilkan. 



NOT Operator Hasil query akan



bernilai



benar



apabila



kondisi



salah,



NOT operator berfungsi layakna kata TIDAK/BUKAN. Contoh : SELECT



ename,



job



from



emp



WHERE



job



NOT



IN



(‘clerk’,’manager’,’analyst’); Hasil : Ename



Job



KING



PRESIDENT



MARTIN



SALESMAN



ALLEN



ACCOUNTANT



TURNER



SALESMAN



WARD Urutan pengeksekusian operator Urutan Pengeksekusian



SALESMAN Operator



1



Semua operator perbandingan



2



NOT



3



AND



4



OR



7.8 Mengurutkan Baris Hasil 181



Mengurutkan sama pentingnya dengan memfilter data. Ketika kita hendak melihat data dari yang “paling awal” atau “paling akhir” , untuk melakukan pengurutan data di dalam SQL kita menggunakan klausa ORDER BY. Sintak dasar : SELECT …[FROM…[WHERE....]] [ASC|DESC], ekspresi2 [ASC|DESC];



ORDER



BY



ekspresi1



Diagram 3.9 Sama dengan klausal WHERE, ORDER BY dapat mengurutkan berdasarkan sembarang ekspresi, tidak hanya nama kolom saja. Sama seperti WHERE klausa ORDER BY juga menyadari keberadaan alias kolom/alias nama tabel. ORDER BY harus disebutkan di belakang klausa WHERE bila keduanya ada. Bila ada 2 ekspresi penyortiran ekspresi1 adalah kriteria utama penyortiran, setelah itu baru berdasarkan ekspresi2. ASC dan DESC adalah urutan penyortiran. ASC berarti menaik dari kecil ke besar, sedangkan DESC berarti menurun dari besar ke kecil. 7.9 Meringkas Data Selain SQL digunakan untuk menampilkan data dari tabel, memfilter dan mengurutkan baris, SQL juga memiliki kemampuan meringkas data diantaranya adalah: mentotal(SUM()), menghitung rata-rata(AVG()), mencari nilai maksimum, minimum(MAX(), MIN()), dan menghitung jumlah baris(COUNT()). Fungsi-fungsi



ini



disebut group function karena



fungsi



ini



mengembalikan satu baris hasil saja untuk semua baris masukan.



182



akan







COUNT() dan COUNT(DISTINCT()) Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record pada suatu tabel. Hasil yang akan ditampilkan adalah jumlah baris dari suatu SQL statement. Fungsi DISTINCT dalam COUNT() digunakan untuk mencari record-record yang bernilai unik. Contoh: SELECT COUNT(ename) FROM emp; Hasil : COUNT(ename) 8







SUM() Fungsi ini digunakan untuk mencari total dari suatu query. Kolom yang akan dicari totalnya haruslah berisi data-data yang berisi angka. Bila data yang dicari totalnya adalah kolom karakter string maka SQL akan menghasilkan error result. Contoh: SELECT SUM(sal) FROM emp; Hasil: SUM(sal) 125000







Max() dan MIN() MAX() adalah fungsi SQL untuk mencari nilai maksimum dari seluruh data di dalam suatu tabel, sedangkan MIN() digunakan untuk mencari nilai minimum dari seluruh data dalam suatu tabel. Contoh : SELECT MAX(sal), MIN(sal) FROM emp; Hasil: MAX(sal)



MIN(sal)



100000 



950



AVG() AVG() adalah fungsi untuk mencari



nilai rata-rata suatu kolom



numerik dalam sebuat tabel. Contoh :



183



SELECT AVG(nilai) FROM siswa; Hasil : AVG(nilai) 80 



FIRST() FIRST() adalah fungsi untuk menampilkan nilai kolom di baris pertama



suatu tabel. Contoh : SELECT FIRST(nilai) FROM siswa ORDER BY nilai; Hasil : LAST(nilai) 70 



LAST() LAST() adalah fungsi untuk menampilkan nilai kolom di baris terakhir



suatu tabel. Contoh : SELECT LAST(nilai) FROM siswa ORDER BY nilai; Hasil : LAST(nilai) 80 7.10 Mengelompokkan Data GROUP BY function berfungsi untuk meringkas baris-baris menjadi kelompok-kelompok yang nantinya dapat dihitung jumlah total, jumlah rata-rata atau jumlah data per kelompok. Hal ini biasanya digunakan ketika kita ingin mengetahui total pemasukan tiap propinsi, tiap periode dsb. Contoh : SELECT job, SUM(sal) FROM emp GROUP BY job; Hasil :



184



Job



SUM(sal)



MANAGER



300000



CLERK



124000



AUDITOR



Ketika



kita



menggunakan



250000



GROP



BY



klausa



kita



tidak



bisa



menggunakannya bersama-sama dengan WHERE klausa, oleh karena itu untuk menyeleksi baris kita gunakan klausa HAVING.



HAVING



dideklarasikan setelah klausa GROUP BY. Contoh : SELECT job, SUM(sal) AS total FROM emp GROUP BY job HAVING total > 150000; Hasil : Job



SUM(sal)



MANAGER



300000



AUDITOR



250000



7.11 Menggabungkan(join) Beberapa Tabel Tabel emp Ename



Deptno



BLAKE



30



CLARK



10



JOHN



20



MARTIN



50



Tabel dept Deptno



Dname



30



Accounting



10



Sales



20



Clerk



40



Research



Ketika kita ingin mendapatkan hasil tidak hanya dari satu tabel tapi dari hasil relasi beberapa tabel di dalam database. Tipe-join dalam SQL adalah:



185



7.11.1 Equijoin Tipe ini hanya menampilkan baris kombinasi bila kondisi memenuhi di kedua tabel, tipe penggabungan ini melibatkan primary key dan foreign key set karena kolom deptno di tabel emp ber-relasi dengan kolom deptno di tabel dept. Baris yang ditampilkan adalah baris-baris yang memiliki pasangan, baris yang tidak memiliki pasangan tidak akan ditampilkan.



Contoh : SELECT ename, dname FROM emp, dept WHERE emp.deptno = dept.deptno; Hasil : Ename



Dname



BLAKE



Accounting



CLARK



Sales



JOHN



Clerk



7.11.2 Non-equijoin EMP Ename



Sal



KING



5000



BLAKE



2850



CLARK



2450



JONES



2975



MARTIN



1250



ALLEN



1600



TURNER



1500



JAMES



950



Salgrade



186



Grade



Losal



Hisal



1



700



1200



2



1201



1400



3



1401



2000



4



2001



3000



5



3001



9999



Non-equijoin terjadi ketika tidak ada relasi diantara tabel-tabel yang akan digabungkan, tidak ada primary dan foreign key relationship. Seperti yang terlihat pada tabel emp dan tabel salgrade, tida ada relasi kolom diantara mereka. Yang menjadi acuan relasi adalah kolom sal di tabel emp dengan kolom losal dan hisal di tabel salgrade.



187



Contoh : SELECT e.name, e.sal, s.grade FROM emp e, salgreade s WHERE e.sal BETWEEN s.losal AND s.hisal ORDER BY e.sal DESC; Hasil (diambil 5 tampilan pertama): Ename



Sal



Salgrade



KING



5000



5



BLAKE



2850



4



JONES



2975



4



CLARK



2450



4



ALLEN



1600



3



7.11.3 Outer join Emp Ename



Deptno



KING



10



BLAKE



30



JACK



10



JONES



20



Dept Deptno



Dname



10



Accounting



30



Sales



20



Clerk



40



Operations



Ketika kita membahas equijoin kita melihat bahwa tabel-tabel yang dihubungkan memiliki relasi tabel yaitu melalui deptno kolom, untuk outerjoin kita juga melihat ada relasi tabel melalui kolom deptno antara tabel



emp



dengan



tabel



dept.



Perbedaan



antara inner join dan outer join adalah innerjoin



hanya



menampilkan



tampilan



data



yang



yang hasil



membedakan data



memiliki



/ result . pasangan,



sedangkan outer join menampilkan data-data yang tidak mempunyai pasangan outer join terdiri dari RIGHT JOIN dan LEFT JOIN. RIGHT JOIN menampilkan semua data di tabel 2 walaupun data itu tidak memiliki



188



pasangan di tabel 1, LEFT JOIN adalah kebalikan dari RIGHT JOIN itu sendiri.



189



Contoh dengan RIGHT JOIN : SELECT e.ename, d.deptno, d.dname FROM emp e RIGHT JOIN dept d ON e.deptno = d.deptno ORDER BY e.deptno; Hasil : Ename



Deptno



Dname



KING



10



Accounting



BLAKE



30



Sales



JACK



10



Accounting



JONES



20



Clerk



40



operation



Dapat kita lihat pada hasil tabel diatas bahwa outerjoin menampilkan data yang ada di tabel dept walaupun data itu tidak memiliki pasangan di tabel emp. Itulah perbedaan antara outerjoin dan innerjoin. Outer joinmemiliki keterbatasan yaitu: -



Outer join akan menampilkan record yang tidak memiliki pasangan. Sehinggal terlihat bahwa record-record yang tidak memiliki pasangan akan ada nilai kosong/null seperti terlihat pada tabel diatas.



-



Kondisi outerjoin tidak



dapat



digunakan



berbarengan



dengan



IN operator atau dihubungkan dengan kondisi lain menggunakan OR operator 7.11.4 Self join Self join digunakan bila kita ingin merelasikan tabel yang bersangkutan kepada dirinya sendiri. Untuk mendapatkan informasi data yang sebenarnya terelasi di dalam tabel itu sendiri maka kita membutuhkan fungsi self join. Contoh: Emp



190



Empno



Ename



Mgr



76656



KING



77778



78833



BLAKE



77778



77778



MICHAEL



88229



Bila kita melihat pada tabel emp diatas kita dapat melihat bahwa kolom mgr sebenarna adalah empno dari tabel emp sehingga untuk mengetahui nama manager yang bersangkutan kita harus menghubungkan tabel emp dengan dirinya sendiri. Contoh : SELECT worker.ename as worker, manager.ename as manager FROM emp worker, emp manager WHERE worker.mgr = manager.empno; Hasil : Worker



Manager



KING



MICHAEL



BLAKE



MICHAEL



7.11.5 Membuat Backup Tabel Ketika suatu waktu kita membutuhkan backup / cadangan untuk sebuah tabel. Kita tidak perlu membuat ulang serta memasukkan data satu per satu secara manual kedalam tabel yang bersangkutan. Kita dapat menggunakan fungsi SELECT INTO. Contoh :  Untuk backup tabel pada satu database yang sama



Sintak dasar : SELECT * INTO tabel_cadangan FROM tabel;  Untuk backup tabel pada tabel yang berbeda



Sintak dasar : SELECT alias_tabel.* ‘database_cadangan’ FROM tabel



INTO tabel_cadangan IN



8. Mengenal dan Memahami Store Procedure Store procedure adalah sekelompok SQL statement yang telah dibuat sebelumnya



dan



disimpan



di



dalam server database. Store procedure dapat menerima parameter input, sehingga satu store procedure dapat dipakai oleh beberapa client dengan parameter input yang berbeda di dalam sebuah jaringan. keunggulan dari store procedure :



191



Keunggulan



Penjelasan



Modular programming



store procedure yang kita buat dapat dipakai oleh beberapa aplikasi sekaligus.



Performa



store procedure mempercepat pengeksekusian data dan juga mengurangi lalu-lintas jaringan.



dapat



store procedure diuraikan dan dioptimalkan ketika dibuat dan disimpan di dalam memory. hal ini dapat mempercepat eksekusi bila dibandingkan dengan mengeksekusi beberapa baris dari kode SQLmelalui applikasi yang kita buat ke SQL serverkarena SQL server harus menhimpun dan mengoptimalkan setiap SQL code yang diterima mengurangi lalu lintas jaringan : bila kita mengirimkan setiap baris SQL code melalui jaringan ke SQL server dan SQL code yang dikirim lebih dari ratusan baris, hal ini akan mengakibatkan performa jaringan menjadi terganggu. Bila menggunakan store procedure maka yang terkirim melalui jaringan hanyalah parameter dan hasil query, hal ini dapat meningkatkan performa jaringan. Keamanan



karena user hanya perlu mengirim parameter input kedalam store procedur tanpa harus menjalankan SQL statement secara langsung, maka dari itu store procedure dapat menyediakan benerapa fungsi tambahan di dalam database untuk orang-orang tertentu yang memiliki akses ke dalam suatu store procedure ini, tapi harus ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku



8.1 Membuat Store Procedure Langkah-langkah membuat store procedure: 



Buatlah dulu SQL query yang ingin dijalankan.







Test apakah SQL query yang kita buat telah berjalan dengan benar.







Store procedure diawali PROCEDURE nama_store_



192



dengan



kalimat



“CREATE



procedure AS ” Contoh : CREATE PROCEDURE MyStoredProcedure AS SET ROWCOUNT 10 SELECT Products.ProductName AS TenMostExpensiveProducts, Products.UnitPrice FROM Products ORDER BY Products.UnitPrice DESC Bila kita ingin merubah store procedure yang telah ada kita dapat menggunakan perintah : ALTER PROCEDURE MyStoredProcedure AS



193



8.2 Menjalankan store procedure Store procedure dapat dijalankan dengan perintah EXECUTE atau perintah EXEC. Contoh : EXEC MyStoreProcedure Bila nama store procedure yang akan dieksekusi terdapat spasi maka harus ditambahkan tanda petik (“) Contoh : EXEC “My Stored Procedure” Bila store procedure yang dibuat menerima parameter yang dipassing dari luar maka harus ditambahkan di belakang nama store procedure. Contoh : EXEC nama_store_procedure @nama_parameter = “parameter” Untuk mengakhiri suatu store procedure kita dapat menghapusnya dengan perintah DROP. Contoh : DROP PROCEDURE nama_store_procedure parameter adalah nilai yang digunakan oleh store procedure untuk mengolah data. ketika kita membuat store procedure kita dapat menentukan parameter apa yang kita butuhkan. Store procedure dapat menerima lebih dari satu parameter yang diberikan oleh user. Berikut



adalah



contoh



store



procedure



dengan



menggunakan



parameter. CREATE PROCEDURE MyStoreProcedure @myinput int AS SELECT column1, column2 FROM table1 WHERE column1 = @myinput Beberapa hal yang dapat dikerjakan dengan menggunakan store procedure adalah:



194



-



Membuat jadwal pekerjaan



-



Membuat database maintenance plan



-



Mengkonfigurasi replikasi data



-



Dan lain sebagaina



5. Instruksi Kerja Buatlah sebuah tabel yang memiliki keterangan sebagai berikut nama tabel = karyawan kolom



Tipe data



constraint



id



int



primary key



nama_depan



varchar(64)



not null



nama _belakang



varchar(64)



not null



divisi



varchar(32)



not null



level



varchar(32)



not null



jabatan



varchar(64)



not null



gaji



numeric(18,4)



not null



Record yang terdapat di dalam tabel karyawan : id



nama_depan



Nama_belakang



divisi



level



Jabatan



gaji



1



Adi



Slamet



marketing



staff



sales



1500000



2



Amelia



Soebono



finance



staff



akuntan



3500000



3



Benny



Ritonga



legal



staff



Staff legal



2500000



4



Dewi



saraswati



TI



staff



programmer



3000000



5



Frans



Dirgantara



TI



manager



manager



7000000



6



Julie



Darmayanti



Marketing



supervisor



Marketing supervisor



5000000



7



Jason



Birawan



TI



supervisor



supervisor



4500000



8



Welly



Saputra



TI



staff



programmer



3000000



a. Mengacu pada data-data diatas Buatlah query untuk menampilkan (KUK 4.1, 4.2) b. Berapa divisi di perusahaan? sebutkan! (KUK 4.1, 4.2) c. Berapa jumlah karyawan per divisi (nama header kolom adalah “jumlah_karyawan”) urutkan dari yang terbanyak? (KUK 4.1, 4.2) d. Divisi mana yang rata-rata gaji stafnya paling kecil? paling besar?(dilihat dari hasil tabel query) (KUK 4.1, 4.2) e. Berapa total gaji yang harus dibayar oleh perusahaan per divisi? (KUK 4.1, 4.2)



195



Daftar Cek Unjuk Kerja Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi Kode unit



: TIK.PR03.001.01



Judul Unit



: Mengoperasikan bahasa pemrograman Data Deskrip (SQL-Structured Query Language) Dasar



Nomor Elemen



Ya



Tidak



KUK 1.1 Perangkat lunak aplikasi SQL telah diinstal dan dapat berjalan normal.



1. Mempersiapkan perangkat aplikasi data deskripsi/SQL



lunak



1.2 Manual pengguna (user manual) perangkat lunak aplikasi SQL sudah tersedia dan diidentifikasi. 1.3 Perangkat komputer sudah dinyalakan dengan sistem operasi dan persyaratan sesuai dengan petunjuk instalasi. 1.4 Perangkat lunak aplikasi SQLdijalankan. 2.1 Menu-menu yang beserta shorcut nya dikenali.



2. Mengenali menu aplikasi SQL



tersedia



2.2 Fitur-fitur pengolahan table,view, store prosedur, trigger dapat diidentifikasi dan diaplikasikan seperti pembuatan baru (new), penyimpanan (save), pembukaan (open), penghapusan (delete).



3.1 Tabel dibuat dan diatur dengan penggunaan perintah standar dalam DDL 3.2 Tabel yang dibuat sudah memasukkan nama kolom/field, tipe data dan konstrainnya. 3. Membuat tabledan mengisi table



3.3 Pengisian data pada table dengan penggunaaan perintah standar seperti, insert, update dan delete disesuaikan dengan informasi dan kondisinya. 3.4 Tabel sudah disimpan, diberi nama dan terisi data. 3.5 Index table dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah



196



standar berupa : create index dan drop index. 3.6 Index disimpan nama.



dan



diberi



3.7 View table dibuat dan diatur dengan penggunaan perintah standar berupa : create view dan drop view. 3.8 View disimpan dan diberi nama.



4. Mengoperasikan table dan view



4.1 Data table ditampilkan dengan perintah select. Perintah select yang digunakan dapat berupa select dengan kondisinya seperti: distinct, where, order by, group by, having dsb. 4.2 Data table ditampilkan dengan perintah select yang terkait (join) dengan beberapa tabel yang lain. Perintah selectyang digunakan dapat berupa selectdengan kondisinya seperti: distinct, where, order by, group by, having, dsb.



197



E. Latihan Soal 1. Diantara operator dibawah ini mana yang dapat digunakan untuk menghasilkan nilai NULL? (KUK 3.3) a. b. c. d.



= =



2. Diantara operator dibawah ini mana yang dapat digunakan sebagai multiple-row subquery (KUK 3.2) a. b. c. d.



NOT IN LIKE BETWEEN =



3. Fungsi-fungsi dibawah ini tidak dapat menerima dalam bentuk tanggal kecuali (KUK 3.1) a. b. c. d.



COUNT() LAST() AVG() SUM()



4. Dibawah ini yang termasuk DML(Database Management Language) adalah (KUK 3.3, 3.4) a. b. c. d.



ALTER RENAME DELETE DROP



5. Dibawah ini yang tidak termasuk database objek adalah (KUK 3.1, 3.2, 3.3) a. b. c. d.



Constraint View Index Data File



6. Constraint dibawah ini yang hanya dapat digunakan pada kolom level adalah (KUK 3.1, 3.2, 3.3) a. FOREIGN KEY



198



b. UNIQUE c. NOT NULL d. PRIMARY KEY



199



7. Dibawah ini adalah komponen-komponen SQL statement kecuali(KUK 2.1, 2.2) a. b. c. d.



Keyword Nilai literal Deskripsi Operator



8. SELECT personal.nama, alamat.nama_jalan FROM personal, alamat WHERE personal.no = alamat.no Tipe bentuk penggabungan tabel apakah perintah SQL diatas: (KUK 4.2) a. b. c. d.



Self join Equijoin Inner join Outer join



9. SQL statement dibawah ini adalah benar kecuali (KUK 4.1) a. SELECT DISTINCT(nama) FROM siswa ORDER BY nama; b. SELECT propinsi, COUNT(*) FROM siswa WHERE nama_siswa LIKE ’%a%’ GROUP BY propinsi; c. SELECT pelajaran, AVG(nilai) FROM siswa GROUP BY pelajaran; d. SELECT * FROM siswa ; 10. Dibawah ini adalah keuntungan menggunakan store procedure kecuali (KUK 4.2) a. b. c. d.



Dapat mengurangi lalu lintas network Dapat dipakai oleh beberapa applikasi sekaligus Mempercepat waktu pengeksekusian Dapat mempermudah pengelompokkan data



11. Dibawah ini yang termasuk DDL(Data Definition Language) kecuali (KUK 3.3, 3.4) a. b. c. d.



ALTER CREATE DROP ROLLBACK



12. Fungsi TRUNCATE digunakan untuk (KUK 3.5, 3.7) a. Memasukkan data kedalam tabel b. Merubah data yang ada di dalam tabel c. Mengosongkan tabel d. Menghapus tabel



200



13. Salah satu keunggulan menggunakan tabel alias adalah (KUK 3.4) a. Dapat mempercepat proses query b. Menghindari kesalahan dalam pemanggilan kolom pada tabel c. Dapat merubah nama tabel/kolom sesuai dengan yang diinginkan d. Dapat menghindari terjadinya duplikasi data 14. Fungsi dibawah ini yang tidak dapat dipakai bersamaan dengan fungsi GROUP BY adalah (KUK 4.1) a. b. c. d.



HAVING ORDER BY WHERE SELECT



15. Fungsi DML dibawah ini yang tidak memerlukan nama kolom pada perintahnya adalah (KUK 3.7) a. b. c. d.



DELETE INSERT UPDATE TRUNCATE



16. Perintah SQL yang dapat digunakan bersamaan dengan perintah CREATE VIEW adalah (KUK 3.7) a. b. c. d.



INSERT DELETE UPDATE SELECT



Customers Customerid



Customername



1



MARK



2



Mandy



3



MARVIN



4



Malone



17. SELECT customername FROM customers where customername LIKE ’Ma%’; Apa yang akan ditampilkan ketika perintah diatas di jalankan? (KUK 4.1)



201



a. b. c. d.



MARK Mandy MARVIN Malone



18. Dibawah ini adalah kegunaan dari fungsi ALTER TABEL kecuali (KUK 3.5) a. b. c. d.



Untuk memasukan data kedalam tabel Untuk menambah atau mengurangi constraint Untuk menambah atau merubah kolom Untuk menambah dan mengurangi index



19. Fungsi yang digunakan untuk merubah, memasukkan atau menghapus data secara permanen adalah (KUK 3.5) a. b. c. d.



DELETE SELECT ROLLBACK COMMIT



20. Dibawah ini termasuk operator logika kecuali (KUK 2.2) a. b. c. d.



AND OR



NOT



21. Diantara fungsi join dibawah ini yang sama dengan equijoin adalah (KUK 4.2) a. b. c. d.



Self join Outer join Inner join Non-equijoin



22. Dibawah ini pernyataan yang paling benar untuk mendefinisikan fungsi SELECT INTO adalah (KUK 4.1) a. Fungsi yang digunakan untuk menampilkan record tabel b. Fungsi yang digunakan untuk membuat backup copy suatu tabel c. Fungsi yang digunakan untuk mengatur tampilan kolom dalam suatu tabel d. Fungsi digunakan untuk melakukan multilevel query 23. Fungsi ROLLBACK digunakan ketika (KUK 3.5) a. Kita ingin merubah data secara permanen b. Kita ingin membatalkan perubahan c. Kita ingin menrubah data 202



d. Kita ingin menambah baris baru pada tabel 24. Berikut ini adalah sebuah struktur tabel employee Employeename VARCHAR(35) Salary NUMBER(8,2) Hiredate DATE Bila kita ingin menampilkan data pekerja yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun maka query yang tepat adalah (KUK 4.1) a. SELECT Employeename FROM employee WHERE SYSDATE > 5 b. SELECT Employeename FROM employee (Hiredate-SYSDATE)/365 > 5 c. SELECT Employeename FROM employee (Hiredate-SYSDATE)/365 > 5 d. SELECT Employeename FROM employee SYSDATE-Hiredate > 5



HiredateWHERE WHERE WHERE



25. Untuk menghapus INDEX kita menggunakan fungsi (KUK 3.5) a. b. c. d.



TRUNCATE DROP CREATE ALTER



F. Daftar Pustaka Modul pelatihan berbasis kompetensi, sektor telematika, sub sektor Programmer Komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi – Jakarta



203



204



Kode Unit



: TIK.PR03.002.01



Judul Unit



: Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data Deskripsi (SQL – Structured Query Language) Lanjut



A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu : 1. Membuat dan mengoperasikan prosedur 2. Membuat dan mengoperasikan prosedur dan fungsi 3. Membuat dan mengoperasikan trigger 4. Mengoperasikan Commit dan Rollback data tabel



B. Indikator 1.1.



Prosedur dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar pada DDL dan DML.



1.2.



Parameter prosedur diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam



prosedur. 1.3.



Prosedur disimpan dan diberi nama.



1.4.



Prosedur dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.



2.1.



Fungsi dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar pada DDL dan DML.



2.2.



Parameter fungsi diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam fungsi.



2.3.



Fungsi disimpan dan diberi nama.



2.4.



Fungsi dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.



3.1.



Trigger dibuat dan diatur dengan peng-gunaan perintah standar pada DDL / DML.



3.2.



Trigger disimpan dan diberi nama.



3.3.



Trigger dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.



4.1



Perintah commit digunakan untuk penyimpanan data ke dalam fisik file.



4.2



Perintah rollback digunakan untuk pembatalan perintah yang telah dikerjakan dan penyimpanan data ke dalam fisik file tidak termasuk.



4.3



Perintah commit dan rollback dipastikan bekerja dengan benar.



105



C. Uraian Materi 1. Sekilas Tentang DDL dan DML Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya, SQL secara garis besar dibagi kedalam 2 kelompok utama, yaitu DDL (Data Definition Language) dan DML (Data Manipulation Language). Sekedar mengingatkan kembali, Yang



dimaksud



dengan DDL adalah



pernyataan-pernyataan



yang



digunakan untuk membuat dan mengubah struktur tabel atau obyek di dalam



basis



data.



Sedangkan DML adalah



kumpulan



pernyataan-



pernyataan yang digunakan untuk bekerja pada data di dalam basis data. Pada pembahasan di SQL Dasar, Anda tentu mengenal pernyataanpernyataan seperti berikut: -



CREATE DATABASE … CREATE TABLE … ALTER TABLE … CREATE INDEX … DROP TABLE … CREATE VIEW … DROP DATABASE … dll



Pernyataan-pernyataan diatas merupakan DDL yang selalu digunakan untuk membuat dan mengelola basis data. Anda tentu juga telah mengetahui pernyataan-pernyataan seperti SELECT, INSERT, UPDATE dan DELETE pada pembahasan SQL Dasar. Pernyataan-pernyataan ini merupakan pernyataan DML. Dari pengertian DDL dan DML yang telah dijelaskan diatas, Anda tentu sudah dapat membedakan pernyataan mana yang digolongkan ke dalam DDL dan DML. Dalam pelatihan ini, kita tidak lagi membahas itu, yang akan kita bahas adalah mengenai cursor, rule, constraint, fungsi, prosedur, trigger dan transaksi. Sehingga hanya DDL dan DML yang bersangkutan dengan topik-topik inilah yang akan kita pelajari lebih lanjut pada sub-bab masingmasing. Namun perlu digaris-bawahi, DDL dan DML untuk masing-masing aplikasi SQL



(Transact-SQL, Oracle



SQL, mySQL, PostgreSQL,



dll)



yang



digunakan dapat bervariasi, sama dan berbeda. Misalnya, di mySQL 3.22.15 keatas terdapat pernyataan DML, INSERT DELAYED … yang



106



tidak terdapat pada Transact-SQL. Oracle dan mySQL memiliki pernyataan DDL, TRUNCATE. Namun, Jadi, untuk DDL dan DML yang lebih spesifik, Anda sebaiknya mengacu pada referensi aplikasi SQL yang Anda gunakan. Pada pelatihan ini, sedapat mungkin saya menggambarkan topik-topik tersebut secara umum dan memberikan contoh-contoh yang bervariasi untuk beberapa aplikasi SQL yang umum digunakan. Namun, contoh-contoh pada pelatihan ini lebih banyak menggunakan Transact-SQL (SQL Server). 2. Constraint dan Rule Anda mungkin telah mengenal apa yang dinamakan constraint pada pelatihan SQL Dasar sebelumnya. Namun, disini kita akan membahas lebih



rinci



mengenai constraint dan



apa



yang



disebut



dengan rule. Constraint adalah obyek yang merupakan bagian dari tabel dan fungsinya adalah untuk mengecek data agar memenuhi kondisi tertentu. Sejauh ini, kita mengenal 5 jenis constraint yaitu: a. Primary Key (PK) Primary Key adalah suatu kunci utama yang dibentuk dari sebuah kolom atau lebih sehingga menjadikan setiap data itu bersifat unik. Primary Key tidak boleh bernilai null. Contoh: Nomor Induk Pegawai. Tidak mungkin 2 orang pegawai memiliki nomor induk pegawai yang sama. b. Foreign Key (FK) Foreign Key adalah kunci asing yang terdapat pada satu kolom atau lebih di dalam suatu tabel yang merujuk pada kunci di tabel lainnya sebagai link antara tabel-tabel tersebut. Foreign Key tidak bersifat unik dan biasanya mengacu pada primary key di tabel lain. Contoh: Pada tabel Pegawai terdapat NIP yang berfungsi sebagai PK, sedangkan pada tabel Absensi terdapat kolom NIP yang berfungsi sebagai FK. NIP pada tabel Absensi merujuk pada NIP yang ada pada tabel Pegawai.



107



c. Unique Constraint Unique Constraint biasanya dikenal juga sebagai Alternate Key (AK). Sifatnya unik, artinya tidak ada data yang sama, berdiri sendiri (tidak ada relasi ke tabel lain atau tidak menjadi sumber acuan). Contohnya: Nomor Identitas Penduduk tiap Pegawai. Setiap pegawai tentu memiliki KTP dan nomor KTP tersebut tentu berbeda antara setiap pegawai. d. Check Constraint (CK) Check Constraint berfungsi untuk membatasi penyisipan data pada suatu tabel agar memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan. Contoh: kdAbsensi pada tabel Absensi harus diawali dengan huruf ‘A’ e. Default Constraint (DF) Default Constraint berfungsi untuk memberkan nilai default pada data dalam suatu tabel. Jika kita tidak menginisialisasikan nilai pada sebuah



data



maka



nilai



pada



data



tersebut



akan



berisi



nilai default yang ditentukan sebelumnya pada DF. Adapun cara untuk membuat dan menghapus constraint adalah sebagai berikut: a. Membuat Constraint Constraint dapat dibuat pada saat mendefinisikan tabel maupun secara terpisah dengan sintaks berikut: ALTER TABLE nama_tabel ADD CONSTRAINT nama_constraint jenis_constraint (…) b. Menghapus Constraint ALTER TABLE nama_tabel DROP CONSTRAINT nama_constraint Berikut adalah contoh penggunaan constraint: Pada tabel Pegawai jika ada data pada kolom kota yang tidak diinisialisasi maka nilai defaultnya adalah ‘Jakarta’. Setiap pegawai



108



harus melakukan absensi saat masuk dan pulang kerja. kdAbsensi pada tabel Absensi harus diawali huruf ‘AD’ atau ‘AP’. CREATE TABLE Pegawai (nip CHAR(10), nama VARCHAR(30), no_ktp CHAR(12) alamat VARCHAR(30), kota VARCHAR(15), CONSTRAINT pk_nip PRIMARY KEY(nip)) CREATE TABLE Absensi (kdAbsensi CHAR(4), nip CHAR(10), jam_msk DATETIME, jam_klr DATETIME) ALTER TABLE Absensi ADD CONSTRAINT pk_absensi PRIMARY KEY(kdAbsensi) ALTER TABLE Absensi ADD CONSTRAINT fk_absensi FOREING KEY(nip) REFERENCES Pegawai(nip) ALTER TABLE Pegawai ADD CONSTRAINT ak_pegawai UNIQUE(no_ktp) ALTER TABLE Pegawai ADD CONSTRAINT df_pegawai DEFAULT ‘Jakarta’ FOR kota ALTER TABLE Absensi ADD CONSTRAINT ck_absensi CHECK (LEFT(kdAbsensi,2)=’AD’ OR LEFT(kdAbsensi,2)=’AP’) Selain constraint, ada juga yang dinamakan rule. Rule adalah bentuk lain dari Check Constraint dan merupakan sebuah obyek dalam SQL. Berikut adalah cara membuat rule dengan Transact-SQL : CREATE RULE nama_rule AS kondisi Contoh: CREATE RULE ruleKdAbsensi AS LEFT(@kdAbsensi,2) IN (‘AD’,’AP’) Untuk menerapkan rule pada kolom yang sesuai gunakan fungsi berikut: Exec sp_bindrule ‘nm_rule’,’nm_tabel’,’nm_kolom’ Sedangkan untuk memutuskan hubungan rule dari kolom yang bersangkutan digunakan fungsi : Exec sp_unbindrule ’nm_tabel’,’nm_kolom’



109



Sedangkan untuk menghapus rule yang telah dibuat, semua kolom yang terhubung dengan rule tersebut harus diputuskan terlebih dahulu. Sintaks : DROP RULE nama_rule Contoh: CREATE RULE ruleKdAbsensi AS LEFT(@kode,2) IN (‘AD’,’AP’) sp_bindrule ‘ruleKdAbsensi’,’Absensi’,’kdAbsensi’ sp_unbindrule ‘Absensi’, ‘kdAbsensi’ DROP RULE ruleKdAbsensi Catatan: @kode adalah nama variabel dalam T-SQL Transact-SQL juga menyediakan cara lain untuk membuat Default Constraint, yaitu dengan ‘DDL Default’. CREATE DEFAULT nama_default AS expression Contoh: CREATE DEFAULT defKota AS ‘Jakarta’ Untuk



menghubungkan default ke



kolom



yang



sesuai,



dapat



menggunakan fungsi berikut: Exec sp_bindefault ’nm_default’,’nm_tabel.nm_kolom’ Sedangkan untuk memutuskan hubungan default dari kolom yang bersangkutan digunakan fungsi : Exec sp_unbindrule ’nm_tabel.nm_kolom 3. Fungsi dan Prosedur Sebelum Anda mulai membuat prosedur, Anda terlebih dahulu harus mengerti tentang variabel dan fungsi-fungsi yang dapat Anda gunakan. Dalam topik ini, kita cenderung menggunakan bahasa T-SQL (TransactSQL) pada SQL Server. Untuk membuat prosedur di mySQL, Anda membutuhkan mySQL minimal versi 5. Yang penting disini adalah konsep dalam membuat dan mengoperasikan prosedur. Dengan mengerti konsep ini, maka aplikasi apapun yang Anda gunakan tidak menjadi masalah. Anda cukup memahami fungsi-fungsi atau sintaks-sintaks dari aplikasi yang Anda gunakan. Seperti yang saya jelaskan di awal bahwa DDL dan DML untuk tiap aplikasi dan fungsi yang disediakan tidak sama. Namun,



110



semua aplikasi itu memiliki konsep yang sama dan mengacu pada standar SQL tertentu. 3.1. Variabel Variabel adalah suatu referensi atas lokasi memori yang menyimpan data. Bila Anda bekerja pada data yang berubah-ubah dan ingin menempatkan data tersebut pada lokasi memori yang sama maka Anda harus mendefinisikan variabel. Variabel merujuk pada lokasi dimana data anda tersebut disimpan. Variabel pada aplikasi SQL manapun secara umum dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu: a.



Global Variable Global Variable adalah variabel yang telah dibuat oleh aplikasi yang bersangkutan dan diatur oleh sistem. Untuk TransactSQL, variabel global ditandai dengan @@. Beberapa variabel global yang sering digunakan antara lain: @@FETCH_STATUS Variabel ini bernilai 0 bila pernyataan FETCH berhasil mengambil data. Variabel ini diinisialisasi setelah pernyataan FETCH



dieksekusi



menghentikan



dan



perulangan



umumnya WHILE



digunakan



pada cursor.



untuk Variabel



@@FETCH_STATUS juga dapat bernilai –2, bila



baris



data



yang



ingin



diambil



telah



dihapus



setelah cursor dibuat. Nilai ini hanya berlaku untuk cursor keyset-driven (scroll). @@CURSOR_ROWS, @@ROWCOUNT Variabel @@CURSOR_ROWS mengembalikan jumlah baris data



dalam cursor yang



terbaru.



Sedangkan



variabel



@@ROWCOUNT mengembalikan jumlah baris data yang terperbaharui akibat suatu query. Variabel @@ROWCOUNT umumnya digunakan bersama pernyataan UPDATE dan DELETE untuk mengetahui berapa jumlah baris data yang telah berhasil diperbaharui.



111



@@ERROR Variabel ini mengembalikan nilai kesalahan untuk pernyataan SQL yang terakhir kali dijalankan. Jika bernilai 0, artinya pernyataan tersebut suskes dijalankan tanpa kesalahan. @@IDENTITY Variabel global ini mengembalikan nilai yang paling terakhir digunakan untuk kolom identitas. Kolom identitas bersifat readonly dan dikelola oleh sistem. Setiap ada penambahan data pada tabel, aplikasi menggunakan informasi ini sebagai kunci untuk menambahkan data pada tabel lain terutama yang saling berhubungan melalui foreign key. Selain variabel global diatas, Transact-SQL masih memiliki banyak variabel global lain. Berikut adalah daftar beberapa variabel global yang umum digunakan:



Variabel Global @@CONNECTIONS



Jumlah login



@@CPU_BUSY



Jumlah total waktu server CPU dalam detik



@@IDLE



Jumlah waktu CPU yang sedang tidak bekerja



@@IO_BUSY



Jumlah waktu Input/Output



@@LANGID



ID Bahasa yang sedang aktif



@@LANGUAGE



Nama Bahasa yang sedang aktif



@@MAX_CONNECTIONS



Maksimum koneksi dalam waktu yang sama



@@MAX_PRECISION



Tingkat ketelitian nilai desimal atau numerik



@@NEST_LEVEL



Jumlah nest level yang sedang aktif



@@SERVER_NAME



Nama server lokal



@@SPID



ID Server yang sedang proses



@@TOTAL_ERRORS



Jumlah kesalahan selama SQL berjalan



@@TOTAL_READ



Jumlah pembacaan pada Disk



@@TOTAL_WRITE



Jumlah penulisan pada Disk



@@TRANCOUNT



Total transaksi yang dilakukan active user



b. User-Defined Variable



112



Keterangan



Jika variabel global adalah variabel yang dibuat oleh sistem, maka variabel ini adalah variabel yang didefinisikan sendiri oleh user. Dalam T-SQL, caranya adalah: DECLARE @nama_variabel tipe_variabel Dalam mySQL atau PostgreSQL, variabel didefinisikan dengan diawali tanda ‘$’. Contoh: DECLARE @intA INT DECLARE @intX INT, @intY INT, @Z CHAR(5) SELECT @X = 20 SET @Y = 5 SET @Z = ‘Hasil’ SET @A = @X / @ Y PRINT @X + ‘/’ + @Y PRINT @Z + CAST(@A AS CHAR) 3.2. Statement Jika



Anda



sudah



terbiasa



dalam



pemrograman



maka



istilah Statement Control tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda terutama flow statement yang terdiri dari Seleksi dan Perulangan. Bagian ini dipastikan dimiliki oleh semua aplikasi SQL. Yang berbeda hanya cara penggunaannya berkaitan dengan bentuk pendefinisian sintaks saja. Seleksi Seleksi umumnya memiliki 2 statement yaitu: a. IF…ELSE Pada T-SQL, Pernyataan IF tidak ditutup dengan END IF. Ada beberapa format yang bisa digunakan antara lain: IF kondisi {statement} ELSE {statement} Atau, F kondisi BEGIN {multiple statements} END ELSE BEGIN {multiple statements} END 113



Untuk mySQL, perrnyataan IF didefinisikan sebagai berikut: F kondisi THEN {statement} ELSE {statement} END IF Untuk memudahkan pemahaman, lihatlah contoh berikut: IF (SELECT COUNT(*) FROM Pegawai WHERE Kota=’Medan’) > 0 BEGIN – Proses pegawai yang – berasal dari Medan END ELSE BEGIN PRINT “Tidak ada pegawai dari Medan!” END b. CASE Fungsi pernyataan CASE sama dengan IF. Berikut adalah sintaks penggunaannya dalam T-SQL: CASE ekspresi_input WHEN ekspresi_1 THEN ekspresi_output_1 … WHEN ekspresi_n THEN ekspresi_output_n END Contoh: CASE @tingkat_pegawai WHEN ‘I’ THEN 10 WHEN ‘II’ THEN 15 WHEN ‘III’ THEN 20 END Perulangan (Looping) Pernyataan perulangan dalam SQL dikenal dengan pernyataan WHILE. Perulangan sering digunakan terutama ketika ingin mengambil data dari cursor. Jika pernytaan yang akan dijalankan hanya sebaris maka BEGIN/END tidak diperlukan sama halnya dengan pernyataan IF. Sintaks dalam T-SQL adalah WHILE kondisi



114



BEGIN {multiple statements} END Contoh: DECLARE @x INT SELECT @x = 0 WHILE (@x 999 BREAK – Proses END Jika x bernilai negatif maka kode tidak dijalankan dan dilanjutkan ke baris berikutnya. Jika x bernilai 1000, maka perulangan berhenti. GOTO dan RETURN Kedua pernyataan memungkinkan kita untuk mengubah alur eksekusi dengan membuat percabangan ke lokasi lain di dalam prosedur. Pernyataan GOTO dapat memanggil baris pernyataan lain yang diberi label. Contoh pernyataan GOTO: RepeatLoop:



115



FETCH NEXT INTO variable_list IF @@FETCH_STATUS = 0 BEGIN – Proses GOTO RepeatLoop END Pernyataan RETURN menghentikan prosedur tanpa kondisi dan dapat mengembalikan hasil. Untuk mengembalikan nilai dalam SQL dapat digunakan sintaks seperti berikut: RETURN ekspresi Selain Flow-Control Statement diatas, T-SQL juga menyediakan pernyataan-pernyataan lain dan yang umumnya digunakan dalam prosedur adalah PRINT dan RAISERROR. a. PRINT PRINT ekspresi b. RAISERROR Fungsi ini digunakan untuk mendefinisikan error kita sendiri dari prosedur yang kita buat. Sintaknya adalah: RAISERROR errorNum, severity, state Argumen pertama adalah nomor error, dan harus bernilai antara 50,001 s/d 2,147,483,648 karena kode errordibawah 50,001 adalah kode error dari SQL Server. Argumen kedua is tingkat kesalahan, nilainya antara 1 sampai 18. Dan argumen terakhir adalah integer antara 1 sampai 127, yang dapat digunakan untuk mengembalikan informasi tambahan mengenai kesalahan yang terjadi. 3.3. Fungsi-fungsi Pada bagian ini, kita hanya akan bahas fungsi-fungsi yang didukung oleh T-SQL. Setiap aplikasi yang Anda gunakan memiliki fungsi-fungsi yang didukungnya sendiri. Fungsi dalam T-SQL dikelompokkan menjadi beberapa bagian antara lain: a. Manipulasi String Fungsi-fungsi terkait manipulasi string adalah sebagai berikut:



116



-



ASCII(karakter), untuk mendapatkan nilai dari karakter



-



Char(nilai), kebalikan dari fungsi ASCII



-



CharIndex(pola, ekspresi), mengembalikan posisi dari hasil pertama dari pencarian



argumen pertama dalam argumen



kedua. Jika Anda mengenal Visual Basic, maka fungsi ini sama dengan IntStr(). -



Left(string,n), mengembalikan string dari kiri sejauh n karakter Right(string,n), mengembalikan string dari kanan sejauh n karakter



-



Len(string), mengembalikan panjang string DataLength(variabel), mengembalikan panjang dari variabel yang dideklarasikan



-



Lower(string), mengubah string menjadi huruf kecil



-



Upper(string), mengubah string menjadi huruf kapital



-



Ltrim(string), menghilangkan spasi di bagian kiri string



-



Rtrim(string), menghilangkan spasi di bagian kanan string



-



Space(n), menambah spasi sejumlah n



-



STR(float,n,dec), mengubah ekspresi float menjadi string sesuai dengan panjang karakter n dan dec untuk menentukan jumlah angka di belakang koma. Misalnya: PRINT STR(3.14159, 4, 2) Hasilnya 3.14



-



Replace(string1,string2,string3),



untuk



mengganti



setiap



kesamaan string1 di dalam string2 dengan string3. -



Replicate(karakter,n), untuk mengembalikan string baru dengan mengulang karakter sebanyak n-kali.



-



Reverse(string), membalikkan urutan karakter dari string



-



Substring(string,m,n), mengembalikan string yang diambil dari m sepanjang n. Sama dengan fungsi Mid() dalam Visual Basic



-



Nchar(nilai), mengembalikan karakter Unicode dari nilai



-



STUFF(string1,m,n,string2), mengganti bagian dari string1 mulai dari m sepanjang n dengan string2. Contoh: DECLARE @s CHAR(30) SET @s = “VB Programming” SET @s = STUFF(@s,1,2,”SQL”) PRINT @s Yang tercetak adalah “SQL Programming” 117



-



QuoteName(string,quote_char), mengembalikan string Unicode dengan quote_char sebagai pemisah. Contoh: QUOTENAME(‘Halim’, ‘”’) Hasilnya adalah “Halim” QUOTENAME(‘Halim’, ‘{’) Hasilnya adalah {Halim} ‘@’ karakter ini tidak diperbolehkan.



b. Fungsi Konversi Fungsi-fungsi terkait konversi data adalah sebagai berikut: - Convert(tipedata,var,style), untuk mengkonversi tipe data dari var menjadi



tipe



data



argumen style untuk



yang



didefinisikan.



menentukan



format



Sedangkan



tanggal



ketika



mengkonversi tipe data DateTime dan SmallDate. - Cast(variabel AS tipedata), untuk mengkonversi variabel atau nilai ke dalam tipe data yang ditentukan. c. Fungsi Tanggal dan Waktu Fungsi-fungsi terkait dengan penanggalan dan waktu adalah sebagai berikut: - GetDate(), mengembalikan tanggal dan waktu saat ini dari mesin yang menjalankan SQL Server - DateAdd(interval,num,datetme),



menambah



nilai



argumen



datetime dengan interval yang diberikan. Nilai interval yang dapat digunakan ditunjukkan dalam tabel berikut:



Interval year



yy, yyyy



Range 1753–9999



quarter



qq, q



1–4



month



mm, m



1–12



dayofyear



dy, y



1–366



day



dd, d



1–31



wk, ww



1–53



Dw



1–7



week weekday



118



Nilai



hour



Hh



0–23



minute



mi, n



0–59



second



Ss



0–59



millisecond



Ms



0–999



- DateDiff(interval,datetime1,datetime2),



untuk



me-ngembalikan



selisih antara datetime1 dan datetime2 dalam interval yang diberikan. - DatePart(interval,datetime), mengembalikan integer yang mewakili bagian dari datetime. - DateName(interval,datetime), mengembalikan nama dari bagian datetime. Contoh: DateName(month, ‘31/05/2007’) Hasilnya adalah May - Day(), Month(), Year(), mengembalikan hari, bulan dan tahun. d. Fungsi Lain -



COALESCE(ekspresi1,ekspresi2, “), fungsi ini bertujuan untuk mengembalikan ekspresi pertama yang tidak null dalam daftar argumen yang diberikan. Misalnya Anda ingin mengetahui kolom yang isinya Null, maka Anda dapat melakukan dengan cara berikut: SELECT nip, COALESCE(alamat, nama) FROM Pegawai



-



IsNull(kolom,nilai), Jika argumen pertama tidak null maka yang dikembalikan adalah nilai dari argumen pertamanya. Bila null maka nilai dari argumen kedua yang dikembalikan. Misalnya:. 119



SELECT nama_barang, ISNULL(harga, 0.0) FROM Barang - NullIf(ekspresi1,ekspresi2), jika kedua argumen bernilai sama maka yang dikembalikan adalah null. Jika berbeda maka argumen pertama yang dikembalikan. Anda bisa membuat fungsi sendiri dengan perintah CREATE FUNCTION. Misalnya kita ingin membuat fungsi penjumlahan antara 2 angka, berikut contoh dalam PostgreSQL. CREATE FUNCTION Plus(FLOAT, FLOAT) RETURNS FLOAT AS ’ BEGIN RETURN $1 + $2; END;’ SELECT Plus(5,8); 3.4. Stored Procedure Stored Procedure adalah kumpulan pernyataan SQL yang disimpan di server, sehingga dapat digunakan kapan saja untuk melakukan suatu perintah tertentu tanpa harus mendefinisi ulang perintah-perintah setiap data diperlukan. Setiap aplikasi mempunyai mekanisme masing-masing untuk membuat dan mengoperasikan prosedur. mySQL misalnya mengacu pada standar SQL:2003 dan menggunakan sintaks yang sama dengan IBM DB2. Dan fitur stored procedure pada mySQL hanya didukung oleh mySQ Lversi 5 keatas. Lain pula dengan PostgreSQL yang memiliki caranya sendiri dimana lebih kearah object-oriented. Mengapa prosedur dibutuhkan? Ada beberapa alasan yang baik untuk menjawab pertanyaan ini, antara lain: -



Ketika beberapa aplikasi klien dari berbagai macam platform hendak melakukan operasi yang sama terhadap basis data.



-



Ketika keamanan menjadi prioritas utama. Prosedur memberikan konsistensi dan lingkungan yang aman dan semua prosedur dapat memastikan seluruh operasi tercatat dengan benar. Pengguna tidak memiliki akses secara langsung kedalam tabel-tabel di dalam basis data tetapi dapat menjalankan prosedur-prosedur yang telah didefinisikan sebelumnya.



-



Stored procedure meningkatkan kinerja dan efisiensi karena tidak membutuhkan pengiriman banyak informasi antara klien dan server.



120



-



Stored procedure dapat dieksekusi dari aplikasi lain diluar aplikasi



SQL. (Reusable) Sintaks untuk membuat stored procedure pada T-SQL adalah sebagai berikut: CREATE PROCEDURE nama_prosedur AS {statements} Sedangkan untuk menjalankan prosedur yang sudah buat adalah dengan sintaks: EXEC nama_prosedur Atau, cukup dengan memanggil nama prosedurnya saja. Untuk mengubah stored procedure digunakan sintaks: ALTER PROCEDURE nama_prosedur AS {statements} Contoh: USE Perusahaan IF EXISTS (SELECT name FROM sysobjects WHERE name = ‘CariPegawai’) DROP PROCEDURE CariPegawai GO CREATE PROCEDURE CariPegawai @Arg1 VARCHAR(99), @Arg2 VARCHAR(99), AS DECLARE @CariArg VARCHAR(999) DECLARE @SQLStr VARCHAR(999) SET @Arg1 = LTRIM(RTRIM(@Arg1)) SET @Arg2 = LTRIM(RTRIM(@Arg2)) SET @CariArg = “WHERE ” IF LEN(@Arg1) > 0 SET @CariArg = @CariArg + “nama LIKE ‘%” + @Arg1 + “%’ AND ” IF LEN(@Arg2) > 0 SET @CariArg = @CariArg + “nama LIKE ‘%” + @Arg2 + “%’ AND ” IF @CariArg > 3 SET @CariArg = SUBSTRING(@CariArg, 1, LEN(@CariArg)-4) IF LEN(@CariArg) = 6 SET @SQLStr = “SELECT nama FROM Pegawai” ELSE 121



SET @SQLStr = “SELECT nama FROM Pegawai ” + @CariArg EXECUTE (@SQLStr) Untuk mengetes prosedur yang kita buat: DECLARE @arg1 varchar(99) DECLARE @arg2 varchar(99) SET @arg1 = ‘Halim’ EXEC CariPegawai @arg1, @arg2 Meskipun @arg2 tidak diinisialisasi atau berisi null, Anda tetap harus mengirimkan 2 parameter tersebut. 3.5. Penanganan Error Penanganan error/kesalahan



sangat



dianjurkan



dalam



teknik



pemrograman yang baik sehingga program yang Anda buat tidak mudah crash. Anda dapat menampilkan pesan kesalahan sesuai dengan kesalahan yang terjadi pada program Anda sehingga akan dapat lebih membantu pengguna untuk mendeteksi kesalahan yang terjadi sehingga memungkinkan untuk perbaikan segera. Contoh: DECLARE @err INT INSERT Pegawai VALUES(’10.10.5562’,’Halim’,’02.180/201.L’, ‘Pemuda No. 11’,’Jakarta’) SET @err = @@ERROR PRINT ‘Error No: ‘ + CONVERT(CHAR(10),@err) SELECT * FROM Pegawai GO Jika tidak ada kesalahan yang terjadi maka Error No yang tercetak adalah 0. 4. Mengenal Cursor Cursor dalam basis data hampir sama dengan fungsi cursor pada aplikasi komputer Anda, misalnya pada layar aplikasi pengolah kata. Ketika Anda menekan tombol { ¯ }, cursor bergeser ke bawah melalui setiap baris teks setiap



kalinya.



Demikian



pula



ketika



Anda



menekan



tombol



{



}, cursor bergerak ke atas baris demi baris. Atau ketika Anda menekan tombol { Page Up } dan { Page Down },



122



hasilnya cursor berpindah



melampaui beberapa baris. Demikian halnya dengan cursor di dalam basis data. Konsepnya sama. Cursor memungkinkan Anda untuk memilih sekelompok data (recordset), mengakses setiap baris data (record) sesuai dengan yang ditunjuk oleh cursor tersebut. menyimpan



Fungsi



hasil query untuk



umum cursor lainnya digunakan



adalah



kembali.



Hasil



untuk dari



operasi cursor adalah berasal dari hasil pernyataan SELECT. Jika aplikasi atau prosedur yang Anda buat memerlukan penggunaan sekelompok data secara



berulang-ulang,



maka



Anda



dianjurkan



menggunakan cursor daripada Anda melakukan query(mengekstrak data) dari basis data secara berulang-ulang untuk data yang sama. Disamping itu, Anda juga dapat mengakses setiap data hasil query dengan cursor. Yang paling penting diingat dalam cursor adalah data didalamnya dan posisi cursor tersebut. Berikut



adalah



urutan



atau



langkah-langkah



ketika



Anda



ingin



mengoperasikan cursor di dalam basis data : a. Buat cursor terlebih dahulu. Jika aplikasi yang Anda gunakan adalah Oracle, maka perintah untuk membuat cursor adalah DECLARE nama_cursor CURSOR FOR {SELECT command | statement_name | block_name} Dalam Transact-SQL, perintah untuk membuat cursor adalah DECLARE nama_cursor CURSOR [SCROLL|STATIC] FOR select_statement [FOR {READ ONLY | UPDATE [of column_name_list]}] Contoh: DECLARE cur_Pegawai CURSOR FOR select * from Pegawai GO Hasilnya, Anda sekarang memiliki cursor dengan nama cur_Pegawai yang menampung semua data dari table Pegawai. Sebelum dapat digunakan Anda harus membuka cursor tersebut terlebih dahulu. b. Buka cursor tersebut untuk digunakan di dalam prosedur atau aplikasi. Pernyataan untuk membuka cursor adalah



123



OPEN nama_cursor Contoh: OPEN cur_Pegawai GO c. Ambil



data record,



baris



demi



baris



hingga



mencapai



akhir record pada cursor. Dalam hal ini, cursor memiliki 3 fungsi antara lain: 1)



Fungsi Foward Only (Cursor hanya bisa maju), Default.



2)



Fungsi Scroll (Cursor bisa maju mundur), … CURSOR SCROLL FOR …



3)



Cursor Static, … CURSOR STATIC FOR …



Untuk mengakses data di dalam cursor, kita menggunakan perintah FETCH. Dalam Transact-SQL sintaksnya adalah sebagai berikut: FETCH [[NEXT|PRIOR|FIRST|LAST| ABSOLUTE{n|@nvar}| RELATIVE{n|@nvar}] FROM] {{[GLOBAL] nama_cursor}|@nama variabel cursor} [INTO @nama variabel|[,...n]] Pada sintaks diatas, Anda melihat beberapa argumen seperti NEXT, PRIOR, FIRST, LAST, dll. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing argumen tersebut : a. NEXT Argumen



NEXT



merupakan



argumen



default.



Jika



Anda



tidak



mendefinisikan argumen apapun, maka argumen NEXT yang akan digunakan.



Argumen



NEXT



mengembalikan



hasil



dalam



bentuk



baris record yang sedang aktif dan bergerak maju. b. PRIOR Argumen PRIOR mengembalikan hasil dalam bentuk baris yang mendahului baris yang sedang aktif sedangkan baris yang sedang aktif tidak dikembalikan. Bila posisi cursor ada pada baris pertama dan Anda melakukan FETCH PRIOR, maka tidak ada hasil yang dikembalikan. c. FIRST Sesuai dengan namanya, argumen ini mengembalikan baris pertama dalam cursor dan membuatnya aktif. d. LAST



124



Kebalikan dari argumen sebelumnya, argumen LAST mengembalikan baris terakhir dalam cursor dan membuatnya aktif. e. ABSOLUTE {n|@nvar} Argumen ini mengembalikan nilai berdasarkan kondisi parameter n atau @nvar yang diberikan. -



Jika n atau @nvar bernilai 0 maka tidak ada yang dikembalikan, n harus bertipe integer constant dan @nvar harus integer



-



Jika n atau @nvar bernilai positif maka baris yang dikembalikan adalah baris di depan cursor dan baris tersebut menjadi aktif



-



Jika n atau @nvar bernilai negatif maka baris yang dikembalikan adalah baris yang berada pada posisi sebelum akhir dari cursor dan baris tersebut menjadi aktif



f.



RELATIVE {n|@nvar} Argumen ini mengembalikan nilai berdasarkan kondisi parameter n atau @nvar yang diberikan. -



Jika n atau @nvar bernilai 0 maka yang dikembalikan adalah baris yang aktif, n harus bertipe integer constant dan @nvar harus integer



-



Jika n atau @nvar bernilai positif maka baris yang dikembalikan adalah baris setelah baris yang aktif dan baris tersebut menjadi aktif



-



Jika n atau @nvar bernilai negatif maka baris yang dikembalikan adalah baris yang mendahului baris yang aktif dan baris tersebut menjadi aktif



g. Global Cursor Nama cursor yang



diberi



argumen



GLOBAL



akan



merujuk



ke



suatu Global Cursor. @nama variabel cursor sendiri merupakan nama dari Open cursor dimana Fetch dibuat. Contoh: DECLARE @nip CHAR(10) DECLARE @nama CHAR(30) DECLARE @no_ktp CHAR(12) DECLARE @alamat CHAR(40) FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama, 125



@no_ktp, @alamat WHILE (@@fetch_status = 0) BEGIN PRINT @nip PRINT @nama PRINT @alamat FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama, @no_ktp, @alamat END GO Tutup cursor bila Anda sudah selesai menggunakannya. Perintah untuk menutup sebuah cursor adalah CLOSE nama_cursor Dealokasi cursor tersebut untuk menghilangkannya. Perintah untuk men-dealokasi sebuah cursor adalah DEALLOCATE nama_cursor Berikut adalah proses lengkap dari contoh penggunaan cursor diatas : DECLARE @nip CHAR(10) DECLARE @nama CHAR(30) DECLARE @no_ktp CHAR(12) DECLARE @alamat CHAR(40) DECLARE cur_Pegawai CURSOR FOR select * from Pegawai OPEN cur_Pegawai FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama, @no_ktp, @alamat WHILE (@@fetch_status = 0) BEGIN PRINT @nip PRINT @nama PRINT @alamat FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama, @no_ktp, @alamat END CLOSE cur_Pegawai DEALLOCATE cur_Pegawai GO 5. Trigger Trigger adalah kode-kode logik yang didefinisikan agar dapat dieksekusi apabila terjadi suatu proses yang mengubah kondisi record dalam tabel baik



oleh



pernyataan



INSERT,



UPDATE



maupun



DELETE. Triggerbiasanya digunakan untuk memeriksa nilai atau data dari sebuah record sebelum record tersebut dimasukkan ke dalam tabel.



126



Jika Anda menggunakan Microsoft SQL Server, maka Anda akan mengenal



yang



namanya Instead



of



Trigger. Trigger jenis



ini



memungkinkan kita untuk mengubah kegiatan yang dilakukan apabila salah satu pengguna menjalankan suatu kegiatan tertentu. Prosedur Trigger dilampirkan pada tabel tertentu. Kita lebih baik mengatur validasi dan kendali pada Triggerdaripada melakukannya dalam aplikasi. Ada 3 perintah dasar yang terkandung dalam sebuah Trigger, yaitu: a.



Insert Trigger



b.



Update Trigger



c.



Delete Trigger



Contoh prosedur Trigger dengan PostgreSQL: CREATE FUNCTION pgw_insupd() RETURNS OPAQUE AS ’ BEGIN NEW.nama := UPPER (NEW.nama); RETURN NEW; END;’ LANGUAGE ’plpgsql’; CREATE TRIGGER pegawaiInsUpd BEFORE INSERT OR UPDATE ON pegawai FOR EACH ROW EXECUTE PROCEDURE pgw_insupd(); INSERT INTO Pegawai (nip,nama) VALUES (10.12.1568,’halim’); SELECT * FROM pegawai; Yang tersimpan dalam tabel Pegawai adalah HALIM bukan halim. Jika



Anda



menggunakan



T-SQL



pada



SQL



Server



maka



prosedur Trigger dapat dibuat dari Query Analyzer maupun Enterprise Manager. Adapun sintaks T-SQL untuk membuat trigger adalah : CREATE TRIGGER nama_trigger ON nama_tabel FOR [INSERT|UPDATE|DELETE] AS {statements} nama_tabel adalah nama tabel dimana prosedur trigger hendak dibuat. FOR menunjukkan perintah yang akan mengaktifkan trigger. Jika Anda menggunakan perintah INSERT, maka trigger akan dijalankan bila ada perintah INSERT yang dijalankan pada tabel yang bersangkutan. Jika



127



menggunakan perintah UPDATE maka trigger akan dijalankan bila ada pengguna yang menggunakan perintah UPDATE pada tabel yang mengandung trigger tersebut. Demikian halnya dengan perintah DELETE. Jika



ada



yang



menghapus



data



dari



tabel



bersangkutan



maka trigger akan dijalankan. AS menandai awal badan trigger yang berisi pernyataan-pernyataan yang akan dijalankan disaat trigger aktif. Perintah-perintah



dalam



T-SQL



yang



tidak



boleh



dipergunakan



dalam Trigger adalah: -



CREATE DATABASE CREATE PROC CREATE DEFAULT CREATE INDEX CREATE TABLE CREATE VIEW CREATE RULE LOAD LOG RESTORE LOG DISK RESIZE DISK INIT ALTER DATABASE ALTER TABLE ALTER VIEW ALTER PROCEDURE DROP DATABASE DROP TABLE DROP PROCEDURE



Contoh prosedur Trigger sederhana dengan T-SQL: CREATE TRIGGER delPegawai ON pegawai FOR DELETE AS PRINT ‘DELETE Berhasil’ GO DELETE Pegawai WHERE nip=’10.10.5269’ Jika operasi DELETE berhasil maka ‘DELETE Berhasil’ akan tercetak dilayar. Contoh prosedur Trigger lain dengan T-SQL: USE Perusahaan IF EXISTS (SELECT name FROM sysobjects WHERE name = ‘peg_insupd’ AND type = ‘TR’) DROP TRIGGER peg _insupd GO CREATE TRIGGER peg_insupd ON Pegawai FOR INSERT, UPDATE AS 128



DECLARE @tk_min TINYINT, @tk_maks TINYINT, @tk_peg TINYINT, @kd_pek SMALLINT SELECT @tk_min = tk_min, @tk_maks = tk_maks, @tk_peg = i.tk_pek, @kd_pek = i.kd_pek FROM Pegawai p INNER JOIN inserted i ON p.nip = i.nip JOIN Pekerjaan k ON k.kd_pek = i.kd_pek IF NOT (@tk_peg BETWEEN @tk_min AND @tk_maks) BEGIN RAISERROR (‘Tingkat Pegawai untuk Kode Pekerjaan:%d harus bernilai antara %d dan %d.’, 16, 1, @kd_pek, @tk_min, @tk_maks) ROLLBACK TRANSACTION END Pada SQL Server, dikenal pula yang namanya Instead of Trigger. Jenis trigger ini memungkinkan kita untuk mendefinisikan trigger pada sebuah view.



Namun,



tidak



diperbolehkan



pada



pada view yang



menyertakan CHECK OPTION. Pada Instead of trigger, DELETE tidak diperbolehkan pada tabel yang memiliki relasi dengan jenis ON DELETE CASCADE. Demikian halnya juga dengan perintah UPDATE tidak diizinkan pada tabel yang berhubungan dengan relasi ON UPDATE CASCADE. Misalnya kita ingin melakukan INSERT data pada sebuah tabel. Tentu saja kita tidak bisa memasukkan dua data dengan primary key yang sama. Bila ternyata nilai yang kita masukkan sebagai PK telah ada, maka akan muncul peringatan kesalahan. Untuk menghindari hal ini, kita dapat menggunakan Instead of Trigger untuk memproses data tersebut: CREATE TABLE tabelTes ( id_tes INT NOT NULL PRIMARY KEY, ket_tes VARCHAR(20) NOT NULL ) GO CREATE TRIGGER trig_tes ON tabelTes INSTEAD OF INSERT AS IF @@ROWCOUNT = 0 RETURN UPDATE t –- jika id sudah ada SET



129



ket_tes = i. ket_tes FROM inserted i JOIN tabelTes t ON t.id_tabel = i.id_tabel INSERT tabelTes SELECT id_tabel, ket_tes FROM inserted i WHERE NOT EXISTS ( SELECT * FROM tabelTes t WHERE t.id_tabel = i.id_tabel ) GO 6. Transaksi Dengan Commit dan Rollback Transaksi adalah sekumpulan operasi pada basis data yang harus berhasil atau gagal secara keseluruhan. Artinya prosesnya tidak boleh setengah-setengah melainkan harus satu kesatuan. Dengan kata lain, sebuah transaksi hanya memiliki 2 pilihan berhasil atau gagal. Suatu transaksi dinyatakan berhasil apabila semua operasi di dalam transaksi tersebut berhasil dieksekusi sedangkan suatu transaksi dinyatakan gagal apabila salah satu saja operasi di dalam transaksi tersebut gagal. Perubahan data hanya disimpan apabila transaksi berhasil secara keseluruhan. Jika transaksi gagal, maka perubahan yang terjadi pada data di dalam tabel yang bersangkutan akan diisi kembali dengan nilai yang semula sehingga tidak mengganggu integritas dan konsistensi data. Dengan kata lain, sebuah transaksi hanya akan melakukan proses terhadap semua perubahan yang terjadi atau tidak sama sekali. Setelah eksekusi, sistem harus selalu berada dalam kondisi yang valid. Transaksi memiliki empat karakteristik dasar yang sering disebut ACID. Keempat karakteristik tersebut antara lain: a.



A = Atomicity Sebuah transaksi berhasil diselesaikan dengan sempurna atau berhasil dikembalikan pada kondisi semula.



b.



C = Consistency Sistem berada pada kondisi baru yang valid atau tetap berada pada kondisi sebelum transaksi dilakukan.



c.



I = Isolation Transaksi dipisahkan dari yang lainnya selama pemrosesan.



130



d.



D = Durability Sistem akan selalu berada pada kondisi yang valid meskipun terjadi kegagalan pada sistem.



SQL mengimplementasikan transaksi dengan tiga pernyataan antara lain sebagai berikut: a.



BEGIN TRANSACTION Pernyataan ini menandai awal sebuah transaksi. Jika transaksi yang dikerjakan gagal, maka tabel akan dikembalikan ke kondisi dimana pernyataan BEGIN TRANSACTION didefinisikan. Basis data akan dikembalikan



pada



kondisi



sebelum



transaksi



dilakukan



mengabaikan semua perubahan yang telah dilakukan oleh aplikasi Anda jika transaksi tidak berhasil sepenuhnya. b. COMMIT TRANSACTION Pernyataan ini digunakan apabila seluruh transaksi telah berhasil dijalankan. Biasanya ditempatkan pada akhir transaksi. Ketika pernyataan COMMIT dijalankan, maka seluruh perubahan terhadap data dalam basis data yang dilakukan oleh aplikasi sejak ekseskusi pernyataan BEGIN TRANSACTION akan dilakukan dan basis data terperbaharui dengan data yang baru dimana pengembalian data ke kondisi semula tidak dimungkinkan lagi. Anda dapat melakukan undo atas perubahan-perubahan tersebut tetapi tidak lagi dalam bagian sebuah transaksi. c. ROLLBACK TRANSACTION Pernyataan ini menandai akhir dari transaksi yang gagal. Ketika pernyataan ini dijalankan, basis data dikembalikan ke kondisi dimana ketika pernyataan BEGIN TRANSACTION dijalankan, Anggapannya pernyataan-pernyataan diantara pernyataan BEGIN TRANSACTION dan ROLLBACK TRANSACTION seolah-olah tidak pernah dijalankan sama sekali. Fungsi pernyataan COMMIT dan ROLLBACK sangat penting untuk menjaga integritas dan konsistensi data dalam basis data. Kode



berikut



menunjukkan



bagaimana



pernyataan



yang



berhubungan dengan transaksi digunakan dalam sebuah batch.



131



BEGIN TRANSACTION {T-SQL statement} IF @@ERROR 0 BEGIN ROLLBACK TRANSACTION RETURN –100 END {T-SQL statement} IF @@ERROR 0 BEGIN ROLLBACK TRANSACTION RETURN –101 END COMMIT TRANSACTION {T-SQL statements} Kode error –100 dan –101 mengidentifikasi kondisi kesalahan. Setelah setiap operasi Anda harus memeriksa nilai dari variabel @@ERROR. Jika nilainya bukan 0, berarti telah terjadi kesalahan dan Anda harus melakukan Rollback pada transaksi yang sedang dijalankan. Jika bernilai 0 artinya tidak ada kesalahan dan Anda dapat



melakukan Commit pada



transaksi



sehingga



semua



perubahan dapat disimpan. Transaksi sering juga disebut dengan LUW (Logical Unit of Work). Dalam hal ini, juga ada perbedaan perintah dan fitur dari beberapa aplikasi SQL, misalnya Oracle dan Sybase menyediakan fasilitas SAVEPOINT pada transaksi atau sering disebut semi-commit. Jadi, sekali lagi perintah DDL dan DML dalam pembahasan ini sangat tergantung pada aplikasi yang digunakan. Berikut



adalah



contoh



penanganan



transaksi



dengan commit dan rollback dengan T-SQL pada SQL Server: Misalnya dalam perbankan, asumsi terdapat 3 buah tabel yaitu tabel nasabah, tabungan dan rekening. Dan kita ingin membuka rekening baru. CREATE TABLE Nasabah ( 132



nid INT NOT NULL PRIMARY KEY, nama VARCHAR(20) NOT NULL, alamat VARCHAR(30) NOT NULL ) GO CREATE TABLE Rekening ( nid INT NOT NULL PRIMARY KEY, tid INT NOT NULL PRIMARY KEY ) GO CREATE TABLE Tabungan ( tid INT NOT NULL PRIMARY KEY, jum_tbgn MONEY NOT NULL ) GO BEGIN TRANSACTION nasabah_baru INSERT Nasabah VALUES (1, “Halim”, “Pemuda No. 11″) IF EXISTS(SELECT * FROM Nasabah WHERE nama = “Halim”) BEGIN BEGIN TRANSACTION INSERT Tabungan VALUES(2, 100000) END ELSE ROLLBACK TRANSACTION IF EXISTS(SELECT * FROM Tabungan WHERE tid = 2) BEGIN BEGIN TRANSACTION INSERT Rekening values(1, 2) END ELSE ROLLBACK TRANSACTION IF EXISTS (SELECT * FROM Rekening WHERE nid = 1 AND tid = 2) COMMIT TRANSACTION ELSE ROLLBACK TRANSACTION GO



133



134



4. Uraian Kerja Kerjakanlah soal berikut dengan seksama! Tes dilakukan dengan menggunakan aplikasi (phpmyadmin) QueryAnalyzer Microsoft SQL Server Tabel TesKaryawan Tabel TesDepartemen Tabel TesStatusAbsen Tabel TesKeteranganAbsensi Tabel TesAbsensiHeader Tabel TesAbsensiDetil 2. (3) Buatlah sebuah database dengan nama TesK_**** dimana **** adalah nomor tes anda. Lalu buatlah struktur tabel seperti yang Anda lihat pada gambar di atas dengan menggunakan DDL. Gunakan constraint sebagaimana dianggap perlu dan pastikan semua data tidak boleh ada yang bernilai Null. Format cNIP harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Kemudian isilah tabel yang telah Anda buat sesuai dengan data seperti yang ditunjukkan dalam gambar. (KUK 1.1) 3. (5) Buatlah stored-procedure untuk mengisi data Departemen dan harus menggunakan penanganan error dan parameter. Cobalah prosedur yang telah Anda buat hanya dengan mengirim 2 parameter : ‘SEC’, ‘Keamanan’ (KUK 1.1, 1.2, 1.3) 4. (12) Buatlah stored-procedure untuk mengisi data Karyawan baru dengan menerapkan fungsi cursor untuk memvalidasi data. Bila data yang dimasukkan sudah ada di dalam tabel maka munculkan pesan: “Maaf, Kode pegawai yang Anda masukkan telah terdaftar” Jika terjadi kesalahan, maka tampilkan pesan dari sistem. Sedangkan jika berhasil maka tampilkan pesan: “{nama_karyawan_baru}, Selamat bergabung di PT. Kita” Setelah Anda membuat prosedur, cobalah dengan mengisi data dengan cNIP yang sudah ada di dalam tabel, mengisi data dengan format cNIP yang salah, dan terakhir mengisi data yang benar-benar baru. (KUK 1.1 – 1.4)



135



5. (15) Buatlah insert, update dan delete trigger untuk tabel TesKaryawan. Cek maksimal karyawan pada departemen yang bersangkutan ketika Anda melakukan insert data karyawan baru. Lalu ketika Anda mengupdate gaji karyawan pastikan gaji yang baru lebih besar dari gaji yang lama. Dan terakhir pastikan tidak ada data yang boleh dihapus dari tabel TesKaryawan. Setelah Anda selesai, Cobalah trigger yang telah Anda buat dengan memasukkan data yang salah dan benar. Tampilkan pesan-pesan untuk keberhasilan dan kegagalan proses tersebut misalnya jika proses gagal tampilkan pesan: (KUK 3.1 – 3.3) “Maaf, Tidak ada lowongan lagi di bagian “ {nama_departemen} dan jika benar tampilkan pesan : “Selamat bergabung di bagian “ {nama_departemen} 6. (15) Buatlah sebuah procedure dengan 4 buah parameter yakni NIP, Waktu dan Jam Hadir, Status Absen dan Detil Absensi. Detil Absensi dapat diisi lebih dari satu record dalam sekali proses. Artinya pengisian 1 data pada tabel TesAbsensiHeader sekaligus memungkinkan kita mengisi satu atau lebih data di dalam tabel TesAbsensiDetil hanya dengan sekali menjalankan prosedur. Gunakan prinsip-prinsip transaction untuk menangani absensi karyawan, yakni ketika mengisi data pada tabel TesAbsensiHeader dan TesAbsensiDetil. Buat juga fungsi yang kemudian dapat Anda gunakan untuk menampilkan hasil transaksi secara langsung begitu transaksi di-COMMIT seperti ditunjukkan dalam gambar. (KUK 2.1 – 2.2 & 4.1 – 4.3)



Daftar Cek Unjuk Kerja Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi Kode unit



: TIK.PR03.002.01



Judul Unit



: Mengoperasikan bahasa pemrograman Data Deskripsi (SQL- Structured Query Language) Lanjutan



Nomor Elemen



Ya



1 Membuat dan mengoperasikan prosedur



136



Tidak



KUK 1.1 Prosedur dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar pada DDL dan DML



Ya



Tidak



1.2 Parameter prosedur diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam prosedur 1.3 Prosedur disimpan dan diberi nama 1.4 Prosedur dapat dijalankan dan bekerja dengan benar 2 Membuat dan mengoperasikan prosedur dan fungsi



2.1 Fungsi dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar pada DDL dan DML 2.2 Parameter fungsi diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam fungsi 2.3 Fungsi disimpan dan diberi nama 2.4 Fungsi dapat dijalankan dan bekerja dengan benar



3 Membuat dan mengoperasikan trigger



3.1 Trigger dibuat dan diatur dengan peng-gunaan perintah standar pada DDL / DML 3.2 Trigger disimpan dan diberi nama 3.3 Trigger dapat dijalankan dan bekerja dengan benar



4 Mengoperasikan Commit dan Rol lbackdata tabel



4.1 Perintah commitdigunakan untuk penyimpanan data ke dalam fisik file. 4.2 Perintah rollbackdigunakan untuk pembatalan perintah yang telah dikerjakan dan penyimpanan data ke dalam fisik file tidak termasuk 4.3 Perintah commit dan rollback di pastikan bekerja dengan benar



137



5. Latihan Soal Bacalah soal-soal berikut dengan seksama dan kerjakanlah dengan tepat! 2. Perhatikan pernyataan berikut! CASE WHEN @X = @Y THEN NULL ELSE @X END Cara lain untuk mendefinisikan pernyataan diatas adalah: (KUK 2.1) a. NullIf(@X, @Y) b. IF @X = @Y THEN NULL ELSE @X c. IF @X = @Y BEGIN NULL END ELSE RETURN @X d. Tidak ada jawaban yang benar 2. Dibawah ini yang merupakan pernyataan DML – SQL adalah: (KUK 1.1) a. CREATE … b. SELECT … c. ALTER … d. DROP … 3. Berikut ini yang tidak termasuk constraint adalah: (KUK 1.1) a. Primary Key b. Unique c. Default d. Alternate Key 4. Yang merupakan bentuk lain dari check constraint adalah: (KUK 1.1) a. Stored procedure b. Trigger c. Rule d. Semua jawaban benar 5. Perhatikan penggalan pernyataan berikut! CREATE TABLE mtabel (kd_tabel INT) ALTER TABLE mtabel ADD CONSTRAINT pk_tabel PRIMARY KEY(kd_tabel) Berikut ini yang merupakan penjelasan yang paling tepat dan dapat disimpulkan dari pernyataan diatas adalah: (KUK 1.1) a. Pernyataan diatas mendefinisikan kd_tabel sebagai primary key pada mtabel yang belum memiliki primary key. b. Pernyataan diatas menunjukkan cara mengubah primary key pada mtabel



138



c. Pernyataan diatas adalah satu-satunya cara mendefinisikan primary key pada mtabel. d. Semua jawaban benar 6. Dibawah ini yang merupakan flow statement of control adalah: (KUK 2.1) a. Cursor b. Selection c. Querying d. Validation 7. Cara lain untuk melakukan perulangan tanpa menggunakan WHILE adalah dengan perintah: (KUK 2.1) a. CONTINUE b. BREAK c. RETURN d. GOTO 8. Dibawah ini, pernyataan dalam SQL Server untuk menginisialisasi nilai 2 pada variabel x adalah (KUK 2.1) a. SELECT @X = 2 b. SET @X = 2 c. @X = 2 d. b dan c keduanya benar 9. Perhatikan penggalan pernyataan berikut! …(LEFT(kd,2)=’AA’ OR LEFT(kd,2)=’AB’) Pernyataan berikut yang memiliki arti sama dengan pernyataan diatas adalah: (KUK 2.4) a. … LEFT(@kd,2) EXIST (’AA’,’AB’) b. … MID(@kd,2,1) IN (’AA’,’AB’) c. … LEFT(@kd,2) IN (’AB’,’AA’) d. … MID(@kd,1,2) EXIST (’AA’,’AB’) 10. Tujuan dari pendefinisian DEFAULT constraint adalah: (KUK 1.2) a. Memastikan bahwa nilai dari data tidak berubah b. Memberikan nilai default pada data dalam suatu tabel bila data tidak diisi c. Memberikan nilai pada data secara otomatis sehingga kita tidak perlu menginisialisasi nilai pada data d. Menyamakan nilai pada data yang satu dengan yang lain



139



11. Perhatikan pernyataan berikut! SET @kddepartemen = ’HRD’ SELECT @keterangan= CASE @kddepartemen WHEN ’HRD’ THEN ’Human Resource Department’ WHEN ’CSO’ THEN ’Customer Service’ WHEN ’MAR’ THEN ‘Marketing’ PRINT @kddepartemen Jika pernyataan diatas dijalankan , maka hasil yang ditampilkan di layar adalah: (KUK 2.4) a. b. c. d.



kddepartemen Human Resource Department HRD Tidak ada yang ditampilkan



12. Dari pernyataan No. 11 diatas, Jika saya ingin menampilkan ‘Marketing’ maka berikut ini pernyataan yang benar adalah: (KUK 2.2) a. SET @kddepartemen = ‘MAR’ … PRINT @keterangan b. SET @kddepartemen = ‘MAR’ … PRINT @kddepartemen c. SET @keterangan = ‘MAR’ … PRINT @keterangan d. Jawaban b dan c benar 13. Perhatikan pernyataan berikut! SET @a = 2 SET @b = 5 PRINT ‘A * B =’ + (@a * @b) Jika pernyataan diatas dijalankan maka hasilnya adalah: (KUK 2.4) f. Terjadi Error g. A * B = @a * @b h. A * B = 10 i. A * B = 2 * 5 14. Kumpulan pernyataan SQL yang dapat digunakan/dijalankan kapan saja untuk melakukan perintah tertentu tanpa harus mendefinisi ulang perintah-perintah setiap diperlukan dinamakan: (KUK 1.1) a. Trigger b. Stored Procedure c. Rule 140



d. Semuanya benar 15. Untuk membuat prosedur, T-SQL menggunakan perintah: (KUK 1.1) a. CREATE PROC b. CREATE PROCEDURES c. CREATE FUNCTION d. Jawaban a dan b benar 16. Fungsi utama dari Instead of Trigger adalah: (KUK 3.1) a. Mempermudah mekanisme insert, update dan delete b. Memperbaharui data di dalam view, yang pada dasarnya memang tidak dapat diperbaharui c. Meningkatkan efisiensi proses pengoperasian pada trigger d. Jawaban a dan c benar 17. Yang bukan merupakan fungsi cursor adalah: (KUK 2.2) a. Memilih sekelompok data (recordset) dari hasil operasi pernyataan SELECT b. Mengakses setiap baris data (record) di dalam recordset c. Memindahkan atau mengurutkan data di dalam recordset d. Menyimpan hasil query untuk digunakan kembali 18. Perhatikan pernyataan berikut untuk menjawab soal 18 dan 19! … WHILE (@@fetch_status = 0) BEGIN … FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama, @no_ktp, @alamat END Yang dimaksud WHILE(@@fetch_status = 0) adalah (KUK 2.2) a. Perulangan WHILE dihentikan bila status fetch bernilai 0 b. Pernyataan di dalam blok WHILE dijalankan sampai fetch berhasil mengambil data c. Perulangan WHILE tidak akan dijalankan bila fetch berhasil mengambil data d. Pernyataan di dalam blok WHILE tidak akan dijalankan bila fetch tidak berhasil mengambil data 19. Pernyataan berikut yang tidak menjelaskan FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama, @no_ktp, @alamat di dalam blok WHILE adalah: (KUK 2.4) a. Pernyataan ini digunakan untuk mengambil data berikutnya pada cursor b. Pernyataan ini mengisi data posisi cursor saat itu kedalam cursor cur_pegawai c. Pernyataan ini memajukan cursor ke baris berikutnya, mengambil datanya dan menyimpannya dalam cursor cur_pegawai d. Tidak ada jawaban yang benar 141



20. Berikut ini yang merupakan pernyataan-pernyataan mengenai trigger yang tepat dan benar adalah: (KUK 3.1) a. Untuk mendefinisikan trigger pada view, kita hanya dapat menggunakan perintah Instead of Trigger b. Trigger merupakan obyek dalam database yang digunakan untuk menjalankan suatu fungsi c. Trigger dapat dijalankan sebagaimana kita menjalankan procedure d. Tidak ada jawaban yang salah 21. Pernyataan berikut yang menggambarkan transaksi dengan tepat adalah: (KUK 4.1) a. Perubahan data selalu disimpan untuk menjaga konsistensi dan integritas data b. Bila perintah ROLLBACK dijalankan maka data akan dikosongkan c. Hanya melakukan proses terhadap semua perubahan yang terjadi atau tidak sama sekali d. Perintah BEGIN TRANSACTION dapat dihilangkan ketika membuat transaksi 22. Sistem akan selalu berada pada kondisi yang valid meskipun terjadi kegagalan pada sistem merupakan karakteristik transaksi yang dinamakan: (KUK 4.1) a. durability b. isolation c. consistency d. atomicity 23. Yang dinamakan Logical Unit of Work adalah: (KUK 1.1) a. Query / View b. Stored procedure c. Constraint/Rule d. Transaction 24. Yang merupakan stored procedure dengan parameter default: (KUK 1.2) a. CREATE PROC _proc @id CHAR(3) = ‘sha’ AS … b. CREATE PROC _proc @id CHAR(3) DEFAULT AS … c. CREATE PROCEDURE _proc DF @id CHAR(3) AS … d. CREATE PROC _proc DEFAULT (@id CHAR(3),’sha’) AS … 25. Perhatikan prosedur berikut! BEGIN – Proses SET @kdError = @@ERROR IF (@kdError 0) GOTO hError END COMMIT TRANSACTION hError: ROLLBACK TRANSACTION RETURN(@kdError) 142



26. Apa yang terjadi jika prosedur diatas dijalankan? (KUK 4.3) a. Data diproses sebagaimana mestinya b. Data berubah tetapi muncul error c. Data tidak pernah diproses d. Data ter-update seteleh COMMIT dijalankan



6. Daftar Pustaka Modul pelatihan berbasis kompetensi, sektor telematika, sub sektor Programmer Komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi – Jakarta



143



144