Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Satu Tahun Kedepan Pada Perusahaan Eiger [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SATU TAHUN KEDEPAN PADA PERUSAHAAN EIGER



Di ajukan sebagai salah satu persyaratan Guna memperoleh gelar sarjana



UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI 2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya informasi laba bagi para penggunanya menjadikan tiap perusahaan berlomba-lomba meningkatkan labanya. Namun, bagi pihak tertentu ada yang melakukan cara tidak sehat guna mencapai tujuan individunya terhadap informasi laba perusahaan. Hal ini yang men-jadikan praktek manipulasi laba pada sekarang ini juga tidak jarang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang mengetahui kondisi di dalam perusahaan. Ini bermaksud untuk menarik para investor agar menginvestasikan dananya pada perusahaan mereka. Kejadian ini yang mengakibatkan laba perusahaan yang tidak berkualitas. Kualitas laba adalah laba dalam laporan keuangan yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Para investor, calon investor, para analis keuangan dan pengguna informasi keuangan lainnya harus mengetahui betul bagaimana kualitas laba yang sebenarnya. Informasi laba tersebut dapat dikatakan berkualitas jika reaksi pasar yang ditunjukkan dari Earnings Response Coefficient (ERC) juga tinggi. Tentunya semua perusahaan di Indonesia mengharapkan pertumbuhan laba yang baik dalam peningkatan omset perusahaan, karena pertumbuhan laba yang baik akan menentukan keberlangsungan perusahaan itu sendiri seperti yang di kemukakan oleh Collins dan Kothari (1989) dalam Tiolemba dan Ekawati (2008), menyatakan bahwa pertumbuhan laba berdampak pada laba masa depan dan begitu juga dengan koefisien respon laba. Jika pertumbuhan laba pada suatu perusahaan semakin baik tentunya ini menarik minat dari para investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan. Sama halnya juga dengan yang di kemukakan oleh Boediono 2005, bahwasanya laba yang berkualitas adalah laba yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya (Silfi, 2016) Pertumbuhan laba dimungkinkan ada pengaruh dengan kualitas laba perusahaan karena jika perusahaan yang memiliki kesempatan bertumbuh terhadap labanya berarti kinerja keuangan perusahaan tersebut baik dan dimungkinkan juga memiliki ke-sempatan bertumbuh terhadap kualitas labanya. Maka pertumbuhan laba berpengaruh positif terhadap kualitas laba.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan Eiger? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba perusahaan Eiger? 2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor pertumbuhan laba suatu perushaan? 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan bagi perusahaan perusahaan yang ada di gorontalo, melalui penelitian ini perusahaan dapat menerapkan sistem yang dapat meningkatkan laba pada perusahaan sehingga memperoleh laba atau keuntungan yang di harapkan oleh perusahaan.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Rasio Keuangan Salah satu alat analisis keuangan yang paling sering digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan perbandinganperbandingan angka-angka dari perkiraan-perkiraan yang terdapat di neraca dan laporan laba rugi. Perbandingan antara satu perkiraan dengan perkiraan yang lain harus saling berhubungan sehingga hasilnya dapat diiterpretasikan untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan baik, maka hasil perhitungan rasio keuangan harus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya atau dengan rata-rata industri. (Mahaputra, 2012) Analisis rasio adalah berorientasi dengan masa depan, artinya bahwa dengan analisis rasio dapat digunakan sebagai alat untuk meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha di masa yang akan datang. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Rasio keuangan juga bermanfaat dalam memprediksi laba perusahaan. Selain itu rasio keuangan digunakan untuk memutuskan apakah akan membeli saham perusahaan, untuk meminjam uang, atau memprediksi kekuatan perusahaan di masa depan. Apabila kinerja keuangan perusahaan baik maka pertumbuhan laba meningkat, dan sebaliknya kinerja perusahaan tidak baik maka pertumbuhan laba menurun. Dalam hal ini pertumbuhan laba merupakan peningkatan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Harahap (2006:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Menurut Kasmir (2009:104), rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka yang lainnya dalam satu periode maupun beberapa periode. Rasio keuangan dirancang untuk membantu dalam mengevaluasi suatu laporan keuangan (Brigham dan Hoston, 2006). Pertumbuhan laba dipengaruhi oleh perubahan komponen-komponen dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yang disebabkan oleh perubahan komponen laporan keuangan misalnya perubahan penjualan, perubahan harga pokok penjualan, perubahan beban operasi, perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan, adanya perubahan pada pos-pos luar biasa, dan lain-lain. Perubahan laba dapat juga disebabkan oleh faktorfaktor luar seperti adanya peningkatan harga akibat inflasi dan adanya kebebasan manajerial yang memungkinkan manajer memilih metode akuntansi dan membuat estimasi yang dapat meningkatkan laba.



2.2 Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. (Andri, 2015) Definisi lain atas pengertian laba dikemukakan oleh Harahap (2005:263) laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang, dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan. 2.2.1 Pertumbuhan Laba Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan. (victorson Taruh, 2003) Pembandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya dapat dilihat dalam laporan laba rugi perusahaan. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan suatu penggambaran kinerja perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari sekumpulan proses perusahaan dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter untuk menilai kinerja perusahaan tersebut adalah dengan menilai pertumbuhan laba. Salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan kinerja suat perusahaan. Adanya pertumbuhan laba dalam suatu perusahaan dapat menunjukkan bahwa pihak-pihak manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Suatu perusahaan pada tahun tertentu bisa saja mengalami pertumbuhan laba yang cukup pesat dibandingkan dengan rata-rata perusahaan. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya (Warsidi dan Pramuka, 2000). Pertumbuhan Laba merupakan Kenaikan Laba atau Penurunan Laba Per Tahun. Kategori pertumbuhan laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih, alasannya untuk memperoleh kondisi laba yang sebenarnya yang sudah dikurangi pengaruh bunga sebagai konsekuensi pembayaran hutang dan pajak yang harus dibayar. Menurut (Warsidi dan Pramuka, 2000) di dalam (Ayuning Untari Sitorus, 2010), maka dalam memprediksi pertumbuhan laba dalam penelitian ini menggunakan rumus pertumbuhan laba bersih: Pertumbuhan laba =



Laba bersih tahun t - Laba bersih tahunt -1 Laba bersih tahunt -1



Keterangan :



Laba bersih tahunt



= laba bersih tahun berjalan



Laba bersih tahunt-1 = laba bersih tahun sebelumnya Perusahaan dengan laba bertumbuh, dapat memperkuat hubungan antara besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan peluang lebih besar didalam menghasilkan profitabilitasnya, Porter (1980) dalam Hamid (2001), merumuskan bahwa perusahaan yang bertumbuh adalah perusahaan yang memiliki pertumbuhan margin, laba dan penjualan yang tinggi. Menurut Musliatun (2000), dikutip oleh Sujana (2004), menyatakan perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan. 2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba Menurut Angkoso (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1) Besarnya perusahaan Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi. 2) Umur perusahaan Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah. 3) Tingkat leverage Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba. 4) Tingkat penjualan Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, akan membuat semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi. 5) Perubahan laba masa lalu Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba, disebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba adalah besarnya perusahaan. Salah satu indikator untuk melihat besarnya perusahaan dapat dilihat dari tenaga kerja yang dimiliki perusahaan tersebut. Dengan memiliki banyak tenaga kerja, hal tersebut bisa membantu perusahaan dalam menjalankan perusahaannya guna mencapai tujuan yang diharapkan.



2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian /Tahun



Judul Penelitian



Variabel Penelitian



Hasil Penelitian



Roma Uly Juliana & Sulardi 2003



Pengaruh Rasio current ratio, gross keuangan dalam profit margin, operating memprediksi perubahan profit margin, net profit laba perusahaan margin, debt to equity, manufaktur dengan inventory turn over, periode penelitian tahun total asset turnover, 1998-2000 Sektor return on investment, barang konsumsi Yang return on equity Terdaftar Di Bursa Efek leverage ratio dan Indonesia ukuran perusahaan



Secara simultan Gross Profit Margin (GPM) dan Operating Profit Margin (OPM) yang signifika Dalam memprediksi perubahan laba yang akan datang terhadappertumbuhan laba dan secara parsial hanya Debt Ratio yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba



Meythi 2005



Rasio Keuangan yang Paling Baik untuk Memprediksi Pertumbuhan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ



Hasil penelitian menunjukkan hanya Return on Asset yang berpengaruh positif signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba sedangkan Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan Gross Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.



Total Asset To Turnover, Net Profit Margin, GrossProfit Margin, dan Return on Asset



2.4 Kerangka Berfikir



Agensi Teory



Rasio Keuangan 1. Analisis Rasio Pertumbuhan Laba Satu Tahun Kedepan 1. . Laba 2. Pertumbuhan Laba



Kerangka Berfikir 2.5 Hipotesis 1. Rasio keuangan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Eiger 2. Beberapa faktor seperti besarnya perusahaan dan umur perusahaan menjadi penghambat dalam pertumbuhan laba perusahaan



BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika. Pendekatan kuantitatif dilakukan dalam rangka pengujian hipotetsis. Dengan menggunakan pendekatan ini, maka akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Oleh karena itu penelitian ini melakukan penelitian terhadap data dan fakta empiris dengan menggunakan sumber data sekunder. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi adalah tempat dilaksanakannya suatu penelitian dan waktu penelitian adalah jangka waktu lamanya penelitian itu berlangsung. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan di Eiger Store Gorontalo Jalan Heledulaa, Kota Tim., Kota Gorontalo, Gorontalo 96135. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April 2021. 3.3 Populasi dan Sampel Adapun populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti, dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung ke Eiger Store Gorontalo yang berjulah 100 orang dari bulan mei 2021 2. Sampel Kriteria pengambilan sampel pada penelitian ini adalah : 1. Perusahaan alat alat outdor di gorontalo 2. Perusahaan memiliki laporan keuangan yang telah diaudit dan telah dipublikasikan dari tahun 2020 - 2021 3. Perusahaan tersebut memperoleh laba selama tahun yang diteliti yaitu dari tahun 20202021. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan di atas, maka diperoleh sampel sebanyak 2 dari 3 perusahaan alat alat outdoor yang memenuhi kriteria penelitian. Data berupa laporan keuangan maupun catatan-catatan akuntansi yang berhubungan dengan penelitian ini.



3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari secara simultan dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan. Pada penelitian ini,



pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi dokumentasi, dimana pengumpulan data diperoleh dari media internet dengan cara mendownload melalui situs resmi Pt. Eiger Indonesia untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan.



3.5 Operasionalitas Variabel 1. Variabel bebas (independen) Merupakan sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor yang didalamnya yang menentukan atau yang mempengaruhi adanya variabel-variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah : Variabel Independen



Indikator



Item Pernyataan



Current Ratio (CR) Mengukur kemampuan



Skala Rasio Rasio



perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya menggunakan aktiva lancar yang dimiliki



2. Variabel Terikat (dependen) Yaitu sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang ada ditentukan atau dipengaruhi oleh adanya variabel lain, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen (Y). Variabel Dependen



Indikator Pertumbuhan Laba



Item Pernyataan



Skala Rasio



Kenaikan laba atau Rasio penurunan laba per tahun



3.6 Teknik Analisa Data Untuk mendukung hasil penelitian, data penelitian yang diperoleh akan dianalisis dengan alat statistik melalui bantuan program SPSS. Adapun pengujian- pengujian akan dilakukan adalah. 1. Uji Normalitas Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikasi > 0.05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikasi < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal (Priyonatno,2013:59). 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai yang umum dipakai untuk multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.



DAFTAR PUSTAKA



Andri, I. (2015). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Ima Andriyani 1. Ima Andriyani, 13(2), 344–358. Mahaputra, I. N. K. A. (2012). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Bisnis, 7(2), 243–254. Silfi, A. (2016). Pengaruh Pertumbuhan Laba, Struktur Modal, Likuiditas Dan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Valuta, 2(1), 17–26. Victorson Taruh. (2003). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei. Jurnal Akuntansi, 8(1), 1–21.