Modul Pert 8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 1 (MODUL PRAKTIKUM AUDITING 2 – PRODI AKUNTANSI) Oleh: Dwi Urip Wardoyo, Dedik Nurtriyanto



1. BERKAS PERMANEN (Informasi Umum Perusahaan) 1.1. Sejarah Perusahaan PT Randu Alas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri peralatan rumah tangga berlapis enamel dan berlokasi di Indonesia. Perseroan sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun operasi dengan standar dan kualitas yang tidak diragukan lagi dalam semua segmen pasar. Perusahaan berkedudukan di Jalan Cigadung No. 20 Jakarta, no telp 021 25019191 dan merupakan Wajib Pajak dengan NPWP No. 09.359.661.1-423.000. Akta notaris Rizal SH Nomer 12345 di Jakarta, akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomer B111.462 tanggal 12 Januari 2010. Berikut ini merupakan proporsi kepemilikan saham biasa pada PT Randu Alas dengan nilai nominal sebesar Rp202.500,00 per lembar. Pemegang saham PT Randu Alas terdiri dari kepemilikan orang pribadi dan satu kepemilikan perusahaan. Modal dasar perseroan yang telah ditempatkan seluruhnya dan disetor penuh adalah sebagai berikut: Modal dasar Belum disetor Ditempatkan & disetor penuh



2.000.000 Lbr saham 1.000.000 Lbr saham 1.000.000 Lbr saham



@ Rp202.500,00



= Rp405.000.000.000,00



@ Rp202.500,00



= Rp202.500.000.000,00



@ Rp202.500,00



= Rp202.500.000.000,00



Susunan pemegang saham perseroan per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut: PT Sukses Abadi



500.000 Lbr saham @ Rp202.500,00 = Rp101.250.000.000,00



Tn. Dwi Alfachry



400.000 Lbr saham @ Rp202.500,00 = Rp81.000.000.000,00



Tn. Dedik Elnino



100.000 Lbr saham @ Rp202.500,00 = Rp20.250.000.000,00



Total



1.000.000 Lbr saham @ Rp202.500,00 = Rp202.500.000.000,00



1.2. Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi adalah suatu usaha sekelompok orang melalui kerjasama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya struktur organisasi yang mampu menggambarkan secara jelas mengenai tugas, tanggungjawab dan wewenang setiap anggota, berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi PT Randu Alas beserta tugas, tanggungjawab dan wewenang setiap anggota: 1. RUPS • Meminta pertanggungjawaban mengenai jalannya kegiatan perusahaan. • Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direktur utama. • Mengambil keputusan yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan. 2. Dewan Komisaris • Mengawasi pekerjaan direktur utama. • Memberikan pertimbangan dan nasehat kepada direktur utama dalam mencapai tujuan perusahaan. 3. Direktur Utama • Menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja secara keseluruhan. • Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kenapa masing-masing bagian. • Mengkoordinir dan mempertanggungjawaban kepada dewan komisaris seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan rencana dan tujuan serta kebijaksanaan yang digariskan oleh dewan komisaris. • Menjaga kelancaran operasional untuk jangka panjang. • Bertanggungjawab atas segala akibat dari pengambilan keputusan atau kebijakan. 4. Manajer Pembelian dan Persediaan • Menerima permintaan pembelian barang-barang yang dibutuhkan dari setiap bagian perusahaan. • Mengatur agar barang yang dibeli dapat tiba tepat pada waktunya dan mutunya sesuai dengan yang diinginkan. • Menggunakan anggaran investasi (rencana pembelian) atas aset tetap sebagai alat pengendalian investasi atas aset tetap. • Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya. • Untuk memperlancar tugasnya, manajer pembelian dan persediaan dibantu oleh:



5. Kepala Bagian Pembelian • Membuat order pembelian. • Menandatangani dokumen-dokumen pembelian sebatas pada wewenang yang diberikan. • Mencatat jumlah pembelian. • Membuat laporan pembelian untuk dipertanggungjawabkan kepada manajer pembelian dan persediaan. 6. Kepala Bagian Gudang • Melakukan pengawasan dan pe-meriksaan secara keseluruhan terhadap keadaan persediaan dalam hal penyimpanan, keadaan fisik dan kuantitasnya. • Mencatat semua data permintaan dan pengeluaran barang dari gudang serta barang yang baru diterima dari supplier. • Menerima barang yang dikirim-kan dari supplier dan mengecek kualitas serta kuantitasnya. 7. Manajer Pemasaran • Menentukan kebijaksanaan pokok dalam bidang pemasaran dan memimpin pelaksanaannya. • Menyusun dan menetapkan rencana strategi harga pemasaran yang realistis dan terpadu atas distribusi produk dan promosi. • Menyusun dan menetapkan rencana program dan anggaran pemasaran berdasarkan kebijakan strategis yang telah ditetapkan. • Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pemasaran, menganalisa penyimpangan yang terjadi dan melakukan penyesuaian. • Mewakili perusahaan dalam bidang pemasaran untuk mencapai sasaran organisasi. • Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya. 8. Administrasi Penjualan • Membuat surat jalan • Mencatat penjualan dalam buku penjualan • Menginformasikan kepada bagian keuangan bahwa bon tagihan sudah jatuh tempo 9. Tenaga Penjualan • Melakukan penjualan. • Mencari langganan baru dan menjaga relasi dengan langganan yang telah ada. • Menangani protes dan keluhan dari langganan • Mengirim barang yang dipesan oleh langganan



10. Manajer Produksi • Melaksanakan kebijaksanaan pokok direktur utama dalam hal produksi dan memimpin pelaksanaannya. • Menetapkan kebijaksanaan dan merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan menyetujui rencana program serta metode kerja bidang produksi. • Memimpin, mengkoordinir dan menyampaikan laporan kerja berkala dan laporan khusus bidang produksi. • Melaksanakan usaha-usaha peng-endalian agar kegiatan bidang produksi sesuai dengan rencana. • Untuk memperlancar tugas, manajer produksi dibantu oleh: 11. Bagian Produksi • Mengatur kelancaran jalannya kegiatan produksi. • Mengawasi kegiatan produksi. 12. Bagian Production Planning on Inventory Control (PPIC) • Mengatur perencanaan kegi-atan produksi dalam meng-hasilkan produk. • Mengawasi kelancaran keg-iatan produksi mulai dari perencanaan sampai menjadi produk yang siap dijual. • Manajer Personalia dan Umum • Merumuskan kebijaksanaan perusa-haan dibidang personalia. • Melaksanakan perencanaan serta seleksi karyawan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh peru-sahaan. • Membuat peringatan, teguran dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi ataupun yang tidak sesuai catatan dan laporan prestasi karyawan. • Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya. 13. Manajer Akuntansi dan Keuangan • Menganalisa laporan keuangan yang dihasilkan oleh kepala bagian keuangan secara periodik. • Membuat laporan pertanggungjawaban kepada direktur utama. • Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya. • Untuk memperlancar tugasnya, manajer akuntansi dan keuangan dibantu oleh: 14. Bagian Akuntansi • Dalam melaksanakan tugasnya adalah melakukan pencatatan transaksi dan menyusun serta mengawasi pembukuan perusahaan.



15. Bagian Keuangan Dibantu oleh: Kasir, dengan tugas yaitu mengatur alokasi terkait dengan : • Membuat anggaran keuangan • Mencatat dan melaporkan penerimaan tunai • Mencatat dan melaporkan pengeluaran tunai.



1.3. Bagan Organisasi PT Randu Alas Adapun selanjutnya adalah gambaran dari Bagan Organisasi pada PT Randu Alas sebagai berikut:



RUPS Dewan Komisaris Direksi Utama Bpk. Aswin



Manajer Pembelian dan Persediaan Bpk. Andi Kepala Pembelian Bpk.Fauzi =Fauzi



Kepala Gudang Bpk.Fauzi



Manajer Pemasaran Bpk. Bambang



Adm. Penjualan Bpk. Ali



Tenaga Penjualan Bpk. Bayu



Manajer Umum & Personalia Bpk. Cahyadi



Manajer Produksi Bpk. Supriyatno



Bagian Produksi Bpk. Adya



Bagian PPIC Bpk. Angga



Manajer Keuangan dan Akuntansi Bpk. Dewa



Akunta nsi Ibu. Ana



Keuanga n Ibu. Beta Kasir Ibu. Yoga



2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Perseroan menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau PSAK umum. Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan tahun berakhir 31 Desember 2017 dan 2018, dapat diiktisarkan sebagai berikut: 2.1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan, yang disajikan dalam Rupiah, disusun atas dasar akrual dengan konsep nilai historis. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung. 2.2. Kas dan Setara Kas Kas besar dan bank serta deposito berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal perolehannya diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas. 2.3. Penilaian Persediaan Persediaan dinilai menurut metode “masuk-pertama, keluar-pertama” (FIFO) kecuali persediaan barang jadi yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. 2.4. Pemasaran Produk Peralatan Rumah Tangga dipasarkan untuk Mall Deptstore & Pedagang Besar yang tersebar di daerah Jakarta dan Jawa Barat. Seluruh penjualan produk dijual secara tunai maupun kredit dengan syarat 2/10, n/30. Adapun terkait penjualan kredit terdapat nama-nama pelanggan utama sebagai debitur yang berkontribusi terhadap besarnya nilai piutang usaha. Berikut daftar debitur sebagai pelanggan dari PT Randu Alas sbb.: Nama Perusahaan PT Sengon Dowo PT Jati Ombo PT Cendana Wungu PT Borneo Jaya PT Meranti Alus PT Kamper Wangi PT Mahoni Baru PT Ulin Mas



Alamat Jalan Muray 11, Jakarta Jalan Merpati 2, Jakarta Jalan Cucak rawa 7, Jakarta Jalan Bondowoso 5, Bandung Jalan Pajajaran 9, Bandung Jalan Siliwangi 18, Bandung Jalan Margahayu 33, Cirebon Jalan Ciater 15, Cirebon



2.5. Piutang Dagang Jumlah piutang dagang yang melewati periode jatuh tempo dilakukan pencadangan piutang ragu-ragu berdasarkan analisa umur piutang ragu-ragu ditetapkan sebagai berikut: Umur piutang 1-30 hari disisihkan 10% Umur piutang 31-60 hari disisihkan 20% Umur piutang 61-90 hari disisihkan 30% Umur piutang lebih dari 91 hari disisihkan 40%



2.6. Investasi Jangka Pendek dan Panjan Investasi jangka pendek dan panjang dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya, sedangkan kepemilikan dari 20% sampai 50% dicatat dengan metode ekuitas. Investasi dengan kepemilikan lebih dari 50% dicatat secara konsolidasi.



2.7. Aset Tetap Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus (non residu), berdasarkan taksiran masa manfaatnya sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 10 Kendaraan bermotor 5 Inventaris kantor 5 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan, sedangkan perbaikan yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok Aset tetap yang bersangkutan, sedangkan laba rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Dalam menjalankan bisnisnya, pemanfaatan atas Aset Tetap terkait tanah dan bangunan baru dimanfaatkan 3 tahun terakhir, sedangkan untuk aset tetap lainnya baru digunakan dalam 2 tahun terakhir berjalan.



2.8. Penjabaran Valuta Asing Pembukuan diselenggarakan dalam Rupiah. Transaksi dalam valuta asing dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban dalam valuta asing dijabarkan dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasikan, dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi tahun berjalan.



2.9. Pajak Penghasilan Perseroan menerapkan metode aset dan kewajiban dalam menghitung pajak penghasilannya. Berdasarkan pendekatan ini, aset dan kewajiban pajak tangguhan atas perbedaan temporer dalam pencatatan aset dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan perpajakan diakui pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak untuk periode mendatang, misalkan rugi fiskal yang dapat dikompesasikan apabila besar kemungkinan pajak tersebut dapat direalisasikan.



3. KANTOR AKUNTAN PUBLIK Perusahaan diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik “Elly & Rekan”. KAP ini mengaudit perusahaan ini sejak tahun 2017. Berikut struktur nama dan posisi yang ada dalam kepengurusan KAP Elly dan Rekan antara lain sebagai berikut: 1. Ny.Elly sebagai Partner in charge of the engagement. 2. Ny.Annisa sebagai Audit Manager. Adapun Tim audit dalam pemeriksaan ini diantaranya adalah: 3. Miss Ajeng sebagai Supervisor, dimana selama lima tahun sudah berprofesi sebagai Tenaga auditor. 4. Miss Ruri yang sudah tiga tahun bekerja sebagai Senior Auditor dan dia menjadi in charge pada audit PT Randu Alas selama dua tahun terakhir. Dia telah mengenal dan mengetahui operasional dari klien. 5. Miss Dhian sebagai Senior Auditor, dimana dua tahun bekerja sebagai auditor dan selama dua tahun memeriksa perusahaan ini. Tim ini juga dibantu oleh: 6. Jarjit, Mei-mei dan Susanti sebagai Junior Auditor. Jarjit dan Mei-mei telah bekerja dan memeriksa perusahaan ini selama satu tahun sedangkan Susanti belum mempunyai pengalaman memeriksa perusahaan. PT Randu Alas merupakan perusahaan pertama yang diperiksa oleh Susanti, namun ia telah mengikuti pelatihan teknis dalam Tim Auditnya.



Seluruh Tim Audit yang ditugaskan untuk mengaudit PT Randu Alas selalu meningkatkan kompetensinya dalam bidang audit melalui kegiatan PPL. Tim Audit yang diterjunkan KAP “Elly & Rekan” untuk mengaudit PT Randu Alas pada tahun 2018 merupakan Tim Audit yang sama pada tahun 2017. Seluruh Tim Audit diberi tanggung jawab dan dimintai komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan audit tepat waktu, selama perikatan audit tidak ada Tim Audit yang mengajukan cuti maupun hal lainnya yang menghambat penyelesaian perikatan audit. Tim Audit yang ditugaskan hanya untuk melaksanakan pekerjaan audit, dan tidak memiliki hubungan hutang piutang ataupun bentuk kerjasama lain dengan klien. Pemilihan Tim Audit sudah melalu mekanisme tertentu sehingga tidak diragukan kembali terkait independensinya, karena sesuai dengan SPM No. 1, SA 220 dan SA 300.



3.1. Informasi Alokasi Jam Kerja Alokasi jam kerja Tim Audit dan surat perikatan audit disiapkan oleh Ny. Annisa dan di review oleh Ny, Elly selaku Partner in charge of the engagement. Proses pembuatan alokasi jam kerja dan surat perikatan dilakukan bersamaan pada tanggal 8 sd 10 Januari 2019. Jam kerja efektif Tim Audit ditetapkan mulai jam 8.00 sd 16.00 sisanya dihitung lembur. Perikatan audit dimulai pada tanggal 11 Januari 2019 dan berakhir di tanggal 10 Maret 2019. Jumlah hari libur (sabtu minggu) selama masa perikatan sebanyak 16 hari dan hari besar keagamaan sebanyak 2 hari. Surat perikatan audit dibuat sesuai dengan SA 210 dan SPM No. 1. Komunikasi antar Tim Perikatan berjalan dengan baik sesuai dengan SA 300. Alokasi Jam kerja dibagi menjadi tiga tahap: Pada tahap pertama Praperikatan dan Risk Assesment total jam kerja didistribusikan kepada setiap fungsi personel dengan beban kerja sbb : 1. Ny. Elly sebanyak 1/4 dari jumlah total Praperikatan dan Risk Assesment, 2. Ny. Annisa sebanyak 1/4 dari jumlah total Praperikatan dan Risk Assesment dan 3. Tim Audit yang lain sebanyak 2/4 dari jumlah total Praperikatan dan Risk Assesment. Pada tahap kedua Risk Respon total jam kerja didistribusikan secara rata kepada seluruh Tim Audit dengan terlebih dahulu dikurangi porsi jam kerja untuk Ny. Elly sebanyak 5 jam dan Ny. Annisa sebanyak 10 jam. Pada tahap ketiga Reporting total jam kerja didistribusikan kepada Ny. Elly sebanyak 1/3 dari jumlah total Reporting, Ny. Annisa sebanyak 1/3 dari jumlah total Reporting dan Tim Audit yang lain sebanyak 1/3 dari jumlah total Reporting.



3.2. Pertimbangan Materialitas Dalam penentuan pertimbangan materialitas Tim Audit menggunakan benchmark Laba sebelum Pajak karena Tim Audit mempertimbangkan bahwa Klien adalah perusahaan skala besar yang selalu berorientasi kepada laba. Sehingga ditentukan besaran untuk OM menggunakan benchmark 3%. Untuk PM menggunakan benchmark 75% dari OM, dengan kondisi entitas Normal.



3.3. Pemahaman Entitas dan Lingkungan Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak auditor menunjukkan bahwa perusahaan sudah memiliki aspek legalitas yang normal dan memiliki kelengkapan standar badan usaha, dalam pembagian fungsi telah di tuangkan dalam uraian Job Description dan Bagan Organisasi. Pada praktiknya perusahaan menjalankan bisnis sesuai dan fokus kepada core nya dibidang manufaktur dan penjualan produk peralatan rumah tangga, selain itu perusahaan juga menempatkan kelebihan dananya pada perusahaan lain sebagai investasi yakni di PT Kamper Wangi sebagai entitas berelasi dengan penyertaan sebesar 10% (minority). Dalam aspek sumber daya manusia perusahaan juga telah mengikuti ketentuan aturan ketenaga kerjaan menurut UU yang telah di tetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja, setiap penghasilan pegawai berkaitan dengan perpajakan dilaporkan dan dipotong secara berkala mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku. Aspek selisih dan pelaporan pajak akan berdampak pada imbalan pasca kerja dan pajak tangguhan.



3.4. Pelaporan Keuangan Terdahulu Dalam catatan informasi pada laporan keuangan maupun opini auditor sebelumnya tidak terdapat isu mengenai kelangsungan usaha, juga tidak ditemukan adanya kondisi restrukturisasi keuangan maupun kerugian berlanjut, kondisi perusahaan yang tidak merugi dan tidak ditemukan kondisi penyajian kembali, serta tidak ada opini sebelumnya yang menyatakan wajar tanpa pengecualian.



4. KASUS AUDIT 4.1. Siklus Pendapatan dan Piutang Usaha Pendapatan utama diperoleh dari penjualan produk peralatan rumah tangga hasil dari pengolahan perusahaan sendiri, penjualan dilakukan secara tunai dan sebagian besar transaksi dilakukan secara kredit, besarnya penjualan kredit akan tercatat sebagai nilai Piutang Usaha. Miss Ajeng sebagai supervisor bertugas untuk mengaudit perusahaan Klien (PT Randu Alas) untuk melakukan konfirmasi kepada debitur/pelanggan PT Randu Alas, dalam pekerjaan ini Miss Ajeng dibantu oleh Rheyna sebagai salah satu staf di perusahaan tersebut untuk memberikan neraca saldo perusahaan, konfirmasi piutang usaha, dan laporan laba rugi. Adapun daftar nominatif debitur atas besarnya nilai transaksi piutang hingga pelaporan akhir tahun 2018 sebagai berikut: DAFTAR PIUTANG DEBITUR NO.



DEBITUR



JUMLAH



1



PT Sengon Dowo



Rp72.450.000.000,00



2



PT Jati Ombo



Rp91.339.000.000,00



3



PT Cendana Wungu



Rp43.776.888.000,00



4



PT Borneo Jaya



Rp51.673.222.000,00



5



PT Meranti Alus



Rp36.234.000.000,00



6



PT Kamper Wangi



Rp50.984.590.871,00



7



PT Mahoni Baru



8



PT Ulin Mas



Rp15.373.046.448,00



TOTAL



Rp370.235.456.448,00



Rp8.404.709.129,00



Pada tanggal 15 Januari 2019, auditor melakukan konfirmasi piutang untuk 8 debitur saldo piutang usaha sampai dengan 31 Desember 2018. Hasilnya bahwa 7 Debitur menjawab konfirmasi tersebut dalam kurun waktu 12 hari kerja, 6 Debitur menyatakan telah sesuai dengan nilai piutang yang dikonfirmasikan kecuali PT Mahoni Baru tidak membalas konfirmasi, setelah ditelusuri ternyata perusahaan tersebut telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri setempat per tanggal 15 Nopember 2018.



Diminta: 1. Sebagai Tim audit anda diminta membuat surat konfirmasi piutang dan melampirkan surat balasan debitur atas kasus diatas. (format surat dapat dibuat pada sheet terpisah) 2. Buat prosedur audit dan lengkapi KKP yang diperlukan.



Berikut format prosedur audit dan surat konfirmasi piutang: Berikut adalah informasi prosedur audit piutang usaha. Lakukanlah prosedur audit tersebut! No 1 2 3 4



5 6 7 8 9 10



Prosedur Audit Minta daftar piutang terdiri atas nama, alamat pelanggan, nomor faktur, tanggal faktur dan jumlahnya serta cocokan dengan saldo dibuku besar Pelajari kebijakan akuntansi perusahaan mengenai pengakuan pendapatan dan cocokkan apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum lakukan analisis rasio mengenai perputaran piutang dan prosedur analitis mengenai fluktuasi piutang dengan perbandingan tahun sebelumnya Lakukan konfirmasi dengan memilih sampel yang representatif. Pemilihan tanggal konfirmasi dapat dilakukan juga atas saldo sebelum tanggal neraca dan untuk mendapatkan keyakinan atas kebenaran saldo piutang per tanggal neraca. Tindak lanjuti setiap jawaban konfirmasi dan apabila terdapat selisih diminta atau teliti keterangan dari klien Buatlah jurnal penyesuaian terhadap piutang usaha yang berbeda Periksa faktur klien terkait penjualan dan dokumen pendukung seperti penerimaan kas, buku piutang usaha, dan otorisasi Periksa perhitungan matematisnya Buat daftar koreksi (ayat jurnal penyesuaian mengenai piutang usaha) Lakukan perhitungan kembali terhadap piutang usaha Siapkan schedule utama dari penjualan Minta buku penjualan/jurnal penjualan serta cocokkan dengan buku besar



Dikerjakan Oleh Indeks Inisial



……………, …… Januari 20 Kepada yang terhormat, PT …………………… ….……………………..



Dengan hormat,



Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan audit umum atas Laporan Keuangan kami, sudilah Saudara memberitahukan secara langsung pada Kantor Akuntan Publik “Elly dan Rekan” saldo rekening kami per 31 Desember 2018. Pembukuan kami menunjukkan saldo : - Piutang



………………………….



Mohon bandingkan dengan pembukuan saudara dan laporkan pada lembar di bawah ini. Bila tidak sesuai mohon berikan penjelasan secukupnya. Hormat kami,



………………………………….. (…………………………) Catatan : 1. Mohon surat konfirmasi ini diisi dan dikirimkan langsung kepada KAP Elly dan Rekan melalui fax 0216688777 atau email [email protected]. Up. Ajeng 2. Surat ini bukan untuk permintaan penagihan. ------------------------------------------------------ LEMBAR JAWABAN -------------------------------------------Rekening Hutang kami pada perusahaan Saudara per ……………………………. menurut pembukuan kami adalah sebesar Rp …………………………………… Perbedaan dengan catatan saudara sebesar Rp …………………………………….. disebabkan :



……………….,………………….20.... Hormat kami,



-------------------------------------------Nama dan cap perusahaan



---------------------------- ---------------------------- ------------------------------------- --------------------------------



4.2. Siklus Aset Tetap Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh Tim Auditor pada dokumen terlampir, tahapan audit selanjutnya adalah melakukan pemeriksanaan atas siklus Aset Tetap. Berikut merupakan informasi saldo awal dan saldo akhir tahun 2018 untuk Aset Tetap PT Randu Alas: Nilai Perolehan 12201 12301 12401 12501 12601



12302 12402 12502 12602



Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Akumulasi Penyusutan Bangunan Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan Akumulasi Penyusutan Kendaraan Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor Jumlah



Saldo Akhir 2017 100.000.000.000 132.535.000.000 110.250.000.000 45.215.000.000 32.422.000.000 420.422.000.000



Saldo Akhir 2018 100.000.000.000 172.143.000.000 118.461.000.000 65.800.000.000 47.649.000.000 504.053.000.000



(19.880.250.000)



(25.821.450.000)



(22.050.000.000) (18.086.000.000) (12.968.800.000)



(23.692.200.000) (26.320.000.000) (14.294.700.000)



(72,985,050,000)



(90,128,350,000)



Informasi Kasus Terkait Siklus Aset Tetap 1. Sepanjang Tahun 2018 PT Randu Alas mengalami penambahan aset tetap dalam bentuk bangunan dan gedung pabrik sebesar Rp39.608.000.000 dan telah dikapitalisasi pada akun yang tepat. 2. Pada tanggal 1 September 2018 PT Randu Alas membeli mesin pemotong keramik dimana harga perolehan mesin pemotong keramik tersebut pencatatannya belum termasuk biaya instalasi mesin Rp200.000.000 yang belum dibayarkan sampai 31 Desember 2018 dan diakui sebagai utang usaha. 3. Pada tanggal 12 Agustus, PT Randu Alas juga membeli kendaraan alat berat Toyota sebanyak 80 unit senilai total Rp30.000.000.000. Atas transaksi pembelian kendaraan ternyata PT Randu Alas melakukan kesalahan dalam pencatatan pembelian kendaraan yang senilai Rp30.000.000.000 dicatat sebesar Rp40.000.000.000 sebagai Utang Bank Jangka Panjang.



4. Pada tanggal 13 Agustus 2018 PT Randu Alas menjual Kendaraan alat berat merk Isuzu berjumlah 20 unit dengan harga Rp9.415.000.000,00. Diketahui harga perolehan kendaraan tsb Rp13.453.000.000,00 dan akumulasi penyusutan pada tgl dijual senilai Rp3.277.000.000,00. Terdapat temuan bahwa perusahaan hanya mencatat penerimaan kas dan pengurangan aset tetap saja. 5. Pada tanggal 1 Desember 2018 PT Randu Alas mencatat besarnya Beban Umum dan Administrasi senilai Rp15.277.000.000,00 salah dicatat sebagai inventaris kantor. Atas informasi berkaitan dengan siklus atas Aset Tetap maka anda Diminta: 1. Buatlah prosedur audit yang diperlukan! 2. Buatlah kertas kerja pemeriksaan!



4.3. Siklus Biaya Dibayar Dimuka Informasi terkait Biaya dibayar dimuka Diinformasikan bahwa jumlah biaya dibayar dimuka pada laporan keuangan sejumlah Rp600.167.311 terdiri dari 2 biaya, yaitu asuransi dibayar dimuka sejumlah Rp400.000.000 dan sewa dibayar dimuka Rp200.167.311. a. Asuransi Dibayar Dimuka Berdasarkan informasi data laporan keuangan pada PT. Randu Alas, terdapat beberapa aset yang diasuransikan sebagai berikut: Aset yang diasuransikan Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris kantor



Premi yang dibayar 200.000.000 100.000.000 50.000.000 50.000.000



Periode 1 Apr 2018-31 Mar 2019 1 Jan 2018-31 Des 2018 1 Agt 2018-31 Juli 2019 1 Jan 2018-31 Des 2018



Jenis Asuransi Kebakaran Kebakaran All Risk Kebakaran



Temuan, PT. Randu Alas ternyata belum melakukan penyesuaian atas beban asuransi untuk semua aset di akhir tahun 2018.



NO



1 2



3



4



5



PROSEDUR AUDIT



DIKERJAKAN OLEH INDEX PARAF



ASURANSI DIBAYAR DIMUKA Minta daftar asuransi yang dibayar dimuka, dan cocokkan dengan saldo buku besar. Periksa polis asuransi dan bukti pembayaran premi asuransi, bila polis tersebut disimpan oleh bank, lakukan konfirmasi kepada bank yang bersangkutan. Periksa kebenaran perhitungan premi asuransi yang dibayar dimuka dan biaya asuransi untuk tahun berjalan dengan memperhatikan periode berlakunya polis asuransi tersebut. Pisahkan antara biaya yang mempunyai masa manfaat jangka pendek dengan yang jangka panjang. Perhatikan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam kerugian yang timbul. Hal ini harus dengan dihubungkan dengan pemeriksaan atas persediaan dan aktiva tetap. Bila pertanggungan asuransi tersebut tidak mencukupi, masukan point ini sebagai salah satu Management Letter Point.



b. Sewa dibayar dimuka Saudari Pipit memberikan informasi terkait sewa dibayar dimuka, berdasarkan pengecekan bukti perjanjian sewa diketahui ruko PT. Cahaya abadi di Bogor sebesar Rp200.167.311,00 dan pembayaran melalui Bank Jago. Setelah diselidiki ternyata sewa tersebut untuk 8 bulan terhitung dari awal bulan Januari 2018. Sehingga 4 bulan berikutnya sewa belum dibayarkan sampai tanggal 31 Desember 2018. Diminta: 1. Laksanakan prosedur audit yang diperlukan dalam pemeriksaan ini 2. Buatlah kertas kerja pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan kewajaran saldo.



4.4. Siklus Penggajian PT. Randu Alas memiliki 5200 karyawan dengan rincian sebagai berikut: Jabatan



Jumlah Karyawan



Staff



3.000



4.500.000



13.500.000.000



Supervisor



1.500



7.000.000



10.500.000.000



Manager



700



13.550.571



9.485.400.000



Total Beban Gaji



Gaji Pokok



Jumlah Beban Gaji Perusahaan



33.485.400.000



Diketahui total beban gaji yang dikeluarkan oleh PT. Randu Alas selama tahun 2018 adalah sebesar Rp33.485.400.000. Sebagai informasi, PT. Randu Alas mencatat beban PPh 21 sebesar Rp10.191.000.000. Saudara diminta untuk memeriksa kembali perhitungan PPh 21 yang dibayarkan PT. Randu Alas dengan catatan sebagai berikut: PPh 21 dihitung dari gaji pokok dikurangi tunjangan jabatan 5% dikali dengan tarif PPh 21 (dengan asumsi PTKP tidak di perhitungkan). Jika terdapat kekeliruan pencatatan beban PPh 21 oleh PT. Randu Alas, buatlah jurnal koreksi dan KKP nya!