Panduan Penyusunan Modul Nusantara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Panduan Penyusunan



MODUL NUSANTARA



Disusun oleh Tim Pertukaran Mahasiswa Merdeka ©2021



Sumber gambar: kompas.com



"Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya." KH. Abdurrahman Wahid



DAFTAR ISI



4



Daftar Isi



4



Pendahuluan



5



1. Mengapa Panduan ini Dibuat?



5



2. Tujuan



8



3. Pengguna



8



4. Syarat dan Kompetensi Dosen Pembimbing Modul Nusantara



8



Pelaksanaan Modul Nusantara



9



1. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Modul Nusantara



9



2. Metode dan Jenis Kegiatan di Dalam Modul Nusantara



10



3. Penilaian



20



4. Monitoring dan Evaluasi



21



Cara Penggunaan Panduan Ini



25



Daftar Pustaka



30



Lampiran-lampiran



31



Lampiran 1: Sumber-sumber Informasi Tambahan yang Dapat Digunakan



31



Lampiran 2: Instrumen Pengembangan Modul Nusantara



33



Lampiran 3: Template Modul Nusantara



39



PENDAHULUAN 1. MENGAPA PANDUAN INI DIBUAT? Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki ragam bahasa, suku, ras dan agama. Keberagaman tersebut mendorong rasa toleransi menjadi nilai yang mengakar kuat di dalam kehidupan masyarakat Indonesia untuk saling menghargai perbedaan yang ada. Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama Indonesia pernah berkata: “...Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa jadi dasar yang memimpin cita - cita negara kita, yang memberikan jiwa kepada u s a h a m e n y e l e n g g a r a k a n s e g a l a ya n g b e n a r, a d i l d a n baik. ....Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lagi hanya dasar hormat menghormati agama masing-masing, melainkan jadi dasar yang memimpin ke jalan kebenaran, kebaikan, kejujuran persaudaraan ( H at ta 1 9 7 7 : 1 8 ) . ” Da r i u n g k a p a n i n i , M o h a m m a d H at ta menggambarkan makna Sila Pertama dari Pancasila adalah dasar untuk saling menghormati, membangun kebaikan dan kejujuran dalam persaudaraan bangsa Indonesia. Ini menjadi landasan hidup bagi bangsa Indonesia untuk memahami, memaknai dan mempraktekkan penghargaan dan penghormatan kepada orang lain yang berbeda baik suku, bahasa, ras, kepercayaan dan agama di dalam kehidupan sehari-hari. Hakikat toleransi memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengekspresikan keyakinan, pandangan, kebiasaan dan hal lainnya di dalam hidup bermasyarakat. Rasa untuk saling menghargai dan menghormati orang lain yang berbeda, dapat diwujudkan melalui perjumpaan-perjumpaan yang tercipta atau diciptakan di dalam keseharian. Ruang jumpa antara orang dari berbagai suku, ras, agama, dan kepercayaan dapat diwujudkan di ruang-ruang publik misalnya seperti sekolah dan pendidikan tinggi. Ruang perjumpaan ini memungkinkan untuk meminimalisir sekat-sekat prasangka antar suku, ras, agama dan kepercayaan yang berbeda. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri ruang perjumpaan ini sering kali tidak tercipta. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor misalnya karena lingkungan yang homogen. Faktor lainnya bisa disebabkan karena 5



Sumber gambar: freepik.com/pikisuperstar



adanya stigma negatif terhadap suku, agama, kepercayaan, atau ras tertentu yang menyebabkan ruang perjumpaan diminimalisir.



Pendidikan tinggi bertujuan untuk menghasilkan orang-orang terpelajar yang memiliki pengetahuan yang kritis, mandiri dan kreatif untuk membangun bangsa melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan penelitian dan pengabdian pada masyarakat). Selain tujuan ini, perguruan tinggi juga sangat penting untuk menciptakan ruang-ruang perjumpaan bagi para mahasiswa dari berbagai macam latar belakang. Tujuan akhir dari ruang-ruang perjumpaan ini adalah menciptakan orang-orang terpelajar dari perguruan tinggi yang memberikan penghargaan dan toleransi yang tinggi terhadap keberagaman Indonesia dari suku, ras, agama dan kepercayaan. Orang-orang terpelajar ini adalah pemimpin bagi diri mereka dan lingkungan sekitar di saat ini. Mereka juga akan menjadi pemimpin bagi bangsa ini di masa mendatang. Dengan adanya ruang perjumpaan ini, mereka tidak hanya terpelajar di bidang ilmu pengetahuan mereka masing-masing, tetapi juga menjadi orangorang yang memiliki nilai toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman di Indonesia. Penciptaan ruang-ruang perjumpaan bagi mahasiswa dengan berbagai macam suku, ras, agama dan kepercayaan adalah landasan 6



utama untuk pembuatan Modul Nusantara. Kata Nusantara di dalam KBBI memiliki makna “nama bagi seluruh wilayah Kepulauan Indonesia”. Kata ini diambil dengan tujuan melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, mahasiswa melakukan pertukaran tempat belajar dengan berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya di wilayah Nusantara untuk saling mengenal kekayaan keberagamaan kebudayaan Indonesia dan menghormati keberagaman tersebut sebagai bentuk cinta terhadap tanah air Indonesia. Modul Nusantara adalah salah satu inovasi yang diciptakan di tahun 2021 untuk program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah wajah baru dari program PERMATA-SAKTI (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi) 2020 di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sebelumnya, dalam program PERMATA SAKTI di tahun 2020, masing-masing perguruan tinggi yang melaksanakan program tersebut, didorong untuk melakukan kegiatan kebudayaan yang mekanisme pelaksanaannya diserahkan kepada masingmasing perguruan tinggi. Di tahun 2021, kegiatan kebudayaan menjadi salah satu jenis kegiatan di dalam Modul Nusantara. Modul Nusantara adalah rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan ruang perjumpaan antar mahasiswa, menambah pemahaman, dan pengendapan makna toleransi. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan kebudayaan Nusantara yang bersumber dari berbagai golongan, suku, ras, agama dan kepercayaan. Modul Nusantara di masing-masing perguruan tinggi akan disusun oleh para Dosen Pembimbing Modul Nusantara sebagai salah satu bentuk komitmen perguruan tinggi dalam menjalankan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Untuk memastikan bahwa Modul Nusantara di masing-masing perguruan tinggi dilaksanakan secara baik dan berkualitas sehingga dapat mencapai tujuannya, maka diperlukan satu panduan penyusunan yang memudahkan perguruan tinggi untuk memahami esensi dari Modul Nusantara, mengembangkan, dan melaksanakannya dalam konteks masingmasing daerah. 7



2. TUJUAN Tujuan umum Tersedianya panduan standar bagi dosen di seluruh perguruan tinggi Indonesia untuk penyusunan Modul Nusantara pada Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di kampus tempat bertugas. Tujuan khusus a. Memberikan panduan agar seluruh aspek pada Modul Nusantara (Kebinekaan, Inspirasi, Refleksi, dan Kontribusi sosial), dapat disusun secara terintegrasi dan terukur. b. Memberikan panduan agar pelaksanaan Modul Nusantara dapat dievaluasi secara obyektif dan kuantitatif dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.



3. PENGGUNA Seluruh dosen pembimbing Modul Nusantara.



4. SYARAT DAN KOMPETENSI DOSEN PEMBIMBING MODUL NUSANTARA a. b. c. d.



Memiliki minat di bidang pengabdian masyarakat Memiliki pengalaman organisasi kemahasiswaan kemasyarakatan Memiliki pengalaman kepemimpinan Memiliki pemahaman yang cukup tentang isu toleransi dan kebinekaan e. Memiliki pengetahuan tentang kebudayaan setempat di mana perguruan tinggi berlokasi (direkomendasikan) f. Mendapat rekomendasi tertulis dari rektor tempat mengajar Kompetensi dibuktikan melalui: a. Biodata yang menjelaskan pengalaman dan minat dalam pengabdian masyarakat b. Sertifikat dan penghargaan c. Karya-karya yang relevan d. Hasil seleksi survei kebinekaan 8



PELAKSANAAN MODUL NUSANTARA 1. PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN MODUL NUSANTARA



a. Mempertimbangkan keragaman peserta. Pelaksanaan Modul Nusantara berbasis pada kelompok-kelompok kecil yang dibentuk di awal pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Setiap kelompok ini maksimal terdiri atas 20 mahasiswa yang didampingi oleh 1 orang dosen pembimbing dan 1 orang mentor. Dalam penentuan mahasiswa ke dalam kelompok ini, para dosen perlu mempertimbangkan komposisi keragaman peserta berdasarkan gender laki-laki dan perempuan, agama dan asal wilayah. Keragaman di dalam kelompok ini untuk mendukung interaksi dan kedekatan mahasiswa untuk saling mengenal orang lain yang berbeda secara gender, agama dan asal wilayah. Ini ditujukan untuk mendukung implementasi Modul Nusantara yang menjadi ruang perjumpaan bagi mahasiswa dari berbagai daerah. b. Berbasis kearifan lokal. Pelaksanaan Modul Nusantara bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan di daerah perguruan tinggi penerima kepada para mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di 9



Modul Nusantara berbasis kepada kearifan lokal yang ditujukan agar mahasiswa mengenal keragaman kebudayaan yang ada di daerah perguruan tinggi penerima. c. Inklusif. Pelaksanaan Modul Nusantara dilakukan dengan mendukung prinsip inklusif yang artinya setiap mahasiswa peserta dapat mengikuti kegiatan Modul Nusantara tanpa didiskriminasi karena latar belakang agama, kepercayaan, suku, ras atau hal lainnya. Pelaksanaan Modul Nusantara ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman inklusif bagi mahasiswa untuk menghargai keberagaman masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, kepercayaan, suku, ras dan lainnya.



2. METODE DAN JENIS KEGIATAN DI DALAM MODUL NUSANTARA



Modul Nusantara dibagi ke dalam empat jenis kegiatan yaitu kegiatan kebinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial. Berikut adalah contoh-contoh kegiatan yang dapat diadopsi di dalam Modul Nusantara. a. Kebinekaan: kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman Indonesia dari sisi agama, kepercayaan, ras, suku, golongan, bahasa dan kelompok yang ada di Indonesia. Jenisjenis kegiatannya antara lain: 1) Kunjungan: Kunjungan dapat dilakukan ke museum, rumah ibadah berbagai agama, kelompok kepercayaan (misalnya Sunda Wiwitan, Cipta Gelar, dll), dan tempat bersejarah. Selama proses kunjungan, mahasiswa dan dosen pembimbing akan dipandu dan berdiskusi langsung misalnya oleh pihak 10



museum, pemuka agama setempat, dan pemandu tempat bersejarah.



2) Bedah film, buku dan lagu: Membedah dan mendiskusikan film atau buku atau lagu yang memberikan pesan positif terkait toleransi, kebinekaan, menggambarkan keberagaman Indonesia dan kearifan lokal budaya tertentu. Jenis buku yang dibedah bisa berupa buku ilmiah maupun non-ilmiah. Sedangkan lagu bisa berupa lagu daerah atau lagu-lagu populer lainnya. Dalam acara bedah film, buku dan lagu ini sangat memungkinkan mahasiswa lain dari perguruan tinggi penerima ikut serta sebagai peserta. 3) Karya seni: Mahasiswa didorong untuk membuat karya seni yang mempromosikan toleransi dan kebinekaan. Karya seni ini bisa berupa lagu, lukisan, poster, film pendek, papan permainan (board game), atau karya seni lainnya. Peran dosen pembimbing Modul Nusantara sangat besar di sini dalam mendiskusikan proses pembuatan karya seni dari awal ide pembuatan hingga produk karya seninya berhasil dibuat dan dipromosikan. 4) Pentas budaya: Mahasiswa peserta menampilkan berbagai jenis hasil-hasil kebudayaan yang berasal dari daerah asalnya. Mahasiswa peserta dapat memakai dan memperagakan busana daerahnya, melakukan drama tentang cerita dongeng nusantara, melakukan tarian-tarian daerah, menyanyikan lagulagu daerah atau lagu-lagu populer dengan bahasa daerah, dan lain-lain. Acara ini bersifat publik dan dapat dihadiri oleh para mahasiswa dari perguruan tinggi penerima. 11



5) Jurnalisme etnografi: Pada pertemuan pertama, mahasiswa dalam kelompok kecil berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dan melakukan observasi tentang bagaimana kehidupan/aktivitas sehari-hari dilakukan di daerah tersebut. Untuk mendapatkan pembelajaran dari berbagai perspektif, lokasi observasi tiap kelompok berbeda-beda, misalnya pasar, terminal, stasiun, sekolah, rumah ibadah, dan tempat-tempat publik lainnya. Mahasiswa akan dibekali beberapa pertanyaan pemantik awal untuk menggali kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Setelahnya, mahasiswa diminta untuk berbagi pembelajaran dari pengalaman mereka kepada mahasiswa lain pada pertemuan berikutnya. Karya berupa karya jurnalisme, misalnya reportase, video dokumenter, cerita, kolase foto, dll. 6) Hari Kuliner: Mahasiswa peserta bersama dengan mahasiswa lain dari perguruan tinggi penerima saling memperkenalkan makanan khas daerah masing-masing. Jika memungkinkan, mahasiswa didorong untuk melakukan masak dan makan bersama. Jika tidak, mahasiswa dapat memasak sendiri-sendiri terlebih dahulu, lalu membawa dan berbagi makanan tersebut pada saat acara. Sebelum berbagi, masing-masing mahasiswa diminta untuk menjelaskan cerita dibalik makanan yang telah dipilihnya, misalnya sejarah munculnya makanan tersebut, pada peristiwa apa makanan tersebut biasa digunakan, apa makna dari makanan tersebut, bagaimana cara memasaknya, dsb. 7) Permainan tradisional: Mahasiswa peserta dapat berkunjung ke komunitas yang memperkenalkan permainan tradisional. Dalam kunjungan ini mahasiswa peserta berdiskusi tentang sejarah permainan tradisional tersebut dan maknanya bagi 12



masyarakat yang memproduksi permainan tradisional tersebut. Mahasiswa peserta juga bersama-sama memainkan permainan tradisional tersebut.



8) Berkemah: Mahasiswa peserta bersama dengan mahasiswa lain dari perguruan tinggi penerima bersama-sama melakukan kemah pada satu akhir pekan. Mahasiswa saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan kemah, mengatur logistik, merencanakan perjalanan, dll. Pada saat kemah, mahasiswa melakukan aktivitas bersama, seperti mendirikan tenda, memasak, melakukan permainan, bernyanyi, api unggun, dll. Dari interaksi ini diharapkan akan terjadi ruang perjumpaan positif antarmahasiswa dari berbagai latar belakang. 9) Permainan: permainan moment of truth (kuis trivia), permainan tebak-kata-di-dahi. Terdapat berbagai jenis permainan yang dapat dimainkan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa peserta terhadap isu-isu toleransi dan kebinekaan. Di antaranya adalah: a) Permainan Moment of Truth (Kuis Trivia):



13



(1) Tujuan permainan: mahasiswa peserta mendapatkan informasi-informasi tambahan tentang ras, suku, agama, kepercayaan dan kebudayan tertentu. (2) Instrumen: pulpen dan kertas (3) Prasyarat permainan: permainan ini dilakukan di satu kelompok, yaitu sekitar 20 orang, yang berisi mahasiswa dari berbagai latar belakang daerah, suku, agama, kepercayaan dan ras. Permainan ini mensyaratkan mahasiswa peserta sudah saling mengenal nama, sudah pernah berinteraksi dan bertemu beberapa kali di dalam kegiatan kebinekaan. Permainan ini dilakukan di dalam ruangan yang dipandu oleh dosen pembimbing Modul Nusantara.



(4) Langkah-langkah permainan: (a) Dosen pembimbing Modul Nusantara meminta kepada semua mahasiswa peserta untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada mahasiswa lain di ruangan tersebut. Pertanyaanpertanyaan ini bisa berupa tentang kebiasaan, adat istiadat, agama, kebudayaan yang dianggap berbeda oleh penanya dan penanya ingin mendapatkan informasi lebih lanjut. Penanya tidak menuliskan 14



namanya. Penanya menggulungkan kertas dan memberikannya kepada dosen pembimbing. (b) D o s e n p e m b i m b i n g m e n g u m p u l k a n d a f t a r pertanyaan tersebut dan satu per satu membacakan pertanyaan. Mahasiswa peserta di dalam kelompok tersebut yang merasa mendapatkan pertanyaan tersebut, menjawab sesuai dengan kapasitas pengetahuannya. (c) Dosen pembimbing menyimpulkan bahwa permainan ini bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain serta mengklarifikasi kemungkinan stigma-stigma yang dilekatkan terhadap kelompok tertentu. Dosen pembimbing perlu menyimpulkan bahwa stigmastigma negatif yang muncul terhadap satu kelompok tertentu sering kali dikarenakan tidak saling mengenal satu sama lain. Maka, sangat penting bagi mahasiswa peserta menyadari untuk tidak memberikan penilaian negatif terhadap sesuatu sebelum mengenalnya dengan baik. Penting juga ditekankan untuk menghargai perbedaan yang dimiliki oleh orang lain. b) Permainan Tebak-kata-di-dahi: 1) Tu j u a n p e r m a i n a n : m a h a s i s w a m e n d a p a t k a n pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia. 2) Instrumen: spidol dan kertas. 3) Prasyarat permainan: permainan bisa dimainkan maksimal oleh 20 orang. 4) Langkah-langkah permainan: (a) Peserta dibagi ke dalam dua kelompok. Masingmasing kelompok mengirimkan utusannya untuk duduk di kursi. Peserta yang duduk di kursi, di dahinya ditempel kertas yang sudah berisi satu atau dua kata yang berhubungan dengan kebudayaan Indonesia (misanya nama tarian, nama makanan, nama kota, dan sebagainya). Peserta yang duduk di kursi berusaha menebak apa tulisan yang ada di dahinya dengan b e r ta nya ke ke l o m p o k nya . Pa r a p e s e r ta d i 15



kelompoknya hanya bisa menjawab ya dan tidak. Peserta yang duduk di kursi diberikan waktu maksimal 60 detik untuk menebak kata tersebut. (b) Waktu permainan ini bisa dilakukan tergantung dari seberapa banyak kata yang telah disiapkan oleh dosen pembimbing Modul Nusantara. Selesai permainan, dosen pembimbing Modul Nusantara menyimpulkan dan menceritakan sejarah dan latar belakang dari asal usul kata yang digunakan di dalam permainan. 10)Workshop kebudayaan: Berkolaborasi dengan unit kegiatan mahasiswa di bidang seni budaya atau unit kebudayaan di daerah setempat untuk memahami latar belakang dan mempelajari bentuk-bentuk hasil kebudayaan (misalnya tari, kerajinan daerah, lagu, alat musik, olahraga, dll). Mempelajari di sini juga bisa diartikan mahasiswa dapat mengikuti pelatihan tari atau cara pembuatan produk-produk kesenian misalnya wayang dan sebagainya. 11) Kenali asalku: Mahasiswa mempresentasikan secara kreatif atau berbagi tentang kebudayaan, adat istiadat, upacara daerah, serta cerita-cerita toleransi antar suku, ras, agama dan kepercayaan di daerahnya, dll. Informasi ini berasal dari pengalaman masing-masing ataupun pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dari daerahnya berasal. 12) Dan lain-lain.



Catatan: • Dalam melakukan kunjungan ke tempat-tempat tertentu di dalam kegiatan kebinekaan, tidak direkomendasikan untuk melakukan kunjungan di satu tempat dalam waktu yang sama dengan berisi gabungan beberapa kelompok di satu perguruan tinggi. Masingmasing Dosen Pembimbing Modul Nusantara di satu perguruan tinggi yang sama perlu berdiskusi untuk melakukan pembagian tempat-tempat yang akan dikunjungi. • Dosen Pembimbing Modul Nusantara berkewajiban untuk melakukan diskusi-diskusi interaktif dengan para mahasiswa untuk 16



membangkitkan rasa penasaran dan menambah pengetahuan para mahasiswa mengenai tempat yang dikunjungi. Dosen Pembimbing Modul Nusantara juga disarankan untuk menggunakan pemandu di tempat yang dikunjungi untuk menginformasikan informasi lengkap mengenai tempat yang dikunjungi, misalnya pemandu museum (jika mengunjungi museum), dan berdiskusi dengan pemuka agama setempat (jika mengunjungi rumah ibadah).



b. Inspirasi: kegiatan ini bertujuan untuk menstimulasi inspirasi bagi mahasiswa yang diperoleh dari percakapan dan diskusi-diskusi dengan tokoh-tokoh inspiratif daerah. Kriteria pembicara Para pembicara yang diundang misalnya pemuka agama dan kepercayaan, kepala daerah, budayawan, seniman, atlet daerah, pengusaha sukses, dll. Pemilihan tokoh-tokoh inspiratif ini perlu m e m p e r t i m b a n g k a n ke b e r a g a m a n r a s , s u k u , a g a m a , kepercayaan dan tokoh inspiratif penyandang disabilitas. Para tokoh ini sangat direkomendasikan adalah tokoh-tokoh yang mendorong penghargaan dan penghormatan kepada orang lain yang berbeda baik suku, bahasa, ras, kepercayaan, agama dan penyandang disabilitas. Jenis-jenis kegiatannya antara lain: 1) Mengundang/mengunjungi tokoh-tokoh sukses di bidangnya 2) Melakukan dialog dengan tokoh-tokoh sukses di bidangnya  17



Topik-topik pembahasan yang direkomendasikan: 1) Seni dan olahraga sebagai pemersatu bangsa a) Narasumber menceritakan pengalaman karirnya sebagai seniman/atlet. b) Pengalaman bertemu dan berinteraksi dengan seniman/ atlet Indonesia lainnya yang misalnya berbeda secara agama, kepercayaan, ras ataupun suku. 2) Praktik baik-praktik baik yang dilakukan perguruan tinggi, masyarakat sekitar, orang muda atau pemerintah daerah dalam mendorong promosi dan implementasi kebinekaan dan toleransi. 3) Dialog antar para pemuka agama dan kepercayaan tentang makna toleransi dan pentingnya untuk saling menghargai keberagaman agama dan kepercayaan satu dengan yang lainnya. 4) Kisah-kisah sukses para figur daerah untuk mencapai karirnya. Sesi kegiatan inspirasi ini disarankan untuk dilakukan dalam satu kelompok besar mahasiswa peserta di perguruan tinggi penerima, bukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil terpisah.



c. Refleksi: kegiatan ini bertujuan untuk proses perenungan atas pembelajaran yang didapat dari kegiatan kebinekaan dan inspirasi. Melalui proses perenungan ini, dosen dan mahasiswa berinteraksi secara aktif dan dinamis untuk mendiskusikan kembali makna toleransi yang didapat dari kegiatan kebinekaan dan inspirasi dalam konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. Kegiatan refleksi ini dipandu oleh narasumber atau dosen pembimbing modul nusantara. Dosen berusaha menggali proses refleksi mahasiswa terhadap isu-isu kebinekaan dan rasa cinta terhadap tanah air. Mahasiswa dimotivasi untuk melihat dirinya lahir dan tumbuh besar di negara yang beragam kebudayaan, agama, kepercayaan, adat istiadat, dan suku. Keberagaman yang ada di sekitarnya adalah identitas diri mahasiswa yang perlu dihargai dan dimaknai sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. 18



Di akhir sesi mahasiswa diminta untuk menuliskan komitmennya terhadap perubahan yang mungkin dilakukan di lingkungan sekitarnya. Kriteria pengisi acara ini sangat direkomendasikan adalah dosen pembimbing modul nusantara atau seseorang yang mampu mendorong penghargaan dan penghormatan kepada orang lain yang berbeda baik suku, bahasa, ras, kepercayaan, agama dan penyandang disabilitas.



d. Kontribusi Sosial: kegiatan ini bertujuan untuk mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat di lingkungan perguruan tinggi dimana mahasiswa ditempatkan dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Jenis-jenis kegiatannya antara lain: 1) 2) 3) 4) 5)



Melakukan proyek pemberdayaan masyarakat Relawan di panti sosial Mengajar di sekolah dasar Relawan rumah sakit Dan lain-lain.



Pelaksanaan kegiatan kontribusi sosial dapat dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok. Dosen pembimbing Modul Nusantara membimbing pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari diskusi penentuan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pelaporan pertanggungjawaban akhir kegiatan ini.



19



Berikut ini beberapa langkah yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan kontribusi sosial. Langkah-langkah ini dilakukan melalui proses bimbingan intensif antara para mahasiswa dan dosen pembimbing modul nusantara. 1) Para mahasiswa terlebih dahulu harus melakukan pemetaan masalah apa saja yang ada di lingkungan sekitar. 2) Para mahasiswa menentukan satu masalah utama yang akan menjadi prioritas proyek kontribusi sosial. 3) Mahasiswa melakukan analisa mendalam terhadap masalah prioritas yang dipilih. Mahasiswa dapat menentukan penyebab dan akibat dari suatu masalah dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: • U n t u k m e n e n t u k a n p e nye b a b , m a h a s i swa d a p at menggunakan daftar pertanyaan berikut ini: • Mengapa masalah ini muncul, mengapa dianggap masalah? • Apa faktor penyebab masalah ini muncul? • Siapa yang berperan menyebabkan masalah ini? • Untuk menentukan akibat, mahasiswa dapat menggunakan daftar pertanyaan berikut ini: • Apa akibatnya jika masalah ini dibiarkan? • Siapa yang dirugikan dari masalah ini? • Bagaimana masalah ini bisa terjadi? • Mahasiswa menentukan solusi dari masalah prioritas yang dipilih. Solusi ini kemudian diajukan sebagai proyek kontribusi sosial.



3. PENILAIAN Mahasiswa yang mengikuti Modul Nusantara akan mendapatkan kredit 2 sks. Maka di akhir pelaksanaan Modul Nusantara ini, diperlukan penilaian akhir. Hal-hal yang dapat dinilai dari pelaksanaan Modul Nusantara adalah: 20



• Kehadiran  • Partisipasi • Kegiatan kontribusi sosial Standar penilaian huruf mutu diserahkan kepada peraturan akademik masing-masing perguruan tinggi. Di akhir pelaksanaan Modul Nusantara ini juga, para mahasiswa akan diminta untuk mengisi survei kebinekaan sebagai bentuk penilaian keberhasilan Modul Nusantara yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Survei kebinekaan ini dikembangkan dan didistribusikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.



4. MONITORING DAN EVALUASI a. Untuk dosen pembimbing Modul Nusantara Laporan monitoring dan evaluasi dilaporkan oleh dosen pembimbing Modul Nusantara setiap seminggu sekali di SPADA DIKTI dengan menuliskan setiap kegiatan dengan format pelaporan di bawah ini. Nama kegiatan Tujuan kegiatan Tanggal kegiatan Tempat Peserta dan narasumber



Perempuan: Laki-laki: Total:



21



Deskripsi singkat hasil pelaksanaan kegiatan



Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut untuk mendeskripsikan hasil kegiatan: 1. Apa jenis kegiatan yang dilakukan? Misalnya kunjungan, workshop, pentas budaya, pertemuan dengan tokoh inspiratif dsb. 2. Bagaimana proses kegiatan berlangsung? 3. Apa pesan kunci dari kegiatan tersebut? 4. Bagaimana kegiatan tersebut berkontribusi terhadap pemahaman dan pengalaman mahasiswa peserta terhadap isu toleransi dan kebinekaan?



Tantangan dan tindak lanjut



Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut: 1. Apa saja yang menjadi tantangan dan hambatan di dalam implementasi kegiatan? 2. Apa tindak lanjut untuk menghadapi tantangan serupa?



Kesan dan pesan



Berisi kesan terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dan pesan untuk pengembangan di masa yang akan datang.



Lampiran



Di bagian ini dosen pembimbing diminta untuk melampirkan foto dan video kegiatan yang merepresentasikan kegiatan yang diikuti.



b. Untuk mentor Modul Nusantara Laporan monitoring dan evaluasi ini dilaporkan oleh mentor Modul Nusantara untuk melaporkan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam satu minggu. Laporan ini dituliskan di SPADA DIKTI.



22



Deskripsi singkat kegiatan Modul Nusantara yang dilakukan dalam satu minggu



Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut: 1. Apa jenis kegiatan yang dilakukan? misalnya kunjungan, workshop, pentas budaya, pertemuan dengan tokoh inspiratif dsb. 2. Bagaimana proses kegiatan berlangsung? 3. Apa pesan kunci dari kegiatan tersebut? 4. Bagaimana kegiatan tersebut berkontribusi terhadap pemahaman dan pengalaman mahasiswa peserta terhadap isu toleransi dan kebinekaan?



Deskripsi singkat kegiatan nonakademis yang dilakukan untuk membantu mahasiswa peserta



Di bagian ini menjawab pertanyaan kunci sebagai berikut: Bantuan non-akademis apa saja yang telah dilakukan untuk membantu mahasiswa peserta (lihat daftar tanggung jawab mentor).



Tantangan dan tindak lanjut



Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut: 1. Apa saja yang menjadi tantangan dan hambatan di dalam implementasi kegiatan modul nusantara dan kegiatan non-akademis? 2. Apa tindak lanjut untuk menghadapi tantangan serupa?



Kesan dan pesan



Berisi kesan terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dan pesan untuk pengembangan di masa yang akan datang.



Lampiran



Di bagian ini mentor diminta untuk melampirkan foto dan video kegiatan yang merepresentasikan kegiatan yang diikuti.



c. Untuk mahasiswa Setiap kegiatan yang dilakukan, mahasiswa diwajibkan menuliskan refleksi kegiatannya di aplikasi SPADA DIKTI. Refleksi tulisan ini dapat didiskusikan di dalam pertemuan-pertemuan kegiatan refleksi. Berikut contoh minimal pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan (Dosen pembimbing dapat menambahkan pertanyaanpertanyaan ini): Nama kegiatan Tujuan kegiatan Tanggal kegiatan Tempat Deskripsi singkat hasil pelaksanaan kegiatan



Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut untuk mendeskripsikan hasil kegiatan: 1. Apa jenis kegiatan yang dilakukan? misalnya kunjungan, workshop, pentas budaya, pertemuan dengan tokoh inspiratif dsb. 2. Bagaimana proses kegiatan berlangsung? 3. Apa pesan kunci dari kegiatan tersebut? 4. Bagaimana kegiatan tersebut berkontribusi terhadap pemahaman dan pengalaman Anda terhadap isu toleransi dan kebinekaan?



Tantangan dan tindak lanjut



Di bagian ini menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut: 1. Apa saja yang menjadi tantangan dan hambatan di dalam implementasi kegiatan? 2. Apa tindak lanjut untuk menghadapi tantangan serupa?



23



24



Kesan dan pesan



Berisi kesan terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dan pesan untuk pengembangan di masa yang akan datang.



Lampiran



Di bagian ini mahasiswa diminta untuk melampirkan foto dan video kegiatan yang merepresentasikan kegiatan yang diikuti.



CARA PENGGUNAAN PANDUAN INI Dalam penyusunan Modul Nusantara, dosen pembimbing menyusun Modul Nusantara di masing-masing perguruan tinggi dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini: 1. Pahami konteks sosial dan budaya perguruan tinggi. Pelaksanaan Modul Nusantara secara ideal dapat dilakukan secara luring. Pengalaman perpindahan secara langsung dan tinggal di suatu wilayah yang baru adalah pengalaman berharga bagi mahasiswa peserta untuk memahami wilayah baru yang ditempatinya. Dalam pelaksanaan Modul Nusantara, dosen pembimbing Modul Nusantara perlu sebaik mungkin memahami konteks sosial dan budaya dimana lokasi perguruan tingginya berada. Konteks yang dimaksud adalah bagaimana adat istiadat, bahasa, agama, kepercayaan, kebiasaan, nilai-nilai kebudayaan di daerah tersebut dan kehidupan harmonis masyarakat yang beragam dapat hidup berdampingan. Hal ini yang akan diperkenalkan kepada mahasiswa peserta yang berasal dari wilayah lain untuk mengenal, memahami dan mampu menghargai kebudayaan yang berbeda dari mahasiswa peserta. 2. Perhatikan latar belakang peserta. Dosen pembimbing sangat dianjurkan memahami latar belakang asal wilayah, konteks kampus darimana mahasiswa peserta berasal dan kebudayaan para mahasiswa peserta dan sebaik mungkin untuk menilai latar belakang para mahasiswa secara netral. Penilaian secara netral ditujukan untuk tidak memberikan penilaian diskriminatif terhadap mahasiswa peserta. 3. Perhatikan urutan kegiatan. Modul Nusantara terdiri dari empat jenis kegiatan yaitu kebinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial. Hal yang perlu diperhatikan bahwa masing-masing kegiatan tersebut bersifat berurutan, dimulai dari: kegiatan kebinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial. Sehingga, ketika dosen pembimbing membuat Modul Nusantara perlu memahami bahwa kegiatan kebinekaan harus dilakukan lebih dahulu dan bisa dilakukan beberapa kali, lalu diikuti dengan 25



kegiatan inspirasi, refleksi dan terakhir kegiatan kontribusi sosial yang dilakukan di akhir semester. 4. Waktu pelaksanaan kegiatan. Kegiatan Modul Nusantara, khususnya untuk kegiatan kebinekaan dan kontribusi sosial direkomendasikan untuk dilakukan di setiap hari Sabtu dan/atau Minggu. Hal ini dikarenakan, hampir sebagian besar kegiatan kebinekaan dan mungkin kegiatan kontribusi sosial membutuhkan mobilitas perpindahan yang tinggi dan membutuhkan waktu untuk mencapai tempat tujuan. Sedangkan kegiatan inspirasi dan refleksi dapat dilakukan di hari biasa, jika pelaksanaannya dapat dilakukan di dalam lingkungan perguruan tinggi. 5. Perhatikan frekuensi kegiatan: Dalam pelaksanannya, masingmasing kegiatan memiliki proporsi frekuensi yang berbeda-beda. Kegiatan



Frekuensi



Jumlah kegiatan



Kebinekaan



Seminggu sekali



14 kali



Inspirasi



Sebulan sekali



3 kali



Refleksi



Sebulan dua kali



7 kali



Kontribusi Sosial



Sekali selama program



1 kali



a. Kebinekaan: kegiatan dilakukan seminggu sekali dengan total 14 kali kegiatan selama program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. b. Inspirasi: kegiatan dilakukan satu kali dalam sebulan dengan total kegiatan 3 kali kegiatan selama program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. c. Refleksi: kegiatan dilakukan dua kali dalam sebulan dengan total kegiatan 7 kali kegiatan selama program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. d. Kontribusi Sosial: kegiatan ini disarankan untuk dilakukan pada bulan ketiga atau keempat program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Kegiatan ini kurang lebih dibutuhkan 4 kali rapat persiapan sebelum pelaksanaannya.



26



6. Pilih jenis kegiatan a. Kebinekaan Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk kegiatan kebinekaan adalah mahasiswa dapat bertemu dan berdialog dengan orang lain yang memiliki agama, kepercayaan dan suku yang berbeda atau merasakan langsung pengalaman mempelajari kegiatan kebudayaan lain. Maka, dari 11 contoh jenis kegiatan yang dituliskan di atas, jenis kegiatan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan: • Melakukan kunjungan ke rumah ibadah agama-agama yang berbeda dari mayoritas daerah perguruan tinggi penerima, kunjungan ke museum tentang sejarah kebudayaan di daerah perguruan tinggi penerima, dan jika di daerah sekitar ada kelompok kepercayaan sangat dianjurkan untuk melakukan kunjungan ke kelompok tersebut. • Pentas budaya • Hari kuliner • Kenali asalku • Workshop kebudayaan Dosen pembimbing juga dapat menggunakan semua contoh kegiatan yang ditampilkan untuk kegiatan kebinekaan. Namun, dosen pembimbing juga dapat secara kreatif untuk menambahkan kegiatan yang sesuai dan bisa mencapai tujuan kegiatan kebinekaan. b. Inspirasi Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk kegiatan inspirasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk bisa membangun rasa percaya diri mahasiswa dan cinta tanah air. Maka, dosen pembimbing perlu secara hati-hati dalam memilih pemateri dan materi yang didiskusikan. Kriteria pemateri dan rekomendasi materi ada di halaman sebelumnya mengenai penjelasan kegiatan inspirasi. c. Refleksi Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk kegiatan refleksi. Kegiatan ini sangat penting bagi mahasiswa untuk merenungkan dan merefleksikan pengalaman keberagaman 27



yang mereka lihat dan rasakan dari kegiatan-kegiatan kebinekaan dan kegiatan inspirasi. Proses refleksi ini untuk menanamkan kesadaran kepada mahasiswa tentang pembelajaran yang diperolehnya dari kegiatan-kegiatan kebinekaan dan inspirasi yang dilakukannya. Jenis-jenis kegiatan yang dapat diambil bisa dilihat di halaman sebelumnya mengenai penjelasan kegiatan refleksi. Sedangkan untuk kegiatan kontribusi sosial, dosen pembimbing mendorong mahasiswa untuk melakukan kontribusi sosial yang dapat memberikan manfaat untuk warga di sekitar perguruan tinggi. Kegiatan ini bisa dilakukan secara individu atau berkelompok. Jika pelaksanaan Modul Nusantara dilakukan secara dalam jaringan (daring/online) Pelaksanaan Modul Nusantara secara ideal dilakukan secara luar jaringan (luring) di perguruan tinggi penerima. Namun, ketidakpastian kondisi pandemi covid 19 dalam melaksanakan kegiatan akademik secara luring, maka memungkinkan pelaksanaan Modul Nusantara dilakukan secara daring dikarenakan mahasiswa tidak dapat melakukan perpindahan secara fisik ke daerah perguruan tinggi penerima. Dalam kondisi ini, maka dosen pembimbing modul nusantara dapat memilih kegiatan-kegiatan modul nusantara dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Kebinekaan Sebelas jenis contoh kegiatan yang ditampilkan sebelumnya, dapat dilakukan secara daring. Misalnya pertama, kunjungan ke rumah ibadah, museum, dan tempat bersejarah lainnya. Dosen pembimbing dapat bekerja sama dengan museum atau lembaga lain yang menawarkan jasa kunjungan daring ke rumah ibadah, museum atau tempat bersejarah lainnya. Kedua, kegiatan bedah film, buku, dan lagu atau jurnalisme etnografi juga dapat dilakukan secara daring dimana mahasiswa terlebih dahulu sudah diminta untuk menonton film, mendengarkan lagu, membaca buku atau melakukan jurnalisme etnografi di daerah sekitarnya. Lalu, mahasiswa mendiskusikannya ketika pertemuan dengan dosen pembimbing berlangsung. Ketiga, kegiatan-kegiatan lainnya yang mungkin dilakukan secara 28



daring misalnya hari kuliner, dan kenali asalku. Keempat, dosen pembimbing juga dapat meminta masing-masing mahasiswa untuk memperkenalkan kebudayaan dimana mahasiswa berasal atau bertempat tinggal (misalnya tentang makanan, sejarah suatu tempat, tarian dll) dalam bentuk video atau format lainnya. b. Inspirasi dan refleksi Kegiatan inspirasi dan refleksi dapat dilakukan secara daring dengan mengundang narasumber untuk memberikan materi atau inspirasinya secara daring. c. Kontribusi sosial Kegiatan ini bisa dilakukan, jika perpindahan fisik dan perkuliahan luring dilakukan secara penuh di perguruan tinggi penerima. Jika pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dilakukan secara daring sepenuhnya, kegiatan ini dapat dilakukan secara individu ataupun berkelompok di lokasi terdekat di mana mahasiswa tinggal. g. Susunlah modul berdasarkan poin-poin sebelumnya dengan menggunakan format minimal yang dicontohkan di lampiran 2. Lalu rincikan pelaksanaan kegiatannya dengan menggunakan instrumen pengembangan modul seperti di lampiran 1.



29



DAFTAR PUSTAKA Hatta, Mohammad. (1977). Pengertian Pancasila: Pidato Peringatan Lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1977 di Gedung Kebangkitan Nasional. Jakarta: Idayu Press.



30



LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1: SUMBER-SUMBER INFORMASI TAMBAHAN YANG DAPAT DIGUNAKAN 1. Kementerian Agama RI, “Kenapa Harus Moderasi Beragama” https://www.youtube.com/watch?v=E63nkXVP4e0&t=1s 2. I s l a m W a s a t h i y y a h , I s l a m y a n g d i Te n g a h h t t p s : / / www.youtube.com/watch?v=fdPL9kuI0Zk&t=2s 3. Batik https://www.youtube.com/watch?v=hYuVTcOAXSc 4. H a r i R a ya Pa s k a h h t t p s : / / w w w. y o u t u b e . c o m / wa tc h ? v=fRtsbn7S75I 5. Sejarah Hari Bandung Lautan Api https://www.youtube.com/ watch?v=0fr-U9iRFhg 6. H a r i R a y a N y e p i h t t p s : / / w w w. y o u t u b e . c o m / w a t c h ? v=BjuU989A7zU 7. Imlek https://www.youtube.com/watch?v=3X9LgFSK7qM 8. Adit Sopo Jarwo - Kebinekaan https://www.youtube.com/watch? v=eAfLIqyQff4 9. Natal https://www.youtube.com/watch?v=yZbUSh6fHo0 10.L i n g k u n g a n P e n d i d i k a n B e b a s I n t o l e r a n s i h t t p s : / / www.youtube.com/watch?v=KMBllpWYTVE 11. Bukan Sekedar Bineka, Tapi Juga Tunggal Ika https:// www.youtube.com/watch?v=eTJcohtIGcw 12. Kita Toleran https://www.youtube.com/watch?v=yLNYlqYBApg 13. B e r a g a m u n t u k M e n e m u k a n T i t i k T e m u h t t p s : / / www.youtube.com/watch?v=ng76agXkKF4 14. H a r i N u s a n t a r a h t t p s : / / w w w . y o u t u b e . c o m / w a t c h ? v=PLESqcjC1yM 15. Agar Saling Mengenal https://www.youtube.com/watch? v=dguGHQe2n7U 31



16. Puasa, Kemanusiaan dan Toleransi https://www.youtube.com/ watch?v=z-vrOHwcoMs 17. Indahnya Persaudaraan untuk Hari yang Fitri https:// www.youtube.com/watch?v=3gVfINfXWHU 18. Televisi Edukasi https://www.youtube.com/c/TelevisiEdukasi/ playlists?view=50&sort=dd&shelf_id=4 19. B u d a y a S a y a h t t p s : / / w w w . y o u t u b e . c o m / c h a n n e l / UCDn_9u3tQrZMFHDLWuY3−MA 20.S u s u r B u d a y a - M u s e u m S u m p a h P e m u d a h t t p s : / / www.youtube.com/watch?v=Y7i726fajVg 21. S u s u r B u d a ya - Sa n g g a r S e n i Ay o d ya Pa l a h t t p s : / / www.youtube.com/watch?v=KOWFTHGA5Y8 22.Kelana Budaya Episode 1 – Toba https://www.youtube.com/ watch?v=UUfauLUWQig 23.K e l a n a B u d a y a E p i s o d e 2 – L a b u a n B a j o h t t p s : / / www.youtube.com/watch?v=7nMoEJP0QW4 24.Semarang dan Jejak Rempah https://www.youtube.com/watch? v=JHf3o5kZuns



32



LAMPIRAN 2: INSTRUMEN PENGEMBANGAN MODUL NUSANTARA Setiap dosen pembimbing Modul Nusantara diwajibkan untuk membuat Modul Nusantara berdasarkan instrumen pengembangan modul ini. Instrumen ini digunakan sebagai bentuk penjelasan rinci dari masing-masing kegiatan yang dilaksanakan dari kegiatan kebinekaan, inspirasi, refleksi dan kontribusi sosial. Tema Kegiatan



Tema khusus atau topik yang dibahas dalam satu sesi



Jenis Kegiatan



Kebinekaan/inspirasi/refleksi/kontribusi sosial



Objektif



Peningkatan pengetahuan, sikap, dan keahlian yang diperoleh oleh peserta



Metode



Metode pembelajaran yang diterapkan di dalam setiap sesi



Alat



Alat yang digunakan untuk proses pembelajaran



Waktu



Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan suatu kegiatan bersama dengan jadwal kegiatan



Langkah-langkah kegiatan



Alur kegiatan yang berisi langkah-langkah kegiatan yang dapat berisi langkah-langkah pra kegiatan dan selama kegiatan. A. Pra kegiatan: langkah-langkah yang diperlukan sebelum kegiatan dilaksanakan (tergantung kebutuhan dari kegiatan) B. Selama kegiatan: langkah-langkah yang diperlukan ketika kegiatan berlangsung C. Setelah kegiatan: pengisian pertanyaan monitoring dan evaluasi kegiatan di SPADA DIKTI, diskusi, dan penilaian oleh Dosen Pembimbing.



Contoh-Contoh Penggunaan Instrumen Pengembangan Modul Nusantara Contoh-contoh yang ditampilkan di bawah ini dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan Modul Nusantara oleh Dosen Pembimbing Modul Nusantara. Setiap satu kegiatan yang akan dilaksanakan, Dosen Pembimbing Modul Nusantara perlu membuat satu rangkaian penulisan rinci dari jenis kegiatan hingga langkah-langkah kegiatan. Sehingga, misalnya 14 kali pelaksanaan kegiatan kebinekaan perlu 33



dibuatkan rincian kegiatannnya dari jenis kegiatan hingga langkahlangkah kegiatannya. Ini juga berlaku untuk kegiatan inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. 1. Contoh Kegiatan Kebinekaan a. Tema: Membangun kesepahaman dalam kebinekaan ras, suku, bahasa dan adat istiadat b. Objektif: Mengenali dan memahami keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat c. Metode: Kunjungan ke museum perjuangan  d. Alat: Tidak ada e. Waktu: 2 jam  f. Langkah-langkah kegiatan:  Pra kegiatan:  Mahasiswa diminta untuk mempelajari materi pembelajaran tentang isi museum perjuangan. Selama kegiatan:  • Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap museum perjuangan • Dosen Pembimbing Modul Nusantara memperhatikan konsentrasi dan fokus mahasiswa ketika mengunjungi museum perjuangan • Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Modul Nusantara berdiskusi aktif dengan pemandu museum. Pertanyaanpertanyaan kunci untuk proses diskusi: • Bagaimana sejarah dibangunnya museum perjuangan? • Bagaimana peran museum dalam merekam sejarah kehidupan dan kebudayaan masyarakat sekitar? • Apa perbedaan kebudayaan masyarakat sekitar di masa dahulu dengan sekarang? Apa yang berubah? • Bagaimana sejarah perjuangan yang didokumentasikan d i m u s e u m te r s e b u t , b e r k o n t r i b u s i te r h a d a p kemerdekaan Indonesia dan mendorong semangat nasionalisme kepada mahasiswa? 34



• Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi kegiatan di SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya banyak dan diuraikan secara rinci. 2. Contoh Kegiatan Inspirasi a. Tema: Menggali ide dari para tokoh yang memiliki jiwa toleransi b. Objektif: menghasilkan inspirasi dari tokoh pengusaha , atlet, dan budayawan (sebutkan nama tokohnya) yang memiliki jiwa toleransi c. Metode: Talkshow d. Waktu: 2 jam e. Alat: Tidak ada f. Langkah-langkah kegiatan: Pra kegiatan: • Mengundang para tokoh • Penentuan jadwal (waktu dan tempat) • Penentuan metode pertemuan: luring/daring Selama kegiatan:  • Para tokoh menyampaikan materi secara ringkas dan menarik (memberikan contoh atau cerita tentang pengalaman hidupnya) • Peserta dengan dipandu Dosen Pembimbing Modul Nusantara berdiskusi dengan para tokoh. Pertanyaanpertanyaan kunci untuk proses diskusi: • Bagaimana proses perjalanan hidup sehingga menjadi tokoh-tokoh yang sukses di bidangnya seperti saat ini? • Kegagalan-kegagalan apa saja yang pernah dialami? • Prinsip-prinsip kehidupan yang dipegang untuk mencapai kesuksesan saat ini? • Pengalaman dari para tokoh terhadap isu kebinekaan/ toleransi yang pernah dialaminya? 35



• Para tokoh tersebut memberikan pesan inspiratif/motto hidup • Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi kegiatan di SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya banyak dan diuraikan secara rinci. 3. Contoh Kegiatan Refleksi a. Tema: Refleksi pengalaman kebinekaan yang dirasakan b. Objektif: Mahasiswa melakukan proses refleksi dari kegiatan kebinekaan dan inspirasi c. Metode: Perenungan d. Waktu: 1  jam e. Alat: laptop dan video/lagu untuk proses refleksi f. Langkah-langkah kegiatan: Selama kegiatan:  • Mahasiswa duduk saling berjarak • Dosen pembimbing memutar video rekaman lagu untuk proses refleksi • Dosen pembimbing mengutarakan pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan membuat mahasiswa merefleksikan makna toleransi dan kebinekaan di dalam hidupnya • Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi kegiatan di SPADA DIKTI 4. Contoh Kegiatan Kontribusi Sosial a. Tema: Proyek pemberdayaan masyarakat b. Latar belakang pelaksanaan kegiatan c. Objektif: Menanamkan rasa empati dan kepedulian sosial dengan keberagaman sosial-budaya d. Metode: pelatihan pemasaran UMKM secara online e. Waktu: 2 jam  36



f. Alat: Tidak ada g. Langkah-langkah kegiatan:  Pra kegiatan 1: • Dosen pembimbing modul nusantara membimbing mahasiswa untuk mendata masalah-masalah apa saja yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya ada beberapa masalah yang dipetakan: • UMKM lokal kurang mampu mempromosikan produk yang dijualnya secara daring • Mendorong peran orang muda dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar • Diskriminasi terhadap kelompok minoritas • Mahasiswa berdiskusi dengan dosen pembimbing modul nusantara dalam menentukan satu masalah yang akan menjadi prioritas dalam proyek kontribusi sosial, misalnya ya n g d i p i l i h a d a l a h U M K M l o k a l k u r a n g m a m p u mempromosikan produk yang dijualnya secara daring. • Mahasiswa melakukan analisa mendalam terhadap masalah prioritas yang dipilih dan berdiskusi lebih lanjut kepada dosen pembimbing modul nusantara. Mahasiswa dapat menentukan penyebab dan akibat dari suatu masalah dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini: • Untuk menentukan penyebab, mahasiswa dapat menggunakan daftar pertanyaan berikut ini: • Mengapa masalah ini muncul, mengapa dianggap masalah? • Apa faktor penyebab masalah ini muncul? • Siapa yang berperan menyebabkan masalah ini? • Untuk menentukan akibat, mahasiswa dapat menggunakan daftar pertanyaan berikut ini: • Apa akibatnya jika masalah ini dibiarkan? • Siapa yang dirugikan dari masalah ini? 37



• Bagaimana masalah ini bisa terjadi? • Mahasiswa menentukan solusi dari masalah prioritas yang dipilih. Misalnya rekomendasi solusinya adalah pemberian pelatihan promosi daring melalui berbagai platform penjualan daring kepada UMKM lokal. • Mahasiswa mengusulkan pemberian pelatihan promosi penjualan produk secara daring kepada UMKM lokal. Pra kegiatan 2: • Mahasiswa membuat TOR untuk pengajuan kegiatan • Mahasiswa menyiapkan materi untuk pelatihan • Mahasiswa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan UMKM yang menjadi sasaran pelatihan Selama kegiatan: • Memberikan pelatihan materi promosi produk UMKM secara online • Tanya jawab dengan peserta pelatihan • Penutup pelatihan • Mahasiswa diwajibkan mengisi pertanyaan monitoring dan evaluasi kegiatan di SPADA DIKTI, atau melampirkannya sebagai dokumen lampiran jika materinya banyak dan diuraikan secara rinci.



38



LAMPIRAN 3: TEMPLATE MODUL NUSANTARA Berikut adalah template minimal yang dapat disusun oleh masingmasing Dosen Pembimbing Modul Nusantara untuk Modul Nusantara.



Modul Nusantara (Nama Perguruan Tinggi)



1. Latar Belakang Isi dari latar belakang bisa mengambil dari latar belakang panduan penyusunan Modul Nusantara ini. Namun harus ditambahkan tentang kondisi kebudayaan, sosial dan ekonomi di daerah perguruan tinggi berlokasi yang berkontribusi terhadap isu toleransi atau intoleransi di daerah tersebut.



2. Tujuan Isi dari tujuan pembuatan Modul Nusantara.



3. Target Peserta Seluruh mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.



4. Jadwal Kegiatan Isi dari jadwal kegiatan berisi jadwal rinci per minggu dan jam tentang lokasi kunjungan untuk kegiatan kebinekaan, kunjungan tokoh inspiratif/acara diskusi yang mengundang tokoh inspiratif untuk kegiatan inspirasi, kegiatan refleksi dan kegiatan kontribusi sosial. Sebagai contoh, berikut tabel jadwal kegiatan yang dapat digunakan:



39



Tanggal kegiatan



Jam Kegiatan



Kegiatan



Narasumber



11 September 2021



10.00 - 12.00



Kebinekaan: Kunjungan ke Kelenteng Sam Poo Kong



Pemuka agama di Sam Poo Kong



18 September 2021



10.00 - 12.00



Kebinekaan: Kunjungan ke Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah



Pemandu museum Perkambangan Islam Jawa Tengah



7 Oktober 2021



14.00 - 15.00



Refleksi: Diskusi antar mahasiswa tentang kunjungan kebinekaan ke Kelenteng Sam Poo Kong dan Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah



Mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka



21 September 2021



13.00 - 15.00



Inspirasi: Kunjungan ke KH. Bisri Mustofa (Gus Mus)



KH. Bisri Mustofa (Gus Mus)



25 September 2021



13.00 - 15.00



Kebinekaan: Bedah film



…………………………………. ..



29 September 2021



13.00 - 15.00



Inspirasi: Talkshow dengan figur-figur inspiratif Jawa Tengah



a. Pengusaha b. Atlet c. Politikus muda



5. Penilaian Isi penilaian tentang metode penilaian apa saja yang akan digunakan untuk memberikan penilaian kepada mahasiswa. Modul Nusantara berbobot 2 sks.



6. Sesi Kegiatan Bagian ini diisi dengan urutan rangkaian kegiatan yang dilakukan. Urutan rangkaian kegiatan dituliskan berdasarkan tanggal dan jam pelaksanaannya dari jadwal kegiatan yang telah dituliskan di poin nomor 5 sebelumnya. Bagian ini memerincikan secara rinci pelaksanaan kegiatan dengan instrumen pengembangan modul seperti yang dicontohkan di lampiran 1.



40



Disusun oleh Tim Pertukaran Mahasiswa Merdeka ©2021