Pendahuluan, Inti, Akhir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG



Menurut pandangan ini bahwa pada saat kegiatan belajar mengajar tidak begitu saja bisa dimulai oleh guru ke pada siswa, tetapi ada baiknya sebuah proses kegiatan belajar mengajar dimulai denga Awal pelajaran atau awal setiap penggalan kegiatan dalam inti pelajaran guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran. Komponen ketrampilan itu adalah menarik perhatian, menimbulkan motivasi dan materi acuan. Dalam menerangkan pokok materi hendaknya satu kesatuan, diusahakan suatu susunan yang tepat dan berhubungan dengan minat siswa, atau ada kaitan dengan pengalaman siswa dalam kegiatan belajar. Sebelum memulai kegiatan belajar guru sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa agar siswa lebih mempunyai motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas yaitu guru dengan cara mengajar siswa dengan perhatian yang timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda dari biasanya, dalam mulai kegiatan belajar seorang diusahakan menggunakan metode PAIKEM yaitu Pembelajaran yang Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan agar siswa yang lebih aktif dari pada guru dengan kata lain student centre jadi diharapkan siswa dapat menemukan masalah sendiri dan siswa juga bisa menemukan jawaban dari masalah tersebut.jadi peran guru hanya sebagai fasilitator.



1



B. RUMUSAN MASLAH Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk membuat rumusan-rumusan masalah agar pembahasan dalam makalah ini menjadi lebih terarah. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimana kegiatan pendahuluan dalam pembelaajran terpadu ? 2. Bagaimana kegiatan inti dalam pembelaajran terpadu ? 3. Bagaimana kegiatan akhirdalam pembelaajran terpadu ?



C. TUJUAN PEMBAHASAN 1. Untuk Mengetahui kegiatan pendahuluan dalam pembelaajran terpadu 2. Untuk Mengetahui kegiatan inti dalam pembelaajran terpadu 3. Untuk Mengetahui kegiatan akhirdalam pembelaajran terpadu



2



BAB II PEMBAHASAN



Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup satu jam



pelajaran



(1



x



35



menit)



A.Kegiatan Pendahuluan a. Makna Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan komponen-komponen pembelajaran lainnya. Kegiatan pendahuluan pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus ditempuh guru dan siswa pada setiap kali pelaksanaan sebuah pembelajaran. Fungsi kegiatan pendahuluan terutama adalah untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir. Melalui kegiatan ini, siswa akan termotivasi untuk aktif berbicara dan mengeluarkan pendapatnya sehingga pada akhirnya akan muncul rasa ingin tahu dari setiap anak. Dengan demikian, melalui kegiatan pendahuluan siswa akan tergiring pada kegiatan inti baik yang berkaitan dengan tugas belajar yang harus dilakukannya maupun berkaitan dengan materi ajar yang harus dipahaminya. b. Bentuk Kegiatan Pendahuluan Kegiatan menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi yang akan dibahas disebut kegiatan awal pembelajaran. Sementara itu kegiatan yang tidak langsung berkaitan 3



dengan materi atau kompetensi yang akan dibahas disebut kegiatan pra pembelajaran. Kegiatan utama yang perlu dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran ini diantaranya, yaitu menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yang kondusif, memberi acuan, melaksanakan kegiatan apersepsi (apperception) dan penilaian awal (pre-test). Kegiatan pendahuluan seperti sebagai berikut: 1. Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran Proses pembelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak awal dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang efektif tersebut misalnya: a. Mengecek



atau



memeriksa



kehadiran



siswa



(presence,



attendance)



Sebelum kegiatan inti pembelajaran dimulai sebaiknya guru mengecek atau memeriksa terlebih dahulu kehadiran siswa. Jika jumlah siswa dalam satu kelas terhitung banyak maka perlu cara yang lebih praktis agar tidak terlalu menyita atau menghabiskan waktu, salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan menanyakan atau meminta siswa yang hadir di kelas untuk menyebutkan siswa yang tidak hadir, kemudian guru menanyakan alasan ketidakhadiran siswa yang tidak hadir tersebut. b. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa (readiness) Kesiapan belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan belajar siswa, khususnya yang dilakukan pada awal pembelajaran diantaranya: 1.



Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas dan sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar.



2.



Menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan konstruktif dalam kelas.



3.



Menunjukkan sikap penuh semangat (antusiasme) dan minat mengajar yang tinggi.



4.



Mengontrol (mengelola) seluruh siswa mulai dari awal pembelajaran.



5.



Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta minat dan perhatian siswa.



4



6.



Menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.



c. Menciptakan suasana belajar yang demokratis Sejak saat awal pembelajaran, siswa harus sudah mulai diarahkan pada suatu kondisi atau suasana belajar yang demokratis dalam rangka menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar. Suasana yang demokratis dalam pembelajaran terpadu akan menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan, keberanian



untuk



bertanya,



keberanian



berpendapat



atau



mengeluarkan



ide/gagasan, dan keberanian memperlihatkan unjuk kerja (performance). Untuk itu guru hendaknya mengembangkan kegiatan awal pembelajaran yang memungkinkan siswa merasa bebas, sukarela, tidak merasa ditekan atau dipaksa dalam belajar. d. Membangkitkan motivasi belajar siswa Motivasi merupakan motor penggerak aktivitas belajar. Motivasi belajar siswa berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh siswa. Bila siswa yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya maka motivasi belajarnya akan muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti intrinsik atau motivasi internal. Motivasi ekstrinsik atau motivasi eksternal merupakan motivasi belajar dengan tujuan untuk mendapatkan sesuatu (pujian, hadiah). Motivasi intrinsik disebut pula motivasi murni. Guru harus berusaha memunculkan motivasi intrinsik pada diri siswa di awal kegiatan pembelajaran terpadu. Umpamanya dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau kebutuhan siswa. Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan antara lain dengan cara memberikan penguatan seperti memberi pujian atau hadiah, menciptakan situasi belajar yang menyenangkan, atau memberi nasihat. e. Membangkitkan perhatian siswa Perhatian ialah pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap suatu objek yang dipelajari. Makin terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar makin baik, dan hasilnya akan makin baik pula. Oleh karena itu sejak awal



5



pembelajaran terpadu guru harus selalu berusaha supaya perhatian siswa terpusat kepada pelajaran. 2. Memberi Acuan Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantaranya sebagai berikut: a.



Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan dipelajari Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran adalah memberitahukan tujuan atau kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa setelah pembejaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari untuk mencapai tujuan atau kompetensi tersebut.



b.



Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa Kegiatan lain yang dapat dilakukan di awal pembelajaran adalah menjelaskan alternatif kegiatan belajar yang akan dilakukan di awal pembelajaran adalah menjelaskan alternatif kegiatan belajar yang akan dilakukan siswa. Dalam tahapan ini, guru juga perlu menyampaikan pada siswa tentang kegiatan belajar yang bagaimana yang harus ditempuh siswa untuk menguasai kemampuan tersebut atau dalam mempelajari teman, topik, atau materi pembelajaran terpadu. Misalnya, jika dalam pembelajaran akan digunakan diskusi maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-langkah yang akan ditempuh siswa selama kegiatan diskusi. Jika dalam proses pembelajaran akan digunakan metode eksperimen maka guru harus menyampaikan teknik atau langkah-langkah eksperimen yang akan ditempuh. Jika pembelajaran akan berlangsung dengan kerja kelompok maka guru membentuk kelompok dan menyampaikan teknik atau prosedur kerja kelompok tersebut.



3. Membuat Kaitan (Melaksanakan Apersepsi) Kegiatan membuat kaitan pada awal pembelajaran biasanya dikenal dengan melakukan apersepsi. Dengan kata lain, apersepsi itu pada dasarnya yaitu menumbuhkan tanggapan6



tanggapan lama yang telah dimiliki siswa sebelum memberikan bahan baru, atau menerima tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan-tanggapan lama. Atau dengan kata lain apersepsi menekankan pada upaya guru dalam menghubungkan materi pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa. Berikut ini beberapa cara diantaranya yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan atau melakukan apersepsi: a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. b. b.Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari. c. Meminta siswa mengemukakanpengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas 4. Melaksanakan Tes Awal Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi akan bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Informasi ini akan digunakan oleh guru untuk menentukan darimana pembahasan materi baru akan dimulai. B. Kegiatan Inti a. Makna Kegiatan Inti Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Guru perlu mengupayakan bagaimana caranya supaya siswa dapat mengoptimalkan kegiatan belajarnya. Melalui kegiatan inti pembelajaran siswa tidak hanya diharapkan memiliki kemampuan yang merupakan dampak instruksional (langsung berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang dirancang sesuai kurikulum) tetapi juga memiliki sikap positif terhadap bahan pelajaran (sebagai dampak pengiring dari kegiatan pembelajaran). b. Bentuk Kegiatan Inti Pelajaran Kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu berkaitan dengan bagaimana melaksanakan kegiatan pembelajaran secara terpadu. Setelah kegiatan awal tersebut dilakukan maka selanjutnya guru mengorganisasikan atau mengatur proses pembelajaran dengan menggunakan cara/teknik/metode/pendekatan yang bervariasi yang memungkinkan siswa memperoleh 7



pengalaman belajar berkadar aktivitas tinggi. Kegiatan inti pembelajaran terpadu secara efektifan efisien terdapat 2 hal yaitu: 1.



Penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep dari mata pelajaran lainnya.



2.



Guru harus berupaya menyajikan bahan pembelajaran terpadu dengan menggunakan strategi dan media pembelajaran yang bervariasi yang mampu mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam upaya penemuan pengetahuan baru.



Kegiatan inti pembelajaran, baik dengan pembelajaran terpadu maupun pembelajaran biasa menggambarkan penggunaan strategi dan media pembelajaran serta metode mengajar dalam upaya membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Berkenaan dengan penggunaan strategi pembelajaran, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan guru, faktor-faktor tersebut sebagai berikut: 1.



TujuanPenguasaan pengetahuan menurut adanya kegiatan penyajian seperti mendengarkan



penjelasan



guru,



memperhatikan



demonstrasi,



melakukan



observasi, melaksanakan percobaan, berdiskusi, dan sebagainya.pembentukan keterampilan menurut adanya kegiatan latihan, keterampilan hanya akan dikuasai siswa apabila siswa melakukan latihan, kemampuan siswa memainkan alat musik dapat dikuasai dengan baik oleh siswa apabila siswa banyak berlatih. 2.



Materi Jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran juga turut menentukan penentuan kegiatan pembelajaran. Apabila materi yang akan dibahas bersifat abstrak maka dalam kegiatan pembelajaran guru hendaknya memberikan contohcontoh. Apabila materi yang dibahas merupakan materi baru maka guru hendaknya memberikan penjelasan singkat atau melakukan demonstasi.



3.



Siswa Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, guru juga perlu memperhatikan faktor siswa, yang mencakup karakteristik dan jumlah siswa di dalam kelas. Apabila akan melaksanakan percobaan di laboratorium, guru harus yakin bahan dan alat yang ada di laboratorium bukan merupakan hal yang baru sehingga pada waktu memasuki laboratorium siswa tidak merasa canggung menggunakan alatalat percobaan.



8



4.



Guru Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran. Apabila guru merasa tidak mampu melakukan percobaan, sebaiknya guru meminta bantuan guru lain untuk melakukan percobaan tersebut.



5.



Fasilitas, Ruang dan Waktu Melakukan percobaan secara individual memang akan sangat baik bagi siswa. Tetapi apabila alat dan bahan yang tersedia tidak mencukupi untuk setiap siswa bukan berarti kegiatan percobaan ditiadakan. Dalam hal ini guru dapat meminta siswa untuk melakukan percobaan kelompok. Selain itu apabila Anda memiliki waktu yang tidak banyak, metode kerja kelompok kurang tepat dilaksanakan karena Anda akan menghabiskan waktu tersebut hanya untuk membentuk kelompok dan mempersiapkan fasilitas yang diperlukan. Penggunaan media dalam pembelajaran terpadu juga memiliki kekuatan sebagai berikut: a. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya. b. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing siswa. c. Membangkitkan motivasi belajar siswa. d. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. e. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh siswa. f. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang. g. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa. Berikut ini beberapa hal pemanfaatan media dalam kegiatan inti pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut: 1.



Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri, yaitu mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.



9



2.



Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.



3.



Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi dasar, indikator, dan isi/bahan pembelajaran terpadu. Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran terpadu harus selalu memperhatikan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dan karakteristik bahan pembelajaran.



4.



Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar. Hal ini mengandung arti bahwa dengan menggunakan media pembelajaran siswa dapat menguasai kompetensi dasar dan bahan pembelajaran secara lebih mudah dan lebih cepat.



5.



Media pembelajaran terutama berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses pemelajaran sehingga hasil belajar siswa akan lebih tahan lama mengendap dalam pikirannya.



6.



Media pembelajaran dapat meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme.



C. Kegiatan Akhir Dan Tindak Lanjut Dalam Pembelajaran



Prosedur terakhir yang perlu dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu dan pembelajaran pada umumnya, yaitu kegiatan akhir dan tindak lanjut kegiatan ini dilakukan terutama untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung, mengetahui keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang telah dijalani, serta memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru dikuasai siswa. Kegiatan akhir dan tindak lanjut ini memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu guru perlu mengidentifikasi secara sistematis tentang kegiatan-kegiatan belajar yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran terpadu. a. Makna Kegiatan Akhir Dan Tindak Lanjut Dalam Pembelajaran 10



Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup semua rangkaian kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini juga mengandung makna sebagai kegiatan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar dan bahan pembelajaran yang telah dipelajarinya, serta mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan dijalani oleh siswa dan guru. Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir ini adalah memberikan tes, baik lisan maupun tertulis. Berdasarkan hasil kegiatan akhir (meninjau kembali penguasaan siswa dan atau melaksanakan penilaian). b. Bentuk Kegiatan Akhir Pembelajaran Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka memantapkan pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar yang harus dicapainya. Waktu yang disediakan untuk kegiatan akhir dan tindak lanjut ini biasanya relatif singkat (kurang lebih 5-10 menit). Dalam hal ini, guru perlu mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin melalui bentuk-bentuk kegiatan yang tepat. Berikut ini beberapa alternatif bentuk kegiatan yang dapat diterapkan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran terpadu di sekolah dasar. 1. Kegiatan Akhir Pembelajaran a. Meninjau kembali penguasaan siswa Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang akan dipelajari siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan) pokok materi atau membuat ringkasan materi pelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan membuat rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya memperhatikan kriteria sebagai berikut: 1) Berorentasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar. 2) Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami. 3) Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar dari topik yang telah dibahas. 4) Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin. b. Melaksanakan penilaian



11



Pengecekan atau penilaian terhadap pemahaman siswa sangat penting dilakukan guru dengan maksud untuk melihat apakah siswa telah mencapai kompetensi dasar yang diharapkan, atau belum. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa. 2.



Melaksanakan Tindak Lanjut Pembelajaran Berdasarkan hasil kegiatan akhir (meninjau kembali penguasaan siswa dan/atau melaksanakan penilaian), guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa baik dalam bentuk pengayaan (enrichment) maupun perbaikan (remedial). Beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu. a.



Memberikan pekerjaan rumah



Pekerjaan rumah (homework) pada dasarnya merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan oleh guru sekolah dasar untuk meningkatkan atau memantapkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Tugas yang diberikan harus bersifat fleksibel dan perlu diintegrasikan (terpadu) dengan mata-mata



pelajaran



yang



lain.



Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan guru pada saat memberikan tugas/latihan yang harus dikerjakan oleh siswa di rumah. 1) Guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik atau tema tugas dan latihan yang harus dikerjakan siswa. 2) Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan berdasarkan lembaran tugas. Guru hendaknya memberikan gambaran alternatif penyelesaian tugas tersebut. 3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang belum dipahaminya. Guru hendaknya menegaskan tentang kriteria dan batas waktu penyelesaian tugas tersebut.



12



4) Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas dapat dilaksanakan di rumah atau di sekolah, sesuai dengan karakteristik tugas yang



bersangkutan.



5) Guru hendaknya meminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. 5) Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan b. Membahas



kembali



bahan



pelajaran



yang



dianggap



sulit



Guru perlu membahas kembali materi pelajaran yang dianggap sulit. Guru juga perlu mempertimbangkan jumlah waktu yang tersedia. Apabila membutuhkan waktu yang relatif panjang, perlu dicari alternatif lain misalnya dilaksanakan di luar jam pelajaran. Guru hendaknya membuat desain tindak lanjut pembelajaran yang mencakup rumusan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, kegiatan belajar, evaluasi serta sumber belajar yang diperlukan. c. Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu Kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu yang dapat diberikan guru adalah menugaskan siswa untuk membaca topik tertentu yang sesuai dengan pokok materi yang telah dibahas dari sumber bacaan yang telah diterapkan. Untuk tugas ini, sebaiknya guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pengarah sebagai pedoman siswa dalam membaca topik tersebut. d. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar Pada kegiatan akhir dan tindak lanjut, guru perlu memberikan balikan dan bimbingan belajar, baik kepada siswa yang telah berhasil menguasai kompetensi maupun kepada siswa yang belum berhasil. Pemberian balikan ini dapat dilakukan dengan memberikan penguatan (reinforcement) baik verbal (dengan kata-kata atau kalimat) maupun nonverbal. Dengan kreatifitasnya, guru mampu memilih kata-kata, kalimat atau ungkapan yang bersifat afirmatif (dapat menggugah dan menggelorakan semangat belajar tinggi) misalnya “Kamu bisa!”, “Semua pasti mampu melakukannya!”, “Jangan takut salah, ibu akan membimbingmu!” dan sebagainya. e. Mengemukakan topik untuk pertemuan berikutnya



13



f. Kegiatan tindak lanjut lain yang dapat dilakukan guru adalah mengemukakan atau memberikan gambaran kepada siswa tentang topik bahasan atau tema yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran. Contoh jadwal pelaksanaan pembelajaran perhari dapat dijabarkan menjadi:



Contoh 1:



Kegiatan



Jenis kegiatan



Kegiatan



Anak berkumpul bernyanyi sambil menari mengikluti



pembukaan



irama musik



Kegiatan inti



 Kegiatan untuk pengembangan membaca  Kegiatan untuk pengembangan menulis  Kegitan untuk pengembangan berhitung 



Kegiatan penutup



Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita



Contoh 2: Kegiatan



Jenis kegiatan



Kegiatan



Waktu berkumpul (anak m,enceritakan pengalkaman,



pembukaan



menyanyi, melakukan kegiatan fisik sesuai dengan tema)



14



Kegiatan inti



 Pengembnagan



kemmapuan



menulis



(kegiatan



kemampuan



berhitung



kegiatan



kelompok besar)  Pengembnagan



kelompok kecil atau berpasangan)  Melakukan pengamatan sesuai dengan tema, misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat pada tema transporasi, menggambar hewan hasil pengamatan



Kegoiatan penutup







Mendongeng







Pesan-pesan moral







Musik/menyanyi



2. Pengaturan Jadwal pelajaran Untuk memudahkan administrasi sekolah terutama dalam penjadwalan. Guru bersama dengan guru mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan Jasmani dan guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun Jadwal pelajaran.



Contoh jadwal yang dapat



dikembangkan adalah: Waktu



Senin



Selasa



Rabu



Kamis



Jumat



Sabtu



7-7.35



Matematik



B. Indo



Mat



BI



Penjaskes



IPA



B. Indo



Mat



BI



penjaskes



IPA



a



7.35-8.10



Matematik a



15



8.10-8.45



Matematik



B. Indo



Mat



KTK



P. Agama



mulok



a



8.45-9.00 Istirahat



9.00-9.35



B. Ind



Mat



IPS



KTK



9.35-10.10



B. Ind



Mat



IPS



KTK



P. Agama



mulok



16



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan



a. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik. B.Saran dan Kritik Sebagai manusia penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, nampaknya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritikan para pembaca makalah ini yang sifatnya membangun, demi perbaikan dimasa yang akan datang. Walaupun demikian, penulis sudah berusaha untuk mempersembahkan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan terima kasih 17



banyak kepada pihak-pihak yang turut serta mendorong dan membanru penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penulis berharap agar makalah ini benar bermanfa'at. Semoga amal ibadah dan kerja keras kita senantiasa mendapatkan ridha, ampunan dan pahala dari Allah SWT. Amin.



18



Daftar Pustaka



Asep Herry Hernawan, Novi Resmini dan Andayani. 2009. Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. 1996. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD dan S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta. Depdiknas.



Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa. Jakarta. Depdiknas.



Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher



Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi anak usia dini TK/RA & anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta. Kencana.



19