Organisasi Profesi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A.



ORGANISASI PROFESI Organisasi profesi adalah suatu wadah bagi para anggota yang berasal dari profesi yang sama dan bertanggung jawab untuk merumuskan Kode Etik profesi (code of professional ethics), merumuskan kompetensi profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu. Oleh karena itu organisai profesi ini didirikan dengan tujuan agar mereka bisa bekerja secara bersama-sama.







Tujuan Organisasi Profesi: Tujuan umum dari sebuah organisasi profesi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tinggi sesuai dengan bidangnya, mencapai tingkat kinerja yang tinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik.







Manfaat Organisasi Profesi: - Dapat mengembangkan dan memajukan profesi. - Memantau dan memperluas bidang gerak profesi - Menghimpun dan memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya - Berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.







Contoh-contoh Organisasi Profesi: 1. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2. Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 3. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 4. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 5. Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)



B.



Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII (dalam bahasa



Inggris The Institution of Engineers Indonesia – IEI) adalah organisasi profesi yang didirikan di Kota Bandung pada tanggal 23 Mei 1952 untuk menghimpun para insinyur atau sarjana teknik di seluruh Indonesia.



1.



Sejarah PII Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dimulai pada tanggal 23 Mei 1952 ketika Ir. H.



Djoeanda Kartawidjaja dan Prof. Ir. R. Roosseno Soerjohadikoesoemo berkumpul bersama kawan-kawannya sesama insinyur Indonesia di Aula Barat, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang menjadi ITB) di Jl. Ganesha 10, Bandung. Pada saat itu jumlah insinyur Indonesia baru sekitar 75 orang. Sementara tanggung jawab yang harus dipikul sangat besar. Untuk itu disepakati untuk membuat Persatuan Insinyur Indonesia dengan tujuan untuk mempererat kerja sama para insinyur agar dapat menjadi kekuatan yang nyata untuk membangun negara dan bangsa Indonesia. Pada tahun 1957, PII juga menjadi salah satu motor utama berdirinya Institut Teknologi Bandung (ITB). PII adalah organisasi profesi tertua kedua di Indonesia setelah IDI. 2.



Visi dan Misi PII



Visi : 



Menjadi pendorong kemandirian bangsa







Sebagai agen perubahan dan pembangunan melalui pengembangan kompetensi profesi keinsinyuran berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.



Misi : Menjadikan insinyur yang berdaya saing dan memberi nilai tambah yang tinggi bagi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa



3.



Perangkat Organisasi Perangkat Organisasi dalam PII ada sebelas, yaitu:



a.



Dewan Penasehat



b.



Dewan Insinyur



c.



Pengurus Pusat



d.



Majelis Kehormatan Insinyur



e.



Dewan Pakar



f.



Badan Pengkajian



g.



BK dan atau BKT



h.



Pengurus Wilayah



i.



Pengurus Cabang



j.



Badan Usaha dan Yayasan



k.



Forum Anggota Muda (FAM-PII)



Badan Kejuruan a.



BK Mesin



b.



BK Kimia



c.



BK Teknik Industri



d.



BK Elektro



e.



BK Pertanian



C.



Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) BKTI adalah badan yang menjembatani antara PII dengan jurusan Teknik Industri di



setiap universitas seluruh Indonesia. program kerja BKTI antara lain pelatihan dasar, peningkatan mutu, pemberdayaan UKM, sertifikasi, seminar, dan international conference. 1. Struktur organisasi BKTI (terlampir) 2. Ketua Umum PII, 1952 – 2009 



Ir. Djuanda Kartawidjaja (1952-1954)







Ir. Kaslan Tohir (1954 – 1859)







Ir. Ukar Bratakusuma (1959 – 1961)







Ir. Suratman D. (1965 – 1969)







Dr. Ir. GM. Tampubolon (1969 – 1984)







Ir. Sumantri (1984 – 1989)







Ir. Aburizal Bakrie (1989 – 1994)







Ir. Arifin Panigoro (1994 – 1999)







Ir. Qoyum Tjandranegara (1999 – 2002)







Ir. Pandri Prabono, IPM (2002 – 2004)







Ir. Rauf Purnama (2004 – 2006)







Ir.



Airlangga



Hartarto,



MMT.,



MBA



(2006-2009)



Badan Kerja Sama Teknik Industri (BKSTI) Pada awalnya bidang keilmuan Teknik Industri merupakan bagian dari salah satu Program Studi dari Departemen Teknik Mesin ITB. Baru pada tahun 1971 didirikanlah Departemen Teknik Industri di ITB yang terpisah dari Departemen Teknik Mesin. Seiring dengan semakin dikenalnya keilmuan Teknik Industri oleh masyarakat, semakin bertambah besar minat mahasiswa yang memilih bidang keilmuan Teknik Industri. Oleh karena itu, semakin banyak pula Perguruan Tinggi yang mencoba membuka Program Studi baru Teknik Industri. Sebagai bidang keilmuan yang relatif baru, disamping dibutuhkan persamaan persepsi dalam pemahaman keilmuan juga dibutuhkan peningkatan mutu pembelajaran. Oleh karena itu, pada tanggal 9 Juli 1996, Departemen Teknik Industri ITB, memprakarsai diselenggarakan Sarasehan Nasional Teknik Industri Indonesia, di Departemen Teknik Industri, Kampus ITB-Bandung untuk membentuk Forum Kerjasama antar Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri se Indonesia sebagai wadah komunikasi akademik antar Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri di seluruh Indonesia. Sehingga disepakati badan kerjasama baru yang dinamakan Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) atau The Indonesian Association of Industrial Engineering Higher Education Institution (IAIE). Kongres ini dihadiri oleh seluruh Korwil dan Anggota BKSTI se-Indonesia dengan agenda program kerja utama adalah perumusan pokok-pokok Agenda kerja dan kegiatan, pemilihan ketua umum, pengurus badan pelaksana dan anggota badan pertimbangan BKSTI pada setiap periode (3 tahun). Ketua BKSTI terpilih pada acara Konggres yang diselenggarakan pada setiap periode jabatan yaitu sebagai berikut. 1.



Konggres BKSTI – I, diselenggarakan di Bandung, Tahun 1996 Kepengurusan BKSTI periode 1996 – 1999 Ketua Umum Bapak Dr. Ir. Ali Basyah Siregar



2.



Konggres BKSTI – II, diselenggarakan di Surabaya, Tahun 1999 Kepengurusan BKSTI Periode 1999-2002 Ketua Umum Bapak Dr. Ir. Budi Santoso, M.Eng.



3.



Konggres BKSTI – III, diselenggarakan di Surakarta, Tahun 2002



Kepengurusan BKSTI Periode 2002-2005 Ketua Umum Ibu Ir. Susi Susmartini, M.Sc. 4.



Konggres BKSTI – IV, diselenggarakan di Palembang, Tahun 2005 Kepengurusan BKSTI Periode 2005-2008 Ketua Umum Bapak Dr. Ir. Abdul Hakim Halim, M.Sc.



5.



Konggres BKSTI – V, diselenggarakan di Makasar, Tahun 2008 Kepengurusan BKSTI Periode 2008-2011 Ketua Umum Bapak Dr. Ir. T. Yuri Zagloel, M.Eng.Sc.



6.



Konggres BKSTI – VI, diselenggarakan di Medan, Tahun 2011 Kepengurusan BKSTI Periode 2011-2014 Ketua Umum Ibu Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT.



1.



Visi, Misi, dan Tujuan BKSTI



Visi : Visi dari BKSTI adalah menjadi wadah pengembangan kerjasama antar Jurusan Teknik Industri yang dinamis, inovatif dan kreatif dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan Tinggi Teknik Industri se-Indonesia. Misi : 



Menfasilitasi dan mengembangkan kerjasama antar Jurusan Teknik Industri se Indonesia melalui kegiatan TRIDARMA Perguruan Tinggi.







Proaktif dalam memanfaatkan potensi pengembangan kerjasama eksternal, baik dalam lingkup Nasional maupun Internasional.



Maksud dan tujuan : 



Menetapkan dan meningkatkan mutu serta relevansi Pendidikan Tinggi Teknik Industri di Indonesia.







Menampung dan mencari penyelesaian permasalahan dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Teknik Industri.







Mengakomodasi kerjasama antar anggota BKSTI dalam kegiatan pertukaran informasi dan penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.







Menjadi mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional dan Stakeholder lainnya dalam rangka pengembangan bidang Pendidikan Tinggi Teknik Industri.



E.



Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) adalah



organisasi yang menghimpun sarjana-sarjana Teknik Industri di seluruh Indonesia. ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 November 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Tamatan/alumni TI & MI bekerja di berbagai sektor industri, pelayanan, perbankan, informasi, konsultasi, pemerintahan, maupun pendidikan dan penelitian. Batasan sektor tidak ada lagi bagi alumni TI & MI yang menunjukkan diterimanya disiplin ini sebagai pencerminan diterimanya sikap pikir dan cara pikir kesisteman bagi tujuan optimasi sumber daya.



PII Persatuan Insyinyur Indonesia



Badan Kejuruan: BK teknik Industri



Organisasi: BKSTI