Pembahasan Persiapan & Chick in [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembahasan 1. Persiapan Kandang Persiapan kandang yang dilakukan saat praktikum yaitu sanitasi kandang menggunakan deterjen, langkah ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya atau memotong siklus hidup mikroorganisma yang merugikan kesehatan ayam. Sanitasi kandang yaitu dengan menyapu, menyiram/ menyemprot dan menyikat bagian-bagian kandang. Bagian-bagian yang dibersihkan adalah langit-langit, lantai, dinding, lingkungan kandang, tempat makan, serta tempat minum. Setelah itu melakukan pengapuran yang bertujuan mencegah dan membunuh mikroorganisma termasuk jamur yang merugikan. Kapur merupakan desinfektan yang murah, mudah didapat dan mudah dalam aplikasikan. Penggunaannya diencerkan dengan air kemudian dioleskan atau disemprotan pada permukaan kandang (lantai, dinding dan langi-langit kandang). Hal ini sesuai dengan peryataan Santoso dkk (2011) yang menyatakan adapun tahapan persiapan kandang, yaitu sebagai berikut : mengarungkan pupuk, merapikan tempat pakan dan tempat minum, mematikan aliran listrik, mematikan saluran air minum, merapikan peralatan kandang lainnya seperti sekat dan brooder guard, mencuci kandang dengan air kemudian desinfektan, mengapur kandang, mencuci tirai dan alas litter, menaburkan litter dan memasang peralatan, memasang tirai, menyemprot ulang desinfektan, membiarkan kandang tertutup tirai, dan mencuci peralatan kandang. Setelah pengkapuran selesai, kandang didiamkan dahulu sampai kering, setelah itu baru memasukan sekam padi sebagai litter ke dalam kandang, sekam padi berguna sebagai bantalan penghangat tubuh, menyerap kotoran dan cairan serta menghindarkan dari penyakit bulbul pada kaki ayam serta kerusakan dada. Selain sekam padi sebenarnya litter itu bisa menggunakan bahan lain seperti serutan kayu dan serbuk gergaji dengan syarat bahan litter itu kering, tidak menggumpal dan murah serta mudah didapat, sekam yang sudah dimasukan ditutupi oleh koran, agar DOC tidak memakan sekam, karena DOC belum mampu membedakan antara pakan dan sekam, di khawatirkan sekam yang dikonsumsi DOC tersebut menyebabkan kematian. Sesuai dengan pernyataan Zumrotun (2010) yaitu bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai litter sebaiknya mempunyai sifat daya serap airnya baik, tidak berdebu, mudah didapat dan murah harganya. Beberapa bahan dari limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai litter antara lain sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang kedelai, kulit kacang hijau, kulit kacang tanah, serta limbah pengergajian kayu. Dalam penggunaannya sekam sebagai litter ditabur secara merata dalam brooding dengan ketinggian 7-8 cm. Diatas



litter perlu dialasi dengan menggunakan kertas koran agar tempat pakan tetap bersih dan menjaga anak ayam tidak makan litter. Kemudian menyimpan tempat pakan, tempat minum, penerangan serta chick guard ke dalam kandang, guna persiapan ketika chick in. Fungsi dari penerangan dan chick guard adalah sebagai penghangat bagi DOC selain itu agar DOC berkumpul di satu tampat sehingga dapat menghemat pengunaan listrik untuk penghangat DOC, karena DOC tidak dikandangkan dengan induk, sehingga diharapkan DOC dapat berproduksi optimal dengan adanya penerangan dan chick guard yang membantu dalam menghangatkan suhu tubuhnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Santoso, dkk,. (2011) yang menyatakan DOC memerlukan kandang yang bersih dan hangat, karena DOC ditetaskan dengan mesin tetas dan tidak ada induk ayam yang menghangatkan tubuhnya, penambah pemanas buatan yang bisa berupa bohlam listrik, pemanas gasolek (gas)/pemanas semawar/minyak tanah dan kompor batu bara. Selain itu perlu dibuat guard chick atau brooder guard yang berupa seng supaya anak ayam mengumpul untuk menghemat pemakaian pemanas. 2. Chick in Chick in yang dilakukan pada praktikum pemeliharaan ayam broiler yang pertama yaitu seleksi anak ayam yang masih berada dalam boks. Seleksi yang pertama yaitu melihat kelincahan anak ayam. Anak ayam yang cenderung aktif menunjukan baha kondisinya sehat bila dibandingkan dengan anak ayam yang diam dan memisahkan diri. Yang kedua yaitu melihat minyak atau kilapan minyak di kaki anak ayam. Biasanya anak ayam yang mempunyai kaki mengkilap menandakan bahwa ayam tersebut memiliki performa yang baik dibandingkan dengan anak ayam yang kaki kering dan pucat. Selanjutnya pemberian neck tag yang berisikan kode kelas dan kelompok serta nomor ayam, pemerian neck tag bertujuan untuk memudahkan praktikan dalam mengambil data dari setiap ayam yang dipelihara. Setelah melakukan pemasangan neck tag pada anak ayam, praktikan menimbang anak ayam dengan menggunakan neraca digital dan ditulis sesuai dengan nomor ayam. Ini ditujukan untuk mendapatkan nilai FCR & PBB untuk minggu-minggu selanjutnya. Setelah seleksi doc selesai, praktikan memberi pakan ayam berupa ransum dan air minum. Ransum diberikan sesuai yang dibutuhkan tanpa ada tambahan apa pun. Larutan gula pasir perlu diberikan pada anak ayam untuk memulihkan kondisi anak ayam karena cekaman akibat menempuh perjalan yang jauh dari pembibit ke kandang ptu unpad. Menurut Rasyaf, (2008) dosis untuk melarukan gula yang sesuai dengan kebutuhan anak ayam yaitu 1 kg gula pasir dilarutkan dalam 11 liter air minum, berdasarkan praktum pemeliharaan tersebut



praktikan tidak mengukur jumlah air dan gula pasir sehingga pemberiannya diberikan dengan hitungan kira-kira.



KESIMPULAN DAN SARAN



Kesimpulan Persiapan kandang dan chick in pada pemeliharaan ayam broiler yaitu membersihkan kandang dan halaman kandang dari kotoran hingga bersih lalu melakukan sanitasi kandang dengan cara pengapuran, menyiapkan peralatan kandang seperti wadah pakan dan wadah minum, seleksi anak ayam yang meliputi kelincahan, ada tidaknya minyak pada kaki doc, abnormalitas, bobot badan awal, pemberian neck tag, serta pemberian ransum dan larutan gula pada air minum. Saran Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pemeliharaan ayam broiler. Proses pemeliharaan diharapkan praktikann bisa lebih bertanggung jawab dalam memelihara ayam broiler dengan memperhatikan pemberian pakan dan mengganti air minum dan lendir yang berada pada air minum serta menangani kebersihan kandang agar ayam yang dipelihara bisa sehat dan performanya bagus. :’) DAFTAR PUSTAKA Fadilah, R. 2005. Kunci Sukses Betrnak Ayam Broiler di Daerah Tropis. Agromedia Pustaka. Jakarta. Rasyaf, M. 2012. Panduan Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta