Penelitian Kepustakaan Dan Lapangan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • aulia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN RAGAM PENELITIAN PENELITIAN KEPUSTAKAAN DAN PENELITIAN LAPANGAN



Kelompok 7 Abdul Sofyan Aulia Sofiatunnisa



Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta 2016



PENELITIAN KEPUSTAKAAN A. Pengertian Penelitian Kepustakaan Penelitian Kepustakaan sering juga disebut dengan istilah Penelitian Literatur (Library Research), merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang digolongkan menurut tempat suatu penelitian tersebut dilaksanakan. Penelitian ini mengambil suatu data penelitian dari buku-buku, jurnal, majalah, kisah-kisah sejarah, catatan atau dokumen-dokmen sejenis yang lainnya, sehingga penelitian kepustakaan bisa disebut penelitian yang dilaksanakan dikepustakaan atau bahan-bahan koleksi perpustakaan saja. Penelitian ini tidak hanya mengambil dari teks bentuk cetak yang berupa tulisan atau catatan-catatan yang berupa huruf dan angka, namun ada juga



yang berbentuk digital yaitu dengan bentuk piringan optik melalui komputeratau data komputer, bisa juga bersumber dari film (hasil rekaman), gambar, dokumen, dan arsip-arsip sejarah. B. Jenis-jenis Penelitian Kepustakaan Dalam penelitian kepustakaan itu megandung banyak jenis-jenisnya, namun hanya beberapa saja yang kami tampilkan, diantaranya yaitu kajian sejarah, kajian pemikiran suatu tokoh, dan analisis buku teks, untuk lebih mendalaminya, berikut adalah penjelasannya. 1. Kajian Sejarah, Kalau membicarakan masalah kajian sejarah, sebagian besar pembahasan mengenai kajian sejarah menggunakan Penelitian Kepustakaan, karena dalam meneliti sejarah tentunya peneliti akan melihat berbagai kejadian pada masa lampau, hal itu dapat diperoleh melalui pengumpulan data dokumenter yaitu : buku-buku sejarah karya seseorang dan juga benda-benda peninggalan sejarah. Disamping mengkaji kejadian masa lampau, peneliti juga diharapkan mampu menganalisis sejarah dengan berusaha mengungkap suatu peristiwa dibalik bukti-bukti bersejarah yang telah ditemukan. Contoh judul penelitian yang berkaitan dengan kajian sejarah yaitu : Sejarah Peran Pondok Pesantren dan Surau dalam Pendidikan Masa Pra Kemerdekaan (1908 -1945) dan Kajian Wacana Islam Pembebas Oleh Cendikiawan Muslim Indonesia Pada Masa Orde Baru. 2. Kajian Pemikiran Tokoh, Maksud dari Penelitian Pemikiran Tokoh yaitu berusaha menggali suatu informasi suatu pemikiran tokoh dan mendalami pemikiran tokoh tersebut yang didapat dari karya-karya yang ditinggalkan tokoh tersebut, contohnya yaitu suatu buku, surat, pesan atau suatu dokumen lainnya hasil karya pemikiran tokoh tersebut. Sehingga tidak akan mungkin jika kita akan meneliti pemikiran suatu tokoh tanpa mengkaji hasil karya yang asli atau orisinil dari tokoh yang diteliti. Salah satu contoh tokoh yang sering dipakai dalam penelitian kepustakaan yaitu Ki Hadjar Dewantara. Berikut ini merupakan contoh judul penelitian kepustakaan yang berkaitan dengan pemikiran suatu tokoh, yaitu : Pandangan Beragama dan Politik Kyai Haji Hasyim Asy’ari (1871-1947), Peran Harun Nasution dalam Pembaharuan Pendidikan Tinggi Islam di Indonesia, Pembaharuan Pendidikan Islam Menurut Pemikiran Fazlur Rahman, dan Islamisasi Kurikulum dan Strategi Pengembangan Pendidikan Islam Berdasarkan Pemikiran Hasan Langlunglung. 3. Analisis Buku Teks, Dalam hal ini, analisis buku teks yang dijadikan pembahasan yaitu



buku referensi yang diterapkan di Perguruan Tinggi. Penelitian analisis buku teks seperti ini digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur relevansi suatu materi yang ada dibuku dengan perkembangan yang mutakhir, sehingga tidak menyebabkan buku yang ketertinggalan zaman. Penelitian kepustakaan pada buku-buku teks di perguruan tinggi digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan teori yang telah ada dan merelevansikan dengan perkembangan zaman. Selain ketiga penelitian itu ada juga penemuan rumus-rumus dibidang matematika dan statiska, penelitian studi agama dan sastra yang menggunakan penelitian kepustakaan. C. Ciri-ciri Utama Penelitian Kepustakaan Peneitian Kepustakaan memiliki ciri-ciri yang dibahas di buku Metode Penelitian Kepustakaan, Mestika Zed adalah sebagai berikut : 1. Langsung Seorang peneliti harus bertemu langsung dengan teks, data angka, dan data digital, tidak boleh dengan pengetahuan langsung yang didapat dari studi lapangan dan saksi mata yang berupa kejadian, orang, atau benda-benda lainnya. 2. Siap Pakai (Ready Made) Maksudnya yaitu data yang akan digunakan penelitian pustaka itu harus sudah siap pakai atau peneliti tidak usah pergi kemana-mana karena bahan sumber yang dibutuhkah untuk penelitian sudah terdapat di perpustakaan dari buku-buku sampai film-film dokumenter. 3. Sumber Sekunder Data yang dipakai pada penelitian kepustakaan pada umumnya bersifat sumber sekunder, maksudnya yaitu bahan yang diperoleh peneliti merupakan data dari tangan kedua dan tidak orisinil dari tangan pertama di lapangan. Namun disarankan agar menggunakan sumber acuan pustaka yang menggunakan sumber premier, maksudnya agar nampak keontetikan hasil karya tulis tersebut. 4. Tidak Dibatasi Kondisi data yang akan peneliti olah itu harus tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Peneliti akan berhadapan dengan suatu informasi yang sifatnya statik atau tetap. D. Metode Penelitian Kepustakaan Penelitian ini menggunakan suatu metode penelitian dengan mengumpulkan data, analisis data dan selanjutnya yaitu penyusunan laporan. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya.



1. Pengumpulan Data Penelitian Kepustakaan Membahas penelitian kepustakaan erat hubungannya dengan penelitian kualitatif, karena penelitian kepustakaan merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data penelitian kualitatif haruslah secara detail dan mendalam bahkan sampai akar-akarnya, pengumpulan datanya pun harus disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Karena penelitian kepustakaan bagian dari penelitian kualitatif, maka sumber data yang digunakan yaitu sumber data dari manusia dan benda-benda empiris yang selaras dengan tema penelitiannya. Berdasarkan sumber buku Mestika Zed (2008:81) metode penelitian kepustakaan Edisi 2, untuk membantu dalam penelitian dengan Penelitian Kepustakaan atau bagaimana mencari referensi yang tepat adalah sebagai berikut :  Peneliti harus sudah memiliki ide umum tentang topik penelitian,  Mencari informasi yang mendukung topik penelitian,  Pertegas suatu fokus pembahasan dengan memperluas atau menyempitkan fokus pembahasan dan organisasikan bahan bacaan yang mendukung,  Mencar dan temukan bahan yang diperlukan,  Reorganisasikan bahan dan membuat catatan penelitian (catatan yang paling sentral dan yang penting),  Review bahan ajarnya dan perbanyak lagi bahan bacaan,  Dan yang terakhir Reorganisasikan lagi bahan/catatan dan mulailah menulis.



2. Analisis Data Penelitian Kepustakaan Karena dilihat dari Penelitian kualitatif itu merupakan penelitian yang mempunyai banyak analisi data. Salah satu analisis data yang digunakan yaitu reduksi data dan selanjutnya ditariklah kesimpulan dengan menggunakan logika, estetika, dan etika. Yang diperhatikan dalam penelitian kepustakaan yaitu nilai pustaka, nilai itu ditentukan dari sifat kebaruan pustaka dan luasnya pustaka itu dipublikasikan. Berdasarkan nilainya yang paling tinggi, maka susunan atau urutan sumber pustaka adalah sebagai berikut :  Jurnal Ilmiah,  Makalah/Prosiding Konferensi/Seminar,  Working Paper,  Publikasi Pemerintah,  Thesis dan Disertasi (tidak dipublikasikan),  Buku Teks,  Dan yang terakhir yaitu Bahan Referensi: Ensiklopedia, Kamus. 3. Penyusunan Laporan Dalam penelitian kualitatif, penyusunan laporan haruslah dilakukan



secara sistematis dan runtut dalam memaparkan datanya yaitu antara pembahasan awal sampai pembahasan terakhir salaing berhubungan dimaksudkan agar mudah dipahami pembaca. E. Alasan Penggunaan Penelitian Pustaka Menurut Mustika Zed ada beberapa alasan yang menganjurkan untuk menggunakan penelitian pustaka, yaitu : 1. Persoalan yang mencakup penelitian tersebut hanya dapat diselesaikan menggunakan penelitian pustaka saja. Contohnya : Studi Sejarah, Studi Agama, dan Sastra. 2. Diperlukannya studi pustaka sebagai salah satu tahap tersendiri, yaitu studi pendahuluan (prelinmary research) untuk dapat lebih memahami gejala lebih dalam yang terjadi pada lapangan maupun masyarakat. Contohnya : Ahli kedokteran atau biologi, mereka melakukan penelitian pustaka untuk mengetahui sifat, jenis-jenis virus, bakteri maupun penyakit yang belum diketahui. 3. Data pustaka tetap andal untuk menjawab segala persoalan penelitiannya. Beliau mengatakan “Bukankah perpustakaan merupakan tambang emas yang sangat kaya untuk riset ilmiyah. Informasi atau data empiric yang telah dikumpulkan orang lain, berupa laporan hasil penelitian atau laporan-laporan resmi, buku-buku yang tersimpan dalam perpustakaan tetap dapat digunakan oleh periset kepustakaan”.



PENELITIAN LAPANGAN



A. Pengertian Penelitian Lapangan Penelitian Lapangan atau sering disebut juga dengan istilah Penelitian Kancah (Field Research), merupakan salah satu jenis penelitian yang digolongkan menurut tempat suatu penelitian itu dilaksanakan. Dimana seorang peneliti dapat mengamati dan berbartisipasi secara langsung dalam penelitian. Jenis penelitian lapangan ini jika mengambil suatu data penelitian, itu langsung dari lapangan atau masyarakat-masyarakat yang berada disuatu wilayah maupun daerah yang menjadi target penelitian. Sehingga data yang diperoleh itu benar-benar konkret tanpa ada manipulasi atau campur tangan buku maupun dokumen lainnya. Penelitian lapangan ini lebih banyak memakan waktu dibandingkan dengan penelitian pustaka. Dan biasanya penelitian lapangan ini dilakukan jika pertanyaan mencakup belajar tentang memahami atau menggambarkan interaksi sekelompok orang. Misalnya : Bagaimana orang Y di dunia sosial? atau Seperti apakah dunia sosial dari X?. B. Langkah-langkah Penelitian Lapangan Dalam setiap penelitian terdapat langkah - langkah yang harus diperhatikan. Supaya penelitian dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Begitu juga dengan penelitian lapangan, seorang peneliti lapangan harus dapat memahami dan mengembangan setiap langkah demi langkahnya. 1. Pra-Lapangan Tahap pra-lapangan ini adalah menyusun rancangan penelitian yang memuat latar belakang masalah dan alasan pelaksanan penelitian, studi pustaka, penentuan lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisa data, rancangan perlengkapan yang diperlukan di lapangan, dan rancangan pengecekan kebenaran data. Dalam pemilihan lapangan penelitian harus didasarkan pada kondisi lapangan itu sendiri untuk dapat dilakukan penelitian sesuai dengan tema penelitian. Adapun pertimbangan lain adalah kondisi geografis, keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga. Kemudian dilanjutkan dengan mengurus ijin penelitian, untuk hal ini hendaknya dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu siapa-siapa yang berwenang memberikan ijin. Pendekatan yang simpatik sangat perlu baik kepada pemberi ijin di jalur formal maupun informal. Setelah mendapatkan izin, dilanjutkan dengan menjajaki lapangan. Hal ini pun sangat penting, artinya selain untuk mengetahui apakah daerah tersebut sesuai untuk penelitian yang ditentukan, kemudian juga untuk



rnengetahui persiapan yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Secara rinci dapat dikemukakan bahwa penjajakan lapangan ini adalah untuk memahami pandangan hidup dan penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan tempat tinggal. Tak lupa juga memilih siapa yang akan kita mintai informasinya. Dalam memilih dan memanfaatkan informan, perlu ditentukan bahwa informan adalah orang-orang yang tahu tentang situasi dan kondisi daerah penelitian, jujur, terbuka, dan mau memberikan informasi yang benar. Persiapan perlengkapan penelitian berkaitan dengan perijinan, perlengkapan alat tulis, alat perekam, jadwal waktu penelitian, obatobatan dan perlengkapan lain untuk keperluan akomodasi. 2. Pekerjaan Lapangan Dalarn kegiatan pada tahap pekeriaan lapangan, peneliti harus mudah memahami situasi dan kondisi lapangan penelitiannya. Penampilan fisik serta cara berperilaku hendaknya menyesuaikan dengan norma-norma, nilai-nilai, kebiasaan, dan adat-istiadat setempat. Agar dapat berperilaku demikian sebaiknya harus memahami betul budaya setempat. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti dapat menerapkan teknik pengamatan (observation), wawancara (interview), dengan menggunakan alat bantu seperti tape recorder, foto, slide, dan sebagainya. Usahakan hubungan yang rapport dengan objek sampai penelitian berakhir. Apabila hubungan tersebut dapat tercipta, maka dapat diharapkan informasi yang diperoleh tidak mengalami hambatan. 3. Menganalisis Data Pada analisa data, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang konsep dasar analisa data. Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data.



C. Metode Penelitian Lapangan Seperti halnya penelitian kepustakaan, penelitian lapangan pun mempunyai beberapa metode, diantaranya adalah : 1. Metode Pengamatan Metode pengamatan ini merupakan cara yang sangat baik untuk meneliti tingkah laku manusia. Sebelum melakukan pengamatan, sebaiknya peneliti sudah memahami terlebih dahulu pengertianpengertian umum dari objek penelitiannya. Apabila tidak maka hasil



pengamatannya menjadi tidak tajam. Terdapat beberapa pengamatan berdasarkan dimensinya yaitu pengamatan berperan serta dan pengamatan tidak perperan serta, pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup, pengamatan pada latar alamiah/tak terstruktur dan pengamatan eksperimental dan pengamatan non-eksperimental.



2. Metode Wawancara Wawancara merupakan teknik komunikasi antara interviewer dengan intervewee. Terdapat sejumlah syarat bagi seorang interviewer yaitu harus responsive, tidak subjektif, menyesuaikan diri dengan responden dan pembicaraannya harus terarah. Di samping itu terdapat beberapa hal yang harus dilakukan interviewer ketika melakukan wawancara yaitu jangan memberikan kesan negatif, mengusahakan pembicaraan bersifat kontinyu, jangan terlalu sering meminta responden mengingat masa lalu, memberi pengertian kepada responden tentang pentingnya informasi mereka dan jangan mengajukan pertanyaan yang mengandung banyak hal. 3. Metode Dokumenter Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia. Sumber-sumber informasi non-manusia ini seringkali diabaikan dalam penelitian kualitatif, padahal sumber ini kebanyakan sudah tersedia dan siap pakai. Dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian. Foto merupakan salah satu bahan dokumenter. Foto bermanfaat sebagai sumber informasi karena foto mampu membekukan dan menggambarkan peristiwa yang terjadi. Akan tetapi dalam penenlitian kita tidak boleh menggunakan kamera sebagai alat pencari data secara sembarangan, sebab orang akan menjadi curiga. Gunakan kamera ketika sudah ada kedekatan dan kepercayaan dari objek penelitian dan mintalah ijin ketika akan menggunakannya.



Daftar Pustaka



http://raf-amalia-ik.blogspot.co.id/2010/12/langkah-langkah-penelitiankualitatif.html https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_lapangan http://natiazuriahms.blogspot.co.id/2014/10/field-research-penelitianlapangan.html Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.