Pengertian Jurnal Penutup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBAHASAN A. Jurnal Penyesuaian (Adjustment) Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari suatu periode dengan periode yang lain. Ayat Jurnal Penyesuaian dibuat pada akhir sebuah periode akuntansi yakni pada saat akan membuat laporan keuangan.Pada saat perusahaan tutup buku,perusahaan akan menyususn laporan keuangan agar perusahaan dapat menegetahui



posisi



keuangan



pada



periode



akuntansi



berjalan



Tujuan Jurnal Penyesuaian 1) Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar. 2) Untuk merekap saldo akun-akun buku besar. 3) Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita. 4) Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. 5) Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja. 6) Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan dan modal sebenarnya. Alasan Perlunya dibuat Jurnal Penyesuaian Berikut alasan dibuatnya pencatatan Jurnal Penyesuaian : 1) Peristiwa yang tidak tercatat setiap hari karena tidak efisien untuk melakukannya. 2) Biaya yang tidak tercatat selama periode akuntansi karena mereka berakhir dengan berlalunya waktu sebagai akibat dari transaksi haria 3) Item yang mungkin tidak atau belum tercatat.



4) Suatu kondisi



yang transaksi sudah terjadi,tetapi belum dilakukan



pencatatan pada rekening yang bersangkutan. 5) Kondisi yang rekeningnya sudah dicatat, tetapi kondisi saldo rekeningnya perlu dikoreksi,sehingga akan mencerminkan nilai yang sebenarnya. Prosedur dilakukannya Jurnal Penyesuaian sebelum Penutupan Buku 1. Menyiapkan bukti transaksi yang butuh disesuaikan 2. Print Out buku besar dan detail transaksi yang mengandung transaksi yang perlu disesuaikan 3. Teliti mengapa diperlukan penyesuaian dan kenapa bisa terjadi 4. Menentukan besarnya nominal transaksi yang harusnya terjadi, dan kemudian dibandingkan dengan jurnal yang pernah dicatat. Maka akan didapat selisih-nya 5. Menyiapkan



daftar



jurnal



penyesuaian



yang



nantinya



akan



di



rekomendasikan 6. Melakukan Jurnal Penyesuaian setelah disetujui oleh financial controller atau atasan yang lain. Cara Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian Prosedur Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian yaitu : 1. Biaya Dibayar Di Muka (Prepaid Expenses) Setiap akhir periode, pembayaran yang dilakukan di depan akan disesuaikan dengan pemakaiannya. Penyesuaian untuk beban di bayar dimuka dapat di catat sebagai aktiva ataupun sebagai beban. Hal tersebut tergantung pada catatan pada saat penjurnalan. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.



a. jika



pada



saat



melakukan



penjurnalan



diakui



sebagai



aktiva,



penyesuaiannya sebagai berikut :



Biaya ….



Rp.x.xxx



…… dibayar di muka



b. jika



pada



saat



melakukan



Rp.x.xxx



penjurnalan



diakui



sebagai



beban,



penyesuaiannya sebagai berikut.



…… dibayar di muka



Rp.x.xxx



Biaya ….



Rp.x.xxx



2. Penghasilan Diterima Dimuka (Accruals Receivable) Setiap akhir periode, pendapatan yang telah diterima dimuka akan disesuaikan dengan pengakuannya. Penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka dapat dicatat sebagai utang ataupun pendapatan. Hal tersebut bergantung pada catatan pada saat penjurnalan. Ayat penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut : a. Jika pada saat melakukan penjurnalan diakui penyesuaiannya sebagai berikut :



……. Diterima dimuka



Rp.x.xxx



sebagai



utang,



Pendapatan …….



Rp.x.xxx



b. Jika pada saat melakukan penjurnalan diakui sebagai pendapatan, penyesuaiannya sebagai berikut :



Pendapatan …………..



Rp.x.xxx



……..Diterima dimuka



Rp.x.xxx



3. Biaya Yang Masih Harus Dibayar (Accruals Payable) Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung oleh perusahaan akan tetapi belum dibayar, akan dicatat sebagai utang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut sebagai berikut :



Biaya …..



Rp.x.xxx



Hutang ……



Rp.x.xxx



4. Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation Of Fixed Assets) Setiap akhir periode, aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun bertambahnya umur aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai beban oleh perusahaan. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :



Biaya penyusutan…..



Rp.x.xxx



Akumulasi penyusutan…..



Rp.x.xxx



5. Perlengkapan (Supplies) Setiap akhir periode, perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan akan menurun nilainya atau habis sebagai akibat dari pemakaian Penurunan nilai perlengkapan itu akan diakui sebagai beban oleh perusahaan. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :



Beban Perlengkapan



Rp.x.xxx



Perlengkapan



Rp.x.xxx



6. Penghasilan Yang Masih Harus Diterima (Accruals Revenue) Setiap akhir periode, penghasilan yang seharusnya diterima akan disesuaikan. Penyesuaian untuk Penghasilan yang masih harus diterima ini terjadi karena adanya penghasilan yang belum diterima pembayarannya. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut sebagai berikut :



Piutang Usaha



Rp.x.xxx



Pendapatan Jasa



Rp.x.xxx



Contoh Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian : BENGKEL OKE POENYA NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2011



No AKUN



SALDO AKUN D



K



111



KAS



Rp



12.000.000,00



112



PIUTANG USAHA



Rp



5.000.000,00



114



PERLENGKAPAN BENGKEL



Rp



9.000.000,00



ASURANSI



DIBAYAR



115



DIMUKA



Rp



600.000,00



133



PERALATAN



Rp



24.000.000,00



AKM.



PENYUSUTAN



133-1



PERALATAN



Rp 4.000.000,00



211



HUTANG USAHA



Rp 10.000.000,00



311



MODAL



Rp 17.000.000,00



411



PENDAPATAN JASA



Rp 29.000.000,00



521.2



BEBAN SEWA



Rp



2.400.000,00



512.1



BEBAN GAJI



Rp



8.000.000,00



513



BEBAN LISTRIK



Rp



1.200.000,00



514



BEBAN LAIN-LAIN



Rp



2.800.000,00



Informasi penyesuaian 31 Desember 2011 sebagai berikut : a. b. c. d.



Sisa perlengkapan bengkel ditaksirkan seharga Rp 4.000.000,Asuransi dibayar dimuka untuk setahun terhitung dri tgl 30 April 2011. Penyusutan peralatan sebesar 10% dari nilai peralatan. Gaji karyawan yang masih terutang sebesar Rp 200.000,-Perbaikan kendaraan yang sudah diselesaikan, tetapi belum diterima pembayarannya karena belum diambil pemiliknya sebesar Rp 3.000.000,-



Penjelasan : 1. Akun perlengkapan menunjukkan saldo Rp 9.000.000,Data Akhir periode : Sisa perlengkapan ditaksir seharga Rp 4.000.000,Analisis : Akun perlengkapan (saldonya di debet). Maka dihitung jumlah yang habis terpakai atau yang telah menjadi beban, yaitu Rp 9.000.000 – Rp 4.000.000 = Rp 5.000.000. Kemudian catat dalam akun beban perlengkapan debet Rp5.000.000 dan akun perlengkapan sejumlah Rp 5.000.000 seterusnya dicatat di sisi kredit. Jurnal penyesuaiannya adalah: Beban Perlengkapan



Rp.5.000.000,00



Perlengkapan Rp.5.000.000,00 2. Akun Asuransi dibayar dimuka menunjukkan saldo Rp 600.000,Analisis : Asuransi dibayar dimuka sebesar Rp 600.000,- untuk setahun. Maka dihitung, Rp 600.000,-/12 = Rp 50.000,-/bulan. Terhitung dari 30 April 2011, maka yang telah menjadi beban : 30 April 2011-31 Desember 2011 = 8 bulan x Rp 50.000,- = Rp 400.000,Kemudian dicatat Beban Asuransi sebesar Rp 400.000,- disisi debet dan Asuransi dibayar dimuka sebesar Rp 400.000,- disisi kredit. Jurnal Penyesuaiannya : Beban Asuransi Rp 400.000,-



Asuransi dibayar dimuka



Rp 400.000,-



3. Akun Peralatan menunjukkan saldo Rp 24.000.000,Data Akhir periode peralatan disusutkan 10%. Analisis : Penyusutan peralatan 10% x Rp 24.000.000,- = Rp 2.400.000,- . Maka pencatatannya, Beban penyusutan peralatan sebesar Rp 2.400.000,di sisi debet dan Akm. Penyusutan peralatan disisi kredit sebesar Rp 2.400.000,- . Jurnal Penyesuaiannya : Beban Penyusutan Peralatan Rp 2.400.000,Akm Penyusutan Peralatan Rp 2.400.000,4. Gaji karyawan yang masih terutang sebesar Rp 200.000,Analisis : Gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp 200.000,- . Maka pencatatannya, Beban Gaji sebesar Rp 200.000,- disisi debet dan akun Hutang Gaji sebesar Rp 200.000,- disisi kredit. Jurnal Penyesuaiannya : Beban Gaji Rp 200.000,Hutang Gaji Rp 200.000,5. Perbaikan kendaraan yang sudah diselesaikan, tetapi belum diterima pembayarannya karena belum diambil pemiliknya sebesar Rp 3.000.000,Analisis : Pendapatan yang belum diterima pembayarannya sebesar Rp 3.000.000,- . Maka pencatatannya akun Piutang Usaha sebesar Rp 3.000.000,- disisi debet dan Pendapatan Jasa sebesar Rp 3.000.000,- disisi kredit. Jurnal Penyesuaiannya : Piutang Usaha Rp 3.000.000,Pendapatan Jasa Rp 3.000.000,-



Agar lebih jelasnya jurnal penyesuaian dari contoh di atas, dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:



Tanggal



Akun



REF



Debet



Kredit



31-Des



Beban Perlengkapan



Rp 5.000.000,00



Perlengkapan 31-Des



Beban Asuransi



Rp Rp



400.000,00



Asuransi dibayar dimuka 31-Des



Beban Penyusutan Peralatan



5.000.000,00



Rp



400.000,00



Rp 2.400.000,00



Akm Penyusutan



Rp 2.400.000,00



Peralatan 31-Des



Beban Gaji



Rp



200.000,00



Hutang Gaji 31-Des



Piutang Usaha



Rp Rp 3.000.000,00



Pendapatan Jasa Total



Rp 3.000.000,00 Rp 11.000.000,00



Rp 11.000.000,00



B. Pengertian Jurnal Penutup Jurnal Penutup merupakan bagian dari siklus akuntansi, didalam siklus akutansi , setelah ayat jurnal penyesuaian selesai diposting kedalam buku besar, maka data-data yang ada pada akun buku besar akan sesuai dengan data-data yang dilaporkan didalam laporan keuangan. saldo rekening akun yang tercantum dalam neraca akan terus diakumulasi dari periode ke periode sehingga akun tersebut bersifat relatif permanen, dan kemudian disebut dengan akun riil (real account). Jadi, jurnal penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan tetap pada akhir periode akuntansi. Alasan Dibuatnya Jurnal Penutup



200.000,00



Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah jurnal akuntansi harus dibuat untuk menjadikan rekening akun akun sementara (temporer) menjadi bersaldo NOL (0) pada akhir periode akuntansi. Atau dalam bahasa yang lebih sederhana, Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun nominal (sementara). Tujuan Jurnal Penutup Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai berikut: a) Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya b) Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku c) Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksitransaksi pada periode akuntansi selanjutnya d) Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas



Langkah-Langkah Dalam Membuat Jurnal Penutup Perkiraan pendapatan yang terdapat dalam kolom laba/rugi kita debit dan ikhtisar laba/rugi dikreditkan dengan jumlah yang terdapat dalam perkiraan pendapatan.



a) Perkiraan biaya-biaya dengan jumlah masing-masing yang terdapat dalam kolom laba/rugi kita kreditkan dan ikhtisar laba/rugi kita debit sebesar jumlah total biaya. b) Perkiraan prive dengan jumlah yang tertera dalam kolom neraca di kredit dan modal disebelah debit dengan jumlah yang sama. c) Jika perusahaan laba, maka jurnal penutup yang dibuat adalah dengan mendebit jumlah laba dengan perkiraan ikhtisar laba/rugi dan dikreditkan perkiraan modal dengan jumlah yang sama. Demikian pula sebaliknya jika perusahaan rugi.` Menutup Akun Nominal Terdapat 4 jenis akun yang dilakukan jurnal penutup yaitu antara lain: 



Akun pendapatan.







Akun beban.







Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi.







Akun prive.



Ayat Jurnal Penutup a) Akun Pendapatan Pendapatan Jasa



xxxx



Ikhtisar Laba/Rugi



xxxx



b) Akun Beban Ikhtisar Laba/Rugi



xxxx



Beban xxxx c) Akun Ikhtisar Laba/Rugi atau Saldo Laba/Saldo Rugi jika terdapat saldo rugi Modal xxxx Saldo Rugi



xxxx



jika terdapat saldo laba Saldo Laba



xxxx



Modal d) Akun Prive Modal



xxxx



xxxx



Prive



xxxx



Contoh Jurnal Penutup Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:



Pendapatan…………………………………………………



Rp.



….



12.900.000,-



Beban telepon……………………………………………



Rp. 1.000.000,-



Beban asuransi……………………………………………



Rp. 250.000,-



Beban depresiasi……………………………………………



Rp. 9.000.000,-



Beban



gaji.. Rp. 2.000.000,-



…………………………………………………… Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:



JURNAL PENUTUP



Rekening



Debet



Kredit



Menutup pendapatan Pendapatan



12.900.000 12.900.000



Ikhtisar Rugi/Laba



Menutup Beban Ikhtsar Rugi/Laba



12.250.000 1.000.000



Beban Telepon



250.000.



Beban Asuransi Beban Depresiasi



9.000.000



Beban Gaji



2.000.000



Menutup Ikhtisar Rugi/Laba Ikhtisar Rugi/Laba



650.000 650.000



Modal C. Pengertian Jurnal Pembalik



Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda. Dengan kata lain jurnal pembalik adalah jurnal jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan perkiraan riil baru. Jurnal pembalik adalah jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya.



Penyusunan jurnal pembalik dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional, artinya kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal pembalik. Fungsi Jurnal Pembalik Adapun Fungsi Jurnal Pembalik atau tujuan dibuat jurnal pembalik antara lain untuk: a) Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian b) Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak c) Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian. untuk transaksi yang akrual dan transaksi yang deferral tertentu. Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik: 1) Beban yang masih harus dibayar 2) Beban yang dibayar dimuka (jika tercatat sebagai beban) 3) Pendapatan yang masih akan diterima 4) Pendapatan yang diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan) 5) Pemakaian atas Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban) Langkah-langkah membuat Jurnal Pembalik:



1) Buatlah Jurnal saat pembayaran (untuk beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka), angka yang dimasukkan adalah angka yang terdapat disoal. 2) Buatlah Jurnal penyesuaian(penulisan tanggal selalu tanggal bulan di akhir periode). 3) Buatlah Jurnal pembalik(jurnal penyesuaian dibalik), penulisan tanggal selalu di awal periode selanjutnya. Angka yang ditulis sama seperti jumlah angka pada jurnal penyesuaian. 4) Untuk Beban yang akan dibayar dan pendapatan yang masih harus diterima, hanya terdapat: Jurnal Penyesuaian dan Jurnal pembalik Ayat Jurnal Pembalik a) Beban yang masih harus dibayar



Pada saat penyesuaian



Pada saat pembalikan



Beban…



Utang … Utang…



Beban…



b) Pendapatan yang masih harus diterima



Pada saat penyesuaian



Pada saat pembalikan



Piutang



Pendapatan Pendapatan



Piutang



c) Beban dibayar dimuka (menggunakan pendekatan beban)



Pada saat penyesuaian



Pada saat pembalikan



… dibayar dimuka



Beban …



Beban …



…dibayar dimuka



d) Pendapatan diterima dimuka (menggunakan pendekatan pendapatan)



Pada saat penyesuaian



Pada saat pembalikan



Pendapatan …



Pendapatan…diterima dimuka



Pendapatan…diterima dimuka



Pendapatan…



Contoh Jurnal Pembalik 1. Beban-beban yang masih harus dibayar Pada tanggal 31 Agustus "Perusahaan Saya" mempunyai utang gaji sebesar Rp. 240.000, utang ini oleh perusahaan sampai dengan tanggal 31 Agustus 2006 belum dicatat. Oleh karena itu "perusahaan saya" telah membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut Beban Gaji.............Rp 240.000 Hutang Gaji.............Rp 240.000 Misalkan "perusahaan saya" membayar gaji pegawai tanggal 10 September 2006 Rp. 350.000,- dengan rincian Rp. 240.000,- untuk bulan



Agustus 2006 dan Rp. 110.000 untuk sepuluh hari pada bulan September 2006. a) Apabila Jurnal Penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Agustus disesuaikan kembali/dibalik ( ada proses penyusunan jurnal pembalik) saat perusahaan memmutuskan untuk menyusun jurnal pembalik dalam proses akuntansinya maka pada awal periode akan dibuatkan jurnal pembalik, untuk ilustrasi ini maka pada tanggal 1 september 2006 "perusahaan saya" membuat jurnal pembalik sebagai berikut: Hutang Gaji............Rp 240.000 Beban Gaji..............Rp 240.000 Dengan adanya jurnal pembalik, maka akun utang gaji akan memiliki saldo nol, dan sebaliknya akun beban gaji akan bersaldo kredit sebesar Rp. 240.000,-. Pembayaran gaji pada tanggal 10 September 2006 dapat dicatat



tanpa



memperhatikan



ada



tidaknya



utang



gaji.



maka jurnal yang umum yang dibuat pada tanggal 10 september 2006 (saat pembayaran gaji) dicatat sebagai berikut: Beban Gaji............Rp 350.000 Kas......................Rp 350.000 b) Apabila jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Agustus tidak disesuaikan kembali/ dibalik (tidak ada proses penyusunan jurnal pembalik) Maka jurnal umum yang dibuat tanggal 10 September 2006 (saat pembayaran gaji) dicatat sebagai berikut: Beban Gaji.............Rp 110.000 Hutang Gaji............Rp 240.000 Kas......................Rp 350.000 Jurnal tanggal 10 September 2006 di atas memerlukan dua akun yang di debit yaitu akun beban gaji dan akun utang gaji. Hal ini bertujuan yang pertama menghilangkan akun utang gaji pada periode sebelumnya dan mencatat beban gaji untuk periode September 2006. Meskipun jurnal yang dibuat tidak rumit namun masih bisa disederhanakan. Untuk mencapai



hal tersebut di atas maka pada hari pertama yaitu tanggal 1 September 2006 dibuatlah jurnal pembalik. Tujuannya adalah menghilangkan jurnal penyesuaian untuk akun yang bersangkutan, sehingga pembayaran gaji dapat dicatat (dalam jurnal umum) dengan cara yang sama (Normal) yaitu mendebit beban gaji dan mengkredit kas. Dengan demikian akan memperkecil resiko kesalahan dan dapat menyederhanakan pencatatan. 2. Pendapatan yang masih harus diterima Pada kasus ini akan diilustrasikan kondisi perusahaan yang menginvestasikan Sebagai contoh



uangnya



ke



obligasi.



perusahaan Purnama berinvestasi



dalam bentuk



obligasi. Bunga obligasi yang diterima sebesar Rp. 3.000.000,- setiap 6 bulan sekali. Perusahaan Purnama berinvestari mulai 1 Oktober 2006.



Laporan



keuangan perusahaan dibuat 31 Desember. Mulai



tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2006 (selama 3 bulan) ada bunga yang menjadi hak perusahaan yaitu sebesar Rp. 1.500.000,-. Karena bunga sebesar Rp. 1.500.000,- pada tanggal 31 Desember 2006 belum diterima tunai, maka akan menjadi piutang bunga. Jurnal penyesuaian



yang



harus



dibuat



untuk



peristiwa



ini



adalah:



Piutang bunga...............Rp 1.500.000 Pendapatan bunga............Rp 1.500.000 a) Apabila jurnal penyesuaian di atas tidak disesuaikan kembali/ dibuat jurnal pembalik, Maka jurnal yang dibuat untuk penerimaan bunga 1 April 2007 (penerimaan



bunga



obligasi/kupon)



adalah



sebagai



berikut:



Kas........Rp 3.000.000 Pendapatan bunga...........Rp 1.500.000 Piutang bunga..............Rp 1.500.000 Dalam jurnal di atas terdapat dua pengkreditan, yaitu menghapus piutang bunga dan mencatat pendapatan bunga tiga bulan di tahun 2007. Walaupun tidak rumit tetapi pencatatan ini akan lebih baik jika



disederhanakan. Caranya yaitu membuat jurnal pembalik (membalik jurnal penyesuaian) di awal periode. b) Apabila jurnal penyesuaian di atas disesuaikan kembali/ dibuat jurnal pembalik, Maka pada tanggal 1 Januari 2007 dibuat jurnal pembalik sebgai berikut: Pendapatan bunga..................Rp 1.500.000 Piutang Bunga....................Rp 1.500.000 Dengan dibuatnya jurnal pembalik maka akun piutang bunga akan bersaldo nol, sedang akun pendapatan bunga akan bersaldo debit sebesar Rp. 1.500.000,-. Pada saat terjadi penerimaan bunga yaitu tanggal 1 April 2007, perusahaan



membuat



jurnal



sebagai



berikut:



Kas..................Rp 3.000..000 Pendapatan Bunga.............Rp 3.000.000 Apabila jurnal tanggal 1 April 2007 diposting ke buku besar akan nampak bahwa akun pendapatan akan bersaldo Rp. 1.500.000,-. Jumlah ini sesuai dengan pendapatan bunga yang diterima selama 3 bulan, yaitu tanggal 1 Januari sampai dengan 1 April 2007 di tahun 2007. 3. Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban) Ilustrasi: Pada Tanggal 1 Oktober 1990 dibayar premi asuransi untuk masa 1 tahun sebesar Rp. 120.000 ,jadi per bulan 120.000: 12 = Rp 10.000 Jurnal saat transaksi adalah sbb: Beban Asuransi............Rp 120.000 Kas.................Rp 120.000 Dari ilustrasi ini maka perlu dibuat jurnal penyesuaian pada ahir periode yaitu 31 desember 1990, jumlah saldo yang telah menjadi beban adalah Rp 30.000 karena periode yang telah berjalan baru 3 bulan (1/10-1990 31/12- 1990) selebihnya masih diakui sebagai harta (asuransi dibayar dimuka). dengan dimikian jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 desember 1990 adalah: Asuransi dibayar dimuka..............Rp



90.000



Beban Asuransi.........................Rp 90.000



Untuk mengurangi resiko kesalahan dan untuk menyederhanakan pencatatan pada awal periode selanjutnya dibuat jurnal pembalik sebagai berikut: Beban Asuransi.................Rp 90.000 Asuransi dibayar dimuka.............Rp 90.000 Dengan adanya jurnal pembalik ini maka pada periode akuntansi berikutnya akun asuransi dibayar dimuka akan menunjukan saldo 0 dan akun beban asuransi akan menunjukan saldo sebenarnya sebesar Debit Rp 90.000. 4. Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan) Ilustrasi : Maskapai Penerbangan Garuda pada tanggal 1 Desember th X menjual tiket pesawat dengan total harga Rp 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember th X harga tiket atas penumpang yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00. Jurnal Umumnya



pada



tanggal 1 desember tahun X: Kas..................Rp 15.000.000 Pendapatan Tiket diterima dimuka.........Rp 15.000.000 Selanjutnya pada tanggal 31 Desember, karena maskapai penerbangan tersebut telah menerbangkan penumpang dengan nilai Rp 9.000.000,00 maka perusahaan tersebut akan mengakui pendapatan tiket sebesar Rp 9.000.000,00. Jumlah ini akan dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Sementara itu harga tiket sebesar Rp 6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus "Pendapatan Diterima Dimuka" dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Jurnal Penyesuaian bila dicatat sebagai pendapatan



yang



dibuat



pada



31



Desember



adalah



sbb:



Pendapatan Tiket...............Rp 6.000.000 Pendapatan Tiket Diterima Dimuka.........Rp 6.000.000 Dari awal transaksi pendapatan tiket diakui sebagai pendapatan tiket (terlihat di jurnal umumnya) maka dalam neraca saldo yang muncul juga



akun pendapatan tiket, sehingga akun pendapatan tiket diterima dimuka (golongan akun utang) dalam jurnal penyesuian adalah akun riil yang baru. Oleh karena itu jurnal penyesuian ini memerlukan jurnal pembalik, yaitu : Pendapatan Tiket Diterima Dimuka....................Rp 6.000.000 Pendapatan Tiket................................................Rp 6.000.000 Neraca Saldo Setelah Penutupan berisi saldo akun riil yang berasal dari buku besar setelah dilakukan penutupan atas saldo rekening nominal. Dengan demikian akun yang ada di neraaca saldo setelah adanya penyesuaian hanyalah akun riil saja (akun-akun neraca) yaitu akun aktiva, kewajiban dan modal.



D. Neraca Saldo Setelah Penutupan Neraca Saldo Setelah Penutupan neraca saldo yang disusun setelah akun nominal atau akun sementara ditutup atau dinolkan saldonya dengan cara membuat jurnal penutup. Neraca saldo setelah penutupan berisi akun-akun riil saja (harta, utang, dan modal), yang berguna untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debit dengan kredit akun-akun buku besar setelah dilakukan penutupan. Neraca saldo setelah penutupan ini diperlukan sebelum proses akuntansi periode berikutnya. Isi neraca saldo setelah penutupan adalah akun riil, yaitu akun yang saldonya terbawa dari periode ke periode akuntansi berikutnya. Akun nominal (pendapatan dan beban) tidak dimasukkan ke dalam neraca saldo setelah penutupan. Akun tersebut tidak dicatat karena sebelumnya saldonya telah dinolkan (ditutup) dengan bantuan jurnal penutup yang telah dikerjakan.berbeda dengan neraca saldo setelah penyesuaian, hal ini dapat terlihat pada komposisinya. Untuk neraca saldo setelah penyesuaian yaitu akun nominal dan akun riil sedangkan neraca saldo setelah penutupan hanyalah akun riil/ akun neraca saja. Tujuan Neraca Saldo Setelah Penutupan



Tujuan dibuatnya neraca saldo setelah penutupan yaitu untuk memastikan kebenaran atas buku besar yang disusunnya. Buku besa tersebut dikatakan benar jika setelah disusun Neraca Saldo Setelah Penutupan neraca yang dibuatnya simbang antara debet dan kredit. Dari uraian singkat tersebut terdapat tujuan neraca saldo setelah penutupan yaitu



5) Pencatatan atas akun riil 6) Sebagai alat untuk menguji kebenaran buku besar 7) Sebagai dasar untuk laporan keuangan periode berikutnya.



Cara Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan 1) Masukkan jurnal penyesuaian kepada masing-masing buku besar. 2) Masukkan jurnal penutup kepada masing-masing buku besar. 3) Kemudian rekapitulasi saldo dari masing-masing buku besar tersebut. 4) Susunlah neraca saldonya. 5) Saldo debet dan kredit dari neraca saldo setelah penutupan harus sama.