Pdca Analisis SMD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NO



1



MASALAH



Rendahnya cakupan keluarga yang menjadi anggota JKN



ANALISIS



RENCANA PERBAIKAN



Kurang



Bekerjasama



koordinasi antara



dengan perangkat



perangkat



desa untuk



desa



dengan bides.



meninjau kembali



Pemegang kartu



sasaran JKN



JKN miskin



PELAKSANAAN PERBAIKAN



MONITORING



EVALUASI



PELAKSANA



Permintaan peninjauan kembali terhadap penerima kartu JKN miskin telah dilaksanakan



Peninjauan dilakukan oleh perangkat desa terkait



Koordinasi bidan desa dengan perangkat desa dalam hal pemanfaatn kepesertaan Kartu JKN



Perangkat Desa Bidan Desa



Sosialisasi JKN dilaksanakan oleh petugas Puskesmas setiap pada ada kesempatan pertemuan dengan masyarakat. Dari pihak BPJS, sosialisasi belum ada dilaksanakan. Pihak BPJS belum menetap melakanakan pelayanan di Kecamatan.



Dari hasil sosialisasi, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari kepesertaan BPJS



Melaksanakan penyuluhan secar terjadwal paling tidak 1 bulan sekali di berbagai kegiatan kemasyarakatan yang berbedabeda (arisan, pengajian, posyandu)



Petugas Promkes Bidan desa



Masyarakat hasrus melakukan pengurusan kartu BPJS ke Kabupaten



Usulan berkala diajukan terus menerus ke pihak BPJS untuk memberikan pelayanan di Kecamatan



Kepala Puskesmas Kecamatan



banyak dari keluarga perangkat desa. Masyarakat tidak



Bekerjasama



memahami



dengan BPJS



tentang JKN.



untuk



Kurang



mengadakan



sosialisasi



sosialisasi tentang



tentang JKN.



JKN kepada masyarakat.



Tidak ada petugas



Usulan kepada



BPJS di PKM.



pihak BPJS



Petugas



untuk



jarang kecamatan.



BPJS ke



memberikan pelayanan di



KOORDINATOR UKM



Kurang



advokasi



antara



BPJS



tingkat kecamatan.



dengan kecamatan. Masyarakat selalu



Memberi



mengharapkan



penyuluhan



BPJS gratis.



kepada



Masyarakat



masyarakat BPJS



belum sakit.



gratis hanya untuk masyarakat miskin, bagi yang



Sosialisasi tentang sasaran yang memiliki hak sebagai penerima kartu JKN Bantuan telah dilaksanakan di pertemuan kader Desa Olak Kemang



Dari hasil sosialisasi, masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa BPJS gratis ditentukan hanya untuk masyarakat miskin.



Melakukan penyuluhan setiap bulan di setiap kegiatan yang berbeda



Petugas promkes Bidan desa



Sosialisasi tentang Rumah sakit rujukan



Dari hasil sosialisasi, masih banyak



Melakukan penyuluhan setiap bulan di



Petugas promkes Bidan Desa



mampu diharapkan untuk mendaftar secara mandiri di kantor BPJS terdekat, dan jangan mendaftar setelah sakit karena kartu aktif setelah 14 hari terhitung mulai dari mendaftar. Rumah



sakit



Memberi



rujukan



tidak



penyuluhan



sesuai



dengan



kepada



keinginan



masyarakat tidak



masyarakat.



ada



Pilihan



pelayanan antara



sakit



rumah ditentukan



perbedaan



pasien



umum



rujukan.



dengan



pasien



Masyarakat



menggunakan



menganggap



kartu BPJS.



adanya



Mensosialisasikan



perbedaan



kepada



pelayanan.



masyarakat



Pelayanan



system



kesehatan



BPJS



dianggap



tidak



tujuan dari pelayanan BPJS dan pelayanan yang dapat diterima sesuai dengan kelas Kepesertaan telah dilaksanakan di pertemuan kader di Desa Olak Kemang



yang belum mengetahui bahwa tidak semua RS dapat dijadikan tujuan rujukan dan pelayanan yang didapat setiap kelas kepesertaan berbeda-beda



setiap kegiatan yang berbeda



BPJS telah mengirimkan banner, leaflet dan spanduk sebagai media



Dari hasil penyuluhan dengan menggunakan media sarana,



Permintaan pengadaan media sarana penyuluhan terbaru secara



rujukan dan



persyaratannya,



memuaskan. System pelayanan yang



berubah-



ubah Terlalu



banyak



syarat yang harus dipenuhi. Masyarakat tidak mau ribet Kurangnya



Bekerjasama



sarana



dengan BPJS dalam pengadaan



Kepala Puskesmas Petugas Promkes



penyuluhan



sarana



tentang JKN.



penyuluhan



informasi tambahan bagi masyarakat



tentang JKN



Tingkat



Mensosialisasikan



pendapatan



kepada



masyarakat



masyarakat



rendah



tingkatan iuran



Pembayaran



BPJS, bagi yang



iuran



harus



1



tingkat



(satu) keluarga.



pendapatan



Bagi anggota



rendah pilih kelas



keluarga yang



yang terendah



banyak



agar masyarakat



anggotanya



tidak keberatan



merasa berat



membayar iuran



bayar iurannya.



wajibnya setiap



Sosialisasi tentang jenis tingkatan pembayaran BPJS yang disediakan dan ketentuan pembayaran bagi 1 keluarga telah dilaksanakan di pertemuan Kader Desa Olak Kemang



masyarakat lebih cepat memahami dan tanggap terhadap materi yang disampaikan Dari hasil sosialisasi, masih banyak yang belum mengetahui bahwa terdapat tingkatan dalam pembayaran BPJS dan pelayanan yang didapat setiap kelas kepesertaanpun berbeda-beda



berkala kepada BPJS Kabupaten



Melakukan penyuluhan setiap bulan di setiap kegiatan yang berbeda



Petugas Promkes Bidan Desa



Dari hasil penyuluhan, masih banyak yang belum mengerti tentang pentingnya penggunaan jamban dan kriteria dari jamban sehat



Melakukan penyuluhan, pembinaan dan pemicuan sanitasi tiap bulan disetiap kegiatan yang berbeda



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



bulan. 2



Rendahnya cakupan keluarga yang mempunyai akses dan menggunakan jamban sehat



Pengetahuan pentingnya di



Penyuluhan BAB



jamban



kepada masyarakat



kurang.



tentang sanitasi,



Pendidikan



jamban sehat dan



rendah.



pentingnya BAB di jamban



Penyuluhan telah dilaksanakan di pertemuan Kader di setiap Desa



Kurangnya kesadaran masyarakat memiliki



jamban



sehat. Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang sanitasi. Tidak



adanya



Pembentukan dan



kader



kesling



pembinaan kader



PHBS



Kesling PHBS



Pembinaan PHBS



Penyuluhan PHBS



di rumah tangga



lewat kegiatan



kurang



masy di pengajian



Kurangnya



Kunjungan



penyuluhan



rumah untuk melakukan



Belum ada terbentuknya kader kesling PHBS dikarenakan blm ada masyarakat yang bersedia menjadi kader Telah dilaksanakan penyuluhan PHBS di kelompok pengajian dan tahlilan di setiap desa Kunjungan rumah telah dilakukan pada saat



Pembentukan kader belum terlaksana



Memberikan motivasi kepada masyarakat melalui penyuluhan pentingnya hidup ber-PHBS



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



Dari hasil penyuluhan, banyak masyarakat belum mengetahui arti, manfaat dan tujuan dari hidup berPHBS Beberapa rumah telah merubah perilaku dan kebiasaan



Melakukan penyuluhan secara berkala disetiap kegiatan kemasyarakatan



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



Melakukan kunjungan rumah secara berkala pada rumah-rumah



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



penyuluhan perilaku BAB



pelaksanaan intervensi



untuk BAB dengan menggunakan jamban



Pembuatan sumur umum telah dilaksanakan di beberapa lokasi



Masyarakat banyak yang memanfaatkan penggunaan sumur umum sebagai sumber air minum dan MCK.



Telah dibangun beberapa jamban umum dengan bersumber dari swadaya masyarakat setempat



Telah dibangun beberapa jamban umum di beberapa RT



sehat Ketidaktersediaan



Kolaborasi dengan



air



linsek



untuk



pembuatan sumur umum Mengajak warga secara swadaya



yang tidak juga merubah kebiasaan untuk BAB secara sehat Melakukan koordinasi secara berkala dengan linsek untuk penambahan ketersediaan jumlah sumur umum



Kader



Berkurangnya jumlah keluarga yang melakukan kebiasaan BAB di sungai



Memberikan motivasi disetiap penyuluhan kepada masyarakat agar secara swadaya membangun jamban untuk digunakan secara bersama



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa Kader



Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar jamban umum telah meanfaatkan



Kolaborasi bersama linsek untuk pembangunan jamban umum secara merata



Bidan Desa



Lintas Sektoral Perangkat Desa Bidan Desa



untuk pembuatan sumur umum maupun pribadi Ketidaktersediaan



Mengajak warga



jamban



secara swadaya



Peran



petugas



kurang



dalam



kepemilikan



untuk pembuatan jamban umum maupun pribadi



jamban Anggapan membuat jamban mahal Tidak ada dana



Kolaborasi



untuk



dengan linsek



jamban



membuat



untuk pembuatan jamban umum



Kebiasaan BAB di



Membuat



sungai



peraturan di desa jika BAB di sungai akan dikenakan sanksi



Media



promosi



kurang



Menyediakan poster penyuluhan jamban sehat dan



Peraturan belum dapat dilaksanakan karena masih besarnya ketergantungan masyarakat terhadap sumber air sungai Poster penyuluhan telah tersedia dan telah dimanfaatkan



PHBS Dana



3



Rendahnya cakupan anggota keluarga yang tidak merokok



untuk



Mengalokasikan



penyuluhan



dana untuk



kurang



penyuluhan



Kurangnya



Memberi



kesadaran



penyuluhan



masyarakat



secara



untuk merokok



tidak



berkala



kepada



masy.



tentang



bahaya



asap rokok



penggunaan jamban Masih ada masyarakat yang melanjutkan kebiasaan BAB di sungai



Masyarakat lebih memahami materi yang disampaikan dalam penyuluhan



Pengajuan pendanaan yang bersumber dari Anggaran Dana Desa



Pengajuan pendanaan belum mendapatkan jawaban dari pihak Desa



Penyuluhan telah dilakukan di kegiatan tahlilan tiap desa



Dari hasil penyuluhan, masih banyak yang belum mengetahui tentang bahaya merokok, dan sebagian besar dari peserta



Pendekatan dengan masyarakat dan advokasi bersama perangkat desa untuk pengadaaan jamban umum



Perangkat Desa



Meningkatkan penyediaan media promosi lainnya yang dapat manarik minat dan perhatian dari masyarakat Melakukan penyuluhan dengan memanfaatkan kegiatan pertemuan rutin di masyarakat seperti arisan, tahlilan dan pengajian Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok disetiap kegiatan kemasyarakatan



Petugas promkes



Bides Kader



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



Kurangnya



penyuluhan merupakan perokok aktif



pengetahuan tentang



bahaya



merokok Banyaknya



yang



berstatmen



yang



tidak



merokok



juga mati Merasa



tidak



jantan kalau tidak merokok Lebih mengutamakan membeli



rokok



daripada



bahan



pokok Jasa



selalu



disebut



uang



rokok Tidak kawasan



ada



Bekerja



sama



bebas



dengan



linsek



asap rokok.



untuk



Sebagian



peraturan



belum



kantor



membuat



larangan asap rokok



bebas



membuat



ditempat-tempat umum, dan



sekolah



perkantoran



Telah dilaksanakan penempelan stiker kawasan bebas asap rokok di sekolah dan tempat umum lainnya. Kerjasama dengan lisek



Sebagian masyarakat telah menaati himbaun dari stiker dan telah memanfaatkan pojok rokok



Melakukan pemantauan terjadwal bersama dengan linsek terhadap kawasankawasan bebas asap rokok



Petugas Kesling Bidan Desa



menjadikannya sebagai



tempat



kawasan



bebas



asap rokok.



telah dilakukan, dan di setiap desa sudah tersedia pojok rokok.



Menempel posterposter kawasan bebas asap rokok di tempat umum, sekolah dan perkantoran Tidak ada pojok



Bekerja sama



merokok



dengan linsek



rumah.



di



untuk menghimbau warga agar disetiap rumah di buat tempat khusus untuk merokok diluar ruangan agar asap rokoknya tidak terhirup oleh anggota keluarga yang lain.



Belum terlaksanya pengadaan pojok rokok disetiap rumah



Masih banyak masyarakat yang masih merook didalam rumah dan tidak memanfaatkan pojok rokok yang disediakan oleh desa



Memberikan himbauan kepada masyarakat di kegiatan tahlilan, arisan ataupun pengajian agar membuat pojok rokok dirumah masing-masing, atau memanfaatkan pojok rokok yang sudah disediakan oleh desa



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



Tidak



Bekerja



sama



kesepakatan



dengan



linsek



linsek



untuk



tidak



ada untuk merokok



membuat



peraturan:



tidak



dalam rumah



boleh merokok di



Acara disediakan



dalam rumah dan



rokok



disetiap keluarga



Penyediaan asbak



yg



ada



anggota



rokok



keluarga



yang



Rokok mudah di



merokok



hanya



dapat



boleh merokok di pojok merokok. Tidak menyediakan rokok



bila



pada



setiap acara Tidak menyediakan asbak



rokok



di



rumah Jika



melanggar



aturan perokok sanksi.



maka di



beri



Peraturan larangan dan sanksi tidak boleh merokok belum dapat terlaksana karena pembuat peraturan adalah perokok dan mayoritas masyarakat adalah perokok aktif



Belum ada peraturan dan sanksi tegas yang terlaksana



Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok disetiap kegiatan kemasyarakatan dan melakukan advokasi yang adekuat kepada linsek



Linsek Perangkat desa Bidan desa Kader



Petugas



Memberi



kesehatan



dan



pengertian kepada



orang



juga



petugas dan orang



tua



merokok



tua



Orang tua tidak



memberikan



tahu



contoh



anaknya



perokok



masy



agar kepada



Pengertian dan penyuluhan kepada petugas dan orangtua sebgai panutan dan contoh agar tidak merokok telah dilaksanakan



Belum ada perubahan yang signifikan dari orangtua dan petugas, masih banyak orangtua merokok di dekat anak dan keluarga



Memberikan penyuluhan dan pembinaan terhadap petugas dan orangtua tentang bahaya merokok, terutama bagi orang sekitar yang terhirup asap rokok



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



Penyuluhan telah dilaksanakan dengan menggunakan metode POD (pembelajaran orang dewasa) dimana metode tidak monoton pemberian materi melainkan lebih ke diskusi bersama Pengadaan leaflet dan poster telah dilakukan, dengan memanfaatan dana seminimal mungkin (fotocoy leaflet yang ada)



Dari metode yang diterapkan, tampak peserta penyuluhan lebih dapat terbuka dan memahami tujuan dari materi penyuluhan



Menerapkan metode penyuluhan lain yang memanfaatkan kemajuan tekhnologi



Petugas Kesling Petugas Promkes Bidan Desa



Leaflet dan poster telah tersedia dalam jumlah yang cukup untuk pelaksanaan penyuluhan



Mengajukan permintaan pengadaaan Leaflet, poster, banner dan spanduk dari Dinas Kesehatan Kabupaten



Petugas promkes



terutama



anak untuk tidak merokok Metode



Membuat metode



penyuluhan



penyuluhan yang



kurang tepat



menarik



agar



materinya diterima



dapat dengan



baik



Media



Mengalokasikan



penyuluhan



dana



kurang



pembuatan



untuk



poster, leaflet dll



Tidak ada ruang



Membuat



usulan



konseling UBM



pembuatan ruang konseling UBM



4



Rendahnya cakupan Bayi mendapatkan imunisasi lengkap



Keterjangkauan jarak. Akses jalan jelek. Tidak memiliki sarana transportasi.



Melakukan sweeping/ kunjungan kerumah bayi dan batita yang tidak hadir



Ruang konseling PTM/UBM telah diadakan di Puskesmas



Sweeping imunisasi dasar telah dilaksanakan di desa Embacang Gedang



saat



pelaksanaan posyandu.



Tidak tahu jadwal pelaksanaan posyandu.



Pengadaan papan informasi berisikan



jadwal



pelaksanaan setiap



di



posyandu.



Memberdayakan kader dalam hal penyampaian informasi



jadwal



dan



tempat



Papan informasi di desa dan di poskesdes telah dibuat dan dimanfaatkan sebagai media informasi pemberitahuan jadwal posyandu, kader telah melaksanakan pemberitahuan di tiap kegiatan



Beberapa masyarakat telah memanfaatkan ruang UBM sebagai ruang fasilitas konseling bagi para perokok aktif Dari hasil sweeping, ditemukan 5 bayi baru lahir yang tidak dibawa ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi BCG dengan alas an takut anaknya demam Kunjungan posyandu meningkat dari bulan sebelumnya, ibu bayi dan batita mendapatkan informasi di acara arisan desa



Melengkapi ruang UBM dengan media penyuluhan yang menarik seperti banner, leaflet, poster dan LCD beserta laptop jika diperlukan Melakukan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap di posyandu setiap bulannya dan melaksanakan sweeping berkala setelah selesai pelaksanaan imunisasi rutin di posyandu Melakukan sosialisasi dan pemberitahuan jadwal melaui media sosial, seperti facebook, whatsapp grup dan media social lainnya



Kepala puskesmas Petugas Kesling



pelaksanaan posyandu. Budaya dan kepercayaan masyarakat menolak untuk di imunisasi. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya manfaat imunisasi. Tingkat pendidikan yang rendah Kesibukan orang tua bayi.



Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan pentingnya dukungan dari masyarakat setempat untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Melakukan



pengajian dan arisan Penyuluhan tentang pentingnya pemberian imunisasi pada bayi telah dilaksanakan di posyandu setiap bulannya



Dari hasil penyuluhan, masih ada yang belum mengetahui tujuan dan manfaat dari pemberian imunisasi



Melakukan penyuluhan secara rutin di posyandu setiap bulannya



Pengajuan permintaan alkes untuk memenuhi kebutuhan sapras posyandu telah dilaksanakan di Desa Olak Kemang, Tambun arang, Tanah Garo dan Embacang Gedang



Beberapa fasilitas dan perlengkapan yang kurang dan tidak memenuhi syarat diganti, diperbaiki dan diperbaharui oleh desa



Melakukan pengajuan permintaan kelengkapan fasilitas pelayanan posyandu setiap tahunnya secara berkala



pendekatan perseorangan kepada orang tua bayi. Kurangnya fasilitas/ kelengkapan posyandu.



Mengajukan permintaan tertulis Bides kepada Desa untuk kelengkapan fasilitas pelayanan posyandu.



Kurang koordinasi lintas sektor.



Penggalangan komitmen (MOU) lintas sektor terhadap kegiatan imunisasi



Kurang tertibnya proses pencatatan dan pelaporan.



Pelatihan kader posyandu berkala tentang pencatatan dan pelaporan



Belum terlaksananya kesepakatan tertulis dukungan linsek terhadap kegiatan imunisasi Pelatihan telah dilakukan di pertemuan kader Desa Olak Kemang dan Tambun Arang



Kesepakatan belum terlaksana



Melakukan penggalangan komitmen (MOU) linsek terhadap kegiatan imunisasi



Dari hasil pertemuan, masih ada kader yang belum mengetahui pencatatan dan pelaporan apa saja yang harus dilakukan di kegiatan imunisasi



Melakukan pelatihan secara terjadwal terhadap kaderkader posyandu