Pengembangan Sistem Manajemen Biaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA NIM KELAS



: NUR ARIANA DWI N : 160020113111009 : PPAK REGULER I



AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA A. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Biaya Langsung Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya tertentu. Biaya langsung juga dapat diartikan sebagai pengeluaran-pengeluaran yang secara langsung dapat dihubungkan pada suatu produk. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung jika kita liat hubungannya dengan produk dapat kita sebut sebagai biaya OH. Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan namun tidak secara langsung dipengaruhi pada objek biaya tertentu. Misalnya : sejumlah produk yang berbeda dikirim ke konsumen dalam 1 truk. BBM yang dgunakan oleh truk adalah konsumsi sumber daya. Tetapi BBM digunakan bersamaan dalam pengantaran semua produk dalam truk. Oleh karena itu, jika biaya objek produk individu di truk, biaya bahan bakar adalah biaya tidak langsung terhadap produk tersebut karena semua produk di truk bersama-sama mengkonsumsi bahan bakar B. Activity Based Costing Activity Based Costing (ABC) adalah suatu pendekatan biaya terhadap jumlah sumber daya yang digunakan akibat dari aktivitas-aktivitas. ABC mencerminkan penelusuran biaya secara menyuluruh. ABC memfokuskan biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. ABC muncul sebagai reaksi atas tuntutan akurasi perhitungan biaya produk. perubahan kondisi, penggunaan biaya konvensional tidak akurat, antara lain diwarnai oleh : 1. Penggunaan teknologi tinggi 2. Diversifikasi produk semakin tinggu 3. Daur hidup produk semakin pendek 4. Kesalahn informasi biaya/unit adalah tinggi 5. Persaingan sangat tajam 6. Tuntutan kualitas semakin tinggi ABC membebankan biaya overhead pabrik kepada produk melalui dua tahap. Tahap pertama, biaya overhead pabrik dibebankan kepada pusat-pusat biaya yang mengkonsumsi sumber daya. Tahap kedua, biaya yang dikumpulkan dalam pusat biaya dibebankan kepada produk.



NAMA NIM KELAS



: NUR ARIANA DWI N : 160020113111009 : PPAK REGULER I



AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN Dalam model activity based costing, ativitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dapat dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu : 1. 2. 3. 4.



Unit level activities : tergantung jumlah unit yang diproduksi Batch level activities : tergantung jumlah batch aktivitas tertentu Product level activities : tergantung banyaknya jenis produk yang diproduksi Facility level activities : aktivitas yang tidak terkait langsung dengan produk



Dengan informasi biaya produk yang lebih teliti, dapat dikurangi tingkat kesalahan bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Sistem ABC menyediakan informasi perhitungan biaya yang akurat dan dapat membantu manajemen mengelola perusahaan secara efisien serta memperoleh pemahaman yang lebih baik atas keunggulan kompetitif, kekuatan dan kelemahan perusahaan. ABC menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang timbul karena dipicu oleh aktivitas, membantu manajemen untuk meningkatkan nilai produk dan nilai proses dengan membuat keputusan lebih baik. C. Activity Based Costing With Idle Capacity Kelemahan model ABC tidak dapat memberikan dampak efisiensi yang dilakukan perusahaan. Karena itu, model ABC yang dapat dipergunakan untuk efisiensi adalah model ABC yang memisahkan biaya tetap dengan biaya non-tetap. Dalam model ABC pembagian biaya berdasarkan perilakunya dapat dibagi menjadi dua bagian : 1. Biaya fleksibel, biaya ini berfluktuasi sesuai dengan jumlah aktivitas yang dilakukan perusahaan. 2. Biaya tetap, biaya ini akan tetap muncul walaupun perusahaan sudah dapat menghilangkan aktivitas yang memakai biaya tersebut. jika aktivitas dihilangkan, maka biaya-biaya ini akan menjadi beban perushaan dalam bentuk kapasitas menganggur. Biaya tetap ini harus dibebankan berdasarkan kapasitas teoritis atau kapasitas praktikal. Kapastitas teoritis adalah kapasitas maksimal dari penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Misalkan : sebuah orang bekerja selama 8 jam perharinya, Namun seseorang tersebut tidak akan bisa berkerja efektif selama 8 jam tersebut. ada suatu rentang waktu tertentu dimana orang tersebut tidak berkerja dengan efektif. Kapasitas teoritis



NAMA NIM KELAS



: NUR ARIANA DWI N : 160020113111009 : PPAK REGULER I



AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN setelah dikurangi dengan waktu tidak produktif tersebut dinamakan dengan kapasitas praktikal. Ketika aktivitas cost driver berdasarkan kapasitas praktikal, biaya kapasitas yang tidak gunakan akan dibebankan ke dalam maisng-maisng produk atau konsumen. Jika kapasitas yang tidak digunakan berkaitan dengan lini produk, maka biaya dari kapasitas yang tidak digunakan dapat dibebankan kemasing-masing lini produk dimana permintaan terhadap produk tersbeut tidak dapat dipenuhi. D. Time Driven Activity Based Costing Time Driven Activity Based Costing adalah model dengan mempergunakan persamaan waktu yang menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sebagai fungsi driver. Karaktersitik tersebut disebut dengan time driver. Model ini digunakan pada perusahaanperusahaan yang memiliki tingkat aktivitas yang amat beragam sehingga sulit untuk disederhankan. Semua aktivitas-aktivitas tersebut akan diringkas dalam bentuk persamaan, sehingga menjadi lebih mudah untuk dikelola. Misalkan dalam model ABC yang dibuta perusahaan tersebut adalah menerima pesanaan pelanngan. Masalahnya dalam aktivitas tersebut sebenarnya terdapat beberapa sub aktivitas yang dilakukan yang bervariasi, antara lain: 1. Apakah pesanan diterima melali telepon, fax atau email 2. Apakah pesanan tersebut hanya untuk satu jenis produk atau beberapa jenis produk 3. Apakah pesanan tersebut merupakan pesanan untuk dalam kota, luar kota atau luar negeri. Pendekatan alternatif untuk mengestimasi model ABC, yaitu Time- Driven ABC, mampu mengatasi segala keterbatasan dari Traditional ABC. Time-Driven ABC memerlukan dua estimasi baru yaitu: (1) Biaya per unit dari kapasitas yang tersedia dan (2) konsumsi unit waktu oleh setiap aktifitas. Estimasi Biaya Per Unit Prosedur yang baru dimulai dengan menggunakan informasi yang sama dengan pendekatan Traditional ABC, yaitu :



NAMA NIM KELAS



: NUR ARIANA DWI N : 160020113111009 : PPAK REGULER I



AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN 1. Menentukan besarnya biaya dari sumber daya yang menyediakan kapasitas. 2. Mengestimasi kapasitas aktual dari sumber daya yang tersedia. Dengan estimasi dari: (1) Biaya dari kapasitas yang tersedia, dan (2) Kapasitas pada prakteknya dari sumber daya yang tersedia, maka dapat dihitung biaya per unit dari kapasitas yang tersedia sebagai berikut: Biaya per unit



=



Kapasitas pada Prakteknya dari Sumber Daya yang Tersedia Biaya dari Kapasitas yang Tersedia



Sebagai contoh, Diketahui data dari PT X: Jumlah biaya dari tenaga kerja tidak langsung yang tersedia sebesar $ 84,000 (sudah termasuk bonus). Jumlah biaya dari kapasitas computer yang tersedia sebesar $ 30,000. Tenaga kerja tidak langsung ada 5 orang, di mana masing-masing menyediakan 500 jam kerja untuk setiap kwartal, atau totalnya sebanyak 2500 jam kerja. Kapasitas tenaga kerja tidak langsung pada prakteknya sebanyak 2000 jam kerja per kwartal. Kapasitas computer pada prakteknya sebanyak 500 jam per kwartal. Berdasarkan data tersebut, maka biaya per unit (per jam kerja) dari kapasitas tenaga kerja tidak langsung yang tersedia adalah sebagai berikut: Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung=



$ 84 =$ 42 per jam $ 2000 jam



Sedangkan biaya per unit (per jam) dari kapasitas komputer yang tersedia adalah sebagai berikut:



Biaya Komputer per jam=



$ 30.000 =$ 60 per jam $ 5 00 jam



Estimasi Unit Waktu Bagian kedua dari informasi baru yang diperlukan pada pendekatan Time-Driven ABC adalah estimasi waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu transaksi. Prosedur Time-Driven ABC menggunakan estimasi waktu yang diperlukan setiap saat transaksi terjadi. Estimasi unit waktu ini menggantikan proses interview pekerja untuk mempelajari berapa persen waktu pekerja yang



NAMA NIM KELAS



: NUR ARIANA DWI N : 160020113111009 : PPAK REGULER I



AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN dihabiskan untuk semua aktifitas. Sebagai contoh: Manajer PT X mengestimasi unit waktu dari sumber daya tenaga kerja tidak langsung dan computer sebagai berikut:



Tarif cost driver untuk aktivitas, menangani production runs, bisa dihitung sebagai biaya menggunakan tenaga kerja tidak langsung dan Komputer untuk setiap production run:



Selanjutnya, dapat dihitung pula tarif cost driver untuk aktifitas support product dengan cara yang sama seperti sebelumnya:



.B