Oligopoli Ekonomi Mikro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB X OLIGOPOLI 10.1



PENGERTIAN OLIGOPOLI Oligopoli adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya terdapat beberapa penjual / produsen produk yang homogen atau berbeda perbedaan tersebut berlangsung dalam bentuk merek, kualitas atau model / fashion. Dalam perekonomian terutama dalam industri manufaktur, jenis pasar oligopoly tersebut banyak terjadi. Industri mobil dan industri elektronik merupakan contoh pasar yang oligopolistic.industri mobil di Jepang didominasi beberapa perusahaan saja,misalnya Honda, Toyota,Suzuki,Daihatsu. Perilaku produsen satu dengan yang lain saling berkaitan sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat ketergantungan satu dengan yang lain sangat tinggi. Apa yang dilakukan oleh produsen satu akan mepengaruhi produsen lain. Hal ini dilakukan agar mereka tidak kehilangan pasar. Pasar-pasar oligopoly memiliki beberapa ciri sebagai berikut: a. Kalua dalam pasar hanya ada dua penjual maka disebut duopoly b. Kalua produk yang dijual homogeny maka disebut pure poligopoly c. Kalau produk yang dijual adalah berbeda maka disebut differentinted oligopoly d. Dimungkinkan produsen baru dapat masuk dalam pasar/produsen dan masuknya produsen tersebut tidak sesulit dalam monopoli. e. Tindakan seorang produsen dalam pasar oligopoly akan mempengaruhi produsen lain.



10.2



Timbulnya Oligopoli Sebuah pasar tidak dengan sendirinya bisa memiliki struktur oligopoly. Ada beberapa kondisi yang menjadi pencetus munculnya oligopoly. Kondisi-kondisi tersebut antara lain tersebut dibawah ini: a. Adanya produsen yang beropersai dengan skala besar sehingga hanya diperlukan beberapa produsen b. Investasi yang besar untuk masuk dalam industri c. Hak paten d. Mempunyai hubungan khusus dengan pelanggan e. Menguasai dan mengawasi pasa f. Ditunjuk oleh pemerintah Dalam struktur pasar yang memiliki beberapa penjual saja, bisa dipastikan bahwa ada tingkat dominasi di antara mereka.tingkat dominasi industri diukur dengan rasio konsentrasi. Kalua ada 4 produsen yang memasok pasar mendekati 50-100 persen maka sudah termasuk oligopoly. Persentase disini diukur dari omzet penjualan. Misalnya ada 4 perusahaan yang beromzet antara 50 sampai 100 persen maka hal tersebut sudah tergolong oligopoly.cara lain untuk mengukurnya adalah dengan mengggunakan angka indeks Herfindah I (H): 𝑛



2 H = βˆ‘ (𝑠 ) 𝑖=1



Dimana n = jumlah produsen S = pangsa pasar Sebagai contoh kalua dalam oligopoly hanya ada dua perusahaan, yang satu omzet penjualannya 90% dan yang



lain hanya 10 persen, maka nilai H dapat dihitung sebagai berikut: H = 902 + 102 = 8.200 Kalau masing-masing omzet penjualan 50%,H=502 + 502 = 5000.semakin kecil nilai H maka semakin mendekati persaingan murni. Kalua H = 100 maka struktur pasar adalah persaingan murni. 10.3



MODEL OLIGOPOLI A. Non Collusive Oligopoly Antar perusahaan dalam pasar oligopoly saling bersaing dalam harga maupun promosi. Namun,produsen tidak dapat menurunkan harga karena pesaing akan selalu mengikuti kasus yang terjadi menunjukan adanya kurva permintaan yang patah (Kinked Demand curve). Model kurva permintaan yang patah seperti diperlihatkan pada gambar 10.1 diperkenalkan oleh Paul Sweezy untuk menjelaskan kelakuan harga yang terjadi pada pasar oligopoly. Sweezy beranggapan bahwa kalua ada produsen dalam pasar oligopoly yang berusaha menaikan harga maka ia akan kehilangan langganan karena taka da produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga.namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoly tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya, terjadinya perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoly saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan kolusi (kesepakatan)



Gambar 10.1 kurva permintaan yang patah Keterangan gambar 10.1



1. Kurva permintaan yang dihadapi oleh oligopolies adalah ABD = AR,yang merupakan kurva permintaan yang patah pada harga pada P1. 2. Pada harga p1 jumlah yang diminta Q1. pada harga p1 para pesaing tidak bersedia menurunkan harga, tetapi membiarkan kalau ada yang menaikkan harga. Kurva MR adalah AGEHJ. 3. Kurva MR produsen dalam pasar Oligopoli dapat naik atau turun dengan batas antara MC sampai MC3, dimana batas para produsen oligopoly tetap mempertahankan harga p1 sepanjang harga masih lebih tinggi dari MC. Kalau kurva MC lebih tinggi dari P, barulah produsen oligopoly bersedia menaikkan harga diatas p1. Sebaliknya, kalua M bergeser dibawah MC3 maka para produen bersedia menurunkan harga. Kondisi yang dianggap paling baik adaalah kondisi di MC2. 4. Kurva MR juga patah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 10.1 MR = AGH. Pay Off Matric Matrik yang menyatakan keuntungan atau kerugian perusahaan sebagai hasil strategi perusahaan dan respons dari pesaing disebut pay off matric. Contoh pay off matric adalah strategi advertensi.



Perusahaan A: Kalua B melakukan advertensi dan A juga demikian maka A mendapat keuntungan 4. Kalau A tidak melakukan advertensi maka A hanya mendapat keuntungan 2. Jika B tidak melakukan advertensi maka A akan memperoleh



keuntungan 5. Apabila A tidak melakukan advertensi maka A mendapat keuntungan 3. Perusahaan B : Kalau A melakukan advertensi dan begitu juga B maka keuntungan yang diperoleh B adalah 3, dan hanya mendapat keuntungan 1 kalau tidak melakukan advertensi. Kalau A tidak melakukan advertensi, keuntungan yang diperoleh B adalah kalua B turut melakukan advertensi. Namun, kalua tidak turut melakukannya maka keuntungan yang diperoleh hanya 2. Angka pertama pada setiap sel menunjukkan hasil (keuntungan) perusahaan A, angkakedua padapada sel menunjukkan hasil (pay off) perusahaan B. Usaha memaksimumkan penjualan. Sejauh ini kita hanya melihat bahwa perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungan. Namun, kita melihat adanya perusahaan yang berusaha memaksimumkan penjualan. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan berorientasi melakukan usaha memaksimumkan penjualan, antara lain stabilitas perusaaan dan prestise. Perhatikan gambar 10.2 Gambar 10.2 memasukkan penjualan dan keuntungan Keterangan gambar 10.2 1. Pada Q1 dicapai titik impas (titik A), penerimaan perusahaan sama dengan TC



2. Pada Q2 dicapai keuntungan maksimum πœ‹1 (πœ‹1 = 𝐢𝐷),MC=MR ditandai dengan kemiringan TR=TC (yang digambarkan dua garis singgung yang menyinggung TC maupun TR dan sejajar). 3. Pada Q3 dicapai penjualan maksimum dengan keuntungan πœ‹2 (πœ‹2 = 𝐡𝐸), πœ‹2 < πœ‹1. 4. Pada Q5 dicapai keuntungan sebesar πœ‹3, πœ‹3 < πœ‹2 Terlihat pada gambar keuntungan maksimum pada penjualan Q2,MR=MC, yang ditandai aarah garis singgung TR sejajar dengan arah garis singgung TC. Pada penjualan Q3, penjualan maksimum atau TR maksimukm.keuntungan yang diperoleh lebih rendah pada penjualan Q2. Ada perusahaan yang mengambil strategi pada penjualan maksimum dengan alasan perluasan pasar, dimana penjualan pada berbagai pasar akan lebih menjamin stabilitas perusahaan. b. Collusive Oligopoli Untuk menghindarkan adanya perang harga atau perang promosi, produsen mengadakan kesempatan (kolusi) satu dengan yang lain. Bentuk kesepakatan tersebut adalah market sharing cartel,centralized cartel dan price leadership. 1. Market sharing cartel Market sharing cartel (MSC) merupakan bentuk kartel dimana para anggota kartel diberi hak beroperasi didaerah tertentu. Contohnya, pada perusahaan yang memproduksi bahan kimia. Perusahaan tersebut adalah DU Pon of US dan imperical Chemical of UK. Keduanya sepakat bahwa DU Pon memasarkan produknya di AS dan Amerika Utara, sedangkan Imperical Chemical of UK di Inggris dan Mesir.



2. Kartel sentral Kartel sentral atau Centralized Cartel merupakan perjanjian kerja sama antaroligopolis untuk menghasilkan produk dengan tingkat harga monopoli tertentu dan mengalokasikan kuota tertentu pada para anggota serta menentukan tingkat keuntungan tertentu. Perhatikan gambar 10.3 Gambar 10.3 Dua perusahaan mengadakan kolusi dalam bentuk kartel sentral Keterangan gambar 10.3 1. Dua perusahaan mengadakan kolusi dalam bentuk kartel sentral, masing-masing bekerja pada AC yang paling rendah,AC dan AC2. Pada AC yang minimal maka AC =MC 2. Permintaan pasar merupakan penjumlahan output masing-masing oligopolies,βˆ‘ π‘ž 1 = q. βˆ‘ 𝑀𝐢 merupakan penjumlahan MC masing masing oligopolies, βˆ‘ MC merupakan MC dari kartel. 3. Pada harga P, masing-masing oligopolis memaksimumkan keuntungan P=MC,dengan output q1 dan q2 penjumlahan dari masing masing perusahaan merupakan permintaan pasar βˆ‘ π‘ž1 = 𝑄. Pada Q keuntungan kartel merupakan keuntungan maksimum yang ditandai βˆ‘ 𝑀𝐢=MR. c. Price Leadership Price leadership merupakan bentuk kolusi antara produsen yang bekerja dalam pasar oligopoly. Mereka sepakat untuk menentukan harga bersama yang harus dipatuhi. Biasanya,perusahaan yang kuat atau dominanlah yang menentukan harga(price leadaear)sebagai panutan perusahaan yang tergabung dalam kesepakatan tersebut.



10.4



perhatikan gambar 10.4 Gambar 10.4 kolusi produsen dalam pasar oligopoly dalam bentuk price leadership Keterangan gambar 10.4 1. Q= kuantitas output 2. MCL = MC perusahaan leader 3. MCF =MC perusahaan peserta 4. MRL=MR perusahaan leader 5. Pada waktu harga p3, perusahaaan peserta akan mensuplai pasar sebesar OQ2, yaitu pada MR = βˆ‘ MCf,(dititik R) 6. Bagi perusahaan peserta, MR=P3 karena harga sudah ditetapkan oleh perusahaan yang memimpin.sisanya dipasok oleh perusahaan lesader sebesar Q2Q3=OQ1 7. Kalua harga sebesar p1 maka seluruh permintaan pasar dipasok oleh perusahaan peserta,yaitu sebesar OQ4 8. Kalua harga p2 maka seluruh permintaan pasar dipasok olh perusahaan leader, yaitu sebesar OQ5. IMPLIKASI EFISIENSI PASAR OLIGOPOLI Analisis oligopoly yang telah dijelaskan adalah analisis jangka pendek. Dalam analisis jangka pendek,perusahaan yang bekerja dalam pasar oligopolies tidak berbeda dengan perusahaan perusahaan yang beroperasi dalam struktur pasar yang lain, misalnya pasar dalam persaingan murni, persaingan monopolitik atau dalam monopoli. Perusahaan dapat memperoleh keuntungan ekonomi,keuntungan normal,atau bahkan menderita kerugian. Faktor yang lebih menentukan kinerja perusahaan adalah struktur biaya yang dihadapi. Perusahaan harus bekerja secara efisien. Masalah pasar dan harga merupakan kesepakatan



perusahaan perusahaan yang tergabung dalam kolusi apakah dalam bentuk price leadership ataupun kartel.keputusan yang dibuat oleh suatu perusahaan dalam oligopoly akan berpengaruh terhadap perusahaan lain. Dengan demikian, perusahaan oligopoly penuh dengan ketidakpastian. Dalam jangka panjang perusahaan perusahaan dalam pasar oligopoly lebih sulit untuk menentukan output dan skala pabrik yang optimal disbanding dengan perusahaan yang bekerja pada struktur pasar yang lain. Dalam jangka panjang pula perusahaan dalam pasar oligopoly menjurus pada adanya dampak yang merugikan sebagai berikut: 1. Harga akan lebih tinggi dari biaya rata-rata jangka panjang (LRAC) sehingga perusahaan mendapat keuntungan ekonomi. Keuntungan ekonomi ini dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Hal ini bisa terjadi karena masuknya perusahaan baru tidaklah mudah. 2. Oligopolies biasanya tidak beroperasi pada LRAC yang paling rendah seperti perusahaan perusahaan dalam persaingan sempurna atau persaingan monopolistic. 3. Oleh karena kurva permintaan miring kearah kanan (slope negative) maka P>LRAC adalah posisi output yang paling baik bagi oligopolies. Pada posisi tersebut, keuntungannya maksimal. Namun demikian ,alokasi sumber sumber ekonomi (faktor produksi) tidak dilakukan sepenuhnya (under allocation of resource). 4. Apabila produsen dalam pasar oligopoly menghasilkan produk yang berbeda, diperlukan



biaya yang besar untuk advertensi atau promosi sehingga menimbulkan biaya yang tinggi. 10.5 RINGKASAN 1. Oligopoli adalah bentuk pasar dimana hanya terdapat sedikit produsen (perusahaan), yang menghasilkan barang yang homogeny atu berbeda Karena bentuk,merek, dan kemasan. 2. Perusahaan perusahaan baru dimungkinkan untuk masuk ke dalam pasar sekalipun kemungkinannya kecil karena tingkat kesulitan untuk melakukannya. 3. Pasar yang hanya memiliki dua penjual disebut duopoly. Jika produk yang dijual homogeny maka disebut pure poligopoly.sementara itu,jika produk yang dijual berbeda,pasar akan disebut differentiated oligopoly. 4. Tindakan seorang produsen akan mempengaruhi produsen produsen lain dalam pasar oligopoly sehingga tingkat ketergantungan antara produsen satu dengan lain sangatlah tinggi. 5. Dalam kondisi yang demikian ,terjadi perang harga dan promosi serta muncul fenomena kurva permintaan yang patah sebagai akibat kekakuan harga dalam pasar oligopoly. 6. Kondisi tersebut membuat mereka mengadakan kolusi (collusive oligopoly) dalam bentuk (1) market sharing cartel,(2) centralized cartel,(3)price leadership. Keberhasilan persekutuan ini tergantung pada kedisiplinan dalam menaati kesepakatan yang telah dilakukan.



7. Tingkat dominasi perusahaan pada pasar atau industri diukur dengan rasio konsentrasi dan indeks Herfindahl. 8. Model pemaksimalan penjualan dalam pasar oligopoly dilandasi asumsi bahwa penjualan yang maksimum mencerminkan penetrasi pasar yang makin luas yang akan memberikan tingkat keuntungan yang memuaskan bagi para pemegang saham. Dengan demikian stabilitas perusahaan lebih terjamin. 10.6 DISKUSI 1. Perbedaan apa yang terlihat antara pasar oligopoly dengan bentuk pasar yang lain? Pada umunya bentuk pasar untuk industri manufaktur adalah oligopoly. Adakah alasan kuat yang dapat mendukung pernyataan ini? 2. Fenomena kurva permintaan yang patah terjadi pada pasar oligopoly non collusive. Jelaskan fenomena ini dan gunakan gambar. Mengapa terjadi fenomena kurva permintaan yang patah (kinked demand curve)? 3. Faktor apa yang mendorong para produsen dalam pasar yang oligopolies melakukan kesepakatan (kolusi)? Bentuk kesepakatan apa saja yang mungkin timbul? 4. Apa bedanya market sharing cartel dan kartel sentral? Jelaskan dengan menggunakan gambar. Faktor apa yang dapat menjamin keberhasilan kesepakatan tersebut? 5. Jelaskan alasan perusahaan dalam pasar oligopoly mengadakan kesepakatan price leadership. 10.7 LATIHAN



1. dua perusahaan yang menghasilkan barang sejenis sepakat untuk mendirikan kartel.permintaan pasar yang dihadapi adalah Q=120-10p,dimana Q= output yang dihasilkan perusahaan dan p=harga.informasi lainnya adalah: perusahaan I MC1=4+0,2 Q1 AC1=2+0,1Q1 Perusahaan II MC2=2+0,2 Q2 MC2=2+0,1 Q2 a. tentukan output kartel untuk mencapai keuntungan yang maksimum b. berapa besarnya harga pasar yang dihadapi kartel? c. Berapa besarnya harga untuk masing masing output yang dihasilkan oleh tiap perusahaan untuk mencapai keuntungan yang maksimum? d. Kalua kartel bertujuan memksimumkan penjualan, berapa yang harus dihasilkan kartel, dan pada tingkat harga berapa? e. Berapa yang dihasilkan oleh masing masing perusahaan pada tingkat harga yang ditetapkan oleh kartel? f. Apakah masing masing perusahaan telah mencapai penjualan yang maksimum? Jelaskan dengan menggunakan gambar.