Pembangunan, Kemiskinan Dan Lingkungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMBANGUNAN, KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN



Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Lingkungan Semester VII Dosen Pengampu : Dr. Kristiani, M.Si



Disusun oleh: Antika Indri Sabekti



(K7615008)



Fatmawati



(K7615022)



Ismail



(K7615029)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3 A. Pembangunan ............................................................................................ 3 B. Kemiskinan .............................................................................................. 4 C. Lingkungan .............................................................................................. 6 D. Hubungan Pembangunan dengan Kemiskinan ......................................... 8 E. Hubungan Kemiskinan dengan Lingkungan .......................................... 10 F. Hubungan Pembangunan dengan Lingkungan ....................................... 12 G. Hubungan Pembangunan, Kemiskinan dan Lingkungan ....................... 13 BAB III PENUTUP ........................................................................................... 14 A. Kesimpulan ............................................................................................ 14 B. Saran ....................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar 1 ............................................................................................................ 13 Gambar 2 ............................................................................................................. 14



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Setiap Negara di dunia pasti selalu mengagendakan pembangunan, baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Namun dari pembangunan tersebut akan timbul implikasi-implikasi yang menyebabkan timbulnya permasalahan baru terkait dengan lingkungan hidup. Upaya penggalakan pembangunan akan sangat berpengaruh terhadap interaksi antara kemiskinan dan lingkungan hidup yang dapat menjerumus kedalam proses perusakan lingkungan tanpa henti. Semua proses pembangunan dan perusakan lingkungan tersebut tidak terlepas dari campur tangan manusia yang secara terus menerus mengeruk dan mengeksploitasi lingkungan. Pertumbuhan pembangunan di satu sisi akan memberikan kontribusi positif terhadap taraf hidup masyarakat yaitu mengurangi tingkat kemiskinan. Namun di sisi lain, akan berakibat menurunnya fungsi lingkungan. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan lingkungan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu: 1. Apa pengertian pembangunan? 2. Apa pengertian kemiskinan? 3. Apa pengertian lingkungan? 4. Bagaimana hubungan antara pembangunan dan kemiskinan? 5. Bagaimana hubungan antara kemiskinan dan lingkungan? 6. Bagaimana hubungan antara pembangunan dan lingkungan? 7. Bagaimana hubungan antara pembangunan, kemiskinan dan lingkungan 1



2



C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian pembangunan 2. Mengetahui pengertian kemiskinan 3. Mengetahui pengertian lingkungan 4. Menganalisis hubungan antara pembangunan dan kemiskinan 5. Menganalisis hubungan antara kemiskinan dan lingkungan 6. Menganalisis hubungan antara pembangunan dan lingkungan 7. Menganalisis hubungan antara pembangunan, kemiskinan dan lingkungan.



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Pembangunan Siagian (1994) memberikan pengertian Pembangunan adalah proses untuk melakukan perubahan atau suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka



pembinaan bangsa (nation building). Sedangkan Ginanjar



Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”. Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi,



infrastruktur,



pertahanan,



pendidikan



dan



teknologi,



kelembagaan, dan budaya. Dalam pengertian lain, pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro. Makna penting dari pembangunan adalah



adanya



kemajuan/perbaikan



(progress),



pertumbuhan



dan



diversifikasi. Pembangunan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1. Pembangunan Sumber Daya Manusia Pada dekade tujuh puluhan timbul perubahan pendekatan terhadap pembangunan. Bryant dan White (1987 : 132), mendefiniskan pembangunan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam mempengaruhi masa depannya. Ada lima implikasi dari definisi tersebut, yaitu : a.



Pembangunan



berarti



membangkitkan



kemampuan



optimal manusia, baik individu maupun kelompok. 3



4



b.



Pembangunan



berarti



mendorong



timbulnya



kebersamaan, kemerataan dan kesejahteraan. c.



Pembangunan



berarti



mendorong



dan



menaruh



kepercayaan untuk membimbing dirinya sendiri sesuai dengan kemampuan yang ada padanya kepercayaan ini dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama, kebebasan memilih dan kekuasaan memutuskan. d.



Pembangunan



berarti



mengurangi



ketergantungan



Negara yang satu dengan Negara lain dan menciptakan hubungan saling menguntungkan dan dihormati. 2. Pembangunan infrastruktur Pengertian Infrastruktur, menurut American Public Works Association (Stone,1974 dalam Kodoatie, R.J.,2005) infrastruktur adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Berdasarkan pengertian infrastruktur tersebut maka infrastruktur merupakan sistem fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. B. Pengertian Kemiskinan Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar pendidikan. Kemampuan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan pokok



5



berdasarkan standar harga tertentu adalah rendah sehingga kurang menjamin



terpenuhinya



standar



kualitas



hidup



pada



umumnya.



Berdasarkan pengertian ini, maka kemiskinan secara umum didefinisikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya yang dapat menjamin terpenuhinya standar kualitas hidup. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004, kemiskinan adalah kondisi sosial ekonomi seseorang atau sekelompok orang yang tidak terpenuhinya hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kebutuhan dasar yang menjadi hak seseorang atau sekelompok orang meliputi kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan kehidupan sosial dan politik. Secara umum, ada beberapa jenis kemiskinan yang ada di masyarakat yaitu: 1. Kemiskinan Subjektif Jenis kemiskian ini terjadi karena seseorang memiliki dasar pemikiran sendiri dengan beranggapan bahwa kebutuhannya belum terpenuhi secara cukup, walaupun orang tersebut tidak terlalu miskin. Contohnya: pengemis musiman yang muncul di kota-kota besar. 2. Kemiskinan Absolut Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan dimana seseorang/ keluarga memiliki penghasilan di bawah standar kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatannya tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Contoh kemiskinan absolut: keluarga yang kurang mampu. 3. Kemiskinan Relatif



6



Jenis kemiskinan ini adalah bentuk kemiskinan yang terjadi karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut menimbulkan ketimpangan penghasilan dan standar kesejahteraan. Contohnya: banyaknya pengangguran karena lapangan pekerjaan sedikit. 4. Kemiskinan Alamiah Ini merupakan kemiskinan yang terjadi karena alam sekitarnya langka akan sumber daya alam. Hal ini menyebabkan masyarakat



setempat



memiliki



produktivitas



yang



rendah.



Contohnya: masyarakat di benua Afrika yang tanahnya kering dan tandus. 5. Kemiskinan Kultural Ini adalah kemiskinan yang terjadi sebagai akibat kebiasaan atau sikap masyarakat dengan budaya santai dan tidak mau memperbaiki



taraf



hidupnya



seperti



masyarakat



modern.



Contohnya: suku Badui yang teguh mempertahankan adat istiadat dan menolak kemajuan jaman. 6. Kemiskinan Struktural Kemiskinan ini terjadi karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan masyarakat dengan sumber daya yang ada. Contohnya: masyarakat Papua yang tidak mendapatkan manfaat dari Freeport. C. Pengertian Lingkungan Lingkungan hidup secara umum berarti merupakan kesatuan dari beberapa lingkup ruang dimana lingkungan tersebut terisi dengan segala makhluk hidup serta benda-benda mati yang berada di dalam lingkup lingkungan tersebut dan itu juga termasuk manusia beserta adab perilakunya. Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 yang mengulas tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan ruang benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang



7



mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Kehidupan adalah sebuah struktur yang saling berkaitan satu sama lain dan sangat ketergantungan dengan unsur lingkungan hidup. Kehidupan bermasyarakat yang ideal bukan hanya menjadikan manusia sebagai satu-satunya tolak ukur, namun juga berdasarkan unsur lain seperti unsur hayati dan juga fisik guna mendukung sebuah proses kelangsungan hidup yang harmonis. Lingkungan hidup memiliki fungsi bagi kehidupan sebagai berikut: 1. Tempat Mencari Makan Selain berfungsi sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup, lingkungan hidup juga merupakan tempat makan demi memenuhi kebutuhan dan kelangsungan kehidupan 2. Tempat Berlangsungnya Berbagai Aktivitas Kehidupan manusia tidak terlepas dari interaksi sosial di dalamnya. Hal ini dikarenakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling bergantung sama lain. Baik dengan tujuan tertentu ataupun hanya sekedar membina hubungan baik. 3. Tempat Tinggal Lingkungan hidup adalah tempat tinggal bagi semua makhluk hidup, tanpa peduli apapun tingkatannya. Oleh karena itu, lingkungan hidup memainkan peran yang sangat penting supaya semua spesies di dalamnya tidak punah. Lingkungan hidup terbagi atas dua jenis, yaitu: 1. Lingkungan Hidup Alami Lingkungan hidup alami adalah sebuah sistem yang bergerak secara dinamis dan mencakup suatu kesatuan ruang dengan segala kondisi, organisme, benda serta unsur abiotik yang lainnya tanpa adanya perbuatan campur tangan dari manusia. Interaksi yang berlangsung antara lingkungan alamiah dengan sekitarnya ini kemudian membentuk sebuah kesatuan yang bernama ekosistem.



8



Contoh sederhana dari lingkungan alami adalah hutan primer. Proses yang terjadi dalam lingkungan alami ini berupa pertukaran energi, Interaksi antar komponen, perubahan atau pergantian flora dan fauna akibat perubahan yang terjadi karena perisitiwa alam seperti banjir, gempa dan sebagainya. Proses ini bisa terjadi berulangkali namun akan selalu kembali stabil seperti sedia kala lagi. Namun, perubahan yang disebabkan oleh perbuatan manusia seperti melakukan penebangan hutan untuk membuka lahan, melakukan aktivitas pertambangan dan sejenisnya dapat merubah fungsi dan struktur ekosistem secara permanen. Oleh karena itu, pemerintah kemudian menyemarakkan untuk membuat taman nasional dan cagar alam guna melestarikan dan melindungi eksositem tersebut dari kerusakan. 2. Lingkungan Hidup Buatan Lingkungan hidup buatan adalah hasil dominasi manusia atas lingkungan hidup alami. Pembentukan lingkungan hidup buatan ini umumnya



didasari



penyebabnya



adalah



oleh



kebutuhan



meningkatnya



manusia. jumlah



Salah



satu



penduduk



yang



membuat manusia terpaksa mengubah lingkungan alamiah. Namun, dalam proses pembentukan ini biasanya akan menghasilkan produk negatif berupa limbah. Yang jika tidak ditangani secara tepat dan cepat maka akan berimbas pada manusia itu sendiri. D. Hubungan Pembangunan dengan Kemiskinan Pengertian kemiskinan yang populer dijadikan studi pembangunan adalah kemiskinan yang seringkali dijumpai di negara-negara berkembang dan negara-negara dunia ketiga. Persoalan kemiskinan masyarakat di negara-negara



ini



tidak



hanya



sekedar



bentuk



ketidakmampuan



pendapatan, akan tetapi telah meluas pada bentuk ketidakberdayaan secara sosial maupun politik (Suryawati, 2004). Kemiskinan juga dianggap sebagai bentuk permasalahan pembangunan yang diakibatkan adanya



9



dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang sehingga memperlebar



kesenjangan



pendapatan



antar



masyarakat



maupun



kesenjangan pendapatan antar daerah (inter region income gap) (Harahap, 2006). Studi pembangunan saat ini tidak hanya memfokuskan kajiannya pada faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan, akan tetapi juga mulai mengindintifikasikan segala aspek yang dapat menjadikan miskin. Di



Indonesia



pola



perkembangan



pembangunan



mengikuti



pendapatan yang dikemukakan oleh Kuznets, artinya golongan miskin kurang terjamah oleh hasil-hasil pertumbuhan ekonomi. Pemerintah telah mengambil kebijaksanaan penyebaran proyek-proyek ke daerah-daerah ke desa-desa tapi mereka belum juga terakat. Bila diteliti golongan-golongan miskin yang tidak terjamah oleh hasil-hasil pembangunan karena: 1. Ketimpangan dalam peningkatan pendidikan. Selama belum ada kewajiban



belajar golongan miskin tidak akan mampu



berpartisipasi mengenyam peningkatan anggaran pendidikan. 2. Ketidakmerataan



kemampuan



untuk



berpartisipasi.



Untuk



berpartisipasi diperlukan tingkat pendidikan, keterampilan, relasi, dan sebagainya. Golongan miskin tidak memilikinya. 3. Ketidakmerataan pemilikan alat-alat produksi. Golongan miskin tidak memiliki alat-alat produksi, penghasilannya untuk makan saja sudah susah, sehingga tidak mungkin untuk membentuk modal. 4. Ketidakmerataan kesempatan terhadap modal dan kredit ada. Modal dan kredit



pemberiannya menghendaki syarat-syarat



tertentu dan golongan miskin tidak mungkin memenuhi persyaratannya. 5. Ketidakmerataan menduduki jabatan-jabatan. Untuk mendapat pekerjaan yang memberi makan pada keluarga saja susah, apalagi menduduki jabatan-jabatan yang sering memerlukan relasi tertentu dan persyaratan tertentu.



10



6. Ketidakmerataan mempengaruhi pasaran. Karena miskin dan pendidikannya rendah, maka tidak mungkin golongan miskin dapat mempengaruhi pasaran. 7. Ketidakmerataan kemampuan menghindari musibah misalnya penyakit, kecelakaan dan ketidak beruntungan lainnya. Bagi golongan miskin dibutuhkan



bantuan untuk dapat mengatasi



musibah tersebut. Mengharapkan diri mereka sendiri dapat mengangakat dirinya tanpa pertolongan, sukar dipastikan. 8. Laju pertumbuhan penduduk lebih memberatkan golongan miskin. Dengan



jumlah keluarga besar, mereka sulit dapat



menyekolahkan, memberi makan, dan



pakaian secukupnya.



Hanya keluarga yang kaya atau berpenghasilan besar sajalah yang mampu. Dapatlah dipastikan bahwa golongan berpenghasilan rendah, karena kurang terjamah pendidikan, tidak memiliki sarana-sarana, misalnya kredit, modal, alat-alat produksi, relasi dan sebagainya, tidak akan mampu berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi dan menikmati pembagian hasil-hasilnya tanpa adanya kebijaksanaan khusus yang ditujukan untuk mengangkat mereka. E. Hubungan Kemiskinan dengan Lingkungan Kemiskinan dengan lingkungan menjadi dua fenomena krusial yang sulit dipisahkan sehingga membahas keduanya menjadi topik yang seolah tak pernah selesai. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya,



yang



mempengaruhi



kelangsungan



perikehidupan



dan



kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UU. No. 23/1997). Suparmoko (1997), lingkungan hidup Indonesia sebagai suatu sistem terdiri dari lingkungan sosial (sociosystem), lingkungan buatan (technosystem) dan lingkungan alam (ecosystem). Lingkungan hidup meliputi sumberdaya alam yang punya kemampuan untuk recovery, namun oleh tekanan aktifitas manusia yang semakin menguat



11



dibanding laju pemulihan sumberdaya alam yang lambat maka akan terjadi degradasi bahkan kerusakan sumberdaya alam yang semakin cepat. Tekanan penduduk apabila tidak sebanding dengan ketersediaan sumberdaya alam tentu saja akan memperlambat pemulihan sumberdaya alam. Sulit dihindarkan kerusakan lingkungan apabila intensitas tekanan terhadap lingkungan terus menerus terjadi sehingga upaya pembangunan berwawasan lingkungan menjadi salah satu cara yang diperlukan agar lingkungan tetap terjaga keberadaannya. Kekeliruan pengelolaan lingkungan akan berdampak fatal pada kerusakan lingkungan yang berkepanjangan hingga tanpa dapat diperbaiki lagi dalam jangka panjang. Sulit dihindarkan kondisi ini akan menimbulkan bencana lingkungan. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh penduduk miskin cenderung dipengaruhi oleh pola pikir mereka. Karena mereka terhimpit oleh kemiskinan, pikiran mereka hanya terfokus pada makanan yang bisa mereka dapatkan untuk bertahan hidup hari ini. Pemikiran sempit inilah yang mendorong mereka merusak lingkungan dan merampas kekayaannya tanpa memberikan waktu bagi alam untuk memperbarui sumber dayanya. Lingkungan hanya dipandang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga tidak ada rencana apapun untuk memanfaatkan kekayaan lingkungan seefektif mungkin. Selama lingkungan masih bisa memenuhi kebutuhan mereka, mereka tidak peduli terhadap kerusakan lingkungan. Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh desakan kebutuhan hidup. Penduduk miskin di pedesaan mungkin belum terlalu memahami pentingnya kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, mereka harus diberi penyuluhan dan pemahaman mengenai pentingnya lingkungan. Mereka juga perlu diberi pengarahan untuk melakukan rehabilitasi lahan. Tanpa rehabilitasi, kekayaan alam tidak bisa diperbarui dan akan habis seketika. Jika sudah tidak ada lagi yang bisa dimanfaatkan, mereka juga tidak akan bisa menggunakan hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengentasan kemiskinan juga menjadi solusi yang sangat tepat untuk mengantisipasi



12



kerusakan ini. Pemerintah harus memberikan lapangan pekerjaan atau bantuan pinjaman berbunga rendah kepada penduduk miskin. Dengan cara ini, diharapkan mereka bisa mencari sumber penghasilan sendiri tanpa perlu merampas kekayaan alam. Jika semua pihak mau berpartisipasi untuk menjaga kelestarian lingkungan, generasi masa depan masih punya kesempatan untuk menikmatinya. F. Hubungan Pembangunan dengan Lingkungan Pembangunan dan lingkungan mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan dalam hal ini berupa kegiatan usaha maupun kegiatan untuk hajat hidup orang banyak, membutuhkan faktor lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial sebagai unsur produksi yang baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan alam menjadi pemasok sumber daya alam yang akan diproses lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan lingkugan sosial menyediakan sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan. Sebaliknya lingkungan membutuhkan pembangunan untuk bisa memberikan nilai guna atau manfaat yang dapat diukur secara ekonomi. Demikian pula lingkungan sosial juga membutuhkan pembangunan guna mendapatkan manfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Kegiatan pembangunan yang menghasilkan berbagai produk baik berupa barang dan jasa telah memberikan manfaat bagi kesejahteraan, kemudahan, dan kenyamanan bagi kehidupan manusi. Namun demikian, dalam kaitan dengan lingkungan alam , ancaman datang dari dua sumber, yakni polusi dan deplesi sumberdaya alam. Polusi berkaitan dengan kontaminasi lingkungan oleh industry, sedangkan deplesi sumberdaya alam bersumber dari penggunaan sumber-sumber yang terbatas jumlahnya. Pertumbuhan pembangunan di satu sisi akan memberikan kontribusi positif terhadap taraf hidup masyarakat. Namun di sisi lain, akan berakibat menurunnya fungsi lingkungan. Alih fungsi lahan untuk pembangunan secara langsung akan mengurangi luas lahan hijau, baik lahan pertanian maupun kawasan hutan yang merupakan penghasil oksigen. Sementara meningkatnya



13



pemakaian bahan bakar fosil sebagai sumber energy justru menyumbang gas karbon yang akhirnya berdampak pada perubahan iklim yang terjadi karena efek rumah kaca. Kontradiksi antara kepentingan pembangunan dan kepentingan pelestarsian fungsi lingkungan ini memerlukan upaya dan langkah nyata agar keduanya dapat dilakukan secara seimbang dan harmonis, sesuai amanat pembangunan dengan memperhatikan tiga pilar utama yakni ekonomi, lingkungan dan social. G. Hubungan Pembangunan, Kemiskinan dan Lingkungan Indonesia telah melakukan terobosan yang mengesankan dalam pengentasan kemiskinan, yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan per kapita yang tinggi serta program pengentasan kemiskinan yang efisien dan ditargetkan dengan baik. Akan tetapi, terdapat ketimpangan pendapatan yang besar dan bahkan meningkat selama dasawarsa terakhir ini (OECD, 2: 2015).



Pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang pesat serta meningkatnya urbanisasi menimbulkan tekanan terhadap lingkungan hidup. Indeks Kinerja Lingkungan Hidup ADB-ILO-IDB tahun 2010 menempatkan Indonesia pada posisi ke-134 dari 163 negara (OECD, 2012c). Salah satu permasalahan utama adalah meningkatnya peran bahan bakar fosil dalam rangkaian penggunaan energi di Indonesia, yang merupakan tantangan bagi komitmen G20 yang dibuat oleh Indonesia pada tahun 2009 untuk mengurangi emisi gas



14



rumah kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020 dibandingkan dengan kondisi business-asusual (OECD, 37: 2015). Penebangan hutan merupakan salah satu penyebab utama dalam catatan emisi Indonesia yang buruk. Wilayah hutan (forest cover) Indonesia sebagai bagian dari wilayah daratan telah menyusut sebesar lebih dari 10 poin persentase sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2011 (OECD, 37:2015). Pemerintah perlu meningkatkan sumber daya yang digunakan untuk reboisasi dan memberantas penebangan liar (illegal logging), serta menjatuhkan hukuman yang lebih berat terkait kebakaran hutan yang disengaja secara liar. Pembukaan lahan pertanian baru hanya dapat diizinkan di daerah semak belukar dan lahan pertanian yang telah ditinggalkan. Dari berbagai paparan yang ada diatas, maka dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa dalam upaya pembangunan ekonomi akan selalu memberikan dampak bagi kemiskinan dan lingkungan, ketika sebuah pembangunan ekonomi berhasil maka kemiskinan yang ada di suatu negara kemungkinan besar akan mengalami penurunan, namun dilain sisi manakala pembangunan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Namun jika perusahaan yang bersangkutan memperhatikan dampak pada lingkungan akan sangat memeberikan dampak yang sangat baik bagi pengentasan kemiskinan dan lingkungan yang tetap lestari. Hubungan antara ketiganya termuat pada pola pengembangan SDG’s (Sustainable Development Goals). Gambar2: Pola Pengembangan SDGs



Sumber: Fadel: 2008



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro. Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan



dan



diversifikasi.



Kemiskinan



adalah



suatu



kondisi



ketidakmampuan secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Lingkungan hidup secara umum berarti merupakan kesatuan dari beberapa lingkup ruang dimana lingkungan tersebut terisi dengan segala makhluk hidup serta benda-benda mati yang berada di dalam lingkup lingkungan tersebut dan itu juga termasuk manusia beserta adab perilakunya. Lingkungan hidup memiliki fungsi bagi kehidupan sebagai berikut: Tempat Mencari Makan, tempat berlangsungnya berbagai aktivitas, tempat tinggal. Lingkungan hidup terbagi atas dua jenis, yaitu: Lingkungan Hidup Alami, Lingkungan Hidup Buatan. Kemiskinan juga dianggap sebagai bentuk permasalahan pembangunan yang diakibatkan adanya dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang sehingga memperlebar kesenjangan pendapatan antar masyarakat maupun kesenjangan pendapatan antar daerah (inter region income gap). Kemiskinan dengan lingkungan menjadi dua fenomena krusial yang sulit dipisahkan sehingga membahas keduanya menjadi topik yang seolah tak pernah selesai. Pembangunan dan lingkungan mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan dalam hal ini berupa kegiatan usaha maupun kegiatan untuk hajat hidup orang banyak, membutuhkan faktor lingkungan baik lingkungan 15



16



alam maupun lingkungan sosial sebagai unsur produksi yang baik secara langsung maupun tidak langsung. Upaya pembangunan ekonomi akan selalu memberikan dampak bagi kemiskinan dan lingkungan, ketika sebuah pembangunan ekonomi berhasil maka kemiskinan yang ada di suatu negara kemungkinan besar akan mengalami penurunan, namun dilain sisi manakala pembangunan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Namun jika perusahaan yang bersangkutan memperhatikan dampak pada lingkungan akan sangat memeberikan dampak yang sangat baik bagi pengentasan kemiskinan dan lingkungan yang tetap lestari. B. Saran 1. Gunakan lebih banyak sumber daya untuk penegakan hukum dalam mencegah perambahan hutan, penebangan dan pertambangan ilegal. 2. Kurangi emisi gas rumah kaca dengan mengembangkan energi bersih (clean power) secara lebih lanjut, khususnya energi panas bumi. 3. Dalam pembangunan hendaknya memperhatikan AMDAL supaya mengurangi dampak negative yang akan di rasakan. 4. Pembangunan yang berwawasan lingkungan hendaknya senantiasa di terapkan supaya lingkungan alam tetap lestari.



DAFTAR PUSTAKA



Aisha, Mendy. 2018. Pengertian Lingkungan dan Macam-Macam Jenisnya. (https://jagad.id/pengertian-lingkungan-dan-macam-macam-jenisnya/). Diakses 21 November 2018. Fauzi.



2013.



Tinjauan



Pustaka:



A.



Pengertian



Pembangunan.



(http://digilib.unila.ac.id/982/8/BAB%20II.pdf). Diakses pada tanggal 21 November 2018 Hastuti. 2007. Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan. (http://www.academia.edu/5705366/KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP/). Diakses pada 21 November 2018. Juju.



2012.



Kemiskinan



Memicu



Kerusakan



Lingkungan.



(https://jujubandung.wordpress.com/2012/09/24/kemiskinan-memicukerusakan-lingkungan/). Diakses pada 21 November 2018. Ramdani



al-chemist.



2018.



Pembangunan



Dan



Kemiskinan.



(https://www.academia.edu/6107360/PEMBANGUNAN_DAN_KEMISK INAN). Diakses pada 21 November 2018. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Wini. 2010. Analisis Factor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin Di Wilayah Pemekaran Tingkat Kebupaten (Studi Kasus Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin Sebelum dan Sesudah Pemekaran di Kabupaten Nagekeo Propinsi NTT Tahun 2005-2009). (http://ejournal.uajy.ac.id/1756/3/2EP15294.pdf). Diakses pada 21 November 2018. OECD. 2015. Survei Ekonomi OECD Indonesi Maret 2015 IKHTIAR. 17