Pemeriksaan Penunjang Pada Trauma Toraks [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Arief
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemeriksaan Penunjang Pada Trauma Toraks 1.



Radiografi Foto rontgen dada merupakan pemeriksaan penunjang yang paling penting dalam kasus trauma toraks. Penilaian foto toraks dimulai dari tulang toraks; tulang rusuk, klavikula, skapula, vertebra, hal –hal ini harus diperhatikan dalam kasus trauma toraks.



-



Trauma dinding dada Pada trauma dinding ada biasanya dijumpai adanya fraktur pada 3 tulang iga pertama; yang menandakan adanya trauma yang signifikan. Trauma pada vena subklavia harus dicurigai pada pasien dengan fraktur pada 3 tulang iga pertama, klavikula, dan skapula.



-



Flail chest Pada kasus ini tampak 5 atau lebih fraktur pada tulang rusuk atau 3 atau lebih fraktur segmental (2 fraktur dalam 1 tulang rusuk). Hal yang signifikan dalam menentukan kasus flail chest juga adanya gagal nafas; pergerakan paradoksal dari bagian yang mengalami trauma.



-



Pneumotoraks Pada kasus pneumotoraks pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan : 1. Ruang pleura sangat translusen dengan tak tampaknya gambaran pembuluh darah paru. Biasanya tampak garis putih tegas membatasi pleura visceral yang membatasi paru yang kolaps. 2. Paru-paru sendiri mungkin berwarna abu-abu, bila sebagian masih berisi udara (relatif radioopaque). Bila kolapsnya lengkap, pneumothorax ini menekan pulmo sampai sekecil-kecilnya sehingga merupakan gambaran suatu bulatan opaque kecil di derah hilus. 3. Jantung terdorong ke arah lain yang berlawanan, spatium intercostal melebar, diafragma mendatar dan tertekan ke bawah. 4. Bila jumlah air dan tingkat kolaps itu ringan, maka pneumothorax tersebut mungkin tidak dapat dilihat pada foto PA rutin, tetapi mungkin kelihatan lebih baik pada waktu ekspirasi dalam, yang akan mempertinggi tekanan intrapleural dan oleh karena itu akan menambah kolaps paru-paru.



5. Banyaknya desakan terhadap jantung dapat pula dilihat pada pemeriksaan rontgen. Hal ini tergantung jumlah air pada rongga pleura dan mobilitas isi mediastinum.



2. CT SCAN, USG, dan MRI Pada CT SCAN menampilkan gambaran paru, pleura, mediastinum, dan dinding dada lebih baik dari gambaran radiologis. Pada CT SCAN kita dapat melihat trauma yang tidak diduga; yang dapat diidentifikasi pada CT SCAN toraks. Trauma toraks seperti ruptur diafragma, ruptur esofageal, trauma spinal, dinding toraks, kontusio paru, pneumotoraks, hemotoraks, dan lain-lain.



-



Trauma dinding dada Pada gambaran CT SCAN trauma dinding dada termasuk hematom jaringan lunak dan kontusio. CT scan menunjukkan gambaran hematom atau edema pada jaringan lunak.



-



Pneumotoraks dan Hemotoraks Pneumotoraks ringan sampai sedang tidak tampak pada foto polos dada dapat dapat diidentifikasi pada CT SCAN. Pada hemotoraks dijumpai adanya gambaran tinggi kontras biasanya akibat penumpukan darah. Pada tension pneumotoraks dijumpai adanya udara pada rongga pleura yang tidak dapat keluar. Hal ini akan menyebabkan peningkatan tekanan intratorakal pada sisi yang terkena yang menyebabkan pergeseran mediastinum.



-



Pericardial tamponade Tindakan perikardiosintesis harus dilaksanakan pada pasien dengan pericardial tamponade. Pada pasien dengan pericardial tamponade biasanya disertai dengan shock, pelebaran vena leher, ekstremitas yang dingin dan suara jantung yang menjauh pada auskultasi.