Pengantar Ekonomi Makro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAGIAN 8 DATA EKONOMI MAKRO BAB 23 Mengukur Pendapatan Suatu Negara Mengukur Pendapatan Suatu Negara Ilmu ekonomi makro (macroeconomics) adalah ilmu tentang perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah menjelaskan perubahan perekonomian yang mempengaruhi semua rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara bersamaan. Pendapatan dan Pengeluaran dalam Perekonomian Setiap transaksi melibatkan penjual dan pembeli, pengeluaran total dalam suatu perekonomian harus sama dengan pendapatan totalnya. Pengukuran Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa jadi yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu. Komponen-komponen PDB PDB (yang dilambangkan dengan Y) dibagi menjadi empat komponen, yaitu konsumsi (C), investasi (I), belanja pemerintah (G) dan ekspor neto (NX): Y = C + I + G + NX 1. Konsumsi Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga dengan pengecualian pembelian rumah baru. 2. Investasi Investasi (investment) adalah pengeluaran untk peraltan modal, persediaan, dan bangunan atau struktur, termasuk belanja rumah tangga untuk rumah baru. 3. Belanja Pemerintah Belanja Pemerintah government purchase) meliputi pengeluaran untuk barang dan jasa yang dilkukan oleh pemerintah. 4. Ekspor Neto Ekspor Neto (net exports) adalah pembelian barang produksi domestic oleh warga asing (ekspor) dikura ngi dengan pembelian barang asing oleh warga domestic (impor). PDB Riil Versus PDB Nominal PDB riil (real GDP) yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga tetap sedangkan PDB nominal (nominal GDP) yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga terkini. Deflator PDB Deflator PDB (deflator GDP) yaitu ukuran tingkat harga yang dihitung sebagai rasio PDB nominal dengan PDB riil dikali 100. Deflator PDB = PDB Nominal x 100 PDB Riil



BAB 24 Perhitungan Biaya Hidup Indeks Harga Konsumen Indeks harga Konsumen (IHK-consumer price index [CPI]) adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Cara menghitung harga konsumen : 1. Tentukan isi keranjangnya 2. Temukan harga-harganya 3. Menghitung harga seluruh isi keranjang 4. Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya 5. Menghitung laju inflasi, perubahan persentase pada indeks harga dari periode sebelumnya, yaitu laju inflasi antara dua tahun yang berurutan dihitung sebagai berikut : Laju inflasi pada tahun ke-2 = CPI pada tahun ke-2 – CPI pada tahun ke-1 x 100 CPI pada tahun ke-1 Indeksasi Indeksasi adalah penyesuaian otomatis dari jumlah uang yang ada dengan dampak inflasi oleh undang-undang atau kontrak. Suku Bunga Nominal dan Riil Suku Bunga Nominal (nominal interest rate) adalah suku bunga yang diberikan oleh bank, dimana jumlah uang dalam sebuah rekening tabungan naik sepanjang waktu, sedangkan Suku Bunga Riil (riil interest rate) adalah suku bunga yang disesuaikan dengan dampak inflasi.



BAGIAN 9 PEREKONOMIAN RIIL JANGKA PANJANG BAB 25 Produksi dan Pertumbuhan Produktivitas : Peranan dan Faktor-Faktor Penetuannya Produktivitas (productivity) jumlah barang dan jasa yang diproduksi setiap jam dari waktu pekerja. Faktor yang menetukan produktivitas adalah sebagai berikut :  Modal Fisik (physical capital) adalah kelengkapan peralatan dan struktur yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.  Modal Manusia (human capital) adalah pengetahuan dan ketermapilan yang diperoleh pekerja melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.  Sumber Daya Alam (natural resource) adalah masukan pada kegiatan produksi yang disediakan oleh alam, seperti tanah, sungai, dan kandungan mineral.  Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (technological knowledge) adalah pemahaman masyarakat perihal cara terbaik untuk memproduksi barang dan jasa Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Publik Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui beberapa cara: menciptakan iklim investasi dan tabungan yang baik, emndorong datangnya investasi dari luar negeri, membuat undang-undang yang mengatur hak kepemilikan,mengizinkan terjadinya perdagangan bebas, pengembangan iptek, dan mengendalikan pertumbuhan penduduk. Penurunan Perolehan Keuntungan dan Efek Pengejaran - Penurunan Perolehan Keuntungan (diminishing return) adalah sifat yang menunjukan penurunan keuntungan dari tambahan input seiring dengan peningkatan jumlah input. - Efek Pengejaran (catch up effect) adalah efek yang memampukan negara-negara yang pada mulanya miskin cenderung tumbuh lebih cepat daripada negara-negara yang pada mulanya memang kaya. Pengumpulan modal diatur oleh hukum menurunyya perolehan keuntungan : Semakin banyak modal yang dimilki perekonomian, semakin sedikit output tambahan yang diperoleh dari tambahan unit modal ekonomi.



BAB 26 Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan Sistem Keuangan (financial system) adalah kelompok institusi dalam perekonomian yang membantu dalam mencocokkan tabungan seseorang dengan investasi orang lainnya. Lembaga-lembaga Keuangan : 1. Pasar Keuangan (financial Markets;) adalah lembaga dimana penabung dapat secara langsung menyediakan dana kepada peminjam. 2. Pasar Obligasi (bound); adalah surat utang yang menyatakan kewajibankewajiban pihak peminjam kepada pihak pemegang obligasi tersebut. Sedrhananya obligasi adalah instrument utang. Obligasi menyebutkan keterangan waktu pinjaman yang akan dibayar, yang disebut dengan tanggal jatuh tempo, dan besarnya bunga yang akan dibayar secara periodic hingga pinjaman tersebut jatuh tempo. 3. Pasar Saham (share); adalah hak atas kepemilkan sebagian dalam suatu perusahaan. Lembaga-lembaga Perantara Keuangan : Lembaga-lembaga perantara keuangan (financial internediaries) adalah lembaga keuangan tempat dimana penabung dapat secara tidak langsung menyediakan dana kepada peminjam. 1. Bank; adalah perantara keuangan yang paling dikenal oleh masyarakat, yang bertugas untuk menerima tabungan dari orang-orang yang ingin menyimpan uang dan menggunakan tabungan tersebut untuk membrikan pinjaman kepada orang-orang yang ingin meminjam uang. 2. Reksa Dana (mutual fund); adalah sebuah lembaga yang menjual saham kepada public dan menggunakan hasilnya untuk membeli portofolio saham dan obligasi. Tabungan dan Investasi dalam Perhitungan Pendapatan Nasional Beberapa identitas penting : Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan total dalam suatu perekonomian dan pengeluaran total dari hasil barang dan jasa ekonomi. PDB (yang dilambangkan dengan Y) dibagi menjadi empat komponen pengeluaran, yaitu konsumsi (C), investasi (I), belanja pemerintah (G) dan ekspor neto (NX): Y = C + I + G + NX Pada Bab ini kita menyederhanakan analisis kita dengan berasumsi bahwa perekonomian yang kita telaah bersifat tertutup. Perekonomian tertutup adalah



perekonomian yang tidak berinteraksi denganperekonomian lainnya, sehingga ekspor neto pun (NX) juga nol, maka diperoleh persamaan : Y=C+I+G Untuk melihat apa yang ditunjukkan oleh identitas ini pada kita tentang pasar keuangan, kurangilah C dan G dari kedua sisi persamaan, sehingga diperoleh persamaan : Y–C–G =I Sisi kiri persamaan (Y – C – G ) adalah penghasilan total dalam perekonomian ini yang tersisa setelah dibayarkan untuk konsumsi dan pembelian yang dilakukan oleh pemerintah. Jumlah ini disebut dengan tabungan nasional (national saving), yang ditunjukkan sebagai S. S=I Persamaan ini menunjukkan bahwa tabungan sama dengan investasi. Untuk memahami makna tabungan nasional, kita akan terbantu dengan memanipulasi definisi ini lebih jauh lagi. Biarka T menunjukkan jumlah yang dikumpulkan oleh pemerintah dari rumah tangga melalui pajak dikurang dengan jumlah yang dibayar pemerintah ke rumah tangga dalam bentuk pembayaran transfer, sehingga diperoleh persamaan tabungan nasional sebagai berikut : S = Y – C – G, atau S = (Y – T – C) + (T – G) 



  



Tabungan Swasta (private saving) adalah sisa jumlah penghasilan yang dimiliki oleh rumah tangga setelah membayar pajaknya dan membayar konsumsinya. Tabungan Publik (public saving) adalah sisa jumlah pemasukan pajak yang dimiliki oleh pemerintah setelah menggunakannya untuk keperluan belanja. Surplus anggaran (budget surplus) adalah kelebihan pemasukan pajak setelah belanja yang dilakukan pemerintah. Defisit anggaran (budget deficit) adalah kurangnya pemasukan pajak dibandingkan dengan belanja pemerintah.



Pasar Dana Pinjaman Pasar dana pinjaman (market for loanable funds) adalah pasar tempat dimana orang-orang yang ingin menyimpan memasok dana, sedangkan orang-orang yang ingin meminjam uang untuk investasi meminta dana. Permintaan dan Penawaran untuk Dana Pinjaman : 1. Kebijakan 1 : Insentif untuk menabung 2. Kebijakan 2 : Insentif untuk melakukan investasi 3. Kebijakan 3 : Defisit dan Surplus Anggaran Pemerintah Pembatasan paksa (crowding out) adalah penurunan yang terjadi pada investasi yang diakibatkan oleh pinjaman yang dilakukan pemerintah.



BAB 27 Perangkat-perangkat Dasar dalam Keuangan Nilai Masa Kini : Mengukur Nilai Waktu dari Uang - Nilai masa kini (present value) adalah jumlah uang saat ini yang akan diperlukan, dengan menggunakan tingkat bunga tetap, dengan jumlah uang pada masa depan. - Nilai masa depan (future value) adalah jumlah uang pada masa depan yang akan dihasilkan dari uang pada masa sekarang, dengan tingkat bunga tetap. - Pemajukan (compounding) adalah akumulasi jumlah uang, misalnya dalam rekening bank, dimana bunga yang diperoleh tetap dalam rekening tersebut untuk menghasilkan bunga tambahan pada masa depan. Mengelola Resiko Mengelola Resiko (risk averse); menunjukkan ketidaksukaan pada ketidakjelasan. Salah satu cara untuk menghindari risiko adalah dengan membeli asuransi, melalui diverifikasi dan dengan portofolio yang memiliki risiko dan keuntungan lebih rendah. Diverifikasi Risiko Idiosinkratik - Diverifikasi (diversification) adalah pengurangan risiko yang dilakukan dengan menukarkan risiko tunggal dengan jumlah risiko yang tidak berhubungan dalam jumlah yang besar. - Risiko Idiosinkratik (idiosyncratic) adalah risiko yang hanya mempengaruhi satu pelaku ekonomi. - Risiko agregat (aggregate risk) adalah risiko yang mempengaruhi seluruh pelaku ekonomi. Penilaian Aset - Analisis Fundamental (fundamental analysis); studi tentang laporan akuntansi perusahaan dan prospek masa depan untuk menentukan nilainya. - Hipotesis pasar yang efisien (efficient markets hypothesis); teori yang menyatakan bahwa harga asset menggambarkan seluruh informasi yang tersedia pada public mengenai nilai asset.



- Efisien dalam informasi (informationally efficient); menggambarkan seluruh informasi yang tersedia dalam cara rasional. - Jejak acak (random walk); jejak suatu variable yang perubahannya tidak mungkin untuk diprediksi.



BAB 28 Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya Mengidentifikasikan Pengangguran Mengukur jumlah pengangguran adalah tugas badan statistic negara yang menghimpun data pengangguran dan aspek-aspek pasar tenaga kerja lain, seperti jenis pekerjaan, jam kerja rata-rata, dan durasi pengangguran. Badan survey mengelompokkan individu ke dalam 3 kategori yaitu : bekerja, pengangguran, dan tidak termasuk angkatan kerja.  Angkatan kerja (labor force) adalah jumlah orang yang bekeja dan tidak bekerja. Angkatan kerja = jumlah orang yang bekerja + jumlah yang tidak bekerja  Tingkat Pengangguran (unemployment rate) adalah persentase angkatan kerja yang tidak bekerja : Tingkat Pengangguran = Jumlah yang tidak bekerja x 100 Angkatan kerja  Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor-force participant rate) adalah persentase populasi dewasa yang termasuk ke dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja = Angkatan kerja x 100 Populasi penduduk dewasa  Tingkat pengangguran alamiah (ural rate of unemployment); tingkat pengangguran normal dari fluktuasi tingkat pengangguran.  Pengangguran siklis (cyclical unemployment); penyimpangan pengangguran dari tingkat alamiahnya.  Pengangguran friksional (frictional unemployment); pengangguran yang terjadi karena pekerja memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh pekerjaan yang paling cocok dengan minat dan keterampilan mereka.



 Pengangguran struktural (structural unemployment); pengangguran yang terjadi karena jumlah pekerjaan yang tersedia di sebagian pasar tenaga kerja tidak memadai untuk menyediakan pekerjaan bagi semua orang yang mengingikannya.  Pencarian kerja (job search); proses yang dilakukan pekerja untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.  Tunjangan Pengangguran (unemployment benefits); program pemerintah yang secara parsial menjamin pendapatan pekerja pada saat mereka menganggur. Serikat Pekerja dan Tawar-Menawar Kolektif  Serikat pekerja (union) adalah asosiasi pekerja yang berunding dengan perusahaan (pemekerja) tentang upah dan kondisi kerja.  Tawar-menawar kolektif (collective bargaining) adalah proses disepakatinya syarat-syarat kerja antara serikat kerja dan perusahaan.  Pemogokan (strike) adalah penarikan pekerja dari perusahaan yang diadakan oleh serikat pekerja. Teori Upah Efisiensi Upah efisiensi (efficiency wages) adalah upah di atas titik keseimbangan yang dibayarkan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Ada beberapa jenis teori upah efisiensi yaitu kesehatan pekerja, perputaran pekerja, usaha pekerja, dan kualitas pekerja. BAGIAN 10 UANG DAN HARGA-HARGA DALAM JANGKA PANJANG BAB 29 Sistem Moneter Pengertian Uang Uang (money) adalah asset dalam ekonomi yang biasanya digunakan oleh orang untuk membeli barang dan jasa dari orang lain. Fungsi Uang 1. Sebagai alat tukar (medium of exchange); barang yang diberikan pembeli kepada penjual ketika mereka ingin membeli barang dan jasa. 2. Satuan hitung (unit of account); ukuran untuk menetapkan harga-harga dan catatan utang. 3. Penyimpan nilai (store of value); alat yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mentransfer daya beli dari masa sekarang ke masa depan. 4. Likuiditas (liquidity); kemudahan asset untuk dapat dikonversi menjadi alat tukar ekonomi. Jenis-jenis Uang 1. Uang Komoditas (commodity money); uang yang berbentuk komoditas dengan nilai intrinsic. 2. Uang Fiat (fiat money); uang tanpa nilai intrinsic yang digunakan sebagai uang karena dekrit pemerintah. Uang dalam Perekonomian



 



Uang kartal (currency); uang logam dan kertas yang berada di tangan public. Rekening Giro (demand deposits); saldo di rekening bank yang dapat diakses oleh nasabah melauli permintaan dengan cara menuliskan cek.



Sistem Perbankan Sentral  Bank sentral (centra bank); institusi yang didesain untuk mengawasi sistem perbankan dan mengatur jumlah uang dalam perekonomian.  Kebijakan moneter (moneter policy); pengaturan jumlah uang yang beredar oleh pembuat kebijakan di bank sentral.  Jumlah uang yang beredar (money supply); jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian. Penciptaan Uang dengan Sistem Perbankan Bercadangan-Sebagian  Perbankan bercadangan-sebagian (fractional-reserve banking); sistem perbankan dimana bank hanya memegang sebagian simpanan sebagai dana cadangan.  Rasio cadangan (resrve ratio); bagian dari simpanan total yang dipegang oleh bank sebagai cadangan.  Penggandaan Uang (money multiplier); jumlah uang yang dibuat oleh sistem perbankan dari setiap unit cadangan.  Operasi pasar terbuka (open-market operations); pembelian dan penjualan obligasi negara oleh bank sentral.  Syarat cadangan minimum (reserve requirements); regulasi jumlah cadangan minimum yang harus dipegang oleh bank dibandingkan dengan simpanan totalnya.  Tingkat diskonto (discount rate); tingkat bunga dari pinjaman yang diberikan oleh bank sentral.



BAB 30 Pertumbuhan Uang dan Inflasi Teori jumlah uang (quantity theory of money); sebuah teori yang menyatakan bahwa jumlah uang yang tersedia menetukan tingkat harga dan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah uang menentukan tingkat inflasi. Dikotomi Klasik dan Kenetralan Moneter  Variabel-variabel nominal (nominal variables); variabel yang diukur dalam unit moneter.  Variabel-variabel riil (riil variables); variabel yang diukur dalam unit fisik.  Dikotomi klasik (classical dichotomy); pemisahan teoritis variabel-variabel nominal dan riil.  Kenetralan moneter (monetary neutrality); gagasan bahwa perubahan dalam jumlah uang yang beredar tidak mempengaruhi variabel-variabel riil. Kecepatan dan Persamaan Jumlah  Velositas uang (velocity of money); kecepatan perpindahan uang. Untuk menghitung velositas uang, kita membagi nilai nominal keluaran (PDB nominal) dengan jumlah uang. Jika P adalah tingkat harga (deflator PDB), Y adalah jumlah keluaran (PDB riil), dan M adalah jumlah uang sehingga kecepatan adalah : V = (P x Y) / M



 Persamaan Jumlah (quantity equation); persamaan M x V = P x Y, yang berkaitan dengan jumlah uang, dan nilai moneter keluaran barang dan jasa dalam perekonomian.  Pajak Inflasi (inflation tax); penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah dengan cara mencetak uang.  Efek fisher (fisher effect); penyesuaian suku bunga nominal seiring dengan tingkat inflasi.  Biaya sol sepatu (shoeleather costs); sumber dya yang terbuang ketika inflasi mendorong orang-orang untuk mengurangi pemegangan uang mereka. Kerugian Inflasi : 1. Biaya sol sepatu yang dikaitkan dengan pengurangan jumlah uang yang dipegang. 2. Biaya menu yang berkaitan dengan seringnya penyesuaian harga. 3. Peningkatan variabilitas pada harga relative. 4. Perubahan yang tidak sengaja pada liabiltas pajak karena nonindeksasi pada sistem pajak. 5. Kebingungan dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh perubahan satuan hitung 6. Redistribusi kekayaan yang tidak seimbang di antara debitur dan kreditur.



Bagian 11 EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA BAB 31 Ilmu Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka: Konsep-konsep Dasar  Perekonomian tertutup (closed economy); perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian negara lain.  Perekonomian terbuka (open economy); perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian negara lain. Arus Barang dan Modal Internasional  Ekspor (exports); barang yang diproduksi di dalam negeri dan di jual ke luar negeri.  Impor (imports); barang yang diproduksi di luar negeri dan di jual ke dalam negeri.  Ekspor neto (net exports); nilai ekspor sebuah negara dikurangi dengan nilai impornya; disebut juga sebagai neraca perdagangan.



 Surplus perdagangan (trade surplus); kelebihan ekspor daripada impor.  Defisit perdagangan (trade deficit); kelebihan impor daripada ekspor.  Perdagangan seimbang (balanced trade); situasi dimana ekspor sama dengan impor.  Arus keluar modal neto (net capital outflow); pembelian asset luar negeri oleh warga domestic dikurangi dengan pembelian asset domestic oleh warga asing.  Tabel tiga kemungkinan hasil dari perekonomian terbuka : Defisit Perdagangan Ekspor < Impor Ekspor Neto < 0 Y 0 Y>C+I+G Tabungan > Investasi Arus keluar modal neto > 0



Harga untuk Transaksi Internasional : Nilai Tukar Riil dan Nominal  Nilai tukar nominal (nominal exchange rate); nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain.  Apresiasi (appreciation); peningkatan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli.  Depresiasi (depreciation); penurunan nilai mata uang yang diukur oleh jumlah mata uang asing yang dapat dibeli.  Nilai tukar riil (real exchange rate); nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain. Persamaan nilai tukar riil : Nilai tukar riil = Nilai tukar nominal x Harga domestic Harga luar negeri  Paritas daya beli (purchasing-power parity); teori nilai tukar yang menyatakan bahwa satu unit mata uang tertentu harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara. BAB 32 Teori Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka Pasar Dana Pinjaman Ketika kita menganalisis peranan sistem keuangan, kita membuat asumsi sederhana bahwa sistem keuanga hanya terdiri atas satu pasar yang disebut dengan pasar dana pinjaman. Untuk memahami pasar dana pinjaman dalam perekonomian terbuka kita mulai dengan identitas sebagai berikut : S = I + NCO Tabungan = Investasi domestic + arus keluar modal neto Pasar Pertukaran Valuta Asing



Pasar kedua dalam model kita tentang perekonomian terbuka adalah pasar pertukaran valuta asing. Partisipan dalam pasar ini mempertukarkan mata uang domestic dengan mata uang asing. Untuk memahami pertukaran valuta asing dapat dilihat identitas berikut : NCO = NX Arus keluar modal neto = Ekspor Neto Pada titik keseimbangan nilai tukar riil, permintaan mata uang local dari luar negeri yang berasal dari ekspor neto barang dan jasa domestic sama dengan penawaran mata uang local dari penduduk yang berasal dari arus keluar modal neto domestic. Kebijakan Perdagangan (trade policy); kebijakan pemerintah yang langsung mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang diimpor atau diekspor sebuah negara. Pelarian Modal (capital flight); pengurangan pada permintaan asset yang besar dan tiba-tiba yang terjadi di sebuah negara.



BAGIAN 12 FLUKTUASI EKONOMI JANGKA PENDEK BAB 33 Permintaan dan Penawaran Agregat  Resesi (recession); periode penurunan pendapatan riil dan peningkatan pengangguran  Depresi (depression); keadaan resesi yang sangat parah.  Tiga fakta utama mengenai fluktuasi ekonomi : 1. Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diprediksikan. 2. Kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama



3. Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik.  Model permintaan agregat dan penawaran agregat (model og aggregate demand and aggregate supply); model yang banyak digunakan oleh ekonom untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi selama kecenderungan jangka panjangnya.  Kurva permintaan agregat (aggregate-demand curve); kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diinginkan oleh rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah pada tingkat harga tertentu.  Mengapa Kurva Permintaan Agregat miring ke bawah ? 1. Efek kekayaan: tingkat harga yang lebih rendah meningkatkan kekayaan riil yang mendorong belanja konsumsi. 2. Efek suku bunga: Tingkat harga yang lebih rendah mengurangi tingkat suku bunga yang merangsang belanja investasi. 3. Efek nilai tukar mata uang: Tingkat harga yang lebih rendah menyebabkan nilai tukar riil mengalami penurunan penyesuaian yang mendorong pada ekspor neto.  Mengapa Kurva Permintaan Agregat miring ke bawah ? 1. Pergeseran yang timbul dari konsumsi: Kejadian yang membuat konsumen menghabiskan uangnya pada tingkat harga tertentu (potongan pajak, ledakan pasar saham), menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Kejadian yang membuat konsumen mengurangi pengeluarannya pada tingkat harga tertentu (kenaikan pajak, kelesuan pasar saham) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri. 2. Pergeseran yang timbul dari investasi: Kejadian yang membuat perusahaan menginvestasikan lebih pada tingkat harga tertentu (optimism pada kondisi ekonomi pada masa depan, turunnya tingkat suku bunga akibat naiknya jumlah uang yang beredar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Kejadian yang membuat perusahaan mengurangi investasi pada tingkat harga tertentu (pesimis tentang masa depan, meningkatnya suku bunga akibat penurunan jumlah uang yang beredar) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri. 3. Pergeseran yang timbul dari belanja pemerintah: Peningkatan dalan belanja pemerintah terhadap barang dan jasa (membesarnya pengeluaran untuk pembangunan jalan atau pertahanan) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Penurunan dalam belanja pemerintah terhadap barang dan jasa (pengurangan anggaran pertahanan atau pembangunan jalan) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri. 4. Pergeseran yang timbul dari ekspor neto: Kejadian yang menigkatkan belanja atau ekspor neto pada tingkat harga tertentu (terjadinya “ledakan” di pasar luar negeri, depresiasi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Kejadian yang mengurangi belanja atas ekspor neto pada harga tertentu (resesi di pasar luar negeri, apresiasi nilai tukar) menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.



 Kurva penawaran agregat (aggregate-supply curve); kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dipilih oleh perusahaan untuk diproduksi dan dijual pada tingkat harga tertentu.  Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Miring ke Atas ? 1. Teori kekakuan upah: Tingkat harga rendah yang tidak diduga menaikkan upah riil yang mengakibatkan perushaan-perusahaan mempekerjakan lebih sedikit pekerja dan memproduksi jumlah barang dan jasa yang lebih sedikit. 2. Teori kekakuan harga: Tingkat harga rendah yang tidak diduga membuat perusahaan-perusahaan terkena dampak harga yang lebih tinggi daripada yang diharapkan yang menekan penjualan serta perusahaan-perusahaan tersebut memotong produksi. 3. Teori kesalahan persepsi: Tingkat harga rendah yang tidak diduga membuat para penawar berpikir bahwa harga relative mereka telah jatuh yang juga mengakibatkan jatuhnya produksi.  Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Dapat Bergeser ? 1. Pergeseran yang berasal dari tenaga kerja: peningkatan jumlah tenaga kerja yang ada (mungkin disebabkan oleh jatuhnya tingkat pengangguran alamiah) dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan. Penurunan jumlah tenaga kerja yang ada (mungkin disebabkan oleh naiknya tingkat pengangguran alami) dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kiri. 2. Pergeseran yang diakibatkan oleh modal: Peningkatan modal fisik dan modal manusia dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan. Penurunan modal fisik dan modal manusia dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kiri. 3. Pergeseran yang diakibatkan oleh sumber daya alam: Peningkatan ketersediaan sumber daya alam dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan. Penurunan ketersediaan sumber daya alam dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kiri. 4. Pergeseran yang berasal dari teknologi: Peningkatan pengetahuan teknologi dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan. Penurunan pengetahuan teknologi dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kiri. 5. Pergeseran yang berasal dari tingkat harga yang diharapkan: Penurunan tingkat harga yang diharapkan dapat menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan. Peningkatan tingkat harga yang diharapkan dapat menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri.



BAB 34 Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fisikal terhadap Permintaan Agregat  Teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference); teori Keynes yang menyatakan bahwa suku bunga berubah-ubah untuk membuat jumlah uang yang beredar dan permintaan uang menjadi seimbang.  Efek penggandaan (multiplier effect); pergeseran tambahan pada permintaan agregat yang muncul jika kebijakan fisikal ekspansif meningkatkan pendapatan yang menyebabkan kenaikan belanja konsumen.  Efek pembatasan paksa (crowding-out effect); imbangan permintaan agregat yang muncul apabila kebijakan fisikal yang mengekspansi menaikkan suku bungan dan akibatnya menurunkan belanja investasi.  Stabilisator otomatis (automatic stabilizers); perubahan-perubahan kebijakan fisikal yang mendorong permintaan agregat ketika perekonomian mengalami resesi yang tidak mengharuskkan pemerintah melakukan tindakan yang disengaja.  Kenaikan tingkat harga meningkatkan permintaan uang dan menaikkan suku bunga yang menyeimbangkan pasar uang. Karena suku bunga merupakan biaya pinjaman, suku bunga yang lebih tinggi menurunkan investasi dan juga jumlah permintaan barang dan jasa. Kemiringan kurva permintaan agregat yang menurun menggambarkan hubungan negative antara tingkat harga dengan jumlah permintaan.  Para pembuat kebijakan dapat mempengaruhi permintaan agregat melalui kebijakan moneter. Kenaikan jumlah uang yang beredar menurunkan suku bunga keseimbangan pada setiap tingkat harga. Karena suku bunga yang lebih rendah mendorong belanja investasi, kurva permintaan agregat bergeser ke kanan. Sebaliknya, penurunan jumlah uang yang beredar menaikkan suku bunga keseimbangan pada setiap tingkat harga dan menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.  Para pembuat kebijakan juga dapat mempengaruhi permintaan agregat melalui kebijakan fisikal. Kenaikan pembelanjaan negara atau penurunan pajak menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Penurunan biaya pemerintah atau kenaikan pajak menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.  Apabila pemerintah mengubah jumlah belanja pemerintah atau pajak, pergeseran permintaan agregat yang ditimbulkan dapat lebih besar, dapat pula lebih kecil daripada perubahan fisikal. Efek penggandaan cenderung menguatkan efek kebijakan fisikal terhadap permintaan agregat. Efk pembatasan paksa cenderung melemahkan perubahan fisikal terhadap permintaan agregat.  Karena kebijakan moneter dan fisikal dapat mempengaruhi permintaan agregat, pemerintah terkadang menggunakan kedua kebijakan tersebut untuk menjaga stabilitas perekonmian. Sejauh ini para ekonom masih bersilang pendapat mengenai seberapa aktif seharusnya peran dalam hal ini. Menurut para pendukung kebijakan stabilitas aktif, perubahan sikap rumah



tangga dan perusahaan menggeser permintaan agregat; jika pemerintah tidak merespons, timbul hasil yang tidak dikehendaki serta fluktuasi output dan lapangan kerja yang tidak perlu. Sebaliknya, pada penentang kebijakan stabilisasi aktif menyatakan bahwa ada keterlambatan yang tidak terhindarkan dalam kebijakan moneter dan fisikal sehingga upaya untuk menstabilkan perekonomian sering kali justru menyebabkan ketidakstabilan. BAB 35 Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran  Kurva Philips (Philips curve); kurva yang menunjukkan tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.  Hipotesis tingkat ilmiah (natural-rate hypothesis); pernyataan bahwa pengangguran pada akhirnya akan kembali ke tingkat normal atau alamiahnya, bagaimanapun tingkat inflasinya.  Guncangan penawaran (supply shock); peristiwa yang secara langsung mempengaruhi biaya dan harga suatu perusahaan, menggeser kurva penawaran agregat perekonomian sehingga menggeser kurva Philips.  Rasio pengorbanan (sacrifice ratio); angka dalam persen dari jumlah output yang hilanh per tahun dalam proses mengurangi inflasi sebesar 1 poin persentase.  Harapan yang rasional (rational expectation); teori yang mengatakan bahwa orang-orang yang secara optimal menggunakan semua informasi yang mereka miliki, termasuk informasi tentang kebijakan pemerintah, ketika memperkirakan masa datang.



BAGIAN 13 PEMIKIRAN AKHIR BAB 36 Lima Perdebatan Kebijakan Ekonomi Makro  Para pendukung kebijakan moneter dan fisikal aktif memandang ekonomi sebagai sesuatu yang tidak stabil dan percaya bahwa kebijakan dapat mengatur permintaan agregat untuk mengatasi ketidakstabilan. Kritikus kebijakan moneter dan fisikal aktif menekankan bahwa kebijakan terhadap perekonomian membutuhkan waktu yang lama untuk menunjukkan pengaruhnya dan kemampuan kit auntuk memprediksi kondisi perekonomian pada masa depan sangat tidak dapat diandalkan. Akibatnya, usaha untuk menstabilkan perekonomian dapat berakhir menjadi ketidakstabilan perekonomian.  Para pendukung gagasan mengenai kebijakan moneter berpendapat bahwa kebijakan berdasarkan kebebasan akan rentan terhadap inkompetensi, penyalahgunaan kekuasaan, dan inkonsistensi waktu. Berbagai kritik terhadap gagasan bahwa kebijakan moneter harus diatur adalah kebijakan berdasarkan kebebasan lebih fleksibel dalam merespons perubahan kondisi perekonomian.  Para pendukung target laju inflasi nol menekankan bahwa inflasi memiliki banyak kerugian dan sedikit keuntungan. Selain itu, biaya untuk menghilangkan inflasi-berkurangnya produksi dan kesempatan kerjahanyalah sementara. Bahkan biaya-biaya ini dapat dikurangi jika bank sentral mengumumkan sebuah rencana yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mengurangi inflasi sehingga harapan masyarakat mengenai inflasi secara langsung dapat dikurangi. Berbagai kritik terhadap target laju inflasi nol ini mengklaim bahwa laju inflasi menengah hanya membebankan sedikit kerugian kepada masyarakat, sedangkan resesi yang mau tidak mau harus terjadi ketika menurunkan laju inflasi akan memerlukan biaya yang cukup besar.  Para pendukung penyeimbangan anggaran pemerintah berpendapat bahwa deficit anggaran memberikan beban yang tidak adil bagi generasi masa depan karena dapat meningkatkan beban pajak dan menurunkan pendapatan mereka. Sementara itu, kritik terhadap penyeimbangan anggaran pemerintah berpendapat bahwa deficit hanyalah satu bagian kecil dari kebijakan fisikal. Pemikiran yang hanya melihat deficit anggaran secara sempit akan mengaburkan berbagai hal yang mempengaruhi generasi-generasi yang



berbeda akibat dijalankannya kebijakan, termasuk beberapa program pembelanjaan pemerintah.  Para pendukung insentif pajak untuk meningkatkan tabungan menjelaskan bahwa masyarakat enggan menabung karena berbagai hal, seperti pengenaan pajak yang tinggi pada pendapatan modal dari mereka yang memilki kekayaan yang terakumulasi. Mereka menyetujui bahwa reformasi undang-undang untuk meningkatkan tabungan, mungkin dengan cara mengubah pajak pendapatan menjadi pajak konsumsi. Para penentangnya berpendapat bahwa berbagai usulan untuk mendorong peningkatan tabungan hanya akan menguntungkan orang-orang kaya yang tidak membutuhkan keringanan pajak. Mereka juga berpendapat bahwa perubahan seperti itu mungkin hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap tabungan swasta. Upaya meningkatkan tabungan public dengan mengurangi deficit anggaran pemerintah merupakan cara yang lebih langsung dan adil guna meningkatkan tabungan nasional.