Observasi STUDI KASUS NUR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

(KERANGKA LAPORAN STUDI KASUS) Oleh: Nur Hidayah Nasution Nim: 11910320196 Mata Kuliah: Studi Kasus BAB I PENDAHULUAN A.   Rasional Laporan  Studi Kasus merupakan bentuk pertanggung jawaban praktikan kepada Prodi MPI/BK FTK UIN Suska Riau. Praktikan memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam mengumpulkan,mengkaji dan mengolah data, dalam usaha pemecahan masalah yang dihadapi klien.Praktikan mengangkat masalah ini menjadi subyek studi kasus dengan alasan masalah yang dihadapi oleh klien cukup kompleks yaitu masalah kepribadian, masalah belajar dan masalah finansial yang perlu segera diselesaikan. Kegiatan studi kasus yang telah dilaksanakan oleh praktikan  ini dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai data tentang diri klien, pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan klien dan lingkungannya melalui berbagai teknik pengumpulan data. Data yang relevan dan lengkap akan digunakan untuk memberikan  bantuan atau bimbingan  secara tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh klien. Sehingga diharapkan klien dapat mengembangkan dirinya secara optimal baik dalam orientasi pendidikan, pengembangan pribadi dan sosial klien. B.  Konfidensialitas Studi kasus adalah suatu  usaha yang dilakukan seseorang dengan memberikan diagnosa-diagnosa kesulitan/masalah secara intensif dan menggunakan  pendekatan yang komprehensif sampai pada usaha menetapkan bantuan pemecahannya serta memberikan alternatif-alternatif bantuan yang dibutuhkan oleh siswa.Dalam  pelaksanaan studi kasus ini praktikan melakukan berbagai kegiatan pengumpulan data untuk mengetahui dan mengenal keadaan pribadi siswa atau klien. Data tersebut adalah data tentang diri klien yaitu data yang berhubungan dengan diri klien sendiri, pihak-pihak yang terlibat dengan permasalahan klien maupun lingkungan tempat tinggal klien. Berkaitan dengan data klien yang terkumpul maka praktikan mempunyai tanggung jawab untuk merahasiakannya.  (tambahkan teori  tentang kerahasiaan dalam studi kasus C.  Identifikasi Kasus 1.  Proses Menemukan Kasus   (ceritakan proses menemukan/menjaring siswa  kasus yang diangkat dalam studi kasus ini/bagaimana praktikan melihat bahwa orang tersebut mengalami gejala masalah)                 2.  Identifikasi Kasus a.  Identitas Klien         Keterangan Pribadi Nama                                       :  Jurnalis Mirshell Tempat/Tgl Lahir                    : Rana Sinkuang, 12 Juli 2008 1



Jenis Kelamin                          : Laki-laki Agama                                     : Islam Alamat                                     : Rana Sinkuang Asal Sekolah                           : SMP N 1 Kampar           Keterangan Fisik Tinggi badan                    : 135 cm Berat badan                      : 35kg Warna kulit                      : Sawo matang Bentuk wajah                   : Oval Jenis rambut                     : Lurus b.  Identitas Orang tua          Ayah Nama Ayah Pekerjaan Pendidikan Agama Alamat Suku bangsa



: Rusli Amin                      :  Petani                       :  SD                     :   Islam                            :   Rana Sinkuang                       :   Putopang Pulou                  



         Ibu Nama Ibu Pekerjaa Pendidikan Agama Alamat Suku bangsa



: Raima                           : Petani                         : SD                          : Islam                               : Rana Sinkuang                                 : Domo                    



3.   Gambaran Keunikan Klien a. Penampilan   Fisik  Jurnalis memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari teman sebayanya, juga sedikit kurus sehingga terlihat lebih kecil untuk anak SMP seusianya. Jurnalis juga memiliki wajah yang oval dan menjadikannya terlihat polos. b. Penampilan Psikis  Jurnalis tipe anak yang sering menyendiri, pendiam, dan juga pemalu terlihat dari tingkahnya saat diwawancarai lebih banyak diam dan juga menunduk.



2



BAB II GEJALA DAN ALASAN PEMILIHAN KASUS A.  Gejala                 Berdasarkan hasil pengamatan praktikan, gejala-gejala yang tampak pada diri klien adalah sebagai berikut: a.  Klien sering menyendiri dan memiliki sedikit teman. b.  Klien beberapa kali  terlambat menyerahkan tugas yang diberikan guru   c.  Klien beberapa kali tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru B.  Alasan Pemilihan Kasus                 Berdasarkan gejala yang tampak,  praktikan beranggapan bahwa klien mengalami masalah yang perlu segera dibantu  untuk menyelesaikannya. Gejala tersebut akan semakin berkembang dan merugikan klien apabila dibiarkan tanpa bimbingan, karena itulah  praktikan memutuskan untuk membantu  klien agar klien bisa mengumpulkan tugas tepat waktu, dan juga mampu memenajemen waktunya sehingga menjadi anak yang memiliki waktu untuk hal yang efektif dan efisien. C. Ancangan Studi Kasus                 Prosedur yang digunakan dalam  membantu klien adalah ancangan klinis model Trait and Factor yang dikembangkan oleg E.G Williamson*.Ancangan ini mencakup lima tahap yang terdiri atas analisis, sintesis, diagnosis, treatment, evaluasi, dan follow up. Dengan ancangan ini diharapkan dapat memudahkan dalam mengintegrasikan masalah klien dan alternatif pemecahannya. Dengan menggunakan pendekatan ini praktikan dapat mengumpulkan data sebanyak mungkin dan dapat menentukan masalah serta memprediksikan apa yang terjadi bila klien tidak memperoleh bantuan. Adapun langkah langkah penanganan  kasus ini menurut ancangan  klinis  model  Trait and Factor adalah sebagai berkut: 1. Analisis                 Analisis merupakan langkah mengumpulkan informasi dan data tentang diri klien beserta latar belakangnya yang terorganisir dengan baik. Informasi dan data dikumpulkan  secara mendalam dari keseluruhan  aspek kehidupan klien.  2. Sintesis Sintesis adalah usaha merangkum, menggolong-golongkan dan menghubunghubungkan data yang telah ada pada tahap analisis yang sesuai dengan keputusan dan masalah klien, yang  disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan gambaran secara keseluruhan tentang diri klien.



3







Jika menggunakan pendekatan ini, tolong jelaskan rujukannya



3.  Diagnosis                 Diagnosis adalah  langkah  untuk mencari, menemukan dan menentukan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah yang dihadapi, sehingga diperoleh pemahaman tentang hakekat masalahnya. Tahap ini meliputi: a). Identifikasi  masalah, yaitu mengklasifikasikan masalah ke dalam masalah fisiologis dan psikologis, b). Etiologi, yaitu mencari faktor-faktor penyebab masalah yang dihadapi klien baik dari faktor endogen maupun eksogen. 4.  Prognosis Progronis  adalah langkah memprediksikan kemungkinan apa yang akan terjadi jika masalah klien terpecahkan dan tidak terpecahkan. Dalam langkah ini diterapkan pula alternatif-alternatif bantuan kepada klien. 5.  Treatment Treatment atau pertolongan adalah langkah inti dalam proses bantuan kepada klien yang meliputi berbagai  macam usaha mencari alternatif   pemecahan masalah yang  dilakukan konselor bersama klien sesuai dengan rencana dan kesepakatan bersama. 6.  Follow up Follow up atau tindak  lanjut adalah langkah penentuan efektif   tidaknya suatu usaha yang  telah dilaksanakan.*



* 4



Pratikan dapat menggunakan model aau pendekatan lain yaitu pendekatan yang sudah dipelajari seperti Demming dll. BAB III PROSEDUR DAN METODE PENELITIAN Untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya, praktikan perlu menyiapkan dirinya sebaik mungkin, hal ini diwujudkan dalam teknik penerimaan,  pemahaman, dan  penggunaan teknik yang baik dan tepat. Adapun tahap-tahap dalam proses  pemberian bantuan ini sebagai berikut: A. Analisis                 Beberapa metode pengumpulan data yang diselenggarakan dalam studi kasus ini adalah observasi dan wawancara. Jurnalis Mirsell adalah siswa kelas VIII D yang memiliki kasus siswayang sering terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan guru di sekolah. Adapun alasan siswa tidak dapat mengumpulkan tugas tepat waktu terjadi disaat penbelajaran online/daring yang dilakukan melalui HP sementara Jurnalis tidak memiliki HP saat itu. Selain itu dia juga mengaku merasa malas dalam mencari informasi dan meminjam HP orang lain untuk mengikuti pembelajaran ataupun mengerjakan tugas yang diberikan          Pernyataan  item  positif  yang  dipilih  klien: 1.         Saya belajar karena ingin membanggakan orang tua saya 2. Saya senang jika tugas saya terselesaikan tepat waktu. 3. Saya tidak akan dimarahi guru jika menyelesaikan tugas tepat waktu.          Pernyataan  item  negatif  yang  dipilih  klien: 1.    Klien tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karna tidak ada HP. 2. Klien tidak mempunyai  waktu yang cukup untuk belajar di rumah 3. Klien belajar kalau ada ulangan 4. Klien merasa lebih malas karena pembelajaran daring 5. Klien menjadi lebih sering membuang-buang waktu 3.  Daftar cek masalah        Dari Daftar Cek Masalah  item yang dipilih klien adalah sebagai berikut: a).   Masalah  Kesehatan 1.   Sering merasa stress 2.   Sering kurang tidur 3.  Sering merasa sedih b).   Masalah Keadaan Kehidupan Ekonomi 1. Ekonomi lebih sulit karna terdampak covid-19 2. Orang tua tidak mampu membelikan saya HP c).   Masalah Keluarga 1. Saya merasa terbebani karna waktunya sering dipakai membantu orang tua sehari-hari 2.  saya jadi sering bertengkar dengan adik saya karna emosi saya tidak terkontrol. 5



d).  Masalah Agama dan Moral 1.   Saya sering meninggalkan Sholat 2. Saya melanggar dari kewajiban saya sebagai siswa e).  Masalah Pribadi 1.   Sering malu dengan kawan sekelas 2.   Sukar mendapatkan kawan 3. Sering menyendiri di kelas f).  Masalah hubungan sosial dan berorganisasi 1.   Sering gagal dalam usaha mencari kawan 2.   Sukar bergaul g). Masalah Rekreasi/Hobi dan Penggunaan Waktu 1.  Saya sering melalaikan waktu dengan bermalasan 2.  Saya tidak pandai mengontrol kegiatan saya atau memanajemen waktu saya. h). Masalah penyesuaian terhadap sekolah 1.   Sering tidak mendengarkan penjelasan guru 2.   Sering tertidur di kelas i).   Masalah penyesuaian terhadap kurikulum 1.   Klien takut terhadap ulangan 2.   Klien tidak suka belajar  3. Klien sulit memahami materi pembelajaran j).   Masalah masa depan yang berhubungan dengan jabatan 1.   Klien ragu bisa untuk mewujudkan cita-citanya k).  Masalah kebiasaan belajar 1.   Belajar kalau ada ulangan 2.   Belajar tidak teratur waktunya  3. Sering menunda waktu belajar l).   Masalah muda-mudi dan  asmara 1.   Klien sulit tertarik dengan lawan jenis  2.   Klien sering bersikap acuh terhadap lawan jenis 4.  Wawancara                 Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan Tanya jawab secara lisan baik langsung maupun tidak langsung yang terarah pada tujuan tertentu. Wawancara dilakukan dengan siswa SMP N 1 Kampar kelas VII D yang bernama Jurnalis Mirsell. Siswa tersebut diwawancarai terkait kasusnya yang sering terlambat dalam menyelesaikan tugasnya dibanding teman-temannya yang lain. Data yang diperoleh dari hasil wawancara adalah:\      Klien sering tidak mengumpulkan tugas tepat waktu 6



   Klien sering lupa mengerjakan tugas diberikan guru      Klien sering malas mengerjakan tugas yang diberikan guru 5.   Sosiometri   Sosiometri adalah alat yang digunakan untuk meneliti struktur sosial sekelompok  individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial, status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan. Dari hasil sosiometri diketahui bahwa klien tidak memiliki banyak teman dan sukar dalam mencari teman sehingga tidak memiliki kelompok/sahabat dalam pergaulannya. B. Sintesis Sintesis merupakan usaha merangkum data yang telah diperoleh dari tahap analisis sehingga dengan jelas gambaran kelemahan dan kelebihan klien.  Klien ternyata seseorang yang giat belajar disaat pembelajaran dilakukan tatap muka. Klien merasa malas mengerjakan tugasnya disaat diadakannya pembelajaran daring dimana klien merasa bosan dengan suasana rumah dan juga sulit untuk memahami materi yang diajarkan secara daring. Selain itu penyebab utama klien terlambat mengumpulkan tugasnya karna tidak memiliki HP dan kondisi ekonomi keluarga klien yang lemah. C.  Diagnosis                 Tahap Diagnosis dimaksudkan sebagai suatu langkah yang ditempuh untuk mencari, menemukan data dan menemukan factor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah. Diagnosis ini meliputi dua kegiatan yaitu identifikasi masalah dan etiologi. I.  Identifikasi Masalah                 Identifikasi masalah ini merupakan tahapan untuk membuat deskripsi atau gambaran masalah yang sedang dihadapi klien.Berdasarkan  data-data yang telah terkumpul di atas, maka dapat diprediksikan masalah yang dialamiklien,yaitu masalah belajar dimana klien sulit untuk mengatur waktunya dalam belajar dan membantu kedua orang tuanya, selain itu termasuk juga kedalam permasalahan ekonomi karna keluarga klien tidak mampu membeli HP karna kondisi ekonomi yang lemah. 2.   Etiologi Etiologi merupakan tahapan yang meliputi kegiatan mencari faktor-faktor yang menyebabkan atau melatar belakangi munculnya masalah yang dialami klien. Dari hasil rekaman data yang diperoleh dapat ditemukan beberapa hal yang melatar belakangi munculnya masalah klien, yaitu: a.  Masalah Internal (dari dalam  diri klien)          Klien merasa rendah diri            Klien sering merasa pesimis          Klien merasa malas b.  Masalah Eksternal (dari luar diri klien)          klien menghabiskan banyak waktu membantu pekerjaan orang tuanya          klien tidak memiliki alat untuk mengikuti pembelajaran daring          klien kekurangan informasi dan sulit untuk memahami materi



7



D. Prognosis                 Prognosis merupakan tahapan dalam proses pemecahan masalah yang kegiatan utamanya adalah memprediksi tentang kemungkinan yang terjadi apabila masalah  yang  kegiatan utamanya adalah mempredeksi tentang kemungkinan yang terjadi apabila masalah klien tidak segera ditangani, juga mempredeksi tentang peluang yang diperoleh klien jika masalah klien dapat teratasi. a. Kemungkinan yang terjadi apabila masalah klien tidak segera diatasi adalah 1. Klien akan merasa semakin malas tiap harinya 2. Klien akan mengalami penurunan prestasi akademik 3. Klien akan cenderung terbiasa menunda;nunda waktunya 4. Klien akan merasa tidak percaya diri 5. Klien akan memiliki tingkat emosi yang tidak terkontrol b.    Kemungkinan yang terjadi apabila masalah klien teratasi adalah 1. Klien akan menjadi anak yang lebih giat belajar 2. Klien akan memiliki prestasi akademik yang baik 3. Klien akan mampu memanajemen waktunya 4. Klien akan merasa lebih percaya diri 5. Klien akan mampu mengontrol emosi dirinya



8



BAB IV USAHA-USAHA BANTUAN Dalam bab ini akan dipaparkan usaha-usaha bantuan yang diberikan pada klien guna mengatasi permasalahan yang dihadapi klien, yang meliputi usaha-usaha sebagai berikut: a.  Bantuan yang direncanakan b.  Bantuan yang terlaksana c.  Bantuan yang belum dilaksanakan d.  Usaha tindak lanjut A.  Bantuan yang direncanakan                 Usaha-usaha bantuan yang akan diberikan kepada klien agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya, meliputi konseling, layanan  Informasi tentang “Manajemen Waktu”  dan juga layanan informasi bagaimana siswa memanajemen waktunya sendiri sehingga siswa dapat mengerjakan tugas-tugasnya. Selain itu dengan informasi ini siswa diharapkan mampu mengentaskan masalahnya dan menjadi anak yang memiliki rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Dan layanan konsultasi dengan mengundang orang tua siswa ke sekolah. Bantuan-bantuan ini direncanakan agar pemecahan masalah klien betulbetul efektif dan sesuai dengan kebutuhan klien. Dimana akan dilakukan kerja sama dengan orang tua siswa untuk mengontrol anaknya di rumah dan tidak terlalu memaksakan anak untuk ikut bekerja setiap waktu. Di sekolah siswa akan diawasi oleh guru wali kelas dan akan dibimbing oleh guru BK untuk mengetahui perkembangannya menjadi siswa yang lebih baik dan berprestasi. 1.  Konseling                 Konseling merupakan salah satu layanan pokok bimbingan dengan menyelenggarakan suatu bentuk hubungan yang bebas dan berstruktur yang membiarkan klien memperoleh pengertian sendiri untuk memperoleh langkahlangkah positif kea rah orientasi baru. Adapun konseling yang digunakan adalah konseling individu. Alfred Adler menjelaskan bahwa konseling individual memandang bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai perasaan rendah diri (inferiority), yaitu perasaan lemah dan tidak berdaya yang timbul sebagai pengalaman dalam interaksinya dengan orang dewasa atau lingkungannya. Tujuan umum konseling individu adalah membantu klien menstrukturkan kembali masalahnya dan menyadari life style serta men gurangi penilaian negatif terhadap dirinya sendiri serta perasaan-perasaan inferioritasnya. 2. Layanan  informasi tentang  “Manajemen Waktu” manajemen waktu belajar adalah tindakan dan proses perencanaan dan pelaksanaan kontrol sadar atas sejumlah waktu yang akan digunakan untuk aktivitas belajar. Manajemen waktu belajar membutuhkan sejumlah keterampilan dan cara yang digunakan dalam mengelola waktu dalam belajar. Tujuan diberikan layanan ini adalah agar klien mempunyai



9



kepercayaan diri sehingga diharapkan klien dapat mengurangi/mengatasi rasa malas. Adapun Cara Mengatur Waktu Belajar Yang Efektif: 1. Menyusun Agenda Harian. Menyusun agenda harian membuat kamu lebih mudah menentukan kapan kamu harus belajar, dan kapan kamu bisa bermain. 2. Membuat Target Belajar. 3. Menentukan Waktu Luang. 4. Pilih Metode Belajar yang Sesuai. 5. Selesaikan Tugas Sekolah Lebih Awal. 6. Disiplin dan Konsisten. 3. Layanan Konsultasi Layanan konsultasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan, disebut konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan/atau permasalahan pihak ketiga. B. Bantuan yang terlaksana 1.  Konseling Layanan konseling ini telah dilaksanakan dalam 1(satu)  kali pertemuan. Dari proses konseling tersebut diperoleh suatu keputusan, antara lain sebagai berikut: 1. Siswa merasa menyesal karna sering terlambat mengumpulkan tugas 2. Siswa merasa stress karna tidak mampu mengolah waktunya 3. Siswa ingin berubah menjadi lebih baik kedepannya C.  Bantuan yang tidak terlaksana Usaha bantuan yang tidak terlaksana adalah  layanan konsultasi dengan orang tua siswa. Belum terlaksananya bantuan yang akan diberikan praktikan pada klien dikarenakan  orang tua klien tidak dapat memenuhi undangan praktikan  untuk hadir ke sekolah dalam ranka membicarakan permasalahan klien. Orang tua siswa merupakan orang pekerja keras dimana pada pagi buta sudah berangkat kerja dan pulang sore sehingga sulit untuk memenuhi undangan ke sekolah. D. Usaha Tindak Lanjut atau Follow Up Sebagai langkah akhir dari kegiatan studi kasus ini, praktikan melaksanakan usaha tindak lanjut atau follow up. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pemberian bantuan yang telah dilaksanakan. Jika bantuan dapat dikatakan berhasil maka usaha selanjutnya adalah memantau perkembangan klien. Namun apabila bantuan tersebut dirasa kurang berhasil maka akan dilakukan pengulangan dan perbaikan usaha yang lebih efektif. Dari hasil wawancara yang praktikan lakukan dengan klien, diketahui bahwa 1. Siswa telah mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu 2. Siswa sudah memiliki alternatif belajar online dengan meminjam hp yang dimiliki sepupunya 3. Orang tua siswa sudah tidak memaksa dirinya untuk selalu ikut kerja.



10



BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Studi kasus yang telah  praktikan  laksanakan melalui beberapa tahap yaitu analisis data, sintesis, diagnosis (identifikasi masalah, etiologi),  prognosis, treatment (pemberian bantuan) dan usaha tindak lanjut atau follow up.                 Ancangan yang praktikan gunakan adalah ancangan klinis model Trait and Factor. Adapun Kelebihan Teori Trait and Factor, yaitu: a. Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor b. Identifikasi dan hubungan konseli sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian c. Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik d. Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuanitatif e. Penekanan emosi, perasaan dan afektif dalam konseling                 Hasil yang dapat dicapai dari usaha pemberian bantuan ini yaitu klien dapat menjadi siswa yang mampu memanaajemen waktunya lebih efektif dan efisien dan prestasi akademiknya menjadi lebih baik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa studi  kasus yang telah dilaksanakan oleh praktikan dapat berhasil dengan baik. B. Saran Berorientasi pada pengalaman yang telah praktikan peroleh pada saat melaksanakan Praktik Lapangan, maka ada saran yang perlu diperhatikan, antara lain: 1. Klien Diharapkan klien lebih terbuka dan memiliki rasa percaya kepada guru BK sehingga tidak ada masalah yang perlu ditutupin. 2. Calon guru BK Agar guru BK mampu menerapkan teknik 3 M dengan baik sehingga terciptanya asas keterbukaan diantara klien dan guru BK. Selain itu guru BK juga harus mampu mengemban asa kerahasiaan sehingga siswa tidak kehilangan rasa kepercayaannya.



11



Dokumentasi Pelaksanaan Observasi Lapangan di SMP N 1 Kampar



12