Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Anak Usia Dini-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR ANAK USIA DINI Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Sumber dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini“



Disusun oleh: Kelompok 2/AUD B 1. Tiara Permata Bening



211117021



2. Nurhafizah Ainun R



211117034



3. Miranda Ilmiar R 4. Yulia Fatma M 5. Dewi Kurniawati



211117026 211117029 211117030



DosenPengampu Muhammad Fadlillah, M.Pd



JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) PONOROGO



0



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa. Pengembangan potensi pada anak dapat dilakukan melalui pemberian stimulus yang tepat. Pemberian stimulus bagi anak usia dini berbeda dengan pemberian bagi orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan anak usia dini bukan merupakan bentuk mini dari orang dewasa, anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa. Potensi anak usia dini yang perlu dikembangkan mencakup seluruh aspek kemampuan



dasar



yakni



aspek



fisik,



motorik,



kognitif,



sosio-



emosional,bahasa, seni serta nilai agama dan moral. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mengembangkan aspek – aspek perkembangan anak tersebut. Termasuk penyediaan media dan sumber belajar yang menunjang pengembangan berbagai aspek perkembangan. Guru dituntut agar lebih kreatif dalam menyiapkan media dan sumber belajar yang diperlukan anak. Adanya inovasi dengan menggunakan berbagai bahan yang ada di alam sekitar sangat diperlukan untuk menunjang keberlangsungan kegiatan belajar mengajar.1 B. Rumusan Masalah 1.



Bagaimanakah pendekatan lingkungan?



2.



Apakah manfaat lingkungan sebagai sumber belajar?



3. 4.



Apakah pentingnya pemanfaatan lingkungan belajar? Apakah jenis-jenis lingkungan belajar?



5.



Apakah nilai-nilai pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar?



6.



Bagaimanakah prosedur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar?



1 Irfatul Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Anak” Jurnal Pendidikan Anak. Vol 3 No. 2 (2014), 519.



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pendekatan Lingkungan Dalam pembelajaran anak memerlukan banyak sumber yang dapat mendukung setiap aspek perkembangannya. Salah satu sumber belajar yang dapat membantu anak adalah lingkungan. Anak bisa mendapatkan banyak pelajaran dari lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini lingkungan berperan sebagai sumber media belajar anak yang menyuplai pengetahuan sehingga anak memiliki pengalaman belajar secara langsung dan nyata. Penerapan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran dapat membantu menanamkan nilai-nilai moral yang akan menimbulkan rasa hormat terhadap alam dan lingkungan. Dari lingkungan anak dapat belajar berorientasi, eksplorasi, korfirmasi, dan evaluasi.2



B. Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Lingkungan belajar adalah hal yang penting bagi pembelajaran anak. Karena lingkungan belajar sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran anak. Jika dilihat dari segi kognitif saat usia dini adalah saat-saat anak mengalami masa praoperasional konkret maka anak perlu pengenalan terhadap benda-benda yang konkret. Yakni benda-benda yang dapat dilihat, didengar, dicium, diraba, dan diutak-atik dengan penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan ini akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang bermakna dan bernilai. Karena siswa benar-benar dihadaokan dengan keadaan hidup yang sebenarnya. Sehingga



lebih



nyata,



faktual,



alami,



dan



kebenarannya



dapat



dipertanggungjawabkan.3 Selain itu lingkungan belajar juga merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan pembelajaran anak. Lingkungan belajar dapat membuat siswa 2 Suci Utami Putri, Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini(Purwakarta: UPI Sumedang Press, 2019), 53-54. 3 Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Kelas Awal SD/MI(Jakarta: Kencana, 2013), 22-23.



2



senang dalam pembelajaran. Pemanfaatan lingkungan belajar ini dapat mengembangkan sejumlah ketrampilan dalam diri anak. Misalnya anak dapat menggunakan indranya untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar seperti untuk membuat gambar dan juga bermain.4 C. Pentingnya Pemanfaatan Lingkungan Belajar 1. Peran lingkungan a. Lingkungan sebagai sasaran belajar Segala sesuatu disekitar anak itu merupakan obyek untuk dipelajari/diajarkan pada anak. Misalkan kita mempelajari tnetang kurban, zakat, manasik haji. Untuk mempelajari materi tersebut maka kita memerlukan hewan kurban, atau lahan yang ada di sekitar lingkungan siswa yang disetting seperti ka’bah. b. Lingkungan sebagai sumber belajar Beberapa sumber belajar misalnya, guru, buku-buku, kebun sekolah, tenaga ahli, lingkungan sekitar dan sebgainya. Lingkungan merupakan sumber belajar yang tak ada habis-habisnya memberikan pengetahuan bagi anak. Misalnya dalam mempelajari perilaku tercela maka kita dapat memanfaatkan lingkungan yaitu lingkungan yang tercemar atau lingkungan sekolahyang kotor sebagai salah satu akibat dari perilaku tercela. c. Lingkungan sebagai saran belajar Setiap proses belajar memerlukan sarana belajar, misal ruang kelas dengan perabotannya, laboratorium dengan peralatannya, perpustakan dan sebagainnya. Lingkungan sebagai sarana yang baik bahkan lingkungan sekitar yang alami menyediakan bahan-bahan yang tak usah dibeli. Misalnya murid diajak untuk keluarkan kelas untuk mengamati betapa banyaknya ciptaan Allah yang ada di dunia.5 2. Pentingnya aktifitas outdoor dalam optimalisasi perkembangan anak a. Perkembangan fisik Kegiatan outdoor bermanfaat untuk merangsang perkembang fisik serta pertumbuhan fisik. Melalui kegiatan anak dapat menjadi lebih sosial,



mempelajari



peraturan-peraturan,



belajar



percaya



diri,



4 M. Fadlillah, Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini(Jakarta: Kencana, 2014), 57. 5 Pratiwi Pudjiastuti. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD). (Yogyakarta: 2009) Hal: 5



3



mengembangkan intelektual, dan belajar menyelesaikan permasalahan yang muncul b. Perkembangan keterampilan sosial dan pengetahuan budaya Lingkungan di luar ruangan secara alami mendorong interaksi sesama individu lainnya, dengan interaksi ini maka keterampilan mereka dapat berkembangan. Mereka dapat mengunjungi kantor pmeadam kebakaran, kantor pos, museum, rumah yatim piatu, ataupun rumah sakit. Dengan ini maka anak dapat belajar mengenai impati dan manfaat serta fungsi lingkungan disekitarnya. c. Perkembangan emosional Permainan di luar ruangan banyak memberikan peluang dan tantangan baru bagi anak. Permasalahan yang dihadapi relatif lebih kompleks dari hari ke hari. Bagi anak hal ini dapat menjadi pembelajaran yang baik. Denan menguasai banyak tantangan yang dihadapi di luar membuat anak-anak lebih mengembangkan percaya dirinya yang positif. d. Perkembangan intelektual Di luar ruangan anak-anak melakukan proses belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda ataupun ide-ide. Lingkungan di luar ruangan memberi kesempatan kepada guru untuk membantu anak danmenguatkan kembali konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya dengan contoh yang lbeih konkrit dan nyata, sepeerti warna, angka, bentuk, dan ukuran.6



D. Jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Semua lingkungan yang ada disekitar kita bisa digunakan sebagai media pembelajaran (Muhammad Efendi,2013). Dari semua lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan. 1. Lingkungan sosial Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu ilmu sosial dan kemanusiaan. 6



Rita Mariyana.et.al. Pengelolaan Lingkungan Belajar. (Jakarta: Kencana,2010) hal 107.



4



2. Lingkungan alam Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu – batuan), tumbuh – tumbuhan dan hewan, sungai iklim, suhu dan lain sebagainya. Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuanya, anak dapat mengamati perubahan – perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari – hari, termasuk juga proses terjadinya. Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala –gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam. 3. Lingkungan buatan Lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain adalah irigasi atau pengairan,



bendungan,



pertamanan,



kebun



binatang,



perkebunan,



penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik. 7 E. Nilai-Nilai Lingkungan sebagai Sumber Belajar Lingkungan yang ada disekitar anak merupakan salah satu sumber belajar anak yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi anak usia dini. 1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak. Selain itu kebenarannta lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.



7 Irfatul Ulum, “Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Anak” Jurnal Pendidikan Anak. Vol 3 No. 2 (2014), 519-520.



5



Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar anak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar dan sumber daya manusia dimasa mendatang 2. Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities) yang lebih meningkat. Penggunaan cara atau metode yang bervariasi merupakan tuntutan dan lebutuhan yang harus dipenuhi dalam pendidikan untuk anak usia dini. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan anak usia dini bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inivatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk anak-anak. Lingkungan manapun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak. Jika pada saat belaja dikelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai binatang, dengan memanfaatkan lingkungan anak akan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Mamanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak-anak untuk mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpegaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta intelektual.8 F. Prosedur Penggunaan Lingkungan sebagai Sumber Belajar 8



Ibid, 520-521.



6



Memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pengajaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang matamg dari para guru. Tanpa perencanaan yang matang kegiatan belajar siswa tidak bisa terkendali, sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai dan siswa tidak melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sumber belajar, sebagai berikut: 1. Langkah Persiapan Langkah – langkah yang harus ditempuh pada persiapan diantaranya : a. Menentukan tujuan belajar yang berhubungan dengan pembahasan bidang study tertentu. b. Menentukan obyek yang harus dipelajari dan dikunjungi. c. Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan. d. Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan. e. Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar. Persiapan tersebut dibuat guru dan siswa pada waktu belajar bidang studi yang bersangkutan, atau dalam program akhir semester. 2. Langkah Pelaksanaan Pada langkah ini para guru dan siswa melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya kegiatan ini diawalai dengan penjelasan petugas mengenai objek yang akan dipelajari. Dalam penjelasan tersebut, siswa dapat bertanya untuk menghemat waktu, dan mencatat hal – hal yang penting. Setelah itu, siswa dibimbing oleh petugas untuk melihat dan mengamati objek yang akan dipelajari. Dalam proses ini, petugas menjelaskan proses kerja, mekanismenya, dan hal – hal yang lain. Lalu, siswa dapat berkumpul dengan kelompoknya dan mendiskusikan hasil catatannya untuk melengkapi dan memahami materi yang dipelajarinya. Di akhir kunjungan, guru dan para siswa mengucapkan terima kasih kepada petugas atau pimpinan obyek tersebut. Bagi obyek kunjungan yang sifatnya tidak memerlukan petugas, para siswa dapat langsung bisa melihat dan mengamati objek, serta langsung bisa mewawancarai nara sumber. 3. Tindak Lanjut 7



Tindak lanjut dari kegiatan belajar “pelaksanaan” di atas adalah kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan belajar. Setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil – hasil dari pengamatan untuk dibahas bersama. Selain itu, guru juga dapat meminta para siswa untuk menyampaikan kesan – kesannya dari kegiatan belajar tersebut. Di lain pihak, guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil yang dicapainya. Tugas lanjutan dari kegiatan belajar tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan rumah, misalnya menyusun laporan yang lebih lengkap dan ilmiah. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar itu banyak manfaatnya, baik dari segi motivasi belajar, kegiatan belajar, kekayaan informasi, hubungan social siswa dan sebagainya. Dan proses pengajaran yang mengoptimalakan lingkungan sebagai sumber belajar dikenal dengan pendekatan ekologis. Dalam upaya pembaharuan kurikulum melalui kurikulum muatan local pendekatan lingkungan mutlak diperlukan, sehingga lingkungan di sekitarnya benar-benar menjadi tujuan dan sumber belajar para siswa dalam proses pendidiksn dsn pengajaran.9



9 Dr.Nana,Sudjana, “Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya)”,(Bandung:Sinar Baru Algensindo,2005),hlm. 214-217.



8



BAB III KESIMPULAN



1. Lingkungan berperan sebagai sumber media belajar anak yang menyuplai pengetahuan sehingga anak memiliki pengalaman belajar secara langsung dan nyata. 2. Pemanfaatan lingkungan belajar ini dapat mengembangkan sejumlah ketrampilan dalam diri anak. Misalnya anak dapat menggunakan indranya untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar seperti untuk membuat gambar dan juga bermain. Pemanfaatan ini juga akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang bermakna dan bernilai 3. Pemanfaatan lingkugan sebagai sumber belajar anak sangatlah penting untuk optimalisasi dalam semua aspek perkembangan anak, yakni perkembangan fisik, keterapilan sosial dan pengetahuan budaya, emosional, dan intelektual. 4. Dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan. 5. Yang merupakan nilai-nilai dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak, Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities) yang lebih meningkat. 6. Terdapat prosedur penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar anak yakni langkah persiapan (Persiapan tersebut dibuat guru dan siswa pada waktu belajar bidang studi yang bersangkutan, atau dalam program akhir semester), langkah pelaksanaan (kegiatan inti), dan yang terakhir tindak lanjut (kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan belajar)



DAFTAR PUSTAKA



9



M. Fadlillah, Edutaiment Pendidikan Anak Usia Dini(Jakarta: Kencana, 2014. Mariyana, Rita et.al. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana. 2010. Pratiwi Pudjiastuti. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD). Yogyakarta: 2009. Putri, suci Utami. Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini. Purwakarta: UPI Sumedang Press, 2019. Sudjana, Nana. Media Pengajaran (penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2005. Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Kelas Awal SD/MI(Jakarta: Kencana, 2013. Ulum, Irfatul. “Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Anak” Jurnal Pendidikan Anak. Vol 3 No. 2. 2014.



10