5 0 3 MB
PENGEMBANGAN KARIER APARATUR SIPIL NEGARA
(PEGAWAI NEGERI SIPIL)
1 2 3
4
Mengapa Pengembangan Karier Penting? Menyusun Pola & Rencana Pengembangan Karier PNS
Prinsip Pergerakan Karier Efektivitas Pengembangan Karier PNS
1
Manajemen SDM-ASN
DITERIM, DIANGKAT DAN DITEMPATKAN
DIKEMBANGKAN KOMPETENSI DAN KARIER
Manajemen SDM- ASN
DIKELOLA DATA DAN SISTEM INFORMASINYA
DIJAGA KINERJA, DIJAMIN KESEJAHTERAAN, DAN DIJAMIN HAK2NYA
2
PNS Diangkat dalam Jabatan
Organisasi
Jabatan
Pegawai
(JPT, JA, JF)
Penyelarasan/Asesmen Kebutuhan Karier Kualifikasi, Kinerja, Kompetensi, Integritas & Moralitas, Kebutuhan Organisasi
3
Siklus Karier/Siklus Hidup Siklus Karier Individual
Siklus Karier Organisasional
▪ Masa Awal (rekrutmen, seleksi & penempatan) ▪ Masa Aktif (promosi, rotasi, demosi)
▪ Masa berhentinya pegawai (lay off) faktor pensiun atau lainnya Donald Super’s Developmental Self-Concept Theory (1990)
3 Fase Perjalanan Karier Krusial 1. 2. 3.
Saat pegawai mulai masuk (pengalaman kerja di awal memiliki pengaruh penting dalam membentuk karier) Mid-Career (pegawai mulai menghadapi tekanan & tanggungjawab berbeda, berada pada “turning point”=kemandegan karier) Masa Pra-pensiun (ketidakpastian akibat kondisi ekonomi, sosial & hubungan antarpersonal)
Konsep Pengembangan Karier implementasi perencanaan karier atau akitivitas menyiapkan pegawai untuk kemajuan karier
Pengembangan Karier
Perencanaan Karier
Manajemen Karier
Pola Karier Perencanaan Karier Organisasional & Indivdual
Komitmen Karier
Kepuasan Karier
Kinerja
Proses berkelanjutan menyiapkan, mengembangkan, mengimplementasikan & memantau perencanaan karier & strategi yang dilaksanakan oleh pegawai secara sendiri2/bersama2 dengan sistem karier organisasi (Greenhaus, at al, 2000)
Format Juklak JF Pola BKN Karier PNS Untuk Menyusun Langkah Pertama
Membuat Perencanaan Karier Organisasi (Organizational Career Planning)
▪
Suatu proses untuk mengidentifikasi dan merencanakan jalur posisi/jabatan yang akan dilalui oleh pegawai untuk mencapai tingkatan posisi tertentu dalam organisasi/instansi pemerintah
▪
Didalamnya tercakup proses penyelarasan (alignment) antara
kualifikasi, kompetensi, kinerja pegawai dengan kebutuhan organisasi ▪
Melibatkan serangkaian proses asesmen dan program pengembangan yang ditujukan untuk membekali para pegawai agar siap menduduki jalur posisi yang telah diidentifikasi dan
direncanakan ▪
Melalui proses ini, kemudian susunlah “Rencana Suksesi” (succession planning), yaitu kumpulan orang yang siap untuk menempati posisi/jabatan (talent pool)
Langkah Menyusun Perencanaan (Pola) Karier Menyusun
Jalur Karier (Career Path) Melakukan Penyelarasan/Asesmen Kebutuhan Karier (Pegawai & Organisasi)
Menyusun Rencana/ Program Pengembangan Karier
▪ rangkaian posisi yang harus dilalui pegawai untuk mencapai tingkatan posisi jabatan tertentu dalam organisasi ▪ Jalur karier disusun berdasarkan profil kompetensi posisi (position competency
profile) yang perlu dimiliki seseorang untuk menduduki suatu posisi.
▪ Melibatkan serangkaian proses asesmen kualifikasi, kompetensi, kinerja, integritas & moralitas, kebutuhan organisasi ▪ Hasil penyelerasan/asesmen ini menjadi dasar penyusunan matrik talent pool pegawai, dan sebagai dasar rencana pengembangan karier.
▪ Berdasarkan hasil asesmen, organisasi/instansi pemerintah memiliki data lengkap tentang kualifikasi, kinerja, kompetensi (talent pool), serta aspek integritas dan moralitas, sehingga menjadi acuan dalam menyusun program rencana pengembangan karier pegawai ▪ Rencana Pengembangan Karier PNS akan berisi tentang Program dan Intervensi Pengembangan Karier dan Kompetensi yang ditujukan untuk membekali para pegawai agar siap menduduki jalur posisi/jabatan yang telah diidentifikasi dan direncanakan dalam Pola Karier tersebut. ▪ Berdasarkan ini, maka pengembangan karier berbasis manajemen talenta dan penyusunan rencana suksesi dapat dilakukan.
1 Menyusun Jalur Karier (career path) Menganalisis suatu posisi jabatan berdasarkan profil kompetensi yang dibutuhkan
Profil Kompetensi (Kompetensi Teknis, Manajerial, Sosiokultural) Per Posisi
Mengelompokkan posisi jabatan yang memiliki kompetensi yang kurang lebih sama ke dalam satu job family Pengelompokan posisi kedalam Job Family
Mengidentifikasi jalur karir berdasar pengelompokkan posisi (job family) •Horizontal, Vertikal, dan Diagonal • Mandatory Training
Menyusun Job Family atau Job Cluster ▪ Mengkelompokkan beragam jenis posisi yang memiliki profil kompetensi yang kurang lebih sama kedalam satu family (cluster) ▪ Contoh Job family: ❑ SDM/Kepegawaian/Organisas/Tatalaksana ❑ Perencanaan/Keuangan ❑ Humas/Protokol/Hukum ❑ Data dan Sistem Informasi ❑ Bidang teknis lain?
Contoh Menyusun Jalur/Pola Karier (Job Family/Job Cluster)
Vertical Movement Diagonal Movement Horizontal Movement
2 Melakukan Penyelerasan/Asesmen Kebutuhan Karier
Kebutuhan Karier Pegawai
Sesuai (fit/match)?
Kebutuhan Karier Organisasi
Program Pengembangan Karier (Development Programs and Interventions)
Penyelarasan/Asesmen Kebutuhan Karier
1. Kualifikasi 2. Kompetensi
3. Kinerja
1. Integritas & Moralitas TALENTA
2. Kebutuhan Organisasi
3 Melakukan Pengembangan Pegawai
Kebutuhan Karier Pegawai
Match?
Kebutuhan Karier Organisasi
Rencana/Program Pengembangan Karier Promosi/Rotasi/Mutasi
Pelatihan/Lokakarya/ Seminar/Bimtek
Penugasan Khusus (Special Assignment)
Mentoring Karier (Mentoringship)
On the Job development
Pengayaan Pekerjaan
Magang/Pertukaran
Tugas Belajar Studi Literatur
Pengembangan Kompetensi lain
RENCANA/PROGRAM PENGEMBANGAN KARIER terdiri atas 2 elemen utama:
Inisiatif
Inisiatif Individual
Organisasional
(Pegawai)
▪ Sistem job posting ▪ Aktivitas Mentoring ▪ Career Resource Centers
▪
Perencanaan Karier
▪ Manajer sebagai Konselor Karier
▪
Career Awareness
▪ Workshop Pengembangan Karir
▪
Pemanfaatan Career Resource Center
▪ Human Resource Planning and Forecasting
▪
Minat, Nilai, dan Analisis Kompetensi
▪ Penilaian Kinerja ▪ Career Pathing Programs
PRINSIP PERGERAKAN KARIER(1)
Tujuan
Memberi peluang bagi pegawai untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki
Peran Pegawai
Mengetahui tingkat kompetensi yang dimiliki Proaktif menyiapkan diri dalam menerima tanggung jawab baru
PRINSIP PERGERAKAN KARIER (2)
Dasar Pergerakan
Kualifikasi Kompetensi
Fokus
Titik awal Pengembangan manajerial/kepemimpinan (Struktural) atau
Kinerja Integritas & Moralitas Kebutuhan Organisasi
Pengembangan keahlian (Fungsional)
Manajerial/Struktural
Fungsional
Kesamaan dan kedekatan level: Kompetensi Teknis, Manajerial, Sosiokultural (Kompetensi Struktural)
Kesamaan dan kedekatan level: Kompetensi Teknis, Manajerial, Sosiokultutral (Kompetensi Fungsional)
Dari pekerjaan dengan kompetensi terendah dalam satu job family
JALUR KARIER PNS
MANAJERIAL/ STRUKTURAL
FUNGSIONAL
PELAKSANA
JALUR KARIER JALUR KARIER MANAJERIAL (STRUKTURAL)
• untuk pegawai yang lebih memiliki kemampuan dan minat untuk mengelola sebuah tim dan unit kerja
JALUR KARIER FUNGSIONAL
• untuk pegawai yang lebih memiliki kemampuan dan minat untuk mengembangkan kompetensi fungsional pada satu job family saja dan tidak terlalu berminat dalam mengelola tim
JALUR KARIER PERBEDAAN JALUR KARIR MANAGERIAL DAN FUNGSIONAL JALUR KARIER MANAGERIAL
JALUR KARIER FUNGSIONAL
FOKUS
Berimbang antara target, pengelolaan sumber daya (SDM, fasilitas, keuangan, dsb) dan tim kerja atau kelompok yang dipimpinnya
Khusus pada pencapaian target diri sendiri atau tim kecil yang dipimpinnya (pada dasarnya kelompok fungsional tidak memiliki bawahan)
PENGETAHUAN
Luas dan beragam di beberapa bidang
Keahlian mendalam di suatu bidang spesifik
KOMPETENSI
Diutamakan kompetensi managerial dan kepemimpinan
Diutamakan kompetensi fungsional/teknis yang spesifik sesuai job family
PERGERAKAN KARIER
Bisa berpindah antara beberapa job family
Terbatas pada 1 atau beberapa job family yang domainnya sama/mirip/berdekatan
JENJANG TERTINGGI
sesuai dengan struktur organisasi
Sesuai jenjang jabatan fungsional
Pergerakan dan Perpindahan Karier
Kesamaan Kompetensi dan Kedekatan Level Kompetensi
JABATAN PIMPINAN TINGGI JABATAN ADMINISTRASI
Kenaikan Level Kompetensi Fungsional Perilaku dan Kompetensi Bidang Teknikal
JPT Utama JPT Madya JPT Pratama
Ahli Utama
Administrator
Ahli Madya
Pengawas
Ahli Muda
Pelaksana
Ahli Pertama
JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN
Penyelia Terampil JABATAN FUNGSIONAL Mahir KETERAMPILAN Pemula
POLA JALUR KARIER PNS (Career Path on Civil Service) Dalam Manajemen Karier, secara umum ada 3 pola karier yang dirancang organisasi
Pola 1 JALUR KARIER FUNGSIONAL
Jalur Spesialisasi Bidang Asal (Analis Kepegawaian/SDMA)
Pola 2 JALUR KARIER MANAJERIAL
Jalur Manajemen Umum (JA/JPT)
Vertikal, Horizontal, Diagonal
Pola 3 JALUR KARIER LINTAS FUNGSIONAL
Jalur di Luar Jalur Asal (Pindah Ke Asesor SDMA)
Strategi Efektivitas Pengembangan Karier ASN
Membangun Efektivitas Karier ASN
diperlukan
❑ Political Pemerintah (komitmen, konsisten, penegakan) ❑ Kebijakan Manajemen Kepegawaian (harus diatur dan disambungkan dalam regulasi kepegawaian) ❑ Jika, tidak......? ❑ Maka, Pola Karier “ideal” tidak akan tercapai?
CATATAN PENUTUP ▪ Pembinaan Karier ASN/PNS setidaknya mencakup tiga hal pokok, yaitu bagaimana Pola Karier, Penyelarasan/Asesmen Kebutuhan Karier dan Rencana Pengembangan Karier. ▪ Secara spesifik, nantinya Pembinaan Karier ASN/PNS mencakup mulai bagaimana menetapkan (1) rencana pengembangan karier, (2) melaksanakan pengembangan karier, (3) melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pengembangan karier, termasuk adalah (4) mengintegrasikan rencana pengembangan karier dalam sistem informasi ASN secara nasional.
TERIMA KASIH Dr. Herman, M.Si. Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian Sebagai PLT Direktur Jabatan ASN Badan Kepegawaian Negara