Pengaruh Bahan Material Pada Psikologis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATA KULIAH PSIKOLOGI DESAIN BAHAN



Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



KELOMPOK 6 : Ida Bagus Surya Putra NIM: 201505012 Arika Acintya Ardani NIM: 201505022 Viviana Tan NIM: 201505030 Achmad Arief Junianto NIM: 201505034 Ignasius Gede Aldo Dani NIM: 201505042 Arif Tabah Yusufa NIM: 201505047



PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN



INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR DENPASAR 2016



1. Pengertian bahan Menurut Wikipedia material atau bahan adalah zat atau benda yang dari padanya sesuatu dapat dibuat , atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu atau istilah yang sudah mulai disosialisasikan kepada masyarakat adalah bahan baku. Bahan kadangkala digunakan untuk menunjuk ke pakaian atau kain. Hal ini terjadi karena masyarakat secara umum menggunakan pakaian yang terbuat dari kain, sehingga terjadi stigma ketika seseorang menyebut kata bahan maka akan muncul di imajinasi masyarakat pada umumnya pada kain yang menjadi bahan dari pakaian mereka. Material adalah juga menjadi istilah atau kata lain dari kata bahan yang merupakan sesuatu benda yang menjadi bahan baku yng menjadi sebuah masukan dalam produksi. jadi Material adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah besi, tembaga, aluminium, kertas dan sutra dan yang lainnya Jenis bahan di bagi menjadi 2 yaitu alami dan fabrikasi. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_bahan 14 november) 2. Jenis bahan/material A. Bahan material alami merupakan sebuah zat/benda yang di hasilkan dari alam dengan sendirinya tanpa melalui proses pabrikasi seperti contoh berikut : 1) Kayu a. Pengertian Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya



(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_bahan 14 november)



b. Pengaplikasian kayu pada interior  Kayu pada lantai







kayu pada dinding







kayu pada plafon







kayu sebagai furniture.







kayu sebagai aksesoris ruang



c. Efek psikologis Efek yang di timbulkan dari penggunaan material kayu pada interior, ruangan terasa hangat, keakraban dan, dekat pada ruang, dan juga ruangan terasa panas, sesuai dengan tekstur kayu yang kasar sehingga debu dapat masuk kedalam pori pori serta menyerap cahaya. 2) Bambu a. Pengertian Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.



(sumber://https:/id.wikipedia.org)



Jenis bamboo yang dapat di gunakan dalam interior meliputi :  Bambu Betung Kekokohan merupakan kelebihan utama bambu betung. Karena sifatnya ini pulalah, bambu betung juga banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan.



 Bambu Tutul Sebagaimana disebut di atas, bambu tutul menawarkan keindahan khas yang tak kalah dengan perabot dari kayu. Keunggulan bambu tutul ini terutama terletak pada adanya bercak coklat yang membuatnya sangat menawan dan tradisional.



 Bambu Apus Bambu apus memiliki serat yang panjang, lurus, dan tidak mudah patah. Karena karakternya tersebut, bambu apus banyak digunakan sebagai anyaman untuk kerajinan maupun komponen perabot



b. Pengaplikasian bambu pada interior  Bambu sebagai lantai







Bambu pada dinding







Bambu pada plafon







Bambu sebagai furniture.







Bambu sebagai aksesoris ruang



c. Efek psikologis  Penggunaan bambu secara utuh memiliki efek ruangan terasa lebih natural atau alami, Dari segi warna ruangan yang mengaplikasikan metrial bambu utuh akan terkesan hangat dan keakraban dalam ruang Teksturnya yang halus akan membuat pengguna merasa aman dikarenakan bambu memiliki bentuk lingkaran yang memanjang yang mempengaruhi pengguna







Penggunaan daging bambu memiliki efek psikologis yang berbeda terutama pada teksture yang menonjol sehingga mempengaruhi pengguna yang akan merasa cemas dan lebih berhati-hati oleh teksture daging bambu yang menonjol







Bambu yang di anyam akan menghasilkan efek kecemasan bagi pengguna di karenakan anyaman bambu menggunakan daging/kulit luar bambu sehingga teksture kasar akan lebih menunjol namun dari segi warna akan menghasilkan suasana ruang yang lebih akrab dan hangat



3) Tanah liat a. Pengertian. Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun k bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara



golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi bahan 14 november)



b. Pengaplikasian tanah liat pada interior  Tanah liat sebagai lantai







Tanah liat sebagai dinding







Tanah liat pada plafon.







Tanah liat sebagai furnitur.







Tanah liat sebagai aksesoris ruang



c. Efek psikologis



Efek yang ditimbulkan dari material tanah liat pada interior, ruangan terasa berat, namun dilihat dari warna tanah liat yang mendekati warna alam seperti warna merah kecoklatan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan, sehingga cocok untuk digunakan pada rumah sebagai tempat untuk istirahat. Tanah liat memiliki tekstur halus sehingga menghasilkan rasa aman pada penggunanya dari segi warna tanah liat akan menghasilkan suasana pada ruang yang akrab dan hangat. 4) Rotan. a. Pengertian. Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asiadan Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca (misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafettayang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai tumbuhan rotan. Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2–5 cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. (sumber://https://id.Wikipedia.org)



b. Pengaplikasian rotan pada interior.  Rotan sebagai lantai







Rotan pada dinding







Rotan pada plafon.







Rotan sebagai furnitur.







Rotan sebagai dinding partisi







Rotan sebagai aksesoris ruang



c. Efek psikologis.  Rotan utuh dari segi teksture akan menghasilkan psikologis pada ruang akan menjadi terasa kasar, karena terlihat jelas dari tekstur anyaman pada rotan, namun dari segi warna rotan juga memiliki kesan natural yang dapat membuat seseorang di dalam ruangan merasa akrab dan hangat bentuk rotan yang membentuk lingkaran juga dapat menghasilkan rasa aman oleh pengguna pada pengaplikasian pada 



ruang Anyaman rotan memiliki teksture yang cenderung kasar hal ini akan menimbulkan rasa cemas/rasa kehati-hatian dikarenakan rotan yang di anyam terdapat pori pori yang dapat membuat debu menempel sehingga kesan yang di hasilkan menjadi kotor namun kebanyakan rotan anyaman memiliki warna coklat yang akan menghasilkan keakraban, sederhana dan hangat hal tersebut sangat mempengaruhi pengguna pada ruang mengaplikasikan anyaman rotan



5) Batu Alam. a. Pengertian. Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat, terutama untuk penyelesaian akhir (finishing) bangunan. Kesan alami (natural) serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah satu alasan batu alam menjadi begitu populer. Dinding, taman, pagar, bahkan kamar mandi tidak luput dari sentuhan material ini. Keragaman jenis serta cara pemasangannya yang mampu menghasilkan berbagai macam pola dan tampilan membuat batu alam seolah menjadi menu wajib dalam pembangunan sebuah rumah (sumber : https://19design.wordpress.com/2011/12/02/mengenal-batu-alam/) Jenis batu alam meliputi : 1. Batu Candi



Batu candi adalah jenis batu alam yang umum digunakan pada eksterior, seperti pagar, selasar, dan teras. Namun tak jarang, batu ini tampak di interior rumah meskipun sebatas pelengkap saja. Ciri-ciri batu candi yaitu bentuknya berupa lempengan, mudah menyerap air, teksturnya kasar, hal tersebut akan menghasilkan suasana berat dan dekat yang mempengaruhi psikologis pengguna, warna yang hitam juga akan berdampak pada psikologis pengguna yaitu menghasilkan suasana tenang, misterius, tegas dan kuat. 2. Batu Paras



Secara fisik, batu paras memiliki permukaan yang lebih halus. Batu ini cocok diaplikasikan pada dinding eksterior maupun interior, dengan catatan harus dicoating sebagai finishing-nya. Warna yang dimiliki batu paras juga cukup beragam, misalnya keputih-putihan, krem hal ini dapat mempengaruhi psikologis pengguna yaitu menghasilkan kesan lembut dan klasik, permukaan yang menghasilkan kesan ringan sehingga dapat mempengaruhi psikologis pengguna/penghuni. 3. Batu Kali



Batu kali ini berjenis sama dengan batu yang biasa digunakan untuk membuat pondasi rumah. Hanya saja, batu kali sudah dibentuk sedemikian rupa menjadi lempengan. Batu ini sering digunakan baik untuk dinding maupun lantai rumah. Bentuk dan ukurannya yang tidak teratur harus dipasang oleh tenaga ahli agar hasilnya tampak rapi. Sama halnya dengan batu andesit batu kali memiliki tekstur yang kasar sehingga menghasilkan suasana yang berat dan dekat,batu kali juga berwarna hitam yang memiliki psikologis kuat, misterius, dan tegas beberapa hal tersebut sangat mempengaruhi psikologis pengghuni pada ruangan yang mengaplikasikan material ini.



4. Batu Andesit



Batu andesit adalah batu paling kokoh di antara jenis batu alam lainnya. Pun pemasangannya yang disusun dengan pola batu bata, memungkinkannya semakin kuat. Ciri utama dari batu ini terletak di warnanya yang gelap dengan pori-pori yang rapat batu ini memiliki tekstur kasar sehingga menghasilkan kesan berat pada suatu ruang dan warna batu yang abu abu sehingga menghasilkan ketenangan dan teduh sehingga mempengaruhi psikologis pengguna pada ruang yang menggunakan material ini. 5. Batu Koral



Dinamakan batu koral karena batu ini didapat dari pantai. Bentuknya masih utuh berupa bebatuan kecil, hanya saja sudah disikat agar tampak bersih. Batu koral ini memiliki warna-warni alami seperti putih, hitam, abu-abu, hijau, merah, krem, pink, kuning, dan cokelat. Batu koral memiliki tekstur kasar sehingga menghasilkan kesan berat dan dekat sehingga dapat mempengaruhi



psikologis pengguna saat berada pada ruang yang mengaplikasikan material ini. 6. Batu Palimanan



Batu palimanan adalah batu alam endapan/sedimen khas daerah Palimanan, Jawa Barat. Batuan ini terbentuk dari butiran-butiran pasir yang sangat halus dan saling mengikat, atau dikenal dengan istilah sand stone. Batu palimanan memiliki warna krem sehingga dapat mempengaruhi psikologis pengguna yaitu menjadi lembut dan klasik batu palimanan memiliki tekstur yang kasar sehingga menghasilkan kesan berat dan dekat pada ruang. Pengaplikasian pada interior.  Batu alam pada lantai.







Batu alam pada dinding.







Batu alam pada plafon.







Batu alam sebagai furniture.







Batu alam sebagai fasilitas ruang.



b. Efek psikologis. Efek psikologis yang ditimbulkan dari material batu alam pada interior, ruangan memiliki kesan berat, megah, kokoh dan kuat. Batu alam juga mampu menghadirkan ketenangan jiwa bagi siapapun yang melihatnya, namun batu alam juga memiliki kesan natural yang dapat membuat seseorang di dalam ruangan merasa tenang.



B. Material fabrikasi Fabrikasi merupakan sebuah manufaktur dimana bahan / barang di buat dari bahan baku mentah atau setengah jadi, berikut contoh bahan fabrikasi : 1) Multiplek a. Pengertian



Kayu lapis atau sering disebut multipleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama. Kayu lapis merupakan salah satu produk kayu yang paling sering digunakan. Kayu lapis bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Kayu lapis biasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau bengkok. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_lapis)



b. Pengaplikasian multiplek pada interior  Multiplek sebagai lantai.







Multiplek pada dinding.







Multiplek pada plafond.







Multiplek sebagai furniture.



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material multiplek pada interior, ruangan memiliki kesan yang ringan, rapuh, dan datar. namun multiplek juga memiliki kesan yang monoton sehingga sedikit membosankan. 2) GRC a. pengertian GRC (Glassfibre Reinforced Cement) adalah material yang terbuat dari campuran semen dan pasir (agregat halus) yang diperkuat dengan glassfibre alkali resistant. Secara umum GRC ada 2 macam yaitu GRC panel produksi pabrikan dan GRC cetak. GRC panel produksi pabrikan berupa lembaran dengan ukuran 1.20x2.40 m2. Sedangkan GRC cetak bisa dibentuk sesuai desain yang ada misalnya profilan-profilan, ornamen dekorasi, dll. Aplikasi Material GRC sangat beraneka ragam dalam dunia arsitektur, antara lain panel dinding, profil cetak dekorasi, cover kolom struktur, plafond, partisi, partisi kubikal toilet. (Sumber : http://www.mediabangunan.com/2012/10/mengenal-material-grc.html)



b. pengaplikasian GRC pada interior  plafon GRC







Partisi GRC







Dinding GRC







Lantai GRC







GRC sebagai furniture



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material GRC pada interior, ruangan memiliki kesan yang ringan, monoton, halus, dan datar. namun GRC juga memiliki kesan yang dingin sehingga terasa kurang nyaman. 3) Gypsum a. Pengertian Gypsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut.Gipsum merupakan mineral sulfat yang paling umum di bumi dan terbanyak dalam batuan sedimen, lunak bila murni.Dalam dunia perdagangan biasanya gipsum mengandung 90% CaSO4.2H2O (Habson, 1987).Menurut Sanusi (1986) gipsum adalah suatu senyawa kimia yang mengandung dua molekul hablur dan dikenal dengan rumus kimia CaSO4.2H2O. Dalam bentuk murni gipsum berupa kristal berwarna putih dan berwarna abu-abu, kuning, jingga atau hitam bila kurang murni. Dengan perlakuan panas, tekanan, percampuran dengan unsur-unsur yang lain dapat menghasilkan berbagai jenis gipsum. (Sumber : https://plus.google.com/110765824111527302973/posts/SxNxFBkPUqm)



b. Pengaplikasian pada interior  Plafon gypsum







Dinding gypsum







Gypsum sebagai furniture



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material gypsum pada interior, ruangan memiliki kesan yang rapuh, ringan, monoton, halus, bersih, dan datar. namun gypsum juga memiliki kesan yang mudah patah dan mudah sehingga terasa kurang nyaman karena ada rasa kekhawatiran. 4) Batu bata a. Pengertian Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bata b. Pengaplikasian pada interior  Lantai batu bata







Dinding batu bata







Plafon batu bata







Furniture batu bata



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material batu bata pada interior, ruangan memiliki kesan yang sejuk, namun karena warnanya yang berwarna



merah keoranyean seperti api, dapat merangsang kemarahan seseorang pada ruang tersebut. 5) Kaca a. Pengertian Kaca adalah material padat atau bahan yang bening dan transparan (tembus pandang) yang rapuh dan mudah sekali rusak (Pecah). Benda ini paling banyak digunakan selama berabad abad untuk jendela dan gelas minum. Kaca dibuat dari campuran 75% silikon dioksida (SiO2) plus Na2O, CaO, dan beberapa zat tambahan (Sumber:goresan-kecil-chara.blogspot.com/2013/06/apa-itu-kaca.html) b. Pengaplikasian pada interior  Dinding kaca







Lantai kaca







Kaca pada plafon







Kaca sebagai furniture







Kaca sebagai fasilitas pelengkap pembentuk ruang.







Kaca sebagai fasilitas ruang



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material kaca pada interior, ruangan memiliki kesan menjadi luas. namun kaca juga memiliki kesan yang dapat membuat seseorang merasa cemas karena kekhawatiran akan rawan pecah, dan juga dapat merangsang emosional karena kaca mudah kotor. 6) Beton a. Pengertian



beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Beton) b. Pengaplikasian pada interior  Dinding beton







Lantai beton







Plafon beton



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material beton pada interior, ruangan memiliki kesan sejuk karena beton menyerap dingin. namun beton dapat merangsang kecemasan pada diri seseorang karena warnanya yang agak gelap. 7) Metal a. Pengertian



Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam. Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink. Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Logam)



b. Pengaplikasian pada interior  metal pada lantai







metal pada dinding







metal pada plafon







metal sebagai furniture







metal sebagai aksesoris ruang







metal sebagai pembentuk fasilitas ruang



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material logam pada interior, ruangan memiliki kesan kuat, kokoh, elegan, unik, berkarakter, indah, eksklusif, mewah, tegas, mengkilap, dan tahan banting. 8) Stiker wallpaper. a. Pengertian. Wallpaper Dinding atau yang disebut juga Kertas Dinding adalah hiasan dinding berupa gulungan kertas yang mempunyai berbagai macam motif dan warna. Wallpaper Dinding seringkali digunakan untuk merubah suasana dan penampilan dari sebuah property agar terlihat mewah dan mempunyai nilai tambah secara signifikan. Selain pengerjaan yang sangat cepat, Pengaplikasian Wallpaper Dinding juga tidak menimbulkan bau apapun. Maka dari itu, banyak sekali yang menggunakan Wallpaper Dinding untuk pengisian Ruko, Rumah, Kantor, Hotel dan juga yang hendak melakukan renovasi pada propertynya. Karena cenderung lebih irit dan terlihat lebih baik dengan maintenance yang relatif sangat mudah. (sumber://https:/greenwallpaper.co.id) b. Pengaplikasian pada interior  Stiker wallpaper pada dinding







Stiker wallpaper pada plafon







Stiker wallpaper pada lantai.







Stiker pada tangga.



c. Efek psikologis Efek psikologis yang ditimbulkan dari material stiker wallpaper pada interior, ruangan memiliki kesan lebih hidup, menarik, menyenangkan, unik, menambah kreativitas pada ruang. Membuat seseorang menjadi nyaman karena sesuai dengan apa yang di inginkan dari pemiliknya sendiri, dan juga dengan pemilihan warna yang tepat dapat merubah mood seseorang menjadi lebih damai dan senang. 9) Kain. a. Pengertian. Kain adalah salah satu benda budaya hasil karya manusia yang secara umum dikenal sebagai hasil tenunan yang dibuat untuk pakain namun kadang juga digunakan sebagai bahan interior bisa sebagai dekorasi dan lain-lainnya. (sumber: http://webcache.googleusercontent.com/search?



q=cache:XFBaU2rYVlUJ:arti-definisi-pengertian.info/pengertian-kain/ +&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id) Jenis kain meliputi : 



Kain Blacu adalah jenis kain yang terbuat dari bahan dasar kapas. Kain ini sangat fleksibel sehingga sangat mudah dibentuk menjadi aneka bentuk kreasi serta ditambahkan hiasan apapun. Kain satu ini juga merupakan jenis kain ramah lingkungan karena bahan dasarnya yang alami. Kain blacu dapat ditemukan dengan mudah, salah satunya digunakan sebagai pembungkus tepung terigu.







Kain Wools merupakan salah satu jenis kain yang cukup berat dan biasa digunakan sebagai bahan dasar pakaian hangat atau sweater. Jika dirawat dengan benar, kain wools memiliki keunggulan tertentu, yaitu lebih awet. Kain Katun merupakan salah satu jenis kain hasil rajutan (knitting) yang berbahan dasar serat kapas.



 Kain PE merupakan kain yang memiliki kesamaan dengan kain katun. Namun, dari segi kualitas, jenis kain ini masih satu tingkat dibawah kain katun. Bahan dasar kain PE adalah benang polyester. Kain Akrilit merupakan salah satu jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat kemeja.







Kain Chiffon adalah bahan yang sangat lembut, halus, transparan, dan ‘jatuh’ mengikuti bentuk badan. Karenanya kain ini tidak disarankan untuk digunakan oleh orang yang berbadan gemuk. Bahan ini terkadang sangat panas bila digunakan namun memberikan kesan yang anggun pada si pemakai. Biasanya bahan ini digunakan sebagai dress, blouse, selendang, bahkan pelengkap kebaya ataupun tudung kepala.



 Kain Flannel merupakan salah satu jenis kain yang dibuat dari bahan dasar serat wol, tanpa ditenun. Kain ini memiliki tekstur yang agak tebal, namun sangat lembut dan lentur sehingga mudah dibentuk apa saja. Kain Satin merupakan jenis kain yang memiliki permukaan mengkilap serta licin, namun bagian belakangnya suram.







Kain Rayon. Dalam industry tekstil, kain satu ini dikenal dengan sebutan rayon viskosa atau sutra buatan. Rayon merupakan jenis kain yang biasanya tampak berkilau dan tidak mudah kusut. Khusus di Indonesia, kain rayon merupakan bahan baku untuk industry kain baju batik.







Kain Sutra merupakan jenis bahan yang sangat ringan dan memiliki tekstur yang sangat lembut sehingga harus berhati-hati dalam penjahitan maupun perawatan lain, misalnya pencucian dan penyetrikaan.



 Kain Katun merupakan bahan yang terbuat dari serat kapas ini sering dipakai untuk dijadikan potongan pakaian dan paling banyak diminati. Bahan ini sudah digunakan berabad-abad karena seratnya yang ringan namun kuat.Bahan katun juga memiliki beberapa tipejenis diantaranya: Katun Biasa: Bahan katun yang agak kaku, sedikit tipis, dan tidak stretch. Biasanya memiliki daya serap yang sedang hingga bagus. Harga pun relatif lebih murah dengan motif bahan seputaran polos, garis, bunga-bunga, ataupun abstark. Katun Jepang: Bahan ini terbuat dari combed 100% full cotton. Bahan ini memiliki tekstur yang halus dengan daya serap yang sangat bagus. Harganya pun relatif mahal. Biasanya bahan ini dipakai untuk sprei. Katun Paris: Sebenarnya kualitas katun paris hampir sama dengan katun jepang hanya lebih tipis saja. Yang pasti daya serapnya bagus sehingga harga pun mahal. Biasanya bahan ini dipakai untuk blouse wanita ataupun kerudung. Katun Silk: Katun ini dinamakan ‘silk’ karena memiliki permukaan yang mengkilap. Sayangnya daya serap keringatnya paling rendah. Tapi kilap bahan ini tidak hilang setelah di cuci loh. Harganya lebih mahal dari katun biasa tapi tetap lebih murah dari katun jepang. Sekarang mulai banyak pakaian seperti dress dan rok yang menggunakan bahan ini.







Kain Satin merupakan jenis kain yang memiliki permukaan mengkilap serta licin, namun bagian belakangnya suram.







Kain Denin merupakan kain tekstur kasar dan memiliki cirri khas tertentu, yaitu kainya kadang berwarna “belel”.







Kain Lycra merupakan jenis kain yang bertekstur lembut dan elastic. Mayoritas kain ini digunakan sebagai bahan dasar pakaian dalam.



b. Pengaplikasian pada interior.  Kain pada lantai







Kain pada dinding







Kain pada plafon



c. Efek psikologis.  Efek psikologis kain bertekstur lembut pada ruangan akan menghasilkan ruangan menjadi terasa lembut, nyaman, fleksibel, dan 



ringan. Psikologis kain bertekstur kasar akan menghasilkan kesan berat dan dekat namun hal tersebut juga dapat membueat pengguna cemas karena kain bertekstur kasar dapat membuat debu menempel serta







menyerap panas sehingga psikologis pengguna akan merasa gelisah Kain bermotif sederhana akan menghasilkan psikologis pada pengguna







yaitu suasana yang menjadi luas dan sepi pada ruang Kain bermotif rumit akan menghasilkan suasana ruang yang dekat dan tidak sepi namun jika pengaplikasianya pada ruang yang kecil akan menghasilkan kesan ruang yang sempit



10) Plastik. a. Pengertian.



Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik)



b. Pengaplikasian plastik pada interior.  Plastik sebagai lapisan dinding







Plastik sebagai furniture







Plastik sebagai fasilitas ruang.



c. Efek psikologis. Efek psikologis yang ditimbulkan dari material plastik pada interior, ruangan memiliki kesan ringan, elastis, flexible, menumbuhkan daya kreatifitas karena bentuk – bentuknya yang berfariasi , halus, menyenangkan, Terkadang plastic memiliki bau/ aroma khas plastic yang kurang menyenangkan karena membuat pusing dan kurang nyaman.