Panduan EM4 Dan Pupuk Organik Cair [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PEMBUATAN EM4 DAN PUPUK ORGANIK CAIR EM4 AND ORGANIC FERTILIZER PRODUCTION GUIDE BOOK



Editor : Aditya Dwi Wahyu Nugroho KKN TIM 1 UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017/2018



KATA PENGANTAR



Kegiatan pertanian merupakan sektor yang sangat penting guna mendukung ketahanan pangan yang ada di Indonesia. Kegiatan pertanian dapat berhasil apabila didukung dengan pondasi yang kuat di setiap lini tugasnya masing-masing. Untuk memperkokoh pondasi dari segi operasional dibutuhkan pengetahuan terkait kegiatan di lapangan, yang salah satunya adalah kegiatan pemberian nutrisi atau pupuk untuk setiap tanaman yang ditanam. Dengan rahmat Allah SWT hadirlah buku “Panduan Pembuatan EM4 dan Pupuk Organik Cair” ini guna mendukung kegiatan pertanian. Tujuan adanya buku ini tidak lain sebagai penduan ataupun pedoman yang dapat digunakan oleh masyarakat khususnya petani dalam operasional di lapangan. Didapati kekeliruan dan kesalahan dalam penyusunan maupun materi yang ada dijadikannya maklum karena keterbatasan dari penulis, Namun besar harapan untuk dapat terus saling mengoreksi maupun memperbaiki kesalahan guna mendapatkan hal yang lebih baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih.



Penulis



Aditya Dwi W N Januari 2018



ii



DAFTAR ISI



Halaman Utama ........................................................................ i Kata Pengantar .......................................................................... ii Daftar Isi ....................................................................................... iii Pendahuluan .............................................................................. 1 EM4 ................................................................................................ 2 Pembuatan EM4 ........................................................................ 6 Pembiakan EM4 ........................................................................ 8 Pupuk Organik Cair .................................................................. 12 Pembuatan Pupuk Organik Cair ......................................... 13 Penutup ........................................................................................ 20 Daftar Pustaka............................................................................ 20



iii



PENDAHULUAN



EM4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang didalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. EM4 banyak digunakan pada kegiatan pertanian, peternakan maupun perikanan. Pada kegiatan pertanian biasanya EM4 digunakan sebagai penyubur tanaman maupun pembuatan pupuk organik padat maupun cair. Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara bagi tanaman. Dalam Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006 mengenai pupuk organik dan pembenah tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dan dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Dapat dipastikan apabila pemahaman masyarakat khususnya petani baik mengenai EM4 dan pupuk organik cair ditularkan akan menghasilkan output atau luaran berupa manfaat bagi kegiatan pertanian.



1



EM4 1. Pengertian



Macam-macam EM4 EM4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang didalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Mikroorganisme atau kuman yang berwatak “baik “itu terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, aktinomydetes, dan jamur peragian. Mikroorganisme menguntungkan tersebut (EM4) telah lama ditemukan, diteliti dan diseleksi terus menerus oleh seorang ahli pertanian bernama Profesor Teruo Higa dari universitas Ryukyu Jepang. Dengan demikian, EM4 bukan merupakan bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida, obat serangga atau pupuk kimia lainnya. EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 2



3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple effect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan selulosa, dan menekan patogen dengan asam laktat yang dihasilkan. Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat antibiotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.



EM4 untuk tanaman



3



2. Fungsi Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanah lactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfungsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air.



3. Aplikasi EM4 Pertanian (EM4 botol warna kuning) Manfaat : Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.  Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.  Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (Bokashi).  Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.  Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah. Tanaman : 



• Padi, Palawija, Sayuran, bunga dan tanaman setahun lainnya. Dosis dan Perlakuan :



4



Sebagai pupuk dasar, gunakan BOKASHI sebanyak 3-5 ton per Ha. Untuk penyemprotan gunakan EM-4 sebanyak 3-10 ml per liter air dilakukan setiap satu minggu sekali, disemprotkan secara merata ke tanah dan tubuh tanaman. Peternakan (EM4 botol warna coklat) Manfaat : Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.  Mengurangi stres pada ternak  Menyehatkan ternak  Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak  Meningkatkan nafsu makan ternak  Menekan penyakit pada ternak  Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak Cara Pemakaian : 



Sebagai air minum ternak, Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air minum setiap hari. Larutkan 1 cc EM-4 per satu liter air, kemudian disemprotkan ke dalam pakan ternak. Untuk mencegah bau kotoran dan kandang ternak, larutkan EM-4 dan Molas ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100 kemudian disimpan dalam tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari kemudian dipergunakan untuk menyemprot kandang dan pada badan ternak dengan dosis 10 cc larutan dalamn 1 liter air. Perikanan (EM4 botol warna ungu) Manfaat :  







Memperbaiki mutu air tambak. Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat. Menekan serangan mikroorganisme patogen. 5



Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.  Menekan hama dan penyakit Cara Pemakaian : 



Pada saat pengolahan dasar tambak diberikan Bokashi sebanyak 5 ton/ha, selanjutnya disiram larutan EM-4 sebanyak 4 liter/ha dan dibiarkan selama 2 minggu. Pada saat masa pertumbuhan diberikan EM-4 sebanyak 16 liter per hektar. Interval waktu pemberian EM-4 adalah 1 bulan sekali atau tergantung pada kondisi air tambak.



Pembuatan EM4 Apabila dalam operasional harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, Untuk itu diperlukan pengetahuan dalam hal bagaimana cara membuat sendiri guna menekan biaya dan memanfaatkan bahan yang ada. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat EM4. Cara 1: Bahan - bahan : - Pepaya matang atau kulitnya 0,5 Kg - Pisang matang atau kulitnya 0,5 Kg - Nanas matang atau kulitnya 0,5 Kg - Kacang panjang segar 0,25 Kg - Kangkung air segar 0,25 Kg - Batang pisang muda bagian dalam 1,5 Kg - Gula pasir 1 Kg - Air Tuak Dari Nira / Air Kelapa 0,5 Liter Cara Pembuatan : 1. Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus.



6



2. 3. 4.



5.



6.



Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember. Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata. Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah em4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.



Cara 2 : Bahan – Bahan : - Air cician beras ( leri ) = 5 Liter - Air kelapa = 5 Liter - Cincangan halus sampah sayur = 3 Kg - Kulit jeruk = seadanya - Ragi tempe = 1 butir - Cairan gula jawa/merah = 1 Kg Cara Pembuatan : Semua bahan dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat dengan perlakuan setiap 4 hari tutup dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada hari ke -17 EM4 sudah jadi. Cara 3 :



7



Bahan – Bahan : - Gula pasir/merah = 1kg - Terasi = ¼ Kg - Dedak = 1 ½ Kg - Ragi tape = 15 butir - Air biasa = 5 Liter Cara Pembuatan : Air direbus sampai mendidih lalu angkat dari tungku lalu campur terasi, dedak dan gula pasir aduk sampai rata. Tunggu 3-4 jam setelah larutan dingin lalu masuk kan ragi tape yang sudah di tumbuk halus. Masukkan dalam ember tertutup rapat simpan di tempat lembab. kurang lebih 15 hari EM4 siap digunakan.



Pembiakan EM4 Adapun cara lainnya apabila didapati cara pembuatan EM4 terlalu sulit, yakni dengan cara pembiakan EM4 menggunakan bakteri dari EM4 buatan pabrik guna mempermudah dalam hal pembuatan. Berikut adalah cara pembiakan EM4 : Cara 1 : Bahan-bahan : - 1 liter bakteri yang akan diperbanyak - Siapkan sedikitnya 3 kg bekatul (jangan sampai kurang) - Siapkan ¼ kg gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau tetes tebu, salah satu aja - Siapkan ¼ kg terasi - Siapkan 5 liter air Alat-alat : - Ember plastik - Pengaduk atau centong 8



- Panci untuk pemasak air - Botol plastik atau kaca penyimpan - Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa Cara Pembuatan : 1. Air yang 5 liter tadi dimasak sampai benar-benar mendidih. 2. Setelah air mendidih bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula, untuk yang memakai gula merah harus dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata. 3. Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri yang akan kita biakkan. 4. Bila sudah benar-benar dingin Mulai masukkan bakteri dan aduk adonan sampai benar-benar rata. Lalu ditutup rapat selama 2 hari dua malam. 5. Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan diaduk rutin setiap hari sekitar 10 menit. 6. Bila sudah jadi yaitu sekitar 3-4 hari bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan, kemudian disimpan dalam botol yang sudah kita sediakan tadi, usahakan jangan ditutup terlalu rapat, atau biarkan saja botol terbuka, ini dimaksudkan agar bakteri tetap mendapatkan oksigen yang baik. 7. Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan untuk membuat kompos atau pupuk cair maupun pupuk hijau. 8. Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita gunakan lagi untuk membiakkan tahap selanjutnya, kita tinggal menyiapkan air kurang lebih 1 liter lalu menambahkan air matang dingin dan gula.



9



Cara 2 : ( Cara penulis sewaktu melakukan percobaan ) Bahan-bahan : - 50 ml ( 5 tutup botol ) bakteri yang akan diperbanyak - Siapkan sedikitnya 1 kg bekatul (jangan sampai kurang) - Siapkan 1 ons gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau tetes tebu, salah satu aja - Siapkan 1 ons terasi - Siapkan 3 liter air Alat-alat : - Ember plastik - Pengaduk atau centong - Panci untuk pemasak air - Botol plastik atau kaca penyimpan - Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa Cara Pembuatan : 1. Air yang 3 liter tadi dimasak sampai benar-benar mendidih. 2. Setelah air mendidih bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula, untuk yang memakai gula merah harus dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata. 3. Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri yang akan kita biakkan. 4. Bila sudah benar-benar dingin, mulai masukkan bakteri dan aduk adonan sampai benar-benar rata. Lalu ditutup rapat selama 7 hari. 5. Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan ditutup kembali.



10



6. Bila sudah jadi yaitu sekitar 7 hari bakteri hasil pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan, kemudian disimpan dalam botol yang sudah kita sediakan. 7. Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan untuk membuat kompos atau pupuk cair maupun pupuk hijau. 8. Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita gunakan lagi untuk membiakkan tahap selanjutnya, kita tinggal menyiapkan air kurang lebih 1 liter lalu menambahkan air matang dingin dan gula. Alur Proses :



Catatan : EM4 sangat mendukung kegiatan pertanian dan proses pembuatan EM4 sangat beragam, untuk itu diperlukan eksperimen atau percobaan untuk mengetahui cara mana yang lebih dapat diterima oleh pengguna. Penulis juga menyarankan untuk penggunaan EM4 dapat dipadukan dengan limbah yang ada didaerah sekitar lokasi pertanian sehingga dapat diolah menjadi pupuk organik ataupun kompos yang juga berguna dan membantu kegiatan pertanian. 11



Pupuk Organik Cair Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah : 1) dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara. 2) dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit. 3) merangsang pertumbuhan cabang produksi. 4) meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta 5) mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah. Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka



12



kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujianpengujian di lapangan.



Pembuatan Pupuk Organik Cair Pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk cair, dibuat dengan cara melarutkan bahan organik jenis tertentu ke dalam air. Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman. Unsur-unsur hara itu terdiri dari : Nitrogen (N) untuk pertumbuhan tunas, batang, dan daun. Phospor (P) untuk merangsang pertumbuhan akar, buah, dan biji. Kalium (K) untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk cair memiliki kelebihan dibandingkan dengan pupuk padat lainnya (kandang, kompok, dan sebagainya) karena lebih cepat diserap oleh tanaman. Cara 1 : Bahan-bahan : Bahan Daun-daun gamal, lamtaro, jenis kacang-kacangan dan kotoran sapi/ayam/babi Daun kacang panjang, rumput



Kandungan unsur yang terbesar Nitrogen



Peruntukan



Fosfor dan Kalium



Memupuk sayuran, bunga, buah dan



Memupuk tanaman selama pembibitan dan sayuran daun



13



gajah, benggala, dan kotoran kelelawar Air



umbi (kembang kol, tomat, cabe dan kentang) Melarutkan unsur hara



Alat-alat : Drum (ember), karung beras, plastik penutup, tali pengikat, pemberat.



Cara pembuatan : 1. Isi karung dengan daun-daunan (yang telah dicincang halus) atau kotoran ternak yang masih segar (kira-kira ¾ karung) lalu ikat karungnya. 2. Masukkan karung berisi dedaunan dan kotoran tersebut ke dalam drum/ember kosong kemudian diisi air. Perbandingan antara air dan berat isi karung adalah 2 liter air untuk 1 kg berat isi karung. 3. Letakkan batu yang cukup berat diatas karung sehingga karung tersebut dapat tenggelam. Drum dijaga selalu tertutup, agar tidak ada unsur hara yang hilang akibat penguapan. 4. Karung diangkat dari dalam drum setelah kira-kira 2-3 minggu (bila menggunakan daun muda bisa sampai 3 minggu). Larutan dalam drum itulah yang disebut pupuk cair. Ampas yang didalam karung dapat digunakan untuk menyuburkan tanah sebagai pupuk padat.



14



Cara penggunaan : Pengenceran : Agar tidak terlalu kentak, pupuk cair perlu dicampur dengan air. Bila bahannya berasal dari daun, perbandingannya adalah 1 bagian pupuk cair dan 4-6 bagian air. Penyiraman : Siram tanaman yang akan dipupuk 2-3 minggu setelah berkecambah dan pemupukan dilakukan setiap 3 minggu.



Cara 2 : Bahan-bahan dan alat : Bahan Kotoran ayam Dedak Dedaunan Gula merah Bioaktivator (EM4) Air Tong plastik kedap udara



Satuan 1 karung Setengah karung 30 kg 100 gram 50 ml Secukupnya Ukuran 100 liter



Cara pembuatan : 1. Cincang semua bahan-bahan organik untuk mempermudah proses fermentasi 2. Masukkan semua bahan organik ke dalam tong dengan komposisi 2 banding 1 artinya 2 bagian organik dan 1 bagian air 3. Aduk hingga merata 4. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dengan gula merah 5 liter air aduk hingga merata 5. Tambahkan EM4 ke dalam tong dan tutup rapat 15



6. Diamkan selama 7-10 hari 7. Setelah dirasa matang dengan adanya aroma wangi tape, pisahkan yang cair dan padat dengan penyaringan. 8. Dan diperoleh pupuk organik cair dan pupuk padat. Pupuk akan tahan selama 6 bulan. Penggunaan : • Jika diaplikasikan pupuk cair bisa merangsang pertumbuhan daun. Penyemprotan bisa digunakan untuk tanaman yang baru tumbuh tunas. Pupuk cair organik yang sudah jadi kemudian di campurkan dengan air, kepekatan air jangan sampai melebihi 2%. Jadi biasanya bisa di gunakan antara seratus kali, artinya jika 1 liter pupuk maka air yang dibutuhkan adalah 100 liter. • Jika ingin merangsang buah, biji, dan umbi Semprotkan ketika tanaman pada fase dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan langsung ke bunga atau ke daun dan batang. Berikan pupuk ini 3 minggu sekali jika musim kemarau namun jika musim hujan tanaman harus disemprot 3 hari sekali namun sesuaikan juga tanaman apa yang ditanam.



Cara 3 : ( Cara penulis sewaktu melakukan percobaan ) Bahan-bahan : - 50 ml ( 5 tutup botol ) EM4 - Siapkan 1,5 ons gula merah bila tidak ada bisa pakai gula pasir atau tetes tebu, salah satu aja (penulis menggunakan gula pasir)



16



- Siapkan limbah cair tahu 2,5 liter - Siapkan 2,5 liter air Alat-alat : - Ember plastik/tong - Pengaduk - Panci untuk pemasak air - Botol plastik atau kaca penyimpan - Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa Cara Pembuatan : 1. Air yang 2,5 liter tadi dimasak sampai benar-benar mendidih. 2. Setelah air mendidih bisa memasukkan gula lalu aduk adonan hingga rata. 3. Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin, adonan justru akan membunuh biang bakteri. 4. Bila sudah benar-benar dingin, masukkan air gula, limbah cair tahu dan EM4 ke dalam tong dan aduk adonan sampai benarbenar rata. Lalu ditutup rapat selama 5-7 hari. 5. Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan ditutup kembali (dilakukan setiap hari untuk membuang gas yang ada di dalam tong) 6. Bila sudah jadi yaitu sekitar 5-7 hari, bisa disimpan ke dalam botol dan pupuk bisa digunakan.



17



Alur Proses : Limbah cair tahu,



Masukkan air gula



panaskan air dan masukkkan gula



Masukkan limbah cair tahu



Masukkan EM4 dan aduk hingga merata lalu fermentasi



Penggunaan : Untuk tanaman sayuran (selada, caysim, sawi, kol, seledri, bawang) 1. setiap 30 cc dicampurkan air 5 l 2. disemprotkan pada bawah daun 3x berturut-turut dengan waktu 7 hari sekali



18



3. penyemprotan pertama umur 7 hari setelah tanam 4. dosis per hektar untuk 1x aplikasi 1,5 liter Untuk tanaman pangan dan palawija 1. setiap 30 cc dicampurkan air 3 l 2. disemprotkan pada bawah daun 3x berturut-turut dengan waktu 7 hari sekali 3. penyemprotan pertama umur 7 hari setelah tanam 4. dosis per hektar untuk 1x aplikasi 3 liter waktu penyemprotan pagi jam 7-10 atau sore 15-16 dan jangan menyemprot pada siang hari



19



PENUTUP Adalah ilmu yang bermanfaat apabila bisa diaplikasikan langsung ke masyarakat. Besar harapan penulis agar terus ada perbaikan dan pengembangan dari pembaca untuk langsung mempraktekkan ataupun mengaplikasikannya. Pertanian Indonesia semakin maju, Aamiin.



DAFTAR PUSTAKA Henry Winoto di API (Asosiasi Pepaya Indonesia) DKI & BANTEN. http://papaji.forumid.net/t14621-membuat-em4-sendiri Panduan Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan biang POC. http://isroi.com/jualanku/biang-poc-pupuk-organik-cair suplirahim1960.blogspot.com dalam http://www.agrotani.com http://www.heiferindonesia.org https://kusakusi.wordpress.com/2014/11/05/effectivemicroorganisme-4



20