Operation Plan Regulatory Issue Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



JUDUL



Operation Plan, Regulatory issues dan Perencanaan Fasilitas



DISUSUN OLEH: NABILA MAYSARA



(2020202166)



DOSEN PENGAMPU: AGUS SRIMUDDIN, MI.Kom



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG2020



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT Yang telah memberikan rahmat dan hidayah, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Makalah ini. Tujuan pembuatan makalah ini guna untuk memenuhi tugas yang di berikan Dosen. Penyusunan dan penyajian Makalah ini berdasarkan kurikulum yang telah di tentukan, sebagai acuan pendukung pendidikan yang saya susun dan rancang dengan metode pembelajaran yang sistematis serta memuat pendidikan karakter. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak pihak yang telah membantu demi terselesaikannya tugas saya dengan tepat waktu. Harapan saya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca dan rekan rekan sekalian, khususnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dimasa mendatang. Kepada pembaca, tidak lupa saya mohon kritik dan saran demi kesempurnaan Makalah ini untuk masa yang akan datang.



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN........................................................................... A.



Latar Belakang...................................................................................



B.



Rumusan Masalah.............................................................................



C.



Tujuan Masalah.................................................................................



BAB II PEMBAHASAAN......................................................................... 1. Bagaimana Gambaran pemahaman operation plan ………………….. 2.



Apa yang diamaksud dengan regulatory issue……………………….



3. Apa yang dimaksud dengan perencanaan fasilitas……………………….. BAB III PENUTUP.................................................................................... A.



Kesimpulan......................................................................................



B.



Saran.................................................................................................



DAFTAR PUSTAKA.................................................................................



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan tentu saja tidak selalu berada dalam zona aman. Tentu saja dalam dunia perbisnisan bukan hanya keberhasilann yang kita temui bahkan situasi darurat pun akan di tempuh maka ari itu dalam membangun suatu usah atau bisnis ibarat kita membangun sebuah bangunan tenu saja memerlukan berbagai persiapan dan rangkaian yang tepat. Paling pertama tentu membuat rencana lalu bagaimana berbagai macam rencana dapat terealisisakan sehingga menciptkan sebuah bangunan yang kokoh. Begiupun hal nya dengan bisnis. Tentu bukan hanya keuntungan dan keberhasilan saja yang diukur tetapi pasang suut yang akan dihadapi harus diatasi dengan segala system yang telah dirancang dari awal. Untuk merealisasikannya perencanaan fasilitas yang akan digunakan sangat enentukan bagaimana usaha itu berjalan. Sesuai dengan rancangan mengetahui dan memahami tujuan sangatah penting guna menunjan sebuah keberhasilan. Banyak bisnis yang mengalami kebangrkrutan tidak dapat bangkit kembali dikarenakan kurang matangnya prisip yang kokoh dan perencanaan yang matang. Hal iu yang harus kita ambil dan pelajari. Dalam ilmu manajemen tentu kita akan memehami betul mmengenai operation plan, regoltary issue dan perencanaan fasilitas. Dengan memahami betul sangatlah membantu kita menemukan dan merancang sebuah bisnis. B. Rumusan Masalah 4.Bagaimana Gambaran pemahaman operation plan 5.Apa yang diamaksud dengan regulatory issue



6. Apa yang dimaksud dengan perencanaan fasilitas C. Tujuan Masalah 1.Untuk mengetahui bagaimana gambaran operation plan 2.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan regulatory issue 3.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan fasilitas 4.



BAB II PEMBAHASAN 1. Operation Plan Rencana operasional sangat penting bagi setiap organisasi bisnis. Rencana operasi penting karena akan menentukan bagaimana seseorang akan mencapai tujuan tertentu dari suatu perusahaan. Rencana operasi membantu kita untuk mengetahui tentang berapa banyak sumber daya yang dianmiliki perusahaan dan bagaimana mereka akan mengalokasikannya. Contoh Operation plan dalam sebuah toko“Restoran Malika” memiliki rencana operasi untuk menopang bisnis. Pertama, mari kita lihat apa tujuan utama yaitu ingin setiap pelanggan mendapatkan makanan tradisional dengan kualitas yang baik dengan harga yang pantas. Kemudian ingin menjaga biaya produksi serendah mungkin. Selain itu, ingin menjaga hubungan baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok bahan baku. Untuk mencapai semua tujuan langkah yang harus dilakukan pertama-tama ingin pelanggan kami mendapatkan makanan berkualitas dengan harga terjangkau. Untuk melakukan ini, harus mempekerjakan koki terlatih yang memiliki pengetahuan yang tepat tentang cara memasak handal sehingga pelanggan dapat merasakan makanan yang sesuai. Mereka bisa mendapatkan makanan berkualitas. Kemudian mencoba mempromosikan makanan dengan menyadarkan konsumen untuk tidak mengonsumsi junk fast food karena makanan ini tinggi kolesterol. Selanjutnya, untuk mencapai kualitas dengan harga yang terjangkau harus berusaha untuk menjaga tingkat persediaan serendah mungkin. Selalu memproduksi produk sesuai permintaan sehari-hari. Jika tidak, ini dapat menyebabkan penurunan kualitas.Kedua, ingin menjaga biaya produksi serendah mungkin. Untuk itu, cara yang sangat efisien dengan mengurangi limbah produksi serendah mungkin. Itu akan membantu untuk menjaga kualitas produk juga. Sangat penting juga untuk



mencari cara alternatif untuk menggunakan kembali limbah produksi.Kemudian membuat grafik pesanan yang tepat sehingga dapat membuat sesuai permintaan. Dengan memproduksi 100 unit per hari. Jika tidak, akan ada beberapa unit tambahan yang harus terbuang. Selain itu,



berusaha membangun hubungan yang baik dengan pelanggan maupun



pemasok. Untuk melakukan ini, melalui departemen TI. Mereka menggunakan software Tally 9 yang terkenal dengan software manajemen data yang bagus. Restoran tersebut memiliki dua penyimpanan data. Yang satu nyata dan yang lainnya adalah duplikasi darinya. Dapat melihat pelanggan potensial melalui sistem informasi. Dengan bantuannya, restoran malika dapat mengetahui pelanggan mana yang membeli dari mana, apa yang mereka beli dan bagaimana mereka membayar kita. Berdasarkan hal tersebut, bisa melihat siapa yang lebih sering membeli dari toko dan memberi mereka diskon. Dengan memberikan diskon 10-15% untuk pelanggan potensial dan harian . Dapat menghubungi calon pelanggan tentang penawaran karena restoan memiliki jumlah mereka. Selain itu, karena restoran memproduksi produk, maka kami membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang pemasok. Dalam hal ini, dengan menggunakan sistem informasi dapat mengetahui calon pemasok bahan baku kami yang berbeda tentang mengapa mereka baik, di mana mereka tinggal, di mana kantor mereka berada, bagaimana mereka mengirimkan bahan mentah dan bagaimana mereka mengirimkan bahan mentah. mereka memberi kami kesempatan untuk mendapatkan diskon. Kami juga dapat mengetahui tentang pemasok cadangan dari produk tertentu tersebut. Alhasil, informasi akan membantu kita di saat krisis. Lokasi bisnis: Bisnis kami terletak dekat dengan pusat kota dan kendaraan dapat dengan mudah melewati lokasi tersebut. Hasilnya, pelanggan dan pemasok mendapatkan lokasi bisnis kami dengan sangat cepat dan memenuhi kebutuhan mereka dan kami dengan sangat mudah dan hemat biaya. Fasilitas dan peralatan:



Sebagai pengusaha baru, kami memiliki beberapa batasan dalam sumber daya, fasilitas, dan peralatan kami. Pertama-tama, kami menyewa gedung bertingkat empat. Kami menggunakannya untuk berbagai tujuan. Kantor pusat kami berlokasi di lantai atas. Apalagi departemen pemasaran juga ada di sana. Kami juga memiliki departemen IT dan itu terletak di lantai tiga. Di sana kami memiliki sepuluh komputer dan semuanya terhubung ke satu server utama yang memiliki dua sistem penyimpanan data. Satu untuk utama dan satu lagi untuk sekunder dari utama. Server ini juga terhubung ke komputer para pejabat tinggi. Kemudian lantai dua, yang merupakan bagian utama kami, fasilitas memasak tempat kami membuat makanan. Di sana kami memiliki dua oven, lima kotak bukti, mixer, meja kerja, dan bak cuci. Ada juga berbagai macam barang seperti alat pengiris, timbangan untuk menimbang bahan curah, alat dekorasi, tempat bahan dan satu lemari es, alat masak, sarung tangan oven dan kertas kemasan. Dan di lantai pertama kami memiliki lounge yang dilengkapi dengan dua sofa, meja informasi dan etalase. Di gedung itu, kami memiliki sistem ventilasi yang baik. Ada juga tangga darurat. Akibatnya, pada saat krisis karyawan dapat dengan mudah keluar. Kami memiliki alat pemadam kebakaran di setiap lantai. Untuk tujuan keamanan kami, ada 2-3 kamera CCTV di setiap lantai yang terhubung ke departemen IT kami. Kami memiliki kompleks besar. Jadi mobil, truk, dan kendaraan lain bisa dengan mudah parkir di sana. Ini adalah fasilitas yang kami miliki dalam bisnis kami.Begitulah gambaran sebuah operation plan dalam linkup bisnis. Dengan operation plan sebuah bisnis akan berjalan dengan baik dan terorganisir. Berbagai asaah dan problematika dalam sebuah bisnis akan dapat teratasi. Dapat disimpulkan



Operation plan



merupakan bagian dari rencana strategi bisnis yang menjelaskan bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan, alur kerja dari awal hingga akhir, serta sumberdaya apa saja yang harus digunakan dalam prosesnya. Tujuan dari operational plan adalah sebagai kontrol terhadap suatu proses yang ada di dalam proses bisnis



2. Regulatory Issues A. Isu-isu Hukum Suatu Perusahaan Permasalahan hukum (legal issue) disuatu perusahaan yang dihadapi seorang Legal Officer adalah banyak sekali, meskipun demikian dapat dipetakan menjadi dua kelompok yatu isu-isu hukum internal dan eksternal (internal and external legal issuess). Internal Legal Issues Di dalam internal perusahaan biasanya masalah- hukum berkaitan dengan: 1) Tenaga kerja. Di dalam ruang lingkup tenaga kerja ini beberapa masalah tenaga kerja yang perlu dicermati adalah seperti perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan semua peraturan perundang undangan ketenaga kerjaan yang harus di laksanakan oleh perusahaan. 2) Masalah permodalan. Yang dimaksud masalah permodalan disini adalah modal yang berupa keuangan perusahaan dimana terkadang perusahaan akan meni ngkatkan modal yang berarti berkaitan dengan perubahan akte pendirian dengan segala konsekwensinya. Belum lagi kalau perusahaan di dalam menambah modal dengan meminjam pihak tertentu yang akan berdampak pada pembuatan perjanjia. Selain itu juga bila perusahaan akan menambah modal melalui go public atau bila sudah go public akan dilanjutkan dengan right issue tentunya banyak aspek legal yang harus dipersiapkan untuk hal tersebut. 3) Masalah pengadaan bahan baku. Untuk perusahaan industri yang menghasilkan barang maka pengadaan bahan baku juga banyak menbimbulkan permasalahan hukum misalnya pembelian bahan baku (perjanjian pembelian), jika melakukan penambangan sendiri



maka aspek hukum penambangan yang sangat rumit



merupakan tantangan yang harus dibereskan. Dan lain lain. Untuk perusahaan jasa masalah hukum tentang bahan baku tentunya tidak ada. 4) Masalah alat produksi. Perusahaan di dalam melakukan produksi tentulah sangat memerlukan alat alat produksi seperti mesin , kendaraan dan lain lain. Masalah



hukum yang biasanya muncul adalah masalah pembelian perawatan dan penggantian mesin yang biasanya akan berkaitan dengan perjanjian dengan pihak penyedia mesin produksi. 5) Masalah restrukturisasi. Restrukturisasi bisa meliputi organisasi perusahaan juga bisa menyangkut restrukturisasi modal . restrukturisasi hutang piutang dan restrukturisasi lainnya yang rawan akan munculnya permasalahan hukum. External Legal IssuesMasalah di lingkungan eksternal, mencakup: 1) Compliance. Hal yang paling penting yang berkaitan dengan external legal issues adalah permasalahan compliance yang artinya harus mematuhi semua peraturan perundang undangamn yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal yang sering di periksa oleh pemerintah adalah berkaitan dengan pembayaran pajak. Pembayaran pajak disini walau diurus oleh bagian keuangan namun seorang legal officer sebaiknya tau pajak apa saja yang harus dibayar oleh perusahaan. 2) Masalah pencemaran lingkungan. Di samping pajak pemerintah sangat concern kepada masalah pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan tidak hanya masalah polusi namun juga masalah lingkungan sosial dan lain lain yang aturan hukumnya harus diketahui seorang legal officer. 3) Pengembangan perusahaan. Jika perusahaan sudah mulai berkembang dia bisa menjadi perusahaan induk (holding) yang tentunya akan mempunyai beberapa anak perusahaan. Termasuk perusahaan melakukan akuisisi merger dan konsolidasi, ini semua akan membutuhkan aspek hukum yang tidak sederhana dan rawan menimbulkan permasalahn hukum. B. Isu Ketenagakerjaan Di Perusahaan 1.      Rekrutmen Perusahaan multinasional (MNC) yang tergabung dalam The World’s Most Admired Companies versi majalah Fortune selalu menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan lain dalam berbagai hal, termasuk rekrutmen. Sebelum melakukan rekrutmen, manajemen perusahaan harus mengetahui benar apa yang dibutuhkan organisasi. Selanjutnya, mereka harus mengetahui pula kandidat aktual dibandingkan gambaran ideal



yang dibutuhkan. Mereka terlibat penuh dalam persiapan sebelum dan setelah bertemu dengan kandidat. Komponen strategi rekrutmen yang sukses antara lain mencakup: a. Secara hati-hati mengartikulasikan strategi bisnis perusahaan b. Menyiapkan data komprehensif terbaru tentang tingkat ke luar-masuk karyawan, data biaya rekrutmen, dan data keberhasilan retensi c. Menyusun model kompetensi yang mendukung secara langsung strategi bisnis d. Mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kompetensi di jajaran perusahaan, termasuk gap yang perlu diisi e.  Menyusun deskripsi posisi yang relevan secara akurat, termasuk deskripsi jalur pengembangan karir f. Mengetahui secara dalam tentang situasi remunerasi di pasar g. Memiliki proses evaluasi kandidat yang teruji 2. Pelatihan Di Lingkungan Internasional Pelatihan adalah suatu proses memilih sikap dan perilaku tenaga kerja untuk ditingkatkan menjadi lebih baik demi pencapaian tujuan. Pelatihan di lingkungan internasional sangat berhubungan dengan seleksi personel/penugasan internasional yang di lakukan kepada para manajer yang ditugaskan ke luar negeri. Pada umumnya mereka kurang dapat memahami kebiasaan-kebiasaan, budaya dan perilaku kerja orang-orang di negara dimana mereka ditugaskan a.      Alasan Pelatihan Pelatihan untuk mempersiapkan keahlian bagi orang yang akan ditugaskan ke luar negeri memiliki beberapa alasan penting antara lain alasan organisasi dan personel yaitu: 1. Alasan Organisasi Salah satu alasan organisasi dalam melakukan pelatihan dalah agar tugas-tugas dalam menjalankan operasi bisnis di luar negeri berlangsung secara efektif. Alasan utama adalah untuk mengatasi ethnosentrisme dimana pada paham ini mempercayai bahwa apapun yang dilakukan orang dari kantor pusat adalah superior dari yang lain. Ini terjadi pada perusahaan multinasional yang sangat besar dimana para manajer percaya



bahwa pendekatan kantor pusat untuk melakukan bisnis dapat ditularkan ke negara lain karena pendekatan tersebut lebih superior daripada yang ada di negara lokal. 2. Alasan Personal Alasan dilakukan pelatihan bagi manajer luar negeri adalah untuk memperbaiki kemampuan dalam berinteraksi secara efektif dengan para personel yang berasal dari negara dimana kantor cabang beroperasi secara khusus dan orang lain secara umum dalam negara tujuan. Program pelatihan yang efektif diharapkan dapat mengatasi masalah personal seperti kesopanan, ketepatan waktu,kebijaksanaan, ketertiban, sensitivitas, toleransi dan empati. Masalah personal yang lain adalah arogansi. Banyak manajer dari berbagai perusahaan  multinasional ketika berada di tempat tugas, di negara lain berperilaku arogan karena kekuasaan dan prestise yang lebih besar pada pekerjaan yang melebii di kantor pusat. 3.



Perencanaan Fasilitas Perusahaan A. Perencanaan Fasilitas Fasilitas adalah suatu yang dibangun atau diinvestasikan dan ditujukan untuk melaksanakan suatu aktivitas. Perancangan fasilitas merupakan rancangan fasilitas-fasilitas industri yang akan dibangun atau didirikan. Tujuannya adalah untuk menempatkan fasilitas atau pabrik yang sesuai dan ditinjau dari segi biaya maupun keuntungannya (diupayakan terjadi optimasi dari beberapa segi, seperti tenaga kerja, bahan baku, pasar, dll) Hal pokok



dalam perancangan fasilitas yaitu perencanaan lokasi pabrik dan perancangan fasilitas produk. Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitasfasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Tata letak suatu pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik. Istilah tata letak suatu pabrik dapat diartikan sebagai



pengaturan



peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada. Lokasi pabrik yang ideal adalah lokasi dengan total biaya proses produksi dan distribusi terendah, serta harga dan volume penjualan produk dengan keuntungan maksimal. lokasi usaha atau pabrik merupakan fase yang sangat penting dalam proses perancangan pabrik karena fasilitas produksi butuh modal investasi besar dalam jangka panjang serta dengan kondisi penuh risiko.



Secara umum tata letak fasilitas dapat juga didefinisikan sebagai tempat berkumpulnya orang, material, mesin, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dari suatu industri barang atau jasa. Fasilitas harus dapat diatur dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan untuk memproduksi produk atau menyediakan jasa dengan biaya rendah, kulaitas tinggi, dan menggunakan sumber daya yang minimal. Perencanaan fasilitas dalam industri digunakan untuk mengatur fasilitas yang ada agar mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan fasilitas dibagi atas dua bagian yaitu



perencanaan penempatan



fasilitas dan perancangan fasilitas. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugiankerugian yang tidak kecil. Pemilihan lokasi timbul karena beberapa alasan: Akan mendirikan usaha atau pabrik baru, Pabrik yang ada akan diubah karena Perubahan tingkat permintaan secara signifikan, Perubahan distribusi secara signifikan, Perubahan ongkos atau kualitas dari produksi yang kritis (tenaga kerja, bahan baku, energi dsb), Peningkatan nilai barang tak bergerak atau yang secara signifikan perlu diubah karena bencana alam, prestise atau perbaikan relasi. Selama perancangan fasilitas harus mempertimbangkan keseluruhan proses dan prosedur yang digunakan, kualitas dan kuantitas yang diinginkan serta perubahan yang mungkin terjadi di masa datang dalam jenis produk, kualitas atau jumlah permintaan konsumen.



Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya seperti biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya. Selain itu biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perbaikan, keamanan, biaya penyimpanan produk setengah jadi dan pengaturan tata letak pabrik



yang optimal akan dapat pula memberikan kemudahan di dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak dikemudian hari. Adapun 4 maca tata letak secara garis besar yaitu 1. Product layout metoda pengaturan



fasilitas



produksi



yang



diperlukan



ke



dalam



departemen



yang



menyelesaikan produk dari awal sampai selesai. 2. Process layout; dilakukan jika volume produksi kecil, terutama produk yang tidak standar, biasanya berbasis order. 3. Fixed product layout; tenaga kerja, peralatan/mesin dan material yang menuju lokasi tetap, lalu dikerjakan pada lokasi itu sampai selesai. Biasa digunakan untuk proses perakitan, memproduksi barang yang besar sehingga tidak mungkin dipindah-pindah. 4. Group layout; produk dikelompokkan dalam famili produk dan kemudian diproses sesuai famili itu. Biasanya dikelompokkan pada kesamaan proses, berdasarkan kesamaan peralatan yang digunakan. B. Tujuan Perancangan Fasilitas Tata letak dan pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktifitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Selain itu, material handling sangat berpengaruh sebagai 50% penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari 80% seluruh biaya operasional. Dalam pelaksanaanya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata letak juga bertujuan untuk mengembangkan material handling yang baik, penggunaan lahan yang efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan kerja. Terdapat beberapa keuntungan tata letak fasilitas yang baik, yaitu: 1) Menaikkan output produksi Pada umumnya, tat letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih kecil dan jam kerja mesin yang lebih kecil. 2) Mengurangi delay



Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas. Pengaturan yang baik akan mengurangi waktu tunggu atau delay yang berlebihan yang dapat disebabkan oleh adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan



memotong



(cross-movement),



dan



kemacetan



(congestion)



yang



menyebabkan proses perpindahan terhambat. 3) Mengurangi jarak perpindahan barang Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi. Mulai dari bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang setengah jadi, sampai barang jadi yang siap untuk dipasarkan disimpan dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya perpindahan barang yang terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang, terutama dalam proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut. 4) Penghematan pemanfaatan area Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang yang berlebihan. 5) Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya. 6) Proses manufaktur yang lebih singkat Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangi bottle neck, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan lebih singkat sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat. 7) Mengurangi resiko kecelakaan kerja Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di dalamnya. 8) Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib, pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana kerja yang baik akan tercipta sehingga moral dan kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh pada kinerja karyawan yang juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan terjaga. 9) Mempermudah aktivitas supervisor



Tata letak yang baik akan mempermudah seorang supervisor untuk mengamati jalannya proses produksi. C. Faktor-faktor dalam Pemilihan Lokasi Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah dekat dengan sumber-sumber penyediaan dan komponen. Masih organisasi lainnya mungkin menemukan bahwa faktor yang paling penting adalah memilih lokasi di mana tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi, ataupun biaya transportasi yang sangat tinggi bila produk berat dan besar. Jadi, alasan utama adanya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual. Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” atau “contingency” untuk pembuatan keputusan bila dinyatakan secara sederhana, “semuanya bergantung:. Secara umum faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : a) Lingkungan masyarakat. kesediaan masyarakat daerah menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negativ didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi di mana perusahaan akan berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalamjn j berbagai bentuk. Di lain pihak, masyarakat membutuhkan industri atau perusahaan karena menyediakan berbagaim lapangan pekerjaan dan uang dibawa industri ke masyarakat. b) Kedekatan dengan pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan akan memberikan pelayanan yang lebih baik ke pada pelanggan, dan sering mengurangi



biaya distribusi. Perlu



dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan tersebut luas ataukah hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah rusak atau tidak, berat produk dan proporsi biaya ditribusi barang jadi pada total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang yang luas, dapat mendirikan pabriknya dibanyak tempat yang tersebar untuk mendekati pasar. Dalam sektor jasa, daerah pasar biasanya ditentukan oleh



waktu perjalanan para elangganan ke fasilitas atau waktu perjalanan para pemberi pelayanan ke para langganan. c) Tenaga kerja. Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon pekerja di suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan pendidikan, karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program pelatihan khusus bagi tenaga kerja baru. Orang-orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari daerah lain, seperti tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja mereka. Di samping itu, penarikan tenaga kerja, kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, perlu diperhatikan perusahaan. d) Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier. Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat bahan mentah. Tetapi produk jadi lebih berat, besar, dan bernilai rendah maka lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah lekas rusak, lebih baik dekat bahan mentah. e) Fasilitas dan biaya transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara, dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan. Pentingnya pertimbangan biaya transportasi tergantung sumbangannya terhadap total biaya. Untuk banyak perusahaan perbedaan nbiaya transportasi tidak sepenting perbedaan upah tenaga kerja. Tetapi, bagaimana pun juga, biaya transportasi tidak dapat dihilangkan di manapun perusahaan berada, karena produk perusahaan harus disalurkan dari produsen bahan mentah ke pemakai akhir. Jadi, fasilitas seharusnya berlokasi di antara sumber bahan mentah dan pasar yang meminimumkan biaya transportasi. f) Sumber daya lainnya.



Perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula, tenun, pemrosesan makanan, alumunium, dan sebagainya sangat memerlukan air dalam kuantitas yang besar BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Operation plan merupakan



bagian dari rencana strategi bisnis yang menjelaskan



bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan, alur kerja dari awal hingga akhir, serta sumberdaya apa saja yang harus digunakan dalam prosesnya. Tujuan dari operational plan adalah sebagai kontrol terhadap suatu proses yang ada di dalam proses bisnis.



Regulatory issue yaitusuatu organisasi yang melaksanakan tingkat tertentu dari kewenangan penerapan aturan ( regulator ) atas suatu " industri atau profesi. Dala alini sangat lah diperlukan untuk menunjang keisiplnan da ketaatan para pekerja. Maka ai itu dalam berbisnis harus disertai dengan perancangan peraturan perusahaaan. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah perusahaan beroperasi, yaitu menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan digunakan secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan Secara umum tujuan dari perencanaan fasilitas, adalah sebagai berikut:  Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan penanganan material dan penyimpanan              Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif              Meminimalkan investasi modal              Mempermudah pemeliharaan              Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja



B. Saran Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Referensi







Edi Herjanto, Manajemen Operasi, Edisi ketiga, Indonesia: Grasindo







https://www.academia.edu/34790425/PERANCANGAN_DAN_PERENCANAAN_F ASILITAS_ANDRIES Di akses pada hari jumat pukul 18.00 wita







https://www.academia.edu/9718252/Operation_Plan Diakses pada hari jumat pukul 19.30 wita







https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rencana-operasional-operationalplan/4039 Diakes pada hari umat pukul 20.00







https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rencana-operasional-operationalplan/4039 Diaksen pada hari jumat pukul 20,30



i