Niken Estu Utomo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMK BHINNEKA KARYA SIMO



SKRIPSI



Oleh NIKEN AYU PAMUNGKAS NIM. 22015004



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO JULI, 2019



i



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Program Studi Sarjana Keperawatan Skripsi, Agustus 2019 Niken Ayu Pamungkas 22015004



ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA SISWI SMK BHINNEKA KARYA SIMO Latar Belakang : Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 8-9% wanita berpotensi akan mengalami kanker payudara. Skrining kanker payudara sejak dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal dengan SADARI. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo. Metode : Rancangan penelitian ini adalah one group pre test - post test dengan jumlah sampel 68 orang diambil dengan metode purposive sampling. Pengukuran pengetahuan siswi menggunakan kuesioner. Sikap pengetahuan siswi menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan program Statistic Package for the Social Science (SPSS). Analisis bivariat menggunakan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov. Hasil : Nilai tengah (median) pengetahuan setelah dilakukan pendidikan kesehatan 8 dengan standar deviasi 0,88. Nilai tengah (median) sikap setelah dilakukan pendidikan kesehatan 35 dengan standar deviasi 2,38. Hasil uji wilcoxon variabel pengetahuan dan sikap menunjukkan p value 0,001 (p value < α). Simpulan : Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo. Saran : peneliti selanjutnya dapat melakukan Studi komparasi dengan intervensi keperawatan lain setelah penelitian ini . Kata kunci : Kanker Payudara, Pengetahuan, Sikap, SADARI Kepustakaan : ( 2010 – 2017)



ii



Estu Utomo College of Health Sciences Nursing Undergraduate Study Program Final Assignment, August 2019 Niken Ayu Pamungkas 22015004 ABSTRACT THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT BREAST SELF-EXAMINATION AS EARLY DETECTION OF BREAST CANCER IN STUDENTS OF STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL BHINNEKA KARYA SIMO Background: According to the World Health Organization (WHO), around 8-9% of women will potentially experience breast cancer. Screening for breast cancer early can be done by breast self-examination or known as SADARI. Objective: This study aims to determine the effect of health education on the level of knowledge and attitudes about breast self-examination as an early detection of breast cancer in vocational high school students Bhinneka Karya Simo. Method: The design of this study was one group pre-post-test with a sample of 68 people taken by purposive sampling method. Measurement of student knowledge using questionnaires. The attitude of students knowledge using a questionnaire. Data analysis uses the Statistical Package for the Social Science (SPSS) programs. Bivariate analysis using data normality test using Kolmogorov Smirnov. Results: Median knowledge after health education 8 with a standard deviation of 0.88. Median attitudes after health education 35 with a standard deviation of 2.38. Wilcoxon test results of knowledge and attitude variables showed a p value of 0.001 (p value 0,70. Dari hasil uji Reliabilitas kuesioner pengetahuan nilai Cronbach Alpha 0, 822 dan sikap nilai Cronbach Alpha 0,799 sehingga kuesioner tersebut reliable. ( Sugiyono, 2012 ). H. Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2012).Analisis univariat penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap SADARI sebagai deteksi dini kanker pada siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI disajikan dalam tendensi sentral yaitu nilai mean, median, min, max, dan standar deviasi. 2. Analisis Bivariate Analisa bivariate digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dua variable, yaitu pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap tingkat pengetahuan SADARI sebagai deteksi dini kanker pada siswi dan pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker pada siswi.



39



Peneliti sudah melakukan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov



untuk sampel yang besarnya lebih dari 50



responden (Dahlan, 2013). Jika hasil uji normalitas pvalue > 0,05, data terdistribusi normal dan akan dilanjutkan uji paired t test. Jika hasil uji normalitas pvalue < 0,05, data terdistribusi tidak normal dan akan dilanjutkan uji wilcoxon. Hasil dari uji normalitas data menggunakan Kolmogorov Smirnov untuk variabel pengetahuan didapatkan hasil 0,012, artinya data terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas untuk variabel sikap didapatkan hasil 0,013 artinya data terdistribusi tidak normal. Uji statistik yang digunakan untuk uji hipotesis selanjutnya menggunakan uji wilcoxon. I. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyajian hasil: 1. Tahap persiapan Peneliti mengurus surat ijin studi pendahuluan yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMK Bhinneka Karya Simo Kabupaten Boyolali. Setelah mendapatkan ijin untuk studi pendahuluan, peneliti melakukan studi pendahuluan di SMK Bhinneka Karya Simo Kabupaten Boyolali. Setelah seminar proposal penelitian dan proses konsultasi dengan pembimbing, peneliti mengurus ijin penelitian. Setelah proses administrasi perijinan penelitian, peneliti melakukan



40



kontrak waktu atau mohon ijin dengan kepala sekolah dan guru BK untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang SADARI. 2. Tahap Pelaksanaan a. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan penelitian kepada responden. b. Peneliti memberikan informasi tentang penelitian dan meminta kesediaan responden untuk terlibat dalam penelitian. c. Peneliti memberikan lembar persetujuan bagi responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian. d. Peneliti melakukan pre test tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker pada siswi e. Peneliti melakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit menggunakan media audiovisual dan praktik f. Peneliti melakukan post test tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker pada siswi g. Penelitian diberikan kepada 68 responden, terbagi menjadi 4 kelas dengan masing-masing kelas sejumlah 17 siswa. Pendidikan kesehatan tentang SADARI diberikan kepada masing-masing kelas. h. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas keterlibatannya dalam penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengoreksi data danjika ada yang kurang akan melengkapinya.



41



3. Tahap penyajian Pada tahap penyajian ini peneliti melakukan penyusunan dan pelaporan hasil penelitian dengan melakukan konsultasi laporan penelitian. J. Etika Penelitian Secara umum prinsip etika dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip keadilan (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini, prinsip etik yang digunakan adalah 1. Autonomy Autonomy atau kebebasan adalah responden bebas menentukan untuk bersedia atau menolak menjadi responden. Peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi responden (inform consent) kepada calon responden. Peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Jika



calon



responden



bersedia



menjadi



responden



harus



menandatangani lembar persetujuan, namun apabila responden menolak menjadi responden, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. 2. Tanpa nama (Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (lembar kuesioner) cukup dengan memeberikan kode pada masing-masing lembar kuesioner tersebut.



42



3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Data akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset atau hasil dari penelitian. 4. Keadilan (Justice) Justice adalah keadilan, peneliti akan memperlakukan semua responden dengan baik dan adil, semua responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dari penelitian yang dilakukan peneliti.



43



BAB IV HASIL PENELITIAN



Hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali dengan jumlah responden 68 siswi yang dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2019 disajikan dalam bentuk tabel dan narasi dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. A. Analisis Univariat 1. Pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan Tabel 4.1 Pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan di SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68) Variabel



Fase



Min



Max



Mean



Median



Pengetahuan



Pre test



1



6



3,74



4



Std. Deviasi 1,2



Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai tengah (median) pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 4 dengan standar deviasi 1,2. 2. Pengetahuan siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan Tabel 4.2 Pengetahuan siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan di SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68) Variabel



Fase



Min



Max



Mean



Median



Pengetahuan



Post test



6



10



8,19



8



44



Std. Deviasi 0,88



Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai tengah (median) pengetahuan siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan adalah 8 dengan standar deviasi 0,88. 3. Sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan Tabel 4.3 Sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan di SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68) Variabel



Fase



Min



Max



Mean



Median



Sikap



Pre test



10



26



16,63



15



Std. Deviasi 4,65



Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai tengah (median) sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 15 dengan standar deviasi 4,65. 4. Sikap siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan Tabel 4.4 Sikap siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan di SMK Bhinneka Karya Simo Boyolali (n=68) Variabel



Fase



Min



Max



Mean



Median



Sikap



Post test



30



40



35,15



35



Std. Deviasi 2,38



Tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai tengah (median) sikap siswi setelah dilakukan pendidikan kesehatan adalah 35 dengan standar deviasi 2,38.



45



B. Analisis Bivariat 1. Uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon merupakan uji non parametik yang digunakan untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda (pramana, 2012). Uji Wilcoxon digunakan apabila data tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji Wilcoxon adalah: a. Jika probabilitas (asyim.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika probabilitas (asyim.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tabel 4.5 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo (n=68) Variabel



Fase



Pre-post testPengetahuan Sikap



Selisih median 4 20



P value 0,001 0,001



Tabel 4.3 menunjukan bahwa hasil uji wilcoxon variabel pengetahuan dan sikap menunjukkan p value 0,001 (p value < 0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo.



BAB V PEMBAHASAN 46



A. Pengetahuan siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan Nilai tengah (median) pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan



adalah



4



dengan



standar



deviasi



1,2.



Nilai



tersebut



mengindikasikan bahwa siswi-siswi SMK Bhinneka Karya Simo belum memahami dengan baik tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker. Banyak siswi yang menganggap SADARI dilakukan oleh tenaga kesehatan, dibuktikan dengan banyak siswi yang menjawab tidak tepat pada pertanyaan kuesioner nomor satu. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, skor pengetahuan mengalami peningkatan nilai tengah sebesar 4 poin, semula 4 menjadi 8. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa siswi-siswi SMK Bhinneka Karya Simo rata-rata sudah memahami dengan baik tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker. SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri untuk mengetahui kemungkinan adanya kanker payudara atau benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara. Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan seluruh informasi yang dimiliki remaja putri tentang hal yang berkaitan dengan gejala kanker payudara, cara pemeriksaan payudara sendiri, dan arti pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri. (Notoadmojo, 2010). SADARI adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri tanpa bantuan orang lain, dengan cara mengamati dan meraba kondisi payudara (Rasjidi, 2010). SADARI merupakan salah satu cara deteksi dini kanker payudara yang efektif, keabnormalan pada payudara banyak ditemukan melalui SADARI yaitu sekitar 85% (Rasjidi, 2010). SADARI merupakan cara termurah, aman



47



dan sederhana untuk mendeteksi kanker payudara (American Cancer Society, 2011). Tingkat pengetahuan yang kurang tentang SADARI pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah faktor pengalaman yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dan tergantung pada ingatan seseorang pada saat pengisian kuesioner. Sesuai dengan Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa pengetahuan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Penginderaan yang baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan informasi tersebut secara benar. Siswi-siswi mengalami peningkatan pengetahuan setelah pemberian pendidikan kesehatan. Siswi-siswi mampu melakukan penginderaan dengan baik melalui berbagai indra saat diberikan pendidikan kesehatan sehingga pemahaman tentang SADARI secara kognitif dan sikomotorik meningkat. Selain itu, pengukuran pengetahuan juga dilakukan langsung setelah pendidikan kesehtan selesai dilakukan sehingga ingatan sisiwi masih baik. Hal tersebut sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) juga mengemukakan bahwa kemampuan mengingat seseorang dapat dipengaruhi oleh dimensi waktu. B. Sikap siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan



48



Nilai tengah (median) sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan



adalah 15 dengan standar deviasi 4,65. Nilai tersebut



mengindikasikan bahwa sikap siswa tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker belum baik. Banyak siswi yang mempunyai sikap kurang baik atau masih negatif dengan SADARI.. Setelah diberikan pendidikan kesehatan terdapat peningkatan skor sikap sejumlah 20 poin, dengan nilai tengah sikap semula 15 menjadi 35. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa siswi-siswi SMK Bhinneka Karya Simo banyak yang bersikap baik (sikap positif) tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker. Sikap adalah evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap suatu objek dengan perasaan mendukung atau memihak atau perasaan tidak mendukung atau tidak memihak. Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang dituju. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap objek yang dimaksud (Azwar, 2010). Sikap yang baik atau positif tentang SADARI yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bentuk perasaan mendukung dan tindakan siswi-siswi secara tepat/benar dalam melakukan SADARI sebagai deteksi dini kanker. Peningkatan sikap siswi terjadi setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI. Hal ini dapat terjadi karena adanya informasi baru tentang SADARI, pengalaman praktik langsung saat pendidikan kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan teori Azwar (2010) yang menjelaskan bahwa perubahan sikap dapat terjadi karena beberapa faktor seperti adanya informasi



49



baru, pengalaman langsung individu, dan adanya hukum atau sanksi yang mengikat. C. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo Hasil uji wilcoxon variabel pengetahuan dan sikap menunjukkan p value 0,001 (p value < 0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo. Pendidikan kesehatan secara signifikan mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap siswi SMK Bhinneka Karya Simo. Hal ini sesuai dengan penelitian Ariyanty (2012) tentang efektifitas pendidikan kesehatan SADARI terhadap sikap SADARI pada remaja putri, yang menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi sikap SADARI. Hasil penelitian lain juga mendukung seperti penelitian Hidayati, Salawati, dan Istiana (2012) tentang pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan demonstrasi yang secara signifikan meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan pemberian informasi yang mampu meningkatkan sikap dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri (Adnani, 2012). Pengetahuan akan berpengaruh terhadap sikap seseorang karena pengetahuan akan terus bertambah sesuai penambahan



50



pengalaman yang dimiliki individu (Mubarak, 2012). Proses kognitif dapat terjadi saat individu memperoleh informasi mengenai objek sikap. Sikap dapat terjadi melalui pengalaman langsung, media massa, pengaruh orang lain yang dianggap penting. Sikap yang didasari pengetahuan akan bersifat lebih kekal daripada sikap yang tanpa didasari pengetahuan (Hidayati, Salawati, & Istiana, 2011). Pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI mampu meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap yang baik pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo.



BAB VI PENUTUP



A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :



51



.1 Pengetahuan siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah kurang baik dengan nilai tengah (median) 4 dengan standar deviasi 1,2 dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan menjadi baik dengan nilai tengah (median) 8 dengan standar deviasi 0,88. .2 Sikap siswi sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah kurang baik dengan nilai tengah (median) 15 dengan standar deviasi 4,65 dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan menjadi baik dengan nilai tengah (median) 35 dengan standar deviasi 2,38. .3 Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada siswi SMK Bhinneka Karya Simo dibuktikan dengan hasil uji wilcoxon baik variabel



pengetahuan maupun sikap



menunjukkan p value 0,001 (p value < α). Terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswi setelah pendidikan kesehatan



B. Saran 1. Bagi sekolah a.



Masukan bagi sekolah untuk menjalin kerjasama dengan pihak puskesmas dan institusi pendidikan kesehatan untuk pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI kepada siswi-siswi SMK



52



b. Pihak Sekolah dapat menjadikan program pendidikan kesehatan tentang SADARI sebagai program berkesinambungan dan berkala untuk siswi-siswi SMK 2. Bagi institusi pendidikan a.



Masukan bagi institusi pendidikan kesehatan untuk menjalin kerjasama dengan SMK untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat



b.



Institusi pendidikan kesehatan dapat menerjunkan mahasiswa untuk praktik komunitas memberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI di SMK



3. Bagi peneliti lain a.



Peneliti lain dapat menjadikan hasil penelitian sebagai referensi dan bahan bacaan



b.



Penelitian ini dapat dikembangkan dengan metode penelitian yang berbeda seperti pendidikan kesehatan dengan media booklet, media audiovisual, atau metode lain seperti roleplay. Studi komparasi dengan intervensi keperawatan lain juga dapat dilakukan setelah penelitian ini.



53



DAFTAR PUSTAKA Adnani, H. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika. American cancer society, 2011.Breast cancer fact & figures 2011-2012. Atlanta: American Cancer Society, Inc American cancer society, 2011.Breast cancer fact & figures 2009-2010. Atlanta: American Cancer Society, Inc Ariyaty, Frincessca Wenny. 2012. Efektivitas Pendidikan Kesehatan Sadari Terhadap Sikap Sadari Pada Remaja Putri Kelas Xi Di Sma Negeri 1 Pajangan Bantul. Jurnal Kebidanan Vol 5, No 4. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Astuti Y, 2013. Asuhan Keperawatan pada Ny. C dengan Perawatan Luka Kanker Payudara di Lantai 5 Bedah RSPAD Gatot Subroto Azwar S, 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Brunner & suddrat, 2000.Buku ajar keperawatan medical bedah.Terjemahan Suzanne C. smeltzer.Edisi 8.Vol 8. Penerbit Buku Kedokeran EGC: Jakarta Dahlan, sopiyudin M. 2013. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta : Salemba Medika Dharma kusuma kelana (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans Info Media Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2014. Sistem Informasi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta. Ghoncheh, et.al.(2016) epidemiology, incidence and mortality of breast cancer in Asia. Asian pacific journal of cancer prevention : APJCP, 17, pp. 4752. Doi: 10.7314/APJCP.2016.17.S3.47. Hidayati, A, Salawati, T, dan Istiana, S. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Metode Ceramah dan Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dan Ketrampilan Praktik SADARI. Jurnal Kebidanan Vol. 1 No. 1. Februari 2013 Irianto, K. 2015. Memahami Berbagai Penyakit. Bandung: Alfabeta



Kemenkes RI. (2015). Panduan Nasional Penanganan Kanker Kanker Payudara. Komite Nasional Penanggulangan Kanker (KPKN). Kementrian Kesehatan, 2015. Pola Hidup ‘Cerdik’ Hindari Kanker dan Diteksi Dini Kanker Pada Perempuan, Indonesia, Jakarta Lumban Gaol, H., & Briani, F. (2014). Kanker Payudara. Kapita Selekta Kedokteran, 230–236. Mubarak et al. 2012. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Agromedika Pustaka. Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. RinekaCipta. Nurarif Amin, H& Kusuma, H. 2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta: Mediaction. Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Nurcahyo, J 2010, Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara (Mengenal, Mencegah, dan Mengobati Sejak Dini Dua Kanker Pembunuh Paling Ditakuti Wanita), Wahana Totalita, Yogyakarta Olfah, Y., Mendri, N. K., & Badi’ah, A. (2013). Kanker Payudara & Sadari (pertama). yogyakarta: Nuha Medika. Pramana, Adi . 2012 , Analisa Perbandingan Trading Volume Activity dan Abnormal Retrun Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham. Skripsi jurusan manajemen fakultas ekonomi dan bisnis universitas diponegoro semarang. Rasjidi, I. (2010). Deteksi dini dan pencegahan kanker pada wanita. Jakarta: sagung seto. Rizani, K.., Ilmi, B., & Sari, T.K. (2015) Hubungan pengetahuan dan niat mahasiswi dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Poltekes Kemenkes Banjarmasin tahun 2014. Jurnal Skala Kesehatan Volume 6 No. 1 Tahun 2015. Reksoprodjo, S, 2010, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, 115, tangerang, binarupa aksara. Sari, A.C., Maliya, A., Kartinah. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan motivasi melakukannya pada



wanita usia lanjut di desa Joho Mojolaban. http://eprints.ums.ac.id/41775/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf Suryaningsih, E. 2014. Kupas Tuntas Kanker Payudara. Yogjakarta : Paradigma Indonesia Sugiyono. 2012 .Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : alfabeta Sugiyono. 2015 .Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : PT alfabeta Sugiyono. 2016 .Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : PT alfabeta Varney, H. 2012. Ilmu Kebidanan (Varney’s midwifery 3rded). Bandung : Sekelola publisher Wawan, A & Dewi M 2011, Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta. Wijaya A Saferi & Putri Yessi M. 2013.Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Dewasa Teori & Contoh ASKEP. Yogyakarta: NuhaMedika Yayasan kanker Indonesia, (2012).YKI- Jakarta race.Diakses tanggal 28 maret 2017. Varney, H. 2012. Ilmu Kebidanan (Varney’s midwifery 3rded). Bandung : Sekelola publisher



Lampiran KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Jawaban



No



Item Pertanyaan



1



SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan oleh tenaga kesehatan



2



SADARI biasanya dilakukan selama 5 menit



3



Tujuan dilaksananakan SADARI adalah untuk mengetahui adanya 1 kelainan pada payudara seperti adanya benjolan pada payudara



4



Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melihat payudara di depan cermin adalah bentuk, ukuran dan warna payudara



1



5



SADARI sebaiknya dilakukan pada 7-10 hari setelah haid



1



6



Pada wanita yang telah menopause (berhenti masa haid) tidak dapat dilakukan SADARI lagi



1



7



Langkah pemeriksaan SADARI yaitu dengan berdiri di depan 1 cermin untuk melihat keindahan payudara



8



Memijit puting payudara berguna untuk mengetahui adanya cairan 1 yang keluar atau tidak



9



Pada saat melaksanakan SADARI dengan posisi berbaring , satu tangan ditekuk dibelakang kepala dan sebuah bantal berada dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang satunya melakukan pemeriksaan.



10



SADARI dapat dilakukan dengan menggerakkan 3 jari (jari 1 telunjuk, jari tengah, jari manis) dengan tekanan ringan secara melingkar searah jarum jam yang dimulai dari tepi luar payudara sampai puting susu.



Benar



Salah 1



1



1



Kuisioner Sikap



Langkah kegiatan



Mengamati perubahan bentuk dan ukuran payudara, perubahan putting susu, serta kulit payudara harus dengan posisi berdiri tegak. Untuk melihat adanya retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadapotot dilakukan dengan Mengangkat kedua tangan di atas kepala, Pemeriksaan seluruh bagian payudara dilakukan dengan cara vertikal, dari tulang clavicula ke bra-line di bagian bawah. Pemeriksaan dilakukan dari garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak, tekan kuat untuk merasakan adanya benjolan. Pemeriksaan payudara secara memutar dengan memperhatikan adanya benjolan. SADARI merupakan salah satu cara deteksi dini kanker payudara yang efektif. Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) merupakan informasi yang harus dimiliki remaja putri. SADARI dilakukan oleh tenaga kesehatan SADARI sebaiknya dilakukan sendiri didepan kaca.



Jawaban Sangat Setuju Tidak Sangat setuju setuju tidak setuju



SADARI hanya dilakukan pada wanita usia > 30 tahun



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Judul



:Pengaruh pendidikan kesehatanterhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang sadari sebagai deteksi diniKanker payudara pada siswiSMK Bhinneka Karya Simo



Topik



: Pendidikan Kesehatan Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Praktek SADARI



Waktu



: 120 menit



A. POKOK PEMBAHASAN



:



Pemeriksaan



Payudara



Sendiri



(SADARI) 1. Hari/ Tanggal



: Jumat, 16Agustus 2019



2. Pelaksanaan Waktu/ jam



: 09.00 WIB - 11.00 WIB



Tempat



: SMK Bhinneka Karya Simo



B. SASARAN & TARGET Sasaran



: siswiSMK Bhinneka Karya Simo



Target



: siswi kelas X dan XI SMK Bhinneka Karya Simo



C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Umum eserta mampu memahami upaya deteksi dini kanker payudara dengan praktek SADARI 2. Tujuan Khusus Setelah diberikan pendidikan kesehatan, Siswi kelas VIII & IX SMP Neg. 1 Sibulue Kab. Bone mampu:



a



Menjelaskan tentang kanker payudara



b



Menjelaskan pengertian SADARI



c



Menjelaskan tujuan SADARI



d



Menjelaskan waktu pelaksanaan SADARI



e



Mendemonstrasikan dan melakukan prosedur SADARI di rumah



D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian kanker payudara 2. Tanda-tanda kanker payudara 3. Penyebab kanker payudara 4. Pengertian SADARI 5. Tujuan SADARI 6. Waktu pelaksanaan SADARI 7. Prosedur SADARI E. METODE PEMBELAJARAN 1. Metode ceramah dan diskusi 2. Metode demonstrasi F. MEDIA DAN ALAT BANTU 1. Leaflet 2. Video



G. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP



KEGIATAN



KEGIATAN



MEDIA & ALAT



Preinteraksi



a.



Salam pembuka



PESERTA a. Membalas



(10 menit)



b.



Perkenalan



c.



Penyampaian tujuan b.



d.



Kontrak waktu



e.



Apresepsi



salam Menerima perkenalan c.



Mengerti tujuan pendidikan kesehatan



d.



Menyetujui kontrak waktu



e.



Mampu menyampaikan



Pretest



a.



(10 menit)



pendapatnya a. Memperhatik



Memberikan penjelasan



pengisian



Kuesioner



an



kuesioner b.



Membagikan



b.



kuesioner pengetahuan



Mengisi kuesioner



tentang SADARI dan pretest kemampuan Interaksi -Ceramah (30 menit)



1.



SADARI Penjelasan materi :



-



a.



Kanker payudara



b.



Pengertian SADARI -



c.



Tujuan dan waktu pelaksanaan SADARI



d.



Prosedur SADARI



Memperhatik an Bertanya



Leaflet



2.



Memberikan kesempatan



kepada



peserta untuk bertanya hal yang kurang jelas. -Demonstrasi (20 menit)



Memberikan demonstrasi



Memperhatikan



dengan memperagakan



dan bertanya



langkah - langkah praktik SADARI: yang dimulai dengan: 1. Memberikan pertanyaan



dan



peryataan



yang



mendorong mahasiswa tertarik



untuk



memperhatikan demonstrasi



praktik



SADARI. 2. Menciptakan



suasana



agar mahasiswa dapat mengikuti demonstrasi Praktik



SADARI



dengan memperhatikan seluruh



reaksi



mahasiswa. 3. Memberikan kesempatan



kepada



mahasiswa



untuk



bertanya



untuk



meyakinkan



apakah



mahasiswa memahami



Leaflet



proses



demonstrasi



atau tidak -Latihan (30 menit)



Mengadakan



latihan Mempraktikkan



Video



praktik SADARI dengan memandu setiap langkahlangkah



pemeriksaan



payudara



sendiri



mengoreksi



apabila



dan ada



yang belum tepat dalam setiap Posttest



langkah-langkah



pemeriksaan Membagikan kuesioner



Mengisi kuesioner



a.



a.



(10 menit) Terminasi (10 menit)



Evaluasi pelaksanaan pendidikan kesehatan



Mampu menjawab



b.



b.



Kesimpulan penkes



c.



Kontrak waktu yang c.



Memperhatik an Menyetujui



akan datang Salam penutup



Valid 1



Menjawab salam



Kuesioner



Valid 2



Realibilitas 1



Realibilitas 2



DESCRIPTIVES VARIABLES=pre /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX. DESCRIPTIVES VARIABLES=pre /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX. DESCRIPTIVES VARIABLES=pre /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX. DESCRIPTIVES VARIABLES=pre /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.



Frequencies Statistics post N



Valid



68



Missing



0



Mean



8,19



Median



8,00



Mode



9



Std. Deviation



,885



Minimum



6



Maximum



10



Post Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



6



3



4,4



4,4



4,4



7



11



16,2



16,2



20,6



8



25



36,8



36,8



57,4



9



28



41,2



41,2



98,5



10



1



1,5



1,5



100,0



68



100,0



100,0



Total



FREQUENCIES VARIABLES=pre



/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE /ORDER=ANALYSIS.



Frequencies



Statistics pre N



Valid



68



Missing



0



Mean



3,74



Median



4,00 3a



Mode Std. Deviation



1,205



Minimum



1



Maximum



6



a. Multiple modes exist. The smallest value is shown



pre Frequency Valid



Percent



Valid Percent



Cumulative Percent



1



2



2,9



2,9



2,9



2



9



13,2



13,2



16,2



3



18



26,5



26,5



42,6



4



18



26,5



26,5



69,1



5



18



26,5



26,5



95,6



6



3



4,4



4,4



100,0



68



100,0



100,0



Total



NPar Tests



One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pre N



68



Normal Parameters



a



Mean



3,74



Std. Deviation Most Extreme Differences



1,205



Absolute



,162



Positive



,156



Negative



-,162



Kolmogorov-Smirnov Z



1,335



Asymp. Sig. (2-tailed)



,057



a. Test distribution is Normal.



NPAR TEST /WILCOXON=pre WITH post (PAIRED) /MISSING ANALYSIS.



NPar Tests Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N post - pre



Mean Rank 0a ,00



Negative Ranks



68b



Positive Ranks Ties



0c



Total



68



a. post < pre b. post > pre c. post = pre



Test Statisticsb post – pre -7,292a



Z Asymp. Sig. (2-tailed)



,000



a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test



Sum of Ranks ,00



34,50



2346,00



DATASET ACTIVATE DataSet0. SAVE OUTFILE='D:\PROYEK\Baru 2019\spss pengetahuan.sav' /COMPRESSED. DATASET ACTIVATE DataSet0.



DATASET CLOSE DataSet4.