9 0 122 KB
Materi Narifan Bab 6 tentang penyusun anggaran penjualan 1. Pengertian Dan Manfaat Anggaran Penjualan 1.1 Pegertian Anggaran Penjualan Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Menjual (sell) berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan (selling) berarti proses kegiatan menjual, yaitu darikegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen (pembeli). Jualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual. Jadi, penjualan memiliki arti yang berbeda dengan jualan. Anggaran jualan disusun oleh fungsi penjualan (dalam hal ini fungsi manajer penjualan atau yang lebih luas lagi fungsi manajer pemasaran). Anggaran jualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut dapatan jualan (sales revenues). Jualan terdiri atas jualan kotor dan jualan bersih. Jualan bersih diperoleh setelah dikurang dengan potongan dan retur jualan 1.2 Manfaat Anggaran Penjualan Dengan penyusunan anggaran usaha, perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan yang matang. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan tinggal berpegang pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Sedangkan manfaat lainnya adalah membantu menejer dalam mengelola perusahaan, menejer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan bagi perusahaan, seperti memilih barang/jasa yang akan diproduksi & dijual, memilih/menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode produksi, metode distribusi, dan termin penjualan. 2. Penyusun Anggaran Penjualan 2.1 Faktor Yang Memepengaruhi Anggaran Penjuala Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan factor-faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan b. Data masa lalu c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan
2.2 Karakteristik Sebuah Anggaran a. Anggaran dapat dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain uang. b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun. c. Anggaran erisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. d. Usulan anggaran direview dan disetujui ole pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran e. Sekali disetujui anggaran anya dapat di ubah kebawah kondisi tertentu i. Secara berkala kinerja keuangan sesungguhanya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya di analisis dan dijelaskan. 3. Pelatihan 3.1 Soal 6.1 Perusahaan Kecap Sehat memproduksi 3 jenis kecap dengan taksiran jualan untuk tahun 2016 mendatang sebagai berikut : (dalam Botol) Tribulan No.
Setahun
Jenis Kecap
(2016)
1
Sedang
I 3.000
II 3.000
III 4.500
IV 1.500
12.000
2
Manis
6.000
9.000
6.000
3.000
24.000
3 Tota
Asin
4.500 13.500
4.500 16.500
3.000 13.500
6.000 10.500
18.000 54.000
l Produk dijual di daerah, yaitu : Banjarmasin (Bjm) dan Martapura (Mtp) dengan perbandingan 2:1 Harga jual untuk masing-masing daerah sebagai berikut : No.
Jenis Kecap
Bjm (Banjarmasin)
Mtp (Martapura)
1
Kecap Sedang
Rp 500 per botol
Rp 600 per botol
2
Kecap Manis
Rp 600 per botol
Rp 750 per botol
3
Kecap Asin
Rp 500 per botol
Rp 600 per botol
Jualan dilakukan dengan 30% tunai, 40% triwulan berikutnya, dan 30% triwulan berikutnya lagi. Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran penjualan. Jawab : Perusahaan Kecap Sedap Anggaran Penjualan dalam Unit (Botol) Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Triw ulan I
Banjarmasin Sedang Manis Asin
Martapura Sedang Manis
Asin
Sedang
Total Manis
Asin
Jumlah
2.000
4.000
3.000
1.000
2.000
1.500
3.000
6.000
4.500
13.500
II
2.000
6.000
3.000
1.000
3.000
1.500
3.000
9.000
4.500
16.500
III
3.000
4.000
2.000
1.500
2.000
1.000
4.500
6.000
3.000
13.500
IV
1.000
2.000
4.000
500
1.000
2.000
1.500
3.000
6.000
10.500
∑
8.000
16.000
12.000
4.000
8.000
6.000
12.000
24.000 18.000
54.000
Anggaran jualan dalam unit dibuat berdasarkan perpandingan 2 (Bjm) : 1 (Mtp). Contoh :anggaran penjualan kecap sedang selama triwulan I tahun 2016 sebanyak 3.000 botol, berarti untuk BJM (Banjarmasin) 2/3 x 3.000 = 2.000 botol dan untuk Mtp (Martapura) 1/3 x 3.000 = 1.000 botol.
Setelah membuat anggaran penjualan dalam unit, kemudian menyusun anggaran penjualan dalam rupiah sebagai berikut : Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Jualan dalam Rupiah Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Triwulan
Total Setahun
Daerah dan Jenis Kecap
1.
2.
(Rp) I
II
III
IV
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
a. Sedang
1.000.000
1.000.000
1.500.000
500.000
4.000.000
b. Manis
2.400.000
3.600.000
2.400.000
1.200.000
9.600.000
c. Asin
1.500.000
1.500.000
1.000.000
2.000.000
6.000.000
Jumlah 1
4.900.000
6.100.000
4.900.000
3.700.000
19.600.000
600.000
600.000
900.000
300.000
2.400.000
1.500.000
2.250.000
1.500.000
750.000
6.000.000
900.000
900.000
600.000 1.200.000
3.600.000
3.000.000 7.900.000
3.750.000 9.850.000
Banjarmasin
Martapura a. Sedang b. Manis c. Asin
Jumlah 1 + 2
3.000.000 7.900.000
2.250.000 5.950.000
12.000.000 31.600.000
Anggaran jualan dalam rupiah = Anggaran jualan dalam unit x Harga jual per botol Contoh : jualan kecap sedang selama triwulan I 2016 di Banjarmasin = 2.000 botol x Rp 500 = Rp 1.000.000
3.2 Soal 6.2 PT Imma merupakan perusahaan industry dan ingin menyusun anggaran penjualan yang dibuat selama satu tahun dengan data sebagai berikut :
Rencana penjualan : Daerah A :
Produk X
= 208.000 unit
Produk Y
= 111.600 unit + 319.600 unit
Daerah B :
Produk X
= 320.000 unit
Produk Y
= 168.400 unit + 488.400 unit
Rencana jualan tahun 2019
= 808.000 unit
Harga jual produk X per unit sebesar Rp 9,90 dan harga jual produk Y per unit sebesar Rp 16,50. Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran penjualan tahun 2019. JAWAB PT Imma Anggaran Penjualan Tahun Berakhir 31 Desember 2019 Jenis Produk dan
Kuantitas
Harga Jual per unit
Penjualan per unit
Daerah Penjualan Produk X Daerah A
208.000
Rp 9,90
Rp 2.059.200
Daerah B
320.000
Rp 9,90
Rp 3.168.000
528.000
Rp 9,90
Rp 5.227.200
Daerah A
111.600
Rp 16,50
Rp 1.841.400
Daerah B
168.400
Rp 16,50
Rp 2.778.600
Jumlah produk Y
280.000
Rp 16,50
Rp 4.620.00
Jumlah produk X dan
808.000
Jumlah Produk X Produk Y
Rp 9.847.200
Y 3.3 Soal 6.3 Soal 6.3 Saat ini perusahaan mampu menjual 2.000 unit dengan harga jual per unit Rp 200 dan harga pokok per unit Rp 150. Kemudian perusahaan ingin meningkatkan laba dengan cara
menekan harga pokok per unit menjadi Rp 140 dan meningkatkan produk yang dijual menjadi 2.200 unit dengan harga jual tetap. Buatlah perhitungan laba semula dan laba setelah jualan ditingkatkan. Jawab Perhitungan laba semula dan setelah jualan ditingkatkan sebagai berikut. Keterangan Kuantitas terjual Harga jual per unit Jualan Harga pokok barang terjual Laba kotor
Semula 2.000 unit Rp200,00 Rp400.000,00 Rp300.000,00 Rp100.000,00
Kuantitas Meningkat 2.200 unit Rp200,00 Rp440.400,00 Rp308.000,00 Rp 132.000,00
4. Rangkuman Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Jualan artinya hasil penjualan. Penjualan artinya proses menjual. Menjual artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu pada saat tertentu. Kegunaan anggaran jualan terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya, dan sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba. Faktor yang mempengaruhi anggaran jualan selain ramalan jualan, antara lain faktor: pemasaran, keuangan, ekonomis, teknis, kebijakan perusahaan, penduduk, kondisi, dan lainlain. Penyusunan anggaran jualan dimulai dari mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran jualan. Setelah itu menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu. Kemudian membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual Pada daerah tertentu. Langkah selanjutnya adalah memperhitungkan anggaran jualan, dan kemudian disusunlah anggaran jualan. 5. Tes formatif 1) Jualan artinya …. C. hasil proses menjual 2) Penjualan artinya …. B. proses menjual 3) Jualan bersih dikurang harga pokok barang terjual adalah …. A. laba kotor
4) Jualan bersih adalah …. D. jualan kotor dikurang potongan jualan 5) Kegunaan anggaran jualan adalah …. B. berguna sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya 6) Faktor yang tidak mempengaruhi anggaran jualan adalah …. C. faktor pemasok 7) Jualan Rp400.000,00 harga pokok barang terjual Rp300.000,00 beban usaha Rp80.000,00, modal usaha Rp100.000,00. Rentabilitas ekonomis adalah …. A. 20% 8) Tidak termasuk langkah penyusunan anggaran jualan …. C. menetapkan harga pokok 6. Tugas 6.1 Tugas Tugas 6.1 Data jualan actual (sebenarnya) dari Perusahaan Amandit untuk beberapa tahun yang lalu terlihat sebagai berikut. Tahun Jualan Harga Jual Perton 2015
150 Ton
Rp 125
2016
140 Ton
Rp 125
2017
170 Ton
Rp 128
2018
150 Ton
Rp 130
2019
180 Ton
Rp 132
Daerah penjualan barang, Rantau dan Kandangan dengan perbandingan 60% Rantau dan 40% Kandangan, dengan jualan tiap triwulan: I = 20%, II = 30%, III = 25%, dan IV = 25% Berdasarkan data tersebut, Anda diminta: a. Menentukan besarnya kuantitas (ton) ramalan jualan tahun 2020 dengan menggunakan metode momen dan metode parabola kuadrat, kemudian susunlah anggaran jualan tahun 2020 dengan menggunakan kedua metode tersebut.
b. Diketahui bahwa harga jual per ton tahun 2020 diramalkan hanya dengan menggunakan metode momen. Harga jual per ton kedua daerah sama dan perusahaan hanya menjual satu jenis barang.
Jawab n 1 2 3 4 5 A. Metode Momen
Tahu n 2015 2016 2017 2018 2019
Jualan (Y)
X
XY
2 X
150 140 170 150 180 790
0 1 2 3 4 10
0 140 340 450 720 1.650
0 1 4 9 16 30
Y = a + bx Y = n a + b X XY = a X + b X2 Cara Eliminasi 790 = 5 a + b 10 …. x 3 untuk mengeliminasi (menghilangkan) b. 1.650 = 10 a + b 30 2.370 = 15 a + b 30 1.650 = 10 a + b 30 720 = 5 a a = 720 = 144 5 1.580 = 10 a + b 20 1.650 = 10 a + b 30 -70 = b -10 b = -70 = 7 -10 Maka nilai a dan b dari metode momen dapat dihitung sebagai berikut. b = {XY – (X Y) ÷ n}÷ {X2 – (X)2 ÷ n} = {1.650 – (10 x 790) ÷5}÷{30 – (10)2 ÷5} = (1.650 – 1.580) ÷ (30 – 20) = 70 ÷ 10 =7 a = Y – bX = 158 – 7 x 2 = 158 – 14 = 144
Y = 790 ÷ 5 = 158 = Y rata-rata X = 10 ÷ 5 = 2 = X rata-rata
Persamaan tren garis lurus Y
= a + bX
Tahun 2020 berarti X Ramalan Jualan tahun 2020 n Tahun Metode Momen Y = a + bx Y = n a + XY = a X Cara Eleminasi 640 1.299 1.920 1.299 621
1 2 3 4 5
2015 2016 2017 2018 2019
=5 = 144 + 7(5) = 179 Ton Harga Jual Perton (Y) 125 125 128 130 132 640
X
XY
2 X
0 1 2 3 4 10
0 125 256 390 528 1.299
0 1 4 9 16 30
= 5a = 10 a + b 30 = 15 a + b 30 = 10 a + b 30 = 5a
b X + b X2 + b 10 …. x 3
a = 621 = 124,2 5 1.280 = 10 a + b 20 1.299 = 10 a + b 30 -19 = b -10 b = -19 = 1,9 -10 Maka nilai a dan b dari metode momen dapat dihitung sebagai berikut. b = {XY – (X Y) ÷ n}÷ {X2 – (X)2 ÷ n} = {1.299 – (10 x 640) ÷5}÷{30 – (10)2 ÷5} = (1.299 – 1280) ÷ (30 – 20) = 19 ÷ 10 = 1,9 a = Y – bX = 128 – 1,9 x 2 = 128 – 3,8 = 124,2
Y = 640 ÷ 5 = 128 = Y rata-rata X = 10 ÷ 5 = 2 = X rata-rata
Persamaan tren garis lurus Y= a + bX Tahun 2020 berarti X= 5 Ramalan Jualan tahun 2020 = 124,2 + 1,9(5) = 133,7 = 134 Unit Perbandingan antara 60% Rantau Dan 40% Kandangan dalam Metode Momen sebanyak 179 Ton. Rantau
= 179 Ton X 60% = 107,4 Ton
Kandangan = 179 Ton X 40% =
71,6 Ton
Berdasarkan ramalan jualan pada tahun 2020, yaitu sebanyak 179 Ton maka dibuatlah anggaran jualan Tahun 2020: Anggaran Jualan Dalam Unit Triwulan I Rantau = 107,4 X 20% = 21,48 Ton Kandangan = 71,6 X 20% = 14,32 Ton Jumlah = 21,48 + 14,32 = 36 Ton Triwulan II Rantau = 107,4 X 30% = 32,22 Ton Kandangan = 71,6 X 30% = 21,48 Ton Jumlah = 32,22 + 21,48 = 53,7 Ton Triwulan III Rantau Kandangan Jumlah Triwulan IV Rantau Kandangan Jumlah
= 107,4 X 25% = 26,85 Ton = 71,6 X 25% = 17,9 Ton = 26,85 + 17,9 = 44,75 Ton = 107,4 X 25% = 26,85 Ton = 71,6 X 25% = 17,9 Ton = 26,85 + 17,9 = 44,75 Ton
Anggaran dalam Rupiah Triwulan I Rantau
= 21,48 Ton X 134
= Rp 2.878,32
Kandangan = 14,32 Ton X 134
= Rp 1.918,88
Triwulan II Rantau
= 32,22 Ton X 134
= Rp 4.317,48
Kandangan = 21,48 Ton X 134
= Rp 2.878,32
Triwulan III Rantau
= 26,85 Ton X 134
= Rp 3.597,9
Kandangan = 17,9 Ton X 134
= Rp 2.398,6
Triwulan IV Rantau = 26,85 Ton X 134
= Rp 3.597,9
Kandangan = 17,9 Ton X 134
= Rp 2.398,6
B. Metode Parabola Kuadrat
n Tahun
Jualan (Y)
X
1
2015
150
-2
2
2016
140
-1
3 4 5
2017 2018 2019
170 150 180 790
0 1 2 0
XY
300 145 0 150 360 70
2 X
2 X Y
4 X
4
600
16
1
140
1
0 1 4 10
0 150 720 1.610
0 1 16 34
Rumus yang digunakan sebagai berikut : Y = na + c X2 X2Y= X2 + c X4 Syarat X = 0
790 = 5 a + 10 c …. x 2 1.610 = 10 a + 34 c 1.580 = 10 a + 20 c 1.610 = 10 a + 34 c -30 = -14 c = -30 = 2,14 C -14
XY = b X2 70 = 10 b b = 70 = 7 10 790 = 5 a + 10 c …. x 3,4 1.610 = 10 a + 34 c 2.686 1.610 1.076 a
= 17 a + 34 c = 10 a + 34 c = 7a = 1.076 = 153,7142 7
Y = a + bX + c(X)2 = 153,7142 + 7X + 2,14(X)2 Ramalan Jualan Tahun 2020 = 153,7142 + 7(3) + 2,14(3)2 = 153,7142 + 21 + 2,14 (9) = 174.7142 + 19,26 = 193,9742 Ton = 194 Ton Perbandingan antara 60% Rantau Dan 40% Kandangan dalam Metode Parabola Kuadrat Persamaan tren parabola kuadrat
sebanyak 194 Ton. Rantau
= 194 Ton X 60% = 116,4 Ton
Kandangan = 194 Ton X 40% =
77,6 Ton
Anggaran jualan pada tahun 2020 dengan Metode Parabola Kuadrat sebanyak 194 Ton dapat dirincinkan tiap triwulan I, II, III, Dan IV dalam Unit. Triwulan I Rantau = 116,4 X 20% = 23,28 Ton = 23 Ton Kandangan = 77,6 X 20% = 15,52 Ton = 16 Ton Jumlah = 23,28 + 15,52 = 38,8 Ton Triwulan II Rantau = 116,4 X 30% = 34,42 Ton = 34 Ton Kandangan = 77,6 X 30% = 23,28 Ton = 23 Ton Jumlah = 34,42 + 23,28 = 57,7 Ton Triwulan III Rantau Kandangan Jumlah Triwulan IV Rantau Kandangan Jumlah
= 116,4 X 25% = 29,1 Ton = 29 Ton = 77,6 X 25% = 19,4 Ton = 19 Ton = 29,1 + 19,4 = 48,5 Ton = 116,4 X 25% = 29,1 Ton = 29 Ton = 77,6 X 25% = 19,4 Ton = 19 Ton = 29,1 + 19,4 = 48,5 Ton
Anggaran jualan pada tahun 2020 dengan Metode Parabola Kuadrat sebanyak 194 Ton dapat dirincinkan tiap triwulan I, II, III, Dan IV dalam Rupiah. Triwulan I Rantau
= 23 Ton X 134
= Rp 3.082
Kandangan = 16 Ton X 134
= Rp 2.144
Triwulan II Rantau
= 34 Ton X 134
= Rp 4.556
Kandangan = 23 Ton X 134
= Rp 3.082
Triwulan III Rantau
= 29 Ton X 134
= Rp 3.886
Kandangan = 19 Ton X 134
= Rp 2.546
Triwulan IV Rantau = 29 Ton X 134
= Rp 3.886
Kandangan = 19 Ton X 134
= Rp 2.546
6.2 Tugas
Perusahaan Dagang Tapin di Rantau ingin membuat ramalan jualan tahun 2010. Berikut data jualan selama 4 tahun: Tahun 2006 2007 2008 2009
Jualan 4.400 unit 4.000 unit 3.800 unit 3.900 unit
Pada tahun 2020 perusahaan berencana menjual satu jenis barang dengan harga jual perunit sebesar @ Rp 100. Harga jual per unit tiap triwulan pada tahun 2020 mendatang diperkirakan naik 10% dari triwulan di belakangnya. Perkeriaan jualan triwulan I = 30%, II = 20%, III = 20%, dan IV = 30%. Berdasarkan data tersebut, buatlah ramalan jualan tahun 2020 dengan metode kuadrat terkecil dan susunlah anggaran jualan tiap triwulannya. Jawaban Metode Kuadrat Terkecil n Tahun 1 2006 2 2007 3 2008 4 2009
Jualan (Y) 4.400 4.000 3.800 3.900 16.100
Rumus: Y = a + bX b = n XY – X Y n X2 – (X)2 a = Y - b X n n b = 4 x -1.700 – 0 x 16.100 = -6.800 – 0 = -85 4 x 20 – (10)2 80 – 0 a = 16.100 – (-85) 0 = 4.025 – 0 = 4.025 4 4
Persamaan tren garis lurus
Y= a + bX
X
XY
2 X
-3 -1 1 3 0
13.200 4.000 3.800 11.700 - 1.700
9 1 1 9 20
Ramalan jualan tahun 2010
= 4.025 + -85(5) = 3.600 unit
Anggaran Jualan Tahun 2020 sebanyak 3600 Unit Pada Triwulan I, II, III, dan IV : Triwulan I
= 30% X 3.600 = 1.080 X Rp 100 = Rp 108.000
Triwulan II
= 20% X 3.600 = 720 X Rp 100 = Rp 72.000
Mengalami Kenaikan 10% = 72.000 X 10% = 7.200 Jadi = 72.000 + 7.200 Harga Jual = Rp 79.200 Triwulan III = 20% X 3.600 = 720 X Rp 100 = 72.000 Mengalami Kenaikan 10% = 79.200 X 10% = 7.920 Jadi = 79.200 + 7.920 = Rp 87.120 Triwulan IV = 30% X 3.600 = 1.080 X Rp 100 = Rp 108.000 = 108.000 X 30% Mengalami Kenaikan 10%
= Rp 32.400 = 32.400 X 10% = Rp 3.240
Jadi = Rp 108.000 + Rp 32.400 + Rp 3.240 = Rp 143.640