Nursing Health Nutrisi Dan Istirahat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH NURSING HEALTH NUTRISI DAN ISTIRAHAT Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Safety



Disusun oleh : Intan Windiastika



Nadia Fadilah



Khilda Najah F



Neng Atin N



Lilis Nuralisah



Nia Elfaniasari



Lisa Aulia P



Nina Hariningsih



Luvi Hapysari



Nurfadilah Setiawan



Muhammad Trisna



Yuli Yuliana



Muhamad Rifky F



TINGKAT 2 REGULER B JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN TAHUN 2020



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk meyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu proses terbuatnya makalah ini, khususnya kepada : 1. Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. 2. Orang tua, tanpa doa dan restu nya makalah ini tidak akan selesai dengan baik. 3. Bapak Dra. Ema Mesra, M.Kes Selaku Dosen pengampu Mata kuliah Manajemen Safety. 4. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Terima Kasih.



Tangerang, 10 Oktober 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang ........................................................................................ 1 B.   Rumusan Masalah..................................................................................... 2 C. Tujuan........................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Nursing Health.......................................................................... 3 B. Nursing Health pada Nutrisi........................................................................ 3 C. Nursing Health pada Istirahat.......................................................................6 BAB III PENUTUP 3.1  Kesimpulan..............................................................................................  9 3.2  Saran ......................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I TINJAUAN PUSTAKA A. Latar Belakang System pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui system ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat sasaran.keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. System terdiri dari: input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan. 



Input Merupakan system yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah system. Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, dan sebagainya.







Proses Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.







Output Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan sehat.







Dampak Merupakan akibat dari output atau hasil suatu system, terjadi dalam waktu yang relative lama. Dampak system pelayanan kesehatan adlah masyarakat sehat, angka kesakitan dan kematian menurun.







Umpan balik Merupakan hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saing mempengaruhi. Umpan balik daam pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan. 1







Lingkungan Adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat mempengaruhi pelayanan.



B. Rumusan Masalah a. Apakah pengertian nursing health? b. Bagaimana nursing health pada nutrisi? c. Bagaimana nursig helath pada istirahat? C. Tujuan a. Mengetahui pengertian nursing health b. Mengetahui nursing health pada nutrisi c. Mengetahui nursig helath pada istirahat



2



BAB II TINJAUAN TEORI



A. Pengertian Nursing Health System pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Merupakan bagian dari system pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu: I.



Health Promotion (Promosi Kesehatan) Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan



kesehatan.



Bertujuan



untuk



meningkatkan



status



kesehatan masyarakat. Contoh: kebersihan peroranga, perbaikan sanitasi lngkungan, dan sebagainya. II.



Specifiec Protection (Perlindungan Khusus) Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindungi dari bahaya atau penyakit-penyakit



tertentu.



Contoh:



imunisasi,



perlindungan



keselamatan kerja. III.



Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera) Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus.



B. Nursing Health pada Nutrisi Peran perawat dalam membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien sangat diperlukan. Tujuan penelitian mengidentifikasi peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien. Makanan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kehidupan manusia antara lain untuk memelihara kesehatan tubuh, perawatan penyakit, dan penyembuhan penyakit. Pasien memerlukan masukan makanan yaitu untuk



3



memperoleh zat-zat ini disebut nutrisi yang berfungsi membentuk dan memelihara jaringan tubuh, dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit. Pelayanan makan pasien di rumah sakit bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat-zat gizi pasien guna menunjang proses penyembuhan dan mencapai status gizi optimal. 1. Peran perawat sebagai advokat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi Peran perawat sebagai advokat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien lebih dari 50% yaitu cukup, hal ini menunjukan bahwa perawat mampu memberikan diet sesuai dengan kebutuhan pasien baik jenis diet maupun jumlahnya. Peran sebagai advokat dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam mengambil persetujuan atas tindakan keperawatan yanf diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akinat kelalaian (Widyawati, 2012). Advokat pada klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan laindalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan klien memahai semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional. Perawat memjalankan peran sebagai advokat (Pembela Klien) perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kesehatan. 2. Peran Perawat sebagai Edukator dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Peran perawat sebagai edukator dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan mayoritas yaitu kurang, hal ini menunjukan



4



perawat belum memberikan Health Education pada setiap pemberian diet pada pasien. Peran sebagai edukator dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan sikap atau perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. 3. Peran



Perawat



sebagai



Koordinator



dalam



Pemenuhan



Kebutuhan Nutrisi Peran perawat sebagai koordinator dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan lebih dari 50% yaitu kurang. Hal ini menunjukan adanya sikap pasif perawat terkait dengan penentuan diet pasien. Perawat menjalankan peran sebagai koordinator, perawat dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : mengkoordinasi seluruh pelayan keperawatan, mengatur tenaga keperawatan yang akan bertugas, mengembangkan



sistem



pelayanan



keperawatan,



memberikan



informasi tentang hal yang terkait dengan pelayanan keperawatan pada sarana kesehatan, peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah sesuai dengan kebutuhan klien. 4. Peran Perawat sebagi Kolaborator dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Peran perawat sebagai kolaborator dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan sebagian besar yaitu kurang, hal ini menunjukan adanya sikap pasif perawat dalam berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien. Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lainlain dengan berupaya mengidentifikasi pelayan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.



5



5. Peran Perawat sebagai Konsultan dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Peran perawat sebagai konsultan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan sebagaian besar yaitu kurang, hal ini menunjukan perawat kurang dalam memberikan konsultasi kepada pasien atau keluarganya. Peran konsultansi dibebankan pada ahli gizi di ruangan. Peran disini adalah sebagai tempat konsultansi terhadap masalah atau tindakan keperawaatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Perawat berperan dalam membantu individu untuk memahami dan mengintegrasikan makna kehidupan saat ini sambil memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan perubahan. 6. Peran Perawat sebagai Pembaharu dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Peran perawat sebagai pembaharu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien didapatkan sebagian besar yaitu cukup, hal ini didukung oleh tingkat pendidikan perawat yang cukup tinggi. Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai metode pemberian pelayanan



keperawatan



(Wisyawati,



2012).



Perawat



sebagai



pembaharu, perawat mengadakan invasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan klien atau keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan dengan klien dan cara memberikan perawatan kepada klien. C. Nursing Health pada Istirahat Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, tapi juga kondisi yang membtuhkan ketenangan. Terkadang, jalan-jalan di taman, nonton tv, dan sebagainya juga dapat dikatakan sebagai



6



bentuk istirahat. Keadaan istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaan untuk melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyullitkan bahkan menjengkelkan (Alimul, 2006). Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien. Setiap orang memiliki kebiasaan mereka sendiri untuk memperoleh istirahat dan menemukan cara-cara untuk menyesuaikan sebaik mungkin dengan lingkungan yang baru atau kondisi yang mempengaruhi kondisi istirahat. a. Karakteristik istirahat Terdapat beberapa karakteristik istirahat, misalnya Narrow (1967), yang dikutip Perry dan Potter 1993, (dalam Alimul 2006), mengemukakan ada 6 karakteristik, yaitu: 1. merasakan bahwa segala sesuatunya dapat diatasi; 2. merasa diterima; 3. mengetahui apa yang sedang terjadi; 4. bebas dari gangguan ketidaknyamanan; 5. mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan; 6. mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan. b. Meningkatkan istirahat Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk memperoleh istirahat yang cukup. Dalam kesehatan komunitas dan rumah, perawat membantu klien mengembangkan perilak istirahat dan relaksasi. Hal ini mencakup saran-saran perubahan lingkungan atau kebiasaan gaya hidup tertentu. Sebagai contoh: perhatian yang tidak mencukupi



7



terhadap kebutuhan tidur diantara pekerja dewasa adalah masalah utama dalam masyarakat kita. Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Tidur melakukan suatu keadaaan perilaku individu yang relative tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga (bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki system tubuh/memulihkan energy. Tidur juga sebagai fenomena dimana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga. Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dalam istirahat tidur: 1. Mengidntifikasi factor yang mempengaruhi masalah tidur 2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal mengganggu tidur 3. Anjurkan pasien tidur saat mengantuk 4. Membuat pasien untuk memicu tidur 5. Meningkatkan aktivitas pada siang hari 6. Memberikan diazepam dalam tindakan pengobatan 7. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur 8. Memberikan pendidikan kesehatan dan rujukan



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Peran perawat dapat disimpulkan bahwa: peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien yaitu kurang yang meliputi peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat sebagai educator, peran perawat sebagai coordinator, peran perawat sebagai kolaborator, dan peran perawat sebagai konsultan, sedangkan peran perawat yang cukup dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu peran perawat sebagai advokat dan perawat sebagai pembaharu. Sebagai pemenuhan kebutuhan tidur dan postur tubuh. Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Tidur adalah suatu keadaan yang berulangulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Jika orang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya telah pulih kembali. B. Saran Perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien dan memperhatikan pasien safety nya.



9



DAFTAR PUSTAKA Alimul.H.Aziz. 2006. Pengantar KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Dwi Rosmalawati, Ni Wayan. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta: Salemba Medika. https://www.scribd.com/document/441010299/Kelompok-13-MPS



10