Penangkal Petir Pasif Dan Aktif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGKAL PETIR PASIF DAN AKTIF I.



PENGERTIAN Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi dengan tujuan menetralisasi arus listrik pada petir tersebut, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya.



II.



BAGIAN 1. Batang penangkal terbagia 2 macam: 



Konvensional: Batang penangkal petir konvensional adalah batang tembaga penangkal petir yang ujungnya runcing. Batang penangkal petir konvensional ini dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing penangkal petir konvensional itu. Sehingga dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing penangkal petir konvensional ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan / gedung.







Radius: Batang penangkal petir radius adalah sebuah terminal unit penangkal petir yang bisa menyebarkan elektrostatis dan penangkal petir radius ini sangat tergantung pada posisi penempatannya dari atas bangunan, semakin tinggi letak posisi terminal penangkal petir radius maka akan menghasilkan jarak perlindungan yang semakin besar.



2. Kabel konduktor penangkal petir Kabel konduktor / kabel bc penangkal petir terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor / kabel bc penangkal petir berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang penangkal petir bermuatan listrik ke tanah atau bumi. Kabel konduktor / kabel bc penangkal petirtersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan sebagai alat proteksi penangkal petir. 3. Tempat pembumian / Grounding Tempat pembumian (grounding) penangkal petir berfungsi mengalirkan semua muatan listrik dari kabel konduktor (kabel bc) ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian sebaiknya terbuat dari bahan tembaga murni, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .



III.



CARA KERJA Pada saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah (bumi) akan segera tertarik keatas. Muatan listrik itu kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor penangkal petir, menuju ke ujung batang penangkal petir konvensional atau batang penangkal petir radius. Pada saat muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujungpenangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah melalui kabel konduktor / kabel bc penangkal petir, melalui kabel konduktor penangkal petir / kabel bc penangkal petir, sehingga sambaran petir tidak mengenai bangunan / gedung. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat penangkal petir internal yang disebut penstabil arus listrik (surge arrester)penangkal petir.



IV.



JENIS



1. Penangkal petir Konvensional / Pasif : Adalah sebuah rangkaian jalur kabel tembaga yang difungsikan sebagai jalan aliran petir menuju permukaan bumi. Batang penangkal petir berupa tembaga murni berbentuk runcing yang dipasang pada bagian tertinggi sebuah bangunan atau gedung. Kemudian batang tersebut dihubungkan dengan kabel BCC atau kabel konduktor yang terbuat dari tembaga yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari batang penangkal petir menuju ke permukaan bumi. Kabel ini dipasang atau ditarik melalui dinding luar bangunan. Selanjutnya kabel tersebut dihubungkan dengan batang pembumian atau grounding atau biasa kita dengar dengan istilah arde. Grounding ini menggunakan batang tembaga berlapis baja dengan diameter 1,5 cm dan panjang antara 2 sampai 3 m. Penangkal Petir Konvensional bersifat pasif, atau menunggu untuk disambar kemudian menyalurkan seluruh energinya ke tanah. Kekurangan dari sistem pasif ini adalah kemampuannya yang terbatas untuk melindungi rumah/bangunan anda. Bisa jadi petir menyambar sekeliling rumah anda dan induksi petirnya akan mengakibatkan bahaya seperti kebakaran, alat listrik rusak atau bahkan meledak. Oleh karena itu, sudah ada sistem Penangkal Petir Aktif dalam bentuk Penangkal Petir Elektrostatis.



2. Penangkal petir Elektrostatis / Aktif : Berbeda dengan penangkal petir konvensional yang bersifat pasif, Penangkal Petir Elektrostatis memodifikasi cara kerja penangkal petir menjadi bersifat aktif. Kenapa dikatakan aktif ?, karena oleh instalatir, ujung terminal penangkal petir ditinggikan dalam jarak tertentu sehingga penangkal petir dapat dikatakan seakan-akan menjemput petir. Fungsinya yaitu memberikan perlindungan yang lebih besar dan berbentuk seperti payung dalam radius tertentu. Oleh karena itu Penangkal Petir Elektrostatis sering disebut juga sebagai Penangkal Petir Radius. Cara kerja Penangkal Petir Elektrostatis, berbeda dengan Penangkal Petir Konvensional. Penangkal Petir Elektrostatis menambahkan 1 elemen yang tidak ada dalam penangkal petir konvensional, yaitu Head Terminal. Head Terminal adalah elemen hasil penemuan teknologi terbaru yang sengaja “dikorbankan” untuk menyalurkan petir. 



Cara kerjanya Dengan cara menambahkan



muatan listrik statis di ujung finial (Head Terminal)



sehingga head dapat menarik dan mengumpulkan ion-ion positif (+) dalam jumlah besar dari dalam bumi. Mekanisme selanjutnya ibarat magnet, head akan menarik ionion negatif (-) di dalam awan sebelum ion-ion tersebut berkumpul semakin banyak dan menghasilkan kekuatan petir yang amat sangat dahsyat. Semakin tinggi jangkauan head terminal. Akan semakin besar radius perlindungan yang diberikan penangkal petir.



V.



DAMPAK SAMBARAN PETIR 



Sambaran petir langsung melalui bangunan. Sambaran petir yang langsung mengenai struktur bangunan rumah, kantor dan gedung, tentu saja hal ini sangat membahayakan bangunan tersebut beserta seluruh isinya karena dapat menimbulkan kebakaran, kerusakan perangkat elektrik/elektronik atau bahkan korban jiwa. Maka dari itu setiap bangunan di wajibkan memasang instalasi penangkal petir. Cara penanganannya adalah dengan cara memasang terminal penerima sambaran petir serta instalasi pendukung lainnya yang sesuai dengan standart yang telah di tentukan. Terlebih lagi jika sambaran petir langsung mengenai manusia, maka dapat berakibat luka



atau cacat bahkan dapat menimbulkan kematian. Banyak sekali peristiwa sambaran petir langsung yang mengenai manusia dan biasanya terjadi di areal terbuka. 



Sambaran petir melalu jaringan listrik. Bahaya sambaran ini sering terjadi, petir menyambar dan mengenai sesuatu di luar area bangunan tetapi berdampak pada jaringan listrik di dalam bangunan tersebut, hal ini karena sistem jaringan distribusi listrik/PLN memakai kabel udara terbuka dan letaknya sangat tinggi, bilamana ada petir yang menyambar pada kabel terbuka ini maka arus petir akan tersalurkan ke pemakai langsung. Cara penanganannya adalah dengan cara memasang perangkat arrester sebagai pengaman tegangan lebih (over voltage). Instalasi surge arrester listrik ini dipasang harus dilengkapi dengan grounding system untuk penangkal petir internal.







Sambaran petir melalui jaringan telekomunikasi. Bahaya sambaran petir jenis ini hampir serupa dengan yang ke-2 akan tetapi berdampak pada perangkat telekomunikasi, misalnya telepon dan PABX. Penanganannya dengan cara pemasangan arrester khusus untuk jaringan PABX yang di hubungkan dengan grounding. Bila bangunan yang akan di lindungi mempunyai jaringan internet yang koneksinya melalui jaringan telepon maka alat ini juga dapat melindungi jaringan internet tersebut. Pengamanan terhadap suatu bangunan atau objek dari sambaran petir pada prinsipnya adalah sebagai penyedia sarana untuk menghantarkan arus petir yang mengarah ke bangunan yang akan kita lindungi tanpa melalui struktur bangunan yang bukan merupakan bagian dari sistem proteksi petir atau instalasi anti petir, tentunya harus sesuai dengan standart pemasangan instalasinya.