NEFROLITHIASIS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN UKP



NEFROLITHIASIS SINISTRA



Disusun oleh: dr. Laode Muhammad Sukarno Kamaluddin



Pendamping: dr. Dwi Jatmiko dr. Julius Tanaca



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA RUMAH SAKIT KEN SARAS UNGARAN PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA PERIODE IV NOVEMBER 2019 – SEPTEMBER 2020 1



Laporan Kegiatan UKP:



Nefrolithiasis sinistra Diajukan untuk memenuhi salah satu komponen borang PIDI Periode IV November 2019 – September 2020



Disusun oleh: dr. Laode Muhammad Sukarno Kamaluddin



Telah diterima dan disetujui oleh pendamping PIDI RS Ken Saras



Ungaran,



Agustus 2020



Pendamping PIDI RS Ken Saras



2



BAB I PENDAHULUAN Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal, dimana ditemukan batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih. Batu ginjal dapat menyebabkan gejala nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Proses pembentukan batu disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal (nefrolithiasis), ureter (ureterolithiasis), vesica urinaria (vesicolithiasis), dan uretra (urethrolithiasis).1 Lokasi batu ginjal khas dijumpai dikaliks, atau pelvis dan bila keluar akan terhenti dan menyumbat pada daerah ureter (batu ureter) dan kandung kemih (batu kandung kemih). Batu ginjal dapat terbentuk dari kalsium, batu oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat. Namun yang paling sering terjadi pada batu ginjal adalah batu kalsium. Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.1 penyebab pasti yang membentuk batu ginjal belum diketahui, oleh karena banyak faktor yang dilibatkan. Diduga dua proses yang terlibat dalam batu ginjal yakni supersaturasi dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun batu terdapat dalam jumlah besar dalam urin, yaitu ketika volume urin dan kimia urin yang menekan pembentukan batu menurun. Pada proses nukleasi, natrium hydrogen urat, asam urat dan Kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium dan oksalat kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk campuran batu. Proses ini dinamakan nukleasi heterogen. Batu dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Batu yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan biasanya dapat keluar bersama dengan urine ketika berkemih. Batu yang berada di saluran kemih



3



atas (ginjal dan ureter) menimbulkan kolik dan jika batu berada di saluran kemih bagian bawah (kandung kemih dan uretra) dapat menghambat buang air kecil. 2,3 Prevalensi terjadinya penyakit ini diperkirakan sebesar 7% pada perempuan dewasa dan 13% pada laki-laki dewasa. Empat dari lima pasien adalah laki-laki, sedangkan usia puncak adalah dekade ketiga sampai ke empat. Makalah ini akan membahas mengenai nefrolitiasis berdasarkan kasus yang ditemukan pada pasien di RS Ken Saras, Ungaran.



4



BAB II LAPORAN KASUS 1.1. Anamnesis Autoanamnesis. Anamnesis dilakukan pada tanggal 25 Februari 2020 jam 20.00 WIB di Kamar Rawat Inap Opal A, RS Ken Saras, Ungaaran. 1.1.1. Identitas Penderita Nama



: Ny. E



Tanggal lahir



: 26 Desember 1963



Umur



: 54 tahun 04 bulan 22 hari



Jenis Kelamin



: Perempuan



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Agama



: Islam



Alamat



: Jl. Cempaka III No. 27 RT004/001 Kel. Bintaro Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta



Status Perkawinan : Menikah Tanggal Masuk RS : 25 Februari 2020 No.RM



: 200965



1.1.2. Keluhan Utama Nyeri perut kanan yang dirasa menjalar ke pinggang 1 minggu SMRS. 1.1.3. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poli Bedah Urologi pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 09.23 WIB. Pasien mengeluh nyeri perut kanan yang dirasa menjalar ke pinggang sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Sifat nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk. Sekitar 1 tahun yang lalu pasien sudah pernah memeriksakan kesehatannya, oleh dokter di diagnosa batu ginjal kiri dan sarankan untuk melakukan operasi tetapi pasien tidak bersedia dikarenakan takut. Menurut pasien nyeri yang dirasakan menghilang apabila sudah di minumkan obat tetapi setelah itu nyeri tersebut



5



timbul kembali dan semakin lama semakin sering merasakan nyeri. Pasien sering menahan BAK. Hematuria (-), Mual (-), Muntah (-), Demam (-), Pilek (-). 1.1.4. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Hipertensi



: disangkal



Riwayat DM



: disangkal



Riwayat Penyakit Jantung : disangkal Riwayat Asma



: disangkal



Riwayat Penyakit ginjal



: disangkal



Riwayat Alergi



: ada ( Antibiotik Ampicillin)



1.1.5. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat Penyakit Jantung : disangkal Riwayat Asma : disangkal Riwayat Alergi : disangkal 1.1.6. Riwayat Kebiasaan Merokok



: disangkal



Alkohol



: disangkal



Jamu



: 1x per hari selama lebih dari 30 tahun



1.2. Pemeriksaan Fisik 1. Status Generalis Keadaan Umum



:



Tidak tampak sakit



Kesadaran



:



Compos mentis



Status gizi



:



Cukup (BB/TB 69kg/168cm)



Tanda vital



:



Tekanan darah: 130/80mmHg Nadi: 76 x/menit Respirasi: 20 x/menit Suhu: 36,9 °C Saturasi oksigen: 98%



6



Kepala dan



Rambut



Distribusi rambut merata, dan tidak mudah



Kulit



dicabut Lesi (-), rash (-), deformitas (-), sianotik (-),



wajah



Mata



ikterik (-). Konjungtiva tidak anemis, ptosis (-), sclera ikterik (-), mata cekung (-), pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks



Hidung



pupil langsung dan tidak langsung (+/+). Bentuk dan ukuran normal, deviasi (-), septum nasal normal berada di tengah, mukosa hiperemis (-), benda asing (-),



Telinga



secret (-), deformitas (-). Kedua telinga tampak simetris, serumen (+), hiperemis (-), liang telinga lapang, deformitas (-), nyeri tekan (-) benda



Mulut



asing (-). Sianosis (-) deviasi lidah (-), atrofi lidah (-) lidah kotor (-). Mukosa mulut tidak hiperemis. Faring normal tidak hiperemis, letak uvula di tengah. Tonsil



Leher



normal, T1/T1. Pembesaran tiroid (+), pembesaran KGB leher dan supraklavikular (+), pembesaran kelenjar parotis (-) keras (+), hangat (+), hiperemis (+) mobile (-).



Thorax Jantung



Inspeksi Palpasi



Ictus Cordis tidak terlihat Ictus cordis (+) pada ICS V linea



Perkusi



midclavicular sinistra Batas jantung kanan : ICS III - V , linea sternalis dextra Batas jantung kiri : ICS V , 1 cm medial dari linea midklavikularis sinistra Batas atas jantung : ICS II linea sternalis



Paru



Auskultasi Inspeksi



sinistra S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-). Gerakan napas simetris tanpa adanya bagian yang tertinggal, lesi (-), pernapasan abdominothoracal, retraksi (-). 7



Palpasi



Gerak simetris, vocal fremitus sama kuat



Perkusi



pada kedua hemithorax Sonor pada kedua hemithorax, batas paruhepar pada sela iga VI pada linea midklavikularis dextra, dengan peranjakan 2 jari pemeriksa, batas paru-lambung pada sela



Abdomen



Ekstremitas



Auskultasi Inspeksi



iga ke VIII pada linea axilatis anterior sinistra Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/Smiling Umbilicus (-) caput medusae (-),



Auskultasi Palpasi



spider navy (-). Bising usus normal (2x/menit) Nyeri tekan pada RUQ (-), abdomen supel,



Perkusi



hepar dan lien tidak teraba, tidak ada undulasi Nyeri ketok CVA kanan (+). Timpani di



seluruh lapang abdomen Akral hangat di ke empat ekstremitas, sianosis (-), ikterik (-), deformitas (-), edema (-), CRT normal (