Pendekatan, Metode Dan Tekhnik Perencanaan Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDEKATAN, METODE, DAN TEKHNIK PERENCANAAN PENDIDIKAN Fatkhul Mubin [email protected]



ABSTRAK Perencanaan dalam dunia pendidikan, terutama dalam sebuah lembaga pendidikan, memang sangatlah penting, sebab perencanaan tersebut kedepannya akan berperan vital sebagai petunjuk dalam gerak langkah lembaga tersebut. Namun demikian, model perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya akan sangat berbeda dengan perencanaan dalam sebuah perusahaan. Perusahaan yang notabene berorientasi profit, tentu saja ‘memproses’ benda mati, baik berupa barang maupun jasa. Di lain pihak, lembaga pendidikan, atau dapat disebut sebagai sekolah, ‘memproses’ manusia dengan segala sifat-sifat kemanusiaannya yaitu hidup dan berkembang. Perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan, tentunya tidak boleh keluar dari tujuan pendidikan itu sendiri, karena tujuan itulah yang nantinya akan menjadi titik tolak penyusunan sebuah kerangka rencana. Dan agar sebuah perencanaan dalam lembaga pendidikan tersebut tidak keluar dari tujuan pendidikan maka harus digunakan sebuah pendekatan, metode, dan teknik-teknik perencanaan yang sesuai dan tepat. Kata Kunci: Pendekatan, Metode, Teknik ABSTRACT Planning in the world of education, especially in an educational institution, is very important, because the planning in the future will play a vital role as a guide in the movement step of the institution. However, the planning model in an educational institution will certainly be very different from planning in a company. Companies



1



that in fact profit-oriented, of course 'processing' inanimate goods, either in the form of goods or services. On the other hand, an educational institution, or it may be called a school, 'processes' a human being with all its humanitarian traits of life and development. Planning in an educational institution, of course, should not deviate from the goal of education itself, because that goal that will be the starting point of preparation of a framework of the plan. And for a planning within the educational institution not to deviate from the objectives of the education itself, appropriate and appropriate approaches, methods and techniques should be used. Keywords: Approach, Method, Technique I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1 Pendidikan memiliki peranan yang strategis dalam pembentukan pribadi manusia, yang mana pendidikan berusaha untuk menjawab sebuah tantangan dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik. 2 Sedangkan pengertian pendidikan menurut para ahli adalah: 1. Menurut Ki Hajar Dewantara : pengertian pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. 2. Menurut Ahmad D. Marimba: Pengertian pendidikan menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau bimbingan secara sadar oleh pendidik



1 Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Dasar Konsep Pendidikan Moral ,Tahun 2003, Alfabeta. hal 1 2 Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, (Bandung:citra umbara 2006), hal.72



2



terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama. 3. Martinus Jan Langeveld: Pengertian pendidikan menurut Martinus Jan Langeveld bahwa pengertian pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan. 4. Prof. Herman H. Horn Beliau memiliki pendapat kalau pendidikan yaitu satu sistem dari penyesuaian lebih tinggi untuk makhluk yang sudah berkembang secara fisik serta mental yang bebas dan sadar pada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional serta tekad dari manusia. Kemajuan sebuah Negara sangat tergantung kepada kemajuan pendidikannya (termasuk di dalamnya pendidikan Islam), dan dalam pendidikan itu erat kaitannya dengan penggunaan pendekatan dan metode yang dilakukan selama proses belajar mengajar terjadi. Pendekatan dan metode selayaknya dikuasai oleh seorang pengajar supaya bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. 3 Penggunaan pendekatan dan metode yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran serta situasi dan kondisi yang ada akan mengantarkan anak didik ke dalam penguasaan isi pelajaran yang



3



Saihu, S. (2019). RINTISAN PERADABAN PROFETIK UMAT MANUSIA MELALUI PERISTIWA TURUNNYA ADAM AS KE-DUNIA. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(2), 268-279, Saihu, S. (2019). Pendidikan Pluralisme Agama: Kajian tentang Integrasi Budaya dan Agama dalam Menyelesaikan Konflik Sosial Kontemporer. Jurnal Indo-Islamika, 9(1), 67-90, Saihu, S. (2019). IMPLEMENTASI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD DI PONDOK PESANTREN JAM’IYYAH ISLAMIYYAH TANGERANG SELATAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 1-22. Saihu, S. (2019). KOMUNIKASI PENDIDIK TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH KHUSUS ASY-SYIFA LARANGAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(3), 418440. Saihu, S., & Marsiti, M. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER DALAM UPAYA MENANGKAL RADIKALISME DI SMA NEGERI 3 KOTA DEPOK, JAWA BARAT. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 23-54. Saihu, S. (2019). KONSEP MANUSIA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197-217.



3



diharapkan.4 Begitu pentingnya pendekatan, metode dan teknik dalam pendidikan,



maka



pendidik



dituntut



profesionalitasnya



dalam



mengembangkan pendekatan dan metode tersebut. Pendidik harus mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan, metode dan teknik yang akan diguna-kan serta menentukan pilihan yang paling tepat sehingga peserta didik lebih aktif dan kritis dalam proses pembelajaran. Dan yang paling terpenting adalah dengan pendekatan, metode dan teknik itu, peserta didik sampai kepada tujuan yang diinginkan. Menurut Ernest Hemingway, pendidikan kegiatan yang harus berfungsi sebagai a bulit in shockproof crap detector, yaitu alat pendeteksi kebodohan dan keadaan yang kedap kejut atau tahan bantingan dan tetap. David Reisman mengatakan bahwa pendidikan adalah kegiatan yang harus berwujud lembaga yang mampu counter cyclical , yaitu sekolah harus lebih banyak mengajukan dan menanamkan nilai dan norma-norma yang tidak banyak dikemukakan oleh kebanyakan lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat. Sekolah harus bertindak sebagai agent of change dan creative.5



4



Saihu, S., & Rohman, B. (2019). PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI MODEL PENDIDIKAN TRANSFROMATIFE LEARNING PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL IKHLAS BALI. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(02), 435-452. Saihu, S., & Taufik, T. (2019). PERLINDUNGAN HUKUM BAGI GURU. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 2(2), 105-116. Saihu, S. (2020). KONSEP PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT FAZLURRAHMAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 82-95.Saihu, S. (2020). ETIKA MENUNTUT ILMU MENURUT KITAB TA’LIM MUTA’ALIM. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 3(1), 99-112. Saihu, Aziz, A., Mubin, F., & Sarnoto, A. Z. (2020). Design of islamic education based on local wisdom (An analysis of social learning theories in forming character through ngejot tradition in bali). International Journal of Advanced Science and Technology, 29(6), 1278–1293. Ronaldo, R., Zulfikar, A., Saihu, Ismail, & Wekke, I. S. (2020). International relations of the asia pacific in the age of trump. Journal of Environmental Treatment Techniques, 8(1), 244–246.Saihu, M. M., & Aziz, A. (2020). Implementasi Metode Pendidikan Pluralisme Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Belajea; Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 131-150. Saihu, M. (2019). Urgensi ‘Urf dalam Tradisi Male dan Relevansinya dalam Dakwah Islam di Jembrana-Bali. Jurnal Bimas Islam, 12(1), 173-201. Saihu, S. (2020). The Effect of Using Talking Stick Learning Model on Student Learning Outcomes in Islamic Primary School of Jamiatul Khair, Ciledug Tangerang. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 6(01), 61-68. Saihu, S. (2020). Pendidikan sosial yang terkandung dalam Surat At-Taubah Ayat 71-72. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01), 127-148. 5 Aziz, A., & Saihu, S. (2019). Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi Kaidah Bahasa Arab. Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab, 3(2), 299-214, Saihu, S. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI JEMBRANA BALI). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(01), 69-90, Şahin, C. RELIGIA, Saihu, S., &



4



Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan pendidikan. Pendidikan adalah seni mengajar karena dengan mengajarkan ilmu, keterampilan dan pengalaman tertentu, orang akan melakukan perbuatan kreatif. Mendidik tidak semata-mata teknis, metodis, dan mekanis mengoperkan skill kepada anak tetapi merupakan kegiatan yang berdimensi tinggi dan berunsur seni yang bernuansa dedikasi, emosional, kasih sayang dalam upaya membangun dan membentuk kepribadian. Dinamakan seni karena kegiatan pendidikan dilandasi oleh rasa kemanusiaan, simpati dan kecintaan. II. PEMBAHASAN A. Pendekatan pendidikan 1. Pengertian pendekatan pendidikan Pendekatan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara mendekati serta mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Selain metodemetode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan



Mailana, A. (2019). Teori pendidikan behavioristik pembentukan karakter masyarakat muslim dalam tradisi Ngejot di Bali. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 163-176. Mubin, F. KEADILAN DALAM GENDER: KAJIAN KEPEMIMPINAN WANITA DALAM ISLAM1, Saihu, M. (2019). Merawat Pluralisme Merawat Indonesia (Potret Pendidikan Pluralisme Agama Di Jembrana-Bali). Deepublish. Mubin, F. (2019). TAFSIR EMANSIPATORIS: PEMBUMIAN METODOLOGI TAFSIR PEMBEBASAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 131-151. Mubin, F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MADRASAH DAN KEGIATAN LAIN YANG DIPERLUKAN DI DALAMNYA (FAKTOR PENDUKUNGNYA).



5



yang diharapkan dan lebih bisa menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya. Menurut Wahjoedi pengertian berpendapat bahwa arti pendekatan pendidikan adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal6. Pendapat yang senada kemudian dipertegas oleh Nurma bahwa, beliau berpendapat mengenai pengertian pendekatan yakni pendekatan lebih menekankan pada strategi dan perencanaan. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai titik tolak dalam melaksanakan pembelajaran kerena pendekatan yang dipilih dapat membantu kita dalam mencapai tujuan pembelajaran7. Lebih lanjut mengenai teori pendekatan menurut Sanjaya yang mengatakan bahwa pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum8. B. Metode perencanaa pendidikan 1. Metode perencanaan pendidikan Ada beberapa metode perencanaan pendidikan yang perlu dipahami oleh setiap penyusun perencanaan pendidikan, antara lain: a. Metode analisis sumber-cara-tujuan. Metode ini dipakai untuk meneliti sumber-sumber dan beberapa alternatif pelaksanaan program untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai penyusun perencanaan pendidikan yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (a) melakukan analisis tentang sumber daya yang ada, baik sumber daya internal atau eksternal yang dimiliki; (b) melakukan analisis tentang beberapa metode (cara) atau strategi yang dapat dilakukan dalam proses 6 Wahjoedi. (1999). Jurnal Iptek Olahraga. Jurnal. (Jakarta : Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK (PPPITOR). 7 Nurma. 2009. Pengertian Metode dan Pendekatan.(uns.ac.id) 8 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2013), hal 73



6



pelaksanaan program yang telah dirancang, agar efektif dalam pencapaian tujuan; dan (c) melakukan analisis tentang tujuan jangka pendek, menengah



dan



tujuan



jangka



panjang



secara



integral



dan



berkesinambungan. b. Metode analisis masukan-keluaran. Metode ini dipakai untuk menganalisis beberapa faktor input pendidikan, proses pendidikan dan output pendidikan.



Sebagai



penyusun



perencanaan



pendidikan



yang



menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) melakukan analisis tentang faktor-faktor input pendidikan, misalnya: (a) analisis memiliki kebijakan mutu sekolah; (b) analisis sumber daya tersedia dan siap; (c) analisis tentang harapan prestasi yang tinggi; (d) analisis terhadap pelanggan (khususnya pada peserta didik yang masuk); dan (e) analisis manajemen MBS (Dirjen Dikdasmen, 2006; Bafadal, I. 2003); (2) melakukan analisis tentang proses layanan pendidikan, misalnya: (a) analisis efektivitas proses belajar mengajar; (b) analisis kepemimpinan sekolah yang demokratis; (c) analisis pengelolaan SDM dan keuangan yang efektif, transparan dan akuntabel; (d) analisis sekolah berbudaya mutu; (e) analisis sekolah yang memiliki teamwork yang kompak, cerdas, visioner dan dinamik; (f) analisis kemandirin dalam pengelolaan sumber daya sekolah; dan sebagainya (Dirjen Dikdasmen, 2006); dan (3) melakukan analisis output pendidikan, misalnya: (a) analisis kualitas karya sekolah; (b) analisis produktivitas warga sekolah; (c) analisis lulusan dengan kebutuhan masyarakat; dan sebagainya. c. Metode analisis ekonometrik. Metode ini memakai data empirik, statistik, kuantitatif dan teori ekonomi dalam mengukur perubahan untuk hubungannya dengan ekonomi. Metode ini lebih dekat dengan pendekatan perencanaan pendidikan model untung rugi atau keefektifan biaya. Sebagai penyusun perencanaan pendidikan yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) melakukan analisis secara empirik atau kuantitatif tentang sumber daya dan sumber dana yang dimiliki oleh lembaga, yang berpotensi untuk bisa dikembangkan secara



7



maksimal dalam rangka meraih keuntungan finansial secara maksimal; dan (2) melakukan analisis



tentang peluang output dari layanan



pendidikan yang dapat terserap oleh dunia usaha atau industri, sehingga layanan pendidikan yang diberikan betul-betul mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena proses layanan pendidikan yang tidak bernilai produktif (memberi nilai ekonomis) harus ditiadakan. d. Metode diagram sebab akibat. Metode ini dipakai dalam perencanaan yang menggunakan sekuen hipotetik untuk mendapatkan gambaran masa depan yang lebih baik. Metode ini hampir sama dengan pendekatan strategik. Sebagai penyusun perencanaan pendidikan yang menggunakan metode ini, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: (1) melakukan analisis beragam problem atau beragam tantangan yang akan dihadapi oleh dunia pendidikan di masa yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan adanya analisis SWOT (Strength atau kekuatan, Weakness atau kelemahan, Opportunity atau kesempatan, and Threat atau ancaman) secara cermat pada



semua



aspek



atau bidang-bidang



pendidikan



yang



akan



dikembangkan. Tujuan dilakukan analisis SWOT adalah untuk mengenali tingkat kesiapan setiap bidang pendidikan atau aspek kelembagaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan; dan (2) melakukan analisis tindakan atau langkah-langkah yang tepat, yang dapat dilaksanakan dalam menghadapi beragam tantangan atau problem yang muncul pada era yang akan datang. e. Metode



analisis



siklus



kehidupan.



Metode



ini



dipakai



untuk



mengalokasikan sumber daya yang ada di sekolah dengan memperhatikan siklus kehidupan produksi atau output layanan pendidikan (lulusan), proyek, program dan proses kegiatan layanan pendidikan. Tahapan yang perlu diperhatikan oleh penyusun perencanaan pendidikan yang menggunakan metode ini, adalah: (1) melakukan konseptualisasi programprogram dalam perencanaan pendidikan; (2) spesifikasi program-program dalam perencanaan pendidikan; (3) pengembangan prototipe layanan pendidikan; (4) pengujian dan evaluasi program-program dalam



8



perencanaan pendidikan; (5) operasi; dan (6) produk atau output layanan pendidikan (lulusan). f. Metode proyeksi. Metode ini paling banyak dipakai dalam perencanaan pendidikan di tingkat mikro (lembaga satuan pendidikan). Perencanaan pendidikan yang menggunakan metode proyeksi, akan menghasilkan cara (metode) pemecahan masalah penduduk lima tahunan, data persekolahan, proyeksi penduduk usia sekolah, proyeksi siswa, proyeksi ruang kelas, dan proyeksi kebutuhan guru. Dalam metode ini paling tidak ada tiga metode proyeksi, yaitu: 1. Angka pertumbuhan siswa. Angka pertumbuhan siswa adalah perhitungan kenaikan siswa setiap tahunnya, dengan menggunakan rumus: Sn-1 – Sn-2 Apn =



X 100 %



Sn-2 Keterangan: Apn = Angka Pertumbuhan siswa tahun n Sn-1 = Siswa tahun n-1 Sn-2 = Siswa tahun n-2 2. Kohort siwa. Kohort adalah satu angkatan siswa yang masuk kelas 1 (awal) sampai tamat sekolah. Contoh, pada tahun pelajaran 2010-2011 siswa



yang



masuk



kelas



VII



SMP/



MTs



berjumlah



500



orang,kemudian tiga tahun berikutnya 2012-2013 yang lulus adalah 470 siswa (94%), sedangkan yang tidak lulus 30 siswa (6 %). 3. Arus siswa. Proyeksi arus siswa ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat dan tepat karena memberikan data yang mendekati kenyataan. Hal ini disebabkan proyeksi ini menggunakan berbagai parameter yang mengontrol hasil proyeksi tiga arus dari setiap tingkat,



9



yaitu: (a) angka mengulang; (b) angka naik kelas; dan (c) angka putus sekolah.9 C. Teknik perencanaan pendidikan Dalam pembuatan perencanaan diawali dengan teknik perencanaan. Teknik perencanaan dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur pendukung terbentuknya dapat berjalan dengan lancar. Unsur-unsur tersebut antara lain: 1). Sebelum melakukan suatu perencanaan harus mengetahui keadaan sekarang dan apa yang ingin direncanakan. 2).Merencanakan sesuatu dengan target agar tujuan tercapai atau adanya perubahan. Teknik-teknik dalam perencanaan pendidikan bertujuan membantu perencanaan dalam mengambil keputusan. Teknik yang dipilih dalam uraian ini adalah teknik yang dapat digunakan oleh para perencana pada semua tingkat perencanaan. Teknik-teknik tersebut antara lain yaitu: 1. Diagram Balok (Bar Chart) Diagram Balok bisa disebut juga Diagram Gannt. Diagram Balok memberikan gambaran tentang kegiatan terperinci dari suatu proyek, waktu memulai sikap kegiatan, dan lamanya kegiatan tersebut. Dalam suatu proyek biasanya kita menjumpai beberapa kegiatan yang harus dilakukan secara berurutan, yang berarti suatu kegiatan tidak dapat dilakukan sebelum kegiatan lain diselesaikan. Itulah sebabnya Diagram Gannt, garis mengenai jadwal kegiatan diletakkan secara tumpang tindih. Kelemahan dari Diagram Balok adalah: a. Hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya tidak tergambarkan atau hubungan kebergantungan tidak ditunjukkan. b. Tidak bisa diidentifikasi kegiatan mana yang merupakan kegiatan kritis. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak dapat ditunda, apabila tertunda mengakibatkan gangguan terhadap penyelesaian keseluruhan proyek. Menurut matin beberapa hal yang dipandang sebagai kelemahan dari diagram ini antara lain:



9



Usman, H. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008 )



10



a. Hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lain tidak ditunjukkan. b. Kegiatan kritis (kegiatan yang sedemikian pentingnya sehingga penundaan kegiatan tersebut akan mengganggu



atau menunda



keseluruhan proyek) tidak dapat diidentifikasikan). c. Penyempurnaan (updating) informasi karena adanya perubahan waktu mulai atau waktu penyelesainnya suatu kegiatan menyebabkan diagram ini harus diganti seluruhnya. Meskipun demikian sampai saat ini Diagram Balok masih banyak digunakan terutama untuk kegiatankegiatan yang tidak kompleks.10 2. Diagram Milstone Diagram Milstone disebut juga diagram struktur perincian kerja yang menggambarkan unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara fungsional. Struktur ini dibuat berdasarkan proyek yang disusun secara hierarkis. Apabila proyek secara keseluruhan dianggap sebagai sistem, maka proyek itu dipecah menjadi bagian-bagian sistem (subsistem). 3. Rencana Operasi Menurut Buku IIB Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V 11 . Dalam merencanakan proyek, harus menjawab dan menganalisa pertanyaan “Apakah yang harus dilakukan?”; kemudian “Bagaimana hal itu akan dilakukan?” Lalu dua pertanyaan tersebut diperluas, misalnya seperti berikut: a. Oleh siapakah kegiatan itu dilaksanakan? b. Sumber apakah (man, money, material) yang diperlukan? c. Kapan dan dalam waktu mana kegiatan itu dilakukan? d. Di mana akan dilakukan? Tiap pertanyaan di atas bisa



diuraikan



lebih



lanjut



secara detail.



Pertanyaanpertanyaan memerlukan jawaban yang kemudian dinyatakan dalam bentuk keputusankeputusan. Hasil akhir dari keputusan tersebut



10



Matin, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), Hal 155. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Pendididkan Buku IIB Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi, 1983/1984) 11



11



adalah suatu rencana kerja yang sering disebut dengan Rencana Operasi atau RENOP. 4. PERT dan CPM (Network Planning) PERT(Program Evaluation and Review Technique) Menurut Richard dalam Fattah. 12 PERT diartikan sebagai “teknik manajemen dalam merencanakan



dan mengendalikan



proyek-proyek yang



bersifat



nonrepetitive atau tak berulang.” Sedangkan menurut Buku IIB Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V 13 “PERT merupakan representasi diagramatik yang juga berguna dalam merencanakan kegiatan sekaligus alat manjemen yang efektif”. Kegunaan PERT ini terletak pada tingkat ketelitian analisis dari suatu kegiatan, urutan, serta hubungan logisnya. PERT dapat digunakan hampir dalam segala hal kegiatan, mulai dari memformulasikan rencana sampai kepada evaluasi dari implementasi suatu rencana.



III.



PENUTUP A. KESIMPULAN Pendekatan pendidikan adalah sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara



mendekati serta



mempermudah



pelaksanaan



pendidikan,



sedangkan metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatan berfungsi sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan keberhasilan. Metode memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan, terutama proses belajar mengajar. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam kelangsungan belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan dan mampu 12



Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet Ke-12, h.52. 13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Pendididkan Buku IIB, Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi, 1983/1984.)



12



menunjukkan keberhasilan pendidikan anak didik yang berdasarkan skill yang dimilikinya setelah menempuh masa pendidikan yang ditentukan. Metode perencanaan pendidikan terbagi menjadi beberapa bentuk yang perlu di ketahui oleh perencana pendidikan dalam merancang pendidikan yang bermutu antara lain: •



Metode analisis sumber-cara-tujuan







Metode analisis masukan-keluaran.







Metode analisis ekonometrik.







Metode diagram sebab akibat.







Metode analisis siklus kehidupan. Sedangkan tekhnik-tekhnik perencanaan dapat berjalan dengan baik



dan lancar apabila sesuai dengan perencanaan yang dibuat dan unsur-unsur pendukungnya pun relevan dengan perencanaannya..



B. SARAN Permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya kulitas pendidikan di Indonesia menyebabkan keterbelakangan Sumber Daya Manusia Indonesia yang pada akhirnya berdampak pada keterlambatan pembangunan di Indonesia. Hal ini tentu tidak di inginkan, oleh karena itu marilah kita bersama-sama mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahirakan semakin baik mutunya dan akan membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional



13



IV. Daftar Pustaka Aziz, A., & Saihu, S. (2019). Interpretasi Humanistik Kebahasaan: Upaya Kontekstualisasi Kaidah Bahasa Arab. Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab, 3(2), 299-214 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Pendididkan Buku IIB Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi, 1983/1984) Matin, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres, 2013. Mubin, F. (2019). TAFSIR EMANSIPATORIS: PEMBUMIAN METODOLOGI TAFSIR PEMBEBASAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 131-151. Mubin, F. KEADILAN DALAM GENDER: KAJIAN KEPEMIMPINAN WANITA DALAM ISLAM1, Mubin, F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MADRASAH DAN KEGIATAN LAIN YANG DIPERLUKAN DI DALAMNYA (FAKTOR PENDUKUNGNYA). Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. Nurma, Pengertian Metode dan Pendekatan.(uns.ac.id). 2009. Ronaldo, R., Zulfikar, A., Saihu, Ismail, & Wekke, I. S. (2020). International relations of the asia pacific in the age of trump. Journal of Environmental Treatment Techniques, 8(1), 244–246. Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo, 2013. Şahin, C. RELIGIA.



14



Saihu, Aziz, A., Mubin, F., & Sarnoto, A. Z. (2020). Design of islamic education based on local wisdom (An analysis of social learning theories in forming character through ngejot tradition in bali). International Journal of Advanced Science and Technology, 29(6), 1278–1293. Saihu, M. (2019). Urgensi ‘Urf dalam Tradisi Male dan Relevansinya dalam Dakwah Islam di Jembrana-Bali. Jurnal Bimas Islam, 12(1), 173-201. Saihu, M. (2019). Merawat Pluralisme Merawat Indonesia (Potret Pendidikan Pluralisme Agama Di Jembrana-Bali). Deepublish. Saihu, M. M., & Aziz, A. (2020). Implementasi Metode Pendidikan Pluralisme Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Belajea; Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 131-150. Saihu, S. (2019). IMPLEMENTASI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD DI PONDOK PESANTREN JAM’IYYAH ISLAMIYYAH TANGERANG SELATAN. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(1), 1-22. Saihu, S. (2019). KOMUNIKASI PENDIDIK TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH KHUSUS ASY-SYIFA LARANGAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(3), 418-440. Saihu, S. (2019). KONSEP MANUSIA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MURTADHA MUTHAHHARI. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197-217. Saihu, S. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI JEMBRANA BALI). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(01), 69-90. Saihu, S. (2019). Pendidikan Pluralisme Agama: Kajian tentang Integrasi Budaya dan Agama dalam Menyelesaikan Konflik Sosial Kontemporer. Jurnal IndoIslamika, 9(1), 67-90, Saihu, S. (2019). RINTISAN PERADABAN PROFETIK UMAT MANUSIA MELALUI PERISTIWA TURUNNYA ADAM AS KE-DUNIA. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman, 3(2), 268-279, Saihu, S. (2020). ETIKA MENUNTUT ILMU MENURUT KITAB TA’LIM MUTA’ALIM. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 3(1), 99-112. Saihu, S. (2020). KONSEP PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT FAZLURRAHMAN. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 82-95. Saihu, S. (2020). Pendidikan sosial yang terkandung dalam Surat At-Taubah Ayat 71-72. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01), 127-148. Saihu, S. (2020). The Effect of Using Talking Stick Learning Model on Student Learning Outcomes in Islamic Primary School of Jamiatul Khair, Ciledug Tangerang. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 6(01), 61-68. Saihu, S., & Mailana, A. (2019). Teori pendidikan behavioristik pembentukan karakter masyarakat muslim dalam tradisi Ngejot di Bali. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 163-176. Saihu, S., & Marsiti, M. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER DALAM UPAYA MENANGKAL RADIKALISME DI SMA NEGERI 3 KOTA DEPOK,



15



JAWA BARAT. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 23-54. Saihu, S., & Rohman, B. (2019). PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI MODEL PENDIDIKAN TRANSFROMATIFE LEARNING PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL IKHLAS BALI. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(02), 435-452. Saihu, S., & Taufik, T. (2019). PERLINDUNGAN HUKUM BAGI GURU. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 2(2), 105-116. Undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Bandung:citra umbara. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003Dasar Konsep Pendidikan Moral, Bandung,Alfabeta.2003. Wahjoedi,



Jurnal Iptek Olahraga, Jakarta : Pusat Pengkajian dan



Pengembangan IPTEK (PPPITOR).1999.



16