Osmosis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tabel 2. Data hasil pengamatan Lobak percobaan osmosis Perlakuan



Air Air garam Awal 15 menit 30 menit awal 15 menit Kentang Keras + + Keras Wortel Keras + + Keras Lobak Keras + + Keras Keterangan : Tingkat kekerasan ditunjukkan dengan tanda (+), semakin ditunjukkan dengan tanda (-).



















30 menit lunak maka



Keterangan : Pada percobaan kentang yang direndam dengan air biasa atau aquade, pada awalnya kentang memiliki tekstur yang keras namun pada saat kentang di rendam dalam air garam, pada menit 15 awal tekstur kentang menjadi agak keras lalu dilanjutkan dengan penambahan waktu 30 menit tekstur kentang menjadi lebih keras. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya proses osmosis, Perpindahan air secara osmosis terjadi air biasa atau aquades (hipotonis) menuju sel-sel kentang (hipertonis). larutan dalam kentang lebih pekat dari air aquades, masuklah air aquades ke dalam sel-sel kentang. Akibat masuknya air pada sel kentang membuat sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras. Pada percobaan kentang direndam dengan air garam, pada awalnya kentang memiliki tekstur yang keras namun pada saat kentang direndam dalam air garam, pada 15 menit awal tekstur kentang mulai berubah menjadi agak lembek lalu dilanjutkan dengan tambahan waktu 30 menit tektur kentang menjadi lebih lembek. Hal tersebut disebabkan karena adanya perpindahan secara osmosis, proses osmosis tersebut disebut plasmolisis, yaitu proses keluarnya cairan (air) dari kentang menuju ke larutan garam. Dimana sebuah tekanan maupun sebuah konsentrasi yang berada pada kentang akan lebih rendah daripada tekanan yang berasal pada larutan garam menyebabkan membran semi-permeabel akan dapat tembus oleh sebuah zat pelarut. Kentang itu sendiri akan menjadi hehilangan air yang berada didalamnya sehingga akan menjadi lemah atau lembek. Pada percobaan wortel yang direndam dengan air biasa, di awal wortel memiliki tekstur yang keras kemudian wortel di rendam ke dalam air tersebut selama 15 menit tekstur wortel tetap keras kemudian dilanjutkan dengan menambahkan waktu menjadi 30 menit setelah 30 menit tekstur wortel masih tetap keras. Hal ini disebabkan karena sel wortel hipertonik terhadap air sedangkan air memiliki sifat hipotonik yaitu suatu larutan dengan konsentari zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) sehingga air bergerak kedalam sel. Pada percobaan wortel yang direndam pada air garam, di awal wortel memilki tekstur yang keras setelah itu di rendam dengan air garam selama 15 menit setelah 15 menit tekstur wortel berubah menjadi agak lunak, kemudian dilanjutkan dengan waktu 30 menit dan tekstur wortel menjadi lebih lunak dari sebelumnya. Saat wortel direndam air garam akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel wortel ke larutan











sehingga terjadi penurunan berat wortel akibat perpindahan air dari sel sel wortel ke larutan karena sel wortel hipotonik terhadap garam yang hipertonik. Lobak yang di rendam dalam air mineral, dia awal memiliki tekstur keras, setelah di rendam selama 15 menit tekstur bertambah keras dan direndam kembali selama 30 menit tekstur lobak bertambah keras. Hal ini karena sifat air yang hipotonik, artinya memiliki konsentrasi yang rendah sehingga air dapat masuk ke dalam sel lobak dan menyebabkan sel menggembung bahkan bisa lebih keras dari sebelumnya. Lobak pada larutan air murni akan tenggelam karena pada air murni, kadar garam dan massa jenisnya lebih kecil dari lobak sehingga tenggelam. Lobak yang direndam pada campuran air dan garam dapur, diawal memiliki tekstur keras setelah direndam selama 15 menit tekstur menjadi lunak, setelah direndam kembali selama 30 menit, tekstur menjadi lebih lunak dan sulit di patahkan. Hal ini karena konsentrasi dalam sel Lobaak lebih rendah daripada konsentrasi air dalam larutan garam dapur, sehingga zat-zat dari dalam lobak akan berpindah ke dalam larutan dan menyebabkan teksturnya semakin lunak dan lembut serta ketebalannya semakin berkurang. Lobak yang terdapat pada larutan garam akan mengapung. Hal ini karena kadar garam pada larutan garam dan massa jenisnya lebih besar daripada kadar dan massa jenis pada lobak itu sendiri.